SlideShare a Scribd company logo
SUMARDI
PPEP FEB UNS SURAKARTA
JL IR SUTAMI NO. 36 A SURAKARTA
BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN KUA DAN PPAS KOTA MAGELANG
TAHUN ANGGARAN 2016
DI PUSDIKLAT UNS SURAKARTA, 7 JULI 2015
 POSISI KUA PPAS DLM SIKLUS
ANGGARAN DAERAH
 PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN
KUA-PPAS
 PENDEKATAN STRUKTUR APBD
 ISU-ISU PEDAPATAN DAERAH
 ISU-ISU BELANJA DAERAH
 ISU-ISU PEMBIAYAAN DAERAH
 LAYOUT DOKUMEN KUA & PPAS
POSISI KUA-PPAS
DLM SIKLUS
ANGGARAN DAERAH
1 TH 1 TH ½ TH
PERENCANAAN
ANGGARAN
DAERAH
PELAKSANAAN
ANGGARAN
DAERAH
PERTANGGUNG-
JABAWAN
ANGGARAN
DAERAH
5
PP 105/2000
KMDN 29/2002
SEJARAH ISTILAH KUA DAN PPAS
UU 22/1999
UU 25/1999
UU 17/2003
UU 23/2014
UU 33/2004
PP 58/2005
PMDN 13/2006
AKU STRATAS
KUA PPAS
PMDN 59/2007
PMDN 21/2011
RPJMD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
RKPD
KUA PPAS
PEDOMAN
PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RAPERDA
APBD
TAPD
RKA-SKPD
Disampaikan
Pertengahan Juni dan
Dibahas bersama DPRD
paling lambat akhir
Juli
5 tahun
5 tahun
1 tahun
1 tahun
RKP
RPJMN
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN
KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
RPJPD RPJPN
20 tahun 20 tahun
Renstra
K/L
Renja
K/L
5 tahun
1 tahun
pedoman
dijabarkan
pedoman
diacu
pedoman
pedoman
pedoman
dijabarkan
diacu
pedoman Diserasikan dg
Musrenbang
Diacu
Diperhatikan
PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA, PPAS DAN APBD
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, PP 8/2008)
Disusun
paling lambat
Agustus -
September
disusun, dibahas dan
disetujui bersama paling
lambat Oktober - Nopember 6
PENYUSUNAN DAN
PEMBAHASAN
KUA-PPAS
8
DASAR PENYUSUNAN KUA DAN PPAS TA 2016
PEDOMAN
PENYUSUNAN
APBD 2016
RKPD
PEMKOT
2016
KUA
TAHUN
2016
PPAS
TAHUN
2016
PERMENDAGRI
PER-WALI
NOTA KESEPAKATAN
KDH – PIMP DPRD
NO. 52/2015
?
PMDG NO. 26/2006  APBD 2007
PMDG NO. 30/2007  APBD 2008
PMDG NO. 32/2008  APBD 2009
PMDG NO. 25/2009  APBD 2010
PMDG NO. 37/2010  APBD 2011
PMDG NO. 22/2011  APBD 2012
PMDG NO. 37/2012  APBD 2013
PMDG NO. 27/2013  APBD 2014
PMDG NO. 37/2014  APBD 2015
PMDG NO. 52/2015  APBD 2016
10
DPRD
Rancangan
KUA& PPAS
TAPD
KOORDINATOR TAPD
Rancangan
KUA&PPAS
KDH
Rancangan
KUA & PPAS
Disampaikan
kepada KDH
paling lambat
Minggu I Juni
Sekda selaku
Koordinator
TAPD
Rancangan KUA&PPAS
dibahas bersama
Panitia
Anggaran
DPRD
PEMERINTAH DAERAH
Nota Kesepakatan
Paling lambat
Akhir Bulan
Juli
RKPD
Rancangan
KUA&PPAS
Disampaikan ke
DPRD paling
lambat pada
pertengahan bln
Juni
Dalam
pembicaraan
pendahuluan
RAPBD tahun
berikutnya.
PENDEKATAN
STRUKTUR APBD
 APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD, dan
ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
 Keywords: Renc Keuangan,Tahunan,
Disetujuai Bersama Pemda & DPRD, Perda.
13
• PENDAPATAN
• BELANJA
◦ Belanja Tidak Langsung
◦ Belanja Langsung
Surplus/(Defisit)
• PEMBIAYAAN
- Penerimaan
- Pengeluaran
Pembiayaan Net
SILPA Tahun Berjalan
(-)
(-)
(+)
14
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :
1. Bantuan Dana
2. Hibah
3. Dana Darurat
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
15
Penjelasan Pasal 16 ayat (4) UU No
17/2003 antara lain terdiri dari
PP 58/2004
PERMENDAGRI 13/2006
PERMENDAGRI 59/2007
PERMENDAGRI 21/2011
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang
3. Belanja modal
4. Belanja bunga
5. Belanja subsidi
6. Belanja hibah
7. Belanja bantuan sosial
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang & jasa
3. Belanja modal
4. Belanja bunga
5. Belanja subsidi
6. Belanja hibah
7. Belanja bantuan sosial
8. Belanja bagi hasil
9. Bantuan keuangan
10. Belanja tak terduga
Belanja Tidak Langsung :
1. Belanja pegawai
2. Belanja bunga
3. Belanja subsidi
4. Belanja hibah
5. Belanja bantuan sosial
6. Belanja bagi hasil
7. Bantuan keuangan
8. Belanja tak terduga
Belanja Langsung :
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang dan jasa
3. Belanja modal
STRUKTUR PEMBIAYAAN DAERAH
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
5. Penerimaan Piutang Daerah
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo
2. Pembelian kembali obligasi daerah
3. Penyertaan modal (investasi) daerah
4. Pemberian piutang daerah
5. Transfer ke rekening dana cadangan
Pembiayaan neto
ISU-ISU
PENDAPATAN
DAERAH
◦Anggaran pendapatan
cenderung ditetapkan lebih
rendah.
 Mark-down;
 Cenderung Incremental;
 Takut tidak tercapai;
 Tidak tahu potensi;
 Pasrah dengan faktor kesulitan.
POTENSI JENIS
PENDAPATAN DAERAH
REALISASI JENIS
PENDAPATAN DAERAH
TARGET JENIS
PENDAPATAN DAERAH
KESENJANGAN
OBYEKTIF
KESENJANGAN
PERENCANAAN
COVERAGE
RATIO
COLLECTION
RATIO
EFISIENSI
-------------------------------
EFEKTIVITAS
Retribusi Parkir di tepi Jln Umum:
Target Tahun 2013 : Rp. 43.320.000,-
Potensi Thn 2013 : Rp. 120.790.880,-
Realisasi Thn 2013 : Rp. 43.520.000,-
Target Tahun 2014 : Rp. 107.444.000,-
Berapa
%100
arg
Re
x
etXiT
alisasiXi
CLR 
%100
000.320.43
000.520.43
xCLR 
%69,108CLR
%100
Re
x
PotensiXi
alisasiXi
CVR 
%100
880.790.120
000.520.43
xCVR 
%03,36CVR
TAHUN TARGET REALISASI (10%) REALISASI (15%)
2013 43,320,000 43,520,000 43,520,000
2014
BERDASARINCREMENTAL
47,872,000 50,048,000
2015 52,659,200 57,555,200
2016 57,925,120 66,188,480
2017 63,717,632 76,116,752
2018 70,089,395 87,534,265
2019 77,098,335 100,664,405
2020 84,808,168 115,764,065
2021 93,288,985
2022 102,617,884
2023 112,879,672
BERDASAR POTENSI
2014 107,440,000
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
24
Penganggaran
Perda tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang berpedoman pada UU 28/2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah dan PP 97/2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan
Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing;
Untuk itu, pemerintah daerah harus melakukan upaya peningkatan pendapatan daerah yang
bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah.
1
2
Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah harus didasarkan pada data potensi pajak daerah dan retribusi
