SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
NAPZA
Widya Iswara Muda,
Pembina, IVa
NIP 19710406 200012 1 003
 Dokter (FK, UGM, 1998)
 Jl. Palem karangrejo, Kompek Widya Citra Graha II
No. D5. Banjarabaru
 Kepala Puskesmas (1998-2000 dan 2000 - 2004)
 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan, Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selaan (2004-2009)
 Direktur RSUD. Pambalah Batung, Amuntai (2009-2012)
 Dosen di berbagai PT (2006 – 2009 dan 2008 - Sekarang)
 Widya Iswara (20012 – sekarang)
dr. Safril
2
 hp 0812 5190 138
 Email safril.bapelkes@gmail.com
Setelah
mempelajari materi
peserta mampu
memahami NAPZA
A. Menyebutkan definisi NAPZA
 Menyebutkan 3 golongan NAPZA berdasarkan sifat pengaruhnya
terhadap pemakai
 Menyebutkan jenis NAPZA berdasarkan cara pakai, bentuk dan bahan.
B. Menyebutkan jenis-jenis NAPZA
C. Menyebutkan pengertian penyalalahgunaan NAPZA
dan jenis-jenis penyalahgunaannya
D. Menjelaskan tahapan pemakaian NAPZA
E. Menyebutkan faktor resiko/penyebab penyalahgunaan
NAPZA
F. Menyebutkan dampak penyalahgunaan NAPZA
G. Menjelaskan Penanggulangan (Pencegahan, Terapi
dan rehabilitasi Pengguna NAPZA)
DEFINISI NAPZA
Narkotika, alkohol, psikotropika dan zat-
zat adiktif lainnya, meliputi zat alami atau
sintetis yang bila dikonsumsi
menimbulkan perubahan fungsi fisik dan
psikis serta menimbulkan
ketergantungan (BNN, 2004)
Zat yang mempengaruhi struktur atau
fungsi beberapa bagian tubuh orang
yang mengkonsumsinya. Manfaat
maupun resiko penggunaan NAPZA
bergantung pada seberapa banyak,
seberapa sering, cara
menggunakannya, dan bersamaan
dengan obat atau NAPZA lain yang
dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010)
1. Stimulan: merangsang sistem saraf pusat
2. Depresan: menekan sistem saraf pusat
3. Halusinogen: mengacaukan sistem saraf
pusat
TIGA GOLONGAN NAPZA BERDASARKAN SIFAT
PENGARUHNYA TERHADAP PEMAKAI
 Menimbulkan perasaan segar, bersemangat,
tidak lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia,
disorientasi mental, rasa cemas tinggi, mudah
tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual,
merasa haus terus menerus, keringat dingin,
hipertensi
 Memberikan rasa nikmat, bahagia
 Amphetamine, Metamphetamine (Shabu),
XTC–Ecstasy (3,4 methylenedioxy-N-
Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein,
Alkohol*, marijuana*
*) dalam jumlah sedikit
 Efek mengantuk sampai tidur,
menimbulkan perasaan
nyaman dan tenang,
mempengaruhi koordinasi
gerakan, konsentrasi
 Opiat : heroin (PT), Barbiturat :
hipnotik – sedative, Marijuana –
Ganja, Oxycodon (oxyContin),
Benzodiazepin, alkohol
 Menyebabkan halusinasi,
sangat dipengaruhi oleh
perasaan saat itu, dapat
menyebabkan perilaku
yang memalukan atau
membahayakan
 Jamur kotoran sapi,
Bunga kaktus, Lem (Aica,
Aibon)
 Cara pakai: dihisap/hirup,
dikunyah, ditelan, disuntikkan
 Bentuk: cair, padat, kristal, lem,
kertas, bentuk-bentuk natural
(daun, biji, bunga, getah)
 Bahan: natural dan sintetik
JENIS-JENIS NAPZA
NARKOTIKA
 UU RI NO. 22 TAHUN 1997:
 Adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan
3 Golongan Narkotika:
 Golongan I :
 Hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
 Contoh : Heroin, Kokain, Ganja
Heroin
KOKAIN
ganja
