Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk anggota DPRD Kota Depok. Dokumen tersebut juga memperkenalkan profil penulisnya yaitu Drs. H. Dadang Solihin dan pengalamannya dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Selanjutnya dokumen tersebut menjelaskan sistematika penulisan RPJPD dan
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut merupakan Grand Design Pembangunan Kependudukan Indonesia tahun 2011-2035 yang disusun oleh beberapa kementerian dan lembaga. Dokumen ini menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kependudukan Indonesia selama periode tersebut yang mencakup pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran penduduk dan pengembangan database kependudukan
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang Dr. Dadang Solihin, direktur Bappenas yang memiliki latar belakang pendidikan SE dan MA. Dokumen ini juga menjelaskan tentang materi yang pernah disampaikan Dadang Solihin mengenai data dan informasi pembangunan daerah, perencanaan berbasis data spasial, serta pentingnya dimensi spasial dalam perencanaan pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk anggota DPRD Kota Depok. Dokumen tersebut juga memperkenalkan profil penulisnya yaitu Drs. H. Dadang Solihin dan pengalamannya dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Selanjutnya dokumen tersebut menjelaskan sistematika penulisan RPJPD dan
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut merupakan Grand Design Pembangunan Kependudukan Indonesia tahun 2011-2035 yang disusun oleh beberapa kementerian dan lembaga. Dokumen ini menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kependudukan Indonesia selama periode tersebut yang mencakup pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran penduduk dan pengembangan database kependudukan
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang Dr. Dadang Solihin, direktur Bappenas yang memiliki latar belakang pendidikan SE dan MA. Dokumen ini juga menjelaskan tentang materi yang pernah disampaikan Dadang Solihin mengenai data dan informasi pembangunan daerah, perencanaan berbasis data spasial, serta pentingnya dimensi spasial dalam perencanaan pembangunan.
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
Dokumen tersebut membahas kerangka umum penyusunan rencana strategis kementerian/lembaga (Renstra K/L) untuk periode 2015-2019. Dibahas landasan hukum, tahapan pembangunan nasional, kedudukan Renstra K/L, alur dan mekanisme penyusunannya, serta hal-hal baru seperti perubahan arsitektur program dan kegiatan beserta penjelasan mengenai input, output, outcome, indikator kinerja program dan kegiatan.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
2. analisis permasalahan dan isu strategisbtkipkalteng
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengidentifikasi kondisi umum, analisis permasalahan, dan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi suatu satuan kerja perangkat daerah. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain cara menunjukkan capaian kinerja, sumber daya, serta hambatan yang dihadapi oleh satuan kerja tersebut."
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri ini menetapkan pedoman penilaian dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD). Pedoman ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kelengkapan RPJMD yang disampaikan oleh pemerintah daerah kepada Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari proses konsultasi perencanaan daerah. Pedoman ini memberikan koridor penilaian untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan RPJMD dalam
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang mencakup tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan PD selama 5 tahun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)."
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah untuk 20 tahun ke depan yang disusun berdasarkan RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Dokumen ini memuat visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk jangka panjang. Tahapan penyusunan RPJPD meliputi persiapan, penyusunan rancangan awal, musrenbang
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Dr. Zar Rdj
ARAHAN PRESIDEN TERPILIH
1. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan;
2. PEMBANGUNAN SDM, Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, penurunan stunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi;
3. MENDORONG INVESTASI, Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya;
4. REFORMASI BIROKRASI, Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, efisiensi Lembaga;
5. PENGGUNAAN APBN, Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, termasuk tujuan, masalah, sistem yang berhasil, dokumen perencanaan seperti RPJMD, serta tantangan dalam pembangunan daerah seperti mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Paradigma baru pembangunan perdesaan menekankan pada pendekatan berbasis tempat dan klaster serta kolaborasi multi-pihak untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan daya saing wilayah perdesaan melalui berbagai sektor ekonomi, bukan hanya pertanian. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lokal untuk memanfaatkan sumber daya internal dan menanggapi pelu
Dokumen tersebut membahas pentingnya ketersediaan data dan informasi yang akurat dan terkini dalam perencanaan pembangunan daerah. Dokumen tersebut menjelaskan proses pengumpulan, validasi, dan pengelolaan data serta tantangan-tantangannya, serta solusi seperti pembentukan forum data dan penguatan kapasitas SDM.
