Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
3 triaxial testing
1.
2. TRIAXIAL TESTING OF ROCKS (1)
(after Peterson, 1970a; in Hobbs et al; 1976)
OP : Outer Piston
IP : Inner Piston
S : Specimen
Y : Yoke (“kerangka, bahu”)
PV : Pressure Vessel
BP : Base Plate
Alat utkmengukurkekuatan batuan di bawah kondisi
STRESS yg realistis (dimana ketiga principal stress -
σ1, σ2, σ3- tidaksama dng nol)
Sampel batuan berbentuksilinder(panjang 2 cm,
diameter1 cm) diletakkan di dlmselubung
impermeable, di antara IP, dan tercelup cairan di
dalamPV.
Sampel kmdn secara bertahap ditekan dengan
memutarOPshg menciptakan suatu kondisi stress
yang NONHYDROSTATIC (σ1> σ2> σ3, dimana σ3
= confining pressure).
Confiningpressuredijaga tetap konstan.
Ketika kedua alat IPdiputarshg menekan sampel,
maka σ2 dan σ3 tetap sama dng confiningpressure,
sedangkan σ1 meningkat (gbrbawah).
Perbedaan (σ1- σ3) disebut differential stress.
3. Gbr(a) J=impermeablejacket; CPF=confining
pressurefluid. Sampel secara bertahap ditekan,
dan ini menciptakan suatu kondisi stress pd
sampel dimana σ1> σ2=σ3, dan σ3 =confining
pressure, seperti ditunjukkan oleh stress ellipse
nya.
Gbr(b) Kenampakan sampel sesaat setelah
rekahan terjadi (titikIII pada stress-strain
curve pd Gbr. c)
Gbr(c) Stress-straincurvemerekam proses
eksperimen, menunjukkan axialdifferential
stress (σ1-σ3) vs % longitudinal strain.
Gbr(d) Lingkaran-lingkaran Mohrmenunjukkan
keadaan stress dalamsampel pada titik-titikI,
II, dan III. Diameterlingkaran III sama dengan
ultimatestrength(kekuatan pamungkas) dari
sampelnya (batupasir).
TRIAXIAL TESTING OF ROCKS (2)
(after Peterson, 1970a; in Hobbs et al; 1976)
4. TRIAXIAL TESTING OF
ROCKS (3)
(after Peterson, 1970a; in
Hobbs et al; 1976)
Sejarah stress dalamsampel ditunjukkan oleh suatu seri lingkaran Mohr(Gbr-d).
Lingkaran2 makin besardiameternya (σ1-σ3), semua melalui nilai σ3 (Gbr-d).
Hubungan antara stress dan strain ditunjukkan oleh stress-straindiagram(Gbr-c)
Ketika differentialstress (σ1-σ3) meningkat, maka tegasan geser(σs) pada semua
bidang rekahan yang potensial dalamsampel juga meningkat.
Akhirnya, tegasan geser(σs) pada salah satu bidang-bidang potensial rekahan ini
terlampaui dan rekahan terjadi , pada nilai maksimumdari (σ1-σ3) atau disebut
pd ultimatestrength.
Begitu rekahan terbentukkmdn kemiringan bidang rekahannya terhadap arah σ1
diukur(sudut “θ” = 15º pd Gbr-b), dan besarnya tegasan geser(σs) dapat
ditentukan secara grafis dengan MOHRDIAGRAM.
5. MOHR CIRCLES
(in Hobbs et al; 1976)
DiagramMohrdari 6 test berbeda pada marmerWombeyan yg dilakukan oleh Paterson
(1958), mulai dari nol sampai 1650 kbars, temperaturkamar.
Setiap lingkaran menunjukkan kondisi stress ketika rekahan terjadi dalammasing-masing test.
Titikpada setiap lingkaran memperlihatkan (kombinasi) σN dan σS pada bidang dimana
rekahan terjadi pada setiap tesnya.
Tegasan geserσS meningkat seiring dengan σN-nya dan suatu kurva dapat ditarikmelalui
setiap titik-titiknya, kurva ini disebut MOHRENVELOPE (ME)
Daerah di bawah kurva merupakan daerah dimana sampel masih mampu mendukung tegasan
tanpa terjadi rekahan.
Gbrkanan menunjukkan 2 kemungkinan kemiringan rekahan yang terjadi yg membentuk
sudut “θ” dng sumbu σ1 (Perhatikan pd lingkaran Mohr-nya sudut tsb digambarkan sebagai
sudut “2θ”).
6. SHEARFRACTURE CRITERIA (Coulomb Criterion)
(Coulomb, 1773; in Hobbs et al., 1976)
Coulomb (1773) menggambarkan keadaan stress dimana rekahan geser(shearfracture = SF)
terjadi (Gbr-a).
