23,be&gg, ratih dewi sumantri, prof.dr,ir,hapzi ali, mm,cma, philosophy environment role of stakeholder - partnership, universitas buana, 2018, pdf
Similar to 23,be&gg, ratih dewi sumantri, prof.dr,ir,hapzi ali, mm,cma, philosophy environment role of stakeholder - partnership, universitas buana, 2018, pdf
Similar to 23,be&gg, ratih dewi sumantri, prof.dr,ir,hapzi ali, mm,cma, philosophy environment role of stakeholder - partnership, universitas buana, 2018, pdf (20)
23,be&gg, ratih dewi sumantri, prof.dr,ir,hapzi ali, mm,cma, philosophy environment role of stakeholder - partnership, universitas buana, 2018, pdf
1. (Periode 25 Sept – 01 Okt 2018)
Mata Kuliah Business Ethic & GCG
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Mahasiswa : Ratih Dewi Sumantri - 55117120116
2. BUSINESS ETHICS & GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DAFTAR ISI :
1. Philosophy Environment
2. Role of stakeholder
3. Partnership
1 ) Philosophy Environment
• Environment atau lingkungan sendiri mempunyai 2 pengertian secara philosofi yaitu :
• A. Lingkungan/environment dalam artian yang dalam
• B. Lingkungan /environment dalam artian yg dangkal.
Dengan demikian bisnis yang berwawasan lingkungan mempunyai arti dalam pengertian
ingkungan dalam dan lingkungan dangkal sbb :
Ad. A. Bisnis berwawasan lingkungan dalam artian dalam, dengan ciri sbb :
1. Manusia adalah bagian dari alam
2. Memperhatikan hak hidup mahluk lain
3. Kebijakan management memperhatikan mahluk lain
4. Mengutamakan tujuan bisnis jangka Panjang sesuai ekosistem.
* Ad.b. Bisnis berwawasan lingkungan dalam artian dangkal dengan ciri sbb :
1. Manusia terpisah dari alam
2. Mengutamakan hak manusia atau alam tetapi tidak menekankan tanggungjawab
manusia
3. Kebijakan Sumber daya alam untuk kepentingan manusia
4. Mengutamakan bisnis jangka pendek.
CONTOH BISNIS BERETIKA LINGKUNGAN
Contoh Bisnis beretika Lingkungan dalam artian DALAM:
• Bank Tidak memberikan pinjaman untuk perusahaan yang menyebabkan pencemaran
lingkungan/pencemaran kali ciliwung .
• Bank memberikan pinjaman kepada perusahaan penggemukan sapi dan peternak ayam
potong karena
• Kotoran hewan dapat dijadikan pupuk kendang ( go green/Didaur ulang)
• Kotoran binatang dapat dijadikan makanan ikan ( go green/didaur ulang)
*Tidak berkolusi ( untuk mengerjakan project dilakukan tender terbuka, pemilik project
maupun yg melakukan project tidak mengambil keuntungan pribadi/organisai, (
pencemaran lingkungan moral)
CONTOH BISNIS TIDAK BER ETIKA LINGKUNGAN DALAM ARTIAN
DANGKAL
• Bank memberikan pinjaman kepada pabrik pembuat batik ( tanpa pengolahan limbah ) dan
limbahnya dibuang ke kali. Bank untung dan pabrik untung tetapi kali tercemar.
3. 2.) THE ROLE OF STAKE HOLDER
Stakeholder adalah orang atau pihak yang akan memperoleh manfaat /keuntungan atau akan
kehilangan sesuau/menderita kerugian akibat kebijakan suatu project.
Stakeholder ini dapat dimanfaatkan untuk menggolkan suatu rencana project atau untuk
menggagalkan suatu project dan biasanya ada unsur politik.