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
Dokumen tersebut membahas kerangka umum penyusunan rencana strategis kementerian/lembaga (Renstra K/L) untuk periode 2015-2019. Dibahas landasan hukum, tahapan pembangunan nasional, kedudukan Renstra K/L, alur dan mekanisme penyusunannya, serta hal-hal baru seperti perubahan arsitektur program dan kegiatan beserta penjelasan mengenai input, output, outcome, indikator kinerja program dan kegiatan.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
2. analisis permasalahan dan isu strategisbtkipkalteng
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengidentifikasi kondisi umum, analisis permasalahan, dan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi suatu satuan kerja perangkat daerah. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain cara menunjukkan capaian kinerja, sumber daya, serta hambatan yang dihadapi oleh satuan kerja tersebut."
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri ini menetapkan pedoman penilaian dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD). Pedoman ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kelengkapan RPJMD yang disampaikan oleh pemerintah daerah kepada Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari proses konsultasi perencanaan daerah. Pedoman ini memberikan koridor penilaian untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan RPJMD dalam
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang mencakup tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan PD selama 5 tahun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)."
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah untuk 20 tahun ke depan yang disusun berdasarkan RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Dokumen ini memuat visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk jangka panjang. Tahapan penyusunan RPJPD meliputi persiapan, penyusunan rancangan awal, musrenbang
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Dr. Zar Rdj
ARAHAN PRESIDEN TERPILIH
1. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, Menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan-kawasan produksi rakyat: kawasan industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan;
2. PEMBANGUNAN SDM, Pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah, penurunan stunting-kematian ibu-kematian bayi, peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, membangun lembaga manajemen talenta Indonesia, dan dukungan bagi diaspora bertalenta tinggi;
3. MENDORONG INVESTASI, Mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, memangkas perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya;
4. REFORMASI BIROKRASI, Reformasi struktural agar lembaga semakin sederhana, semakin simple, semakin lincah, mindset berubah, kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, efisiensi Lembaga;
5. PENGGUNAAN APBN, Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan daerah, termasuk tujuan, masalah, sistem yang berhasil, dokumen perencanaan seperti RPJMD, serta tantangan dalam pembangunan daerah seperti mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Paradigma baru pembangunan perdesaan menekankan pada pendekatan berbasis tempat dan klaster serta kolaborasi multi-pihak untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan daya saing wilayah perdesaan melalui berbagai sektor ekonomi, bukan hanya pertanian. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lokal untuk memanfaatkan sumber daya internal dan menanggapi pelu
Dokumen tersebut membahas pentingnya ketersediaan data dan informasi yang akurat dan terkini dalam perencanaan pembangunan daerah. Dokumen tersebut menjelaskan proses pengumpulan, validasi, dan pengelolaan data serta tantangan-tantangannya, serta solusi seperti pembentukan forum data dan penguatan kapasitas SDM.
