Dokumen tersebut membahas tentang peran pendidik dalam mendidik peserta didik sesuai dengan kodratnya. Pendidik diharapkan dapat memahami kodrat alam dan zaman setiap peserta didik, serta menerapkan asas trikon dalam proses pembelajaran untuk membimbing peserta didik merdeka belajar. Langkah refleksi yang diambil adalah menerapkan pendekatan tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Merdeka Belajar merupakan gagasan pendidikan Ki Hadjar Dewantara dimana murid diberikan kebebasan untuk belajar sesuai kodratnya. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memfasilitasi proses belajar murid agar tumbuh secara utuh. Tujuan pendidikan adalah menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pendidik dalam mendidik peserta didik sesuai dengan kodratnya. Pendidik diharapkan dapat memahami kodrat alam dan zaman setiap peserta didik, serta menerapkan asas trikon dalam proses pembelajaran untuk membimbing peserta didik merdeka belajar. Langkah refleksi yang diambil adalah menerapkan pendekatan tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Merdeka Belajar merupakan gagasan pendidikan Ki Hadjar Dewantara dimana murid diberikan kebebasan untuk belajar sesuai kodratnya. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memfasilitasi proses belajar murid agar tumbuh secara utuh. Tujuan pendidikan adalah menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
1. Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep "sistem among" dan "asas trikon" dalam pendidikan yang menekankan kerjasama antara guru dan murid serta penghargaan terhadap keragaman budaya.
2. Pendidikan hendaknya memberikan pembelajaran yang holistik dan menekankan pengembangan karakter serta keselamatan dan kebahagiaan murid.
3. Guru perlu memahami kodrat setiap murid dan mendidik sesuai dengan perkemb
Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara adalah Mendidik dengan Hati. Mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia.
Merdeka Belajar dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan berekspresi sesuai kemampuan siswa.
Merdeka Belajar bertujuan untuk menggali potensi terbesar para Guru dan siswa serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri
Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang *Perubahan Atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang kemudian disebut Kurikulum Merdeka.
Dokumen tersebut membahas konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan seharusnya memberdayakan potensi murid sesuai kodrat alam dan zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Dokumen tersebut juga membahas lima modul pembelajaran yang mencakup mengenali diri sebagai pendidik, mendidik secara menyeluruh, mendampingi murid secara utuh, membina kecer
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran yang memberdayakan murid sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Konsep utama dokumen ini adalah memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya memberikan kebebasan belajar kepada murid agar dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.
1. Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep "sistem among" dan "asas trikon" dalam pendidikan yang menekankan kerjasama antara guru dan murid serta penghargaan terhadap keragaman budaya.
2. Pendidikan hendaknya memberikan pembelajaran yang holistik dan menekankan pengembangan karakter serta keselamatan dan kebahagiaan murid.
3. Guru perlu memahami kodrat setiap murid dan mendidik sesuai dengan perkemb
Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara adalah Mendidik dengan Hati. Mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia.
Merdeka Belajar dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan berekspresi sesuai kemampuan siswa.
Merdeka Belajar bertujuan untuk menggali potensi terbesar para Guru dan siswa serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri
Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang *Perubahan Atas Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang kemudian disebut Kurikulum Merdeka.
Dokumen tersebut membahas konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan seharusnya memberdayakan potensi murid sesuai kodrat alam dan zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Dokumen tersebut juga membahas lima modul pembelajaran yang mencakup mengenali diri sebagai pendidik, mendidik secara menyeluruh, mendampingi murid secara utuh, membina kecer
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran yang memberdayakan murid sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Konsep utama dokumen ini adalah memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya memberikan kebebasan belajar kepada murid agar dapat tumbuh sesuai dengan kodratnya.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Aksi Nyata Memyebarkan Pemahaman Kurikulum pptx
1.
2. Mengenali dan
Memahami diri sebagai
Pendidik
Menurut Ki Hajar Dewantara, Manusia Merdeka
adalah manusia yang hidupnya bersandar pada
kekuatan sendiri baik lahir maupun bathin, tidak
tergantung pada orang lain
Pendidik perlu terus belajar agar terus bisa
menghantarkan murid-murid untuk berdaya dan
menjadi manusia merdeka. Dengan kesadaran untuk
terus belajar secara mandiri, kita telah mengatur diri
sendiri dan ini menjadi bagian dari perjalanan kita
menjadi manusia merdeka
3. Maksud Pendidikan menurut
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
itu adalah
Menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi tingginya,
baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat
4. Salah satu langkah awal kita sebagai
pendidik adalah bagaimana memaknai
dan menghayati pribadi kita sebagai
manusia yang merdeka untuk terus
belajar.
