2. B - ISDN
INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK (ISDN)
didasarkan pada konsep tersedianya sederetan
ATM
saluran digital end-to-end pada sebuah interface
tunggal.
FRAME Jenis Saluran
RELAY
A : telpon analog 4 kHz
B : digital 64 kbps untuk suara atau data
SMDS
C : digital 8 atau 16 kbps
D : digital 16 kbps untuk out of band signaling
(kontrol, data)
xDSL
E : digital 64 kbps untuk signaling ISDN internal
H : digital 384, 1536, atau 1920 kbps [TANE97]
TVRO Kapasitas 64 kbps disebut Narrowband-ISDN dengan
orientasi circuit switching, kontribusi utamanya adalah
Frame Relay. Dengan adanya internet, N-ISDN
PLC mengkombinasikan dua saluran B dan 1 saluran D
untuk memperoleh kapasitas 144 kbps.
3. B - ISDN
Struktur Jaringan ISDN
ATM
FRAME
RELAY
• ISDN terminal adapter merupakan perangkat
SMDS penghubung ISDN Basic Rate Interface (BRI) ke
interface lain seperti EIA/TIA-232. Terminal
adapter berupa ISDN modem.
xDSL • Berbagai saluran dari pesawat telpon,
komputer, maupun LAN dimultiplex (TDM)
sebelum masuk ke kabel twisted pair yang
TVRO banyak dipakai pada jaringan telepon.
• Lalu lintas data diatur dengan protokol lapisan-
jalur yang disebut Link Access Protocol (LAP),
PLC
untuk saluran B disebut LAPB, saluran D disebut
LAPD dst.
4. B - ISDN
Format Frame LAPD
ATM
8 16 8 atau16 variabel 16 8 bit
FRAME
RELAY
F Alamat Kontrol Informasi FCS F
SMDS
Untuk Format Frame LAPB CCITT
merekomendasikan format HDLC (High-Level
xDSL Data Link Control).
TVRO
PLC
6. B - ISDN Asynchronous Transfer Mode
(ATM)
ATM
• Teknologi ini memungkinkan LAPB dapat
beroperasi. Ide dasar dari ATM adalah
FRAME pengiriman seluruh informasi dalam bentuk sel
RELAY
(o.s.i. disebut cell relay) berukuran 53 byte yang
terdiri dari 5 byte header dan 48 byte payload
SMDS (muatan data).
• Jaringan dengan teknologi ini bersifat
xDSL
connection-oriented sehingga pengiriman frame
hanya didasarkan pada urutan, tanpa alamat
TVRO pada setiap frame. Transfer rate sesuai standar
SONET AT&T adalah 155,52 Mbps, dan dapat
digunakan untuk kapasitas 622 Mbps melalui 4
saluran 155 Mbps.
PLC
8. B - ISDN
Frame Relay
ATM
• Frame relay merupakan layanan bare-bones
connection oriented yang memindahkan frame-
FRAME frame (paket) dengan mengandalkan transfer
RELAY
rate yang tinggi. Layanan bersifat minimal,
tanpa acknowledgment dan pengendalian aliran,
SMDS sehingga bila terdapat frame yang rusak
langsung dibuang.
xDSL
• Tidak seperti X.25, kontrol jalur lompatan demi
lompatan tidak ada sehingga protokol ini
TVRO sederhana dan sangat bergantung pada
kehandalan fasilitas transmisi dan switching.
PLC
10. B - ISDN Switch Multimega Bit Data
Service (SMDS)
ATM
dirancang untuk menghubungkan jaringan lokal
antarkota / negara berkapasitas standar 44.376
FRAME Mbps melalui Digital Signal 3 (DS-3), dengan
RELAY sifat aliran yang bursty (tidak kontinyu).
SMDS Jaringan ini bersifat connectionless sehingga
memerlukan teknologi switch (switch
broadband), dengan tipe transmisi packet-
xDSL switched, dan berbasis datagram yang
digunakan untuk komunikasi melalui public data
networks (PDNs).