Dokumen tersebut membahas kebijakan Satu Data Indonesia dan implementasinya di Provinsi Jawa Tengah. Dokumen menjelaskan prinsip-prinsip Satu Data Indonesia seperti standar data dan metadata, interoperabilitas data, serta penyelenggaraannya. Dokumen juga menjelaskan implementasi Single Data System di Jawa Tengah untuk mengintegrasikan data antar instansi dan membuatnya terbuka melalui Open Data. Hingga saat ini, terdapat 15 jenis data dari 15
Peran Statistik Dalam Pembangunan oleh Dr. Suryamin, M.Sc.Hari Susanto
Statistik memainkan peran penting dalam pembangunan dengan menyediakan data dan indikator yang digunakan untuk perencanaan, evaluasi, pengambilan keputusan, dan perumusan kebijakan. Data statistik dikumpulkan melalui sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi, kemudian diolah dan disajikan untuk memantau indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, dan Indeks Pembangun
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembangunan daerah di Kalimantan Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Sistem Informasi Data (SIDATA) Kalimantan Timur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pembangunan daerah yang diperlukan dalam merencanakan dan mengevaluasi pembangunan di Kalimantan Timur. SIDATA berisi lebih dari 3.000 elemen data yang terorganisir d
MOUDL 2_MATERI PELATIHAN POKOK BAHASAN 1_16112023.pptxsetyodh
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang perencanaan pembangunan desa berbasis data. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pengumpulan dan analisis data desa sebagai dasar perencanaan pembangunan desa agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat desa. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan penyusunan rencana pembangunan desa mulai dari pengkajian keadaan desa, perumusan target, hingga penet
Dokumen tersebut menyajikan statistik SNI terkini berdasarkan klasifikasi sektor dan statistik bulanan penetapan SNI tahun 2016, serta menjelaskan perkembangan jumlah SNI periode 2012-2016 dan kriteria ketersediaan SNI berdasarkan klasifikasi UU SPK untuk barang, jasa, sistem, dan proses."
Dokumen ini membahas kebutuhan akan data berkualitas dalam perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan dan dasar hukum yang berlaku serta menyoroti peran sistem informasi pemerintahan daerah dalam pengelolaan data tersebut."
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, Jayapura aston 23 juni 2011
1. Disampaikan Oleh :
JOHN BOEKORSJOM, S.Sos, M.Si.
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
Jayapura, 23 Juni 2011
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
1
2. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Pasal 31, berbunyi bahwa Perencanaan
Pembangunan didasarkan pada DATA dan
INFORMASI yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 152 ayat 1, yang berbunyi Perencanaan
Pembangunan Daerah harus didasarkan pada data
dan informasi yang akurat serta dapat
dipertanggung-jawabkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Tatacara Pengolahan Data dan Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
2
4. Data adalah keterangan objektif tentang suatu fakta
baik dalam bentuk kuantitatif, kualitatif, maupun gambar visual
(images) yang diperoleh baik melalui observasi langsung
maupun dari yang sudah terkumpul dalam bentuk cetakan atau
perangkat penyimpan lainnya.
Informasi adalah data sudah terolah yang digunakan
untuk mendapatkan interpretasi tentang suatu fakta.
Sistem data dan informasi adalah suatu sistem
informasi yang diperlukan bagi proses perencanaan untuk
menghasilkan kebijakan dan keputusan tentang rencana
Pembangunan, sasaran dan hasilhasil yang telah dicapai.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
4
5. • Proses perencanaan memerlukan kapasitas data dan statistik
yang baik. Oleh karena itu, ketersediaan data dan statistik
yang andal merupakan salah satu kunci keberhasilan
perencanaan.
• Data dan statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi
upaya perumusan kebijakan dalam:
– menyusun perencanaan,
– melakukan pemantauan/monitoring, dan
– mengevaluasi program agar sasaran yang telah ditetapkan.
• Sehingga tujuan pembangunan, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan efektif.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
5
6. Data dan Informasi sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga
untuk dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang akan
terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang
sedemikian cepat dan kompleks.
Penyusunan dokumen perencanaan daerah sangat
membutuhkan data dan informasi yang valid, akurat, dan up to
date. Ketersediaan Data dan Informasi yang valid, akurat,
dan terkini ini memerlukan suatu system yang kita bangun
bersama.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
6
7. Alasan dibutuhkannya suatu data adalah untuk
mengetahui apakah ada persoalan atau tidak serta untuk
memecahkan persoalan yang sudah ada atau baru
muncul, dan yang perlu diperhatikan data harus obyektif,
yaitu harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
supaya informasi lebih dapat dipercaya atau benar, tepat
waktu, tidak kadaluwarsa dan relevan dengan kebutuhan.
