Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teori dasar percobaan flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia mineral. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja, alat, bahan, dan prosedur percobaan flotasi serta tugas yang meliputi pengisian data hasil percobaan ke dalam tabel dan perhitungan recovery serta ratio of concentration mineral hasil flotasi.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang proses kristalisasi, jenis-jenis larutan seperti larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh. Juga membahas tentang diagram fasa padat-cair suatu larutan dan tahap-tahap kristalisasi seperti pembentukan inti dan pertumbuhan kristal.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Mangan di alam, sebagian besar sebagai pirolusit (MnO2) yang stabil dalam asam atau alkali pengoksidasi, sehingga proses leaching Mangan dari sumber dilakukan dalam kondisi tereduksi. Beberapa zat pereduksi telah digunakan sebelumnya dalam media asam yang berbeda seperti batubara, pirit, besi sulfat, sulfur dioksida dan peroksida (Zhang, et al., 2007).
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
Laporan praktikum pengayakan menjelaskan prosedur pengayakan batu bata merah untuk menentukan distribusi ukuran partikelnya. Sampel ditumbuk halus, diayak menggunakan serangkaian ayakan berbeda ukuran lubang, dan bobot retensi pada setiap ayakan diukur untuk menyusun kurva distribusi ukuran partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang proses kristalisasi, jenis-jenis larutan seperti larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh. Juga membahas tentang diagram fasa padat-cair suatu larutan dan tahap-tahap kristalisasi seperti pembentukan inti dan pertumbuhan kristal.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Mangan di alam, sebagian besar sebagai pirolusit (MnO2) yang stabil dalam asam atau alkali pengoksidasi, sehingga proses leaching Mangan dari sumber dilakukan dalam kondisi tereduksi. Beberapa zat pereduksi telah digunakan sebelumnya dalam media asam yang berbeda seperti batubara, pirit, besi sulfat, sulfur dioksida dan peroksida (Zhang, et al., 2007).
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
This document is a laboratory report on fluid flow experiments from the Instructional Practicum I course at the University of Lampung. It discusses fluid flow fundamentals, the objectives of the experiment which were to characterize flow measurement devices, pipe systems, pressure losses due to friction, and flow regimes. It provides background on Reynolds number, laminar and turbulent flow, and introduces various concepts related to fluid flow in pipes.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Turbidimeter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air dengan memancarkan cahaya ke dalam sampel dan mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan. Alat ini perlu dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan sampel standar sebelum digunakan untuk mengukur sampel, dengan rentang kalibrasi 0,01 NTU hingga 7500 NTU.
Distilasi fraksionasi adalah teknik pemisahan campuran cair yang menggunakan kolom fraksionasi untuk memisahkan komponen dengan perbedaan titik didih kecil. Proses ini memanfaatkan pemanasan bertahap di kolom untuk memisahkan komponen berdasarkan volatilitasnya. Salah satu contoh penerapannya adalah pemisahan komponen minyak bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayakan sebagai salah satu metode pemisahan partikel berdasarkan ukurannya. Terdapat beberapa jenis alat pengayakan seperti trommel screen, grizzly, vibrating screen, dan reciprocating screen yang bekerja dengan cara menggetar atau memutar material untuk memisahkannya berdasarkan ukuran. Efektivitas pengayakan dipengaruhi oleh faktor seperti ukuran lubang ayakan, ukuran
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teori dasar percobaan flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia mineral. Diberikan pula penjelasan tentang prinsip kerja, jenis-jenis sel flotasi, serta prosedur dan perhitungan yang dilakukan dalam percobaan flotasi.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
BAB I menjelaskan pengertian geologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari benda-benda di bumi berdasarkan sejarahnya. Geologi memiliki cabang-cabang seperti mineralogi, petrologi, dan paleontologi. BAB II membahas susunan kerak bumi yang terdiri dari kerak atas, tengah, dan bawah berdasarkan teori plat tektonik. BAB III menjelaskan batuan dan mineral dimana batuan dibedakan men
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah, dimulai dari metode tambang bawah tanah, faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, aktivitas penambangan seperti peledakan, pemuatan, pengangkutan, sistem pengangkutan, serta peralatan bor yang digunakan.