 Golongan II:
 Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan.
 Contoh:
 Morfin
 Petidin.
 Golongan III:
 Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
 Contoh : Codein
PSIKOTROPIKA
 UU RI No. 5 Tahun 1997:
 Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku.
4 Golongan Psikotropika:
 Golongan I :
 Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
 Contoh : Ekstasi
Golongan II:
 Berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
 Contoh : Amphetamine
Golongan III:
 Berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
 Contoh : Phenobarbital
Golongan IV:
 Berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan
 Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM)
Zat Adiktif Lainnya
 Adalah bahan/zat yang berpengaruh
psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika
 Meliputi:
1. Minuman Beralkohol
2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat
pelarut)
3. Tembakau
Minuman Beralkohol
 Mengandung etanol etil alkohol
 Berpengaruh menekan susunan saraf pusat
 Dalam kebudayaan tertentu menjadi bagian
kehidupan sehari-hari
 Memperkuat efek obat/zat narkotika atau
psikotropika bila digunakan bersamaan
3 Golongan Minuman Beralkohol:
 Golongan A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)
 Golongan B : Kadar etanol 5 – 20 % (anggur)
 Golongan C : Kadar etanol 20 – 45 % (Wiski,
Vodka, Mansion House, JW)
Inhalasi dan Solven:
 Berupa zat yang mudah menguap berupa
senyawa organik
 Terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor, dan pelumas mesin.
 Contoh : Lem, Tiner, Penghapus cat kuku,
bensin
Tembakau
 Digunakan secara luas di masyarakat
 Rokok dan alkohol merupakan pintu masuk
NAPZA di kalangan REMAJA.
 Pencegahannya harus dilakukan
C. PENGERTIAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
PENYALAHGUNAAN dan KETERGANTUNGAN
 Penyalahgunaan adalah:
 Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA
secara berkala atau teratur di luar indikasi medis,
sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan gangguan fungsi sosial
• Ketergantungan adalah:
• Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik
dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah
NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila
pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan
timbul gejala putus obat (withdrawal symtomp)
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
OPIADA
a. Opiada Alamiah
(Opiat) : Morfin,
Opium, Codein
b. Opiada
Semisintetik :
Heroin, putaw,
hidromorfin
c. Opiada Sintetik :
Metadon
Heroin Murni -> bubuk
putih
Bila tidak murni->
putih keabuan
Dari getah opium
poppy, diolah menjadi
putaw = > 10 kali
morfin
Opiada Sintetik = 400 kali morfin,
digunakan dokter untuk pereda nyeri pada
tindakan pasca operasi, kanker.
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
OPIADA
 Reaksi sangat cepat. Timbul perasaan ingin
menyendiri.
 Jika kecanduan, hilang rasa percaya diri dan
keinginan bersosialisasi.
 Pemakai akan membentuk dunianya sendiri
 Lingkungan = musuh!
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
KOKAIN
 Kristal putih, sedikit pahit,
mudah larut di air.
 Nama lain: koka, coke, happy
dust, chalie, srepet, snow
 Digunakan dengan cara
mengisap serbuk melalui
