Bab VII membahas perancangan poros dan asesorinya. Poros digunakan untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu komponen ke komponen lainnya. Bab ini menjelaskan pembebanan yang terjadi pada poros, material yang digunakan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan poros seperti tegangan, defleksi, dan konsentrasi tegangan.
Dokumen tersebut berisi tabel-tabel tentang ukuran ulir baut dan pipa berstandar ISO dan Inch. Tabel-tabel tersebut memberikan informasi tentang diameter nominal, diameter tengah, diameter terkecil, kedalaman ulir, radius ulir, dan parameter-parameter lainnya untuk berbagai ukuran ulir standar.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
Proses pembuatan ban meliputi pencampuran bahan baku, pembentukan tread dan sidewall, pembuatan ply dan steel belt, perakitan komponen, dan pemasakan untuk menyatukan material. Tahap-tahap tersebut dilakukan melalui serangkaian mesin seperti banbury, ekstruder, kalender, dan press curing. Setelah selesai dipasak, ban akan diperiksa kualitasnya sebelum dikemas.
Bab VII membahas perancangan poros dan asesorinya. Poros digunakan untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu komponen ke komponen lainnya. Bab ini menjelaskan pembebanan yang terjadi pada poros, material yang digunakan, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan poros seperti tegangan, defleksi, dan konsentrasi tegangan.
Dokumen tersebut berisi tabel-tabel tentang ukuran ulir baut dan pipa berstandar ISO dan Inch. Tabel-tabel tersebut memberikan informasi tentang diameter nominal, diameter tengah, diameter terkecil, kedalaman ulir, radius ulir, dan parameter-parameter lainnya untuk berbagai ukuran ulir standar.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
Proses pembuatan ban meliputi pencampuran bahan baku, pembentukan tread dan sidewall, pembuatan ply dan steel belt, perakitan komponen, dan pemasakan untuk menyatukan material. Tahap-tahap tersebut dilakukan melalui serangkaian mesin seperti banbury, ekstruder, kalender, dan press curing. Setelah selesai dipasak, ban akan diperiksa kualitasnya sebelum dikemas.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Teks tersebut membahas tentang getaran mekanik dan sistem derajat kebebasan tunggal. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa getaran adalah gerak bolak-balik yang terjadi pada suatu interval waktu tertentu, dan ada dua jenis getaran yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Selanjutnya teks tersebut menjelaskan tentang sistem derajat kebebasan tunggal yang hanya memiliki satu koordinat perpindahan
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Diagram TTT menggambarkan hubungan antara waktu, temperatur, dan hasil akhir transformasi austenite akibat pendinginan. Diagram ini menunjukkan daerah stabil dan tidak stabilnya austenite, serta besar presentase transformasinya pada temperatur tertentu. Kecepatan pendinginan yang berbeda akan menghasilkan struktur kristal yang berbeda seperti pearlite, bainite, atau martensite.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Kompresor torak bekerja dengan cara mengubah gerak putar poros menjadi gerak bolak-balik torak di dalam silinder. Gerakan ini menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya, sehingga tekanan udara meningkat. Prosesnya terdiri atas langkah hisap, kompresi, keluar, dan ekspansi. Kompresor ini berguna untuk meningkatkan tekanan fluida.
Teks tersebut membahas tentang perawatan mesin bubut konvensional. Ia menjelaskan bahwa perawatan rutin diperlukan untuk memperpanjang umur mesin dan menjaganya dalam kondisi yang baik, termasuk membersihkan mesin, memeriksa dan mengganti bagian aus seperti bantalan poros utama, menyetel rangkaian gigi, dan memeriksa ketegangan tali kipas."
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang metrologi industri yang mencakup pengertian, tujuan, dan sejarah metrologi industri beserta istilah-istilah yang terkait dengan metrologi seperti ketelitian, ketepatan, toleransi, dan kelonggaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya metrologi industri untuk kemajuan suatu negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan bahan dan proses pembuatan piston rem hidrolik. Terdapat beberapa bahan yang memenuhi kriteria seperti SiC, Al2O3, dan paduan aluminium. Berdasarkan perhitungan indeks kinerja bahan, paduan aluminium-magnesium 5086 dipilih sebagai bahan terbaik. Proses pembuatan yang direkomendasikan adalah penempaan diikuti pemesinan untuk mendapatkan bentuk akhir.