Stake holder mempunyai peran yang penting dalam suatu kebijakan lingkungan, stakeholder
ini dapat berbentuk :
a. Rakyat sekitar,
b. Partai politik,
c. Pemerintah,
d. LSM
e. DPR/MPR
Sebagai contoh kebijakan pemilikan saham PT FreePort dimana pemerintah RI
menghendaki kepemilikan saham 51% dan yang lainnya 49%. Rakyat Papua, Rakyat
Indonesia, Pemerintah dan LSM serta pemerintah Amerika adalah Stakeholder.
3.) PARTNERSHIPS :
Pengertian adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih, utk
jangka waktu tertentu dengan prisip saling membutuhkan dan saling membesarkan.
Partnerships adalah suatu proses yg terdiri dari :
a. Mengenal calon mitra
b. Mengetahui keunggulan dan kelemahan calon mitra
c. Membangun strategi
d. Memonitordan meng evaluasi target
Sehingga etika bisnis sama sama dijalankan oleh sesame mitra.
Setelah mitra berjalan maka masing masing harus membangun hubungan sehingga tercipta
citra Lembaga yang bermitra adalah baik adanya.
Adapun caranya membangun mitra adalah sbb :
1. Fokus pada kualifikasi bukan pada nama Lembaga
2. Related to what we can offer bukan hanya kepada apa yg kita peroleh.
3. Mampu saling mendengar
4. Mampu saling bertanya
5. Saling menepati Janji.
Contoh kemitraan adalah Pemerintah RI dengan Pemerintah USA dalam mengelola tambang
Freeport di Papua.
IMPLEMENTASI / PRAKTEK BISNIS BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN GCG
PRAKTEK ETIKA BISNIS DAN GCG DI PERUSAHAAN RABO BANK
• Etika berbisnis
• Contoh bisnis berwawasan lingkungan dalam artian dalam
• Contoh bisis berwawasan lingkungan dalam artian dangkal.
4. *Contoh berbisnis berwawasan lingkungan dalam artian dalam dan GCG
• Rabo bank ( bank Belanda) hanya memberikan pinjaman kepada perusahaan yang ramah
lingkungan /atau tidak mencemari lingkungan atau dengan kata lain yang Go Green.
*Contohnya :
A. Perusahaan peternak ayam potong karena semua produk ayam dari daging hingga kotoran
ayam dibuat menjadi lingkungan. Daging ayam dimakan manusia, kotoran ayam jadi pupuk
tanaman dan makanan ikan.
B. Perusahaan penangkapan ikan , karena ikan dikonsumsi manusia dan tidak mencemari
lingkungan.
Rabo bank juga memiliki program CSR ( Corporate Social Responsibility ) dalam mendukung
Go Green. ( Unsur Resposibility dalam GCG)
*Contoh berbisnis berwawasan lingkungan dalam artian Dangkal dan GCG
• Sebuah bank memberikan pinjaman kepada pabrik batu gamping ( bahan cat dan bahan
campuran semen) di kota Wonogiri – Solo.
• Pabrik tersebut menggunakan kayu sebagai bahan bakar, mengeluarkan asap tebal hitam.
Gunung dan lahan tempat kayu ditanam menjadi gundul, Bank untung, perusahaan unung tetapi
lingkungan tercemar dan lingkungan rusak.
• Bank dan pengusaha hanya memperhitungkan untuk dan bisnis jangka pendek.
PRAKTEK ETIKA DAN GCG DI PERUSAHAAN YANG KAMI TELITI
• ETIKA BISNIS :
• Etika Bisnis dalam hal ini adalah apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan dalam berbisnis.
• Di perusahaan yang kami teliti yaitu PT ABC memperoleh customer dengan cara Tender
terbuka yg dikuti oleh lebih dari 1 Lembaga training.
• Penilai peserta tender terdiri dari lebih dari 2 penilai
• Dalam menjadi peserta tender tidak melakukan suap, mark up harga atau aksi lain yang
bertentangan dengan etika /moral.
• Setelah dinyatakan sebagai pemenang, perusahaan memegang teguh etika perusahaan
baik etika PT. ABC maupun etika di perusahaan pemilik project training.
