SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
PELEDAKAN TEROWONGAN
TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN MTT6213
PENDAHULUAN
Ada dua alasan mengapa dilakukan penggalian bawah tanah:
1. Pembuatan dan penggunaan ruang galian/kosong, misal: gudang,
terowongan transportasi, saluran dll.
2. Mengambil dan memanfaatkan bahan galian/material, misal: operasi
penambangan dan penggalian kuari.
PELEDAKAN JENJANG VS PELEDAKAN TEROWONGAN
¡ Perbedaan utama antara tunnel blasting dan bench blasting adalah bahwa tunnel
blasting dilakukan terhadap satu permukaan bebas à konsumsi bahan peledak
lebih tinggi daripada desain peledakan jenjang.
¡ Tempat peledakan atau ruangan pada tambang bawah tanah lebih terbatas.
PELEDAKAN JENJANG VS PELEDAKAN BAWAH TANAH
¡ Arah Pengeboran untuk membuat lubang Tembak/Ledak
SIKLUS PELEDAKAN TEROWONGAN
PEMBORAN PELEDAKAN TEROWONGAN
PEMBORAN PELEDAKAN BAWAH TANAH
JENIS LUBANG LEDAK UNTUK PELEDAKAN TEROWONGAN
Karena hanya memiliki satu bidang bebas maka
perlu dibuat tambahan bidang bebas kedua, yang
merupakan arah peledakan selanjutnya → Cut.
FULL FACE BLASTING
STAGING BLASTING (TOP HEADING & BENCH)
STAGING BLASTING (TOP HEADING & BENCH)
CUT
Macam-macam tipe Cut (Langefors & Kihlström, 1978):
• Pyramid atau diamond cut
• Wedge cut atau V-cut
• Drag cut
• Fan cut
• Burn cut
PYRAMID OR DIAMOND CUT
• Empat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke arah
satu titik, sehingga berbentuk piramid.
• Pada bagian puncak piramid terkonsentrasi bahan peledak kuat.
• Pyramid/Diamond cut sangat efektif untuk batuan kuat, tetapi
konsumsi bahan peledak banyak dan mempunyai efek getaran tinggi
yang disertai oleh lemparan batu-batu kecil.
WEDGE CUT / V-CUT
• Setiap pasang dibor ke arah satu titik → lubang bor antar pasangan sejajar, sehingg
membentuk baji
• Kurang efektif untuk meledakkan batuan yang keras.
• Sangat cocok untuk drift ukuran besar, yang memiliki
batuan berlaminasi atau retakan yang baik.
Penempatan lubang harus direncanakan dengan hati-
hati dan penyelarasan setiap lubang harus dibor
secara akurat.
DRAG CUT
• Mirip dengan wedge cut, posisi bajinya terletak pada bagian lantai atau
dinding bukaan.
• Drag Cut sangat cocok untuk drift dengan ukuran section kecil dimana
dimana kemajuan hingga 1 m.
FAN CUT
• Fan Cut berbentuk separuh dari V-Cut
dan dapat biasanya diterapkan dalam
situasi hanya satu mesin/alat yang
digunakan dalam drive sempit.
• Secara umumnya kemajuan penggalian
yang dapat diperoleh hingga 1,5 m.
BURN CUT
Burn cut disebut juga dengan cylinder cut cocok untuk batu yang keras dan regas
seperti batupasir (sandstone) atau batuan beku.
Ciri-ciri pola burn cut :
• Lubang bor dibuat sejajar, sehingga dapat mengebor lebih dalam
• Lubang tertentu dikosongkan → membentuk bidang bebas baru
• Lubang kosong sebagai ruang terbuka tempat fragmentasi batuan terlempar
dari lubang yang bermuatan bahan peledak.
POSISI CUT
Macam-macam posisi Cut:
1. Cut dekat dengan dinding dapat pengaruhi jumlah lubang ledak dalam round, arah
lemparan ke pojok, sulit dalam pemuatan karena letak materialnya.
2. Cut diletakkan di tengah-tengah penampang dan agak ke bawah → arah peledakan ke
depan dan tumpukan tengah,lemparan yang dekat dan konsumsi bahan peledak lebih
sedikit karena semua stoping ke arah bawah.
3. Cut berada di atas terowongan yang tinggi → memberikan kemudahan pemuatan hasil
peledakan, konsumsi bahan peledak lebih tinggi karena banyak stoping ke arah atas.

