2. Kelompok 2:
֎ Ami Ratna Puri
֎ Hilma Halimatus Sa’diah
֎ Melinda Permata Sari
֎ Resi Tri Rahayu Saripudin
֎ Riri Fariroh FIrdaus
3. Sudah sering kita mendengar tertangkapnya seseorang karena telah
menyalahgunakan narkotika atau zat psikotropika (napza).
Apakah yang di maksud dengan narkotika dan zat psikotropika?
Apa pengaruhnya terhadap tubuh secara umum dan terhadap sistem koordinasi
secara khusus?
PsikotropikaNarkotika
4. Pengertian narkotika menurut Undang Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Narkotika Pasal 1, yaitu “Zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis
mau pun semi sintetis yang dapat menybabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.”
Narkotika
5. Berdasarkan daya adiktif (Sifat menimbulkan ketergantungan pemakainya),
narkotika dapat di golongkan menjadi 3 golongan:
1. Narkotika golongan I: merupakan narkotika yang paling berbahaya karena
daya adiktifnya sangat tinggi.
2. Narkotika golongan II: memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian.
3. Narkotika golongan III: daya adiktifnya ringan tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian.
6. Berdasarkan proses pembuatan nya, narkotika dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Alami: yaitu jenis zat yang diambil langsung dari alam tanpa adanya proses
fermentasi atau produksi.
2. Semisintetis: yaitu zat atau obat yang di proses sedemikian rupa melalui
proses fermentasi.
3. Sintetis (tiruan): yaitu jenis zat yang dikembangkan untuk keperluan medis
yang juga untuk menghilangkan rasa sakit.
7. Bahan-bahan atau Zat-zat yang Tergolong
Narkotika
– Morfin
– Heroin
– Kodein
– Hidromorfon
– Meperidin
– Metadon
8. Menurut pasal 1, Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika,
yaitu ’’Psikotropika adalah zat atau obat,baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku’’.
Psikotropika
9. Berdasarkan daya adiktifnya, psikotropika digolongkan menjadi empat kelompok,
yaitu:
a) Psikotropika golongan I : memiliki daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya
untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya,contohnya:MDMA ,LSD,STP, dan ekstasi ;
b) Psikotropika golongan II : memiliki daya adiktif kuat dan berguna untuk pengobatan serta
penelitian,contohnya: amfetamin, metamfetamin,dan metakualon ;
c) Psikotropika golongan III : memiliki daya adiktif sedang dan berguna untuk pengobatan serta
penelitian, contohnya: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazapam;
d) Psikotropika golongan IV : memiliki daya adiktif ringan dan berguna untuk pengobatan serta
penelitian, cohtohnya: nitrazepam (BK,mogadon,dumolid), dan diazepam
10. Berdasarkan pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,
Psikotropika dikelompokkan menjadi:
a) Depresan : obat-obatan dari golongan depresan bekerja dengan cara menekan
fungsi saraf pusat sehingga mengurangi aktivitas susunan saraf pusat.
b) Stimulan : bekerja dengan cara mengaktifkan kerja susunan saraf pusat.
c) Halusinogen : bekerja dengan cara menimbulkan rasa persaan halusinasi atau
khayalan .
11. Dampak penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika :
a) Jasmani
1. Gangguan pada sistem saraf
2. Gangguan pada jantung dan
pembuluh darah
3. Gangguan pada kulit
4. Gangguan pada paru-paru
5. Gangguan pada hemopoietik
gastrointestinal
b) Kejiawaan (rohani)
1. Intoksitasi(keracunan)
2. Toleransi
3. Withdrawal syndrome (gejala putus
zat )
c) Depedensi (ketergantungan)
d) Dampak sosial
17. Kelainan atau Gangguan pada
Sistem Saraf
Seperti hal nya sistem tubuh yang lain, sistem saraf juga dapat mengalami kelainan atau
kerusakan sel sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal, misalnya virus, bakteri, kecelakaan, makan, atau
minuman seperti alkohol. Beberapa gangguan pada sistem saraf adalh sebagai berikut:
1. Meningitis
2. Neuritis
3. Penyakit parkinson
4. Gegar otak
5. Amnesia
6. Multiple schlerosis (sklerosis ganda)
Lets Back
18. Kelainan atau Gangguan pada
Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin mengeluarkan berbagai hormon yang mengatur berbagai fungsi. Oleh
karena itu, gangguan pada kelenjar ini dapat menyebabkan kelainan pada sejumlah
organ. Berikut adalah beberapa gangguan pada sistem endokrin:
1. Gondok
2. Kanker tiorid
3. Hipopituitarisme
4. Hipertuitarisme
5. Akromegali
6. Penyakit addison
Lets Back
19. Kelainan atau Gangguan pada
Sistem Indra
1. Pada mata
a) Miopia
b) Hipermetropia
c) Katarak
d) Buta warna
2. Pada telinga
a) Otitis media
b) Presbikubis
c) Otosklerosis
3. Pada kulit
a) Infeksi kulit
b) Kutil
c) Kurap
4. Pada lidah
a) Seriawan
b) Kanker lidah
c) Atropic glossitis
5. Pada hidung
a) Rhinitis allergica
b) Sinusitis
c) Anosmia
d) Mimisan atau epitaktis