MENGAPA TIDAK MARK UP HARGA
1.Business harus memegang etika dan norma agar terjadi sustainability /kelangsungan.
Business yang tidaak mengindahkan etika business dan norma akan tidak bisa betahan lama (
hanya untung sesaat).
* Dalam bersaing ada komponen yang harus dipertimbangkan pembeli yaitu :’
a Harga jual yg rendah atau bersaing
b Kualitas barang/jasa yang sesuai harapan pembeli.
5. c After sales service yang melebihi harapan pembeli.
PRAKTEK PROSES PENENTUAN HARGA JUAL
A. Cost Plus Pricing :
PT ABC menentukan harga jual berdasarkan penjumlahan harga pokok plus prosentase
keuntungan ( profit margin) yg diharapkan perusahaan.
*Contoh Harga pokok training per kelas Rp.100 juta , maka harga jual yg ditawarkan adalah
Rp.100 juta plus 25% ( tingkat keuntungan)= Rp.125 juta .
B. Competitor Pricing Based.
• PT. ABC selalu mengamati harga pesaing dan menjadikan harga penawaran dibawah
pesaing namun masih memperoleh keuntungan.
PEMENUHAN ETIKA DAN NORMA
• Dengan memiliki harga jual Cost Plus Pricing dan Competitor Prcing based , serta memahami
etika perusahaan sendiri dan etika perusahaan pembeli , maka telah terjadi business yang
beretika dan bermoral karena tidak terjadi :
A. Suap
B. Mark up harga
C. Kolusi.
* PRAKTEK GCG DI PT ABC Perusahaan menjalankan GCG atau belum, harus memiliki
ukuran antara lain menjalankan prinsip GCG yaitu : Tranfarance,
Accountibility,Responsibility,Indeendence dan Fairness atau belum.
1. Transfarance dalam memperoleh project dan pelaksanaan project. PT ABC memperoleh
project secara tender dan pembayaran project dilakukan dg masuk rekening.
2. Accountability, peserta tender dan penilai tender adalah orang orang yg mempunyai
kewenangan memutus.
3. Responsibility : Transaksi dan tender dapat dipertanggung jawabkan .
4. Independence : Kami menyakini bahwa penilai tender adalah independence kepada PT
ABC ( pengurus PT ABC tidak ada hubungan Saudara dengan pemilik Project training) dan
penilai peserta tender juga melibatkan Divisi Non Training , sehingga independensinya terjaga.
5. FAIRNESS :
A. vendor/peserta tender mengajukan penawaran harga sesuai dengan cost of production dan
profit margin masing masing perusahaan/vendor
B. Vendor menyampaikan benefit tg bersifat non financial yg merupakan competitive
advantage masing masing calon vendor termasuk didalamnya after sales services.
6. C. Jadi jika PT ABC sebagai pemenang menurut hemat kami PT. ABC telah diperlakukan
secra Fair oleh penilai .
KESIMPULAN
1. Dalam berbisnis sebaiknya perusahaan memperhatikan etika bisnis berwawasan lingkungan
dalam artian DALAM yaitu mempertimbangkan ekosistim/keseimbangan alam , bertujuan
jangka Panjang dan mempertimbangkan hak hidup manusia dan mahluk lain. Rabo Bank
adalah contoh perusahaan belanda yg telah menerapkannya.
2. Dengan mengetahui etika bisnis dan menjalankannya etika bisnis dimaksud maka PT ABC
telah menjalankan Etika Bisnis dalam arti luas, karena tidak melakukan suap, tidak mark up
harga dan tidak curang dalam membuat harga produk/jasa.
3. Dengan telah diterapkannya prinsip GCG, yaitu
Tranfarance,Accountability,Responsibilty,Independence dan Fairness dalam tender maupun
dalam melaksanakan kegiatan perusahaan , maka kami berpendapat PT ABC telah
menjalankan GCG walau belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Prof,Dr, Ir, Hapzi Ali, MM,CMA, Universitas Mercu Buana, 2018
2. K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis
Review 1 Artikel dari Jurnal International bereputasi yang berkaitan dengan teman ini
Introduction/ Abstract :
PENGARUH ETIKA BISNIS TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) DI PERUSAHAAN PT. ACE HARDWARE INDONESIA
Latar Belakang Masalah
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, moral dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparandan sikap yang professional.