daerah di masing-masing pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta memperhatikan perkiraan
pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2016 yang berpotensi terhadap target pendapatan pajak daerah dan retribusi
daerah serta realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah tahun sebelumnya.
ISU-ISU
BELANJA DAERAH
◦Anggaran belanja cenderung
ditetapkan lebih tinggi.
 Cenderung Mark-Up.
 Standar Harga Perlu Dikaji.
 ASB perlu disusun dan ditegakkan.
 Ada kepentingan dibalik anggaran.
 Uangnya Negara  Sense of Effiency
kurang.
◦Kurangnya keterpaduan,
konsistensi dan sinkronisasi
perencanaan dengan
penganggaran.
 Anggaran buah dari perencanaan,
 Tanpa rencana  tindakan reaktif.
 Bermuara inefisiensi & inefektivitas.
◦Kurangnya keterpaduan,
konsistensi dan sinkronisasi
perencanaan antar SKPD.
 Ego sektoral,
 Cost Center  Income Center,
 Strategic Apex,Operating Core,middle
line,technostructure,supporting staff,
 Sinergitas program dan kegiatan.
◦Relevansi Program / Kegiatan:
kurang responsif dengan
permasalahan dan / atau
kurang relevan dengan peluang
yang dihadapi.
 Kepentingan sesaat,
 Budget oriented,
 Kekuatan suara TAPD/Panggar,
 Kurang visioner.
◦ Spesifikasi indikator kinerja dan
target kinerja masih relatif lemah.
 Indikator kinerja kurang memenuhi SMART.
 Target kinerja bersifat kualitatif,
 Target kinerja kurang dapat terukur,
 Kurang difahaminya kerangka
penganggaran berbasis kinerja.
 Enggan mencantumkan indikator dan target
kinerja.
ISU
PEMBIAYAAN
DAERAH
PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN 2015
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penganggaran SiLPA hrs didasarkan pd penghitungan yg
cermat & rasional dng pertimbangkan perkiraan
realisasi anggaran TA 2015 dlm rangka hindari kemungkinan
adanya pengeluaran pd TA 2016 yg tdK dpt didanai akibat
tdk tercapainya SiLPA yg direncanakan. Selanjutnya SiLPA
dimaksud harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek
sumber SiLPA Tahun Anggaran 2015.
Keterangan :
 SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun
Lalu.
 SILPA : Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun
Berjalan.
PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN 2015
SISA LEBIH PEMBIAYAAN TAHUN BERJALAN (SILPA)
• Pemerintah daerah menetapkan (SILPA) TA 2016 bersaldo
nol.
• Dlm hal perhitungan penyusunan RAPBD hasilkan SILPA
positif, pemda hrs manfaatkan utk penambahan prog & keg
prioritas yg dibutuhkan, volume prog & keg yg tlh
dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
• Dlm hal perhitungan SILPA negatif, pemda lakukan
pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yg bkn mrpk kewajiban daerah, pengurangan
prog & keg yg krg prioritas dan/atau pengurangan volume
prog & kegiatannya.
89,292,860,665 92,972,848,273
136,670,642,799
223,224,008,481
R_2011 R_2012 R_2013 R_2014
7/17/2015 34
Kelebihan
Pendapatan
29.14%
Efisiensi
Belanja
70.86%
7/17/2015 35
 Sumber SiLPA dari Efisiensi Belanja
lebih pada “tidak terlaksananya
Belanja”.
 Ada kecenderungan SiLPA dari tahun
ke tahun menjadi semakin besar,
bagaimana pemecahannya spy tfk
terjadi “SiLPA Trap” atau “Jeratan
SiLPA”.
LAYOUT DOKUMEN
KUA DAN PPAS
POLA PIKIR
PENULISAN KUA
BAB II BAB III
BAB IV
Kerangka
Ekonomi
Makro
Kebijakan Pendapatan,
Belanja, Pembiayaan dan
Asset
Penutup
ASUMSI DASAR
BAB V
a. Latarbelakang (Visi dan Misi);
b. Tujuan Penyusunan;
c. Dasar Hukum Penyusunan;
d. Kondisi Umum Daerah;
e. Prioritas Daerah.
Prioritas
1
Target Bidang
Ekonomi Prioritas
2
Prioritas
3
Target Bidang
Sosial Budaya
Target Bidang
Politik
Pemerintahan
BAB I
Pendahuluan
VISI DAN MISI
KDH TERPILIH
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang penyusunan
KU APBD;
1.2. Tujuan penyusunan KU APBD
1.3. Dasar (hukum) penyusunan
KU APBD.
BAB II. KERANGKA EKONOMI MAKRO
DAERAH
2.1. Perkembangan Indikator
Makro Ekonomi Tahun
Sebelumnya;
2.2.Rencana Target Ekonomi
Makro pada Tahun
Perencanaan.
BAB III. ASUMSI-ASUMSI DAERAH
PENYUSUNAN RAPBD
3.1. Asumsi Dasar APBN
3.2. Laju Inflasi
3.2. Pertumbuhan PDRB
3.3. Lain-lain Asumsi (Mis : Gaji
Pegawai)
BAB IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN,
BELANJA DAN PEMBIAYAAN
DAERAH
4.1. Pendapatan Daerah
4.2. Belanja Daerah
4.2. Pembiayaan Daerah
4.1. Pendapatan Daerah
4.1.1. Kebijakan Perenc Pendapatan
Daerah
4.1.2.Target Pendapatan Daerah
4.1.3. Upaya2 Pemda dlm Mencapai
Target
4.2. Belanja Daerah
4.2.1. Kebijakan Perenc Belanja dan
Perkiraan Total Belanja Daerah
4.2.2. Kebijakan Blj Pegawai, Bunga,
Subsidi, Hibah, bansos dll.
4.2.3. Kebijakan Pemb Daerah, Kendala,
Strategi dan Prioritas
4.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Berdasar
Urusan Pem & SKPD.
4.3. Pembiayaan Daerah
4.3.1. Kebijakan Penerimaan
Pembiayaan
4.3.2.Kebijakan Pengeluaran
Pembiayaan.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini juga dapat berisi tentang hal-hal lain yang disepakati DPRD dan
Kepala Daerah dan perlu dimasukkan dalam Kebijakan Umum APBD.
Demikianlah Kebijakan Umum APBD ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam
penyusunan PPAS dan RAPBD Tahun Anggaran berkenaan.
CONTOH KESEIMBANGAN APBD DLM DOKUMEN KUA
URAIAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI APBD KUA/PPAS
Pendapatan Daerah 951,987,638,823 1,083,874,972,133 1,225,384,220,297 1,471,812,527,967 1,485,841,734,565 1,536,979,435,925
Belanja Daerah 960,378,705,229 1,064,653,962,946 1,188,654,360,771 1,378,803,787,285 1,555,526,510,921 1,574,851,652,125
Surplus/ (Defisit) (8,391,066,406) 19,221,009,187 36,729,859,526 93,008,740,682 (69,684,776,356) (37,872,216,200)
Penerimaan Pembiayaan 112,241,620,771 98,190,139,164 115,256,783,273 147,057,267,799 87,144,776,356 59,372,216,200
Pengeluaran Pembiayaan 14,557,693,700 24,438,300,078 15,316,000,000 16,842,000,000 17,460,000,000 21,500,000,000
Pembiayaan Neto 97,683,927,071 73,751,839,086 99,940,783,273 130,720,642,799 69,684,776,356 37,872,216,200
SILPA 89,292,860,665 92,972,848,273 136,670,642,799 223,729,383,481 - -
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang;
