Dokumen tersebut membahas model pengembangan mata pelajaran muatan lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup pengembangan mata pelajaran muatan lokal serta proses pengembangannya yang melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep, pengembangan, dan pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan. Terdapat dua strategi pengembangan yaitu dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penentuan dan pelaksanaan muatan lokal mulai dari identifikasi potensi daerah dan sekolah hingga penetapan jenis muatan lokal.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pengembangan muatan lokal pada satuan pendidikan menengah. Muatan lokal merupakan bagian integral dari kurikulum yang mengembangkan kompetensi sesuai potensi daerah. Panduan ini menjelaskan prosedur analisis potensi daerah, penentuan jenis muatan lokal, dan pengembangan standar kompetensi untuk muatan lokal.
Teks tersebut membahas tentang pengembangan muatan lokal di sekolah. Secara singkat, muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan daerah setempat. Tujuannya antara lain untuk mengenalkan siswa pada potensi daerah dan membantu pembangunan masyarakat. Pengembangan muatan lokal di sekolah dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum dan bahan pelajaran yang
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSSMPN 4 Kerinci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam muatan lokal.
2. Pengembangan kurikulum PAI muatan lokal bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
3. Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal.
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model mata pelajaran muatan lokal yang mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup isi dan jenis muatan lokal, pengembangan dan penetapan mata pelajaran serta pelaksanaan, pihak yang terlibat, rambu-rambu pengembangan, penilaian, dan pelaporannya.
Dokumen tersebut membahas model pengembangan mata pelajaran muatan lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup pengembangan mata pelajaran muatan lokal serta proses pengembangannya yang melibatkan berbagai pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep, pengembangan, dan pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan. Terdapat dua strategi pengembangan yaitu dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penentuan dan pelaksanaan muatan lokal mulai dari identifikasi potensi daerah dan sekolah hingga penetapan jenis muatan lokal.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pengembangan muatan lokal pada satuan pendidikan menengah. Muatan lokal merupakan bagian integral dari kurikulum yang mengembangkan kompetensi sesuai potensi daerah. Panduan ini menjelaskan prosedur analisis potensi daerah, penentuan jenis muatan lokal, dan pengembangan standar kompetensi untuk muatan lokal.
Teks tersebut membahas tentang pengembangan muatan lokal di sekolah. Secara singkat, muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan daerah setempat. Tujuannya antara lain untuk mengenalkan siswa pada potensi daerah dan membantu pembangunan masyarakat. Pengembangan muatan lokal di sekolah dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum dan bahan pelajaran yang
Pengembangan kurikulum muatan lokal oleh Rama PSSMPN 4 Kerinci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam muatan lokal.
2. Pengembangan kurikulum PAI muatan lokal bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.
3. Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kurikulum PAI muatan lokal.
Peraturan ini mengatur tentang peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam implementasi Kurikulum 2013. Guru TIK wajib memiliki kualifikasi S1/D4 bidang teknologi informasi dan sertifikat pendidik TIK atau KKPI, serta berperan membimbing peserta didik dan guru dalam penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model mata pelajaran muatan lokal yang mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup isi dan jenis muatan lokal, pengembangan dan penetapan mata pelajaran serta pelaksanaan, pihak yang terlibat, rambu-rambu pengembangan, penilaian, dan pelaporannya.
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalAkhmadi Akhmadi
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model mata pelajaran muatan lokal di sekolah. Mata pelajaran muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang mengembangkan kompetensi sesuai dengan potensi daerah. Dokumen ini memberikan panduan tentang analisis muatan lokal yang ada, pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta pelaksanaan pembelajaran muatan lokal.
Dokumen tersebut membahas pedoman pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan Kurikulum 2013. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di tingkat sekolah/madrasah dengan melibatkan unsur-unsur seperti visi, misi, tujuan pendidikan, muatan kurikuler nasional dan lokal, serta pengaturan beban belajar peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang kedudukan muatan lokal dalam Kurikulum 2013. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan potensi daerah seperti budaya, alam, dan ekonomi ke dalam kurikulum sekolah. Dokumen ini menjelaskan proses pengembangan muatan lokal mulai dari identifikasi oleh satuan pendidikan, pengajuan ke pemerintah kabupaten/kota, hingga penetapan oleh pemerintah provinsi.
5.permendiknas no. 19 tahun 2007,18022008(pengelolaan)MA'ARIF NU CILACAP
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar ini mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, serta sistem informasi manajemen.
Dokumen tersebut merupakan pedoman tentang muatan lokal kurikulum 2013 yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, lingkup, mekanisme pengembangan dan pelaksanaan, serta pihak yang terlibat dalam pengembangan muatan lokal. Muatan lokal bertujuan membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi daerah tempat tinggalnya dan dikembangkan berdasarkan potensi serta kebutuhan daerah.
