SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
JENIS-JENIS NAPZA 
DAN PERMASALAHANNYA 
Dr. I Nyoman Sukartha, M.Kes 
DINAS KESEHATAN PROPINSI BALI
Istilah 
NAPZA, NAZA, Narkoba, 
Narkotika , Madat dan 
Obat terlarang 
 tidak terbatas golongan obat  “zat” atau 
subtances 
 menimbulkan ketergantungan  zat adiktif 
(kecanduan) 
 mengubah aktivitas otak  zat psikoaktif
NAPZA 
(Narkotika, Psikotropika dan zat 
adiktif lainnya) 
 bahan/zat yang bila masuk ke dalam 
tubuh akan mempengaruhi tubuh 
terutama susunan saraf pusat/otak, 
sehingga menyebabkan gangguan 
fisik, psikis dan fungsi sosial.
NAPZA 
mengacu kepada Narkotika dan 
Psikotropika 
 Undang-undang No.5 tahun 1997 
tentang Psikotropika dan 
 Undang-undang No.22 tahun 1997 
tentang Narkotika
Istilah lain 
Narkoba: Narkotika dan 
Obat/Bahan berbahaya 
 populer di masyarakat, media dan 
aparat hukum 
Madat: candu (suatu golongan 
opioid)
Jenis NAPZA 
dibagi berdasarkan 
Undang-Undang 
 Efeknya terhadap Susunan Syaraf 
Pusat 
 Yang terdapat di masyarakat serta 
akibat pemakaiannya 
 Penggunaan dalam Bidang Medik
UU No 22 tahun 1997 
tentang Narkotika 
Zat atau obat yang berasal dari 
tanaman atau bukan tanaman 
baik sintetis maupun semisintetis 
menyebabkan penurunan atau 
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, 
mengurangi sampai menghilangkan 
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan 
ketergantungan.
Penggolongan 
Golongan I : 
 digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, 
 tidak ditujukan untuk terapi 
 potensi sangat tinggi menimbulkan 
ketergantungan, 
 Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
Heroin, putauw
Kokain
Ganja, hashis, kanabis
Golongan II: 
 berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan 
terakhir 
 digunakan dalam terapi atau 
pengembangan ilmu pengetahuan 
 potensi tinggi mengakibatkan 
ketergantungan 
 Contoh: morfin, petidin
Morfin, petidin
Golongan III: 
 berkhasiat pengobatan 
 banyak digunakan dalam terapi atau 
pengembangan ilmu pengetahuan 
 potensi ringan mengakibatkan 
ketergantungan 
 Contoh: kodein
Narkotika yang sering disalahgunakan: 
Opiat: morfin, heroin (putauw), 
petidin, candu, dan lain-lain 
Ganja atau kanabis, mariyuana, 
hashis 
Kokain, yaitu serbuk kokain
UU No. 5 tahun 1997 
tentang Psikotropika 
Zat atau obat, alamiah maupun 
sintetis bukan narkotika 
berkhasiat psikoaktif melalui 
pengaruh selektif pada susunan 
saraf pusat yang menyebabkan 
perubahan khas pada aktivitas 
mental dan perilaku.
Penggolongan: 
GOLONGAN I: 
 digunakan untuk kepentingan ilmu 
pengetahuan 
 tidak digunakan dalam terapi 
 potensi amat kuat mengakibatkan 
ketergantungan. 
 Contoh: ekstasi, shabu, LSD
Halusinogenik:
GOLONGAN II: 
 tujuan ilmu pengetahuan 
 berkhasiat pengobatan, dapat digunakan 
dalam terapi, 
 potensi kuat mengakibatkan 
ketergantungan. 
 Contoh: amfetamin, metilfenidat atau 
ritalin
GOLONGAN III : 
 berkhasiat pengobatan dan banyak 
digunakan dalam terapi 
 tujuan ilmu pengetahuan 
 potensi sedang mengakibatkan 
ketergantungan 
 Contoh: fenobarbital, flunitrazepam
GOLONGAN IV 
 berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan 
dalam terapi 
 untuk tujuan ilmu pengetahuan 
 potensi ringan mengakibatkan ketergantungan 
 Contoh: diazepam, bromazepam, fenobarbital, 
klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti 
pil BK, pil Koplo, Rohipnol, Dumolid, Mogadon
Psikotropika yang sering disalahgunakan 
Psikostimulansia: amfetamin, ekstasi, 
shabu 
Sedatif dan Hipnotika (obat penenang 
dan obat tidur): Mogadon (MG), BK, 
Dumolid (DUM), Rohypnol (Rohyp), 
Lexotan (Lexo), Pil koplo dan lain-lain 
Halusinogen: Lysergic Acid 
Diethylamide (LSD), Mushroom
ZAT ADIKTIF LAIN 
 bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif selain 
yang disebut Narkotika dan Psikotropika, 
meliputi: 
Alkohol 
 Keppres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan 
dan Pengendalian Minuman Beralkohol. 
 mengandung etanol (etil alkohol), menekan 
susunan syaraf pusat. 
 Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.
3 golongan minuman beralkohol 
A : etanol 1-5%, 
(Bir) 
B : etanol 5-20%, 
(Jenis-jenis 
minuman anggur) 
C : etanol 20-45%, 
(Wiski, Vodka, TKW, 
Manson House, 
Johny Walker, 
Kamput)
Jenis alkohol lain 
 metanol: 