hidung atau dibakar bersama
dengan tembakau
 Efek : perasaan segar,
kehilangan nafsu makan,
menambah rasa PD,
menghilangkan rasa sakit dan
lelah
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
KANABIS
 Nama lain: ganja, cimeng,
gele, hasish, mariyuana,
grass, bhang, Be A
 Digunakan seperti
mengisap rokok.
 Efek cepat, pemakai
merasa santai, euphoria,
berfantasi, komunikasi
aktif, selera makan tinggi,
sensitif, mulut dan
tenggorokan kering
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
AMPHETAMINE
 Nama Lain: seed, meth, crystal, whiz
 Bentuk : bubuk putik atau keabuan (dihirup),
tablet (diminum)
 Jenis :
1. MDMA (methylene
dioxy
metamphetamine)
-> inex, ekstasi
(tablet/kapsul)
2. Metamphetamine
ice -> dibakar
dengan aluminium
foil atau botol kaca
khusus (bong),
asapnya diisap ->
sabu, ss, ice
PENYALAHGUNAAN NAPZA : LSD
(Lysergic Acid)
 Golongan halusinogen
 Nama lain : acid, trips, tabs, kertas
 Bentuk : kotak, kapsul, tablet
 Diletakkan di atas lidah, seperti makan
permen.
 Reaksi setelah 30-60 menit, menghilang
setelah 8-12 jam
 Efek : halusinasi tempat, warna, dan waktu.
Timbul obsesi indah atau menyeramkan.
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
SEDATIF-HIPNOTIK
(BENZODIAZEPIN)
 Golongan zat sedative (obat penenang)
dan hipnotika (obat tidur)
 Nama lain: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp
 Pemakaian: Diminum, disuntikkan,
dimasukkan lewat anus.
 Bidang Medis : mengobati kecemasan,
kejang, stress, obat tidur
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
SOLVEN/INHALASI
 Uap gas yg dihirup. Contoh: aerosol, lem, isi
korek api gas, tiner, cairan dry cleaning, uap
bensin
 Sering digunakan oleh anak-anak, golongan
kurang mampu
 Efek : pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru,
jantung dan hati
PENYALAHGUNAAN NAPZA :
ALKOHOL
 Zat psikoaktif yg sering digunakan sehari-
hari
 Diperoleh dari proses fermentasi (alkohol
<15%)
 Kadar alkohol lebih tinggi lewat penyulingan
 Efek : euphoria, pusing, mual, hingga
penurunan kesadaran
 Pengguna: tidak akan memiliki masalah
akibat penggunaannya karena semua
aspek kehidupan masih berjalan lancar
 Penyalahguna: lebih sering menggunakan
dan mencari situasi di mana ia memiliki
alasan untuk menggunakan atau ia
menggunakan setiap kali ada masalah
 Adiksi – ketergantungan/kecanduan:
kebutuhan untuk mengkonsumsi napza
secara teratur dan tidak mampu
menghentikan. Proses ini terjadi bertahap
dalam beberapa waktu tanpa terasa
PENGGUNAAN
 Selama menjadi bagian dari kultur setempat dengan
kontrol sosial, tidak menjadi masalah sosial yang besar
PENYALAHGUNAAN
 Ketika digunakan siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja, tanpa memperhatikan kepentingan pengobatan
atau kultural, menjadi masalah besar
D. TAHAPAN PENGGUNAAN
NAPZA
 Coba – coba: rasa ingin
tahu
 Pengobatan
 Tekanan lingkungan:
ingin diterima
kelompoknya
 Tuntutan pekerjaan
 Budaya
 Adiksi
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. ketergantungan
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. ketergantungan
• Karena rasa ingin
tahu
• Supaya diakui
kelompok
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. ketergantungan
• utk bersenang-
senang
• utk santai
• Biasanya ketika
