1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi dan tujuan pendidikan berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Menindak lanjuti peraturan di atas Menteri Pendidikan Nasional
mengeluarkan permen diantaranya: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Sarana dan Prasarana Sekolah
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebuah SMA/MA sekurang-
kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: 1. ruang kelas; 2. ruang
perpustakaan; 3. ruang laboratorium biologi; 4. ruang laboratorium fisika; 5.
ruang laboratorium kimia; 6. ruang laboratorium komputer; 7. ruang
laboratorium bahasa; 8. ruang pimpinan; 9. ruang guru; 10. ruang tata usaha;
11. tempat beribadah; 12. ruang konseling; 13. ruang UKS; 14. ruang
organisasi kesiswaan; 15. Jamban; 16. Gudang; 17. ruang sirkulasi; 18.
tempat bermain/berolahraga. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
1
2. 2
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengelolaan laboratorium dikembangkan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang
dapat menimbulkan kerusakan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/
Madrasah. Pasal 1: (1). Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
mencakup kepala laboratorium sekolah/ madrasah, teknisi laboratorium
sekolah/madrasah, dan laboran sekolah/ madrasah; (2). Untuk dapat diangkat
sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi
standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.
Dalam kenyataannya, keberadaan dan pemanfaatan laboratorium di
sekolah-sekolah masih sangat minim. Tak sedikit sekolah yang tidak
memiliki laboratorium dan yang sudah memiliki laboratorium tidak
digunakan dengan maksimal. Berbagai hal menjadi kendalanya, antara lain
penguasaan manajemen pengelolaan laboratorium berdasarkan kebiasaan,
perencanaan pengadaan alat dan bahan oleh sekolah dengan dana yang
terbatas dan belum merupakan prioritas, bantuan dari pemerintah terutama
untuk sekolah negeri biasanya tidak berdasarkan kebutuhan setempat,
kurangnya laboran/teknisi.
Kurang diperhatikannya pengelolaan laboratorium, menyebabkan
minimnya pengetahuan siswa tentang pelajaran yang diterima dalam kelas.
Mereka hanya sebatas mengetahui teori, tanpa mengerti praktek ilmiahnya.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama
baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga diperlukan usaha dari pihak terkait
untuk memberdayakan dan mengaktifkan kembali fungsi laboratorium di
sekolah-sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan.
3. 3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Laboratorium apa sajakah yang ada di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten
Kendal?
2. Peralatan apa saja yang terdapat di masing-masing laboratorium SMA
Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal?
3. Bagaimanakah peran sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Cepiring
Kabupaten Kendal dalam pengelolaan laboratorium?
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui laboratorium yang ada di SMA Negeri 1 Cepiring
Kabupaten Kendal.
2. Untuk mengetahui peralatan yang terdapat di dalam masing-masing
laboratorium SMA Negeri 1 Cepiring
3. Untuk mengetahui peran sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Cepiring
Kabupaten Kendal dalam mengelola laboratorium
D. Manfaat
Dalam penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Siswa,
Siswa dapat lebih memahami fungsi dan peran laboratorium dalam
kegiatan pembelajaran
2. Guru,
Guru dapat lebih mengoptimalkan peran dan fungsi laboratorium dalam
kegiatan pembelajaran
3. Sekolah,
4. 4
a. Sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
proses pembelajaran dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu.
b. Memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan agar dapat
meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang
bermutu
c. Menetapkan program kerja laboratorium berdasarkan analisis keadaan
dan kebutuhan yang sudah teridentifikasi.
d. Mewujudkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan pendidikan yang bisa mendukung terlaksananya
pembelajaran yang optimal, efektif dan efisien
e. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada di sekolah
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laboratorium di SMA Negeri 1 Cepiring
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan kebijakan kriteria
minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam bentuk Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Kebijakan SNP tersebut bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Standar Nasional Pendidikan
dimaksudkan untuk memacu pengelola, penyelenggara, dan satuan pendidikan
agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan
yang bermutu. Selain itu, SNP juga dimaksudkan sebagai perangkat untuk
mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional.
Ruang lingkup SNP meliputi 8 (delapan) standar yaitu standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Pengertian masing-masing standar tersebut adalah :
1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
5
6. 6
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik
SMA Negeri 1 Cepiring merupakan salah satu SMA di Kabupaten
Kendal yang berada di pinggiran kota yang berdiri sejak tahun 1993.