Dokumen tersebut membahas delapan standar nasional pendidikan yang meliputi: (1) proses pembelajaran, (2) kompetensi lulusan, (3) pendidik dan tenaga kependidikan, (4) sarana dan prasarana, (5) pengelolaan sekolah, (6) pendanaan, (7) partisipasi masyarakat, dan (8) penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut bertujuan untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang baik.
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007: Standar PengelolaanYani Pieter Pitoy
Peraturan ini menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, dan bidang kesiswaan. Standar ini bertujuan memastikan pengelolaan pendidikan berjalan efektif dan bermutu.
[Ringkasan]
Bab 1 menjelaskan latar belakang dan tujuan dari program pembinaan kesiswaan SMA Negeri 1 Larangan untuk mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Bab 2 menjabarkan kegiatan-kegiatan pembinaan kesiswaan yang dilaksanakan meliputi pembelajaran di kelas, program pembiasaan, kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, dan pembinaan nasionalisme.
Pedoman ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan dapat berupa kegiatan krida, karya ilmiah, olah bakat, keagamaan, atau bentuk lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan pihak sekolah, guru, orang tua
NES is a global recruitment firm established in 1978 with 21 offices worldwide. It provides contract, permanent, and temporary recruitment services across a range of disciplines. NES utilizes extensive candidate databases containing over 300,000 resumes to match clients with qualified talent worldwide. It aims to deliver a comprehensive hiring solution through logistical support services and a safety record of zero incidents.
Generate as much interest to your messages as the Thanksgivings Day turkey. The preset colors and clean animation style in this template allow for clear presentations of information and photos about upcoming events.
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalAkhmadi Akhmadi
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model mata pelajaran muatan lokal di sekolah. Mata pelajaran muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang mengembangkan kompetensi sesuai dengan potensi daerah. Dokumen ini memberikan panduan tentang analisis muatan lokal yang ada, pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta pelaksanaan pembelajaran muatan lokal.
Dokumen tersebut membahas pedoman pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan Kurikulum 2013. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di tingkat sekolah/madrasah dengan melibatkan unsur-unsur seperti visi, misi, tujuan pendidikan, muatan kurikuler nasional dan lokal, serta pengaturan beban belajar peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang kedudukan muatan lokal dalam Kurikulum 2013. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan potensi daerah seperti budaya, alam, dan ekonomi ke dalam kurikulum sekolah. Dokumen ini menjelaskan proses pengembangan muatan lokal mulai dari identifikasi oleh satuan pendidikan, pengajuan ke pemerintah kabupaten/kota, hingga penetapan oleh pemerintah provinsi.
5.permendiknas no. 19 tahun 2007,18022008(pengelolaan)MA'ARIF NU CILACAP
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar ini mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, serta sistem informasi manajemen.
Dokumen tersebut merupakan pedoman tentang muatan lokal kurikulum 2013 yang mencakup pengertian, tujuan, prinsip, lingkup, mekanisme pengembangan dan pelaksanaan, serta pihak yang terlibat dalam pengembangan muatan lokal. Muatan lokal bertujuan membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi daerah tempat tinggalnya dan dikembangkan berdasarkan potensi serta kebutuhan daerah.
Dokumen tersebut membahas delapan standar nasional pendidikan yang meliputi: (1) proses pembelajaran, (2) kompetensi lulusan, (3) pendidik dan tenaga kependidikan, (4) sarana dan prasarana, (5) pengelolaan sekolah, (6) pendanaan, (7) partisipasi masyarakat, dan (8) penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut bertujuan untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang baik.
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007: Standar PengelolaanYani Pieter Pitoy
Peraturan ini menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, dan bidang kesiswaan. Standar ini bertujuan memastikan pengelolaan pendidikan berjalan efektif dan bermutu.
[Ringkasan]
Bab 1 menjelaskan latar belakang dan tujuan dari program pembinaan kesiswaan SMA Negeri 1 Larangan untuk mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Bab 2 menjabarkan kegiatan-kegiatan pembinaan kesiswaan yang dilaksanakan meliputi pembelajaran di kelas, program pembiasaan, kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, dan pembinaan nasionalisme.
Pedoman ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan dapat berupa kegiatan krida, karya ilmiah, olah bakat, keagamaan, atau bentuk lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan pihak sekolah, guru, orang tua
NES is a global recruitment firm established in 1978 with 21 offices worldwide. It provides contract, permanent, and temporary recruitment services across a range of disciplines. NES utilizes extensive candidate databases containing over 300,000 resumes to match clients with qualified talent worldwide. It aims to deliver a comprehensive hiring solution through logistical support services and a safety record of zero incidents.