 spiritus  desinfektan, zat pelarut atau 
pembersih 
 disalahgunakan  berakibat fatal meskipun 
dalam konsentrasi rendah.
Inhalansia (gas yang dihirup) Solven (zat 
pelarut) 
 mudah menguap 
 senyawa organik (benzil alkohol), 
 terdapat pada: 
 barang keperluan rumah tangga, 
 kantor 
 pelumas mesin, 
 sering disalah gunakan 
Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku, 
bensin.
Tembakau 
 Pemakaian sangat luas di masyarakat. 
 Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per 
batangnya 1-3 mg. 
Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai. 
Pemakaian ROKOK dan 
ALKOHOL terutama pada remaja, 
pintu masuk penyalahgunaan 
NAPZA
Kafein 
 zat stimulansia 
 dapat menimbulkan ketergantungan jika 
dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau 
lebih dari dua cangkir kopi 
 ketergantungan psikologis. 
Minuman energi sering kali 
menambahkan kafein dalam 
komposisinya.
Klasifikasi lain: 
Sama sekali dilarang 
 narkotika golongan I dan psikotropika 
golongan I 
Penggunaan dengan resep dokter 
 amfetamin, sedatif hipnotika 
Diperjual belikan secara bebas 
 lem, tinner, rokok dan lain-lain
BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP 
SUSUNAN SYARAF PUSAT 
Golongan Depresan 
 mengurangi aktifitas fungsional tubuh 
 merasa tenang, pendiam dan bahkan 
membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. 
 Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), 
 Sedatif (penenang), 
 hipnotik (obat tidur), 
 tranquilizer (anti cemas), 
 alkohol dalam dosis rendah, 
 dan lain-lain.
Golongan Stimulan 
 merangsang fungsi tubuh dan 
meningkatkan kegairahan kerja. 
 menjadi aktif, segar dan bersemangat . 
Golongan ini 
 Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.
Golongan Halusinogen 
 menimbulkan efek halusinasi yang bersifat 
merubah perasaan dan pikiran dan seringkali 
menciptakan daya pandang yang berbeda 
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. 
 Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis. 
 Golongan ini termasuk 
 Kanabis (ganja), 
 LSD, 
 Mescalin, 
 Pensiklidin (PCP), 
 berbagai jenis jamur, 
 tanaman kecubung
NAPZA YANG TERDAPAT DI MASYARAKAT 
SERTA AKIBAT PEMAKAIANNYA 
OPIOIDA 
 Opioida dibagi 3 golongan besar yaitu: 
 Opioida alamiah (opiat ): morfin, opium, kodein 
 Opioida semi sintetik: heroin/ putauw, 
hidromorfin 
 Opioida sintetik: meperidin, propoksipen, 
metadon 
Nama jalanannya: putauw, ptw, black 
heroin, brown sugar
 Heroin murni: bubuk putih 
 Heroin yang tidak murni: putih keabuan 
 Getah opium poppy yang diolah menjadi 
morfin  proses  putauw > 10 morfin. 
 Opioid sintetik: > 400 kali dari morfin. 
 Guna: analgetik kuat, berupa pethidin, 
methadon, Talwin, kodein dan lain-lain
Cara penyalahgunaan: 
 disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau) 
 dihisap (ngedrag, dragon) 
Reaksi: sangat cepat rasa ingin 
menyendiri 
taraf kecanduan 
 hilang rasa percaya diri, 
 tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia 
mereka sendiri. 
 Lingkungan musuh 
 Berbohong 
 penipuan/pencurian atau tindak kriminal 
lainnya.
KOKAIN 
bentuk: 
 kokain hidroklorid 
 berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih 
mudah larut dari free base. 
 free base. 
 tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya 
pahit 
Nama jalanan : koka, coke, happy 
dust, charlie, srepet, snow/salju, putih . 
Biasanya dalam bentuk bubuk putih
Cara penyalahgunaan: 
 cara menghirup bubuk dengan penyedot 
atau gulungan kertas, 
 di bakar bersama tembakau yang sering 
disebut cocopuff . 
 bentuk padat : dihirup asapnya 
(freebasing) . 
Penggunaan dengan menghirup akan 
berisiko luka pada sekitar lubang 
hidung bagian dalam.
Efek dari pemakaian kokain ini 
membuat pemakai merasa segar, 
hilang nafsu makan, menambah 
rasa percaya diri, juga dapat 
menghilangkan rasa sakit dan 
lelah.
KANABIS 
Nama jalanan: grass, cimeng, 
ganja, gelek, hasish, marijuana, 
bhang 
Ganja berasal dari tanaman 
kanabis sativa dan kanabis 
indica . 
Terkandung 3 zat utama yaitu 
tetrahidro kanabinol, kanabinol 
dan kanabidiol
Cara penyalahgunaan: dihisap dengan 
cara dipadatkan menyerupai rokok 
atau dengan menggunakan pipa rokok. 
Efek: 
 cenderung merasa lebih santai 
 rasa gembira berlebih (euforia), 
 sering berfantasi, 
