Dokumen tersebut membahas konsep dasar dispensing sediaan obat steril, meliputi definisi dispensing dan sediaan obat steril, tujuan pembelajaran mengenai konsep dasar dan standar dispensing sediaan obat steril, serta alur dan proses dispensing sediaan obat steril di ruang bersih termasuk peralatan dan fasilitas yang digunakan.
Dokumen tersebut merupakan matriks penilaian risiko yang menggambarkan hubungan antara probabilitas terjadinya insiden dengan dampaknya. Probabilitas dibagi menjadi 5 tingkat dari jarang hingga sering, begitu pula dampaknya dari tidak signifikan hingga bencana. Skor risiko dihitung dari perkalian antara dampak dan probabilitas, yang dikelompokkan ke dalam tingkat risiko rendah, sedang, tinggi, dan ekstrem untuk men
Laporan meninjau capaian target kejadian infeksi berdasarkan indikator kinerja PPI. Data menunjukkan angka infeksi di atas target pada beberapa kejadian seperti abses gigi dan infeksi post partum. Kepatuhan kebersihan tangan juga masih di bawah target walaupun kepatuhan penggunaan APD sudah memenuhi target. Dianalisis masalah utama adalah kepatuhan terhadap praktik PPI yang masih perlu ditingkatkan.
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
Dra. Yulia Trisna memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang farmasi rumah sakit. Saat ini beliau menjabat sebagai Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta menjadi Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi dan aktif dalam berbagai organisasi ke
Dokumen tersebut merupakan matriks penilaian risiko yang menggambarkan hubungan antara probabilitas terjadinya insiden dengan dampaknya. Probabilitas dibagi menjadi 5 tingkat dari jarang hingga sering, begitu pula dampaknya dari tidak signifikan hingga bencana. Skor risiko dihitung dari perkalian antara dampak dan probabilitas, yang dikelompokkan ke dalam tingkat risiko rendah, sedang, tinggi, dan ekstrem untuk men
Laporan meninjau capaian target kejadian infeksi berdasarkan indikator kinerja PPI. Data menunjukkan angka infeksi di atas target pada beberapa kejadian seperti abses gigi dan infeksi post partum. Kepatuhan kebersihan tangan juga masih di bawah target walaupun kepatuhan penggunaan APD sudah memenuhi target. Dianalisis masalah utama adalah kepatuhan terhadap praktik PPI yang masih perlu ditingkatkan.
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
Dra. Yulia Trisna memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang farmasi rumah sakit. Saat ini beliau menjabat sebagai Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta menjadi Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi dan aktif dalam berbagai organisasi ke
Pedoman ini membahas tentang penyusunan formularium rumah sakit RS Zahirah yang meliputi tujuan, ruang lingkup kegiatan Komite Farmasi dan Terapi, format formularium, manfaat formularium, dan sistem evaluasi serta pemilihan obat yang akan dimasukkan ke dalam formularium."
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaFendy dc
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan dokumen akreditasi untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik mandiri dokter. Dokumen-dokumen yang disarankan meliputi kebijakan, pedoman mutu, rencana strategis, standar operasional prosedur, dan dokumen pendukung lainnya. Panduan ini bertujuan memudahkan penyusunan dokumen akreditasi sesuai standar yang ditetapkan
Dokumen tersebut membahas strategi utama pembangunan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan yang meliputi meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, meningkatkan sistem surveilans dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan. Rencana aksi yang diusulkan antara lain peningkatan infrastruktur puskesmas, pengembangan program kesehatan inovatif
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpEdy Kurniawan
Dokumen tersebut merupakan pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup. Dokumen ini memberikan panduan bagi puskesmas, klinik pratama, dan praktik mandiri dokter dan dokter gigi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara berkelanjutan melalui penerapan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA)
Penggunaan obat dikatakan Rasional apabila pasien menerima obat yang tepat untuk kebutuhan klinis,
dalam dosis yang memenuhi kebutuhan,
untuk jangka waktu yang cukup, dan
pada biaya terendah untuk mereka dan komunitas
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) di Klinik, termasuk prosedur identifikasi pasien dengan benar dan komunikasi efektif antar petugas kesehatan guna meningkatkan keselamatan pasien."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pelayanan dispensing steril di apotek rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian dispensing steril, tujuannya, persyaratan ruangan dan peralatan, serta langkah-langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis untuk memastikan sterilitas produk dan keselamatan petugas. Dokumen ini sangat berguna bagi petugas farmasi untuk memahami proses dispensing steril secara tepat.