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inchAushafNurIlham
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan gear box. Pembahasan dimulai dari latar belakang tugas, tujuan dan batasan permasalahan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teori dasar mengenai jenis-jenis roda gigi, rumus-rumus perencanaan roda gigi, poros, pasak, bantalan dan pelumasan. Dokumen ini juga membahas mekanisme sistem transmisi dan pembahasan perhitungan perencanaan gear box.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan komponen transmisi sepeda motor, termasuk perencanaan poros, spline, dan roda gigi. Dibahas pula jenis-jenis roda gigi dan cara perhitungan untuk menentukan ukuran komponen seperti diameter poros dan modul roda gigi.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Teks tersebut membahas tentang getaran mekanik dan sistem derajat kebebasan tunggal. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa getaran adalah gerak bolak-balik yang terjadi pada suatu interval waktu tertentu, dan ada dua jenis getaran yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Selanjutnya teks tersebut menjelaskan tentang sistem derajat kebebasan tunggal yang hanya memiliki satu koordinat perpindahan
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
1. Uji tarik digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan memberikan beban gaya yang berlawanan arah secara linier.
2. Uji ini menghasilkan data kekuatan material seperti kekuatan tarik, kuat luluh, keuletan, dan ketangguhan.
3. Faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, dan unsur paduan.
Diagram TTT menggambarkan hubungan antara waktu, temperatur, dan hasil akhir transformasi austenite akibat pendinginan. Diagram ini menunjukkan daerah stabil dan tidak stabilnya austenite, serta besar presentase transformasinya pada temperatur tertentu. Kecepatan pendinginan yang berbeda akan menghasilkan struktur kristal yang berbeda seperti pearlite, bainite, atau martensite.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Kompresor torak bekerja dengan cara mengubah gerak putar poros menjadi gerak bolak-balik torak di dalam silinder. Gerakan ini menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya, sehingga tekanan udara meningkat. Prosesnya terdiri atas langkah hisap, kompresi, keluar, dan ekspansi. Kompresor ini berguna untuk meningkatkan tekanan fluida.
Teks tersebut membahas tentang perawatan mesin bubut konvensional. Ia menjelaskan bahwa perawatan rutin diperlukan untuk memperpanjang umur mesin dan menjaganya dalam kondisi yang baik, termasuk membersihkan mesin, memeriksa dan mengganti bagian aus seperti bantalan poros utama, menyetel rangkaian gigi, dan memeriksa ketegangan tali kipas."
Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama mesin bensin dan mekanisme kerjanya, termasuk piston, katup hisap, katup buang, kam, dan langkah-langkah operasinya seperti hisap, tekan, kerja, dan buang. Diberikan pula skema dan gambar untuk mengilustrasikan proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang metrologi industri yang mencakup pengertian, tujuan, dan sejarah metrologi industri beserta istilah-istilah yang terkait dengan metrologi seperti ketelitian, ketepatan, toleransi, dan kelonggaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya metrologi industri untuk kemajuan suatu negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan bahan dan proses pembuatan piston rem hidrolik. Terdapat beberapa bahan yang memenuhi kriteria seperti SiC, Al2O3, dan paduan aluminium. Berdasarkan perhitungan indeks kinerja bahan, paduan aluminium-magnesium 5086 dipilih sebagai bahan terbaik. Proses pembuatan yang direkomendasikan adalah penempaan diikuti pemesinan untuk mendapatkan bentuk akhir.
4 Speed Gear box design spur gear with C 6 inch and pitch 5 inchAushafNurIlham
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan gear box. Pembahasan dimulai dari latar belakang tugas, tujuan dan batasan permasalahan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teori dasar mengenai jenis-jenis roda gigi, rumus-rumus perencanaan roda gigi, poros, pasak, bantalan dan pelumasan. Dokumen ini juga membahas mekanisme sistem transmisi dan pembahasan perhitungan perencanaan gear box.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan komponen transmisi sepeda motor, termasuk perencanaan poros, spline, dan roda gigi. Dibahas pula jenis-jenis roda gigi dan cara perhitungan untuk menentukan ukuran komponen seperti diameter poros dan modul roda gigi.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rancangan roda gigi transmisi untuk kendaraan Suzuki Carry dengan spesifikasi daya 84 PS pada kecepatan 5700 rpm, (2) Dibahas pula beberapa jenis roda gigi dan bagian-bagiannya serta cara kerjanya, (3) Disertai pula sketsa gambar komponen roda gigi transmisi Suzuki Carry.
Transmisi rantai dan sprocket dirancang untuk menggerakkan kompresor dari motor listrik 15 kW dengan kecepatan 1000 rpm menjadi 350 rpm. Rantai tipe 12B duplex dipilih dengan pitch 19,5 mm. Jumlah gigi sproket kecil 25 dan sproket besar 72. Jarak antara sumbu sproket 568 mm dan panjang rantai 2,096 m. Faktor keamanan 32 memenuhi persyaratan.