(sumber: Wikipedia). Dengan adanya etika bisnis dalam sebuah perusahaan menjadikan sebuah
perusahaan tersebut mempunyai nilai-nilai yang mesti ditaati untuk meningkatkan sebuah
kinerja keuangan dan menggapai visi dan misi perusahaan. Perusahaan meyakini bahwa bisnis
yang baik dan sukses adalah bisnis yang memiliki sebuah etika bisnis dikarenakan etika bisnis
dapat menjadi pedoman para karyawan untuk menjalankan pekerjaannya secara professional,
tanggung jawab, jujur untuk mencapai tujuan serta mencapai visi dan misi perusahaan.
Etika bisnis memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan karena untuk
7. melihat bagaimana seseorang diterima atau tidak dilingkungan sosialnya itu semua dilihat dari
etika yang dimilikinya begitu pula dalam dunia bisnis para pelaku bisnis memilki ruang yang
sangat luas untuk melakukan aktivitas dalam mengembangkan perusahaan yang kuat dan
kokoh, memiliki daya saing yang tinggi, harus memanajemen organisasi perusahaan dengan
baik, melalui perencanaan strategi, prosedur yang didukung perusahaan yang dilaksanakan
dengan baik. Dengan adanya etika bisnis ini maka pelanggaran-pelanggaran yang terjadi tidak
begitu banyak seperti pelanggaran-pelanggaran oleh pelaku bisnis persaingan yang semakin
berat memicu cara untuk bertahan, walaupun cara yang dipakai bisa merugikan orang lain dan
melanggar etika dalam berbisnis. Maka dari itu untuk meningkatkan persaingan yang baik etika
bisnis sangat penting untuk ditegakkan.
Perilaku yang etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup berbisnis. Ketidak etisan dalam berbisnis akan merugikan bisnis tersebut. Moral yang
baik dalam berbisnis adalah perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai yang dijunjung tinggi
dalam berbisnis. Dalam dunia bisnis ini pelaku bisnis harus selalu memiliki hubungan dan kerja
sama yang baik dengan semua pihak, baik didalam maupun diluar perusahaan, menjaga agar
hubungan tetap berjalan dengan baik, pelaku bisnis harus memiliki yang baik dalam berbisnis
karena etika dalam berbisnis menentukan salah satu faktor keberhasilan sebuah perusahaan
atau suatu usaha. Etika menjadi tolak ukur dalam sebuah berbisnis dan perusahaan untuk
menentukan maju atau mundurnya sebuah usaha atau perusahaan karena etika menjadi kunci
utama kesuksesan dalam berbisnis. Etika yang baik membuat kinerja karyawan menjadi baik
dan bisa mentaati peraturan dan prosedur sebuah perusahaan.
Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya
teknologi informasi yang semakin cepat dan pesat, maka persaingan bisnis yang semakin ketat
serta penciptaan inovasi bisnis yang semakin modern. Perusahaan harus mampu
memaksimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki agar dapat bersaing dengan cara yang sehat
terhadap perusahaan-perusahaan lain. Setiap perusahaan harus menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dalam dunia usaha merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-
perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras dan
ketat ini. Prinsip-prinsip dasar dari GCG pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan
kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Corporate Governance lebih cendorong pada
serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, pertumbuhan, struktur
pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
analisis dalam corporate governance di suatu Negara dalam pengambilan keputusan yang dapat
digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. Alasan kenapa perusahaan
menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa GCG
merupakan bentuk lain penegakkan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen
perusahaan, dan GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Sebuah perusahaan
yang menerapkan GCG akan mengalami perbaikan citra dan peningkatan nilai perusahaan.