 aktif berkomunikasi, 
 selera makan tinggi, 
 sensitif, 
 kering pada mulut dan tenggorokan.
AMFETAMIN 
Nama generik: D-pseudo 
epinefrin yang disintesa tahun 
1887, dan dipasarkan tahun 1932 
sebagai dekongestan 
Nama jalanan: speed, meth, 
crystal, uppers, whizz dan 
sulphate 
Bentuk: bubuk warna putih dan 
keabu-abuan
Ada dua jenis amfetamin: 
 MDMA (methylene dioxy methamphetamin ) 
 mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama 
Ectacy atau Ekstasi. 
 Nama lain: xtc, fantacy pils, inex, cece, cein, e. 
 tidak selalu berisi MDMA karena merupakan 
designer drugs  campur zat lain (disain) untuk 
mendapatkan efek yang 
diharapkan/dikehendaki: 
 white doft, pink heart, snow white, petir yang 
dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
 Methamfetamin 
 lama kerja lebih panjang dibanding MDMA 
(dapat mencapai 12 jam) dan efek 
halusinasinya lebih kuat. 
 Nama lainnya shabu-shabu, SS, ice, crystal, 
crank. 
 Cara penggunaan : 
 Dalam bentuk pil di minum peroral 
 Dalam bentuk kristal, dibakar dengan menggunakan kertas 
aluminium foil dan asapnya dihisap (intra nasal) atau 
dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang 
khusus (bong). 
 Dalam bentuk kristal yang dilarutkan, dapat juga melalui 
intra vena.
LSD (Lysergic acid) 
 Termasuk dalam golongan halusinogen 
 Nama jalanan : acid, trips, tabs 
 Bentuk: seperti kertas berukuran kotak 
seperempat perangko dalam banyak warna 
dan gambar; berbentuk pil, kapsul 
 Cara: meletakkan permukaan lidah dan 
bereaksi setelah 30-60 menit sejak 
pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam. 
 Efek: tripping , yang biasa digambarkan 
seperti halusinasi terhadap tempat, warna 
dan waktu.
SEDATIF-HIPNOTIK 
(BENZODIAZEPIN) 
Digolongkan zat sedatif (obat 
penenang) dan hipnotika (obat tidur), 
Nama jalanan dari Benzodiazepin : 
BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. 
Cara: oral, intra vena dan rectal. 
Di bidang medis: 
 pengobatan kecemasan (ansietas), 
 panik 
 hipnotik (obat tidur)
SOLVENT / INHALANSIA 
Uap dari bahan mudah menguap 
yang dihirup. 
 Contohnya: aerosol, aica aibon, isi 
korek api gas, cairan untuk dry 
cleaning, tinner, uap bensin . 
 Biasanya digunakan secara coba-coba 
oleh anak dibawah umur 
golongan kurang mampu/anak 
jalanan
Efek: 
 pusing, 
 kepala terasa berputar, 
 halusinasi ringan, 
 mual, 
 muntah, 
 gangguan fungsi paru, liver dan jantung. 
 Kronis kerusakan fungsi intelektual.
ALKOHOL 
sering digunakan 
 proses fermentasi madu, gula, sari buah 
atau umbi-umbian. 
 proses penyulingan kadar alkohol tinggi 
mencapai 100%. 
Nama jalanan alkohol: booze, drink 
Kadar dalam darah maksimum 
dicapai 30-90 menit 
 eufori  kadar menurun: depresi
PENGGUNAAN NAPZA DALAM 
BIDANG MEDIK 
terapi medik  pasien lebih baik 
atau bila mungkin sembuh dari 
penyakit atau gangguannya. 
Psikofarmaka 
 Antipsikotik, Antiansietas, 
Antidepresan, Antiinsomnia, 
Antimanik 
 tergolong Psikotropika dan 
sebagian kecilnya tergolong 
narkotika.
Narkotika 
Morfin, Petidin 
 digunakan untuk mengatasi nyeri yang di 
derita pasien kanker stadium terminal, 
nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar 
dihentikan dengan analgetika lainnya, nyeri 
akibat pembedahan. 
Kodein: simptom batuk.
Psikotropika 
secara luas digunakan oleh 
dokter untuk mengatasi gangguan 
mental dan perilaku. Untuk 
mengatasi nyeri lambung, nyeri 
haid, nyeri dada atau proses 
psikosomatik lainnya (golongan 
benzodiazepine)
Anti psikotik 
Chlorpromazin, haloperidol, 
trifluoperazin, 
 tidak menimbulkan ketergantungan 
dan sangat jarang disalahgunakan 
pasien.
Antidepresan 
Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, 
Sertralin, dll 
tidak menimbulkan 
ketergantungan dan sangat 
jarang disalahgunakan.
Golongan benzodiazepin 
efek sedasi seperti: diazepam, 
clobazam, lorazepam, alprozolam 
efek hipnotik (tidur) seperti: 
midazolam, triazolam, estazolam, 
nitrazepam 
sering disalahgunakan.
Golongan Barbiturat 
fenobarbital untuk menginduksi 
tidur yang bersifat long acting , 
juga dapat disalahgunakan.
Methylphenydate (Ritalin) 
derivat amphetamin 
stimulansia susunan saraf pusat 
obat pilihan bagi anak dengan 
gangguan pemusatan perhatian 
dan hiperaktivitas 
sering disalahgunakan.
Sekian dan terimakasih