Bab II membahas tinjauan pustaka tentang roda gigi. Terdapat beberapa jenis roda gigi yang diklasifikasikan berdasarkan letak poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi. Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran dengan efisiensi tinggi dibanding alat transmisi lain. Jenis-jenis roda gigi yang dijelaskan meliputi roda gigi lurus, miring, kerucut, dan cacing.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar transmisi roda gigi, mulai dari definisi transmisi daya, jenis transmisi berdasarkan gesekan dan gerigi, profil gigi yang umum digunakan seperti sikloida dan evolvente, bentuk gigi seperti lurus dan miring, kerja sama antar roda gigi, modul dan sudut tekanan gigi, serta contoh penerapan transmisi roda gigi seperti pada kereta api, payung, cacing, dan
Transmisi daya dengan roda gigi membahas konsep dasar transmisi daya, jenis roda gigi, kerja sama roda gigi, dan beberapa jenis roda gigi khusus seperti roda gigi payung, cacing, dan hypoid. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang prinsip-prinsip dasar transmisi daya menggunakan roda gigi.
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan tidak terjadi slip sehingga rasio kecepatannya tetap. Roda gigi dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi kecepatan putaran melalui rasio kecepatannya. Jenis roda gigi antara lain lurus, miring, payung, cacing, dan berbagai variasi lainnya bergantung pada arah sumbu input dan outputnya.
Roda gigi adalah komponen yang berbentuk bulat dan mempunyai gigi-gigi yang digunakan untuk mentransmisikan gerak putar dan meneruskan daya dari suatu poros ke poros yang lain.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pemilihan judul skripsi tentang perawatan dan perbaikan sistem rem cakram. Dibahas pula rumusan masalah, tujuan, dan batasan masalah yang akan dibahas dalam skripsi tersebut.
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdfPrizmaAdi
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem transmisi daya pada motor listrik, termasuk transmisi poros langsung, sabuk-puli, roda gigi, dan rantai-sproket beserta aplikasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemindahan tenaga pada sepeda motor, khususnya transmisi manual. Terdapat penjelasan tentang prinsip kerja, komponen, dan proses kerja transmisi manual yang meliputi gigi, poros utama, poros lawan, mekanisme pemindah gigi, dan cara kerja transmisi pada setiap gigi.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gearbox merupakan suatu komponen dari suatu mesin yang
berupa rumah untuk roda gigi. Komponen ini harus memiliki konstruksi
yang tepat agar dapat menempatkan poros-poros roda gigi pada
sumbu yang benar sehingga roda gigi dapat berputar dengan baik
dengan sedikit mungkin gesekan yang terjadi.
Selain harus memiliki konstruksi yang tepat, terdapat beberapa
kriteria yang harus dipenuhi oleh komponen ini yaitu dapat meredam
getaran yang timbul akibat perputaran dan gesekan antar roda gigi.
Dari kesulitan konstruksi yang disyaratkan dan pemenuhan kriteria
yang dibutuhkan, maka kami bermaksud membuat produk tersebut
sebagai objek pembuatan Tugas Perencanaan Elemen Mesin.
Pembuatan produk tersebut dengan memperhatikan spesifikasi yang
diinginkan.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini yang berjudul praktek test pump, penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu :
1. Bagaimana teori dasar Gear Box ?
2. Apa peralatan yang digunakan pada proses pengujian ?
3. Bagaimana proses pengujiannya ?
4. Bagaimana analisa hasil pengujian yang dilakukan ?
C. Maksud dan Tujuan
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengupayakan penggunaan Gearbox untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat kearah yang lebih baik.
2. D. Manfaat
Laporan ini diharapkan bermamfaat bagi
1. Bagi penulis sendri, dimana dalam laporan ini penulis dapat menambah
wawasan tentang Gear Box ;
2. Bagi adik-adik mahasiswa dapat menjadi bahan perbandingan sewaktu
nanti mengadakan peraktek test pump di semester 5 (lima);
3. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi Gear Box
E. Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
penulisan laporan ini antara lain :
1. Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan
dengan laporan yang penulis susun;
2. Mengumpulakan data-data dari Internet;
3. Mengadakan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa Me-5G2.
3. F. Sistematika Penulisan.
Dalam penulisan perencanaan Gear Box disajikan dalam bentuk Bab
per Bab yang kemudian diuraikan dalam sub Bab. Adapun Bab-bab yang
ada secara garis besar adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentag latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah,
metode pengambilan data dan sistematika penulisan.
BAB II : DASAR TEORI
Berisi tentang jenis-jenis roda gigi, rumus dasar roda gigi, poros, bahan
dasar poros, pasak, bantalan dan systempelumasan.
BAB III : MEKANISME SISTEM TRANSMISI
Berisi tentang gambar sket perencanaan sistem transmisi
4. BAB II
DASAR TEORI
2.1. Roda Gigi
Pada dasarnya sistem transmisi roda gigi merupakan
pemindahan gerakan putaran dari satu poros ke poros yang lain
hampir terjadi disemua mesin. Roda gigi merupakan salah satu yang
terbaik antara sarana yang ada untuk memindahkan suatu gerakan.