TVRO
SMDS dapat menggunakan media fiber sehingga
mendukung kapasitas 1.544 Mbps (melalui
Digital Signal 1 - DS 1)
PLC
(www.protocols.com/pbook/smds.htm)
11. B - ISDN Switch Multimega Bit Data
Service (SMDS)
ATM
Komponen-komponen jaringan SMDS
FRAME
• CPE (Customer Premisses Equipment), adalah
RELAY terminal yang biasanya dimiliki dan dikelola
oleh pelanggan. (End device: terminal dan
personal computer, dan node-node penghubung,
SMDS
seperti router, modem dan multiplexer).
xDSL • Carrier equipment, biasanya terdiri dari switch-
switch WAN kinerja tinggi yang harus
disesuaikan dengan spesifikasi equipment
TVRO jaringan tertentu (mis:Bellcore). Spesifikasi ini
mendefinisikan operasi jaringan, interface
antara local carrier network dan long-distance
PLC carrier network, serta interface antara dua
switch di dalam sebuah single carrier network.
12. B - ISDN Switch Multimega Bit Data
Service (SMDS)
ATM
• SNI (Subscriber Network Interface), adalah
interface antara CPE dan carrier equipment.
FRAME Interface ini merupakan titik dimana customer
RELAY network berakhir dan carrier network dimulai.
Fungsi: mengubah teknologi dan operasi dari
SMDS
jaringan carrier SMDS secara transparant
kepada pelanggan.
xDSL
TVRO
PLC
SNI menyediakan interface antara
CPE dan Carrier Equipment dalam SMDS
13. B - ISDN Switch Multimega Bit Data
Service (SMDS)
ATM
SMDS Interface Protocol (SIP)
FRAME SIP berdasar pada standar IEEE 802.6 Distributed
RELAY Queue Dual Bus (DQDB) untuk cell relay melewati
metropolitan area network (MAN).
SMDS
Alasan pemilihan DQDB sebagai basis dari SIP
karena:DQDB merupakan standar terbuka yang
xDSL mendukung semua layanan SMDS.
TVRO DQDB didesain agar dapat disesuaikan dengan
standar carrier transmission, dan disejajarkan
dengan standar yang muncul untuk Broadband ISDN
PLC (B-ISDN), yang memungkin ber-interoperate dengan
broadband video dan suara.
15. B - ISDN
Digital Subcriber Line (xDSL)
ATM merupakan teknologi pemanfaatan jalur telepon
tembaga untuk melayani percakapan dan fax
sekaligus akses ke internet tanpa ada line
FRAME
RELAY sibuk.
SMDS
Jenis-jenisnya :
xDSL
Asymmetric Digital Subsriber Line (ADSL) Full
Rate mendukung kapasitas 8 Mbps downstream
TVRO dan 1 Mbps upstream. ADSL memerlukan Plain
Old Telephone Service (POTS) yang berfungsi
memisahkan suara dan transmisi data. Jarak
PLC sentral ADSL hingga pelanggan maks. 5,5 km.
16. B - ISDN
Digital Subcriber Line (xDSL)
ATM ADSL Lite Technology atau Splitterless
memiliki kapasitas 1,5 Mbps
FRAME downstream dan 512 kbps upstream.
RELAY
Tidak memerlukan POTS. Jarak sentral
SMDS ADSL hingga pelanggan maks. 5,5 km.
xDSL Symetrical Digital Subsriber Line (SDSL)
memiliki kapasitas yang sama (simetris)
TVRO untuk downstream dan upstream
sebesar 160 kbps - 1,544 Mbps pada
PLC jarak maks. 7,2 km.
17. B - ISDN
Digital Subcriber Line (xDSL)
ATM
High bit-rate Digital Subsriber Line (HDSL)
memiliki kapasitas 1,544 Mbps upstream (dua
pasang kabel) atau 2,048 Mbps (tiga pasang
FRAME
kabel). Jarak sentral ADSL hingga pelanggan
RELAY
maks. 6,1 km.