rekreasi
• Biasanya
berkelompok
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. ketergantungan
dipakai bila:
• Tegang
• Sedih kecewa
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. ketergantungan
• Pemakaian
Sering
• Terjadi
perubahan faal
tubuh dan gaya
hidup
Tahap pengguna :
1. Coba-coba
2. Sosial / rekreasi
3. Situasional
4. Habituasi (kebiasaan)
5. Ketergantungan
• Tidak bisa tidak
menggunakan
• Rela melakukan
apa saja untuk
mendapatkan
E. FAKTOR RISIKO/PENYEBAB
PENGGUNAAN NAPZA
Faktor penyebab :
1. Internal
2. Eksternal
3. Zat kandungan
Faktor individu
- kurangnya konsep
diri akan nilai-nilai
baik
- Genetik, pada
remaja yang orang
tua pengguna
alkohol 3 – 4 kali
berisiko sebagai
peminum alkohol
Faktor penyebab :
1. Internal
2. Eksternal
3. Zat kandungan
Faktor individu
- Umur, tertinggi pada
remaja
- Pendidikan,
pendidikan dasar
- Pekerjaan, swasta
lebih banyak
Faktor penyebab :
1. Internal
2. Eksternal
3. Zat kandungan
Faktor Lingkungan
- pengaruh, dorongan
atau gaya hidup
- Keluarga, demokratis
lebih rendah daripada
yang disiplin ketat
- Pergaulan teman
sebaya, penggunaan
pertama dan
selanjutnya
Faktor penyebab :
1. Internal
2. Eksternal
3. Zat kandungan
Faktor
Ketergantungan
- adanya
‘kenikmatan’ dari
efek yang
ditimbulkan
Faktor penyebab :
1. Internal
2. Eksternal
3. Zat kandungan
F. DAMPAK PENYALAHGUNAAN
NAPZA
1. Fisik
2. Psikologik
3. Sos-ek
Dampak
Menggunakan :
1. Fisik
2. Psikologik
3. Sos-ek
Gangguan :
• Sistem saraf
• Jantung
• Pembuluh darah
• Kulit
• Paru
• Darah
• Pencernaan
• Otot dan tulang
Lain-lain:
• Hepatitis
• kematian
• Depresi
• Paranoid
• Ingin bunuh diri
Gejala:
1. Intoksikasi
2. Toleransi
3. Putus obat
4. ketergantungan
Dampak
Menggunakan :
1. Fisik
2. Psikologik
3. Sos-ek
1. Aspek kesehatan
2. Aspek sosial
psikologis
3. Aspek keamanan
4. Aspek ekonomi
Dampak
Menggunakan :
1. Fisik
2. Psikologik
3. Sos-ek
G. DAMPAK PENYALAHGUNAAN
NAPZA
1. Preventif
2. Kuratif (Terapi)
3. Rehabilitatif
Penanggulangan :
1. Preventif
2. Kuratif
3. rehabilitatif
1. Sisi demand
a. Pencegahan primer
(individu yang belum
menggunakan tetapi
memiliki risiko)
• Tidak mencoba-coba
• Yakinkan diri Anda bahwa
Anda tidak membutuhkan
NAPZA
• Batasi pergaulan intensif
dengan kelompok
pengguna NAPZA
• Hindari ketergantungan
(dalam relasi sosial)
terhadap pengguna
NAPZA
Penanggulangan :
1. Preventif
2. Kuratif
3. rehabilitatif
1. Sisi demand
a. Pencegahan primer
(individu yang belum
menggunakan tetapi
memiliki risiko)
b. Pencegahan sekunder
(kelompok/komunitas
pengguna agar tidak
melakukan lagi)
c. Pencegahan tersier (mantan
pengguna NAPZA agar tidak
kambuh lagi)
2. Sisi Suplai
a. Pencegahan primer
(mengurangi pasokan)
b. Pencegahan sekunder
(mengurangi permintaan)
c. Pencegahan tersier
(mengurangi dampak buruk)
1. Fase penerimaan awal
2. Fase detoksifikasi
tanpa substitusi
3. Fase detoksifikasi
dengan substitusi
(kodein, bufremorfin,
matadon)
4. Terapi komplikasi
medik
Penanggulangan :
1. Preventif
2. Kuratif
3. Rehabilitatif
1. Fase stabilisasi
(rehabiitasi medik)
2. Fase sosialisasi
masyarakat (rehabilitasi
psikiatrik, psikososial,
psikoreligius, forum
silaturahmi, program
terminal)
Penanggulangan :
1. Preventif
2. Kuratif
3. Rehabilitatif
TERIMA KASIH!

