SlideShare a Scribd company logo
0
PANDUAN ENAM LANGKAH
CUCI TANGAN
PUSKESMAS PONTAP
KOTA PALOPO
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusul deklarasi WHO tentang Pandemi Global COVID-19 pada tanggal
12 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No.
11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) pada tanggal 31 Maret 2020. Kementerian Kesehatan
dengan segera merilis Surat Edaran No. HK.02.02 / I / 385 ke semua Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten untuk secara aktif mencegah penularan COVID-
19 melalui gerakan “Masker untuk Semua” dan penyediaan sarana cuci tangan
dengan sabun (CTPS).
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang
merupakan bagian dari tipe virus Corona. Virus ini bisa menular jika kita kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan cairan yang dikeluarkannya oleh
saat batuk dan bersin. Virus dapat berpindah ke tubuh kita, bila tanpa sengaja kita
menyentuh benda-benda tersebut lalu menyentuh wajah (mata, mulut, dan hidung)
dengan tangan yang telah terkontaminasi.
Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya
selama 40 detik) adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi
COVID-19. CTPS jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus
dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah
menghancurkan membran lipid COVID-19, membuat virus COVID-19 tidak aktif.
Saat ini, banyak inisiatif dari berbagai lembaga, organisasi dan perusahaan telah
menyediakan fasilitas CTPS di tempat-tempat umum dengan berbagai prosedur
operasional dan pemeliharaan.
Oleh karena itu, panduan praktis ini disusun untuk menjadi referensi bagi
para pemangku kepentingan bersama pemerintah untuk mencegah penyebaran
COVID-19 melalui upaya promosi praktik cuci tangan pakai sabun serta penyediaan
sarana cuci tangan yang tepat dilengkapi sabun di berbagai tempat.
2
B. Definisi
Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersikan tangan, baik
dengan menggunakan sabun antiseptic dibawah air mengalir atau dengan
menggunakan handrub berbasis alcohol dengan langkah-langkah sistematik sesuai
urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan.
Orice (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan
menjadi dua jenis, dikenal sebagai resident flora dan transit flora. Resident flora,
terdiri dari mikroorganisme yang tersembunyi dibawah sel superfisial startum
korneum dan dapat pula ditemukan pada permukaan tangan. Bakteri yang paling
banyak ditemukan adalah sthapylococcus epidermis. Resident flora ini mempunyai
dua fungsi protektif, antagonis mikroba dan kompetisis untuk mendAapatkan nutrisi
di ekosistem. Secara umum, ubungan resident flora dan kejadian infeksi sangat kecil,
namun mungkin dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang steril seperti
mata.
Transient flora (transient microbiota), yang berkoloni pada lapisan superfisial
kulit, ukurannya lebih mudah disingkirkan dengan cuci tangan yang rutin.
Mikroorganisme transient tidak berkembang biak didalam kulit, namun umumnya
berkembang biak dipermukaan kulit. Mikroorganisme ini juga sering berpinda
seiring dengan adanya kontak antara petugas kesehatan dengan alat, pasien bahkan
dengan petugas kesehatan lainnya.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh pegawai Puskesmas Pontap.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene
b. Menurunkan resiko infeksi pada pasien puskesmas dan infeksi pada
petugas kesehatan puskesmas.
c. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
3
BAB II
RUANG LINGKUP
WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas tersebut dibawah ini untuk
selalu mematuhi prosedur Hand Hygiene, yaitu:
1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter dan petugas
kesehatan lainnya (fisioterapi, laboratorium).
2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi,
farmasi dan petugas tehnik.
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien.
4. Setiap orang yang bekerja dilingkungan puskesmas.
4
BAB III
TATALAKSANA
A. 5 Moment Hand Hygiene
WHO (World Health Organization) mensyaratkan five moment for hand
hygiene (5 waktu hand hygiene), yang merupakan waktu kapan petugas arus
melakukan hand hygiene.
5 Moment Hand Hygiene
1
Sebelum kontak
dengan pasien
Kapan? Bersihkan tangan sebelum menyentuh pasien
Kenapa? Untuk melindungi pasien dari bakteri
pathogen yang ada pada tangan petugas
2
Sebelum
melakukan
tindakan aseptik
Kapan? Bersihkan tangan segera sebelum melakukan