Roda gigi dikelompokkan menurut letak poros putaran atau
berbentuk dari jalur gigi yang ada. Keuntungan dari penggunaan
sistem transmisi diantaranya :
1. Dapat dipakai untuk putaran tinggi maupun rendah
2. Kemungkinan terjadinya slip kecil
3. Tidak menimbulkan kebisingan
Adapun klasifikasi dari roda gigi antara lain :
2.1.1. Roda Gigi Lurus (Spur gear)
Roda gigi lurus dipakai untuk memindahkan gerakan
putaran antara poros-poros yang sejajar. Yang biasanya
berbentuk silindris dan gigi-giginya adalah lurus dan sejajar
dengan sumber putaran. Pengunaan roda gigi lurus karena
putarannya tidak lebih dari 3600 rpm dan kecepatan keliling
tidak lebih dari 5000 ft/menit. Ini tidak mutlak, spur gear
5. dapat juga dipakai pada kecepatan diatas batas-batas
tersebut.
Gambar 2.1. Roga Gigi Lurus
2.1.2. Roda Gigi Miring (Helical gear)
Roda gigi miring dipakai untuk memindahkan putaran
antara poros-poros yang sejajar. Sudut kemiringan adalah
sama pada setiap roda gigi, tetapi satu roda gigi harus
mempunyai kimiringan ke sebelah kanan dan yang lain ke kiri.
Roda gigi ini mampu memindahkan putaran lebih dari 3600
rpm dan kecepatan keliling lebih dari 5000 ft/menit.
Gambar 2.2. Roda Gigi Miring
2.1.3. Roda Gigi Cacing (Worm gear)
6. Roda gigi cacing dipakai untuk memindahkan putaran antara
poros yang tegak lurus bersilang. Susunan roda gigi cacing biasanya
mempunyai penutup tunggal atau ganda, suatu susuna roda gigi
berpenutup tunggal adalah sesuatu dimana roda gigi dibungkus
penuh atau sebagian oleh gigi cacing, sebuah roda gigi dimana
setiap elemen ditutup sebagian oleh yang lain adalah susunan roda
gigi cacing berpenutup ganda.
Gambar 2.3. Roda Gigi Cacing
2.1.4 Roda Gigi Kerucut (Bevel gear)
Roda gigi kerucut dipakai untuk memindahkan gerakan atau
putaran antara poros yang berpotongan. Walaupun roda-roda gigi
kerucut biasanya dibuat untuk sudut poros 90°, roda-roda gigi ini
biasanya untuk semua ukuran sudut.
Gambar 2.4. Bevel Gear
7. 2.1.5. Screw Gear
Jenis roda gigi ini trediri dari dua buah helical gear wheel yang
merupakan kombinasi sederhana untuk memindahkan gaya
maupun torsi poros yang membentuk sudut-sudut tertentu.
Gambar 2.5. Screw Gear
2.1.6 Hypoid Gear
Hypoid gear bentuknya hampir menyerupai spiral bevel gear,
namun perbedaannya terletak pada pitch yang lebih hiperbolid
dibandingkan dengan cousenya dan menoperasikannya lebih
lembut dan tenang.
Gambar 2.6. Hipoid Gear
2.2. Rumus Dasar Roda Gigi
Dalam perencanaan ini saya menggunakan jenis roda gigi
lurus karena ada beberapa pertimbangan yaitu :
8. # Dilihat dari poros, karena sejajar maka yang paling cocok
dipergunakan adalah roda gigi lurus.
# Karena daya dan putaran relative rendah, maka lebih cocok bila
menggunakan roda gigi lurus.
