Dokumen tersebut membahas kebijakan Satu Data Indonesia dan implementasinya di Provinsi Jawa Tengah. Dokumen menjelaskan prinsip-prinsip Satu Data Indonesia seperti standar data dan metadata, interoperabilitas data, serta penyelenggaraannya. Dokumen juga menjelaskan implementasi Single Data System di Jawa Tengah untuk mengintegrasikan data antar instansi dan membuatnya terbuka melalui Open Data. Hingga saat ini, terdapat 15 jenis data dari 15
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxSampe Purba
Presentasi singkat ini mengcapture isue isue terkaut dengan pemindahan ibu kota suatu negara. Ibu kota adalah Center of Gravity, yang memiliki dimensi Kesejahteraan, Pertahanan, Iptek dan Hukum.
Pemindahan ibu kota bukan sekedar pemindahan orang dan infrastruktur.
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
IBU KOTA NUSANTARA sebagai Center of Gravity-1.pptxSampe Purba
Presentasi singkat ini mengcapture isue isue terkaut dengan pemindahan ibu kota suatu negara. Ibu kota adalah Center of Gravity, yang memiliki dimensi Kesejahteraan, Pertahanan, Iptek dan Hukum.
Pemindahan ibu kota bukan sekedar pemindahan orang dan infrastruktur.
Disampaikan untuk Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Administrasi Negara RI
Jakarta, 8 Mei 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
Penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE
Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Disampaikan pada FGD Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi - BRIN
Jakarta, 15 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Dr. Zar Rdj
MEGATREN DUNIA 2045
1. Demografi Global
2. Urbanisasi Dunia
3. Peranan Emerging Economies
4. Perdagangan Internasional
5. Keuangan Internasional
6. Kelas Menengah
7. Persaingan Sumber Daya Alam
8. Teknologi
9. Perubahan Iklim
10. Perubahan Geopolitik
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
Penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE
Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Disampaikan pada FGD Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi - BRIN
Jakarta, 15 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Dr. Zar Rdj
MEGATREN DUNIA 2045
1. Demografi Global
2. Urbanisasi Dunia
3. Peranan Emerging Economies
4. Perdagangan Internasional
5. Keuangan Internasional
6. Kelas Menengah
7. Persaingan Sumber Daya Alam
8. Teknologi
9. Perubahan Iklim
10. Perubahan Geopolitik
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
5. DEFINISI DATA
• Data adalah catatan atas kumpulan fakta atau deskripsi
berupa angka, karakter, simbol, gambar, peta, tanda,
isyarat, tulisan, suara, dan/atau bunyi, yang
merepresentasikan keadaan sebenarnya atau
menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi.
• Data Statistik adalah Data berupa angka tentang
karakteristik atau ciri khusus suatu populasi yang
diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan analisis.
• Data Geospasial adalah Data tentang lokasi geografis,
dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam
dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada,
atau di atas permukaan bumi.
• Data Keuangan Negara Tingkat Pusat adalah Data yang
disusun oleh Pemerintah Pusat berdasarkan sistem
akuntansi pemerintah yang mencakup semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Survey
SIM
I of T
Smart City
2
3
1
1
2
3
4
4
7. • Standar Data adalah standar yang mendasari Data
tertentu
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus
memenuhi Standar Data, terdiri atas: konsep,
definisi, klasifikasi, ukuran, dan satuan
• Metadata adalah informasi dalam bentuk struktur
dan format yang baku untuk menggambarkan Data,
menjelaskan Data, serta memudahkan pencarian,
penggunaan, dan pengelolaan informasi Data
• Struktur yang baku merujuk pada bagian
informasi tentang Data yang harus dicakup
dalam Metadata.
• Format yang baku merujuk pada spesifikasi
atau standar teknis dari Metadata.
• Standar Data dan Metadata yang berlaku lintas
Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah ditetapkan
oleh Pembina Data tingkat pusat.
(STATISTIK DAN GEOSPASIAL)
STANDAR DATA DAN METADATA
6
9. • Interoperabilitas Data adalah kemampuan Data untuk dibagipakaikan
antar sistem elektronik yang saling berinteraksi
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah
Interoperabilitas Data.
Data harus konsisten dalam sintak/bentuk, struktur/skema/komposisi
penyajian, dan semantik/ artikulasi keterbacaan; dan disimpan dalam
format terbuka yang dapat dibaca sistem elektronik.
• Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
komunikasi dan informatika menetapkan menetapkan ketentuan lebih
mengenai Interoperabilitas Data
INTEROPERABILITAS DATA
8
10. KODE REFERENSI DAN DATA INDUK
• Kode Referensi adalah tanda berisi karakter yang mengandung atau menggambarkan
makna, maksud, atau norma tertentu sebagai rujukan identitas Data yang bersifat unik.
• Data Induk adalah Data yang merepresentasikan objek dalam proses bisnis pemerintah
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden ini untuk digunakan
bersama.