tindakan aseptik
Kenpa? Untuk melindungi pasien dari bakteri
pathogen, termasuk yang berasal dari permukaan tubuh
pasien sendiri, memasuki bagian dalam tubuh.
3
Setelah kontak
dengan cairan
tubuh pasien
Kapan? Bersikan tangan setelah kontak atau resiko
kontak dengan cairan tubuh pasien (dan setelah melepas
sarung tangan)
Kenapa? Untuk melindungi petugas kesehatan dan
area sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang
berasal dari pasien
4
Setelah kontak
dengan pasien
Kapan? Bersihkan tangan setelah menyentuh pasien,
sesaat setelah meninggalkan pasien
Kenapa? Untuk melindungi petugas keseatan dan area
sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang berasal
dari pasien
5
Setelah kontak
dengan area
sekitar pasien
Kapan? Bersihkan tangan setelah menyentuh objek
atau furniture yang ada disekitar pasien saat
meninggalkan pasien, walaupun tidak menyentu pasien
5
Kenapa? Untuk melindungi petugas kesehatan dan
area sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang
berasal dari pasien
Gambar 1. 5 Moment Hand Hygiene
6
Membersihkan tangan merupakan pilar dan indicator mutu dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap petugas puskesmas.
Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir
atau menggunakan antiseptic berbasis alcohol (Handcrub).
B. Hand Hygiene Dengan Air Mengalir
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan tekhnik hand
hygiene yang paling ideal. Dengan mencuci tangan, kontak tak terliat dan bakteri
patogen yang terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara maksimal. Hand
hygiene dengan mencuci tangan disarankan untuk dilakukan sering mungkin, bila
kondisi dan sumber daya memungkinkan. Pelaksanaan hand hygiene dengan
mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah
sebagai berikut :
a. Basahi tangan dengan air mengalir
b. Tuangkan sabun kurang lebih 5cc untuk menyabuni seluru permukaan tangan
c. Mulai teknik 6 langkah :
1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak
2) Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari
saling menjalin dan sebaliknya
3) Gosok kedua telapak tangan dan jari-jari saling menjalin
4) Gosok punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari
saling mengunci
5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan mengunci pada ibu jari
tangan kiri dan sebaliknya
6) Gosok kuku jari-jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan sebaliknya
d. Bilas tangan dengan air mengalir
e. Keringkan tangan sekering mungkin dengan tisu
f. Gunakan tisu untuk mematikan kran
7
Gambar 2. Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air
Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First
Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization, 2009
8
C. Hand Hygiene dengan Antiseptk Berbasis Alcohol (Handrub)
Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak dapat
dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien
yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau sulitnya mendapatkan sumber
air bersih yang memadai menjadi kendala dalam melaksanakan hand hygiene
dengan mencuci tangan. Dengan lasan ini, WHO menyarankan alternative lain
dalam melakukan hand dygiene, yaitu dengan handrub berbasis alcohol.
a. Keuntungan handrub
WHO merekomendasikan handrub berbasis alcohol karena beberapa hal
sebagai berikut :
1) Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsic dari reaksinya yang cepat, efektif
terhadap aktivitas mikroba spectrum luas dengan resiko minimal terhadap
resistensi mikrobakterial
2) Cocok untuk digunakan pada area atau fasilitas kesehatan dengan akses dan
dukungan sukber daya yang terbatas dalam hal fasilitas han hygiene
(termasuk air bersih, tisu, handuk, dan sebagainya)
3) Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hang
hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan
4) Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan puskesmas
5) Resiko minimal terhadap advers event karena meningkatnya keamanan,
berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya dibandingkan dengan
produk lain.
b. Teknik mencuci tangan menggunakan handrub
Pelaksanaan membersihkan tangan dengan menggunakan alcohol based
handrub efektif membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik melalu 6 (enam)
langkah kebersihan tangan. Prosedur ini dimulai dengan menuangkan 3-5 ml
handrub kedalam telapak tangan, dan kemudian memulai teknik 6 langkah :