More Related Content

What's hot

Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasi
Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasiPengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasi
Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasiTiasTifany
 
Materi Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaMateri Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaZolla Verbianti
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkobakilzz48
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasiNAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasiSiti Farida
 
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)Narkoba (narkotika dan obat-obatan)
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)nadyanuraini
 
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-pptBasaruddinAkbar
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan Terlarang
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan TerlarangPengaruh Narkotika dam Obat-Obatan Terlarang
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan TerlarangFiyya Shofiya
 
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2mbak_aul
 
Penyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMPPenyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMPlestaridiana28
 

What's hot (18)

Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasi
Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasiPengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasi
Pengaruh narkotika dan psikotropika pada sistem koordinasi
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 
Materi Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan NapzaMateri Narkoba dan Napza
Materi Narkoba dan Napza
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasiNAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi
 
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)Narkoba (narkotika dan obat-obatan)
Narkoba (narkotika dan obat-obatan)
 
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan Terlarang
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan TerlarangPengaruh Narkotika dam Obat-Obatan Terlarang
Pengaruh Narkotika dam Obat-Obatan Terlarang
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
Zat adiktif dan psikotropika tugas kel. ipa 2
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Penyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMPPenyalahgunaan narkoba IPA SMP
Penyalahgunaan narkoba IPA SMP
 

Viewers also liked (7)