• Forum SDI tingkat pusat menyepakati Kode Referensi dan/atau Data Induk dan Instansi
Pusat yang unit kerjanya menjadi Walidata atas Kode Referensi dan/atau Data Induk
tersebut. Kemudian ditetapkan oleh Pembina Data, atau oleh Dewan Pengarah dalam
hal:
• Data yang Pembina Datanya belum ditetapkan; atau
• Forum Satu Data tidak mencapai kesepakatan
• Walidata atas Kode Referensi dan/atau Data Induk menyebarluaskan Kode Referensi
dan/atau Data Induk dalam Portal Satu Data Indonesia.
9
12. FORUM SATU DATA
INDONESIA
Pembina Data
Sekretariat
Dewan Pengarah
Wali Data K/L/D Wali Data K/L/D
Produsen Data
K/L/D
Produsen Data
K/L/D
3
1
Perencanaan
Data
Pemerikasaan
Data
Pengumpulan
Data
2
Penyebarluasan
Data
4 19
PENYELENGGARAAN SDI
13. 12
SATU DATA JAWA TENGAH
Pergub 20 Tahun 2017 tentang Single Data System
14. Permasalahan Data
•Data Statistik Sektoral tersebar dalam setiap SKPD dan belum tersimpan dalam Satu Data Terpadu
•Data antar SKPD tidak Konsisten
•Data statistik sectoral belum di kelola secara baik dan Sistematis oleh SKPD
•Lemahnya Konsolidasi Data antar SKPD/Vertikal
•Kurangnya SDM yang kompeten dalam mengolah Data
•Data di masing – masing SKPD sulit di Akses
Sampai dengan saat ini Tidak/belum tersedianya data pembangunan yang Valid, Akurat dan Up To Date
SINGLE DATA SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH DI JAWA TENGAH
13
15. SDS
(Single
Data
System)
14
PERATURAN GUBERNUR
NOMOR 52 TAHUN 2016
PERATURAN GUBERNUR
NOMOR 20 TAHUN 2017
Networking
FORUM SATU DATA
QUICK WIN
1. Basis Data Pembangunan Yang Akurat, Terpusat dan
Terintegrasi;
2. Menghasilkan Analisis Kebijakn Pemb. Yg Tepat
3. Perencanaan Pemb. Terukur dan Komprehensif
4. Mewujudkan Monev yang dapat dipertanggungjawabkan
5. Informasi Pembangunan di Jateng yang akurat
SINGLE DATA SYSTEM
16. Open Data
Berbasis SDS
APLIKASI LAYANAN
APLIKASI
LAYANAN
BIG
(PETA)
BPS (DDA)
MASYARAKAT
SKPD
SKPD
SKPD
MENGONTROL
MENGONTROL
INTEROPERABILITY
INTEROPERABILITY
KERANGKA KEBIJAKAN LAYANAN
15
17. MEKANISME INTEGRASI
SINGLE DATA SYSTEM
SKPD
SKPD
SKPD
INSTANSI
VERTIKAL
Masyarakat/
Dunia Usaha
SKPD
SKPD
SKPD
INSTANSI
VERTIKAL
Kecamatan
Desa
Kab / Kota
16
19. MANFAAT
PEMERINTAHAN
1. Kualitas Perencanaan Pembangunan
2. Kemudahan Akses Data
3. Sentralisasi data dan dokumentasi
MASYARAKAT
1. Akses data pembangunan
2. Informasi Faktual
DUNIA USAHA
1.Kebijakan berbasis data
2.Prediksi Investasi
SINGLE
DATA
SYSTEM
OPEN
DATA
18
20. 1. Penyusunan Dasar Hukum :
a. Pergub No. 52 Th 2016 Ttg SDS yg telah diubah menjadi Pergub No. 20 Th 2017 Ttg Perubahan Atas Pergub
Jateng No. 52 Th 2016;
b. Delapan poin Arahan Gubernur Jawa Tengah Tgl 7 Januari 2019 di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, khususnya
pada point ke 6 terkait dengan perlunya pembangunan pusat data (Kerjasama antara Bappeda dan Kominfo);
c. Surat Edaran Sekda Tgl 29 Januari 2019 Nomor 555/000/610 perihal Integrasi Data dan Aplikasi Single Data.
2. Terhadap 35 Kab/Kota :
a. Melakukan Sosialisasi Aplikasi Open Data;
b. Instalasi Aplikasi Open Data;
c. Bimbingan Teknis Apliksasi Open Data;
d. Integrasi Aplikasi Open Data.
3. Terhadap SKPD, 7 RSUD/RSJD Provinsi Jawa Tengah :
a. Melakukan Sosialisasi Aplikasi Open Data;
b. Bimbingan Teknis Apliksasi Open Data;
c. Memberikan hak akses ke dalam Aplikasi Open Data (untuk upload data/informasi).
