PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxSuciHati8
Dokumen tersebut memberikan definisi pendapatan menurut FASB dan karakteristik-karakteristiknya. Juga dijelaskan kriteria pengakuan pendapatan yaitu terbentuk dan terealisasi, serta saat-saat pengakuan pendapatan untuk berbagai jenis transaksi seperti penjualan barang dan jasa. Pedoman umum pengakuan pendapatan dan prosedur pengakuannya juga diuraikan.
PPT Pendapatan Teori Akuntansi - Kelompok 8.pptxSuciHati8
Dokumen tersebut memberikan definisi pendapatan menurut FASB dan karakteristik-karakteristiknya. Juga dijelaskan kriteria pengakuan pendapatan yaitu terbentuk dan terealisasi, serta saat-saat pengakuan pendapatan untuk berbagai jenis transaksi seperti penjualan barang dan jasa. Pedoman umum pengakuan pendapatan dan prosedur pengakuannya juga diuraikan.
Sistem informasi akuntansi -siklus pendapatanRamdoni Rdi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan siklus pendapatan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen utama yaitu orang, prosedur, data, perangkat lunak, dan infrastruktur teknologi informasi. Siklus pendapatan merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang terkait dengan penyerahan barang dan jasa ke pelanggan mulai dari penerimaan pesanan, pengiriman, penagihan, hingga penerimaan pembayaran.
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
Dokumen tersebut membahas tentang utang wesel jangka panjang, termasuk definisi wesel, jenis-jenis wesel (tidak berbunga dan berbunga), pengukuran dan pencatatan wesel, serta contoh soal terkait wesel.
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
Akuntansi manajemen sektor publik dan swasta memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen, namun terdapat perbedaan dalam pengklasifikasian biaya, standar yang digunakan, dan aspek seperti tujuan, pendapatan, beban, dan penganggaran.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar pendapatan seperti pengertian, saat pengakuan, kriteria pengakuan, dan prosedur pengakuan pendapatan. Dibahas pula berbagai pandangan mengenai saat pengakuan selama proses produksi, penjualan, dan penjualan jasa serta pengukuran dan pembentukan pendapatan.
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi pemerintahan daerah khususnya mengenai prosedur akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluruhans (SKPKD). Terdapat penjelasan mengenai jurnal standar, contoh penerapan, dan mekanisme pencatatan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi investasi pemerintah daerah yang mencakup definisi dan klasifikasi investasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan investasi. Investasi diklasifikasikan menjadi investasi jangka pendek dan jangka panjang, dan diakui berdasarkan kriteria tertentu. Pengukuran investasi menggunakan metode biaya, ekuitas, atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Hasil investasi diakui se
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Metode harga perolehan adalah metode akuntansi investasi dimana investasi awalnya dicatat sebesar biayanya, dividen dicatat sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian hanya diakui ketika investasi tersebut dijual. Metode ini digunakan untuk laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan induk tidak mengakui perubahan kekayaan pada anak perusahaan sampai laporan disusun. Laba anak perusahaan hanya diakui setelah
Sistem informasi akuntansi -siklus pendapatanRamdoni Rdi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan siklus pendapatan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen utama yaitu orang, prosedur, data, perangkat lunak, dan infrastruktur teknologi informasi. Siklus pendapatan merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang terkait dengan penyerahan barang dan jasa ke pelanggan mulai dari penerimaan pesanan, pengiriman, penagihan, hingga penerimaan pembayaran.
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
Dokumen tersebut membahas tentang utang wesel jangka panjang, termasuk definisi wesel, jenis-jenis wesel (tidak berbunga dan berbunga), pengukuran dan pencatatan wesel, serta contoh soal terkait wesel.
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
Akuntansi manajemen sektor publik dan swasta memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen, namun terdapat perbedaan dalam pengklasifikasian biaya, standar yang digunakan, dan aspek seperti tujuan, pendapatan, beban, dan penganggaran.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar pendapatan seperti pengertian, saat pengakuan, kriteria pengakuan, dan prosedur pengakuan pendapatan. Dibahas pula berbagai pandangan mengenai saat pengakuan selama proses produksi, penjualan, dan penjualan jasa serta pengukuran dan pembentukan pendapatan.