Pedoman ini membahas tentang penyusunan formularium rumah sakit RS Zahirah yang meliputi tujuan, ruang lingkup kegiatan Komite Farmasi dan Terapi, format formularium, manfaat formularium, dan sistem evaluasi serta pemilihan obat yang akan dimasukkan ke dalam formularium."
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaFendy dc
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan dokumen akreditasi untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik mandiri dokter. Dokumen-dokumen yang disarankan meliputi kebijakan, pedoman mutu, rencana strategis, standar operasional prosedur, dan dokumen pendukung lainnya. Panduan ini bertujuan memudahkan penyusunan dokumen akreditasi sesuai standar yang ditetapkan
Dokumen tersebut membahas strategi utama pembangunan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan yang meliputi meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, meningkatkan sistem surveilans dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan. Rencana aksi yang diusulkan antara lain peningkatan infrastruktur puskesmas, pengembangan program kesehatan inovatif
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpEdy Kurniawan
Dokumen tersebut merupakan pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup. Dokumen ini memberikan panduan bagi puskesmas, klinik pratama, dan praktik mandiri dokter dan dokter gigi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara berkelanjutan melalui penerapan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA)
Penggunaan obat dikatakan Rasional apabila pasien menerima obat yang tepat untuk kebutuhan klinis,
dalam dosis yang memenuhi kebutuhan,
untuk jangka waktu yang cukup, dan
pada biaya terendah untuk mereka dan komunitas
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) di Klinik, termasuk prosedur identifikasi pasien dengan benar dan komunikasi efektif antar petugas kesehatan guna meningkatkan keselamatan pasien."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Dokumen tersebut menampilkan 6 indikator sasaran keselamatan pasien di sebuah rumah sakit beserta capaian dan targetnya setiap bulan. Indikator tersebut meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi medis yang efektif, keamanan obat berbahaya, kepastian prosedur bedah, pencegahan infeksi, dan pencegahan jatuhnya pasien. Secara umum capaian masih di bawah target pada bulan Juli dan Agustus, namun semakin men
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pelayanan dispensing steril di apotek rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian dispensing steril, tujuannya, persyaratan ruangan dan peralatan, serta langkah-langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis untuk memastikan sterilitas produk dan keselamatan petugas. Dokumen ini sangat berguna bagi petugas farmasi untuk memahami proses dispensing steril secara tepat.
Kelas a 21080112140020 pt. combiphar bandungElfebri Pasca
PT. Combiphar memiliki sistem pengolahan limbah cair yang terdiri dari kolam equalisasi, bak netralisasi, dan kolam aerated lagoon untuk limbah OBH, PHC, dan Diversol serta sistem activated sludge untuk limbah Chipton. Limbah olah tersebut diolah untuk memenuhi baku mutu sebelum dibuang.
Pencampuran obat kanker harus dilakukan dengan teknik aseptis yang ketat untuk mencegah paparan bahaya obat terhadap petugas farmasi. Prosedur meliputi persiapan peralatan khusus, dekontaminasi ruang bersih, dan teknik penanganan obat secara hati-hati untuk memastikan keamanan petugas dan mutu produk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
CPMB atau Cara Produksi Pangan yang Baik merupakan pedoman untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi dengan mengatur persyaratan minimum dan prosedur pengolahan di seluruh rantai pasok makanan. GMP mencakup 18 ruang lingkup seperti lokasi, bangunan, sanitasi, bahan, proses, karyawan, dokumentasi, dan pelatihan untuk menjamin keamanan pangan. P
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi sediaan steril. Secara singkat, dibahas mengenai definisi sterilitas dan sterilisasi, metode sterilisasi seperti overkill method dan aseptic processing method, jenis sediaan steril seperti sediaan parenteral dan sediaan mata, serta persyaratan pembuatan sediaan steril sesuai dengan CPOB untuk menjamin sterilitas produk.
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)mataram indonesia
Dokumen tersebut berisi tentang pedoman kesehatan dan keselamatan kerja di instalasi farmasi rumah sakit. Dokumen ini memberikan panduan mengenai pengelolaan dan penggunaan sediaan farmasi, bahaya potensial di instalasi farmasi rumah sakit, manajemen K3, dan pengendalian K3 di instalasi farmasi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan persediaan obat di industri farmasi dan bagian distribusi, meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pemusnahan, dan administrasi.
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Makalah ini membahas tentang laboratorium quality control yang ideal. Prinsip dasar laboratorium yang ideal mencakup sarana, metode, peralatan, dan sistem manajemen yang baik. Makalah ini juga menjelaskan ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal seperti bangunan, personil, peralatan, prosedur, dan pencatatan.