More Related Content

Similar to MEMAHAMI NAPZA

Similar to MEMAHAMI NAPZA (20)

P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPTP4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
P4GN BERBASIS TEMPAT KERJA.PPT
 
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasiNAPZA dan Ganggua  Sisteem koordinasi
NAPZA dan Ganggua Sisteem koordinasi
 
Narkoba dan Bahayanya
Narkoba dan BahayanyaNarkoba dan Bahayanya
Narkoba dan Bahayanya
 
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
Penyuluhan narkoba
Penyuluhan narkobaPenyuluhan narkoba
Penyuluhan narkoba
 
Narkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupkuNarkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupku
 
356889877-NARKOBA-DAN-HIV-ppt.ppt
356889877-NARKOBA-DAN-HIV-ppt.ppt356889877-NARKOBA-DAN-HIV-ppt.ppt
356889877-NARKOBA-DAN-HIV-ppt.ppt
 
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
NAPZA
NAPZANAPZA
NAPZA
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Aspek klinis narkotika
Aspek klinis narkotikaAspek klinis narkotika
Aspek klinis narkotika
 
BRANTAS NARKOBA .ppt
BRANTAS NARKOBA .pptBRANTAS NARKOBA .ppt
BRANTAS NARKOBA .ppt
 
Gangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napzaGangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napza
 
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.pptMateri_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