Memasuki tahun kedua puluh ini SMA Negeri 1 Cepiring berusaha semakin
baik untuk memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan yang berfungsi sebagai
dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Berdasarkan kondisi riil di SMA Negeri 1 Cepiring yang berkaitan
dengan sarana prasarana dapat di Gambarkan sebagai berikut:
1. Lahan
Luas lahan yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring 13.300 m2
dengan status hak milik dengan jumlah peserta didik sebanyak 599 siswa.
Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar sarana
dan prasarana sekolah, lahan SMA Negeri 1 Cepiring sudah memenuhi
7. 7
standar. Ketentuan rasio minimum dan kondisi riil luas lahan terhadap
peserta didik seperti tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Luas Lahan terhadap Peserta Didik
Banyaknya
Rombel
Rasio minimum luas lahan
terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Kondisi Riil luas lahan
terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Bangunan satu lantai
18 14 22
2. Gedung
Luas lantai bangunan yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring 5.083
m2. Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
sarana dan prasarana sekolah, luas lantai bangunan SMA Negeri 1
Cepiring sudah memenuhi standar. Ketentuan rasio minimum dan kondisi
riil luas lantai bangunan terhadap peserta didik seperti tercantum pada
Tabel 2.
Tabel 2:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Luas Lantai Bangunan terhadap
Peserta Didik
Banyaknya
Rombel
Rasio minimum luas lantai
bangunan terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Bangunan satu lantai
Kondisi Riil luas lantai
bangunan terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Bangunan satu lantai
18 4,2 8,5
3. Kelengkapan Sarana Prasarana
Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
sarana dan prasarana sekolah, kelengkapan prasarana yang dimiliki SMA
Negeri 1 Cepiring masih memerlukan prioritas program
pengadaan/pembangunan ruang. Kelengkapan prasarana yang dimiliki
SMA Negeri 1 Cepiring seperti tercantum pada Tabel 3.
8. 8
Tabel 3:
Kelengkapan Prasarana yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring
No Prasarana Ada Tidak
1 Ruang kelas
2 Ruang perpustakaan
3 Ruang laboratorium biologi
4 Ruang laboratorium fisika
5 Ruang laboratorium kimia
6 Ruang laboratorium komputer
7 Ruang laboratorium bahasa
8 Ruang pimpinan
9 Ruang guru
10 Ruang tata usaha
11 Tempat Beribadah
12 Ruang konseling
13 Ruang UKS
14 Ruang organisasi kesiswaan
15 Jamban
16 Gudang
17 Ruang sirkulasi
18 Tempat bermain/ berolahraga
4. Ruang Laboratorium
a. Ruang Laboratorium Biologi
Menurut Bambang Sudibyo (2007:41) Ruang laboratorium
biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
Laboratorium biologi di SMA Negeri 1 Cepiring mempunyai
ruang dalam kondisi baik, memiliki fasilitas yang memungkan
pencahayaan memadai untuk membaca dan mengamati objek
percobaan. Ruang laboratorium biologi berukuran 8 x 12 m yang dapat
9. 9
menampung satu rombongan belajar yang rata – rata teridiri dari 32 –
34 siswa dan memiliki ruang penyimpanan dan persiapan 3 x 8 m,
sehingga sudah memenuhi standar. Gambar ruangan Laboratorium
Biologi SMA Negeri 1 Cepiring tampak seperti pada Gambar 1.
Gambar 1: Ruang Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Cepiring
Ketentuan rasio minimum dan kondisi riil ruang laboratorium
biologi terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 4.
Tabel 4:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Ruang Laboratorium Biologi
terhadap Peserta Didik
Rasio minimum ruang laboratorium
biologi terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Kondisi Riil ruang laboratorium
biologi terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
2,4 2,8
10. 10
Ruang laboratorium biologi yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5.