1.2. Tujuan
1.3. Dasar Hukum.
BAB II. RENCANA PENDAPATAN DAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
2.1. Pendapatan Asli Daerah
2.2. Dana Perimbangan
2.3. Lain2 Pendapatan Daerah
yang Sah
2.4. Sumber2 Penerimaan
Pembiayaan.
NO. PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
TARGET TAHUN ANGGARAN
BERKENAAN
DASAR HUKUM
1 2 3 4
1 Pendapatan Asli Daerah
1.1 Pajak Daerah
1.2 Retribusi Daerah
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
2 Dana Perimbangan
2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
2.2 Dana Alokasi Umum
2.3 Dana Alokasi Khusus
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
3.1 Hibah
3.2 Dana Darurat
3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
3.5
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
Penerimaan pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya
(SiLPA)
Pencairan dana cadangan
Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman daerah
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan piutang daerah
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
JUMLAH DANA TERSEDIA
BAB III. PRIORITAS BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2011
Urutan prioritas penggunaan
pendapatan dan sumber
pembiayaan daerah yang
akan dituangkan dalam
anggaran belanja daerah.
NO.
Prioritas
Pembangunan
Sasaran
SKPD yang
melaksanakan
Nama Program
1. Contoh :
Penanggulangan
Kemiskinan
Contoh :
Meningkatnya
kesejahteraan penduduk
miskin sehingga prosentase
penduduk miskin dapat
mencapai 14,4% pada akhir
tahun 2007
Contoh :
1. Dinas Sosial;
2. Dinas PMD;
3. Dinas kesehatan;
Contoh :
Pemberdayaan
Fakir Miskin
2.
3.
4.
Dst.
JUMLAH
Catatan:
Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan
pilihan yang dipilih oleh daerah tersebut
BAB IV. PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
BERDASARKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM
KEGIATAN
4.1. Plafon Anggaran Sementara
Berdasar Urusan Pemerintahan
4.2. Plafon Anggaran Sementara
Berdasar Program Kegiatan
4.3. Plafon Anggaran Sementara
Belanja Tidak Langsung.
URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (RP) KET.
2 3 4
URUSAN WAJIB
1 Pendidikan
1.1 Dinas/Badan/Kantor
1.2 Dst………………
2 Kesehatan
2.1 Dinas/Badan/Kantor
2.2 Dst………………
3 Pekerjaan Umum
3.1 Dinas/Badan/Kantor
3.2 Dst………………
4 Perumahan
4.1 Dinas/Badan/Kantor
4.2 Dst………………
URUSAN PILIHAN
1 Pertanian
1.1 Dinas/Badan/Kantor
1.2 Dst………………
2 Kehutanan
2.1 Dinas/Badan/Kantor
2.2 Dst………………
NOMOR PROGRAM/KEGIATAN SASARAN TARGET
PLAFON
ANGGARAN
SEMENTARA
(Rp.)
1 2 3 4 5
01 Program A
02 Program B
03 Program C
04 Program D
05 Program dst .....
Urusan :
SKPD :
NO. URAIAN
PLAFON
ANGGARAN
SEMENTARA (Rp.)
1 Belanja Pegawai
2 Belanja Bunga
3 Balanja Subsidi
4 Belanja Hibah
5 Belanja Bantuan Sosial
6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa
7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
8 Belanja Tidak Terduga
BAB V. RANCANGAN PEMBIAYAAN
DAERAH
5.1. Target Penerimaan Pembiayaan
Daerah
5.2. Target Pengeluaran Pembiayaan
Daerah.
NO. URAIAN
PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (Rp.)
PEMBIAYAAN DAERAH
1 Penerimaan pembiayaan
1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya (SiLPA)
1.2 Pencairan dana cadangan
1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
1.4 Penerimaan pinjaman daerah
1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman
1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
2 Pengeluaran pembiayaan
2.1 Pembentukan dana cadangan
2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah
2.3 Pembayaran pokok utang
2.4 Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
BAB VI. PENUTUP
Demikianlah Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran Berkenaan dibuat
untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun RAPBD TA. Berkenaan. Pada Bab ini juga
berisikan kesepakatan-kesepakatan lain antara pemerintah
daerah dan DPRD terhadap PPAS.
Nama : SUMARDI
Tempat/Tgl. Lahir : Klaten, 08 September 1962
Agama : Islam
Status : Menikah, dengan 6 anak
Alamat Kantor : Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) FE UNS, Jl. Ir Sutami No. 36 A Surakarta.
Telpon: 0271-668607, Fax: 0271-668609, HP: 081329903563 E-mail: smd_ekon@yahoo.co.id.
Alamat Rumah : Jl. Cendrawasih No. 11, Blok A1, Perum UNS V Palur, Ngringo, Jaten, Karanganyar.
Telpon: 0271-8200579, 0271-826194.
PENGALAMAN/PEKERJAAN
 Residen Konsultas Pogram and Financial, Planning, Analysis, Control – Koordinasi (PAFPACK) untuk Pemerintah Propinsi DIY, Kota
Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kota Semarang, Tahun 1991 – 1994.
 Konsultan Revenue Improvement Action Plan (RIAP) untuk Kota Surakarta, Tahun 1995 - 1996.
 Konsultan GLG-GTZ untuk Penguatan Kapasitas Pemda dalam Penganggaran Daerah untuk meningkatkan Pelayanan Publik.
 Konsultan Perencanaan dan Penganggaran Daerah pada PT. Duta Wirya Surakarta, Pusat Pengembangan Ekonomi Regional
(PUSPER) Jakarta, Lembaga Studi dan Pengembangan Otonomi Daerah (LSP-OTDA) Yogyakarta, Lembaga Studi dan
Pengembangan Ekonomi dan Otonomi Daerah (LSP-EKoDA) Yogyakarta, Citra Daya Insani Yogyakarta, Yogyakarta Management
Consultant (YMC) Yogyakarta, LPP Dharma Mulia Yogyakarta, LP2OD Jakarta, PT. Kharisma Bengawan Solo (KBS) Surakarta,
Lembaga Asistensi Pemerintah Daerah (LAPD) Yogyakarta, PT. Sumaplan Adicipta Persada Jakarta, PT. Mitra Agung Manunggal
Samarinda, CV Nirmana Semarang, CV Bromas Damar Kahuripan Sukoharjo, CV Hastha Bhawana Surakarta, CV. Pakarsemi
Sukoharjo, CV. Kharisma Sukoharjo, Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) FE UNS, Pusat Penelitian Pedesaan
dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) LPPM UNS, Pusat Kajian Hukum dan Pemberdayaan Otonomi Daerah (PKHPOD),
Pusat Kajian Hukum dan Kebijakan Publik (PKHKP), Pusat Kajian Hukum dan Budaya FH UNS Surakarta, LKP-OTDA Catur Mitra
Yogyakarta, dll.
JABATAN SEKARANG
 Kepala Divisi Penelitian dan Pengkajian Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) Fakultas Ekonomi UNS Surakarta.