MEMAHAMI NAPZA

  • 2. Widya Iswara Muda, Pembina, IVa NIP 19710406 200012 1 003  Dokter (FK, UGM, 1998)  Jl. Palem karangrejo, Kompek Widya Citra Graha II No. D5. Banjarabaru  Kepala Puskesmas (1998-2000 dan 2000 - 2004)  Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selaan (2004-2009)  Direktur RSUD. Pambalah Batung, Amuntai (2009-2012)  Dosen di berbagai PT (2006 – 2009 dan 2008 - Sekarang)  Widya Iswara (20012 – sekarang) dr. Safril 2  hp 0812 5190 138  Email safril.bapelkes@gmail.com
  • 4. A. Menyebutkan definisi NAPZA  Menyebutkan 3 golongan NAPZA berdasarkan sifat pengaruhnya terhadap pemakai  Menyebutkan jenis NAPZA berdasarkan cara pakai, bentuk dan bahan. B. Menyebutkan jenis-jenis NAPZA C. Menyebutkan pengertian penyalalahgunaan NAPZA dan jenis-jenis penyalahgunaannya D. Menjelaskan tahapan pemakaian NAPZA E. Menyebutkan faktor resiko/penyebab penyalahgunaan NAPZA F. Menyebutkan dampak penyalahgunaan NAPZA G. Menjelaskan Penanggulangan (Pencegahan, Terapi dan rehabilitasi Pengguna NAPZA)
  • 5.
  • 7. Narkotika, alkohol, psikotropika dan zat- zat adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004) Zat yang mempengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh orang yang mengkonsumsinya. Manfaat maupun resiko penggunaan NAPZA bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010)
  • 8. 1. Stimulan: merangsang sistem saraf pusat 2. Depresan: menekan sistem saraf pusat 3. Halusinogen: mengacaukan sistem saraf pusat TIGA GOLONGAN NAPZA BERDASARKAN SIFAT PENGARUHNYA TERHADAP PEMAKAI
  • 9.  Menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia, disorientasi mental, rasa cemas tinggi, mudah tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus menerus, keringat dingin, hipertensi  Memberikan rasa nikmat, bahagia  Amphetamine, Metamphetamine (Shabu), XTC–Ecstasy (3,4 methylenedioxy-N- Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein, Alkohol*, marijuana* *) dalam jumlah sedikit
  • 10.  Efek mengantuk sampai tidur, menimbulkan perasaan nyaman dan tenang, mempengaruhi koordinasi gerakan, konsentrasi  Opiat : heroin (PT), Barbiturat : hipnotik – sedative, Marijuana – Ganja, Oxycodon (oxyContin), Benzodiazepin, alkohol
  • 11.  Menyebabkan halusinasi, sangat dipengaruhi oleh perasaan saat itu, dapat menyebabkan perilaku yang memalukan atau membahayakan  Jamur kotoran sapi, Bunga kaktus, Lem (Aica, Aibon)
  • 12.  Cara pakai: dihisap/hirup, dikunyah, ditelan, disuntikkan  Bentuk: cair, padat, kristal, lem, kertas, bentuk-bentuk natural (daun, biji, bunga, getah)  Bahan: natural dan sintetik
  • 14. NARKOTIKA  UU RI NO. 22 TAHUN 1997:  Adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
  • 15. 3 Golongan Narkotika:  Golongan I :  Hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.  Contoh : Heroin, Kokain, Ganja
  • 18. ganja
  • 19.  Golongan II:  Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.  Contoh:  Morfin  Petidin.
  • 20.  Golongan III:  Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.  Contoh : Codein
  • 21. PSIKOTROPIKA  UU RI No. 5 Tahun 1997:  Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
  • 22. 4 Golongan Psikotropika:  Golongan I :  Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.  Contoh : Ekstasi
  • 23. Golongan II:  Berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.  Contoh : Amphetamine
  • 24. Golongan III:  Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.  Contoh : Phenobarbital
  • 25. Golongan IV:  Berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan  Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM)
  • 26. Zat Adiktif Lainnya  Adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika  Meliputi: 1. Minuman Beralkohol 2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) 3. Tembakau
  • 27. Minuman Beralkohol  Mengandung etanol etil alkohol  Berpengaruh menekan susunan saraf pusat  Dalam kebudayaan tertentu menjadi bagian kehidupan sehari-hari  Memperkuat efek obat/zat narkotika atau psikotropika bila digunakan bersamaan