Adapun rumus dasar yang berhubungan dengan perencanaan
roda gigi antara lain sebagai berikut :
a. Diameter Pitch Circle (P)
Rumus dari buku deutschman (hal 521)
P = Nt/d (in) ( 1 )
Dimana :
P = Diametral pitch
d = Diameter roda gigi ( inch )
Nt = Jumlah gigi ( buah )
b. Perbandingan Kecepatan (rv)
Rumus dari buku deutschman hal 525
rv = W2/W1 = NtP/Ntg = d1/d2 = n2/n1 ( 2 )
Dimana :
N1,n2 = putaran roda gigi ( rpm )
Nt1,Nt2 = jumlah gigi ( buah )
d1,d2 = diameter roda gigi ( inch )
c. Jarak Poros (C)
Rumus dari buku deutschman hal 528
C = d1+d2 (in) ( 3 )
9. 2
Dimana :
C = jarak poros antara dua roda gigi
d = diameter roda gigi
d. Kecepatan Pitch Line / Garis Kontak (Vp)
Rumus dari buku deutschman hal 563
Vp = π .d.n (ft/mnt) ( 4 )
12
Dimana :
Vp = kecepatan putaran
e. Torsi yang Bekerja
T = 63000.N daya ( 5 )
n
Dimana :
T = torsi yang bekerja
N = daya motor
n = putaran input
10. f. Gaya-gaya pada Roda Gigi
Gambar 2.7. Gaya-Gaya pada Roda Gigi
➢ Gaya radial (Fr)
Fr = Fn.Sinθ = Fn.Cos ( 6 )
➢ Gaya normal (Fn)
Fn = Ft
Cosθ
➢ Gaya tangensial (Ft)
Ft = 2T ( 7 )
D
➢ Gaya dinamis (Fd)
Fd = 600+Vp . Ft ( 8 )
600
Untuk 0 < Vp ≤ 2000 ft/menit
11. Fd = 1200+Vp .Fp
1200
Untuk 2000 < Vp ≤ 4000 ft/menit
Fd = 78+Vp.Ft
78
Untuk Vp > 4000 ft/min dimana Fw ≥ Fd dan Fb ≥ Fd
Dimana :
T = Torsi (lbm)
n = Putaran (rpm)
Ft = Gaya tangensial (lb)
Fn = Gaya normal (lb)
Fd = Gaya dinamis (lb)
Fr = Gaya radial (lb)
a. Lebar Gigi (b)
Rumus dari buku deutschman hal 584
b = Fd ( 9 )
d1.Q K
Q= 2.d2
d1+d2
Dimana :
b = Lebar gigi (in)
12. Fd = Gaya dinamis (in)
d1 = diameter pinion
d2 =diameter gear
Q = Perbandingan roda gigi
K = Faktor pembebanan
b. Syarat Keamanan Roda Gigi
9 ≤ b ≤ 13
p p
c. Evaluasi Kekuatan Gigi (Persamaan AGMA)
Sad = Sat.Kl ( 10 )
Kt.Kr
σ t = Ft.Ko.P.Ks.Km ; Sad >σ t (syarat aman )
( 11 )
Kv.b.j
Dimana :
Sat = Tegangan ijin Material
Kl = Faktor umur
Kt = Faktor temperature
Kr = Faktor keamanan
σ
t = Tegangan bending pada kaki gigi
Ko = Faktor koreksi beban lebih
13. Km = Koreksi distribusi beban
Kv = Faktor dinamis
J = Faktor bentuk geometris
d. Menentukan Gaya bending Pada Pinion dan Gear (Fb)
Rumus dari buku deutschman hal 551
P
Y
bSoFb ..=
( 12 )
Dimana :
Fb = Gaya bending
So = Kekuatan permukaan gigi
Y = Faktor bentuk Lewis
b = diameter pitch
P = lebar gigi
e. Menentukan Panjang Garis Kontak Gigi
2
d
r =
( ) ( )
−−++−−+= θθθθ sincossincos 2
22
2224
22
4
2
44 rrarrrarAB
( 13 )
l. Menentukan Perbandingan Kontak (kontak ratio)
15. Gambar 2.8. Bagian-bagian pada Roda Gigi
2.2. Poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya
berpenampang bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti
roda gigi, roda gila dan elemen pamindah daya lainnya. Poros dapat
menerima beban – beban lentur, tarik, tekan atau putaran yang
bekerja sendiri – sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang
16. lainnya. Definisi yang pasti dari poros adalah sesuai dengan
penggunaan dan tujuan penggunaan.
Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :
a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya
dari mesin ke mekanisme yang digunakan.
Gambar 2.9. shaf
b. Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar
pada poros tersebut, juga berfungsi sebagai pendukung.
Gambar 2.10. Axle
c. Spindle adalah poros yang terpendek terdapat pada mesin
perkakas dan mampu atau sangat aman terhadap momen
bending.
Gambar 2.11. Spindle
17. d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan
mekanisme yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya
dari motor penggerak ke mekanisme tersebut.
Gambar 2.12. Line Shaft
e. Jack Shaft adalah poros yang pendek, biasanya dipakai untuk
dongkrak “JACK” mobil.
Gambar 2.13. Jack Shaft
f. Flexible adalah poros yang juga berfungsi memindahkan daya dari
dua mekanisme, dimana peerputaran poros membentuk sudut
dengan poros yang lainnya, daya yang dipindahkan rendah.
18. Gambar 2.14. Flaxible
Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah
diheattreatment. Poros yang dipakai untuk meneruskan daya dan
putaran tinggi umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan
kulit yang sangat tahan terhadap keausan.
Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam :
a. Poros Lurus
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran
berfungsi memindahkan putaran atau mendukung beban-beban
yang didukung pada poros ini adalah beban puntir dan bending.
b. Poros Bintang
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingakaran
dan terdapat sirip yang menyerupai bintang. Poros dihubungkan
dengan roda gigi tanpa menggunakan pasak.