Dokumen tersebut merangkum tentang spektroskopi UV-Vis, yang menjelaskan prinsip kerja, cara kerja, dan aplikasi spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis bekerja dengan memanfaatkan interaksi sinar elektromagnetik UV dan sinar tampak dengan molekul sampel untuk menentukan komposisi dan konsentrasi sampel secara kuantitatif dan kualitatif.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Rangkuman utama proses pembentukan endapan adalah sebagai berikut:
- Endapan dapat terbentuk dari proses magmatik seperti kristalisasi magma, hidrotermal, dan lateral secretion.
- Proses eksternal seperti akumulasi mekanis, endapan sedimen, dan proses residu juga dapat membentuk endapan.
- Klasifikasi endapan didasarkan pada asal fluida pembawa bijih, assosiasi mineral, lingkungan pengendap
Laporan ini membahas percobaan kominusi (crushing) menggunakan jaw crusher dan roll crusher untuk menghitung reduction ratio. Hasilnya menunjukkan bahwa jaw crusher menghasilkan produk berukuran besar sedangkan roll crusher menghasilkan ukuran yang lebih merata. Reduction ratio 80% roll crusher adalah 2,3 yang tergolong kecil karena performa mesin yang kurang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang proses koagulasi air dan limbah cair. Koagulasi adalah proses kimia untuk menghilangkan kekeruhan air dengan menggunakan bahan kimia seperti aluminium sulfat. Koagulasi melibatkan perubahan partikel terlarut dan tersuspensi menjadi bentuk terendapkan untuk memudahkan pemisahan lumpur. Jar test digunakan untuk menentukan dosis koagulan optimal dengan melakukan simulasi pencampuran
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan galian yang terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi, pemisahan, dan dewatering. Tujuannya adalah memisahkan mineral berharga dari pengotor, mengontrol ukuran partikel, dan meningkatkan kadar mineral. Proses ini bermanfaat untuk mengurangi biaya transportasi dan peleburan serta mengurangi kerugian mineral. Metode pemisahan yang dijelaskan meliputi flotasi, HTS, dan gravitasi.
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Turbidimeter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air dengan memancarkan cahaya ke dalam sampel dan mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan. Alat ini perlu dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan sampel standar sebelum digunakan untuk mengukur sampel, dengan rentang kalibrasi 0,01 NTU hingga 7500 NTU.
Distilasi fraksionasi adalah teknik pemisahan campuran cair yang menggunakan kolom fraksionasi untuk memisahkan komponen dengan perbedaan titik didih kecil. Proses ini memanfaatkan pemanasan bertahap di kolom untuk memisahkan komponen berdasarkan volatilitasnya. Salah satu contoh penerapannya adalah pemisahan komponen minyak bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengayakan sebagai salah satu metode pemisahan partikel berdasarkan ukurannya. Terdapat beberapa jenis alat pengayakan seperti trommel screen, grizzly, vibrating screen, dan reciprocating screen yang bekerja dengan cara menggetar atau memutar material untuk memisahkannya berdasarkan ukuran. Efektivitas pengayakan dipengaruhi oleh faktor seperti ukuran lubang ayakan, ukuran
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teori dasar percobaan flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia mineral. Diberikan pula penjelasan tentang prinsip kerja, jenis-jenis sel flotasi, serta prosedur dan perhitungan yang dilakukan dalam percobaan flotasi.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
BAB I menjelaskan pengertian geologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari benda-benda di bumi berdasarkan sejarahnya. Geologi memiliki cabang-cabang seperti mineralogi, petrologi, dan paleontologi. BAB II membahas susunan kerak bumi yang terdiri dari kerak atas, tengah, dan bawah berdasarkan teori plat tektonik. BAB III menjelaskan batuan dan mineral dimana batuan dibedakan men
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah, dimulai dari metode tambang bawah tanah, faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, aktivitas penambangan seperti peledakan, pemuatan, pengangkutan, sistem pengangkutan, serta peralatan bor yang digunakan.
Dokumen tersebut merangkum tentang spektroskopi UV-Vis, yang menjelaskan prinsip kerja, cara kerja, dan aplikasi spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis bekerja dengan memanfaatkan interaksi sinar elektromagnetik UV dan sinar tampak dengan molekul sampel untuk menentukan komposisi dan konsentrasi sampel secara kuantitatif dan kualitatif.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Rangkuman utama proses pembentukan endapan adalah sebagai berikut:
- Endapan dapat terbentuk dari proses magmatik seperti kristalisasi magma, hidrotermal, dan lateral secretion.