  • 28. 3 Golongan Minuman Beralkohol:  Golongan A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)  Golongan B : Kadar etanol 5 – 20 % (anggur)  Golongan C : Kadar etanol 20 – 45 % (Wiski, Vodka, Mansion House, JW)
  • 29. Inhalasi dan Solven:  Berupa zat yang mudah menguap berupa senyawa organik  Terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan pelumas mesin.  Contoh : Lem, Tiner, Penghapus cat kuku, bensin
  • 30. Tembakau  Digunakan secara luas di masyarakat  Rokok dan alkohol merupakan pintu masuk NAPZA di kalangan REMAJA.  Pencegahannya harus dilakukan
  • 32. PENYALAHGUNAAN dan KETERGANTUNGAN  Penyalahgunaan adalah:  Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial • Ketergantungan adalah: • Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symtomp)
  • 33. PENYALAHGUNAAN NAPZA : OPIADA a. Opiada Alamiah (Opiat) : Morfin, Opium, Codein b. Opiada Semisintetik : Heroin, putaw, hidromorfin c. Opiada Sintetik : Metadon Heroin Murni -> bubuk putih Bila tidak murni-> putih keabuan Dari getah opium poppy, diolah menjadi putaw = > 10 kali morfin Opiada Sintetik = 400 kali morfin, digunakan dokter untuk pereda nyeri pada tindakan pasca operasi, kanker.
  • 34. PENYALAHGUNAAN NAPZA : OPIADA  Reaksi sangat cepat. Timbul perasaan ingin menyendiri.  Jika kecanduan, hilang rasa percaya diri dan keinginan bersosialisasi.  Pemakai akan membentuk dunianya sendiri  Lingkungan = musuh!
  • 35. PENYALAHGUNAAN NAPZA : KOKAIN  Kristal putih, sedikit pahit, mudah larut di air.  Nama lain: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow  Digunakan dengan cara mengisap serbuk melalui hidung atau dibakar bersama dengan tembakau  Efek : perasaan segar, kehilangan nafsu makan, menambah rasa PD, menghilangkan rasa sakit dan lelah
  • 36. PENYALAHGUNAAN NAPZA : KANABIS  Nama lain: ganja, cimeng, gele, hasish, mariyuana, grass, bhang, Be A  Digunakan seperti mengisap rokok.  Efek cepat, pemakai merasa santai, euphoria, berfantasi, komunikasi aktif, selera makan tinggi, sensitif, mulut dan tenggorokan kering
  • 37. PENYALAHGUNAAN NAPZA : AMPHETAMINE  Nama Lain: seed, meth, crystal, whiz  Bentuk : bubuk putik atau keabuan (dihirup), tablet (diminum)  Jenis : 1. MDMA (methylene dioxy metamphetamine) -> inex, ekstasi (tablet/kapsul)
  • 38. 2. Metamphetamine ice -> dibakar dengan aluminium foil atau botol kaca khusus (bong), asapnya diisap -> sabu, ss, ice
  • 39. PENYALAHGUNAAN NAPZA : LSD (Lysergic Acid)  Golongan halusinogen  Nama lain : acid, trips, tabs, kertas  Bentuk : kotak, kapsul, tablet  Diletakkan di atas lidah, seperti makan permen.  Reaksi setelah 30-60 menit, menghilang setelah 8-12 jam  Efek : halusinasi tempat, warna, dan waktu. Timbul obsesi indah atau menyeramkan.
  • 40.
  • 41. PENYALAHGUNAAN NAPZA : SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN)  Golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur)  Nama lain: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp  Pemakaian: Diminum, disuntikkan, dimasukkan lewat anus.  Bidang Medis : mengobati kecemasan, kejang, stress, obat tidur
  • 42. PENYALAHGUNAAN NAPZA : SOLVEN/INHALASI  Uap gas yg dihirup. Contoh: aerosol, lem, isi korek api gas, tiner, cairan dry cleaning, uap bensin  Sering digunakan oleh anak-anak, golongan kurang mampu  Efek : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru, jantung dan hati
  • 43. PENYALAHGUNAAN NAPZA : ALKOHOL  Zat psikoaktif yg sering digunakan sehari- hari  Diperoleh dari proses fermentasi (alkohol <15%)  Kadar alkohol lebih tinggi lewat penyulingan  Efek : euphoria, pusing, mual, hingga penurunan kesadaran
  • 44.  Pengguna: tidak akan memiliki masalah akibat penggunaannya karena semua aspek kehidupan masih berjalan lancar  Penyalahguna: lebih sering menggunakan dan mencari situasi di mana ia memiliki alasan untuk menggunakan atau ia menggunakan setiap kali ada masalah  Adiksi – ketergantungan/kecanduan: kebutuhan untuk mengkonsumsi napza secara teratur dan tidak mampu menghentikan. Proses ini terjadi bertahap dalam beberapa waktu tanpa terasa
