SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN 
“ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM)” 
OLEH: 
HASAN TARMIZI 
1202209 
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN 
KOMPUTER 
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
2014
A. PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM). 
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing, 
dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat 
dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame 
berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam 
jaringan. Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di mana saja 
dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 
port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan protokol 
jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte 
header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, 
menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap. 
Gambar 1. ATM Network. 
Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing 
pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. 
Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer 
Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan 
oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya 
Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di 
dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap 
suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM 
mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan 
kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay yang 
sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video 
dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang 
sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan
waktu interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa 
aplikasi multimedia. 
Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi 
ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang berbeda yang 
akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan ditetapkan pada tahap 
koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan 
aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan; 
prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan diabaikan jika ada masalah 
kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan broadcast, multicast didukung untuk 
aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang, 
dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya 
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet 
Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka. 
Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer 
Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu 
teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan 
teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, 
kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay 
atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk 
perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil 
yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung. 
Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi 
standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan 
merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur 
kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai 
tempat. 
B. KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan 
panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM), 
menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam 
sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang 
berfungsi sebagai routing dan control sel. 
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat 
ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer 
(AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga 
dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga 
cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP 
dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs. 
Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE 
dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan 
link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan 
saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan 
infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa 
protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat 
yang menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi 
menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet 
(1 octet = 8 bits) yang terdiri dari : 
48 octet untuk filed informasi. 
5 octet untuk HEADER. 
Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell ATM terdiri dari: 
GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, 
HEC dan informasi. 
Gambar 3. Konsep dasar ATM Protocol. 
C. CARA KERJA ATM
Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe 
trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui 
saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri 
dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing). 
D. KARAKTERISTIK ATM 
1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control. 
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network 
memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. 
Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi 
resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan 
hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10- 
12 dapat dicapai. 
2. ATM beroperasi pada connection oriented mode 
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual 
connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak 
mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah 
selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan 
connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim 
mungkin. 
3. Pengurangan fungsi header 
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki 
fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual 
connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan 
menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan 
multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal. 
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, 
terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi 
header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada 
kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan 
processing delay dan queuing delay yang rendah. 
4. Lapisan Protokol ATM 
Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP di lapisan 
rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di 
lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer). ATM Layer 
merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan protokol. Lapisan Fisik melibatkan
spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada 
lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps. 
5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil 
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk 
membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin 
delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time. 
E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER 
Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari lapisan 
tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada proses ini header, 
trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check(CRC) bit bergantung pada syarat-syarat 
tertentu pada tiap blok-blok data. 
Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang 
kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan ATM.Data inilah yang nantinya 
akan dihantar ke destinasi yang diingini. 
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda: 
— Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol 
yang terkait. 
— Taraf kontrol: menampilkan fungsi- fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi 
— Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem 
secara keseluruhan 
F. KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM) 
ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image, video, suara dengan 
kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran dan dengan kecepatan tinggi). 
ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan Wide Area Network (WAN). Dalam 
pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan 
menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat menggunakan adapter untuk 
menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan. 
G. TERMINOLOGI SEL (CELL)
Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang yang tetap 
(fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM layer. Berikut adalah definisi 
untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T I.321 
1. Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer 
untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan 
physical layer ke kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan. 
2. Valid Cell (physical layer), suatu cell yang mana bagian headernya tidak memiliki error 
atau belum dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error Control (HEC) 
3. Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan 
menggunakan ATM layer service. 
4. Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell yang bukan assign cell. 
Hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke ATM layer, 
sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait dengan ATM layer atau 
layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh physical layer saja. 
H. TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER 
Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 
byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap 
menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame 
atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi. 
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang independent 
terhadap media fisik yang digunakan. 
Gambar 4. Layer ATM 
Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
1. Adaptasi layer (AAL) 
Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untukmendapatkan informasi pengguna yang dapat 
dimasukkan/diekstrak kedari byte payload 48. 
2. Lapisan ATM 
Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan multiplexes semua sel dari berbagai 
koneksi ke sungai sel tunggal untuklapisan fisik. Ini juga menerjemahkan arah untuk sel untuk 
memungkinkan mereka beralih melalui hubungan virtual.c 
3. Lapisan fisi 
Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil mengontrol pengiriman dan 
penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga melacak batas-batas sel ATM dan paket ke jenis 
frameyang sesuai dengan media fisik.Lapisan fisik lebih jauh dibagi lagi menjadi Transmisi 
Konvergensi dan Fisiksub-lapisan menengah 
ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut: 
1. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan 
VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. 
Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima 
menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait. 
2. Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM 
switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan 
ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI 
maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru. 
3. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari 
ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM 
cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh 
dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, 
fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header, dan hanya filed informasi 
saja yang diteruskan. 
4. Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User 
Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow 
dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi 
overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned 
cell. 
ATM Adaption Layer:
AAL terbagi dari 5 tipe yaitu : 
1. AAL type 1: 
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai berikut: 
ü Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan 
ü Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan 
ü Tranfer informasi struktur data 
ü Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak dapat diperbaiki oleh AAL 
sendiri ke layer yang lebih tinggi. 
2. AAL type 2: 
pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan memungkinkan cell-cell 
yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian field informasi cell 
berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam sub-layer SAR. 
3. AAL type 3/4: 
Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu : 
ü Message mode, dapat digunakan untuk aplikasi framed data transfer(misalnya frame HDLC). 
Pada message mode satu AAL-SDU dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang menyusun 
satu atau lebih SAR_PDU. 
ü Streaming mode, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah dengan persyaratan delay 
yang rendah. 
4. AAL type 5: 
Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih kecil dan 
deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang diberikan 
AAL 5 harus identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi multiplexing tidak 
support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan digunakan untuk aplikasi 
signalling dan frame relay melalui ATM. 
ATM Signaling 
ü Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi melalui 
saluran maya.
ü Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC yang memiliki 
tujuan sama. 
IP over ATM 
IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi Elan menarik. 
Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung interface QoS, overhead 
rendah (karena tidak memerlukan header MAC), dan kurangnya batas ukuran frame. 
I. ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT 
ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari 
circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching 
yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling. 
1. ATM Devices 
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab 
untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang 
masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui 
informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke 
arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint 
adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. 
Gambar 5. ATM Switch. 
Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM 
endpoint.
Gambar 6. ATM Device dan ATM endpaints 
2. ATM Network Interfaces 
Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point 
ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) 
dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan 
router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch. 
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan 
dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan 
private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private 
menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public 
menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama. 
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), 
dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. 
Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private. 
Gambar 7. Spesifikasi Inteface ATM 
J. FORMAT HEADER SEL ATM 
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk 
komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang
digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar 
sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI. 
Gambar 8. Format Dasar Sel ATM 
ATM Cell Header Fields 
Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI 
maupun UNI: 
1. Generic Flow Control (GFC) 
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu 
interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000). 
2. Virtual Path Identifier (VPI) 
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel 
saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan. 
3. Virtual Channel Identifier (VCI) 
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel 
saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan. 
4. Payload Type (PT) 
Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol data. Jika 
sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua 
menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan 
apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
5. Cell Loss Priority (CLP) 
Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika 
bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya 
6. Header Error Control (HEC) 
Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit 
tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.