Dengan demikian dapat menyusun perencanaan
pembangunan dengan tepat, sesuai dengan kebutuhan
bukan sesuai dengan keinginan
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
7
8. DATA DALAM PERENCANAAN
Data berupa
Indikator
Proses
Perencanaan
Target
Pembangunan
Penggunaan terpenting data dalam proses perencanaan
adalah untuk menyediakan target-target pembangunan
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
8
9. Otonomi Daerah
Pemda dituntut memanfaatkan
sumber daya (resources) yang ada
secara optimal
Implementasi sistem
perencanaan yang lebih
komprehensif dan sistematis
Data yang akurat pada
setiap tahapan Perencanaan
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
9
10. • Aset yang dimiliki oleh suatu daerah yang dapat memacu
pertumbuhan daerah tersebut.
• Potensi daerah selalu dikaitkan dengan kemajuan daerah
tersebut. Jika potensi semakin berkembang maka secara
tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan daerah
tersebut sehingga pembangunan daerah semakin maju
dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
• Umumnya terdiri atas:
– Potensi Sumberdaya Alam dan Lingkungan;
– Potensi Sosial Ekonomi dan Budaya;
– Potensi Sumberdaya Manusia (SDM);
– Potensi Sumberdaya Spasial
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
10
11. Pembangunan Manusia
• IPM (Indeks Pembangunan
Manusia)
• GDI (Gender Development Index)
• APK (Angka Partisipasi Kasar)
• APM (Angka Partisipasi Murni)
• APS (Angka Partisipasi Sekolah)
Angka Kematian Bayi
• Angka Kematian Ibu
• Angka Melek Huruf
• Umur Harapan Hidup
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
11
12. Indikator ekonomi
• PDRB
• Pertumbuhan Ekonomi
• Tingkat Pengangguran terbuka
• Inflasi
• Pendapatan Per Kapita
• Nilai Rencana PMA yang disetujui
• Nilai Realisasi Investasi PMA
• Nilai Rencana PMDN yang disetujui
• Nilai Realisasi Investasi PMDN
• dll
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
12
13. Indikator lainnya
• Data kependudukan: Pertumbuhan
penduduk, Jumlah
• penduduk,jumlah penduduk miskin
• Indeks Kriminalitas
• Infrastruktur jalan, pelabuhan,
penerbangan
• Persentase kemiskinan
• Luas lahan pertanian, kehutanan
dll.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
13
14. Kependudukan
mengetahui : jumlah penduduk, jenis kelamin dan kelompok umur,
fertilitas, mortalitas, mobilitas/migrasi, sebaran penduduk, sebagai bahan
proyeksi jumlah penduduk setiap periode tahunan dan sensus penduduk
(10 tahunan)
Ketenagakerjaan
mengetahui keadaan ketenagakerjaan di indonesia untuk perencanaan
ketenagakerjaan nasional (semesteran dan tahunan)
Kemiskinan
sebagai data penghitungan jumlah masyarakat miskin dengan periode
tahunan
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
14
15. Potensi Desa
digunakan untuk: penentuan status perkotaan/pedesaan dan
tertinggal/tidak tertinggal (bersamaan dengan sensus penduduk,
sensus pertanian, dan sensus ekonomi)
Kesehatan
sebagai salah satu komponen penghitungan indeks pembangunan
manusia (ipm) setiap periode tahunan
Perumahan
data Perumahan perumahan (periode tahunan dan 10 tahunan)
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
15
16. Produk domestik bruto dan pertumbuhan ekonomi
menjadi indikator perkembangan pembangunan indonesia setiap
(triwulan)
Inflasi (Indeks Harga Konsumen)
Mengetahui pola konsumsi masyarakat (bulanan)