Generate as much interest to your messages as the Thanksgivings Day turkey. The preset colors and clean animation style in this template allow for clear presentations of information and photos about upcoming events.
Proclaim the word of the Lord with this traditional worship template, complete with scripted fonts and beautiful religious paintings. Rich in old world imagery and charm, these slides are fairly simple to update, with mainly text over images. This theme lends itself well for use in worship and prayer presentations as well as general announcements.
The document contains announcements from the corporate communications department including meeting times from August to October 2009, details of the Labor Day company picnic on September 7th, a guest announcement for August 15th, upcoming employee birthdays in September, and a new hire and promotion for John Smith to Vice President of Sales.
Artcasting at SFMOMA: First-Year Lessons, Future Challenges for Museum Podca...Stephanie Pau
The document discusses SFMOMA's efforts to create podcasts called Artcasts to engage visitors. It describes how [1] their initial podcasts were time-consuming to produce and so they partnered with an outside company, Antenna, for expertise and resources. [2] Their Artcasts have become a monthly audio "zine" featuring artist interviews, exhibition highlights, and visitor submissions. [3] By partnering with Antenna, SFMOMA has been able to produce higher quality podcasts and offer admission discounts for listeners, helping promote the museum more widely.
The document provides information on upcoming holidays in April and May, admission prices and hours for an arboretum, a request for volunteers for an Earth Day event, spring break dates for several school districts in the Dallas area, and tips for spring cleaning.
Invoke the call to worship with a contemporary and elegant worship template. Perfect for communion meditations, song and hymn lyric backgrounds, sermon backgrounds or backdrops, each slide was created to help enhance and highlight your message.
Kurikulum Paket B PKBM Luhur Pekerti menjelaskan struktur dan muatan kurikulum program setara SMP. Kurikulum ini disusun berdasarkan standar nasional pendidikan dan memperhatikan karakteristik daerah serta peserta didik, dengan muatan mata pelajaran standar dan pengembangan diri. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan induktif, terpadu, partisipatif, konstruktif dan berbasis lingkungan, serta metode seperti kooper
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan menteri tentang silabus mata pelajaran matematika untuk kelas IX SMP/MTs yang mencakup komponen-komponen penting dalam penyusunan silabus seperti kompetensi inti dan dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus tersebut memberikan contoh pengembangan silabus untuk kompetensi dasar mengenai bilangan berpang
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model mata pelajaran muatan lokal yang mencakup latar belakang, tujuan, ruang lingkup isi dan jenis muatan lokal, pengembangan dan penetapan mata pelajaran serta pelaksanaan, pihak yang terlibat, rambu-rambu pengembangan, penilaian, dan pelaporannya.
Silabus ini membahas tentang pengembangan silabus sebagai perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013. Silabus memuat komponen-komponen seperti kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip seperti aktual, kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
Dokumen tersebut merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun oleh Mts Nusantara. Kurikulum ini memuat visi dan misi sekolah, struktur kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri, serta ketuntasan belajar peserta didik.
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan menteri tentang silabus mata pelajaran matematika untuk kelas VII SMP/MTs yang mencakup komponen-komponen silabus seperti kompetensi inti dan dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk mata pelajaran matematika kelas VII.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Tahun 2013 tentang Silabus Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah pada Kelas VIII mengatur tentang komponen silabus minimal, prinsip pengembangan silabus, mekanisme dan langkah pengembangan silabus, serta pengembang silabus. Dokumen ini memberikan panduan pengembangan silabus mata pelajaran di tingkat sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.
Analisis capaian pembelajaran modul perangkat pembelajaran menganalisis kurikulum operasional sekolah dan pengorganisasian pembelajaran satu semester di SD Negeri Bulakan 03. Dokumen ini juga menganalisis keselarasan visi, misi, tujuan, dan lingkungan sekolah dalam menyusun kurikulum operasional.
Silabus ini membahas tentang pengembangan silabus pembelajaran tematik untuk SD/MI yang mencakup pendahuluan, prinsip pengembangan silabus, mekanisme dan langkah pengembangan silabus, pengembang silabus, dan contoh silabus pembelajaran tematik untuk kelas 2 SD/MI dengan tema "Hidup Rukun".