More Related Content

Similar to 7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxdevmahammit
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganheny novi
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasiKinza_com
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pileariffikri12
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxrahmawatipebrianata
 
Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchorwanter13
 
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindahPratiwi2
 
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptxklasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptxrenanda8
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxvanrubysyah1
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptxTAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptxyudipurnama051
 
PAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxPAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxBrianJP1
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatAlif Mahardika
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxAkilaZaalan
 

Similar to 7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021 (20)

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Methode Ground Anchor
Methode Ground AnchorMethode Ground Anchor
Methode Ground Anchor
 
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptxklasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering) lanjutan_2.pptx
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptxTAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
 
PAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptxPAVING BLOCK.pptx
PAVING BLOCK.pptx
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Cerucuk
CerucukCerucuk
Cerucuk
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021

  • 1. PELEDAKAN TEROWONGAN TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN MTT6213
  • 2. PENDAHULUAN Ada dua alasan mengapa dilakukan penggalian bawah tanah: 1. Pembuatan dan penggunaan ruang galian/kosong, misal: gudang, terowongan transportasi, saluran dll. 2. Mengambil dan memanfaatkan bahan galian/material, misal: operasi penambangan dan penggalian kuari.
  • 3. PELEDAKAN JENJANG VS PELEDAKAN TEROWONGAN ¡ Perbedaan utama antara tunnel blasting dan bench blasting adalah bahwa tunnel blasting dilakukan terhadap satu permukaan bebas à konsumsi bahan peledak lebih tinggi daripada desain peledakan jenjang. ¡ Tempat peledakan atau ruangan pada tambang bawah tanah lebih terbatas.
  • 4. PELEDAKAN JENJANG VS PELEDAKAN BAWAH TANAH ¡ Arah Pengeboran untuk membuat lubang Tembak/Ledak
  • 8. JENIS LUBANG LEDAK UNTUK PELEDAKAN TEROWONGAN Karena hanya memiliki satu bidang bebas maka perlu dibuat tambahan bidang bebas kedua, yang merupakan arah peledakan selanjutnya → Cut.
  • 10. STAGING BLASTING (TOP HEADING & BENCH)
  • 11. STAGING BLASTING (TOP HEADING & BENCH)
  • 12. CUT Macam-macam tipe Cut (Langefors & Kihlström, 1978): • Pyramid atau diamond cut • Wedge cut atau V-cut • Drag cut • Fan cut • Burn cut
  • 13. PYRAMID OR DIAMOND CUT • Empat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke arah satu titik, sehingga berbentuk piramid. • Pada bagian puncak piramid terkonsentrasi bahan peledak kuat. • Pyramid/Diamond cut sangat efektif untuk batuan kuat, tetapi konsumsi bahan peledak banyak dan mempunyai efek getaran tinggi yang disertai oleh lemparan batu-batu kecil.
  • 14. WEDGE CUT / V-CUT • Setiap pasang dibor ke arah satu titik → lubang bor antar pasangan sejajar, sehingg membentuk baji • Kurang efektif untuk meledakkan batuan yang keras. • Sangat cocok untuk drift ukuran besar, yang memiliki batuan berlaminasi atau retakan yang baik. Penempatan lubang harus direncanakan dengan hati- hati dan penyelarasan setiap lubang harus dibor secara akurat.
  • 15. DRAG CUT • Mirip dengan wedge cut, posisi bajinya terletak pada bagian lantai atau dinding bukaan. • Drag Cut sangat cocok untuk drift dengan ukuran section kecil dimana dimana kemajuan hingga 1 m.
  • 16. FAN CUT • Fan Cut berbentuk separuh dari V-Cut dan dapat biasanya diterapkan dalam situasi hanya satu mesin/alat yang digunakan dalam drive sempit. • Secara umumnya kemajuan penggalian yang dapat diperoleh hingga 1,5 m.
  • 17. BURN CUT Burn cut disebut juga dengan cylinder cut cocok untuk batu yang keras dan regas seperti batupasir (sandstone) atau batuan beku. Ciri-ciri pola burn cut : • Lubang bor dibuat sejajar, sehingga dapat mengebor lebih dalam • Lubang tertentu dikosongkan → membentuk bidang bebas baru • Lubang kosong sebagai ruang terbuka tempat fragmentasi batuan terlempar dari lubang yang bermuatan bahan peledak.
  • 18. POSISI CUT Macam-macam posisi Cut: 1. Cut dekat dengan dinding dapat pengaruhi jumlah lubang ledak dalam round, arah lemparan ke pojok, sulit dalam pemuatan karena letak materialnya. 2. Cut diletakkan di tengah-tengah penampang dan agak ke bawah → arah peledakan ke depan dan tumpukan tengah,lemparan yang dekat dan konsumsi bahan peledak lebih sedikit karena semua stoping ke arah bawah. 3. Cut berada di atas terowongan yang tinggi → memberikan kemudahan pemuatan hasil peledakan, konsumsi bahan peledak lebih tinggi karena banyak stoping ke arah atas.