Meurut Mitton (2002) bahwa corporate governance memiliki hubungan positif dengan kinerja
perusahaan.
Corporate Governance timbul karena kepentingan perusahaan untuk memastikan kepada pihak
penyandang dana atau investor bahwa dana yang digunakan tepat dan efisien. Selainitu
perusahaan memberikan kepastian bahwa manajemen bertindak dengan baik demi
kepentingan perusahaan. Penerapan corporate governance memberikan empat manfaat
menurut FCGI (2001) yaitu: (1) meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
8. pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi perusahaan, serta lebih
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, (2) mempermudah diperolehnya dana
pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigit karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan corporate value, (3) mengembalikan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia dan (4) pemegang saham akan merasa puas dengan
kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders’s values dan dividen.
PT. Ace Hardware Indonesia senantiasa berusaha mamatuhi dan menerapkan paraturan
BAPEPAM-LK berkaitan dengan Good Corporate Governance (GCG) yang melibatkan
kepentingan pemangku kepentingan dan memanfaatkan barbagai sumber daya berdasarkan
prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, tanggung jawab dan kewajaran.
Perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan
di semua aspek usaha. (1) Transparansi, prinsip transparansi telah diterapkan dalam
pengambilan keputusan manajemen juga dalam penyampaian informasi yang relevan dan
material tentang perseroan bagi kepentingan seluruh pemangku kepentingan. (2) Independensi,
PT. Ace Hardware Indonesia dikelola secara professional tanpa adanya pengaruh dan konflik
kepentingan apapun dari pihak manapun, yang tidak sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. (3) Akuntabilitas, kami memiliki kemampuan dalam mengelola
PT. Ace Hardware Indonesia secara efektif karena kejelasan dalam fungsi, penyelesaian dan
tanggung jawab para eksekutif perseroan. (4) Tanggung jawab, dalam menjalankan perseroan
manajemen AHI sepenuhnya bertanggung jawab dalam menjaga kepatuhan terhadap peraturan
dan prinsip-prinsip operasi yang baik. (5) Kewajaran, kebijakan perseroan telah sesuai dengan
prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan menurut hak-hak para pemangku kepentingan yang
timbul dari perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT. Ace Hardware Indonesia juga menerapkan GCG pada pengangkatan komisaris independen
dan direktur PT. Ace Hardware Indonesia mangacu pada prinsip-prinsip Good Corporate
Governance sebagai komitmen untuk melindungi kepentingan pemegang saham mayoritas
maupun minoritas. Perseroan juga menjamin bahwa pengangkatan komisaris independen dan
direktur AHI telah sesuai dengan semua ketentuan Good Corporate Governance seperti yang
dipersyaratkan oleh Bursa Efek Indoneia (BEI) melalui aturan registrasi 1-A No.
305/BE/07/2004 dan peraturan BAPEPAM-LK No.1.5. pengawasan manajemen juga telah
dilaksanakan sesuai ISO 9001:2000. Berdasarkan uraian diatas maka penulisan ini bermaksud
untuk membahas tentang “ PENGARUH ETIKA BISNIS TERHADAP GOOD CORPORATE
GOVERNANCE DI PT. ACE HARDWARE INDONESIA”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1 Bagaimana pengaruh etika bisnis terhadap Good Corporate Governance (GCG)
di PT. Ace Hardware Indonesia ?
2 Bagaimana pengaruh EVA dan MVA di PT. Ace Hardware Indonesia ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
9. 1 Untuk mengetahui pengaruh etika bisnis terhadap Good Corporate Governance (GCG)
di PT. Ace Hardware Indonesia.
2 Untuk mengetahui pengaruh EVA dan MVA di PT. Ace Hardware Indonesia
TELAAH LITERATUR
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan inidividu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu
perusahaan dapat memebentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pemimpin dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat. Etika bisnis menurut para ahli (sumber: Wikipedia) :
1 Velasques :Pengertian etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
2 Steade et al :Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara
membuat keputusan bisnis.