1) Menggososk bagian dalam telapak tangan
2) Menggosok punggung tangan bergantian
3) Menggosok sela-sela jari tangan
4) Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan
5) Menggosok ibu jari tangan, bergantian
6) Menggosok ujung jari tangan
9
Gambar 3. Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol
Diadaptasi dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
10
D. Hand Hygiene
Hand hygiene merupakan suatu upaya membersihkan tangan dari benda asing dan
mikroorganisme dengan menggunakan yang paling maksimal sebelum melakukan
tindakan. Dengan tujuan tertinggi dalam upaya mengurangi mikroorganisme
patogen pada area tangan, mencuci tangan dilakukan dengan sangat hati-hati dan
dalam waktu yang relative lebih lama. Pelaksanaan membersihkan tangan dengan
mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit melalui beberapa
tahapan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Tuang sekitar 5 ml
handrub berbasis alkohol
di telapak tangan kiri,
dengan menggunakan siku
lengan yang lain untuk
mengoperasikan dispenser.
Celupkan ujung jari tangan
kanan ke dalam handrub
untuk mendekontaminasi
kuku (5 detik)
Gambar 3-7: Sapukan
pada lengan kanan sampai
siku. Pastikan seluruh
area kulit disapu dengan
gerakan melingkar ke
lengan sampai handrub
benar-benar menguap
(10-15 detik)
11
Lihat keterangan pada
gambar 3
Lihat keterangan pada
gambar 3
Lihat keterangan pada
gambar 3
Lihat keterangan pada
gambar 3
Tuang sekitar 5 ml handrub
berbasis alkohol di telapak
tangan kanan, dengan
menggunakan siku lengan
yang lain untuk
mengoperasikan dispenser.
Celupkan ujung jari tangan
kiri ke dalam handrub
untuk mendekontaminasi
kuku (5 detik)
12
Sapukan handrub di lengan kiri hingga siku.
Pastikan seluruh area kulit disapu dengan
gerakan melingkar di lengan sampai handrub
benar-benar menguap (10-15 detik)
Tuangkan sekitar 5 ml handrub
berbasis alkohol di telapak tangan
kiri, dengan siku yang lain untuk
mengoperasikan dispenser.
Ratakan seluruh permukaan
tangan sampai pergelangan
tangan dengan handrub
berbasis alkohol, gosok
telapak tangan dengan
gerakan berputar.
Gosok bagian punggung
tangan kiri, termasuk
pergelangan tangan,
gerakkan telapak tangan
kanan ke depan dan ke
belakang, dan
sebaliknya
Kedua telapak tangan
saling menggosok ke
depan dan ke belakang
dengan jari saling terkait
13
Gosok bagian belakang
jari dengan
menggenggam telapak
tangan yang lain
dengan gerakan maju
mundur
Gosokkan ibu jari tangan
kiri dengan memutar
telapak tangan di sebelah
kanan dan sebaliknya
Bila tangan kering,
pakaian dan sarung tangan
bisa digunakan
E. Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan
Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal yang harus
diperhatikan agar tujuan hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah :
a. Perawatan kuku tangan
Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang dapat
menimbulkan potensi akumulasi bakteri patogen yang terdapat dibawah kuku.
b. Perhiasan dan aksesoris
Tidak diperkenakan menggunakan perhiasan pada ada area tangan seperti cincin,
karena adanya resiko akumulasi bakteri patogen pada perhiasan yang dipakai.
c. Kosmetik
Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku, dapat menyimpan
bakteri patogen, juga dapat terlepas dari tangan dan berpinda saat melakukan
kontak dengan pasien. Hal ini sangat berbahaya dan disarankan untuk tidak
dilakukan.
14
d. Penggunaan handuk dan tissu
Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissu disposable. Namun bila
terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat
digunakan, dengan catatan hanya digunakan sekali, dan kemudian harus melalui
proses pembersihan agar dapat dipakai kembali dikemudian hari.
15
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan dan Pelaporan kepatuhan Hand Hygiene menggunakan lembar audit Hand
Hygiene yang akan dilaksanakan secara terus menerus.
Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan berdasarkan hasil rekapan pencatatan dan pelaporan.
16
BAB V
PENUTUP
Hand hygiene merupakan kegiatan yang paling efesien, paling murah dan paling
mudah dilakukan namun mempunyai dampak yang besar. Hal ini menjadikan setiap
institusi kesehatan wajib untuk berkomitmen dan upaya peningkatan budaya hand
hygiene di institusinya. Dengan dibudayakan hand hygiene, institusi kesehatan akan
mampu meningkatkan kualitas perawatan, meningkatkan mutu pelayanannya, dan yang
terpenting institusi kesehatan akan mampu meningkatkan keselamatan pasien.