More Related Content

What's hot

Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Febry San
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabadi_yus
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...Uofa_Unsada
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarAli Hasimi Pane
 
serial interface dan serial interface
serial interface dan serial interfaceserial interface dan serial interface
serial interface dan serial interface175150601111024
 
Kuliah 5 sistem linier
Kuliah 5 sistem linierKuliah 5 sistem linier
Kuliah 5 sistem linierdwiprananto
 
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Rivalri Kristianto Hondro
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearElGazzaYantPratama
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)personal
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 

What's hot (20)

Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
Bahasa Pemprograman c
Bahasa Pemprograman cBahasa Pemprograman c
Bahasa Pemprograman c
 
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone. Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
Pengertian ICMP, ARP, DHCP, MPLS, OSPF, BGP, Backbone.
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlab
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 
serial interface dan serial interface
serial interface dan serial interfaceserial interface dan serial interface
serial interface dan serial interface
 
Kuliah 5 sistem linier
Kuliah 5 sistem linierKuliah 5 sistem linier
Kuliah 5 sistem linier
 
Model antrian
Model antrianModel antrian
Model antrian
 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...
 
Perbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linearPerbedaan sistem linear dan non linear
Perbedaan sistem linear dan non linear
 
Interupsi
InterupsiInterupsi
Interupsi
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
Bab 8 kode konverter (pertemuan 11, 12)
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 

Similar to Makalah ATM

Bahan presentasi
Bahan presentasiBahan presentasi
Bahan presentasiampas03
 
Jaringan internet
Jaringan internetJaringan internet
Jaringan internetJabesh3011
 
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesPertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesBahar Sobari
 
Tugas tik jaringan internet
Tugas tik jaringan internetTugas tik jaringan internet
Tugas tik jaringan internetRubby Putra
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wansetioariwibowo
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerFirdika Arini
 
6 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 16 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 1Mrirfan
 
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Riswan
 
Kelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppKelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppDiJe MaMoo
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMusanif Efendi
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxSMKN 2 Dumai
 

Similar to Makalah ATM (20)

Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
Prinsip ATM
Prinsip ATMPrinsip ATM
Prinsip ATM
 
Bahan presentasi
Bahan presentasiBahan presentasi
Bahan presentasi
 
Jaringan internet
Jaringan internetJaringan internet
Jaringan internet
 
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesPertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
 
Tugas tik jaringan internet
Tugas tik jaringan internetTugas tik jaringan internet
Tugas tik jaringan internet
 
Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Wide Area Network
Wide Area NetworkWide Area Network
Wide Area Network
 
Perankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan KomputerPerankat Keras Jaringan Komputer
Perankat Keras Jaringan Komputer
 
6 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 16 Wan Kinerja Tinggi 1
6 Wan Kinerja Tinggi 1
 
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom ppKelompok 4 jarkom pp
Kelompok 4 jarkom pp
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Pertemuan 4 metode akses ok
Pertemuan 4   metode akses okPertemuan 4   metode akses ok
Pertemuan 4 metode akses ok
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
 

Makalah ATM

  • 1. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN “ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM)” OLEH: HASAN TARMIZI 1202209 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. A. PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM). Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara, video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header) pada sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap. Gambar 1. ATM Network. Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan
  • 3. waktu interval menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi multimedia. Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan broadcast, multicast didukung untuk aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka. Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung. Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat. B. KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
  • 4. ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel. ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs. Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri dari : 48 octet untuk filed informasi. 5 octet untuk HEADER. Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. Gambar 3. Konsep dasar ATM Protocol. C. CARA KERJA ATM
  • 5. Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing). D. KARAKTERISTIK ATM 1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control. Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10- 12 dapat dicapai. 2. ATM beroperasi pada connection oriented mode Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin. 3. Pengurangan fungsi header Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal. Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah. 4. Lapisan Protokol ATM Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer). ATM Layer merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan protokol. Lapisan Fisik melibatkan
  • 6. spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps. 5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time. E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada proses ini header, trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check(CRC) bit bergantung pada syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok data. Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan ATM.Data inilah yang nantinya akan dihantar ke destinasi yang diingini. Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda: — Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait. — Taraf kontrol: menampilkan fungsi- fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi — Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan F. KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM) ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image, video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran dan dengan kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan Wide Area Network (WAN). Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan. G. TERMINOLOGI SEL (CELL)
  • 7. Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM layer. Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T I.321 1. Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan. 2. Valid Cell (physical layer), suatu cell yang mana bagian headernya tidak memiliki error atau belum dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error Control (HEC) 3. Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer service. 4. Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell yang bukan assign cell. Hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait dengan ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan diprosesoleh physical layer saja. H. TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi. ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang independent terhadap media fisik yang digunakan. Gambar 4. Layer ATM Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
  • 8. 1. Adaptasi layer (AAL) Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untukmendapatkan informasi pengguna yang dapat dimasukkan/diekstrak kedari byte payload 48. 2. Lapisan ATM Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan multiplexes semua sel dari berbagai koneksi ke sungai sel tunggal untuklapisan fisik. Ini juga menerjemahkan arah untuk sel untuk memungkinkan mereka beralih melalui hubungan virtual.c 3. Lapisan fisi Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil mengontrol pengiriman dan penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga melacak batas-batas sel ATM dan paket ke jenis frameyang sesuai dengan media fisik.Lapisan fisik lebih jauh dibagi lagi menjadi Transmisi Konvergensi dan Fisiksub-lapisan menengah ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut: 1. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait. 2. Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru. 3. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header, dan hanya filed informasi saja yang diteruskan. 4. Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell. ATM Adaption Layer:
  • 9. AAL terbagi dari 5 tipe yaitu : 1. AAL type 1: Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah sebagai berikut: ü Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan ü Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan ü Tranfer informasi struktur data ü Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak dapat diperbaiki oleh AAL sendiri ke layer yang lebih tinggi. 2. AAL type 2: pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan memungkinkan cell-cell yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian field informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam sub-layer SAR. 3. AAL type 3/4: Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu : ü Message mode, dapat digunakan untuk aplikasi framed data transfer(misalnya frame HDLC). Pada message mode satu AAL-SDU dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang menyusun satu atau lebih SAR_PDU. ü Streaming mode, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah dengan persyaratan delay yang rendah. 4. AAL type 5: Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih kecil dan deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang diberikan AAL 5 harus identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5 akan digunakan untuk aplikasi signalling dan frame relay melalui ATM. ATM Signaling ü Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VVC) atau koneksi melalui saluran maya.
  • 10. ü Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa VCC yang memiliki tujuan sama. IP over ATM IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi Elan menarik. Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung interface QoS, overhead rendah (karena tidak memerlukan header MAC), dan kurangnya batas ukuran frame. I. ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling. 1. ATM Devices Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar 5. ATM Switch. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
  • 11. Gambar 6. ATM Device dan ATM endpaints 2. ATM Network Interfaces Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch. Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama. Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private. Gambar 7. Spesifikasi Inteface ATM J. FORMAT HEADER SEL ATM Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang
  • 12. digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI. Gambar 8. Format Dasar Sel ATM ATM Cell Header Fields Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun UNI: 1. Generic Flow Control (GFC) Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000). 2. Virtual Path Identifier (VPI) Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan. 3. Virtual Channel Identifier (VCI) Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan. 4. Payload Type (PT) Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
  • 13. 5. Cell Loss Priority (CLP) Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya 6. Header Error Control (HEC) Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.