More Related Content

What's hot

APBD
APBDAPBD
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
Ahmad Abdul Haq
 
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrualGambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
Tatang Suwandi
 
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
Ahmad Abdul Haq
 
14 15 ringkasan perda papbd 2019
14 15 ringkasan perda papbd 201914 15 ringkasan perda papbd 2019
14 15 ringkasan perda papbd 2019
pandirambo900
 
3 dok prioritas & plafon 2018
3 dok prioritas & plafon 20183 dok prioritas & plafon 2018
3 dok prioritas & plafon 2018
pandirambo900
 
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
Ahmad Abdul Haq
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018
pandirambo900
 
Rencana penarikan dana
Rencana penarikan danaRencana penarikan dana
Rencana penarikan dana
PututWijanarko1
 
23 lra ppkd 2019
23 lra ppkd 201923 lra ppkd 2019
23 lra ppkd 2019
pandirambo900
 
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014Mulyadi Yusuf
 
Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaReza Apriandi
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
Ary Efendi
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
Ary Efendi
 

What's hot (20)

APBD
APBDAPBD
APBD
 
Analisa ratio apbd
Analisa ratio apbdAnalisa ratio apbd
Analisa ratio apbd
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
Tansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah fullTansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah full
 
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrualGambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
 
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
 
14 15 ringkasan perda papbd 2019
14 15 ringkasan perda papbd 201914 15 ringkasan perda papbd 2019
14 15 ringkasan perda papbd 2019
 
Presentasi dak
Presentasi dakPresentasi dak
Presentasi dak
 
3 dok prioritas & plafon 2018
3 dok prioritas & plafon 20183 dok prioritas & plafon 2018
3 dok prioritas & plafon 2018
 
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018
 
Rencana penarikan dana
Rencana penarikan danaRencana penarikan dana
Rencana penarikan dana
 
Analisis apbd
Analisis apbdAnalisis apbd
Analisis apbd
 
Teknik pemanfaatan silpa
Teknik pemanfaatan silpaTeknik pemanfaatan silpa
Teknik pemanfaatan silpa
 
“ SOSIALISASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDA...
“ SOSIALISASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN  BERBASIS AKRUAL BERDA...“ SOSIALISASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN  BERBASIS AKRUAL BERDA...
“ SOSIALISASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDA...
 