Asumsi: Rekahan geserdalamzat padat melibatkan patahnya ikatan kohesif antara partikel
(konstanta “c” pada Gbr-a)
SF terjadi ketika tegasan geser(σS) pada suatu bidang rekahan yang potensial mencapai nilai
kritis yang diberikan oleh persamaan: σS = c + μ σN (dimana c =cohesionortheshearstrength,
danμ =coefficient of internal friction), disebut COULOMBCRITERION.
Pada Gbr-a, garis lurus mrpkn tempat kedudukan titik-titikdimana rekahan (mulai) terjadi.
Sudut “ ” adalah sudut geseran dalam(angle of internal friction).Ǿ
Gbr-b, kurva abc merupakan Mohrenvelope(ME) utksuatu tipe batuan tertentu yg dihasilkan
dari percobaan dengan confining press.= 200 bars, fracture angle (sudut θ) = 36º, and ultimate
strength (σ1) = 8.3 kbars (Perhatikan “slope” ME pada segmen garis bc = Sudut “ ” (angleǾ
of internal friction)).
7. FRACTURE CRITERIA
(Mohr, 1900; in Hobbs
et al., 1976)
Konsep kedua tentang kondisi stress pada terjadinya rekahan (Fracture Criteria)
dikemukakan oleh Mohr(1900)
Menurut Mohr(1900), saat rekahan terjadi, hubungan σN dan σS dapat digambarkan dng
suatu fungsi non-linieryg berbeda-beda utksetiap material.
Fungsi non-liniertsb ditunjukkan oleh bentuk“envelope” tempat kedudukan titik-titik
singgung pd lingkaran Mohryg mrpkn titik-titiksaat terjadinya rekahan. Envelope tsb
disebut MOHRENVELOPE(ME).
Begitu ME dpt ditentukan –melalui serangkaian test – kurva ini dpt digunakan utk
memprediksi baik“the ultimate strength” maupun sudut rekahan (θ) pd conf.press yg lain.
8. (Davies 1998)
Lingkaran Mohr menunjukkan suatu
seri test kuat-tekan dilakukan pd
kondisi confining pressure berbeda-
beda (10, 20, dan 30 Mpa). Titik
kandas terletakpada garis lurus yg
disebut sebagai COULOMBFAILURE
ENVELOPE atau MOHRENVELOPE
10. 2 Tipe Dasar MOHR ENVELOPE
(perhatikan hubungan kelerengan ME atau besarnya sudut “Φ”)
11. SHEARFRACTURE (SF) ORIENTATION
RELATIVE TO PRINCIPAL STRESS DIRECTIONS
1,σ σ2, σ3
Pd triaxial test, SF terjadi membentuksudut
kurang dari 45º thd arah σ1.
Umumnya membentuksudut ~ 30º.
Jika σ2 = σ3 (seperti pd axial compression
test), terdpt kemungkinan jumlah tak
terhingga bidang rekahan yang terbentuk,
semuanya miring thd σ1.
Sedangkan jika σ2 ≠ σ3, maka hanya
terbentuk2 bidang rekahan, masing2 disisi
σ1, dan berpotongan di σ2 .
Arah maxshearingstress pd dua bidang SF
terdapat pd bidang vertikal yg melalui bidang
σ1-σ3.
Karena sering terjadi secara berpasangan
ShearFracture (SF) sering juga disebut
sebagai “conjugate fractures/joints”
12. COULOMB CRITERION
σS = c + μ σN (c = cohesion or
the shear strength, and μ =
coefficient of internal friction),
COULOMBCRITERION memprediksikan: SF terbentukdengan sudut lebih kecil 45º
terhadap arah σ1.
DIAGRAMKIRI: Menunjukkan kurva shearingresistanceyang direkonstruksi dari Coulomb
Criterion (diagram kanan)
Nampakpd diagramsebelah kiri, bidang dimana shearstress sama dengan shearingresistance
selalu miring kurang dari 45º thd σ1 (bidang “P”). Hal ini karena slopekurva shearing
resistancebernilai positif dan kurva shearstress-nya berbentuksimetri.
Orientasi SF yang terbentukdapat dikorelasikan dengan bentukdari MOHRENVELOPE-nya.
13. SHEAR FRACTURE ORIENTATION
CORRELATED WITH SHAPE OF THE MOHR ENVELOPE
Rekahan-rekahan sejajar dengan bidang-
bidang P1, P2, dan P3, masing-masing,
membentuk sudut 30º, 25º, and 0º
terhadap arah σ1.
A
T0
σs
σn
Von Mises ductle
failure criterionBrittle-ductile
transition
B
C
D
E
Coulumb
fracture
criterion
Yield stress
Parabolic
fracture
envelope
σ3
n αfθf
σ1