SlideShare a Scribd company logo
M – XI
F L O T A S I
11.1 Tujuan Percobaan
1. Memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan alat Flotasi
berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.
3. Menetukan Ratio of Concentrate mineral berharga.
11.2 Teori Dasar
11.2.1 Pengertian Flotasi
Flotasi merupakan suatu proses pimisahan / konsentrat untuk
memisahkan butiran-butiran mineral yang sangat halus dari butiran - butiran
dengan menggunakan sifat fisik dan kimia dari batasan antara fase padat dari
mineral, fase cair dari air dan fase gas dalam udara.
Frotability (daya apung) adalah kemampuan butiran mineral untuk dapat
mengapung yang ditentukan oleh tendensi (hasrat) dari butiran mineral untuk
melekat (mengikat diri) pada gelembung udara yang relatif besar dan kemudian
mengapung kepermukaan cairan pulp. Daya apung suatu butiran mineral
tergantung pada sifat permukaan butiran mineral tersebut dapat dikontrol dan
diubah-ubah dalam proses flotasi dengan mempergunakan reagen kimia yang
berbeda-beda. Pada proes ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi
beberapa bagian :
1. Mineral Benci Air ( Hidrophobik )
Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan, mineral ini
umumnya mineral yang dikehendaki.
2. Mineral Senang Air ( Hidrophilik )
Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan.
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
Prinsip Flotasi :
a. Penempelan partikel ( mineral ) pada gelembung udara
b. Gelembung mineral harus stabil
c. Ada sifat Float dan Sink
Syarat Flotasi :
a. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”)
b. Ukuran bijih harus halus (48 – 50 #)
c. Derajat liberasi yang tinggi
d. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
Syarat-syarat alat flotasi
a. Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran kosentrat.
b. Dapat menghasilkan/ada aliran udara yang dapat dimasukan kedalam sistem
tersebut.
c. Feed harus dalam bentuk pulp.
Gambar 11.1
Flotasi
Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik)
tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. Reagen
kimia yang digunakan pada proses flotasi terdiri dari :
1. Kolektor (Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk
merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi benci air,
hal ini bila mineral yang senang air itu mineral yang diinginkan. Conto :
solar, sabun.
2. Modifier : bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk
mempengaruhi kerja kolektor.
3. Frother (Pembusa) : suatu zat untuk menstabilkan gelembung-
gelembung udara dalam air, contohnya : deterjen.
Syarat – syarat alat flotasi :
− Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat.
− Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan
kedalam sistem tersebut.
− Feed harus dalam bentuk pulp.
11.2.2 Macam-Macam Sel Flotasi
Sel flotasi berfungsi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi.
Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara, adalah :
1. Agitation Cell
Alat ini jarang digunakan, sebab adanya perkembangan dengan
diketemukannya sub aeration cell. Udara masuk ke dalam cell flotasi karena
putaran pengaduk.
2. Sub Aeration Cell
Udara masuk akibat hisapan putaran pengaduk. Alat ini paling praktis
sehingga banyak digunakan.
3. Pneumatic Cell
Alat ini jarang sekali yang menggunakan, udara langsung dihembuskan ke
dalam cell
4. Vacum and Pressure Cell
Udara masuk karena tangki dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara
dimasukkan oleh pompa injeksi.
5. Cascade Cell
Udara masuk karena jatuhnya mineral.
11.3. Alat dan Bahan
11.3.1 Alat
a. Timbangan
b. Splitter
c. Alas plastik / karpet
d. Sendok
e. Nampan
f. Kantong plastik
g. Mikroskop / loope
h. Corong
i. Papan Grain Counting
j. Pan pemanas
k. Pemanas ( oven )
l. Ember
m. Gelas ukur
n. Stop Watch
o. Alat flotasi
11.3.2 Bahan
a. Batubara, ukuran – 200 #, sebanyak 250 gr.
b. Mineral kuarsa ( SiO2 ), sebanyak 400 gr.
c. Minyak tanah.
11.4. Prosedur Percobaan
a. Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.
b. Tentukan kadar batubaranya.
c. Lakukan pengkondisian dengan menambah minyak tanah kurang lebih
100 ml.
d. Campur batubara dan kuarsa dengan air dan diaduk sampai merata.
e. Ukur debit air yang keluar.
f. Isi alat flotasi dengan air sampai penuh.
g. Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar
kurang lebih 0.5 l / menit.
h. Masukkan feed di atas pada feeder alat Flotasi setiap 15 detik.
i. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.
j. Tampung konsentrat ( over flow ) dan tailing ( under flow), kemudian
saring.
k. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 – 105 C
sampai airnya hilang.
l. Timbang berat konsentrat.
m. Tentukan kadar konsentrat ( batubara ) dengan grain counting.
n. Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya (t), dengan rumus :.
a. Material balance
b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t
b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t