Benzodiazepin
BenzodiazepinBenzodiazepin
Benzodiazepin
 
Remaja dan dadah
Remaja dan dadahRemaja dan dadah
Remaja dan dadah
 
pengertian remaja
pengertian remajapengertian remaja
pengertian remaja
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Ppt napza (irman)
Ppt napza (irman)Ppt napza (irman)
Ppt napza (irman)
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Penyuluhan napza
Penyuluhan napzaPenyuluhan napza
Penyuluhan napza
 

Similar to 25. jenis jenis napza (20)

Napza
NapzaNapza
Napza
 
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.pptbahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
bahan tayang penyalahgunaan NAPZA.ppt
 
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptxToksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
Toksikologi Obat-obatan(Napza).pptx
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotika
 
Makalah tentang narkoba 10
Makalah tentang narkoba   10Makalah tentang narkoba   10
Makalah tentang narkoba 10
 
Makalah tentang narkoba
Makalah tentang narkobaMakalah tentang narkoba
Makalah tentang narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkoba
 
Penyalahgunaan narkotika pp
Penyalahgunaan narkotika pp Penyalahgunaan narkotika pp
Penyalahgunaan narkotika pp
 
Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

25. jenis jenis napza

  • 1. JENIS-JENIS NAPZA DAN PERMASALAHANNYA Dr. I Nyoman Sukartha, M.Kes DINAS KESEHATAN PROPINSI BALI
  • 2. Istilah NAPZA, NAZA, Narkoba, Narkotika , Madat dan Obat terlarang  tidak terbatas golongan obat  “zat” atau subtances  menimbulkan ketergantungan  zat adiktif (kecanduan)  mengubah aktivitas otak  zat psikoaktif
  • 3. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya)  bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.
  • 4. NAPZA mengacu kepada Narkotika dan Psikotropika  Undang-undang No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan  Undang-undang No.22 tahun 1997 tentang Narkotika
  • 5. Istilah lain Narkoba: Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya  populer di masyarakat, media dan aparat hukum Madat: candu (suatu golongan opioid)
  • 6. Jenis NAPZA dibagi berdasarkan Undang-Undang  Efeknya terhadap Susunan Syaraf Pusat  Yang terdapat di masyarakat serta akibat pemakaiannya  Penggunaan dalam Bidang Medik
  • 7. UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
  • 8. Penggolongan Golongan I :  digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,  tidak ditujukan untuk terapi  potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,  Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja
  • 12. Golongan II:  berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir  digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan  potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan  Contoh: morfin, petidin
  • 14. Golongan III:  berkhasiat pengobatan  banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan  potensi ringan mengakibatkan ketergantungan  Contoh: kodein
  • 15. Narkotika yang sering disalahgunakan: Opiat: morfin, heroin (putauw), petidin, candu, dan lain-lain Ganja atau kanabis, mariyuana, hashis Kokain, yaitu serbuk kokain
  • 16. UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika Zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan narkotika berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
  • 17. Penggolongan: GOLONGAN I:  digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan  tidak digunakan dalam terapi  potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan.  Contoh: ekstasi, shabu, LSD
  • 19. GOLONGAN II:  tujuan ilmu pengetahuan  berkhasiat pengobatan, dapat digunakan dalam terapi,  potensi kuat mengakibatkan ketergantungan.  Contoh: amfetamin, metilfenidat atau ritalin
  • 20. GOLONGAN III :  berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi  tujuan ilmu pengetahuan  potensi sedang mengakibatkan ketergantungan  Contoh: fenobarbital, flunitrazepam
  • 21. GOLONGAN IV  berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi  untuk tujuan ilmu pengetahuan  potensi ringan mengakibatkan ketergantungan  Contoh: diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohipnol, Dumolid, Mogadon
  • 22. Psikotropika yang sering disalahgunakan Psikostimulansia: amfetamin, ekstasi, shabu Sedatif dan Hipnotika (obat penenang dan obat tidur): Mogadon (MG), BK, Dumolid (DUM), Rohypnol (Rohyp), Lexotan (Lexo), Pil koplo dan lain-lain Halusinogen: Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Mushroom
