PKPO (PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT)

1. REVIEW
PELAYANAN KEFARMASIAN &
PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
Instalasi Farmasi
RS Petrokimia Gresik A Yani

2. PKPO
01
PERESEPAN
(PRESCRIBING)
02
PENYIMPANAN
03
PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTI
MIKROBA
04
PENCAMPURAN (ASEPTING
DISPENSING)
05
PENARIKAN OBAT
(RECALL)

3. PENYIMPANAN
01

4. MONITORING SUHU RUANGAN, KELEMBABAN RUANGAN DAN
SUHU LEMARI ES
 Suhu Ruangan : 16ᵒC - 25ᵒC
 Kelembaban Ruangan : 45% - 55%
 Suhu Lemari Es : 2ᵒC - 8ᵒC
 Dilakukan sehari 3x dan dicatat setiap AWAL SHIFT
 Memberikan paraf/inisial nama bagi petugas yang melakukan pencatatan
serta petugas yang memverifikasi pada kolom yang tersedia di form
pencatatan.
PENYIMPANAN

8. YANG HARUS DILAKUKAN APABILA SUHU
DAN KELEMBABAN DILUAR RENTANG
1. Identifikasi penyebab ketidaksesuaian.
2. Laporkan Kepala Ruangan / Kepala Unit
3. Jika setelah dilakukan upaya perbaikan tetapi suhu tetap diluar
rentang hubungi INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA (IPS)
PENYIMPANAN

9. Harus ada stiker High Alert :
INSULIN dan obat high Alert lainnya jika tidak ada stiker High Alertnya
pada penyimpanan di lemari Es/di Ruangan segara Hubungi PETUGAS
FARMASI
Larutan Konsentrat :
(KCL, MGSO4 20%, MGSO4 40%, MEYLON/NABIC, NACL 3%)
DILARANG ada larutan konsentrat pekat yang di SIMPAN diruangan
Permintaan larutan konsentrat pekat dilakukan jika akan digunakan
PENYIMPANAN
HIGH ALERT

11. 1
1

12. PENYIMPANAN OBAT DI RUANG KEPERAWATAN
1. Jika obat atau BMHP stok unit maka harus ada KARTU STOK
2. Jika obat milik PASIEN harus ada etiket identitas pasien
TIDAK BOLEH ADA OBAT KELELERAN TANPA ADA ETIKET
3. Obat yang tidak bertuan,obat siluman, obat yang tidak bersistem
mohon dikembalikan di Instalasi Farmasi
PENYIMPANAN

13.  Digunakan saat kondisi emergensi dan sesudah pakai harus melaporkan untuk segera
diganti
 Peresepan tidak boleh dicampur dengan obat lain
 Peresepan Diberi Tanda “EMG” Pada Resep
 Dilakukan pengecekan 1 bulan sekali oleh PIC
 Terjaga isinya/aman kunci plastik dg nomor register
 Ada Alur yang tertempel dan Daftar Obat
 Ada Form dalam map untuk Form Pencatatan Penggunaan & Penggantian Obat  Berada di
atas atau bagian samping troli emergensi
TROLI EMERGENSI PENYIMPANAN

14. ALUR PENGELOLAAN TROLI/KOTAK/TAS EMERGENSI
OBAT DIGUNAKAN
(KUNCI PLASTIK TROLI DIGUNTING OLEH PERAWAT)
PENULISAN E-RESEP OLEH DOKTER
PENGGUNAAN OBAT
PENGGANTIAN OBAT
PADA E-RESEP PERAWAT MEMBERIKAN TANDA/KETERANGAN
KEPADA OBAT
“TROLLY EMERGENCY/EMG”
PETUGAS FARMASI MEMBERIKAN OBAT DENGAN PACKING
TERPISAH SEBAGAI GANTI OBAT TROLI EMERGENSI YANG TERPAKAI
PENGUNCIAN TROLI
FORM SERAH TERIMA DARI FARMASI
DIISI OLEH PERAWAT/PETUGAS NON MEDIS YG
DITUNJUK DAN PETUGAS FARMASI
PENGUNCIAN KEMBALI OLEH PETUGAS
FARMASI
DENGAN MEMBERIKAN LABEL REGISTRASI
PADA TROLI EMERGENSI MAKSIMAL 1X24 JAM
SUPERVISI TROLI
EMERGENSI
DILAKUKAN PENGECEKAN
1 BULAN SEKALI OLEH PETUGAS FARMASI
BUKTI : FORM PENGECEKAN
TROLI EMERGENSI
SETELAH MENGAMBIL,
PERAWAT MENULIS DALAM :
FORM PENGGUNAAN &
PENGGANTIAN OBAT
EMERGENSI
SETELAH, MENGUNCI , FARMASI
MENULIS DALAM : FORM
PENGGUNAAN & PENGGANTIAN
OBAT EMERGENSI
PERAWAT MENELFON FARMASI RAWAT INAP BAHWA
TELAH MENGGUNTING KUNCI TROLI