23 lra ppkd 2019
23 lra ppkd 201923 lra ppkd 2019
23 lra ppkd 2019
 
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014
Desentralisasi fiskla arah kebijakan 2014
 
Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemda
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 

Viewers also liked

2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
Sumardi Wiryosumarto
 
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardiSalatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
Sumardi Wiryosumarto
 
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+provPA_Klaten
 
Dns sma pms
Dns sma pmsDns sma pms
Dns sma pms
Dedi Fauziyanto
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
Sumardi Wiryosumarto
 
Gelar Opsnal 09
Gelar Opsnal 09Gelar Opsnal 09
Gelar Opsnal 09RENBANG
 
Gelar perkara kelompok 3
Gelar perkara kelompok 3Gelar perkara kelompok 3
Gelar perkara kelompok 3
MoI
 
Paparan Polda Tentang Illegal Logging
Paparan Polda Tentang Illegal LoggingPaparan Polda Tentang Illegal Logging
Paparan Polda Tentang Illegal LoggingPeople Power
 
Sk .PTPKDes
Sk .PTPKDesSk .PTPKDes
Sk .PTPKDes
Suwondo Chan
 
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDesLamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Suwondo Chan
 
Apbdes 2016
Apbdes 2016Apbdes 2016
Apbdes 2016
ari saridjo
 
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
ari saridjo
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Yudhi Aldriand
 

Viewers also liked (13)

2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
2015 juli 03_sumardi_kua ppas_dprd kab semarang
 
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardiSalatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
Salatiga cak lkpj_ata_2014_mardi
 
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
2011 Pajak daerah final setuju menkeu+prov
 
Dns sma pms
Dns sma pmsDns sma pms
Dns sma pms
 
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
2015 juli 01_sumardi_analisis keuda_kua ppas_magetan_2016_keseimbangan apbd
 
Gelar Opsnal 09
Gelar Opsnal 09Gelar Opsnal 09
Gelar Opsnal 09
 
Gelar perkara kelompok 3
Gelar perkara kelompok 3Gelar perkara kelompok 3
Gelar perkara kelompok 3
 
Paparan Polda Tentang Illegal Logging
Paparan Polda Tentang Illegal LoggingPaparan Polda Tentang Illegal Logging
Paparan Polda Tentang Illegal Logging
 
Sk .PTPKDes
Sk .PTPKDesSk .PTPKDes
Sk .PTPKDes
 
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDesLamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
 
Apbdes 2016
Apbdes 2016Apbdes 2016
Apbdes 2016
 
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
Lampiran Perdes No.1 Th 2016 Ttg APBDes 2016
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 

Similar to 2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang

8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
kabupaten_pakpakbharat
 
14. Serketariat daerah
14. Serketariat daerah14. Serketariat daerah
14. Serketariat daerah
kabupaten_pakpakbharat
 
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
kabupaten_pakpakbharat
 
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
kabupaten_pakpakbharat
 
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan KeuanganBuku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
infosanitasi
 
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
kabupaten_pakpakbharat
 
Skpkd
SkpkdSkpkd
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
pandirambo900
 
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Mellianae Merkusi
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
pandirambo900
 
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kabupaten_pakpakbharat
 
1. Dinas pendidikan
1. Dinas pendidikan 1. Dinas pendidikan
1. Dinas pendidikan
kabupaten_pakpakbharat
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
ssuser8f1e591
 
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
kabupaten_pakpakbharat
 
Skpkd
SkpkdSkpkd
4. Dinas pekerjaan umum
4. Dinas pekerjaan umum4. Dinas pekerjaan umum
4. Dinas pekerjaan umum
kabupaten_pakpakbharat
 
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian DaerahBadan Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
DiskominfoPB
 
5 rka ppkd 2019
5 rka ppkd 20195 rka ppkd 2019
5 rka ppkd 2019
pandirambo900
 
1. dinas pendidikan
1. dinas pendidikan 1. dinas pendidikan
1. dinas pendidikan
kabupaten_pakpakbharat
 

Similar to 2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang (20)

8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
8. Kantor pelayanan perijinan satu pintu dan penanaman modal
 
14. Serketariat daerah
14. Serketariat daerah14. Serketariat daerah
14. Serketariat daerah
 
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangand dan aset daerah
 
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
 
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan KeuanganBuku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
Buku Putih Sanitasi - 3-3 Kelembagaan dan Keuangan
 
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
 
Skpkd
SkpkdSkpkd
Skpkd
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pendapatan Kota Palangka Raya
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
6. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
 
1. Dinas pendidikan
1. Dinas pendidikan 1. Dinas pendidikan
1. Dinas pendidikan
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
 
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan d an aset daerah
 
Skpkd
SkpkdSkpkd
Skpkd
 
Bkd
BkdBkd
Bkd
 
4. Dinas pekerjaan umum
4. Dinas pekerjaan umum4. Dinas pekerjaan umum
4. Dinas pekerjaan umum
 
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian DaerahBadan Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
 
5 rka ppkd 2019
5 rka ppkd 20195 rka ppkd 2019
5 rka ppkd 2019
 
1. dinas pendidikan
1. dinas pendidikan 1. dinas pendidikan
1. dinas pendidikan
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 