Dokumen tersebut merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan SD Negeri Pondok Bambu 14 yang mencakup latar belakang, tujuan, prinsip pengembangan, dan struktur kurikulum sekolah tersebut. Dokumen ini menjabarkan upaya sekolah dalam menyusun kurikulum sendiri berdasarkan otonomi pendidikan daerah dan standar nasional pendidikan.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
Index2
1. Sekolah Pertanian Pembangungan Kupang-NTT
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL DALAM KTSP
Kontribusi Dari Administrator
Monday, 27 July 2009
Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 06 October 2009
1. Proses Pengembangan
Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah yang
membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya. Dengan
demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan, pengelolaan,
maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu
sekolah dan komite sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
c. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang
ditetapkan oleh BSNP
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data
tersebut dapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan seperti Pemda/Bappeda, Instansi
vertikal terkait, Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerah seperti telah disebutkan di atas dapat
ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, dan kekayaan alam.
Kebutuhan daerah dapat diketahui antara lain dari:
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangka
pendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan berkelanjutan (sustainable development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan yang
diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan daerahnya, serta konservasi alam dan
pemberdayaannya
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapat diperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis
kebutuhan ini dapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari;
c. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat
sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penentuan bahan kajian muatan lokal
didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan prasarana
4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi dan situasi daerah.
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukan kegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran ini
pada dasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan
perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan
daerah serta pembangunan nasional. Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang
sudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah untuk
dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang
ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah langkah awal dalam membuat mata pelajaran
muatan lokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan standar kompetensi
http://www.deptan.go.id/bpsdm/spp-kupang/ Menggunakan Joomla! Generated: 8 January, 2010, 06:42
2. Sekolah Pertanian Pembangungan Kupang-NTT
dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan guru,
ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar
Langkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunan silabus mata pelajaran.
2. Pihak yang Teribat dalam Pengembangan
Sekolah dan komite sekolah mempunyai wewenang penuh dalam mengembangkan program muatan lokal. Bila dirasa
tidak mempunyai SDM dalam mengembangkan sekolah dan komite sekolah dapat bekerjasama dengan dengan unsur-
unsur Depdiknas seperti Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP),
Perguruan Tinggi dan instansi/lembaga di luar Depdiknas, misalnya pemerintah Daerah/Bapeda, Dinas Departemen lain
terkait, dunia usaha/industri, tokoh masyarakat.
Peran, tugas dan tanggung jawab TPK secara umum adalah sebagai berikut
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
b. Menentukan komposisi atau susunan jenis muatan lokal;
c. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
d. Menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;
e. Mengembangkan silabus muatan lokal dan perangkat kurikulum muatan lokal lainnya, yang dilakukan bersama
sekolah, mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
Peran Perguruan Tinggi dan LPMP antara lain memberikan bimbingan dan bantuan teknis dalam:
a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan
lokal;
b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian/pelajaran;
c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan jenis bahan
kajian/pelajaran
Peran instansi/lembaga di luar Depdiknas secara umum adalah:
a. Memberikan informasi mengenai potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan
sumber daya manusia yang ada di daerah yang bersangkutan, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor
yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan;
b. Memberikan gambaran mengenai kemampuan-kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor
tertentu;
c. Memberikan sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan tenaga dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai
dengan nilai-nilai dan norma setempat.
3. Rambu-rambu
Berikut ini rambu-rambu untuk diperhatikan dalam pelaksanaan muatan lokal.
a. Sekolah yang mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya dapat
melaksanakan mata pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar beserta silabusnya sekolah dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan oleh sekolah, atau dapat meminta bantuan kepada sekolah yang terdekat yang masih dalam satu
daerahnya. Bila beberapa sekolah dalam satu daerah belum mampu mengembangkan dapat meminta bantuan TPK
daerah, atau meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.
b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup perkembangan
pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diatur
sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak mengganggu penguasaan pada kurikulum nasional.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan muatan lokal dihindarkan adanya pekerjaan rumah (PR).
c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat kedekatan dengan peserta didik yang meliputi dekat
secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah
peserta didik, sedangkan dekat secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh
kemampuan berpikir dan mencernakan informasi sesuai dengan usianya. Untuk itu, bahan pengajaran hendaknya
disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang
diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke
yang lebih sukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat
karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih metode mengajar dan sumber
belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan
sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnya dengan memanfaatkan
http://www.deptan.go.id/bpsdm/spp-kupang/ Menggunakan Joomla! Generated: 8 January, 2010, 06:42
3. Sekolah Pertanian Pembangungan Kupang-NTT
tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh
masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif
dalam proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.
e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran
yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus
secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas I s.d VI atau dari kelas VII s.d IX, dan X s.d XII. Bahan kajian muatan
lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satu tahun ajaran.
f. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata
pelajaran muatan lokal pada setiap semester.
http://www.deptan.go.id/bpsdm/spp-kupang/ Menggunakan Joomla! Generated: 8 January, 2010, 06:42