Dokumen tersebut membahas tentang validasi bahan baku yang meliputi: (1) pengertian validasi bahan baku dan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan validasi, (2) evaluasi pemasok bahan baku, (3) analisis sampel dan sertifikat dari pemasok, dan (4) penetapan spesifikasi, prosedur pengujian, kondisi penyimpanan, dan umur simpan untuk setiap bahan baku.
Dokumen tersebut membahas rencana penyempurnaan instalasi farmasi rumah sakit. Terdapat penjelasan mengenai standar pelayanan farmasi rumah sakit, tugas pokok dan fungsi instalasi farmasi, serta perlunya penyempurnaan organisasi dan SDM untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Similar to 2. DASAR DASAR ASEPTIK DISPENSING rev.pdf (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
2. DASAR DASAR ASEPTIK DISPENSING rev.pdf
1. MATERI DASAR II
KONSEP DASAR
DISPENSING SEDIAAN
OBAT STERIL
Dr.apt.Ahmad Subhan,S.Si.,M.Si
2. Curriculum Vitae
• NAMA : Dr.apt. Ahmad Subhan,SSi.,MSi.,Apt
• Kontak Person : apt.asubhan@gmail.com / 081316018687
PENDIDIKAN
S1-FARMASI (1998/1) UII JOGJA 2003
APOTEKER (2003/2) UII JOGJA 2004
S2 FARMASI KLINIK (2005/5)
S3 IFO (FARMAKOLOGI) (2017)
UGM JOGJA
IPB - BOGOR
2008
2021
PEKERJAAN
2004 APA Apotek Pandega
2008 FARMASI KLINIK RSKD DHARMAIS
2010 FARMASI KLINIK RSUP FATMAWATI
2012 KEPALA INSTALASI FARMASI RSUP FATMAWATI
2014 Ketua Sub Komite PPI RSUP FATMAWATI
2016 KEPALA INSTALASI FARMASI RSUP FATMAWATI
2018 Surveior KARS : Manajemen KARS
2020 Kepala Instalasi Pendidikan, pelatihan dan Penelitian RSUP Fatmawati
3. DESKRIPSI SINGKAT
• Konsep dasar Dispensing sediaan steril adalah proses pelayanan
permintaan sediaan steril melalui resep dengan melalui tahapan
telaah, penyiapan kertas kerja formula, menyiapkan proses pelabelan,
proses rekonstitusi dan dilusi dengan teknik aseptik, kontrol kualitas,
dikemas dan didistribusikan dengan aman. Dukungan fasilitas standar,
sumber daya manusia yang kompeten, alat pelindung diri yang
memadai maupun regulasi dan penjagaan mutu merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Konsep
Dasar Dispensing Sediaan Obat Steril
2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, Peserta
dapat menjelaskan:
a. Konsep dasar Dispensing Sediaan Obat Steril
b. Standar Dispensing Sediaan Obat Steri
6. DEFINISI
• Dispensing merupakan proses penyiapan obat dari rangkaian proses
pelayanan resep dokter kepada seorang pasien, secara benar dan
akurat. Dalam proses ini diperlukan interpretasi resep yang benar
sesuai dengan harapan dokter dan akurasi obat dalam penyiapan,
label dan informasi yang benar kepada pasien (referensi: MDS3,
30,.1).
• Penyiapan obat merupakan rangkaian proses penyediaan suatu
sediaan farmasi dalam bentuk utuh (obat jadi pabrikan) maupun
melalui proses modifikasi (peracikan dan pelarutan) untuk siap
digunakan oleh pasien sebagaimana resep (order) dari dokter.
7. Lanjutan…
• Sediaan farmasi dalam hal ini adalah obat dan bahan obat.
• Obat adalah Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia. (UU.36/2009).
• Sediaan obat steril adalah sediaan obat yang terjaga mutu stabilitasnya
dan sterilitasnya (bebas kontaminasi) sampai digunakan pasien.
• Ruang lingkup proses compounding sediaan obat steril meliputi proses:
combining, admixing, diluting, pooling, reconstituting, repackaging.
8. • Dalam proses penyiapan obat, terkadang diperlukan perubahan
bentuk sediaan (compounding) karena kondisi klinis seorang pasien,
sehingga sangat diperlukan menjaga dosis, stabilitas dan bebas
kontaminasi.
• Untuk melaksanakan proses dispensing yang baik, maka diperlukan
kompetensi staf, kondisi lingkungan bersih lingkungan fisik, rak obat,
permukaan tempat kerja, peralatan dan bahan lain termasuk
kemasan
Lanjutan…
9. “ASEPTIS” : bebas mikroorganisme
TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan pada tahap sebelum dan
selama proses pencampuran obat sehingga dapat
menghilangkan risiko paparan terhadap petugas dan
pasien serta meniadakan kontaminan dalam sediaan steril
yang dibuat, dengan menggunakan prosedur yang
terkontrol.