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi pemerintahan daerah khususnya mengenai prosedur akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Keluruhans (SKPKD). Terdapat penjelasan mengenai jurnal standar, contoh penerapan, dan mekanisme pencatatan akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi investasi pemerintah daerah yang mencakup definisi dan klasifikasi investasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan investasi. Investasi diklasifikasikan menjadi investasi jangka pendek dan jangka panjang, dan diakui berdasarkan kriteria tertentu. Pengukuran investasi menggunakan metode biaya, ekuitas, atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Hasil investasi diakui se
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Metode harga perolehan adalah metode akuntansi investasi dimana investasi awalnya dicatat sebesar biayanya, dividen dicatat sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian hanya diakui ketika investasi tersebut dijual. Metode ini digunakan untuk laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan induk tidak mengakui perubahan kekayaan pada anak perusahaan sampai laporan disusun. Laba anak perusahaan hanya diakui setelah
Dokumen ini membahas tentang akuntansi sewa menurut PSAK 30 dan PSAK 73. PSAK 73 menggantikan PSAK 30 dan mewajibkan penyewa untuk mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa, kecuali untuk sewa jangka pendek dan aset bernilai rendah. Pesewa akan mengklasifikasikan sewa menjadi sewa operasi atau pembiayaan dan mencatatnya secara berbeda. Dokumen ini juga menjelaskan kon
Dokumen tersebut membahas tentang leasing, mulai dari pengertian, sejarah, jenis-jenis transaksi, dan metode pembayaran leasing. Terdapat juga contoh perhitungan pembayaran leasing dengan asumsi berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa yang mencakup pengertian sewa operasi dan sewa pembiayaan, kriteria klasifikasi sewa menurut PSAK 30, contoh kasus klasifikasi sewa, dan penanganan akuntansi sewa dalam laporan keuangan.
PSAK 30 mengatur akuntansi untuk sewa, membedakan sewa pembiayaan dan sewa operasi. Dokumen ini membahas pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan untuk lessee dan lessor untuk kedua jenis sewa.
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptxdonihasmanto
Dokumen tersebut membahas mengenai leasing, termasuk definisi, perkembangan, ketentuan hukum, jenis-jenis, dan hubungan hukum antara lessor dan lessee dalam leasing. Leasing adalah kegiatan pembiayaan barang modal bagi penyewa guna usaha baik dengan atau tanpa hak opsi untuk membeli barang. Terdapat dua jenis leasing yaitu financial lease dan operational lease yang membedakan risiko dan hak milik barang. Hubungan antara lessor dan
Transaksi sewa guna usaha adalah kontrak antara pemilik dan pengguna barang modal dimana pemilik memberikan penggunaan barang modal selama periode tertentu dengan imbalan berkala, dan pengguna dapat diberikan opsi untuk membeli barang tersebut. Terdapat dua jenis sewa guna usaha yaitu dengan dan tanpa hak opsi, dengan kriteria tertentu untuk menentukan kategori sewa guna usaha. Perlakuan pajak untuk transaksi sewa guna
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT). Ijarah adalah sewa tanpa pemindahan kepemilikan aset, sedangkan IMBT adalah sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan aset pada akhir masa sewa. Dokumen ini menjelaskan skema transaksi, akun-akun, dan contoh perhitungan untuk ijarah dan IMBT.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT). Ijarah adalah akad sewa tanpa pemindahan kepemilikan aset, sedangkan IMBT adalah ijarah dengan opsi pemindahan kepemilikan aset pada akhir masa sewa. Dokumen ini menjelaskan skema transaksi, rukun, persyaratan, dan pengaturan akuntansi untuk ijarah dan IMBT menurut PSAK 107. Contoh per
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
1. Modul ke:
AKUNTANSI
PERPAJAKAN
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA
GUNA USAHA DAN JASA
KUNSTRUKSI
Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA.
HP/WA : 081218888013
Email : suhirmanmadjid@ymail.com
Fakultas
EKONOMI
Program Studi
MAGISTER
AKUNTANSI
www.mercubuana.ac.id
2. Sewa Guna Usaha ( PSAK 30 )
Apa itu Sewa
Guna Usaha /
Leasing?