SMDS
ISDN Digital Subsriber Line (IDSL) memiliki
kapasitas yang sama (simetris) untuk
xDSL downstream dan upstream sebesar 64 kbps -
144 kbps pada jarak maks. 5,5 km.
TVRO
Very high bit-rate Digital Subsriber Line (VDSL)
memiliki kapasitas 13-52 Mbps downstream dan
PLC 1,5 – 2,3 Mbps upstream. Jarak sentral VDSL
hingga pelanggan maks. 1,6 – 7,2 km.
19. B - ISDN
TVRO untuk Internet Satelit
ATM merupakan upaya pemanfaatan TVRO
(Television Receive Only) untuk
FRAME mengakses langsung internet. TVRO
RELAY
sudah banyak dimiliki secara pribadi
SMDS dan sangat mudah dijumpai di pasaran.
xDSL Konsep : karakteristik akses asimetris,
downstream menggunakan TVRO
TVRO sedangkan upstream menggunakan
modem dan jalur telepon ke jaringan
PLC terestrial.
20. B - ISDN
TVRO untuk Internet Satelit
ATM Antena TVRO secara umum memiliki
karakteristik yang sama dengan
FRAME perangkat komunikasi satelit yang
RELAY
umum yakni mengubah sinyal satelit
SMDS menjadi sinyal dalam L-band (950 – 2150
MHz).
xDSL
Antena TVRO memiliki ruang frekuensi
TVRO L-band dengan rincian frekuensi 950 –
1450 MHz untuk polarisasi horisontal
PLC dan 1550 – 2050 MHz untuk polarisasi
vertikal.
22. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
merupakan pemanfaatan kabel listrik PLN
ATM
sebagai saluran komunikasi.
FRAME
RELAY Penelitian sudah banyak dilakukan namun
terhambat karena noise. Setiap kali listrik
SMDS
dinyalakan, sejumlah besar gelombang
disturbansi listrik melewati kabel dan mengubah
xDSL setiap transmisi data secara simultan.
TVRO Tahun 1991, Dr. Brown ditunjuk untuk memimpin
grup riset kecil pada Open University di Inggris
dan menemukan ide berupa penggunaan sinyal
PLC
frekuensi tinggi.
23. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
HFCPN (high frequency conditioned power
ATM network)
FRAME Inti dari teknologi ini adalah kemampuan untuk
RELAY
menyediakan Jaringan Daya Terkondisi
Frekuensi Tinggi (HFCPN) agar melalui jaringan
SMDS
ini data dapat dilewatkan.
xDSL Prinsip dasarnya adalah menginjeksikan sinyal-
sinyal data ke dalam saluran daya listrik pada
frekuensi 10 juta kali frekuensi dasar arus listrik
TVRO
(atau sekitar 500/600MHz).
PLC
24. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
Meskipun begitu, muncul masalah, sinyal-sinyal
ATM frekuensi tinggi tidak mampu berjalan cukup
jauh dan pantulan dalam sistem dapat secara
FRAME efektif menenggelamkan sinyal-sinyal itu. Oleh
RELAY
sebab itu digunakan lebih dari satu frekuensi
dan data dikirim dalam bentuk paket-paket
SMDS
diskrit yang dipandu oleh beberapa bentuk
sistem pensinyalan.
xDSL
Laju data yang dihasilkan relatif sangat stabil,
TVRO bebas dari noise dan menawarkan spektrum-
spektrum yang dapat digunakan dalam range 6
dan 10 MHz ke para pelanggan akhir dari
PLC jaringan distribusi, dan kira-kira spektrum 20
MHz ke para pelanggan yang lebih dekat dengan
25. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
Unit-unit Pengkondisi (CU, conditioning units)
ATM merupakan pengkopel arah tiga terminal yang
meliputi bagian high and low pass filter untuk
membentuk suatu pengkopel arah frekuensi yang
FRAME sensitif. Setiap CU mempunyai sebuah terminal
RELAY
jaringan (NP, network port), sebuah terminal
distribusi komunikasi (CDP, communication
SMDS distribution port), dan sebuah terminal distribusi
listrik (EDP, electricity distribution port).
