2. DEFINISI
Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau
lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisi propelan yang
dapat memancarkan isinya berupa kabut hingga habis, dapat
digunakan untuk obat dalam atau obat luar dengan
menggunakan propelan yang cocok.
Propelan adalah bagian bahan dari aerosol yang berfungsi
mendorong sediaan keluar dari wadah lewat saluran, katup
sampai habis. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai solvent
atau cosolvent.
3. KANDUNGAN, FORMULA &
PEWADAHAN
Selain mengandung zat aktif, kedalam formula aerosol
dapat ditambahkan zat penstabil (pengemulsi, pensuspensi)
dan pelarut pembantu.
Formula aerosol secara umum terdiri dari konsentrat (zat
aktif), propelan, pelarut, zat penstabil (pensuspensi,
pengemulsi)
Wadah aeosol dapat berupa wadah kaca, wadah logam dan
wadah plastik.
4. AEROSOL (MDI)
• Tiga tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu :
metered-dose Inhaler (MDIs), dry-powder Inhaler dan
nebulizers.
• MDIs adalah sistem yang paling umum digunakan selama
lebih dari 50 tahun.
• Volume produk biasanya 25-100 µm, yang dikemas dalam
wadah kaleng kecil (canister).
5. KEUNTUNGAN
• Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada saat
kondisi pernafasan akut misalnya pada pasien asma)
• Lebih murah
• Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi terhadap
bahan terapeutik dan kontaminasi mikroba.
• Efektif untuk penanganan gangguan pernafasan.
• Bentuk semprotan dapat diatur
6. KERUGIAN :
• MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan
masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas
fisiknya.
• Seringnya obat menjadi kurang efektif.
• Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien
menggunakan MDI dengan baik dan benar.
8. PENGGUNAAN AEROSOL
1. Sediaan pada kulit
Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic, anti mikotik, anti
alergi, luka bakar dan iritasi lokal.
2. Lokal hidung (Aerosol Intranasal)
3. Tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu: Metered Dose Inhaler
(MDI), dry-powder inhaler dan nebulizer.
4. Lokal mulut (Aerosol Lingual)
5. Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi)
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran
pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari 10 µm
11. DRY POWDER INHALERS (DPI)
• Bentuk sediaan untuk saluran pernafasan dimana serbuk
yang mengandung bahan terapeutik dihisap/hirup
kedalam saluran pernafasan. Aliran serbuk aktif saat
dihirup oleh pasien dan penggunaan propelan tidak
dibutuhkan.
13. NEBULIZER
• Nebulisasi meliputi penggunaan energi (gas atau ultrasonik
sistem) pada larutan bahan terapeutik dan menghasilkan
tetesan-tetesan larutan , yang kemudian akan dihirup oleh
pasien melalui masker.
• Nebulizer umumnya digunakan untuk penanganan kondisi
akut atau pasien kesulitan untuk menggunakan bentuk
sediaan saluran pernafasan lainnya.
15. BAGIAN AEROSOL
• Wadah
• Propelan berfungsi sebagai senyawa gas yang akan
mendorong produk untuk keluar dari wadah serta
menghasilkan partikel tersuspensi.
• Konsentrat
• Katup
• Penyemprot/ aktuator
17. Propelan
• Hidrokarbon
• Turunan fluoroklorometana
• Etana
• Butana
• Pentana(gas yang dicairkan)
• CO2
• N2
• Nitrosa(gas yang dimampatkan)
• Harus memiliki tekanan uap yg tepat sesuai dengan
komponen aerosol lainnya
18. Konsentrat
• Merupakan pelarut pembantu
• Memperbaiki kelarutan zat aktif / zat berkhasiat atau
formulasi dalam propelan
Contoh konsetrat: etanol, propilenglikol,PEG
19. Katup
• Mengatur aliran zat terapeutik dan propelan dari
wadah
• Bahan harus inert terhadap formula yang digunakan
• Komponen: plastik, karet, alumunium dan baja tahan
karat
• Karakteristik semprotan aerosol : ukuran, jumlah dan
lokasi katup
21. PEMBUATAN AEROSOL
1. Proses pengisian dengan pendinginan
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 0 ºC) dan propelan
dingin yang telah diukur, dimasukan dalam wadah terbuka (biasanya wadah telah
didinginkan). Katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah hingga
membentuk tutup kedap tekanan.
Selama interval antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi
penguapan propelan yang cukup untuk mengeluarkan udara dari wadah.
2. Proses pengisian dengan tekanan (Panas)
Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah
sedikit propelan, isikan konsentrat ke dalam wadah, tutup kedap wadah. Isikan
propelan melalui lubang katup dengan cara penekanan, atau propelan dibiarkan
mengalir dibawah tutup katup, kemudian katup ditutup (pengisian dilakukan di
bawah tutup).
22. FORMULASI AEROSOL
• Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen yang esensial :
a. Bahan obat yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan (pelarut,
antioksidan, dansurfaktan)
b. Propelan dapat (tunggal atau campuran)
Zat tambahan dan propelan tersebut sebelum diformulasikan harus diketahui
betul- betul sifat fisika dan kimianya dan efek yang ditimbulkan terhadap
sediaan jadi. Tergantung dari tipe aerosol yang dipakai, aerosol farmasi dapat
dibuat sebagai embun halus, pancaran basah, busa stabil.
23. CARA PENGGUNAAN
1. Tarik napas sebelum inhalasi obat melalui mulut,
disemprotkan
2. Tahan napas 10 detik agar obat mencapai paru-paru
3. Obat kortikostreroid menyebabkan kandidiasis pada
mulut, tetapi bisa dicegah dengan berkumur setelah
menggunakannya.
4. Bersihkan inhaler dengan tisu setelah selesai
digunakan, cuci sesuai petunjuk secara berkala.