Murid kita sekarang sangat fasih
dengan internet, mereka bisa dengan
cepat mencari dan mengkonfirmasi
pengetahuan dengan tekhnologi dalam
genggaman, mereka bisa menjangkau
pemahaman mereka tanpa kita
beritahu.
Mari kita menjadi pendidik yang dapat
menuntun murid sesuai kodratnya
5. Mendidik
dan
Mengajar
Pengajaran adalah suatu cara
menyampaikan ilmu atau manfaat bagi
hidup anak -anak secara lahir maupun
bathin.
sementara Pendidikan adalah tempat
menaburkan benih-benih kebudayaan yang
hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai
instrumen tumbuhnya unsur peradaban.
sehingga pengajaran adalah bagian dari
pendidikan dan mengajar adalah bagian
dari mendidik.
6. Pendidik tidak dapat menentukan
dan berkehendak akan hidup
tumbuhnya murid, namun yang
bisa dilakukan pendidik adalah
menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan-kekuatan itu dengan
mengerahkan segala daya upaya
untuk memajukan perkembangan
budi pekerti, pikiran dan jasmani
murid agar dapat memperbaiki
perilakunya bukan dasar hidup
dan tumbuhnya itu.
7. “Anak-anak tumbuh
berdasarkan kekuatan
kodratnya yang unik,
tidak mungkin pendidik
mengubah padi menjadi
jagung atau sebaliknya."
Ki Hajar Dewantara
Seperti itulah peran pendidik agar
bisa menuntun dan mendidik murid
agar bisa bertumbuh dan
berkembang sesuai kodratnya
8.
9. Mendampingi Murid
dengan Utuh dan
Menyeluruh
Pendidikan adalah suatu proses yang dinamis, Pendidikan terus
berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman dan
juga kondisi murid, sehingga guru hendaknya memfasilitasi
proses belajar murid sesuai dengan keadaan lingkungan murid
dan potensi yang dimiliki sehingga murid dapat melihat
hubungan antara dirinya dengan lingkungan, masalah serta
potensi yang terhubung pada dirinya dengan proses
pendidikan yang berjalan sangat dinamis
10. Bagaimana cara
menerapkan
pembelajaran
bermakna bagi
murid
berdasarkan
asas trikon ?
Kontinu : pengembangan yang
berkesinambungan, dilakukan terus
menerus dengan perencanaan yang
baik.
Konsentris : Bersikap terbuka tetapi
tetap kritis dan selektif terhadap
pengaruh kebudayaan di sekitar
Konvergen : Bersama bangsa lain
mengusahakan terbinanya karakter dunia
sebagai kesatuan kebudayaan umat
manusia sedunia, tanpa mengorbankan
nilai/identitas bangsa masing-masing
3
2
1
11. Perkembangan dan kemajuan kebudayaan serta
cara hidup bangsa terus menerima pengaruh
nilai-nilai baru. Proses pembelajaran sejatinya
tidak pernah putus. Usaha sadar dan menikmati
setiap proses belajar karena dilakukan
sukarela. Kemauan belajar, rasa ingin tahu dan
motivasi internal dalam diri murid perlu
distimulasi sehingga akan melahirkan murid
yang memiliki kemampuan pengaturan
belajarnya sendri atau self regulatory learning
menjadi bekal murid sebagai seorang pebelajar
sepanjang hayat.
KONTINUE
12. Pebelajar sepanjang hayat :
- Memiliki kemauan belaajr
secara sukarela dan
berkelanjutan,
- Mengoptimalkan potensi diri,
- Meningkatkan kualitas hidup
secara berkesinambungan,
- Mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tekhnologi,
masyarakat dan sosial serta
- Menghadapi tantangan masa
depan dan mengubahnya menjad
peluang.
13. “Indonesia mempunyai beranekaragam
budaya yang perlu kita jaga dan rawat.
Maka kita hendaknya tidak lantas
meniru kebudayaan bangsa lain dan
melupakan kebudayaan dari leluhur,
tetapi menerima budaya asing yang
sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia"
Ki Hajar Dewantara
KONVERGE
N
14. Pengembangan yang dilakukan dapat mengambil dari
berbagai sumber diluar bahkan dari praktik Pendidikan
diluar negeri. Seperti yang dilakukan oleh bapak Ki Hajar
Dewantara Ketika mempelajari berbagai praktik
Pendidikan dunia misalnya Maria Montessori, Froebel dan
Rabindranath Tagore.