- Proses eksternal seperti akumulasi mekanis, endapan sedimen, dan proses residu juga dapat membentuk endapan.
- Klasifikasi endapan didasarkan pada asal fluida pembawa bijih, assosiasi mineral, lingkungan pengendap
Laporan ini membahas percobaan kominusi (crushing) menggunakan jaw crusher dan roll crusher untuk menghitung reduction ratio. Hasilnya menunjukkan bahwa jaw crusher menghasilkan produk berukuran besar sedangkan roll crusher menghasilkan ukuran yang lebih merata. Reduction ratio 80% roll crusher adalah 2,3 yang tergolong kecil karena performa mesin yang kurang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang proses koagulasi air dan limbah cair. Koagulasi adalah proses kimia untuk menghilangkan kekeruhan air dengan menggunakan bahan kimia seperti aluminium sulfat. Koagulasi melibatkan perubahan partikel terlarut dan tersuspensi menjadi bentuk terendapkan untuk memudahkan pemisahan lumpur. Jar test digunakan untuk menentukan dosis koagulan optimal dengan melakukan simulasi pencampuran
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan galian yang terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi, pemisahan, dan dewatering. Tujuannya adalah memisahkan mineral berharga dari pengotor, mengontrol ukuran partikel, dan meningkatkan kadar mineral. Proses ini bermanfaat untuk mengurangi biaya transportasi dan peleburan serta mengurangi kerugian mineral. Metode pemisahan yang dijelaskan meliputi flotasi, HTS, dan gravitasi.
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
Dokumen tersebut membahas tentang daur biogeokimia dan interaksi antar komponen dalam ekosistem. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang proses perpindahan unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik serta beberapa contoh daur seperti daur karbon, nitrogen, air, dan fosfor.
Laporan ini membahas tentang fermentasi karbohidrat dan pemurnian etanol melalui distilasi. Tujuannya adalah mengetahui kadar etanol hasil fermentasi sukrosa oleh ragi dan mengetahui proses pemisahan etanol dari campuran melalui distilasi. Dilakukan fermentasi sukrosa, kemudian hasil fermentasi didistilasi untuk memisahkan etanol. Kadar etanol ditentukan menggunakan metode berat jenis.
Petroleum system terdiri dari beberapa elemen dan proses yang saling terkait dalam pembentukan hidrokarbon, meliputi source rock, reservoir rock, seal rock, migrasi hidrokarbon, dan trap. Source rock mengandung material organik yang melalui proses pematangan akan menghasilkan hidrokarbon, yang kemudian bermigrasi ke reservoir rock untuk terakumulasi di trap.
Koagulasi dan flokulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid dan pembentukan flok yang lebih besar untuk memudahkan proses pengendapan. Proses ini melibatkan penambahan koagulan seperti tawas untuk mendestabilisasi muatan partikel, diikuti pengadukan cepat dan lambat untuk membentuk dan memperbesar ukuran flok. Faktor seperti dosis koagulan, pH, dan kekeruhan mempengaruhi terbentuknya flo
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanLin Hidayati
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup. Dokumen ini menjelaskan peran tanah dan organisme tanah untuk kehidupan, proses pembentukan tanah, komponen-komponen tanah, dan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian tanah."
1. Cuaca dan pertanian memiliki kaitan erat karena berbagai proses fisiologi tanaman dan produksi hasil dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, curah hujan, yang merupakan akumulasi dari kondisi cuaca dari waktu ke waktu.
2. Siklus air terdiri dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi dimana air berpindah antara laut, udara, dan daratan melalui tanah menjadi air tan
1. M – XI
F L O T A S I
11.1 Tujuan Percobaan
1. Memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan alat Flotasi
berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.
3. Menetukan Ratio of Concentrate mineral berharga.
11.2 Teori Dasar
11.2.1 Pengertian Flotasi
Flotasi merupakan suatu proses pimisahan / konsentrat untuk
memisahkan butiran-butiran mineral yang sangat halus dari butiran - butiran
dengan menggunakan sifat fisik dan kimia dari batasan antara fase padat dari
mineral, fase cair dari air dan fase gas dalam udara.