  • 45. PENGGUNAAN  Selama menjadi bagian dari kultur setempat dengan kontrol sosial, tidak menjadi masalah sosial yang besar PENYALAHGUNAAN  Ketika digunakan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, tanpa memperhatikan kepentingan pengobatan atau kultural, menjadi masalah besar
  • 47.  Coba – coba: rasa ingin tahu  Pengobatan  Tekanan lingkungan: ingin diterima kelompoknya  Tuntutan pekerjaan  Budaya  Adiksi
  • 48. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. ketergantungan
  • 49. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. ketergantungan • Karena rasa ingin tahu • Supaya diakui kelompok
  • 50. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. ketergantungan • utk bersenang- senang • utk santai • Biasanya ketika rekreasi • Biasanya berkelompok
  • 51. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. ketergantungan dipakai bila: • Tegang • Sedih kecewa
  • 52. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. ketergantungan • Pemakaian Sering • Terjadi perubahan faal tubuh dan gaya hidup
  • 53. Tahap pengguna : 1. Coba-coba 2. Sosial / rekreasi 3. Situasional 4. Habituasi (kebiasaan) 5. Ketergantungan • Tidak bisa tidak menggunakan • Rela melakukan apa saja untuk mendapatkan
  • 55. Faktor penyebab : 1. Internal 2. Eksternal 3. Zat kandungan
  • 56. Faktor individu - kurangnya konsep diri akan nilai-nilai baik - Genetik, pada remaja yang orang tua pengguna alkohol 3 – 4 kali berisiko sebagai peminum alkohol Faktor penyebab : 1. Internal 2. Eksternal 3. Zat kandungan
  • 57. Faktor individu - Umur, tertinggi pada remaja - Pendidikan, pendidikan dasar - Pekerjaan, swasta lebih banyak Faktor penyebab : 1. Internal 2. Eksternal 3. Zat kandungan
  • 58. Faktor Lingkungan - pengaruh, dorongan atau gaya hidup - Keluarga, demokratis lebih rendah daripada yang disiplin ketat - Pergaulan teman sebaya, penggunaan pertama dan selanjutnya Faktor penyebab : 1. Internal 2. Eksternal 3. Zat kandungan
  • 59. Faktor Ketergantungan - adanya ‘kenikmatan’ dari efek yang ditimbulkan Faktor penyebab : 1. Internal 2. Eksternal 3. Zat kandungan
  • 62. Dampak Menggunakan : 1. Fisik 2. Psikologik 3. Sos-ek Gangguan : • Sistem saraf • Jantung • Pembuluh darah • Kulit • Paru • Darah • Pencernaan • Otot dan tulang Lain-lain: • Hepatitis • kematian
  • 63. • Depresi • Paranoid • Ingin bunuh diri Gejala: 1. Intoksikasi 2. Toleransi 3. Putus obat 4. ketergantungan Dampak Menggunakan : 1. Fisik 2. Psikologik 3. Sos-ek
  • 64. 1. Aspek kesehatan 2. Aspek sosial psikologis 3. Aspek keamanan 4. Aspek ekonomi Dampak Menggunakan : 1. Fisik 2. Psikologik 3. Sos-ek
  • 66. 1. Preventif 2. Kuratif (Terapi) 3. Rehabilitatif
  • 67. Penanggulangan : 1. Preventif 2. Kuratif 3. rehabilitatif 1. Sisi demand a. Pencegahan primer (individu yang belum menggunakan tetapi memiliki risiko) • Tidak mencoba-coba • Yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak membutuhkan NAPZA • Batasi pergaulan intensif dengan kelompok pengguna NAPZA • Hindari ketergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna NAPZA
  • 68. Penanggulangan : 1. Preventif 2. Kuratif 3. rehabilitatif 1. Sisi demand a. Pencegahan primer (individu yang belum menggunakan tetapi memiliki risiko) b. Pencegahan sekunder (kelompok/komunitas pengguna agar tidak melakukan lagi) c. Pencegahan tersier (mantan pengguna NAPZA agar tidak kambuh lagi) 2. Sisi Suplai a. Pencegahan primer (mengurangi pasokan) b. Pencegahan sekunder (mengurangi permintaan) c. Pencegahan tersier (mengurangi dampak buruk)
  • 69. 1. Fase penerimaan awal 2. Fase detoksifikasi tanpa substitusi 3. Fase detoksifikasi dengan substitusi (kodein, bufremorfin, matadon) 4. Terapi komplikasi medik Penanggulangan : 1. Preventif 2. Kuratif 3. Rehabilitatif
  • 70. 1. Fase stabilisasi (rehabiitasi medik) 2. Fase sosialisasi masyarakat (rehabilitasi psikiatrik, psikososial, psikoreligius, forum silaturahmi, program terminal) Penanggulangan : 1. Preventif 2. Kuratif 3. Rehabilitatif