• Sewa Guna Usaha / Leasing adalah :
Kegiatan Pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan hak Opsi (
Finance Lease ) maupun sewa guna usaha
tanpa hak Opsi ( Operating Lease ) untuk
digunakan oleh pihak Lessee selama
jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran yang dilakukan secara
• S
b
ewkalaG.unaUsaha / Leasing adalah
perjanjian dimana lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan suatu
asset selama periode yang telah
disepakati, dengan imbalan lessee
melakukan pembayaran atau serangkaian
pembayaran kepada lessor
3. Jenis Jenis Sewa Guna Usaha
/ Leasing
Sewa Pembiayaan ( Finance Lease
) : Sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu asset. Hak milik
pada akhirnya dapat dialihkan,
dapat juga tidak dialihkan
Sewa Operasi ( Operating
Lease ) : Sewa yang tidak
mengalihkan secara substantial
seluruh resiko dan manfaat
yang terkait dengan
kepemilikan suatu asset
4. Perlakuan Akuntansi
(PSAK 30)
PSAK 30 tentang sewa
mengatur bahwa suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut
mengalihkan secara
substantial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan
kepemilikan asset.
Jika tidak mengalihkan
secara substantial seluruh
resiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan
asset makan
diklasifikasikan sebagai
sewa operasi
5. PSAK 30 – Aset dalam Leasing, dimiliki
untuk dijual
Disajikan sebagai asset tersedia
untuk
dijual, jika
jumlah
dapat
dipulihka
n
tercatatny
a
melalui
terutam
a
transak
si
penjualan
dar
i
D
l
a
i
nujkuu
tr
sebesa
r
pada penggunaan
lebih nilai yang
lebih rendah
antara jumlah tercatatnya dan nilai
wajar setelah dikurangi beban
penjualan asset tersebut
Diungkapkan dalam lap. Keuangan
6. PSAK 30 –Perlakuan
Akuntansi
Operating Lease : Jika transaksi
terjadi pada nilai wajar, maka
laba/rugi harus diakui tetapi jika
terjadi dibawah nilai wajar maka
rugi tersebut harus diakui segera
kecuali rugi tersebut
dikompensasikan dengan
pembayaran sewa di masa depan
yang lebih rendah dari harga pasar,
maka rugi tersebut harus
ditangguhkan dan diamortisasi
secara proporsional
pembayaran sewa
selama
denga
n
period
e
penggunaan asset. Jika harga jual
diatas Finnainlaciial w
L
e
a
a
j
a
s
r
e
, : sSeelliissihih
lelebbihihhatseilrsebut pendjiutaanlagngudhakrainniladi
aynang dteiarmcaotrattisasikan
tidas
e
kl
a
dm
apa
ap
te
dr
i
io
ad
ke
uip
se
en
gg
eg
u
ran
a
sa
en
baa
s
gs
a
e
it
.
pendapatan oleh penjual
lessee, tetapi ditangguhkan
dan diamortisasi selama
masa sewa
Disesuaik
an
dengan
jenis
sewanya ;
7. Contoh Soal :
Pertanyaan :
Tgl 1 April 2010, Andi melakukan
transaksi Financial Lease sebuah truk
senilai Rp 90.000.000,-. Nilai Residu
Aset diperkirakan Rp 20.000.000,-
dengan jangka waktu sewa 6 tahun
dengan tingkat bunga 12% / thn. Umur
ekonomis aktiva 8 thn, metode
penyusutan garis lurus.
Jawab :
Nilai Aktiva /
Bulan Bunga
Penyusutan
: 90.000.000 / 72 bulan =
1.250.00
: 90.000.000 * 12% / 12 =
900.00
0
: (90.000.000 – 20.000.0000)/72
=
8. Jurnal Akuntansi di
Lessee
Pembayaran Sewa 1 Db Cr
Hutang Lease 1.250.000
Hutang Bunga 900.000
Kas / Bank 2.150.000
Penyusutan Asset Db Cr
Depresiasi 973.000
Acc. Depresiasi 973.000
1 April 2010, pada awal perjanjian
Journal Description Db Cr
Asset Lease 90.000.000
Hutang Lease 90.000.000
9. Jurnal Akuntansi di
Lessor
1 April 2010, Awal Masa Sewa
Description Db Cr
Piutang Sewa
Pembiayaan
90.000.000
Aset
Sewa
Pembiayaan
90.000.000
1 April 2010, saat pembayaran sewa pertama
Kas / Bank 2.150.000
Piutang
Sewa Pembiayaan
1.250.000
Pendapata
n Bunga Sewa
900.000
10. Perlakukan