Tabel 5:
Sarana, Rasio, dan Kondisi Riil Sarana Laboratorium Biologi
No Jenis Rasio Kondisi Riil
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
45 buah, ditambah 1
buah untuk guru
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik 8 buah
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah
1.5 Lemari alat 1 buah/lab 11 buah
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab 1 buah
1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok,
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
6 buah
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Alat peraga
2.1.1 Model kerangka
manusia
1 buah/lab 2 buah
2.1.2 Model tubuh
manusia
1 buah/lab 3 buah
2.1.3 Preparat mitosis 6 buah/lab -
2.1.4 Preparat meiosis 6 buah/lab -
2.1.5 Preparat anatomi
Tumbuhan
6 set/lab 2 set
2.1.6 Preparat anatomi
hewan
6 set/lab 2 set
2.1.7 Gb. Kromosom 1 set/lab 1 set
2.1.8 Gb. DNA 1 set/lab -
2.1.9 Gb. RNA 1 set/lab -
2.1.10 Gb. pewarisan
Mendel
1 set/lab 1 set
2.1.11 Gb. contoh-
contoh tumbuhan
dari berbagai
divisi
1 set/lab -
2.1.12 Gb. contoh-
contoh hewan
dari berbagai
Filum
1 set/lab -
2.1.13 Gb./model sistem
pencernaan
manusia
1 buah/lab Gambar = 3 bh
Model = 2 bh
2.1.14 Gb./model sistem
pernapasan
1 buah/lab Gambar = 1 bh
Model = 1 bh
11. 11
manusia
2.1.15 Gb./model sistem
peredaran darah
manusia
1 buah/lab Gambar = 1 bh
Model = 1 bh
2.1.16 Gb./model sistem
pengeluaran
manusia
1 buah/lab Gambar = 2 bh
Model = 1 bh
2.1.17 Gb./model sistem
reproduksi
manusia
1 buah/lab Gambar = 1 bh
Model = - bh
2.1.18 Gb./model sistem
syaraf manusia
1 buah/lab Gambar = 1 bh
Model = 1 bh
2.1.19 Gb. sistem
pencernaan
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab 1 set
2.1.20 Gb. sistem
pernapasan
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab 1 set
2.1.21 Gb. sistem
peredaran darah
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab 1 set
2.1.22 Gb. sistem
pengeluaran
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab 1 set
2.1.23 Gb. sistem
reproduksi
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab 1 set
2.1.24 Gb. sistem syaraf
burung, reptil,
ampibi, ikan, dan
cacing tanah
1 set/lab -
2.1.25 Gb. pohon
evolusi
1 set/lab -
2.2 Alat dan Bahan Percobaan
2.2.1 Mikroskop
monokuler
6 buah/lab 4 buah
2.2.2 Mikroskop stereo
binokuler
6 buah/lab 3 set
2.2.3 Perangkat
pemeliharan
2 set/lab 2 set
12. 12
mikroskop
(kertas pembersih
lensa, sikat halus,
kunci Allen, alat
semprot, obeng
halus, lup tukang
arloji, tang untuk
melipat)
2.2.4 Gelas Benda 6 pak/lab (isi 72) 26 pak
2.2.5 Gelas penutup 6 pak/lab (isi 50) 4 pak
2.2.6 Gelas arloji 2 pak/lab (isi 10) 9 pak
2.2.7 Cawan Petri 2 pak/lab (isi 10) 5 pak
2.2.8 Gelas Beaker
Vol.: 50 ml, 100
ml, 250 ml, 600
ml, dan 1000 ml
Masing-masing
10 buah/lab
50 ml = 30 bh
100 ml = 40 bh
250 ml = 25 bh
600 ml = 5 bh
1000 ml = 3 bh
2.2.9 Corong
: 75 mm dan
100 mm.
Masing-masing
10 buah/lab
75 mm = 3 bh
100 mm= 10 bh
2.2.10 Pipet ukur 6 buah/lab 6 bh
2.2.11 Tabung reaksi 6 kotak/lab (isi 10) 401 bh
2.2.12 Sikat tabung
reaksi
10 buah/lab 9 buah
2.2.13 Penjepit tabung
reaksi
10 buah/lab 41 bh
2.2.14 Erlenmeyer Vol.:
50 ml, 100 ml,
250 ml, 600 ml,
dan 1000 ml
Masing-masing
10 buah/lab
50 ml = 10 bh
100 ml = 15 bh
250 ml = 15 bh
600 ml = 5 bh
1000 ml = 2 bh
2.2.15 Kotak preparat 6 buah/lab (isi 100) 4 bh
2.2.16 Lumpang dan alu 6 buah/lab 16 bh
2.2.17 Gelas ukur
Vol.: 100 ml dan
10 ml
Masing-masing 6
buah/lab
100 ml = 10 bh
10 ml = 8 bh
2.2.18 Stop watch 6 buah/lab 8 bh
2.2.19 Kaki tiga 6 buah/lab 25 bh
2.2.20 Perangkat batang
statif
6 set/lab 1 set
2.2.21 Klem universal 10 buah/lab 48 bh
2.2.22 Bosshead
(penjepit)
10 buah/lab 12 bh
2.2.23 Pembakar spiritus 6 buah/lab 19 bh
2.2.24 Kasa 6 buah/lab 60 bh
2.2.25 Aquarium 1 buah/lab 1 bh
2.2.26 Neraca 1 buah/lab 1 bh