Recently uploaded (17)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 

2015 juli 07_sumardi_kua ppas_dprd kota magelang

  • 1. SUMARDI PPEP FEB UNS SURAKARTA JL IR SUTAMI NO. 36 A SURAKARTA BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN KUA DAN PPAS KOTA MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2016 DI PUSDIKLAT UNS SURAKARTA, 7 JULI 2015
  • 2.  POSISI KUA PPAS DLM SIKLUS ANGGARAN DAERAH  PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN KUA-PPAS  PENDEKATAN STRUKTUR APBD  ISU-ISU PEDAPATAN DAERAH  ISU-ISU BELANJA DAERAH  ISU-ISU PEMBIAYAAN DAERAH  LAYOUT DOKUMEN KUA & PPAS
  • 4. 1 TH 1 TH ½ TH PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH PELAKSANAAN ANGGARAN DAERAH PERTANGGUNG- JABAWAN ANGGARAN DAERAH
  • 5. 5 PP 105/2000 KMDN 29/2002 SEJARAH ISTILAH KUA DAN PPAS UU 22/1999 UU 25/1999 UU 17/2003 UU 23/2014 UU 33/2004 PP 58/2005 PMDN 13/2006 AKU STRATAS KUA PPAS PMDN 59/2007 PMDN 21/2011
  • 6. RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD RKPD KUA PPAS PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD RAPERDA APBD TAPD RKA-SKPD Disampaikan Pertengahan Juni dan Dibahas bersama DPRD paling lambat akhir Juli 5 tahun 5 tahun 1 tahun 1 tahun RKP RPJMN NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH 1 tahun 1 tahun 5 tahun RPJPD RPJPN 20 tahun 20 tahun Renstra K/L Renja K/L 5 tahun 1 tahun pedoman dijabarkan pedoman diacu pedoman pedoman pedoman dijabarkan diacu pedoman Diserasikan dg Musrenbang Diacu Diperhatikan PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA, PPAS DAN APBD (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, PP 8/2008) Disusun paling lambat Agustus - September disusun, dibahas dan disetujui bersama paling lambat Oktober - Nopember 6
  • 8. 8 DASAR PENYUSUNAN KUA DAN PPAS TA 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN APBD 2016 RKPD PEMKOT 2016 KUA TAHUN 2016 PPAS TAHUN 2016 PERMENDAGRI PER-WALI NOTA KESEPAKATAN KDH – PIMP DPRD NO. 52/2015 ?
  • 9. PMDG NO. 26/2006  APBD 2007 PMDG NO. 30/2007  APBD 2008 PMDG NO. 32/2008  APBD 2009 PMDG NO. 25/2009  APBD 2010 PMDG NO. 37/2010  APBD 2011 PMDG NO. 22/2011  APBD 2012 PMDG NO. 37/2012  APBD 2013 PMDG NO. 27/2013  APBD 2014 PMDG NO. 37/2014  APBD 2015 PMDG NO. 52/2015  APBD 2016
  • 10. 10 DPRD Rancangan KUA& PPAS TAPD KOORDINATOR TAPD Rancangan KUA&PPAS KDH Rancangan KUA & PPAS Disampaikan kepada KDH paling lambat Minggu I Juni Sekda selaku Koordinator TAPD Rancangan KUA&PPAS dibahas bersama Panitia Anggaran DPRD PEMERINTAH DAERAH Nota Kesepakatan Paling lambat Akhir Bulan Juli RKPD Rancangan KUA&PPAS Disampaikan ke DPRD paling lambat pada pertengahan bln Juni Dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun berikutnya.
  • 12.  APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.  Keywords: Renc Keuangan,Tahunan, Disetujuai Bersama Pemda & DPRD, Perda.
  • 13. 13 • PENDAPATAN • BELANJA ◦ Belanja Tidak Langsung ◦ Belanja Langsung Surplus/(Defisit) • PEMBIAYAAN - Penerimaan - Pengeluaran Pembiayaan Net SILPA Tahun Berjalan (-) (-) (+)
  • 14. 14 A. Pendapatan Asli Daerah: 1. Pajak Daerah 2. Retribusi Derah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B. Dana Perimbangan : 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah : 1. Bantuan Dana 2. Hibah 3. Dana Darurat 4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS 5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
  • 15. 15 Penjelasan Pasal 16 ayat (4) UU No 17/2003 antara lain terdiri dari PP 58/2004 PERMENDAGRI 13/2006 PERMENDAGRI 59/2007 PERMENDAGRI 21/2011 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang 3. Belanja modal 4. Belanja bunga 5. Belanja subsidi 6. Belanja hibah 7. Belanja bantuan sosial 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang & jasa 3. Belanja modal 4. Belanja bunga 5. Belanja subsidi 6. Belanja hibah 7. Belanja bantuan sosial 8. Belanja bagi hasil 9. Bantuan keuangan 10. Belanja tak terduga Belanja Tidak Langsung : 1. Belanja pegawai 2. Belanja bunga 3. Belanja subsidi 4. Belanja hibah 5. Belanja bantuan sosial 6. Belanja bagi hasil 7. Bantuan keuangan 8. Belanja tak terduga Belanja Langsung : 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang dan jasa 3. Belanja modal
  • 16. STRUKTUR PEMBIAYAAN DAERAH A. Penerimaan Pembiayaan: 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 5. Penerimaan Piutang Daerah B. Pengeluaran Pembiayaan: 1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo 2. Pembelian kembali obligasi daerah 3. Penyertaan modal (investasi) daerah 4. Pemberian piutang daerah 5. Transfer ke rekening dana cadangan Pembiayaan neto
  • 18. ◦Anggaran pendapatan cenderung ditetapkan lebih rendah.  Mark-down;  Cenderung Incremental;  Takut tidak tercapai;  Tidak tahu potensi;  Pasrah dengan faktor kesulitan.
  • 19. POTENSI JENIS PENDAPATAN DAERAH REALISASI JENIS PENDAPATAN DAERAH TARGET JENIS PENDAPATAN DAERAH KESENJANGAN OBYEKTIF KESENJANGAN PERENCANAAN COVERAGE RATIO COLLECTION RATIO EFISIENSI ------------------------------- EFEKTIVITAS
  • 20. Retribusi Parkir di tepi Jln Umum: Target Tahun 2013 : Rp. 43.320.000,- Potensi Thn 2013 : Rp. 120.790.880,- Realisasi Thn 2013 : Rp. 43.520.000,- Target Tahun 2014 : Rp. 107.444.000,- Berapa
  • 23. TAHUN TARGET REALISASI (10%) REALISASI (15%) 2013 43,320,000 43,520,000 43,520,000 2014 BERDASARINCREMENTAL 47,872,000 50,048,000 2015 52,659,200 57,555,200 2016 57,925,120 66,188,480 2017 63,717,632 76,116,752 2018 70,089,395 87,534,265 2019 77,098,335 100,664,405 2020 84,808,168 115,764,065 2021 93,288,985 2022 102,617,884 2023 112,879,672 BERDASAR POTENSI 2014 107,440,000