More Related Content

Similar to 8 Panduan Cuci Tangan.docx

leaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
leaflet cuci tangan dengan benar dan tepatleaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
leaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
AangkunaifiAditya1
 
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus CoronaMenjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
Khairul Annas
 
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptxCuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
ridho472379
 
Materi IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptMateri IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.ppt
rina257617
 
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
HanifanAvianto
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
pjj_kemenkes
 
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptxMATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
widarma atmaja i komang
 
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
intan fadilla
 
Ratna julita ppt , teknologi social media
Ratna julita ppt , teknologi social mediaRatna julita ppt , teknologi social media
Ratna julita ppt , teknologi social media
RatnaJulita3
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
AnggitaDwiP1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaFransiska Puteri
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
MuhammadSyifaMaududd
 
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptxCUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
zaenal12
 
Tugas teknologi pertemuan ke6
Tugas teknologi pertemuan ke6Tugas teknologi pertemuan ke6
Tugas teknologi pertemuan ke6
fairusmeita
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
stikesby kebidanan
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
stikesby kebidanan
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
ssuser9875e4
 
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
Amelia45
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
DaniPatrick2
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 

Similar to 8 Panduan Cuci Tangan.docx (20)

leaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
leaflet cuci tangan dengan benar dan tepatleaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
leaflet cuci tangan dengan benar dan tepat
 
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus CoronaMenjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
Menjaga kebersihan Kunci Utama Menangkal Virus Corona
 
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptxCuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
Cuci tangan orientasi karyawan baru.pptx
 
Materi IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptMateri IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.ppt
 
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
Kebersihan dimasa Covid-19 dan seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan ...
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptxMATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
MATERI PENYULUHAN PENGUNJUNG.pptx
 
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
 
Ratna julita ppt , teknologi social media
Ratna julita ppt , teknologi social mediaRatna julita ppt , teknologi social media
Ratna julita ppt , teknologi social media
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi PekerjaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 6 Sanitasi Pekerja
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
 
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptxCUCI TANGAN BEDAH.pptx
CUCI TANGAN BEDAH.pptx
 
Tugas teknologi pertemuan ke6
Tugas teknologi pertemuan ke6Tugas teknologi pertemuan ke6
Tugas teknologi pertemuan ke6
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
 
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
Pentingnya mencuci tangan anda dengan benar
 
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptxPertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
Pertemuan 1. PPT_Pencegahan_Infeksi.pptx
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 