2.2.27 Sumbat karet 1
lubang
Masing-masing 6
buah/lab
Masing-masing 1 pak
13. 13
: 8 mm, 9 mm,
10 mm, 11 mm,
13 mm, 15 mm,
17 mm, 19 mm,
21 mm, dan 23
mm
2.2.28 Sumbat karet 2
lubang
Diameter 15 mm,
17 mm, 19 mm,
21 mm, dan 23
mm
Masing-masing
10 buah/lab
Masing-masing 1 pak
2.2.29 Termometer
Batas ukur 0-50
°C dan
-10-110 °C
Masing-masing
10 buah/lab
0-50 °C = 5 bh
-10-110 °C = 5 bh
2.2.30 Potometer 6 buah/lab 8 bh
2.2.31 Respirometer 6 buah/lab 12 bh
2.2.32 Perangkat bedah
hewan
6 set/lab 2 set
2.2.33 Termometer suhu
tanah
6 buah/lab 2 bh
2.2.34 Higrometer putar 2 buah/lab 2 bh
2.2.35 Kuadrat 6 buah/lab 12 bh
2.2.36 Manual
percobaan
6 buah/ percobaan -
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 bh
4 Bahan Habis Pakai (Kebutuhan per tahun)
4.1 Asam sulfat
Larutan pekat 95
– 98%.
500 ml/lab
4.2 HCL 36% 500cc/lab
4.3 Acetokarmin 10 gram/lab
4.4 Eosin 25 gram/lab
4.5 Etanol 95% 2500 ml/lab
4.6 Glukosa 500 gram/lab
4.7 Indikator
universal
4 rol/lab pH 1 – 11
4.8 Iodium 500 gram/lab
4.9 KOH 500 gram/lab
4.10 Mn SO4 500 gram/lab
4.11 NaOH 500 gram/lab
4.12 Vaseline 500 gram/lab
4.13 Kertas saring 6 pak/lab
5 Perlengkapan Lain
5.1 Soket listrik 9 buah/lab 10 bh
5.2 Alat pemadam
kebakaran
1 buah/lab 1 bh
14. 14
5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab
5.4 Tempat sampah 1 buah/lab 3 bh
5.5 Jam dinding 1 buah/lab 1 bh
b. Laboratorium Fisika
Menurut Bambang Sudibyo (2007:48) Ruang laboratorium fisika
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika
secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
Laboratorium fisika di SMA Negeri 1 Cepiring mempunyai ruang
dalam kondisi baik, memiliki fasilitas yang memungkan pencahayaan
memadai untuk membaca dan mengamati objek percobaan. Ruang
laboratorium Fisika berukuran 8 x 18 m yang dapat menampung satu
rombongan belajar yang rata – rata teridiri dari 32 – 34 siswa dan memiliki
ruang penyimpanan dan persiapan 3 x 8 m, sehingga sudah memenuhi
standar. Gambar ruangan Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Cepiring
tampak seperti pada Gambar 2.
Gambar 2: Ruang Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Cepiring
15. 15
Ketentuan rasio minimum dan kondisi riil ruang laboratorium fisika
terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 6.
Tabel 6:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Ruang Laboratorium Fisika terhadap
Peserta Didik
Rasio minimum ruang laboratorium
fisika terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Kondisi Riil ruang laboratorium
fisika terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
2,4 3,5
Ruang laboratorium fisika yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7:
Sarana, Rasio, dan Kondisi Riil Sarana Laboratorium Fisika
No Jenis Rasio Kondisi Riil
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
52 buah, ditambah 1
buah untuk guru
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik 16 buah
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah
1.5 Lemari alat 1 buah/lab 5 buah
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab 1 buah
1.7 Bak cuci 1 buah/2 kelompok,
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
7 buah
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Bahan dan Alat Ukur Dasar
2.1.1 Mistar 6 buah/lab 12 bh
2.1.2 Rolmeter 6 buah/lab 2 bh
2.1.3 Jangka sorong 6 buah/lab 11 bh
2.1.4 Mikrometer 6 buah/lab 11 bh
2.1.5 Kubus massa
sama
6 set/lab
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan
4 set
2.1.6 Silinder massa
sama
6 set/lab
Massa 100 g (2%),
-
2.1.7 Plat 6 set/lab -
2.1.8 Beban bercelah
massa 5 g
10 buah/lab
Massa antara 5-20 g
5 bh
2.1.9 Neraca 1 buah/lab 2 bh
16. 16
2.1.10 Pegas 6 buah/lab 28 bh
2.1.11 Dinamometer
(pegas presisi)
6 buah/lab 26 bh
2.1.12 Gelas ukur 6 buah/lab
Volume antara 100-
1000 ml.