Persamaan yang digunakan pada poros bintang :
a) Tegangan geser maksimum ( σ max )
σ max =
Psi
N
Sypx0,5
Dimana:
19. σ max = tegangan geser maksimum ( Psi )
N = faktor keamanan
Syp = yield posisi dari material
b) Diameter poros
d =
N
Syp
x0,5xπ
TMBx16 22
+
Dimana:
d = diameter poros (inch)
MB = momen bending yang diterima poros (lb. in)
T = momen torsi myang diterima poros
Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah di
heatreatment. Poros yang dipakai pada untuk
meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya dibuat dari
baja paduan dengan pengerjaan kulit yang sangat tahan
terhadap keausan.
2.3. Pasak ( Keys )
Pasak digunakan untuk menyambung poros dan roda gigi,
roda pulley, sprocket, cams, lever, impeller dan sebagainya.
Karena distribusi tegangan secara actual untuk sambungan
pasak ini tidak dapat diketahui secara lengkap maka dalam
perhitungan tegangan disarankan menggunakan faktor keamanan
sebagai berikut :
20. 1. Untuk beban torsi yang konstan ( torque stedy ). >> N =
1.5
2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah. >> N = 2.5
3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik >> N =
4.5
Adapun macam – macam pasak yaitu :
1. Pasak datar segi empat ( Standart square key ).
Gambar 2.15. Pasak data segiempat
2. Pasak datar standar ( Standart flat key ).
Gambar 2.16. Pasak datar standar
21. 3. Pasak tirus ( Tepered key ).
Gambar 2.17. Pasak tirus
4. Pasak bidang lingkaran ( Wood ruff key ).
22. Gambar 2.18. Pasak bidang lingkaran
5. Pasak bintang (Splines ).
Gambar 2.19. Pasak bintang
6. Pasak bintanng lurus ( Straight splines ).
Gambar 2.20. Pasak bintanng lurus
23. 7. Pasak bintang involute ( involute spline ).
Gambar 2.21. Pasak Bintang Involute
Adapun berbagai macam pasak, namun yang dibahas adalah
pasak standar ( Standart flat key ). Pemasangan pasak pada poros
maupun roda yang disambungkan dan dibuat alur pasak yang
disesuaikan dengan ukuran pasak.
Keterangan :
F = Gaya yang bekerja. h = Tinggi pasak.
A = Pasak. b = Lebar pasak
B = Poros. l = Panjang pasak.
2.3.1.Rumus Dasar Pasak
Ukuran lebar dan tinggi pasak ada dalam table yang
disesuaikan dengan kebutuhan atau tergantung pada
diameter poros.
a. Panjang pasak sesuai dengan kebutuhan dan
dimensinya.
W = Lebar pasak.
24. H = Tinggi pasak.
L = Panjang pasak.
Ss = Tegangan geser.
➢ Gaya (F)
D
T
F
2
=
dimana
2
D
FT =
( 15 )
➢ Tegangan geser (σ s)
A
F
Ss =
dimana
WLA .=
( 16)
➢ Tegangan kompresi (σ c)
2
... DLWSs
T =
( 17 )
Pada perhitungan ini dipergunakan faktor keamanan
dengan asumsi sebagai berikut :
1. Untuk beban torsi yang konstan ( torque stedy ).
>> N = 1.5
2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah.
>> N = 2.5
3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik.
>> N = 4.5
b. Tegangan geser yang diijinkan.
N
Syp
N
Ssyp 58.0
=
( 18 )
25. c. Tegangan kompresi yang diijinkan.
DWL
T
Sc
..
.4
=
( 19 )
d. Syarat yang harus dipenuhi supaya pasak aman.
N
Ssyp
DWL
T
Sc ≤=
..
.4
( 20 )
e. Tinjauan terhadap kompresi.
DWSc
T
L
..
.4
=
( 21 )
f. Syarat yang harus dipenuhi supaya pasak aman
( geser ).
N
Ssyp
DWL
T
Ss ≤=
..
.2
( 22 )
g. Tinjauan terhadap geser.
DWSs
T
L
..
.2
=
( 23 )
2.4. Bantalan ( Bearing )
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros
berbeban sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat
berlangsung secara halus, aman dan umur pakai panjang. Agar
elemen mesin dapat bekerja dengan baik maka bantalan harus
dipasang cukup kokoh.
26. 2.4.1.Klasifikasi Bantalan
1. Berdasarkan gerakan terhadap poros
Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gerakan luncur antara
poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu
oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan
pelumas.
Gambar 2.22. Bantalan Luncur
Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara
bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui
elemen gelinding.
27. Gambar 2.23. Bantalan gelinding dengan bola
2. Berdasarkan arah beban terhadap poros
Bantalan radial
Setiap arah beban yang ditumpu oleh bantalan ini
tegak lurus terhadap sumbu poros.