8 Panduan Cuci Tangan.docx

  • 1. 0 PANDUAN ENAM LANGKAH CUCI TANGAN PUSKESMAS PONTAP KOTA PALOPO
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusul deklarasi WHO tentang Pandemi Global COVID-19 pada tanggal 12 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada tanggal 31 Maret 2020. Kementerian Kesehatan dengan segera merilis Surat Edaran No. HK.02.02 / I / 385 ke semua Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten untuk secara aktif mencegah penularan COVID- 19 melalui gerakan “Masker untuk Semua” dan penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun (CTPS). COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang merupakan bagian dari tipe virus Corona. Virus ini bisa menular jika kita kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan cairan yang dikeluarkannya oleh saat batuk dan bersin. Virus dapat berpindah ke tubuh kita, bila tanpa sengaja kita menyentuh benda-benda tersebut lalu menyentuh wajah (mata, mulut, dan hidung) dengan tangan yang telah terkontaminasi. Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya selama 40 detik) adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi COVID-19. CTPS jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid COVID-19, membuat virus COVID-19 tidak aktif. Saat ini, banyak inisiatif dari berbagai lembaga, organisasi dan perusahaan telah menyediakan fasilitas CTPS di tempat-tempat umum dengan berbagai prosedur operasional dan pemeliharaan. Oleh karena itu, panduan praktis ini disusun untuk menjadi referensi bagi para pemangku kepentingan bersama pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui upaya promosi praktik cuci tangan pakai sabun serta penyediaan sarana cuci tangan yang tepat dilengkapi sabun di berbagai tempat.
  • 3. 2 B. Definisi Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersikan tangan, baik dengan menggunakan sabun antiseptic dibawah air mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alcohol dengan langkah-langkah sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan. Orice (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, dikenal sebagai resident flora dan transit flora. Resident flora, terdiri dari mikroorganisme yang tersembunyi dibawah sel superfisial startum korneum dan dapat pula ditemukan pada permukaan tangan. Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah sthapylococcus epidermis. Resident flora ini mempunyai dua fungsi protektif, antagonis mikroba dan kompetisis untuk mendAapatkan nutrisi di ekosistem. Secara umum, ubungan resident flora dan kejadian infeksi sangat kecil, namun mungkin dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang steril seperti mata. Transient flora (transient microbiota), yang berkoloni pada lapisan superfisial kulit, ukurannya lebih mudah disingkirkan dengan cuci tangan yang rutin. Mikroorganisme transient tidak berkembang biak didalam kulit, namun umumnya berkembang biak dipermukaan kulit. Mikroorganisme ini juga sering berpinda seiring dengan adanya kontak antara petugas kesehatan dengan alat, pasien bahkan dengan petugas kesehatan lainnya. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh pegawai Puskesmas Pontap. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene b. Menurunkan resiko infeksi pada pasien puskesmas dan infeksi pada petugas kesehatan puskesmas. c. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
  • 4. 3 BAB II RUANG LINGKUP WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas tersebut dibawah ini untuk selalu mematuhi prosedur Hand Hygiene, yaitu: 1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter dan petugas kesehatan lainnya (fisioterapi, laboratorium). 2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi dan petugas tehnik. 3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien. 4. Setiap orang yang bekerja dilingkungan puskesmas.