LANGKAH LANGKAH DALAM RANGKA
IMPLEMENTASI SINGLE DATA SYSTEM JATENG
19
21. HASIL IMPLEMENTASI OPEN DATA
DI JAWA TENGAH
UPDATE 4 NOVEMBER 2019
JUMLAH DATASHEET
52.857
SKPD Provinsi 18.766
Kab/Kota 34.091
STATISTIK KUNJUNGAN
OPEN DATA
2000/hari
20
22. HASIL SINGLE DATA SYSTEM
DI JAWA TENGAH
JENIS DATA SKPD
TERINTEGRASI
40 DATA
KAB KOTA TERINSTAL
SINGLE DATA SYSTEM
32 KAB/KOTA
21
1. BKD;
- Pegawai Golongan
- Pegawai Pendidikan
- Diklat Pegawai
- Pegawai Jenis Kelamin
- Data Pegawai Golongan
2. BPKAD;
- Belanja Bulanan
3. DPU SDA TARU;
- Data Waduk
- Data Bendung
- Data Curah Hujan
- Data Tinggi Muka Air
4. DP3AKB;
- Gender dan Anak
5. BAPPEDA;
- RT Miskin
- Rumah tdk berlistrik
- RTLH
- Rumah tdk berjamban
- Desil Kesejahteraan
- Lapangan kerja
6. DINSOS;
- Panti Sosial
7. DPMPTSP;
- Rekap perizinan
- Rekap Investasi
8. BPS
- Indeks Pembangunan
Manusia
9. DISDIKBUD;
- Jumlah Sekolah
- Tenaga Pendidik
10. RSUD TUGUREJO;
- Kejadian Luar Biasa
- Alat Kesehatan
- Informasi Tempat Tidur
- 10 Diagnosa Penyakit
- Kunjungan Pasien
- Tenaga Kesehatan
11. RSUD Prof. Dr.
MARGONO S;
- Tenaga Kesehatan
- Alat Kesehatan
- Informasi Tempat Tidur
12. RSUD SOEDJARWADI;
- Ketersediaan Tmpat Tidur
13. RSUD KELET;
- Ketersediaan Tmpat Tidur
- Tenaga Kesehatan
14. RSJD ARIF ZAINUDIN;
- Ketersediaan Tmpat Tidur
- Alat Kesehatan
- Data Rumah Sakit
- Tenaga Kesehatan
15. RSJD Dr. AMINO
GONDOHUTOMO;
- Ketersediaan Kamar
15 SKPD
UPDATE 4 NOVEMBER 2019
23. INOVASI YANG AKAN DIKEMBANGKAN
1. Menyediakan Data dan Informasi yang dibutuhkan oleh Masyarakat Indonesia
maupun Mancanegara (global) :
a. Destinasi wisata Jawa Tengah;
b. Kuliner Jawa Tengah;
c. Job Fair Provinsi maupun Kab/Kota (yang dilakukan oleh instansi maupun
perguruan tinggi, dunia usaha, dll);
d. Calender Event Jawa Tengah (Provinsi dan Kab/Kota);
e. Layanan Kesehatan (Informasi ketersediaan tempat tidur, Tenaga medis, dll di
rumah sakit);
f. Pendidikan (jadwal penerimaan peserta didik baru, dll);
2. Melakukan kerjasama dengan Start Up guna ikut mempromosikan Jawa Tengah
Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata lokal maupun mancanegara, promosi berbagai potensi Jawa Tengah
secara global dampak : meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan pengangguran dan kemiskinan
masyarakat serta meningkatkan kualitas pembangunan di Jawa Tengah
24. DASHBOARD OPEN DATA
23
BERITA STATISTIK
1. Data Sektoral
2. Data Indikator Makro
Pembangunan
3. Layanan Masyarakat
4. Analisis Data Sektoral
JELAJAH DAERAH
Informasi yang dibutuhkan
Masyarakat :
1. Kuliner Jateng
2. Wisata Jateng
3. Job Fair
4. Layanan Kesehatan
5. Harga Komoditas
6. Kalender Event
Data dikemas dalam Bentuk
Agregat + Analisis Singkat
A B
25. TUJUAN OPENDATA
24
MUTUALISME
INDIRECT IMPACT
• Jelajah Daerah
1. Destinasi Wisata
2. Kuliner
3. Calender Event
4. Job Fair
5. Layanan Kesehatan
• Layanan
1. Tiket
2. Hotel
3. Rental Mobil
4. Lokasi Wisata
5. Event Daerah
WEB BASED
GOVERNMENT
1. Membuka peluang usaha
2. Meningkatkan ekonomi
masyarakat dan daerah
3. Menurunkan tingkat
pengangguran
4. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
5. Meningkatkan layanan
kesehatan dan pendidikan
MOBILE BASED
STARTUP