Bantalan aksial
Setiap arah beban yang ditumpu oleh bantalan itu
sejajar dengan sumbu poros.
Bantalan gelinding halus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang sejajar
dan tegak lurus terhadp poros.
2.4.2. Macam – macam bantalan luncur
1. Bantalan radial berbentuk silinder, silinder elip
2. Bantalan aksial yang berbentuk engsel
28. 3. Bantalan khusus yang berbentuk bola
Gambar 2.24. Bantalan Luncur Radial
Gambar 2.25. Bantalan Luncur Radial dan Aksial
2.4.3. Rumus Dasar Bantalan
Rumus yang digunakan pada saat perencanaan bantalan yaitu
:
➢ Umur bantalan (L10h)
Rumus dari buku deutschman hal 485
n
x
P
C
hL
b
.60
106
10
=
( 23 )
➢ Beban equivalen (P)
P = Fs ( X.V.Fr.y.Fa ) ( 24 )
dimana :
29. b = Konstanta
= 3.0 ( untuk ball bearing )
= 10/3 ( untuk roll bearing )
V = Faktor putaran
= 1 ( untuk ring dalam berputar )
= 1.2 ( untuk ring luar berputar )
L10h = Umur bantalan (jam )
C = Beban dinamis ( lb )
P = Beban ekuivalen ( lb )
Fs = Konstanta beban ( beban shock/lanjut )
Fr = Beban radial ( lb )
Fa = Beban aksial ( lb )
X = Konstanta radial
Y = Konstanta aksial
n = Putaran ( rpm )
2.4. Pelumasan
Dalam sistem transmisi pada mesin – mesin yang
bergerak, diperlukan suatu sistem pelumasan guna mengurangi
hubungan kontak dari dua bagian yang bergerak. Apabila tidak ada
pelumasan maka akan mempercepat terjadinya kerusakan pada
komponen mesin tersebut.
2.4.1.Klasifikasi Pelumasan
30. Sistem pelumasan dalam dunia permesinan dapat
dikellompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Pelumasan menurut bentuknya
Pelumasan padat
Pelumasan semi padat
Pelumasan cair
2. Pelumasan menurut caranya
Pelumasan tangan : Dipakai untuk beban yang ringan dan
kerja yang tidak kontinyu.
Pelumasan tetes : Minyak diteteskan dengan jumlah yang
teratur melalui sebuah katup jarum.
Pelumasan sumbu : Pelumasan dengan menggunakan
sumbu untuk menghisap minyak.
Pelumasan percik : Minyak dari bak penampung
dipercikkan dan biasanya digunakan dalam pelumasan
torak, silinder motor yang mempunyai putaran tinggi.
Pelumasan cincin : Pelumasan ini dengan menggunakan
cincin yang digantung pada poros sehingga ikut berputar
bersama poros dan mengangkat minyak dari bawah.
Pelumasan pompa : Disini pompa digunakan untuk
mengalirkan minyak ke bantalan karena sifat minyak yang
kental.
Pelimasan gravitasi : Dari sebuah tangki di atas bantalan
minyak dialirkan oleh gaya beratnya sendiri
2.4.1.Tujuan dan Fungsi Pelumasan
31. 1. Mengurangi daya energi pada bagian – bagian mesin yang
saling bergesekan.
2. Untuk memelihara ukuran sebenarnya ( menahan
keausan ) dari bagian mesin yang bergerak.
3. Membuang kotoran – kotoran yang diakkibatkan oleh
pergesekan antara koponen yang bergerak
2.5.3. Rumus Dasar Pelumasan
a. Perencanaan viskositas absolute dari pelumas
−=
S
StZ
180
22.0ρ
( 25 )
t = ∞ - 0.0035 ( T – 60 )
Dimana :
Z = Absolute viscositas ( cp )
tρ
= Spesific gravity pada temperature test ( t )
S = Saybelt universal second = 120
Kp = 1.45 x 10-7
Reynold
Sehingga dari grafik didapat harga SAE dengan
persamaan :
pc
nfr
S
.
..1 η
=
( 26 )
Dimana :
S1
= Angka karakteristik bantalan
32. µ = Viskositas minyak pelumas
c = Radial cleareance ( in )
p = Beban yang diterima bantalan ( psi )
Gambar 2.26. Dimensi Pelumasan Bantalan
b. Tebal minimum minyak pelumas dari grafik
19.0=
c
ho
( 27 )
c. Koefisien gesek ( f ) dari grafik
15
.
=
c
frf
( 28 )
d. Daya yang dihitung
33. 63000
.nTf
Fhp =
( 29 )
e. Kapasitas minyak pelumas ( Q ) dari grafik
lncrf
Q
...
( 30 )
f. Kapasitas minyak pelumas yang keluar dari bantalan
setiap saat ( Qs ) dari grafik
88.0
.