Perpajakan
• Diatur dalam KMK no
1169/KMK.01/1991
dan
• Surat Edaran Dirjen Pajak no
SE- 10/PJ.42/1994
• Hanya mengatur mengenai
tatacara pencatatan transaksi
leasing secara sale dan lease
back dengan hak opsi, sehingga
untuk jenis leasing lainnya
misalnya Pembiayaan Konsumen
harus mengacu pada PSAK no
30
11. Kriteria Leasing
menurut KMK
Jumlah
penbayaran
sewa guna
usaha
selama masa sewa
guna
usaha pertama
ditambah dengan
nilai sisa barang
modal, harus dapat
menutup harga
perolehan barang
modal dan
keuntungan lessor
Masa sewa guna usaha
ditetapkan sekurang
kurangnya 2 thn untuk
barang modal golongan
1, 3 thn untuk barang
modal gol 2 & 3, dan 7
thn untuk gol
bangunan ( Pasal 3
huruf b, KMK no
1169/KMK.01/1991)
Perjanjia
n sewa
guna
usaha
memuat
ketentuan
mengenai
opsi bagi
lessee
12. Perbedaan dengan
Akuntansi
Akuntansi
• Pencatatan secara Capital
Lease
• Aktiva Leasing langsung
dibukukan sebagai aktiva
tetap leasing
• Disusutkan sesuai dengan
masa manfaatnya
• Membebankan biaya
penyusutan aktiva leasing
• Membebankan beban
bunga leasing
Perpajakan
• Pencatatan secara
Operating Lease
• Aktiva Tetap Leasing baru
diakui setelah lessee
melaksanakan hak opsinya
• Biaya Perolehan sebagai
dasar penyusutan sebesar
nilai opsi tersebut
• Lessee membebankan
angsuran pokok dan bunga
sebagai biaya leasing
13. Aturan -
Aturan
• Pasal 14 huruf c, apabila masa SGU dengan hak Opsi
lebih pendek dari masa SGU menurut pasal 3,
keputusan Menteri Keuangan dimaksud, maka DirJen
melakukan koreksi atas pengakuan penghasilan pihak
lessor
• Pasal 16 huruf d, apabila dinyatakan masa SGU
dengan hak Opsi lebih pendek dari masa SGU menurut
pasal 3 keputusan Menteri Keuangan dimaksud, maka
Dirjen Pajak melakukan koreksi atas pembebanan
biaya SGU yang diakui oleh pihak lessee
• Butir 8, SE Dirjen Pajak no SE-29/PJ.42/1992 tanggal
19 Des 1992, bahwa dalam hal perjanjian finance lease
menyatakan jangka waktu yang lebih pendek atau pada
pelaksanaannya berakhir dalam jangka waktu yang
lebih pendek dari jangka waktu minimum yang
disyaratkan, perlakukan perpajakannya disamakan
dengan operating lease
14. Pajak Penghasilan
(PPH)
Pengakuan penghasilan dan pembebanan biaya bagi lessor dan lessee diatur sbb
• Pihak Lessor & Lease harus
membetulkan SPT tahunan akibat
perubahan perlakuan dari SGU
Finance Lease menjadi SGU
Operating Lease
• Lessor melakukan penyusutan
harta yang dileasingkan, Lesse
tidak boleh melakukan
penyusutan
• Atas masa SGU yang telah lewat,
lesse harus memotong PPh 23
sebesar pembayaran bruto berupa
sewa ( lease payment )
Finance Lease
dengan masa yang
lebih singkat krn
default
• Atas masa SGU yang telah lewat, lessee
memotong PPh
23 sebesar pembayaran bruto berupa sewa
(lease payment)
• Pihak lessor maupun pihak lessee melakukan
pembetulan SPT tahunan sampai dengan saat opsi
dilakukan. Perlakuan PPh atas pelaksanaan opsi
adalah sama dengan perlakuan atas jual beli aktiva
biasa
• Pihal Lessor melakukan penyusutan harta yang
dileasingkan sampai dengan opsi dilakukan oleh
lessee. Pihak lessee melakukan penyusutan atas
harta tersebut sejak opsi dilakukan dan dasar
penyusutan adalah nilai perolehan yang terdiri dari
akumulasi sisa angsuran, penalty dan harga
residu yang harus dibayar
Finance Lease dengan
masa manfaat lebih
singkat karena sebab
ekonomis
15. PPN
P
k
Pasal 1 angka 2, huruf d, peraturan pemerintah no 28 thn 1988 jo. Pasal 15
KMK no 1169/KMK.01/1991 atas penyerahan jasa dalam transaksi SGU
dengan hak opsi dari lessor ke lessee merupakan transaksi jasa financial
leasing yang dikecualikan dari PPN.