3 Hill dan Jones :Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan
benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategi yang terkait dengan masalah
moral yang kompleks.
4 Sim :Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos” kata Yunani yang berarti karakter
atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam
hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang
konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
5 Brown dan Petrello :Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilakan barang dan jasa yang
dibutuhakan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka
lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, sambil memperoleh.
Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
Cadbury Committee (1996) menyebutkan beberapa definisi dari Good Corporate Governance
(GCG) adalah sebagai berikut:
1 GCG adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham,
pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. (forum for
corporate governance in Indonesia/ FGCI)
2 GCG adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh suatu organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetao mepertahankan kepentingan
stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika
(keputusan menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002).
Menurut IICG (2013) GCG merupakan serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan
mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan (stakeholder). Good Corporate Governance merupakan suatu upaya
perusahaan yang dilakukan semua pihak yang berkepentingan dalam mencapai tujuan
perusahaan dengan berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance.
10. Manfaat Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Menurut FCGI (2004) manfaat penerapan GCG terhadap perusahaan yaitu:
1 Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada stakeholder.
2 Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih
meningkatkan nilai perusahaan
3 Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
4 Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder value dan dividen
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
Prinsip-prinsip dari Good Corporate Governance (GCG) meurut Pedoman Umum Good
Corporate Governance (GCG) yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG,2006) adalah sebagai berikut:
1 Transparansi, yaitu perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan
dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
2 Akuntabilitas, yaitu perusahaan harus dapat mempertanggungjelaskan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Perusahaan dituntut untuk dikelola secara terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dan kepentingan para pemangku kepentingan.
3 Responsibilitas, yaitu perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapatkan pengakuan
sebagai good corporate citizen.
4 Independensi, yaitu perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing
organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak
lain.
5 Kewajaran dan Kesetaraan, yaitu perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan
kesetaraan.
EVA (Economic Value Added)
Menurut Utomo (1999) Economic Value Added (EVA) memberikan sistem pengukuran yang
baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA
berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan. EVA lebih berfokus pada
penciptaan nilai tambah bagi pemegang saham atau inverstor.
Jika EVA bernilai positif maka kinerja perusahaan dikatakan baik, karena perusahaan
berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal. Namun jika EVA bernilai negatif maka
berarti nilai perusahaan berkurang yang diakibatkan dari tingkat pengembalian yang
dihasilkan lebih rendah dari tingkat pengembalian yang dituntut investor.
Langkah-langkah untuk menghitung EVA (Tamba 2012) :
1 Menghitung NOPAT (Net Operating After Tax). Laba bersih sebelum pajak adalah laba
operasi perusahaan dari suatu current operating yang merupakan laba usaha setelah
dikurangi beban bunga. Pajak yang digunakan dalam perhitungan EVA adalah
pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penciptaan nilai tersebut.
Rumus :NOPAT = Laba usaha – Pajak
11. 2 Menghitung Invested Capital. Total hutang dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek
tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan
maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak
tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan
atas pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang usaha, hutang pajak, dan lain-
lain.
Rumus :Invested capital = Total hutang & Ekuitas – hutang jk pendek
3 Biaya Modal rata-rata tertimbang dengan pendekatan weighted average Cost of capital
(WACC)
Rumus :WACC = {D x rd (1 –Tax)} + (E x re)
Keterangan:
Tingkat Modal dari Hutang (D ) = Total Hutang : Total Hutang dan ekuitas
Biaya Hutang (rd) =Biaya Bunga : Total Hutang jk panjang
Tingkat Pajak (T) = Beban Pajak : Laba sebelum pajak
Tingkat Modal dari Ekuitas (E) = Total Ekuitas : Total Hutang dan Ekuitas
Biaya Ekuitas (re) = EAT : Total Ekuitas
4 Perhitungan Capital Charges
Rumus :Capital Charges = Invested capital x WACC
5 Perhitungan Economic Value Added (EVA)
Rumus :EVA = NOPAT – Capital Charges
MVA (Market Value Added)
Menurut Winarto (2005) Market value added (MVA) adalah perbedaan antara modal yang
ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu (untuk keseluruhan investasi baik berupa modal,
pinjaman, laba ditahan dan sebagainya) terhadap keuntungan yang dapat diambil sekarang,
yang merupakan selisih antara nilai buku dan nilai pasar dari keseluruhan tuntutan modal. Nilai
pasar adalah nilai perusahaan, yaitu jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal modal
terhadap perusahaan oleh pasar modal oleh tanggal tertentu.