Dalam dunia Pendidikan, banyak sistem pendidikan yang
masuk ke Indonesia tidak lantas kita terima mentah
mentah namun kita perlu mengolahnya dan hanya
menerima yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
15. Pengembangan pendidikan yang dilakukan harus
tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri dan
berfokus pada tujuan utama pendidkan yaitu
menuntun tumbuh kembang anak secara
maksimal sesuai dengn karakter kebudayaannya
sendiri.
Oleh krena itu meskipun Ki Hajar Dewantara
menganjurkan kita untuk mempelajari kemajuan
bangsa lain namun tetap semua itu ditempatkan
secara konsentris dengan karakter budaya kita
sebagai pusatnya.
KONSENTRIS
16. Mendidik dan
Melatih Kecerdasan
Budi Pekerti
Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya
gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan
sehingga menimbulkan suatu tenaga.
Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta
( kognitif), dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan
karsa ( psikomotorik).
17.
18. Bagian biologis adalah bagian yang
berhubungan dengan rasa. Disamping itu
terdapat juga bagian yang intelligible yaitu
bagian yang berhubungan dengan
kemampuan kognitif atau berpikir
menyerap pengetahuan.
Kedua bagian watak/budi pekerti inilah
yang dijadikan dasar penjelasan Ki Hajar
Dewantara yaitu kertas bertuliskan samar
di dalam pendekatan teori konvergensi.
19.
20.
21. Watak atau budi pekerti merupakan
kodrat setiap manusia, sehingga kita
sebagai pendidik perlu memahami kodrat
itu dan dapat mendampingi tumbuhnya
kecakapan budi pekerti murid dalam
kegiatan pembelajaran yang dialaminya.
Ki Hajar Dewantara
22. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan bagian intelligible
dari budi pekerti karena berhubungan dengan kecerdasan
pikiran atau berpikir murid yang dapat berubah dari waktu
ke waktu serta keadaan tertentu. Murid dapat
menumbuhkan kecakapan berpikir atau pikiran dengan baik
karena pengaruh keadaan.
Sebagai pendidik, kita tentunya menemukan berbagai macam
watak murid setiap harinya di kelas, menemani proses
belajarnya, mendampingi tumbuhnya becerdasan berpikirnya
dan membantu murid menemukan watak baiknya serta
membantu murid mengendalikan dan memperbaiki watak
atau budi pekerti yang kurang baik.
23. Pendidikan yang
Mengantarkan Keselamatan
dan Kebahagiaan
Sebagai pendidik , kita tidak hanya memberikan pengetahuan
dan informasi saja melainkan kita juga harus memberikan
pemahaman tentang fungsi dan kegunaan materi pelajaran
dalam kehidupan.
Selain itu pendidik juga mengenal dan memahami kekuatan
kodrat murid bahwa setiap murid dapat mengekspresikan dan
membuat pemahamannya sendiri dengan cara yang berbeda
24. Fungsi
Pendidikan
Mengantarkan murid agar siap
hidup dan memberikan
kepercayaan kepada murid bahwa
di masa depan mereka akan
mampu mengisi zamannya, tetapi
juga berkontribusi dalam
masyarakat demi mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
25. Fungsi Pendidikan akan berjalan
sesuai apa yang dicita-citakan Ki
Hajar Dewantara jika pendidik
memahami hal-hal sebagai berikut :
-Setiap murid memiliki kodrat/kekuatan/potensi yang
berbeda-beda.
-Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
-Mendidik adalah menuntun anak untuk selamat dan
bahagia.
- Pendidik tidak dapt berkehendak atas kodrat
kekuatan atau potensi murid.
-Pendidk dapat memberikan upaya maksimal untuk
mengembangkan akal budi pekerti murid.
- Pendidik membantu mengantarkan murid untuk
merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan dan
penghidupannya, memelihara dan menjaga bangsa dan
alamya.
26. Kemerdekaan murid dalam belajar merupakan
kunci untuk mencapai tujuan Pendidikan yang
mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan.
Jika untuk dirinya sendiri ia tidak bisa
mencapai selamat dan bahagia bagaimana
mungkin ia akan memelihara dan menjaga
dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa ataupun
alamnya.
27. Mendidik dengan Among yaitu
memberikan contoh tentang baik
dan buruk tanpa harus mengambil
hak murid agar bisa tumbuh dan
berkembang dalam suasana bathin
yang merdeka sesuai dengan
dasarnya.
Dengan among, anak atau murid
harus dituntun untuk
mengembangkan dirinya sesuai
kodrat dan potensinya dengan kasih
sayang yang tulus, mendampingi,
merawat, dan menjaganya, serta
doa dan harapan untuknya.