Frotability (daya apung) adalah kemampuan butiran mineral untuk dapat
mengapung yang ditentukan oleh tendensi (hasrat) dari butiran mineral untuk
melekat (mengikat diri) pada gelembung udara yang relatif besar dan kemudian
mengapung kepermukaan cairan pulp. Daya apung suatu butiran mineral
tergantung pada sifat permukaan butiran mineral tersebut dapat dikontrol dan
diubah-ubah dalam proses flotasi dengan mempergunakan reagen kimia yang
berbeda-beda. Pada proes ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi
beberapa bagian :
1. Mineral Benci Air ( Hidrophobik )
Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan, mineral ini
umumnya mineral yang dikehendaki.
2. Mineral Senang Air ( Hidrophilik )
Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan.
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
Prinsip Flotasi :
a. Penempelan partikel ( mineral ) pada gelembung udara
2. b. Gelembung mineral harus stabil
c. Ada sifat Float dan Sink
Syarat Flotasi :
a. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”)
b. Ukuran bijih harus halus (48 – 50 #)
c. Derajat liberasi yang tinggi
d. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
Syarat-syarat alat flotasi
a. Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran kosentrat.
b. Dapat menghasilkan/ada aliran udara yang dapat dimasukan kedalam sistem
tersebut.
c. Feed harus dalam bentuk pulp.
Gambar 11.1
Flotasi
Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik)
tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. Reagen
kimia yang digunakan pada proses flotasi terdiri dari :
1. Kolektor (Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk
merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi benci air,
hal ini bila mineral yang senang air itu mineral yang diinginkan. Conto :
solar, sabun.
2. Modifier : bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk
mempengaruhi kerja kolektor.
3. Frother (Pembusa) : suatu zat untuk menstabilkan gelembung-
gelembung udara dalam air, contohnya : deterjen.
3. Syarat – syarat alat flotasi :
− Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat.
− Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan
kedalam sistem tersebut.
− Feed harus dalam bentuk pulp.
11.2.2 Macam-Macam Sel Flotasi
Sel flotasi berfungsi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi.
Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara, adalah :
1. Agitation Cell
Alat ini jarang digunakan, sebab adanya perkembangan dengan
diketemukannya sub aeration cell. Udara masuk ke dalam cell flotasi karena
putaran pengaduk.
2. Sub Aeration Cell
Udara masuk akibat hisapan putaran pengaduk. Alat ini paling praktis
sehingga banyak digunakan.
3. Pneumatic Cell
Alat ini jarang sekali yang menggunakan, udara langsung dihembuskan ke
dalam cell
4. Vacum and Pressure Cell
Udara masuk karena tangki dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara
dimasukkan oleh pompa injeksi.
5. Cascade Cell
Udara masuk karena jatuhnya mineral.
11.3. Alat dan Bahan
11.3.1 Alat
a. Timbangan
b. Splitter
c. Alas plastik / karpet
d. Sendok
e. Nampan
f. Kantong plastik
g. Mikroskop / loope
4. h. Corong
i. Papan Grain Counting
j. Pan pemanas
k. Pemanas ( oven )
l. Ember
m. Gelas ukur
n. Stop Watch
o. Alat flotasi
11.3.2 Bahan
a. Batubara, ukuran – 200 #, sebanyak 250 gr.
b. Mineral kuarsa ( SiO2 ), sebanyak 400 gr.
c. Minyak tanah.
11.4. Prosedur Percobaan
a. Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.
b. Tentukan kadar batubaranya.
c. Lakukan pengkondisian dengan menambah minyak tanah kurang lebih
100 ml.
d. Campur batubara dan kuarsa dengan air dan diaduk sampai merata.
e. Ukur debit air yang keluar.
f. Isi alat flotasi dengan air sampai penuh.
g. Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar
kurang lebih 0.5 l / menit.
h. Masukkan feed di atas pada feeder alat Flotasi setiap 15 detik.
i. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.
j. Tampung konsentrat ( over flow ) dan tailing ( under flow), kemudian
saring.
k. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 – 105 C
sampai airnya hilang.
l. Timbang berat konsentrat.
m. Tentukan kadar konsentrat ( batubara ) dengan grain counting.
n. Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya (t), dengan rumus :.
a. Material balance
5. b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t
6. b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t