Jika MVA bernilai positif hal ini berarti perusahaan berhasil meningkatkan kekayaan
perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Sebaliknya, jika MVA bernilai negatif maka
perusahaan telah menurunkan kekayaan perusahaan dan kekayaan pemegang saham.
MVA = (Harga Saham x Jumlah Saham Beredar) – Total Ekuitas
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Etika Bisnis Terhadap Good Coorporate Governance di PT. Ace
Hardware Indonesia
• Tata Kelola Perusahaan (Good Coorporate Governance )
12. Sebagai perusahaan publik, PT Ace Hardware Indonesia, Tbk. senantiasa berusaha mematuhi
dan menerapkan peraturan BAPEPAM-LK berkaitan dengan Good Corporate Governance
(GCG), yang melibatkan kepentingan pemangku kepentingan dan memanfaatkan berbagai
sumber daya berdasarkan prinsip-prinsip Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Tanggung
Jawab dan Kewajaran. Selama 2013, Perseroan terus berupaya untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip GCG telah dilaksanakan di semua aspek usaha.
• Prinsip-Prinsip yang dilaksanakan oleh PT. Ace Hardware Indonesia
1 Transparansi – prinsip transparansi telah diterapkan dalam pengambilan keputusan,
penyampaian informasi yang relevan dan material tentang perseroan bagi kepentingan
seluruh pemangku kepentingan.
2 Kemandirian – AHI dikelola secara profesiaonal tanpa dipengaruhi pihak manapun atau
konflik kepentingan apapun yang tidak sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance
3 Akuntabilitas – perseroan memiliki kemampuan untuk mengelola operasi secara efektif
karena kejelasan dalam fungsi, kedudukan dan tanggung jawab para eksekutif
perseroan, pengawasan efektif Dewan Komisaris dan akuntabilitasnya terhadap
perseroan dan para pemegang saham.
4 Tanggung jawab – dalam menjalankan perseroan manajemen AHI sepenuhnya
bertanggung jawab terhadap semua keputusan eksekutif maupun manajemen dan
bertanggung jawab untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan prinsip-prinsip
operasional perseroan yang baik.
5 Kewajaran – kebijakan perseroan telah sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan
kesetaraan menurut hak-hak para pemangku kepentingan yang timbul dari
kesepakatan dan peraturan perundang-undangan.
• Komitmen Perseroan PT. Ace Hardware Indonesia
1 Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember2013, sebesar Rp503 miliyar yang akan digunakan sebagai
berikut:
• Pembagian dividen tunai sebesar Rp6 (enam rupiah) setiap saham yang akan dibayarkan
kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham
perseroan pada tanggal 12 Juni 2014 sampai dengan pukul 16.00 WIB
• Dana cadangan sebesar Rp50 miliyar
• Sisanya dimasukkan sebagai laba ditahan
1 Menyetujui honorarium anggota dewan komisaris perseroan dan pembagiannya diserahkan
kepada presiden komisaris, dan memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan
komisaris perseroan untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan untuk
tahun 2014 kepada masing-masing anggota direksi perseroan
2 Menyetujui pemberian wewenang kepada direksi untuk menunjuk aturan public perseroan
untuk tahun buku 2014 dan memberikan wewenang kepada diresksi perseroan untuk
menetapkan honorarium akuntan buplik tersebut
Hal ini merupakan komitmen perseroan dalam melindungi kepentingan pemegang saham
mayoritas maupun minoritas. Dewan Komisaris dan Direksi, bersama-sama dengan
manajemen senantiasa menjalankan tugas secara professional di semua tahapan, dan
menghindari konflik kepentingan. Manajemen terus meningkatkan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik secara berkala dalam menghadapi maslah-masalah yang tak terduga, dan
menjalankan praktik berstandar internasional dalam melaksanakan dan mengevaluasi kinerja.