Q
SQ
( 31 )
g. Grafik
34. Gambar 2.27. Viscosity-temperature chart for determining viscosity of
typical SAE numbered oils at various temperatures.
BAB III
MEKANISME SISTEM TRANSMISI
3.1 Input Data
Data data yang diketahui :
- Daya putaran motor (N input) = 30 HP
- Putaran input (N input) = 2400 rpm
35. - Putaran output (N1) = 600 rpm
- Putaran output (N2) = 1500 rpm
- Putaran output (N3) = 2400 rpm
- Putaran output (Nreves) = 1000 rpm
Asumsi
- C (JARAK POROS) = 5 in
- Sudut tekan ( θ ) = 25º
- Diameterial pitch = 6 inchi
1.1.1. Pertimbangan Menggunakan Roda Gigi
Dalam perencanaan ini menggunakan roda gigi lurus karena
beberapa pertimbangan, yaitu :
➢ Dilihat dari poros, karena porosnya sejajar maka roda gigi
yang paling sesuai adalah menggunakan roda gigi lurus.
➢ Karena daya dan putaran rtelatif rendah maka lebih cocok
menggunakan roda gigi lurus.
1.1.1.Pertimbangan Dalam Menggunakan Poros
Untuk menentukan diameter poros tergantung pada
perhitungan yang akan dilakukan, tetapi untuk menentukan bahan
dari poros digunakan pertimbangan sebagai berikut :
• Poros sebaiknya menggunakan bahan Alloy Stell
• Bahan poros sebaiknya dilakukan proses Hardening dan
dilakukan pemanasan awal dan Annealling sebelum
digunakan
• Poros yang akan digunakan sebaiknya harus mampu
menahan beban putar yang memadai
3.2. Sket Gear Box
3.2.1. gambar sket gear box
input
36. output
gambar 3.1 sket gear box
Keterangan Gambar :
SIMBOL ARTI KETERANGAN
1,3,5,7 Pinion Roda gigi yang lebih kecil pada dua roda
gigi yang bersinggungan, disebut juga
roda gigi penggerak.
2,4,6,8 Gear Roda gigi yang didesain lebih besar dari
pada pinion yang berfungsi sebagai roda
gigi yang digerakkan.
9 Revers Roda gigi tambahan yang digunakan
untuk membalikkan arah putaran pada
poros (b)
a,b,c Poros Bagian dari mesin yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga dari mesin
Dan
Arah
putaran
Arah pergerakan roda gigi danh poros
Bantala
n
Bagian mesin yang digunakan untuk
menumpu poros sehingga putaran mesin
bisa berlangsung secara halus.
3.3. gambar sket gear box disetiap tingkatan kecepatan
3.3.1. tingkat kecepatan 1 (n) = 600 rpm
37. Gambar 3.2 tingkat kecepatan 1
Pada tingkat kecepatan 1 (n1) roda gigi 1 dan 2 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 1 (n1) = 600 rpm
3.3.2. tingkat kecepatan 2 (n) = 1500 rpm
Gambar 3.3 tingkat kecepatan 2
Pada tingkat kecepatan 1 (n2) roda gigi 3 dan 4 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 2 (n2) = 1500 rpm
3.3.3. tingkat kecepatan 3 (n3) = 2400 rpm
38. Gambar 3.4 tingkat kecepatan 3
Pada tingkat kecepatan 1 (n3) roda gigi 5 dan 6 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 3 (n3) = 2400 rpm
3.3.4. tingkat kecepatan revers (nr) = 1000 rpm
Gambar 3.5 tingkat kecepatan revers (nr)
Pada tingkat kecepatan revers (nr) roda gigi 7,8 dan 9 saling
berhubungan , karena adanya roda gigi rivers maka putarannya
searah dengan putaran pinion. sehingga terjadi tingkat kecepatan
revers (nr) = 1000 rpm
PENUTUP
39. SARAN
Pemilihan jenis material dan faKtor keamanan adalah suatu hal
yang sangat perlu diperhatikan dalam perencanaan Gear Box, serta
dibutuhkannya suatu rakitan atau rangkaian roda gigi yang praktis,
sehingga efisien tempat dan biaya dalam pembuatan Gear Box dapat
ditentukan seminimal mungkin.
Gunakan jenis material yang tepat untuk menerima beban atau
gaya-gaya yang terjadi dan pilihlah jenis pelumasan yang effisien
sehingga Gear Box lebih aman dan lebih lama umur pemakaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
40. 1. Deutsman, A.D, Walter J. Michels, Charles E. Wilson, Machine Design
Theory and Practice, Coller Macmillan International, Macmillan
Publishing Co. Inc. 1975.
2. Suga, Kyokatsu, Professor, toh – in Gakuen recnichal College, Japan,
Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Ir. Sularso, MSME,
(terj). Departemen Mesin Institut Teknologi Bandung, 1980.