Indeks Harga Perdagangan Besar
menggambarkan kondisi perekonomian secara umum, deflator pdb, dan
digunakan sebagai dasar penghitungan eskalasi proyek bangunan/
konstruksi (bulanan)
Nilai Tukar Petani
untuk menghitung indeks yang diterima petani, indeks bppbm, dan nilai
tukar petani (bulanan)
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
16
17. Industri
untuk mendapatkan karakteristik perusahaan industri (tahunan)
Produksi
mengetahui produktivitas tanaman pangan (4 bulanan)
Ekspor dan Impor
untuk mengukur perkembangan ekspor/impor bulanan (bulanan dan
tahunan)
Transportasi Nasional
memperoleh data angkutan darat, angkutan laut dan angkutan
udara, (bulanan dan tahunan)
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
17
18. Keuangan Daerah
menyediakan data realisasi penerimaan, realisasi pengeluaran rutin dan
pembangunan pemerintah daerah provinsi (tahunan)
Konstruksi
diperoleh gambaran mengenai penyerapan tenaga kerja di sektor
konstruksi, struktur biaya maupun jumlah serta nilai produksi dari output
yang dihasilkan (tahunan)
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
18
19. Devinfo
• Digunakan oleh PBB untuk informasi pembangunan
• Software ini berupa sistem database yang digunakan sebagai
alat untuk mengorganisasikan, menyimpan dan menyajikan
data
• Dapat diunduh gratis melalui www.devinfo.org
• Database dapat diupload di internet sehingga dapat diakses
oleh semua orang - akuntabilitas
• Pemda dapat menggunakan software database yang lain
seperti desinventar, SAS dsb.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
19
20. • Microsoft Excel
• E views (untuk analisis statistik ekonomi)
• SPSS (untuk analisis statistik sosial, kesehatan dll)
• Stata ( analisis statistik ekonomi)
• SAS ( analisis statistik ekonomi, kesehatan, pertanian dll)
• Ilwis (analisis spasial/GIS)
• Arc View (Analisis Spasial/GIS)
• Microsoft Visual Basic Versi 6.0
• Dll
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
20
21. • BPS Lembaga penyedia data yang dapat dipertanggungjawabkan
di Indonesia
• Perlunya koordinasi dan kerjasama antara Pemda dan BPS dalam
perencanaan pembangunan
• Sumber-sumber data :
- Sensus
- Survei: Susenas, Sakernas, SDKI, Supas, SUSI, Podes,
- Catatan Administrasi Instansi Pemerintah : Pendidikan,
Kesehatan, Imigrasi, Ekspor Impor, Hotel, dll
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
21
22. • Ketersediaan data daerah yang kurang timely, sehingga
terkadang perencanaan dilakukan dengan menggunakan
data yang tidak update
• Manajemen data yang kurang diintegrasikan sehingga
banyak data terpisah-pisah meski berada dalam satu
instansi
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
22
23. Tantangan Ketersediaan Data
Kurangnya kualitas data
Belum teridentifikasinya ketersediaan data untuk
perencanaan dan kinerja di Setiap Bidang di lingkungan
Bappeda dan masing-masing SKPD Provinsi.
Belum teridentifikasinya ketersediaan data di level
Kabupaten, termasuk antara kabupaten induk dan
kabupaten pemekaran
Belum tersedianya data terpilah sesuai dengan acuan
pemerintah pusat
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
23
24. Tantangan Horisontal
Kurang sinkronnya indikator baik dalam lingkungan Bappeda
maupun SKPD di lingkungan provinsi
Belum lancarnya mekanisme arus dan alur data dari, ke dan antar
SKPD dan Bappeda Provinsi.