xDSL
TVRO
PLC
26. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
ATM CU ini memberikan kemampuan menyediakan
hal-hal sbb
FRAME Interkoneksi sinyal-sinyal yang aman dan
RELAY
efisien di atas 1 MHz (misal: sinyal-sinyal
data)
SMDS
Propagasi penunjuk arah sinyal di atas 1 MHz
Floor noise minimal di atas 1 MHz
xDSL
Isolasi beban-beban pelanggan yang berubah
di atas 1 MHz
TVRO Titik titik penghentian layanan jaringan yang
cocok untuk pelayanan telekomunikasi dan
listrik
PLC
Kinerja spektral yang optimum dari jaringan
27. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
Frekuensi 1 MHz dipilih sebagai frekuensi terendah
ATM
agar pengkopel arah yang efektif dan efisien dapat
dibangun dan masih menyediakan pelayanan 100
FRAME Amp, 230/240 volt, 50 Hz kepada pelanggan domestik.
RELAY
Pengalaman sebelumnya dalam menggunakan
jaringan distribusi listrik untuk membawa sinyal-
SMDS
sinyal frekuensi rendah (khususnya 3-500 kHz untuk
switching pada peralatan-peralatan rumah tangga
seperti sistem air panas, lampu jalanan, dll)
xDSL
menunjukkan bahwa atenuasi yang drastis dari
sinyal-sinyal dikarenakan adanya capacitive
TVRO reactance.
Pengujian menunjukkan bahwa diatas 1 MHz,
reactance induktif mulai menyelimuti capacitive
PLC reactance, dan jika impedansi saluran yang
digunakan adalah sebesar 600 ohm, maka atenuasi
28. B - ISDN Power Line Communication (PLC)
PLC untuk LAN
Untuk keperluan jaringan lokal, PLC yang memiliki port
ATM
Ethernet 10base-T RJ-45 atau USB (Universal Serial Bus),
dapat dikoneksikan langsung ke komputer, hub, atau ke
FRAME sebuah broadband router.
RELAY
SMDS
Karakteristik dari PLC :
xDSL • Ports : memiliki 1 powerline port dan 1 10Base-T
RJ-45 port
• Jenis kabel : untuk powerline berupa kabel listrik biasa,
TVRO sedangkan untuk Ethernet menggunakan UTP Category 3
keatas.
• Kecepatan akses : untuk powerline 14 Mbps (aktualnya
sekitar 6Mbps), Dengan Ethernet 10Mbps.
PLC
• Frekwensi Band : 4,3 Mhz sampai 20,9 Mhz
• Sistem Enkripsi : 56-bit DES dengan perangkat lunak
29. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
ATM Dewasa ini peralatan digital elektronik yang
menggunakan catu daya listrik sudah mulai
dilengkapi dengan perangkat PowerLine,
FRAME
RELAY sehingga peralatan digital tersebut dapat
dikontrol oleh komputer, bahkan peralatan
tersebut dapat digunakan untuk mengakses
SMDS
Internet.
xDSL Beberapa peralatan digital yang sudah
dilengkapi dengan PowerLine seperti
microwave, kulkas, mesin cuci, televisi,
TVRO sound system dll.
PLC
30. B - ISDN
Power Line Communication (PLC)
ATM Di Indonesia uji coba sudah dilakukan sejak 1997 di
kompleks perumahan PLN Duren Tiga, Jakarta dan
berhasil dengan baik untuk melayani komunikasi
FRAME
RELAY suara, memenuhi syarat Voip untuk penggunaan
telepon dan internet.
SMDS
Diperlukan beberapa repeater. Jangkauan repeater
200 m. Namun untuk pengembangan jaringan yang
xDSL lebih besar dan global masih perlu pengkajian lebih
lanjut.
TVRO Untuk mengurusi hal ini PLN kemudian mendirikan PT
Comnets Plus atau ICON+. (http://www.iconpln.net.id).
PLC Ref : Philip Sinfield, Djati H Salimy (terj). Powering up the Internet :
Telecommunications over Electrical Power Lines. Queensland