AHI menjamin bahwa perseroan talah memenuhi semua persyaratan tata kelola perusahaan
13. yang baik, termasuk dalam penunjukkan komisaris independen sebagaimana yang
dipersyaratkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui Aturan Regristrasii 1-A No.
305/BE/07/2004 dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.i.5. Pengawasan manajemen juga telah
dilakukan sesuai dengan ISO 9001:2000.
• Visi dan Misi Perusahaan PT. Ace Hardware Indonesia
Visi perusahaan : “ Menjadi peritel terdepan di Indonesia untuk produk home improvement
dan lifestyle”
Misi perusahaan : “ Menawarkan ragam produk berkualitas tinggi dengan harga bersaing dan
didukung oleh layanan terpadu dari tim professional”
Pengaruh EVA dan MVA di PT. Ace Hardware Indonesia
• Economic Value added (EVA)
5 Menghitung EVA
EVA = NOPAT – Capital Changes
= 531.198.933.884 -– 436.483.442.079
= 94.715.491.805
Analisis : Jadi nilai EVA sebesar + 94.715.491.805, maka bisa diartikan bahwa EVA bernilai
positif maka kinerja perusahaan dikatakan baik, karena perusahaan berhasil menciptakan nilai
bagi pemilik modal.
• Menghitung MVA
MVA = (Harga Saham x Jumlah Saham Beredar) – Total Ekuitas
= (590 x 217.317.000) – 1.915.498.438.092
= -1.787.281.408.092
Analisis : Jadi MVA sebesar -1.787.281.408.092, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan
telah menurunkan kekayaan perusahaan dan kekayaan pemegang saham.
5.916.804
Analisis : Jadi nilai EVA sebesar 81.685.916.804, maka bisa diartikan bahwa EVA bernilai
positif maka kinerja perusahaan dikatakan baik, karena perusahaan berhasil menciptakan nilai
bagi pemilik modal.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atau GCG di perusahaan PT. Ace Hardware
Indoneia telah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dari GCG yang berlaku. EVA yang
14. dihasilkan perusahaan PT. Ace Hardware Indonesia berpengaruh positif terhadap perusahaan
karena berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan MVA yang dihasilkan
perusahaan PT. Ace Hardware Indonesia bernilai negative yang berarti keuntungan atau
kekayaan mengalami penurunan.
DAFTAR PUSTAKA
Yasa, Gerianta Wirawan dkk. 2015. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen
Laba Oleh CEO Baru. E-journal Akuntansi Universitas Udayana No.10,Vol.3
Lina dan Ismalia Asward. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba Dengan Pendekatan Conditional Revenue Model. Jurnal Manajemen
Teknologi Vol.14,No.1
Nuswandari, Cahyani. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi Vol.16,No.2
{ HYPERLINK "http://www.acehardware.co.id/" }
Demikian jawaban & review jurnal dari saya Prof. Hapzi, terima kasih. salam hormat.
15. Filename: quiz be dan gg ke 4.docx
Folder: /Users/ratihdewi/Library/Containers/com.microsoft.Word/Data/Documents
Template: /Users/ratihdewi/Library/Group Containers/UBF8T346G9.Office/User
Content.localized/Templates.localized/Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: USER
Keywords:
Comments:
Creation Date: 9/30/18 12:53 PM
Change Number: 2
Last Saved On: 9/30/18 12:53 PM
Last Saved By: Microsoft Office User
Total Editing Time: 5 Minutes
Last Printed On: 9/30/18 12:53 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 14
Number of Words: 4,735 (approx.)
Number of Characters: 26,991 (approx.)