Perlakuan PPN terhadap SGU tanpa Hak Opsi ( Operating Lease )
PP no 28 thn 1988, huruf d dan pengumuman Dirjen Pajak no PENG-
139/PJ.63/1989 dan pasal 1 angka 4 dan 5 keputusan dirjen pajak no KEP-
05/PJ/1994, penyerahan jasa dalam transaksi SGU tanpa hak opsi dari lessor
ke lessee adalah penyerahan jasa yang terhutang PPN, karena lessor sebagai
perusahaan jasa persewaan barang, dengan demikian merupakan pengusaha
kena pajak
engalihan barang dalam transaksi SGU tanpa hak opsi bukan merupakan
penyerahan barang
ena pajak, karena pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka
persewaan biasa
PPN tersebut merupakan PPN Keluaran bagi Lessor dan PPN Masukan bagi
Lesse.
16. AkuntasiPajak atas Jasa
Konstruksi
Pengertian :
• Jasa Konstruksi konsultasi, perencanaan, pengawasan
• Pekerjaan Konstruksi keseluruhan ataupun
sebagian baik itu konsultasi, perencanaan ataupun
pengawasan yang mencakup arsitektural, sipil, teknikal,
mekanikal, electrical, dll
• Perencanaan Konstruksi Orang Pribadi / Badan yang
dinyatakan a
h
l
idalam merencanakan
• Pelaksana Konstruksi Orang Pribadi / Badan yang
dinyatakan a
h
l
idalam mewujudkan rancangan menjadi bentuk
bangunan
• Pengawasan Konstruksi O r a n g Pribadi / Badan yang
dinyatakan a
h
l
idalam pengawasan jasa konstruksi
• Pengguna Jasa Orang Pribadi / Badan yang
memerlukan j
a
s
akonstruksi
• Penyedia Jasa Orang Pribadi / Badan yang melakukan
kegiatan u
s
a
h
a
menyediakan layanan jasa konstruksi baik sebagai
perencana, pembangun ataupun pengawas beserta sub sub nya
• Nilai Kontrak Jasa Konstruksi Nilai yang tercantum dalam
kontrak j
a
s
akonstruksi secara keseluruhan
17. Tarif
• Dikenakan PPh Final
sebesar
(*) dari jumlah/penerimaan pembayaran tidak termasuk
PPN
• Berlaku 1 Agustus 2008, jika kontrak ditandatangani sebelum 1
Agustus
2008 dan pembayaran dari kontrak / bagian dari kontrak tersebut
dilakukan
s.d tgl 31 Des 2008, tunduk pada ketentuan lama
• Kontrak ditandatangani sebelum 1 Agustus 2008, dan
pembayaran dari kontrak / bagian dari kontrak tersebut setelah
31 Des 2008, maka
a. Berita acara serah terima penyelesaian pekerjaan ditandatangani
penyedia jasa s.d 31 Des 2008, maka tunduk pada peraturan lama
b. Berita acara serah terima penyelesaian pekerjaan ditandatangani
penyedia jasa setelah 31 Des 2008, maka tunduk pada peraturan
baru
PP no 51 Jasa
Perencana
an
Jasa Pelaksana Jasa
Pengawas
an
FINAL Kecil,
Menengah &
Besar
Kecil Menengah Besar Kecil, Menengah
& Besar
Kualifikasi 4 %* 2 %* 3 %* 3 %* 4 %*
Non
Kualifika
si
6 %* 4 %* 6 %*
18. Tata Cara Pemotongan, Pembayaran &
Pelaporan
Dipotong
oleh
pengguna
jasa pada
saat
pembayar
a n uang
muka dan
termin
Disetor
sendiri
oleh
penerima
penghasil
a n pada
saat
pembayar
a n uang
muka dan
termin
Pembayara
n dan
penyetoran
pajak
disetor ke
Bank
Persepsi /
Kantor Pos
paling lama
tanggal 10
bulan
berikutnya
setelah
masa
pajak
berakhir
Dalam hal
disetor
sendiri
maka wajib
menyetor
ke bank
persepsi /
kantor pos
paling lama
tanggal 15
bulan
berikutnya
setelah
masa pajak
berakhir
Wajib
Pajak
wajib
menyampa
i kan
laporan
pemotonga
n dan /
atau
penyetoran
pajaknya
melalui
SPM ke
Kantor
Pelayanan
Pajak atau
KP2KP
paling lama
20 hari
sejak
masa pajak
berakhir.