100 ml = 2 bh
250 ml = 2 bh
1000 ml = 2 bh
2.1.13 Stopwatch 6 buah/lab 7 bh
2.1.14 Termometer 6 buah/lab -
2.1.15 Gelas Beaker
Vol. antara 100-
1000 ml, terdapat
tiga variasi
volume
6 buah/lab 100 ml = 6 bh
250 ml = 6 bh
500 ml = 6 bh
1000 ml = 2 bh
2.1.16 Garputala 6 buah/lab 4 bh
2.1.17 Multimeter
AC/DC 10 kilo
ohm/volt
6 buah/lab 8 bh
2.1.18 Kotak
potensiometer
6 buah/lab -
2.1.19 Osiloskop 1 set/lab -
2.1.20 Generator
frekuensi
6 buah/lab -
2.1.21 Pengeras suara 6 buah/lab -
2.1.22 Kabel
penghubung
1 set/lab -
2.1.23 Komponen
elektronika
1 set/lab
Hambatan tetap antara
1 Ohm - 1 M Ohm,
disipasi 0,5 watt
masing-masing
30 buah, mencakup
LDR, NTC,LED,
transistor dan lampu
neon masing-masing
minimum 3 macam
3 set
2.1.24 Catu daya 6 buah/lab 14 bh
2.1.25 Transformator 6 buah/lab 7 bh
2.1.26 Magnet U 6 buah/lab 4 bh
2.2 Alat Percobaan
2.2.1 Percobaan
Atwood
atau
Percobaan Kereta
dan Pewaktu
ketik
6 set/lab
6 set/lab
2 set
2 set
2.2.2 Percobaan Papan
Luncur
6 set/lab 4 bh
2.2.3 Percobaan
Ayunan
6 set/lab 8 set
17. 17
Sederhana
atau
Percobaan
Getaran pada
Pegas
6 set/lab 6 set
2.2.4 Percobaan Hooke 6 set/lab 4 set
2.2.5 Percobaan
Kalorimetri
6 set/lab 2 set
2.2.6 Percobaan Bejana
Berhubungan
6 set/lab -
2.2.7 Percobaan Optik 6 set/lab 4 set
2.2.8 Percobaan
Resonansi
Bunyi
atau
Percobaan
Sonometer
6 set/lab
6 set/lab
-
-
2.2.9 Percobaan
Hukum Ohm
6 set/lab 12 set
2.2.10 Manual
percobaan
6 buah/
Percobaan
-
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 bh
4 Perlengkapan Lain
4.1 Soket listrik 9 buah/lab 10 bh
4.2 Alat pemadam
kebakaran
1 buah/lab 2 bh
4.3 Peralatan P3K 1 buah/lab
4.4 Tempat sampah 1 buah/lab 3 bh
4.5 Jam dinding 1 buah/lab 1 bh
c. Laboratorium Kimia
SMA NEGERI 1 Cepiring belum memiliki ruang laboratorium kimia
tersendiri namun sudah memiliki peralatan yang memadai, pelaksanaan
praktek pembelajaran kimia bergabung dengan laboratorium biologi.
Tabel 8:
Sarana, Rasio, dan Kondisi Riil Sarana Laboratorium Kimia
No Jenis Rasio Kondisi Riil
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik
1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab
18. 18
1.4 Meja persiapan 1 buah/lab
1.5 Lemari alat 1 buah/lab
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab
1.7 Lemari Asam 1 buah/lab
1.8 Bak cuci 1 buah/2 kelompok,
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Botol zat
100 ml, 250 ml, dan
500 ml
Masing-masing
24 buah/lab
100 ml = 50 bh
250 ml = 50 bh
500 ml = 50 bh
2.2 Pipet tetes 100 buah/lab 60 bh
2.3 Batang pengaduk
:5 mm dan 10
mm,panjang 20 cm
Masing-masing
25 buah/lab
5 mm = 25 bh
10 mm = 21 bh
2.4 Gelas beaker
50 ml, 150 ml, dan
250 ml
Masing-masing
12 buah/lab
50 ml = 20 bh
150 ml = 50 bh
250 ml = 27 bh
2.5 Gelas beaker
500 ml, 1000 ml,
dan 2000 ml
Masing-masing
3 buah/lab
500 ml = 3 bh
1000 ml = 3 bh
2000 ml = 3 bh
2.6 Labu erlenmeyer
Volume 250 ml
25 buah/lab 47 bh
2.7 Labu takar
Vol.: 50 ml, 100 ml,
dan 1000 ml.