  • 24. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH 24 Penganggaran Perda tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang berpedoman pada UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan PP 97/2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing; Untuk itu, pemerintah daerah harus melakukan upaya peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah. 1 2 Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah harus didasarkan pada data potensi pajak daerah dan retribusi daerah di masing-masing pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta memperhatikan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2016 yang berpotensi terhadap target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah serta realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah tahun sebelumnya.
  • 26. ◦Anggaran belanja cenderung ditetapkan lebih tinggi.  Cenderung Mark-Up.  Standar Harga Perlu Dikaji.  ASB perlu disusun dan ditegakkan.  Ada kepentingan dibalik anggaran.  Uangnya Negara  Sense of Effiency kurang.
  • 27. ◦Kurangnya keterpaduan, konsistensi dan sinkronisasi perencanaan dengan penganggaran.  Anggaran buah dari perencanaan,  Tanpa rencana  tindakan reaktif.  Bermuara inefisiensi & inefektivitas.
  • 28. ◦Kurangnya keterpaduan, konsistensi dan sinkronisasi perencanaan antar SKPD.  Ego sektoral,  Cost Center  Income Center,  Strategic Apex,Operating Core,middle line,technostructure,supporting staff,  Sinergitas program dan kegiatan.
  • 29. ◦Relevansi Program / Kegiatan: kurang responsif dengan permasalahan dan / atau kurang relevan dengan peluang yang dihadapi.  Kepentingan sesaat,  Budget oriented,  Kekuatan suara TAPD/Panggar,  Kurang visioner.
  • 30. ◦ Spesifikasi indikator kinerja dan target kinerja masih relatif lemah.  Indikator kinerja kurang memenuhi SMART.  Target kinerja bersifat kualitatif,  Target kinerja kurang dapat terukur,  Kurang difahaminya kerangka penganggaran berbasis kinerja.  Enggan mencantumkan indikator dan target kinerja.
  • 32. PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN 2015 PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penganggaran SiLPA hrs didasarkan pd penghitungan yg cermat & rasional dng pertimbangkan perkiraan realisasi anggaran TA 2015 dlm rangka hindari kemungkinan adanya pengeluaran pd TA 2016 yg tdK dpt didanai akibat tdk tercapainya SiLPA yg direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran 2015. Keterangan :  SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun Lalu.  SILPA : Sisa Lebih Perhitungan AnggaranTahun Berjalan.
  • 33. PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN 2015 SISA LEBIH PEMBIAYAAN TAHUN BERJALAN (SILPA) • Pemerintah daerah menetapkan (SILPA) TA 2016 bersaldo nol. • Dlm hal perhitungan penyusunan RAPBD hasilkan SILPA positif, pemda hrs manfaatkan utk penambahan prog & keg prioritas yg dibutuhkan, volume prog & keg yg tlh dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. • Dlm hal perhitungan SILPA negatif, pemda lakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yg bkn mrpk kewajiban daerah, pengurangan prog & keg yg krg prioritas dan/atau pengurangan volume prog & kegiatannya.
  • 36.  Sumber SiLPA dari Efisiensi Belanja lebih pada “tidak terlaksananya Belanja”.  Ada kecenderungan SiLPA dari tahun ke tahun menjadi semakin besar, bagaimana pemecahannya spy tfk terjadi “SiLPA Trap” atau “Jeratan SiLPA”.
  • 38. POLA PIKIR PENULISAN KUA BAB II BAB III BAB IV Kerangka Ekonomi Makro Kebijakan Pendapatan, Belanja, Pembiayaan dan Asset Penutup ASUMSI DASAR BAB V a. Latarbelakang (Visi dan Misi); b. Tujuan Penyusunan; c. Dasar Hukum Penyusunan; d. Kondisi Umum Daerah; e. Prioritas Daerah. Prioritas 1 Target Bidang Ekonomi Prioritas 2 Prioritas 3 Target Bidang Sosial Budaya Target Bidang Politik Pemerintahan BAB I Pendahuluan VISI DAN MISI KDH TERPILIH
  • 39. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penyusunan KU APBD; 1.2. Tujuan penyusunan KU APBD 1.3. Dasar (hukum) penyusunan KU APBD.
  • 40. BAB II. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Tahun Sebelumnya; 2.2.Rencana Target Ekonomi Makro pada Tahun Perencanaan.
  • 41. BAB III. ASUMSI-ASUMSI DAERAH PENYUSUNAN RAPBD 3.1. Asumsi Dasar APBN 3.2. Laju Inflasi 3.2. Pertumbuhan PDRB 3.3. Lain-lain Asumsi (Mis : Gaji Pegawai)
  • 42. BAB IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.1. Pendapatan Daerah 4.2. Belanja Daerah 4.2. Pembiayaan Daerah
  • 43. 4.1. Pendapatan Daerah 4.1.1. Kebijakan Perenc Pendapatan Daerah 4.1.2.Target Pendapatan Daerah 4.1.3. Upaya2 Pemda dlm Mencapai Target
  • 44. 4.2. Belanja Daerah 4.2.1. Kebijakan Perenc Belanja dan Perkiraan Total Belanja Daerah 4.2.2. Kebijakan Blj Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, bansos dll. 4.2.3. Kebijakan Pemb Daerah, Kendala, Strategi dan Prioritas 4.2.4. Kebijakan Belanja Daerah Berdasar Urusan Pem & SKPD.
  • 45. 4.3. Pembiayaan Daerah 4.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan 4.3.2.Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan. BAB V. PENUTUP Pada bab ini juga dapat berisi tentang hal-hal lain yang disepakati DPRD dan Kepala Daerah dan perlu dimasukkan dalam Kebijakan Umum APBD. Demikianlah Kebijakan Umum APBD ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS dan RAPBD Tahun Anggaran berkenaan.
  • 46. CONTOH KESEIMBANGAN APBD DLM DOKUMEN KUA URAIAN TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI APBD KUA/PPAS Pendapatan Daerah 951,987,638,823 1,083,874,972,133 1,225,384,220,297 1,471,812,527,967 1,485,841,734,565 1,536,979,435,925 Belanja Daerah 960,378,705,229 1,064,653,962,946 1,188,654,360,771 1,378,803,787,285 1,555,526,510,921 1,574,851,652,125 Surplus/ (Defisit) (8,391,066,406) 19,221,009,187 36,729,859,526 93,008,740,682 (69,684,776,356) (37,872,216,200) Penerimaan Pembiayaan 112,241,620,771 98,190,139,164 115,256,783,273 147,057,267,799 87,144,776,356 59,372,216,200 Pengeluaran Pembiayaan 14,557,693,700 24,438,300,078 15,316,000,000 16,842,000,000 17,460,000,000 21,500,000,000 Pembiayaan Neto 97,683,927,071 73,751,839,086 99,940,783,273 130,720,642,799 69,684,776,356 37,872,216,200 SILPA 89,292,860,665 92,972,848,273 136,670,642,799 223,729,383,481 - -