  • 5. 4 BAB III TATALAKSANA A. 5 Moment Hand Hygiene WHO (World Health Organization) mensyaratkan five moment for hand hygiene (5 waktu hand hygiene), yang merupakan waktu kapan petugas arus melakukan hand hygiene. 5 Moment Hand Hygiene 1 Sebelum kontak dengan pasien Kapan? Bersihkan tangan sebelum menyentuh pasien Kenapa? Untuk melindungi pasien dari bakteri pathogen yang ada pada tangan petugas 2 Sebelum melakukan tindakan aseptik Kapan? Bersihkan tangan segera sebelum melakukan tindakan aseptik Kenpa? Untuk melindungi pasien dari bakteri pathogen, termasuk yang berasal dari permukaan tubuh pasien sendiri, memasuki bagian dalam tubuh. 3 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien Kapan? Bersikan tangan setelah kontak atau resiko kontak dengan cairan tubuh pasien (dan setelah melepas sarung tangan) Kenapa? Untuk melindungi petugas kesehatan dan area sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang berasal dari pasien 4 Setelah kontak dengan pasien Kapan? Bersihkan tangan setelah menyentuh pasien, sesaat setelah meninggalkan pasien Kenapa? Untuk melindungi petugas keseatan dan area sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang berasal dari pasien 5 Setelah kontak dengan area sekitar pasien Kapan? Bersihkan tangan setelah menyentuh objek atau furniture yang ada disekitar pasien saat meninggalkan pasien, walaupun tidak menyentu pasien
  • 6. 5 Kenapa? Untuk melindungi petugas kesehatan dan area sekelilingnya bebas dari bakteri pathogen yang berasal dari pasien Gambar 1. 5 Moment Hand Hygiene
  • 7. 6 Membersihkan tangan merupakan pilar dan indicator mutu dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap petugas puskesmas. Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan antiseptic berbasis alcohol (Handcrub). B. Hand Hygiene Dengan Air Mengalir Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan tekhnik hand hygiene yang paling ideal. Dengan mencuci tangan, kontak tak terliat dan bakteri patogen yang terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara maksimal. Hand hygiene dengan mencuci tangan disarankan untuk dilakukan sering mungkin, bila kondisi dan sumber daya memungkinkan. Pelaksanaan hand hygiene dengan mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah sebagai berikut : a. Basahi tangan dengan air mengalir b. Tuangkan sabun kurang lebih 5cc untuk menyabuni seluru permukaan tangan c. Mulai teknik 6 langkah : 1) Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak 2) Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya 3) Gosok kedua telapak tangan dan jari-jari saling menjalin 4) Gosok punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari saling mengunci 5) Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan mengunci pada ibu jari tangan kiri dan sebaliknya 6) Gosok kuku jari-jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan sebaliknya d. Bilas tangan dengan air mengalir e. Keringkan tangan sekering mungkin dengan tisu f. Gunakan tisu untuk mematikan kran
  • 8. 7 Gambar 2. Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World HealthOrganization, 2009
  • 9. 8 C. Hand Hygiene dengan Antiseptk Berbasis Alcohol (Handrub) Pada pelaksanaan hand hygiene, mencuci tangan terkadang tidak dapat dilakukan karena kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien yang kontak dengan petugas dalam satu waktu, atau sulitnya mendapatkan sumber air bersih yang memadai menjadi kendala dalam melaksanakan hand hygiene dengan mencuci tangan. Dengan lasan ini, WHO menyarankan alternative lain dalam melakukan hand dygiene, yaitu dengan handrub berbasis alcohol. a. Keuntungan handrub WHO merekomendasikan handrub berbasis alcohol karena beberapa hal sebagai berikut : 1) Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsic dari reaksinya yang cepat, efektif terhadap aktivitas mikroba spectrum luas dengan resiko minimal terhadap resistensi mikrobakterial 2) Cocok untuk digunakan pada area atau fasilitas kesehatan dengan akses dan dukungan sukber daya yang terbatas dalam hal fasilitas han hygiene (termasuk air bersih, tisu, handuk, dan sebagainya) 3) Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hang hygiene karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan 4) Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan puskesmas 5) Resiko minimal terhadap advers event karena meningkatnya keamanan, berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya dibandingkan dengan produk lain. b. Teknik mencuci tangan menggunakan handrub Pelaksanaan membersihkan tangan dengan menggunakan alcohol based handrub efektif membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik melalu 6 (enam) langkah kebersihan tangan. Prosedur ini dimulai dengan menuangkan 3-5 ml handrub kedalam telapak tangan, dan kemudian memulai teknik 6 langkah : 1) Menggososk bagian dalam telapak tangan 2) Menggosok punggung tangan bergantian 3) Menggosok sela-sela jari tangan 4) Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan 5) Menggosok ibu jari tangan, bergantian 6) Menggosok ujung jari tangan