More Related Content

What's hot

Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Aprili yanti
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeter
farid miftah
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Ahmadjuni1
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
Ahmad Dzikrullah
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
Wahidin Zuhri
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
An Nes Niwayatul
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
Hilya Fithri
 
47156730 flotasi
47156730 flotasi47156730 flotasi
47156730 flotasi
Widia Widiarsih
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Aling Syahril
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
Sastra Diharlan
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Sylvester Saragih
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
GGM Spektafest
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
Adha Ningrum
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
Iffa M.Nisa
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
Samuel Exaudy Tondang
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushing
Fathur Rozaq
 
UNIT PROSES - KOAGULASI
UNIT PROSES - KOAGULASIUNIT PROSES - KOAGULASI
UNIT PROSES - KOAGULASI
Nyak Nisa Ul Khairani
 

What's hot (20)

Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeter
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
47156730 flotasi
47156730 flotasi47156730 flotasi
47156730 flotasi
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushing
 
UNIT PROSES - KOAGULASI
UNIT PROSES - KOAGULASIUNIT PROSES - KOAGULASI
UNIT PROSES - KOAGULASI
 

Similar to 47156730 flotasi

Kuliah11.pptx
Kuliah11.pptxKuliah11.pptx
Kuliah11.pptx
OchMegaSukma1
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
Actur Saktianto
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
Andrew Hutabarat
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
CindySilaban
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolityassir24
 
Pengertian tanah
Pengertian tanahPengertian tanah
Pengertian tanahf' yagami
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
Iffa M.Nisa
 
04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
Irma Suryani
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
Hotnida D'kanda
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPERMATA UNHAS
 
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratLaporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Safira Amalia Fardiana
 
daur biogeokimia
daur biogeokimiadaur biogeokimia
daur biogeokimia
zia mujahidah
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
Annisa Mulia Kama Sakti
 
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdfSoal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
hilmanfauzi13
 
Kimfis kel 3
Kimfis kel 3Kimfis kel 3
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
DelviAngelia
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Lin Hidayati
 
Soal kuis
Soal kuisSoal kuis
Soal kuis
anggitospar
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
faistari
 

Similar to 47156730 flotasi (20)

Kuliah11.pptx
Kuliah11.pptxKuliah11.pptx
Kuliah11.pptx
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit
 
Pengertian tanah
Pengertian tanahPengertian tanah
Pengertian tanah
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
 
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidratLaporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
Laporan percobaan biokim fermentasi karbohidrat
 
daur biogeokimia
daur biogeokimiadaur biogeokimia
daur biogeokimia
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Ekologi mklh biogeokim
Ekologi mklh biogeokimEkologi mklh biogeokim
Ekologi mklh biogeokim
 
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdfSoal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
Soal Jawaban UAS Pengmin.ghhjikjjhhfghhpdf
 
Kimfis kel 3
Kimfis kel 3Kimfis kel 3
Kimfis kel 3
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
 
Soal kuis
Soal kuisSoal kuis
Soal kuis
 
Filtrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasiFiltrasi dan flotasi
Filtrasi dan flotasi
 