  • 23. ZAT ADIKTIF LAIN  bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif selain yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi: Alkohol  Keppres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.  mengandung etanol (etil alkohol), menekan susunan syaraf pusat.  Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.
  • 24. 3 golongan minuman beralkohol A : etanol 1-5%, (Bir) B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis minuman anggur) C : etanol 20-45%, (Wiski, Vodka, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput)
  • 25. Jenis alkohol lain  metanol:  spiritus  desinfektan, zat pelarut atau pembersih  disalahgunakan  berakibat fatal meskipun dalam konsentrasi rendah.
  • 26. Inhalansia (gas yang dihirup) Solven (zat pelarut)  mudah menguap  senyawa organik (benzil alkohol),  terdapat pada:  barang keperluan rumah tangga,  kantor  pelumas mesin,  sering disalah gunakan Contoh: Lem, tiner, penghapus cat kuku, bensin.
  • 27. Tembakau  Pemakaian sangat luas di masyarakat.  Kadar nikotin yang bisa diserap oleh tubuh per batangnya 1-3 mg. Dosis letal: 60 mg nikotin sekali pakai. Pemakaian ROKOK dan ALKOHOL terutama pada remaja, pintu masuk penyalahgunaan NAPZA
  • 28. Kafein  zat stimulansia  dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100 mg /hari atau lebih dari dua cangkir kopi  ketergantungan psikologis. Minuman energi sering kali menambahkan kafein dalam komposisinya.
  • 29. Klasifikasi lain: Sama sekali dilarang  narkotika golongan I dan psikotropika golongan I Penggunaan dengan resep dokter  amfetamin, sedatif hipnotika Diperjual belikan secara bebas  lem, tinner, rokok dan lain-lain
  • 30. BERDASARKAN EFEKNYA TERHADAP SUSUNAN SYARAF PUSAT Golongan Depresan  mengurangi aktifitas fungsional tubuh  merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri.  Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein),  Sedatif (penenang),  hipnotik (obat tidur),  tranquilizer (anti cemas),  alkohol dalam dosis rendah,  dan lain-lain.
  • 31. Golongan Stimulan  merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.  menjadi aktif, segar dan bersemangat . Golongan ini  Kokain, Amfetamin (shabu, ekstasi), Kafein.
  • 32. Golongan Halusinogen  menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.  Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.  Golongan ini termasuk  Kanabis (ganja),  LSD,  Mescalin,  Pensiklidin (PCP),  berbagai jenis jamur,  tanaman kecubung
  • 33. NAPZA YANG TERDAPAT DI MASYARAKAT SERTA AKIBAT PEMAKAIANNYA OPIOIDA  Opioida dibagi 3 golongan besar yaitu:  Opioida alamiah (opiat ): morfin, opium, kodein  Opioida semi sintetik: heroin/ putauw, hidromorfin  Opioida sintetik: meperidin, propoksipen, metadon Nama jalanannya: putauw, ptw, black heroin, brown sugar
  • 34.  Heroin murni: bubuk putih  Heroin yang tidak murni: putih keabuan  Getah opium poppy yang diolah menjadi morfin  proses  putauw > 10 morfin.  Opioid sintetik: > 400 kali dari morfin.  Guna: analgetik kuat, berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan lain-lain
  • 35. Cara penyalahgunaan:  disuntik (ngipe, nyipet, ive, cucau)  dihisap (ngedrag, dragon) Reaksi: sangat cepat rasa ingin menyendiri taraf kecanduan  hilang rasa percaya diri,  tidak ingin bersosialisasi, membentuk dunia mereka sendiri.  Lingkungan musuh  Berbohong  penipuan/pencurian atau tindak kriminal lainnya.
  • 36. KOKAIN bentuk:  kokain hidroklorid  berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base.  free base.  tidak berwarna/ putih, tidak berbau dan rasanya pahit Nama jalanan : koka, coke, happy dust, charlie, srepet, snow/salju, putih . Biasanya dalam bentuk bubuk putih
  • 37. Cara penyalahgunaan:  cara menghirup bubuk dengan penyedot atau gulungan kertas,  di bakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff .  bentuk padat : dihirup asapnya (freebasing) . Penggunaan dengan menghirup akan berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
  • 38. Efek dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, hilang nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
  • 39. KANABIS Nama jalanan: grass, cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, bhang Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica . Terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidro kanabinol, kanabinol dan kanabidiol