  • 10. 9 Gambar 3. Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol Diadaptasi dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
  • 11. 10 D. Hand Hygiene Hand hygiene merupakan suatu upaya membersihkan tangan dari benda asing dan mikroorganisme dengan menggunakan yang paling maksimal sebelum melakukan tindakan. Dengan tujuan tertinggi dalam upaya mengurangi mikroorganisme patogen pada area tangan, mencuci tangan dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam waktu yang relative lebih lama. Pelaksanaan membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit melalui beberapa tahapan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Tuang sekitar 5 ml handrub berbasis alkohol di telapak tangan kiri, dengan menggunakan siku lengan yang lain untuk mengoperasikan dispenser. Celupkan ujung jari tangan kanan ke dalam handrub untuk mendekontaminasi kuku (5 detik) Gambar 3-7: Sapukan pada lengan kanan sampai siku. Pastikan seluruh area kulit disapu dengan gerakan melingkar ke lengan sampai handrub benar-benar menguap (10-15 detik)
  • 12. 11 Lihat keterangan pada gambar 3 Lihat keterangan pada gambar 3 Lihat keterangan pada gambar 3 Lihat keterangan pada gambar 3 Tuang sekitar 5 ml handrub berbasis alkohol di telapak tangan kanan, dengan menggunakan siku lengan yang lain untuk mengoperasikan dispenser. Celupkan ujung jari tangan kiri ke dalam handrub untuk mendekontaminasi kuku (5 detik)
  • 13. 12 Sapukan handrub di lengan kiri hingga siku. Pastikan seluruh area kulit disapu dengan gerakan melingkar di lengan sampai handrub benar-benar menguap (10-15 detik) Tuangkan sekitar 5 ml handrub berbasis alkohol di telapak tangan kiri, dengan siku yang lain untuk mengoperasikan dispenser. Ratakan seluruh permukaan tangan sampai pergelangan tangan dengan handrub berbasis alkohol, gosok telapak tangan dengan gerakan berputar. Gosok bagian punggung tangan kiri, termasuk pergelangan tangan, gerakkan telapak tangan kanan ke depan dan ke belakang, dan sebaliknya Kedua telapak tangan saling menggosok ke depan dan ke belakang dengan jari saling terkait
  • 14. 13 Gosok bagian belakang jari dengan menggenggam telapak tangan yang lain dengan gerakan maju mundur Gosokkan ibu jari tangan kiri dengan memutar telapak tangan di sebelah kanan dan sebaliknya Bila tangan kering, pakaian dan sarung tangan bisa digunakan E. Hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal yang harus diperhatikan agar tujuan hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah : a. Perawatan kuku tangan Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang panjang dapat menimbulkan potensi akumulasi bakteri patogen yang terdapat dibawah kuku. b. Perhiasan dan aksesoris Tidak diperkenakan menggunakan perhiasan pada ada area tangan seperti cincin, karena adanya resiko akumulasi bakteri patogen pada perhiasan yang dipakai. c. Kosmetik Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku, dapat menyimpan bakteri patogen, juga dapat terlepas dari tangan dan berpinda saat melakukan kontak dengan pasien. Hal ini sangat berbahaya dan disarankan untuk tidak dilakukan.
  • 15. 14 d. Penggunaan handuk dan tissu Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissu disposable. Namun bila terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat digunakan, dengan catatan hanya digunakan sekali, dan kemudian harus melalui proses pembersihan agar dapat dipakai kembali dikemudian hari.
  • 16. 15 BAB IV DOKUMENTASI Pencatatan dan Pelaporan kepatuhan Hand Hygiene menggunakan lembar audit Hand Hygiene yang akan dilaksanakan secara terus menerus. Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan berdasarkan hasil rekapan pencatatan dan pelaporan.
  • 17. 16 BAB V PENUTUP Hand hygiene merupakan kegiatan yang paling efesien, paling murah dan paling mudah dilakukan namun mempunyai dampak yang besar. Hal ini menjadikan setiap institusi kesehatan wajib untuk berkomitmen dan upaya peningkatan budaya hand hygiene di institusinya. Dengan dibudayakan hand hygiene, institusi kesehatan akan mampu meningkatkan kualitas perawatan, meningkatkan mutu pelayanannya, dan yang terpenting institusi kesehatan akan mampu meningkatkan keselamatan pasien.