Masing-masing
50, 50, dan 3 buah/lab
50 ml = 3 bh
100 ml = 3 bh
1000 ml = 1 bh
2.8 Pipet volume Vol.: 5
ml dan 10 ml
Masing-masing
30 buah/lab
-
2.9 Pipet seukuran Vol.:
10 ml, 25 ml, dan 50
ml.
Masing-masing
30 buah/lab
10 ml = 40 bh
25 ml = 40 bh
50 ml = 40 bh
2.10 Corong
:5cmdan10cm.
Masing-masing
30 dan 3 buah/lab
5 cm = 5 bh
10 cm = 8 bh
2.11 Mortar
:7cm dan 15cm.
Masing-masing
6 dan 1 buah/lab
2.12 Botol semprot
Volume 500 ml
15 buah/lab 9 bh
2.13 Gelas ukur Vol.: 10
ml, 50 ml, 100 ml,
500 ml, dan 1000 ml
Masing-masing
15, 15,15, 3, dan
3 buah/lab
10 ml = 15 bh
50 ml = 15 bh
100 ml = 15 bh
500 ml = 3 bh
1000 ml = 3 bh
2.14 Buret + klem 10 buah/lab 9 bh
2.15 Statif dan klem 10 buah/lab
2.16 Kaca arloji
:10 cm
10 buah/lab 90 bh
2.17 Corong pisah
Volume 100 ml
10 buah/lab 3 bh
2.18 Alat destilasi Vol. 2 set/lab 8 bh
19. 19
labu 100 ml
2.19 Neraca 2 set/lab
2.20 pHmeter 2 set/lab
2.21 Centrifuge 1 buah/lab
2.22 Barometer 1 buah/lab 1 bh
2.23 Termometer 6 buah/lab
2.24 Multimeter AC/DC 6 buah/lab
2.25 Pembakar spiritus 8 buah/lab
2.26 Kaki tiga + alas kasa
kawat
8 buah/lab
2.27 Stopwatch 6 buah/lab
2.28 Kalorimeter tekanan
tetap
6 buah/lab
2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab
2.30 Rak tabung reaksi 7 buah/lab 13 bh
2.31 Sikat tabung reaksi 10 buah/lab
2.32 Tabung centrifuge 8 buah/lab
2.33 Tabel Periodik
Unsur
1 buah/lab 1 bh
2.34 Model molekul 6 set/lab 7 set
2.35 Manual percobaan 6 buah/Percobaan
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab
4 Bahan Habis Pakai (Kebutuhan per tahun)
4.1 Acetocarmine Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.2 Acetocarmine Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.3 Active Carbon Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.4 Alizarin Yellow Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.5 Almunium Sulfat Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.6 Almunium Sulfate Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.7 Almunium Sulfate Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.8 Alumunium Foil Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.9 Alumunium Metal Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.10 Amilum Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.11 Ammomium
Sulphate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.12 Ammomium
Sulphate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.13 Ammonium Chlorid Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.14 Ammonium
Chloride
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.15 Ammonium
Chloride
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.16 Ammonium Ferrous
Sulfate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.17 Ammonium Iron (II)
Sulfate, 6 Hydrate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.18 Ammonium
Molybdate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
20. 20
4.19 Ammonium
Molybdate
Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.20 Aniline Sulphate Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.21 Barium Chloride Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.22 Barium Hydroxide Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.23 Barium Chloride Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.24 Barium Hydroxide Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
4.25 Barium Klorida Cukup untuk kegiatan 1 Tahun
5 Perlengkapan Lain
5.1 Soket listrik 9 buah/lab
5.2 Alat pemadam
kebakaran
1 buah/lab
5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab
5.4 Tempat sampah 1 buah/lab
5.5 Jam dinding 1 buah/lab
d. Laboratorium Komputer
Menurut Bambang Sudibyo (2007:56) Ruang laboratorium
komputer berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Laboratorium komputer di SMA Negeri 1 Cepiring mempunyai
ruang dalam kondisi baik. Ruang laboratorium komputer berukuran 8 x 9
m yang dapat menampung satu rombongan belajar yang rata – rata teridiri
dari 32 – 34 siswa, sehingga sudah memenuhi standar. Gambar ruangan
Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Cepiring tampak seperti pada
Gambar 3.