47156730 flotasi

  • 1. M – XI F L O T A S I 11.1 Tujuan Percobaan 1. Memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan alat Flotasi berdasarkan perbedaan berat jenisnya. 2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga. 3. Menetukan Ratio of Concentrate mineral berharga. 11.2 Teori Dasar 11.2.1 Pengertian Flotasi Flotasi merupakan suatu proses pimisahan / konsentrat untuk memisahkan butiran-butiran mineral yang sangat halus dari butiran - butiran dengan menggunakan sifat fisik dan kimia dari batasan antara fase padat dari mineral, fase cair dari air dan fase gas dalam udara. Frotability (daya apung) adalah kemampuan butiran mineral untuk dapat mengapung yang ditentukan oleh tendensi (hasrat) dari butiran mineral untuk melekat (mengikat diri) pada gelembung udara yang relatif besar dan kemudian mengapung kepermukaan cairan pulp. Daya apung suatu butiran mineral tergantung pada sifat permukaan butiran mineral tersebut dapat dikontrol dan diubah-ubah dalam proses flotasi dengan mempergunakan reagen kimia yang berbeda-beda. Pada proes ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi beberapa bagian : 1. Mineral Benci Air ( Hidrophobik ) Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan, mineral ini umumnya mineral yang dikehendaki. 2. Mineral Senang Air ( Hidrophilik ) Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan. Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara. Prinsip Flotasi : a. Penempelan partikel ( mineral ) pada gelembung udara
  • 2. b. Gelembung mineral harus stabil c. Ada sifat Float dan Sink Syarat Flotasi : a. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”) b. Ukuran bijih harus halus (48 – 50 #) c. Derajat liberasi yang tinggi d. Feed dalam bentuk pulp (lumpur) Syarat-syarat alat flotasi a. Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran kosentrat. b. Dapat menghasilkan/ada aliran udara yang dapat dimasukan kedalam sistem tersebut. c. Feed harus dalam bentuk pulp. Gambar 11.1 Flotasi Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik) tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. Reagen kimia yang digunakan pada proses flotasi terdiri dari : 1. Kolektor (Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi benci air, hal ini bila mineral yang senang air itu mineral yang diinginkan. Conto : solar, sabun. 2. Modifier : bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk mempengaruhi kerja kolektor. 3. Frother (Pembusa) : suatu zat untuk menstabilkan gelembung- gelembung udara dalam air, contohnya : deterjen.
  • 3. Syarat – syarat alat flotasi : − Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat. − Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan kedalam sistem tersebut. − Feed harus dalam bentuk pulp. 11.2.2 Macam-Macam Sel Flotasi Sel flotasi berfungsi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi. Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara, adalah : 1. Agitation Cell Alat ini jarang digunakan, sebab adanya perkembangan dengan diketemukannya sub aeration cell. Udara masuk ke dalam cell flotasi karena putaran pengaduk. 2. Sub Aeration Cell Udara masuk akibat hisapan putaran pengaduk. Alat ini paling praktis sehingga banyak digunakan. 3. Pneumatic Cell Alat ini jarang sekali yang menggunakan, udara langsung dihembuskan ke dalam cell 4. Vacum and Pressure Cell Udara masuk karena tangki dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara dimasukkan oleh pompa injeksi. 5. Cascade Cell Udara masuk karena jatuhnya mineral. 11.3. Alat dan Bahan 11.3.1 Alat a. Timbangan b. Splitter c. Alas plastik / karpet d. Sendok e. Nampan f. Kantong plastik g. Mikroskop / loope
  • 4. h. Corong i. Papan Grain Counting j. Pan pemanas k. Pemanas ( oven ) l. Ember m. Gelas ukur n. Stop Watch o. Alat flotasi 11.3.2 Bahan a. Batubara, ukuran – 200 #, sebanyak 250 gr. b. Mineral kuarsa ( SiO2 ), sebanyak 400 gr. c. Minyak tanah. 11.4. Prosedur Percobaan a. Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa. b. Tentukan kadar batubaranya. c. Lakukan pengkondisian dengan menambah minyak tanah kurang lebih 100 ml. d. Campur batubara dan kuarsa dengan air dan diaduk sampai merata. e. Ukur debit air yang keluar. f. Isi alat flotasi dengan air sampai penuh. g. Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar kurang lebih 0.5 l / menit. h. Masukkan feed di atas pada feeder alat Flotasi setiap 15 detik. i. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya. j. Tampung konsentrat ( over flow ) dan tailing ( under flow), kemudian saring. k. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 – 105 C sampai airnya hilang. l. Timbang berat konsentrat. m. Tentukan kadar konsentrat ( batubara ) dengan grain counting. n. Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya (t), dengan rumus :. a. Material balance
  • 5. b. Metallurgical Balance Dimana : F = Berat Feed (gr) f = Kadar Feed (%) C = Berat Konsentrat (gr) c = Kadar Konsentrat (%) T = Berat Tailing (gr) t = Kadar Tailing (%) 11.5. Tugas a. Isi tabel dibawah ini : Tabel 11.1 Perhitungan Kadar Feed Mineral Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T) Berat (gr) Kadar (%) Berat (gr) Kadar (%) Berat (gr) Kadar (%) Kuarsa Kasiterit b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus : R = fF cC × × x 100% c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus : K = C F F = C + T F . f = C . c + T . t
  • 6. b. Metallurgical Balance Dimana : F = Berat Feed (gr) f = Kadar Feed (%) C = Berat Konsentrat (gr) c = Kadar Konsentrat (%) T = Berat Tailing (gr) t = Kadar Tailing (%) 11.5. Tugas a. Isi tabel dibawah ini : Tabel 11.1 Perhitungan Kadar Feed Mineral Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T) Berat (gr) Kadar (%) Berat (gr) Kadar (%) Berat (gr) Kadar (%) Kuarsa Kasiterit b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus : R = fF cC × × x 100% c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus : K = C F F = C + T F . f = C . c + T . t