Dokumen tersebut memberikan rekomendasi teknologi budidaya kedelai di berbagai lahan di Sumatera Selatan. Rekomendasi tersebut meliputi varietas yang tepat, cara tanam, dosis pupuk yang dianjurkan, pengendalian gulma dan hama penyakit, serta metode panen. Teknologi yang disarankan antara lain menggunakan varietas unggul, jarak tanam 40x10-15 cm, pemupukan NPK dan pupuk kandang, serta panen den
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi teknologi budidaya padi di berbagai lahan seperti rawa lebak, lahan pasang surut, irigasi, dan tadah hujan. Rekomendasi tersebut meliputi varietas yang disarankan, perlakuan benih, pengolahan tanah, cara tanam, dosis pupuk, pengendalian gulma dan hama penyakit, serta panen.
Dokumen ini membahas tentang budidaya padi di lahan pasang surut, mulai dari sejarah padi pasang surut, pengolahan lahan, pemberian bahan organik, persemaian, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga penutup yang menegaskan pentingnya pengelolaan tanah dan air untuk keberhasilan budidaya padi di lahan pasang surut.
Rekomendasi teknologi budidaya jagung untuk lahan kering dan lahan pasang surut meliputi varietas hibrida dan lokal, pola tanam dua kali setahun, jarak tanam 75-80 cm, pemupukan NPK 150-300 kg/ha tergantung lokasi, pengendalian hama secara preventif, dan panen saat daun kering dan berwarna kuning.
Dokumen tersebut membahas potensi sorgum dan ubi kayu sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan bakar (food, feed, fuel). Sorgum dan ubi kayu dapat digunakan sebagai substitusi beras, terigu, dan bahan bakar fosil seperti minyak bumi. Kedua tanaman ini memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi teknologi budidaya padi di berbagai lahan seperti rawa lebak, lahan pasang surut, irigasi, dan tadah hujan. Rekomendasi tersebut meliputi varietas yang disarankan, perlakuan benih, pengolahan tanah, cara tanam, dosis pupuk, pengendalian gulma dan hama penyakit, serta panen.
Dokumen ini membahas tentang budidaya padi di lahan pasang surut, mulai dari sejarah padi pasang surut, pengolahan lahan, pemberian bahan organik, persemaian, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga penutup yang menegaskan pentingnya pengelolaan tanah dan air untuk keberhasilan budidaya padi di lahan pasang surut.
Rekomendasi teknologi budidaya jagung untuk lahan kering dan lahan pasang surut meliputi varietas hibrida dan lokal, pola tanam dua kali setahun, jarak tanam 75-80 cm, pemupukan NPK 150-300 kg/ha tergantung lokasi, pengendalian hama secara preventif, dan panen saat daun kering dan berwarna kuning.
Dokumen tersebut membahas potensi sorgum dan ubi kayu sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan bakar (food, feed, fuel). Sorgum dan ubi kayu dapat digunakan sebagai substitusi beras, terigu, dan bahan bakar fosil seperti minyak bumi. Kedua tanaman ini memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
Ringkasan dokumen tentang budidaya padi rawa lebak adalah sebagai berikut:
1) Budidaya padi rawa lebak memerlukan varietas yang tahan terhadap masalah umum di lahan rawa seperti kekeringan, banjir, dan masamnya tanah.
2) Sistem tanam yang direkomendasikan adalah jajar legowo karena mampu meningkatkan produktivitas hingga 15% dibandingkan sistem tegel.
3) Pemupukan dilakukan se
Penggolongan teknik budidaya padi didasarkan pada sumber air, musim tanam, dan kedalaman air genangan. Budidaya padi umumnya meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan panen. Faktor lingkungan berpengaruh pada setiap tingkat pertumbuhan tanaman padi.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan pengertian, jenis, kandungan gizi, asal usul, produksi, dan budidaya tanaman pangan tersebut di Indonesia. Budidaya padi sawah dan gogo dibahas secara rinci meliputi persiapan lahan, pemilihan benih, cara tanam, pemupukan, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen
Metode SRI menguntungkan bagi petani karena mampu meningkatkan produksi padi hingga 10 ton per hektar dengan tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia sehingga ramah lingkungan. Untuk mempopulerkan metode ini, dukungan kebijakan pemerintah diperlukan.
Rekomendasi teknologi budidaya kedelai, padi, dan jagung di berbagai lahan meliputi varietas benih yang direkomendasikan, cara tanam, dosis pupuk yang sesuai, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Teknologi ini bertujuan meningkatkan produktivitas tanaman pangan di lahan pasang surut, rawa lebak, dan lahan kering masam.