  • 47. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang; 1.2. Tujuan 1.3. Dasar Hukum.
  • 48. BAB II. RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 2.1. Pendapatan Asli Daerah 2.2. Dana Perimbangan 2.3. Lain2 Pendapatan Daerah yang Sah 2.4. Sumber2 Penerimaan Pembiayaan.
  • 49. NO. PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH TARGET TAHUN ANGGARAN BERKENAAN DASAR HUKUM 1 2 3 4 1 Pendapatan Asli Daerah 1.1 Pajak Daerah 1.2 Retribusi Daerah 1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 2 Dana Perimbangan 2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 2.2 Dana Alokasi Umum 2.3 Dana Alokasi Khusus 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 3.1 Hibah 3.2 Dana Darurat 3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya JUMLAH PENDAPATAN DAERAH Penerimaan pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) Pencairan dana cadangan Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian pinjaman Penerimaan piutang daerah JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN JUMLAH DANA TERSEDIA
  • 50. BAB III. PRIORITAS BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 Urutan prioritas penggunaan pendapatan dan sumber pembiayaan daerah yang akan dituangkan dalam anggaran belanja daerah.
  • 51. NO. Prioritas Pembangunan Sasaran SKPD yang melaksanakan Nama Program 1. Contoh : Penanggulangan Kemiskinan Contoh : Meningkatnya kesejahteraan penduduk miskin sehingga prosentase penduduk miskin dapat mencapai 14,4% pada akhir tahun 2007 Contoh : 1. Dinas Sosial; 2. Dinas PMD; 3. Dinas kesehatan; Contoh : Pemberdayaan Fakir Miskin 2. 3. 4. Dst. JUMLAH Catatan: Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah tersebut
  • 52. BAB IV. PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM KEGIATAN 4.1. Plafon Anggaran Sementara Berdasar Urusan Pemerintahan 4.2. Plafon Anggaran Sementara Berdasar Program Kegiatan 4.3. Plafon Anggaran Sementara Belanja Tidak Langsung.
  • 53. URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (RP) KET. 2 3 4 URUSAN WAJIB 1 Pendidikan 1.1 Dinas/Badan/Kantor 1.2 Dst……………… 2 Kesehatan 2.1 Dinas/Badan/Kantor 2.2 Dst……………… 3 Pekerjaan Umum 3.1 Dinas/Badan/Kantor 3.2 Dst……………… 4 Perumahan 4.1 Dinas/Badan/Kantor 4.2 Dst……………… URUSAN PILIHAN 1 Pertanian 1.1 Dinas/Badan/Kantor 1.2 Dst……………… 2 Kehutanan 2.1 Dinas/Badan/Kantor 2.2 Dst………………
  • 54. NOMOR PROGRAM/KEGIATAN SASARAN TARGET PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) 1 2 3 4 5 01 Program A 02 Program B 03 Program C 04 Program D 05 Program dst ..... Urusan : SKPD :
  • 55. NO. URAIAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Bunga 3 Balanja Subsidi 4 Belanja Hibah 5 Belanja Bantuan Sosial 6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 8 Belanja Tidak Terduga
  • 56. BAB V. RANCANGAN PEMBIAYAAN DAERAH 5.1. Target Penerimaan Pembiayaan Daerah 5.2. Target Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
  • 57. NO. URAIAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp.) PEMBIAYAAN DAERAH 1 Penerimaan pembiayaan 1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) 1.2 Pencairan dana cadangan 1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 1.4 Penerimaan pinjaman daerah 1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 1.6 Penerimaan piutang daerah Jumlah penerimaan pembiayaan 2 Pengeluaran pembiayaan 2.1 Pembentukan dana cadangan 2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah 2.3 Pembayaran pokok utang 2.4 Pemberian pinjaman daerah Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto
  • 58. BAB VI. PENUTUP Demikianlah Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran Berkenaan dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RAPBD TA. Berkenaan. Pada Bab ini juga berisikan kesepakatan-kesepakatan lain antara pemerintah daerah dan DPRD terhadap PPAS.
  • 59.
  • 60. Nama : SUMARDI Tempat/Tgl. Lahir : Klaten, 08 September 1962 Agama : Islam Status : Menikah, dengan 6 anak Alamat Kantor : Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) FE UNS, Jl. Ir Sutami No. 36 A Surakarta. Telpon: 0271-668607, Fax: 0271-668609, HP: 081329903563 E-mail: smd_ekon@yahoo.co.id. Alamat Rumah : Jl. Cendrawasih No. 11, Blok A1, Perum UNS V Palur, Ngringo, Jaten, Karanganyar. Telpon: 0271-8200579, 0271-826194. PENGALAMAN/PEKERJAAN  Residen Konsultas Pogram and Financial, Planning, Analysis, Control – Koordinasi (PAFPACK) untuk Pemerintah Propinsi DIY, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kota Semarang, Tahun 1991 – 1994.  Konsultan Revenue Improvement Action Plan (RIAP) untuk Kota Surakarta, Tahun 1995 - 1996.  Konsultan GLG-GTZ untuk Penguatan Kapasitas Pemda dalam Penganggaran Daerah untuk meningkatkan Pelayanan Publik.  Konsultan Perencanaan dan Penganggaran Daerah pada PT. Duta Wirya Surakarta, Pusat Pengembangan Ekonomi Regional (PUSPER) Jakarta, Lembaga Studi dan Pengembangan Otonomi Daerah (LSP-OTDA) Yogyakarta, Lembaga Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Otonomi Daerah (LSP-EKoDA) Yogyakarta, Citra Daya Insani Yogyakarta, Yogyakarta Management Consultant (YMC) Yogyakarta, LPP Dharma Mulia Yogyakarta, LP2OD Jakarta, PT. Kharisma Bengawan Solo (KBS) Surakarta, Lembaga Asistensi Pemerintah Daerah (LAPD) Yogyakarta, PT. Sumaplan Adicipta Persada Jakarta, PT. Mitra Agung Manunggal Samarinda, CV Nirmana Semarang, CV Bromas Damar Kahuripan Sukoharjo, CV Hastha Bhawana Surakarta, CV. Pakarsemi Sukoharjo, CV. Kharisma Sukoharjo, Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) FE UNS, Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) LPPM UNS, Pusat Kajian Hukum dan Pemberdayaan Otonomi Daerah (PKHPOD), Pusat Kajian Hukum dan Kebijakan Publik (PKHKP), Pusat Kajian Hukum dan Budaya FH UNS Surakarta, LKP-OTDA Catur Mitra Yogyakarta, dll. JABATAN SEKARANG  Kepala Divisi Penelitian dan Pengkajian Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP) Fakultas Ekonomi UNS Surakarta.