Aseptic technique
10. Pencegahan kontaminasi fase:
• Preparasi produk parenteral
• Selama proses berlangsung
• Finalisasi proses (pengemasan dan
pengiriman)
11. Penerapan tekhnis aseptik di Rumah Sakit
1. Injection admixture:
Intravena (IV)
Intramuskular (IM)
Intratekal (IT)
Sub kutan (SC)
2. Reconstitution cytotoxic drug
3. Compounding total parenteral nutrition (TPN)
14. Clean Room Adalah: sebuah ruangan dimana
jumlah partikel udara terkontrol, serta konstruksi
bangunan dan penggunaan nya diatur dengan jelas
guna membatasi masuknya partikel ke dalam
ruangan serta pengendalian ruanggan
menggunakan parameter yang berlaku, seperti:
suhu, kelembaban, dan tekanan (British standard)
15.
16.
17.
18.
19. PASS BOX
PASS BOX ~ merupakan
jendala internal untuk keluar
masuknya material antara
ruang steril dan ruang antara.
PASS BOX ~ diatur
sedemikian rupa untuk dapat
mencegah masuknya udara
kontaminan ke dalam ruang
steril
20.
21. BAROMETER
Tekanan Udara (pascal) ~ Cleanroom
Magnehelic ~ adalah
barometer untuk mengukur
perbedaan tekanan udara
antara di ruang steril dengan
tekanan udara di lingkungan.
Perbedaan tekanan udara
diatur sedemikian rupa hingga
terkendali pada >15 pascal
22.
23. SUPLAI UDARA
Udara yang masuk dalam
Cleanroom harus melalui
High efficiency Particular Air
(HEPA) filter.
Jumlah partikel udara
yang diperbolehkan masuk
dalam cleanroom
tergantung dari kelas
ruangan steril
Sirkulasi udara diatur
minimal 20 kali /jam
29. Pengukur Suhu & Alat Bantu Suara
• Thermometer
digunakan untuk
memonitor suhu
ruangan – biasanya
terkendali dibawah 25o
C
• Intercom – digunakan
sebagai alat bantu
bicara antara yang di
dalam ruang steril
dengan yang diluar luar
steril
31. A. Laminar Air Flow Cabinet type 1
Aliran Udara Horizontal
•Udara mengalir kearah operator
•Digunakan untuk pengerjaan
non-chemotherapy
32. Laminar Air Flow (LAF) Cabinet
• Tidak dianjurkan mengoperasikan LAF secara terus menerus.
• Jika LAF dihidupkan kembali setelah dimatikan, tunggu 30 minutes
untuk menstabilkan kembali aliran udara dalam kabinet dan
dibersihkan sebelum digunakan
• Sebelum digunakan, seluruh perlengkapan interior kerja pada
permukaan LAF harus dibersihkan.
33. Laminar Air Flow Cabinet
Prefilter
Hepa Filter
Room Air
Filtered Air
Horizontal Laminar Air Flow Hood
Horizontal Laminar Air Flow Hood
34. B. Laminar Air Flow Cabinet type 2
Biological Safety Cabinet or Chemotherapy
Cabinet
• Aliran Udara Vertical ~ Udara mengalir
dari atas - bawah untuk menjaga sterilitas
produk dan melindungi operator
• Digunakan untuk produk chemotherapy
38. Model LAF/BSC di ecatalog 2019
https://e-katalog.lkpp.go.id/id/search-
produk?authenticityToken=746c1774b09d57f8f3b9a83729df219ae6e
322f1&q=biosafety&prid=&pid=>=<=&mid=&kbid=&order=&cat=
39.
40. KESIMPULAN
•Siapkan paradigma diri sebagai seorang peserta
pelatihan
•Membaca kembali modul pelatihan
•Aspetik dispensing adalah kegiatan pelayanan
kefarmasian dalam rangka perlindungan bagi pasien
41. PUSTAKA
Institute for Safe Medication Practices, ISMP Guide for Safe Preparation of Compunded
Sterile Preparations, 2016, p1-22
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan.,
2019
Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostastika, Kemenkes.,
2009
USP, USP General Chapter Hazardous Drugs– Handling in Healthcare Settings,The United
States Pharmacopeial., USA, 2020
USP 797, Pharmaceutical Compounding—Sterile Preparations, 2019
WHO, Guide to good storage practices for pharmaceuticals, 2003
Management Sciences for Health, Chapter 30:Ensuring Good Dispensing Practices, 2012