Rekomendasi teknologi budidaya jagung untuk lahan kering dan lahan pasang surut meliputi varietas hibrida dan lokal, pola tanam dua kali setahun, jarak tanam 75-80 cm, pemupukan NPK 300-200-100 kg/ha, pengendalian hama secara preventif, dan panen ketika bulir kering dan berwarna kuning.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jagung, mulai dari varietas yang tepat, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen. Jagung merupakan komoditas pangan penting yang dibudidayakan di berbagai daerah Indonesia dengan berbagai teknik untuk memaksimalkan hasil panen.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Ringkasan dokumen tentang budidaya padi rawa lebak adalah sebagai berikut:
1) Budidaya padi rawa lebak memerlukan varietas yang tahan terhadap masalah umum di lahan rawa seperti kekeringan, banjir, dan masamnya tanah.
2) Sistem tanam yang direkomendasikan adalah jajar legowo karena mampu meningkatkan produktivitas hingga 15% dibandingkan sistem tegel.
3) Pemupukan dilakukan se
Penggolongan teknik budidaya padi didasarkan pada sumber air, musim tanam, dan kedalaman air genangan. Budidaya padi umumnya meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan panen. Faktor lingkungan berpengaruh pada setiap tingkat pertumbuhan tanaman padi.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan pengertian, jenis, kandungan gizi, asal usul, produksi, dan budidaya tanaman pangan tersebut di Indonesia. Budidaya padi sawah dan gogo dibahas secara rinci meliputi persiapan lahan, pemilihan benih, cara tanam, pemupukan, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen
Metode SRI menguntungkan bagi petani karena mampu meningkatkan produksi padi hingga 10 ton per hektar dengan tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia sehingga ramah lingkungan. Untuk mempopulerkan metode ini, dukungan kebijakan pemerintah diperlukan.
Rekomendasi teknologi budidaya kedelai, padi, dan jagung di berbagai lahan meliputi varietas benih yang direkomendasikan, cara tanam, dosis pupuk yang sesuai, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Teknologi ini bertujuan meningkatkan produktivitas tanaman pangan di lahan pasang surut, rawa lebak, dan lahan kering masam.
Rekomendasi teknologi budidaya jagung untuk lahan kering dan lahan pasang surut meliputi varietas hibrida dan lokal, pola tanam dua kali setahun, jarak tanam 75-80 cm, pemupukan NPK 300-200-100 kg/ha, pengendalian hama secara preventif, dan panen ketika bulir kering dan berwarna kuning.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jagung, mulai dari varietas yang tepat, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen. Jagung merupakan komoditas pangan penting yang dibudidayakan di berbagai daerah Indonesia dengan berbagai teknik untuk memaksimalkan hasil panen.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Laporan ini memberikan ringkasan aset tetap dan tanah yang dimiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sumatera Selatan per 31 Desember 2021, yang terdiri dari peralatan, mesin, kendaraan, dan tanah seluas 478.032 meter persegi dengan total nilai Rp. 144,129,590.
Laporan triwulan kedua tahun anggaran 2021 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menunjukkan capaian anggaran sebesar 20% dengan status pelaksanaan kegiatan yang masih dalam persiapan untuk beberapa komponen.
Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai jumlah pegawai Balai Penelitian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan berdasarkan golongan ruang, kelompok umur, pendidikan akhir, dan masa kerja per September 2022. Terdapat 47 pegawai yang terbagi ke dalam 4 golongan ruang. Golongan III memiliki jumlah pegawai terbanyak yaitu 35 orang.
Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan bulanan BPTP Sumatera Selatan pada bulan Juni dan Juli yang mencakup kegiatan monitoring, evaluasi, bimbingan teknis, koordinasi, dan rapat terkait kegiatan penelitian, perbenihan, dan budidaya tanaman pangan di beberapa lokasi di Sumatera Selatan.
Dokumen tersebut berisi daftar nomor dan tanggal surat yang diterima beberapa instansi pemerintah seperti kementerian, dinas, dan sekolah pada bulan Januari hingga Maret 2022. Surat-surat tersebut meliputi berbagai perihal seperti pelaksanaan program, konfirmasi, laporan, izin, dan undangan.
Daftar rencana peraturan dan keputusan BPTP Sumsel berisi 5 peraturan yang akan diterbitkan antara Maret hingga Juni 2020 untuk menindaklanjuti instruksi Kepala Badan Litbang tentang pencegahan Covid-19 di lingkungan BPTP Sumsel dan pelaksanaan tugas kedinasan selama masa pandemi.
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
3 rekomendasi teknologi kedelai spesifik lokasi
1. REKOMENDASI TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI DI LAHAN
SAWAH SETELAH PADI
Komponen Teknologi Deskripsi Teknologi
Varietas Ijen, Kaba, Sinabung, Baluran, Anjasmoro, Mahameru.