Ketentuan rasio minimum dan kondisi riil ruang laboratorium
komputer terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 9.
Tabel 9:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Ruang Laboratorium Komputer terhadap
Peserta Didik
Rasio minimum ruang laboratorium
komputer terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Kondisi riil ruang laboratorium
komputer terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
2 2,2
21. 21
Gambar 3: Ruang Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Cepiring
Ruang laboratorium komputer yang dimiliki SMA Negeri 1
Cepiring dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 10.
Tabel 10:
Sarana, Rasio, dan Kondisi Riil Sarana Laboratorium Komputer
No Jenis Rasio Kondisi Riil
1 Perabot
1.1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik, 40 buah,
1.2 Meja 1 buah/2 peserta didik 20 buah
1.3 Kursi Guru 1 buah/guru 1 buah
1.4 Meja Guru 1 buah/guru 1 buah
1.5 Lemari alat 1 buah
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Komputer 1 unit/2 peserta didik,
ditambah 1 unit untuk guru
41 bh
2.2 Printer 1 unit/lab 1 bh
2.3 Scanner 1 unit/lab 1 bh
2.4 Titik akses
Internet
1 titik/lab
2.5 LAN Sesuai banyak computer 41 bh
2.6 Stabilizer Sesuai banyak computer 41 bh
22. 22
2.7 Modul praktek 1 set/computer -
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 bh
3.2 LCD 1 bh
4 Perlengkapan lain
4.1 Soket listrik Sesuai banyak computer 41 bh
4.2 Tempat sampah 1 buah/lab 1 bh
4.3 Jam dinding 1 buah/lab 1 bh
4.4 AC 4 bh
e. Laboratorium Bahasa
Menurut Bambang Sudibyo (2007:57) Ruang laboratorium bahasa
berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan berbahasa.
Laboratorium bahasa di SMA Negeri 1 Cepiring mempunyai ruang dalam
kondisi baik. Ruang laboratorium bahasa berukuran 8 x 9 m yang dapat
menampung satu rombongan belajar yang rata – rata teridiri dari 32 – 34
siswa, sehingga sudah memenuhi standar. Gambar ruangan Laboratorium
Komputer SMA Negeri 1 Cepiring tampak seperti pada Gambar 4.
Gambar 4: Ruang Laboratorium Bahasa SMA Negeri 1 Cepiring
23. 23
Ketentuan rasio minimum dan kondisi riil ruang laboratorium
komputer terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 11.
Tabel 11:
Rasio Minimum dan Kondisi Riil Ruang Laboratorium Bahasa terhadap
Peserta Didik
Rasio minimum ruang laboratorium
bahasa terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
Kondisi Riil ruang laboratorium
bahasa terhadap peserta didik
(m2
/peserta didik)
2 2,2
Ruang laboratorium bahasa yang dimiliki SMA Negeri 1 Cepiring
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 12.
Tabel 12:
Sarana, Rasio, dan Kondisi Riil Sarana Laboratorium Bahasa
No Jenis Rasio Kondisi Riil
1 Perabot
1.1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik, 40 buah,
1.2 Meja 1 buah/peserta didik 20 buah
1.3 Kursi Guru 1 buah/guru 1 buah
1.4 Meja Guru 1 buah/guru 1 buah
1.5 Lemari alat 1 buah/lab 1 buah
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Perangkat multimedia 1 set/lab 1 set
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 bh
3.2 LCD 1 bh
4 Perlengkapan lain
4.1 Soket listrik Sesuai banyak computer 41 bh
4.2 Tempat sampah 1 buah/lab 1 bh
4.3 Jam dinding 1 buah/lab 1 bh
4.4 AC 4 bh
Perangkat multimedia yang terdapat di Laboratorium Bahasa SMA
Negeri 1 Cepiring terdiri dari:
(1) Panel Pengendali. panel ini yang mengendalikan sistem secara
keseluruhan berupa perangkat sistem mikrokontroler atau
komputer
24. 24
(2) Panel Siswa. ativitas siswa tergantung pada kelengkapan sistem
yang dimiliki panel ini. Panel siswa berupa sistem yang lebih
lengkap yang dikendalikan oleh mikrokontroler.
(3) Headset. Perangkat ini digunakan untuk mendengarkan suara
instruktur, percakapan dan suara dari perangkat multimedia
B. Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Laboratorium
1. Pengelola Laboratorium
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan
secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.
Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu
sebagai berikut ;
a. Perencanaan
b. Penataan
c. Pengadministrasian
d. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan
pengguna fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium,
spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Sedangkan upaya
menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penanganannya bila terjadi kecelakaan.
Pengelola laboratorium di SMA Negeri 1 Cepiring sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah
25. 25
c. Koordinator Laboratorium
d. Penaggungjawab Laboratorium
e. Laboran/Teknisi
2. Struktur Organisasi Pengelola Laboratorium SMA Negeri 1 Cepiring
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha
untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan
baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya. Agar efektifitas laboratorium dapat ditingkatkan,
maka laboratorium perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian dari
pengelolaan laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 4647) tentang struktur organisasi dan
pengelolaan laboratorium adalah sebagai berikut: Staf atau personal
Laboratorium mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan
efesiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan
praktikum.
Skema Pengelola laboratorium di SMA Negeri 1 Cepiring dapat
dilihat seperti pada Gambar 1.
26. 26
Gambar 5:
Struktur Organisasi Pengelola Laboratorium SMA Negeri 1 Cepiring
Siswanto, S.Pd
Kepsek
Kartika, S.Pd
Waka Sarpras
Winarno, S.Pd
Waka Kurikulum
Drs. Muhlisin
Waka Kesiswaan
Syari’ah, S.Pd
Waka Humas
Aris G., S.Pd
Koord. L IPA
Anang Tedi
Laboran
Drs Siswa Edi,
Koord. L. Komp
Habibah, S.Pd
Koord L. Bahasa
Imam H,
Teknisi
27. 27
3. Tugas dan Fungsi Pengelola Laboratorium
a. Tugas Kepala Sekolah,
1) Memberi tugas kepada Kepala Labortorium, koordinator
laboratorium untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium
2) Memberi bimbingan, pengarahan, monitoring dan eavaluasi
kepada tenaga-tenaga yang bertugas di laboratorium
3) Memberi motivasi pada guru – guru untuk dapat memanfaatkan
laboratorium dalam kegiatan pembelajaran
4) Mengesahkankan dana/anggaran untuk keperluan operasional/
pengembangan laboratorium
b. Tugas Wakil Kepala Sekolah, membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan untuk :
1) Memberi bimbingan, pengarahan, kepada tenaga-tenaga yang
bertugas di laboratorium.
2) Memberi motivasi pada guru – guru untuk dapat memanfaatkan
laboratorium dalam kegiatan pembelajaran
3) Menyusun dana/anggaran untuk keperluan operasional/
pengembangan laboratorium
c. Tugas Koordinator Laboratorium, membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan untuk :
1) Mengkoordinasikan dalam merencanakan pengadaan alat dan
bahan laboratorium.
2) Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan/
pemanfaatan laboratorium.
3) Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboatorium
4) Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat laboratorium.
5) Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat
laboatorium
6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
d. Laboran/Teknisi, Laboran/Teknisi laboratorium membantu
koordinator laboratorium dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut
28. 28
1) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan praktek.
2) Merencanakan pengadaan alat-alat/bahan laboratorium
3) Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan
laboratorium
4) Menyusun program kegiatan laboran
5) Mengatur pembersihan, pemeliharaan, perbaikan dan penyimpanan
alat-alat/bahan-bahan praktikum
6) Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/bahan-bahan
praktikum
7) Menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium
29. 29
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
1. Laboratorium yang terdapat di SMA Negeri 1 Cepiring sebanyak 4
(empat) ruang laboratorium yaitu Laboratorium Biologi, Laboratorium
Fisika, Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa dan masing-
masing sudah memenuhi standar.
2. Masing-masing laboratorium yang terdapat di SMA Negeri 1 Cepiring
mempunyai peralatan cukup lengkap namun belum memenuhi standar
pendidikan.
3. Peran sumber daya manusia di SMA Negeri 1 Cepiring dalam pengelolaan
laboratorium adalah pendayagunaan sumber daya yang berkaitan dengan
pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium, dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium
B. Saran
Dalam rangka lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengoptimalkan
fungsi laboratorium di SMA Negeri 1 Cepiring, penulis menyarankan sebagai
berikut :
1. Memprioritaskan pengadaan ruang laboratorium kimia.
2. Memprioritaskan pemenuhan standar sarana laboratorium.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya sekolah sebagai pengelola ataupun
pengguna laboratorium.
29
30. 30
Daftar Pustaka
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2003). Undang-undang
Repuplik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas.
Refrensi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Sarana dan Prasarana Sekolah untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Laboratorium sekolah/Madarasah.