Belum lancarnya sharing informasi pemerintah
daerah/pengetahuan dan pendokumentasian di tingkat Provinsi
Tantangan Pemanfaatan Data
Belum optimalnya analisis data untuk perencanaan
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
24
25. Tantangan Vertikal
Kurang sinkronnya indikator Provinsi dan Kabupaten
Belum lancarnya dari sharing data dari Kabupaten ke Provinsi
Perbedaan kapasitas pendataan antar Kabupaten
Belum Lancarnya mekanisme sharing data dari SKPD ke
Bappeda di kabupaten
Belum lancarnya mekanisme sharing pengetahuan dan
pendokumentasiannya di Kabupaten
Kurangnya Bintek dari Propinsi ke Kabupaten dan Pusat ke
Propinsi
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
25
26. Tantangan Sumberdaya
Belum adanya tenaga fungsional statistik di lingkungan
Bappeda dan SKPD
Kurangnya tenaga teknis yang ahli di bidang database
Kurangnya tenaga teknis yang ahli di bidang web
Belum adanya panduan standar mengenai penghitungan
indikator
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
26
27. Pemetaan Ketersediaan data di lingkungan Bappeda
Provinsi
Pemetaan Ketersediaan data pada setiap SKPD di tingkat
Provinsi
Pemetaan Ketersediaan data di Kabupaten
Penyiapan Panduan sebagai acuan untuk penghitungan
indikator
Penunjukan Wali Data dari setiap SKPD
Pembentukan FORUM DATA Pembangunan di Provinsi
Papua.
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
27
28. Bekerjasama dengan Mitra Pembangunan untuk Penguatan
Data di tingkat Provinsi dan Kabupaten :
Dukungan terhadap identifikasi data apa yang harus ada
di bagian data Bappeda, bagian lain di Bappeda dan
SKPD
Pembuatan SOP mengenai mekanisme sharing data
antar SKPD
Harmonisasi indikator dan metadata antara Bappeda
dan SKPD
Dukungan teknis terhadap pengelolaan pengetahuan
dan pendokumentasian
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
28
29. ANGKET
PEMETAAN DATA
IDENTIFIKASI /
PENGISIAN ANGKET
Data itu ‘ADA’
Data ‘VALID’
Data ‘AKURAT’
Data ‘Up to date’
SDM Peng-INPUT DATA
Transfer KNOWLEDGE
Koordinasi Antar SKPD
FORUM DATA
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
29
30. Merupakan Kumpulan dari Wali Data setiap SKPD.
Wali Data akan meyampaikan / menyajikan data yang dimiliki
oleh SKPD, dengan Program Software DefInfo.
Wali Data berada dalam wadah : FORUM DATA
PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA yang terbentuk
berdasarkan SK Gubernur.
Secara rutin, Wali Data diharapkan meng-update data yang ada.
Kedepan, Perlu adanya Sosialisasi FORUM DATA di tingkat
Kabupaten/Kota, dan diharapkan adanya hubungan ONLINE
untuk mendapatkan data yang valid, akurat, dan Terkini dalam
mendukung PENTINGNYA DATA Dan INFORMASI BAGI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI PAPUA
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
30
31. Perlunya ketersediaan data yang Valid, Akurat, dan Terkini
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah di Papua.
Perlunya dukungan koordinasi antar lembaga (seluruh SKPD)
dalam upaya pengumpulan data, validasi data dan entry data
pada aplikasi.
Agar aplikasi DATA dapat berjalan berkesinambungan perlu
dukungan dan pembinaan SDM yang bertugas entry data ke
dalam aplikasi secara terus menerus dan diperlukan transfer of
knowledge antar SDM yang bertugas dalam entry data jika
terjadi bergantian personel.
Perlu adanya FORUM DATA di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota
untuk mendapatkan data yang valid, akurat, dan Terkini dalam
mendukung PENTINGNYA DATA Dan INFORMASI BAGI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PROVINSI PAPUA
BIDANG PENDATAAN
BAPPEDA PROVINSI PAPUA
31