  • 40. Cara penyalahgunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek:  cenderung merasa lebih santai  rasa gembira berlebih (euforia),  sering berfantasi,  aktif berkomunikasi,  selera makan tinggi,  sensitif,  kering pada mulut dan tenggorokan.
  • 41. AMFETAMIN Nama generik: D-pseudo epinefrin yang disintesa tahun 1887, dan dipasarkan tahun 1932 sebagai dekongestan Nama jalanan: speed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate Bentuk: bubuk warna putih dan keabu-abuan
  • 42. Ada dua jenis amfetamin:  MDMA (methylene dioxy methamphetamin )  mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama Ectacy atau Ekstasi.  Nama lain: xtc, fantacy pils, inex, cece, cein, e.  tidak selalu berisi MDMA karena merupakan designer drugs  campur zat lain (disain) untuk mendapatkan efek yang diharapkan/dikehendaki:  white doft, pink heart, snow white, petir yang dikemas dalam bentuk pil atau kapsul.
  • 43.  Methamfetamin  lama kerja lebih panjang dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat.  Nama lainnya shabu-shabu, SS, ice, crystal, crank.  Cara penggunaan :  Dalam bentuk pil di minum peroral  Dalam bentuk kristal, dibakar dengan menggunakan kertas aluminium foil dan asapnya dihisap (intra nasal) atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (bong).  Dalam bentuk kristal yang dilarutkan, dapat juga melalui intra vena.
  • 44. LSD (Lysergic acid)  Termasuk dalam golongan halusinogen  Nama jalanan : acid, trips, tabs  Bentuk: seperti kertas berukuran kotak seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar; berbentuk pil, kapsul  Cara: meletakkan permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.  Efek: tripping , yang biasa digambarkan seperti halusinasi terhadap tempat, warna dan waktu.
  • 45. SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN) Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur), Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara: oral, intra vena dan rectal. Di bidang medis:  pengobatan kecemasan (ansietas),  panik  hipnotik (obat tidur)
  • 46. SOLVENT / INHALANSIA Uap dari bahan mudah menguap yang dihirup.  Contohnya: aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin .  Biasanya digunakan secara coba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang mampu/anak jalanan
  • 47. Efek:  pusing,  kepala terasa berputar,  halusinasi ringan,  mual,  muntah,  gangguan fungsi paru, liver dan jantung.  Kronis kerusakan fungsi intelektual.
  • 48. ALKOHOL sering digunakan  proses fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.  proses penyulingan kadar alkohol tinggi mencapai 100%. Nama jalanan alkohol: booze, drink Kadar dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit  eufori  kadar menurun: depresi
  • 49. PENGGUNAAN NAPZA DALAM BIDANG MEDIK terapi medik  pasien lebih baik atau bila mungkin sembuh dari penyakit atau gangguannya. Psikofarmaka  Antipsikotik, Antiansietas, Antidepresan, Antiinsomnia, Antimanik  tergolong Psikotropika dan sebagian kecilnya tergolong narkotika.
  • 50. Narkotika Morfin, Petidin  digunakan untuk mengatasi nyeri yang di derita pasien kanker stadium terminal, nyeri kepala atau nyeri lainnya yang sukar dihentikan dengan analgetika lainnya, nyeri akibat pembedahan. Kodein: simptom batuk.
  • 51. Psikotropika secara luas digunakan oleh dokter untuk mengatasi gangguan mental dan perilaku. Untuk mengatasi nyeri lambung, nyeri haid, nyeri dada atau proses psikosomatik lainnya (golongan benzodiazepine)
  • 52. Anti psikotik Chlorpromazin, haloperidol, trifluoperazin,  tidak menimbulkan ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan pasien.
  • 53. Antidepresan Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, Sertralin, dll tidak menimbulkan ketergantungan dan sangat jarang disalahgunakan.
  • 54. Golongan benzodiazepin efek sedasi seperti: diazepam, clobazam, lorazepam, alprozolam efek hipnotik (tidur) seperti: midazolam, triazolam, estazolam, nitrazepam sering disalahgunakan.
  • 55. Golongan Barbiturat fenobarbital untuk menginduksi tidur yang bersifat long acting , juga dapat disalahgunakan.
  • 56. Methylphenydate (Ritalin) derivat amphetamin stimulansia susunan saraf pusat obat pilihan bagi anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas sering disalahgunakan.