Kebutuhan benih 30-35 kg/ha
Pengolahan Tanah dan
Penataan Lahan
• Tanpa olah tanah
• Saluran drainase setiap 3-4 m
Cara Tanam Jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman/rumpun
Dosis Pupuk • Penggunaan pupuk kandang atau mulsa jerami 5 t/ha
• Pemupukan dosis 50 kg/ha Urea, 75 kg/ha SP36, 100 kg/ha KCl
Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dua kali (umur 15 dan 45 hari)
Pengendalian
hama/penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang
Panen/penanganan pasca
panen
• Perontokan biji dengan threser atau dengan cara diiles dengan
kaki.
• Pengeringan biji atau brangkasan menggunakan box dryer atau
secara manual dengan cara menjemur biji di bawah permukaan
sinar matahari
Sumber: BPTP Sumatera Selatan (2015)
REKOMENDASI TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI DI LAHAN SAWAH
TADAH HUJAN
Komponen Teknologi Deskripsi Teknologi
Varietas /Benih • Grobogan, Anjasmoro
• Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh >85%
Kebutuhan benih 30-35 kg/ha
Pengolahan Tanah dan
Penataan Lahan
• Tanpa olah tanah
• Saluran drainase setiap 3 m
Cara Tanam Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman/rumpun
Dosis Pupuk • Penggunaan pupuk kandang atau mulsa jerami 5ton/ ha
• Pemupukan dosis 50 kg/ha Urea, 75 kg/ha SP36, 100 kg/ha KCl
Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dua kali (umur 15 dan 45 hari)
Pengendalian
hama/penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan
penyakit yang menyerang
Panen/penanganan pasca
panen
• Perontokan biji dengan threser atau dengan cara diiles dengan
kaki.
• Pengeringan biji atau brangkasan menggunakan box dryer atau
secara manual dengan cara menjemur biji di bawah permukaan
sinar matahari
Sumber: BPTP Sumatera Selatan (2015)
2. REKOMENDASI TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI DI LAHAN
KERING MASAM
Komponen
Teknologi
Deskripsi Teknologi
Varietas /Benih • Kaba, Sinabung, Anjasmoro, dan Tanggamus.
• Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh >85%
Kebutuhan benih 30-35 kg/ha
Pengolahan Tanah dan
Penataan Lahan
• Pengolahan tanah menggunakan hand tractor
• Saluran drainase setiap 3-4 m (tergantung lahan)
Cara Tanam Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman/rumpun
Dosis Pupuk • Penggunaan pupuk kandang 2,5- 5 t/ha
• Pemupukan dengan dosis 75 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 100
kg KCl/ha
Amelioran Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 1500 kg/ha
Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dua kali
Pengendalian
hama/penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan penyakit
yang menyerang
Panen/penanganan
pasca panen
• Perontokan biji dengan threser atau dengan cara diiles dengan kaki.
• Pengeringan biji atau brangkasan menggunakan box dryer atau
secara manual dengan cara menjemur biji di bawah permukaan
sinar matahari
Sumber: BPTP Sumatera Selatan (2015)
REKOMENDASI TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI DI LAHAN
PASANG SURUT TIPE LUAPAN C DAN D
Komponen
Teknologi
Deskripsi Teknologi
Varietas /Benih • Kaba, Sinabung, Anjasmoro, dan Tanggamus.
• Benih dengan kualitas baik dan daya tumbuh >85%
Kebutuhan benih 30-35 kg/ha
Pengolahan Tanah dan
Penataan Lahan
• Lahan disemprot dengam herbisida, selanjutnya diolah tanah
• Tanpa olah tanah untuk tipe luapan C dan pengolahan tanah
menggunakan hand tractor pada lahan tipe luapan D
• Saluran kuarter dan saluran keliling
• Saluran cacing/kemalir setiap 3-4 m (tergantung lahan)
Cara Tanam Tugal dengan jarak tanam 40 cm x 10-15 cm, 2 tanaman/rumpun
Dosis Pupuk • Penggunaan pupuk kandang 1 t/ha
• Dosis pupuk 50 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha atau
dengan 150 kg/ha Phonska + 50 kg SP36/ha
Amelioran Pemberian dolomit atau arang sekam dosis 300-750 kg/ha
Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dua kali
Pengendalian
hama/penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sesuai kondisi hama dan penyakit
yang menyerang
Panen/penanganan
pasca panen
• Perontokan biji dengan threser atau dengan cara diiles dengan kaki.
• Pengeringan biji atau brangkasan menggunakan box dryer atau
secara manual dengan cara menjemur biji di bawah permukaan
sinar matahari
Sumber: BPTP Sumatera Selatan