15. FORM PENGGUNAAN & PENGGANTIAN OBAT EMERGENSI
RUANG :…………….
RS PETROKIMIA GRESIK A YANI
DIISI OLEH UNIT DIISI OLEH FARMASI
KET
NO TGL NAMA PASIEN TANGGAL LAHIR NAMA OBAT JML
NAMA PENGAMBIL
OBAT
TTD KODE REGISTER
NAMA
PENGGANTI
OBAT
TTD
KETERANGAN : SETIAP KALI MEMBUKA TROLI, DI HARAPKAN MENULIS DI FORM INI

16. PIC TROLI EMERGENSI
TROLI EMERGENSI:
KEBIDANAN : NUR BADRIYAH
LANTAI 1 ABINAYA : ROHMAN HAKIM
LANTAI 2 ABINAYA : TRI MEGA
LANTAI 3 ABINAYA : SHOFIATUR
LANTAI 2 ABIPRAYA : LAILI ROFIQOTUL
LANTAI 3 ABIPRAYA : DIANA SUNARIYATI
ICU : TIMBUL NUGROHO
OK : BAGOES LESTARI
HEMODIALISA : AZIZAH
IGD : DIAH & ROSMA
KOTAK EMERGENSI:
POLI JANTUNG : SANTICHA
POLI GIGI : NUGI
POLI MCU : BRIAN
RADIOLOGI : HESTI
***TAS EMERGENSI : RESTI & ZELI
***DISIMPAN DI FARMASI IGD
DIBAWA SETIAP KALI AMBULANCE
PERGI & DIKEMBALIKAN KE
FARMASI IGD JIKA AMBULAN
PARKIR/TIDAK DIGUNAKAN
PENYIMPANAN

17. SUPERVISI PENYIMPANAN
TROLI EMERGENSI:
IGD : AMIRUL MUKMININ
LANTAI 1 ABINAYA : AMIRUL MUKMININ
LANTAI 2 ABINAYA : INDRA SEPTI
LANTAI 3 ABINAYA : INDRA SEPTI
LANTAI 2 ABIPRAYA : LAILA NUR H
LANTAI 3 ABIPRAYA : LAILA NUR H
LANTAI 4 ABINAYA : PUTRI WARDHANI
ICU : PUTRI WARDHANI
OK + OKSIGEN : ST NIKMATUL
HEMODIALISA : MONICA DYAH P
KOTAK EMERGENSI:
POLI JANTUNG : ADE FILI SOFIA
POLI GIGI : ADE FILI SOFIA
POLI MCU : ADE FILI SOFIA
RADIOLOGI : MONICA DYAH P
***TAS EMERGENSI : AMIRUL MUKMININ
***DISIMPAN DI FARMASI IGD
DIBAWA SETIAP KALI AMBULANCE PERGI &
DIKEMBALIKAN KE FARMASI IGD JIKA AMBULAN
PARKIR/TIDAK DIGUNAKAN
PENYIMPANAN

18. B3 : BAHAN BERBAHAYA BERACUN
 Penyimpanan B3 dengan kategori MUDAH TERBAKAR Atau Mudah
MELEDAK harus disimpan dilemari terpisah dengan B3 lainnya,bahan dari
KACA atau BESI
 Harus ada MSDS (Material Safety Data Sheet) di dekat penyimpanan B3
tersebut  informasi produk jika terjadi tumpahan,terkena
kulit,terminum,terkena mata
PENYIMPANAN

19. PERESEPAN
02

20. KEBIJAKAN DALAM PENULISAN RESEP
 Resep menggunakan ELECTRIC RESEP (E-RESEP SIRS) dan RESEP PUTIH KUNING
 Resep harus LENGKAP, JELAS, dan DAPAT DIBACA
 Semua Peresepan harus sesuai dengan FORMULARIUM RS
 Peresepan jaminan BPJS sesuai dengan FORMULARIUM NASIONAL (FORNAS)
 Peresepan jaminan INHEALTH sesuai dengan FORMULARIUM OBAT INHEALTH (FOI)

21. KEBIJAKAN DALAM PENULISAN RESEP
TULIS LENGKAP OBAT YANG DIRESEPKAN :
1. Bentuk sediaan : ( injeksi, infus, tablet, sirup, drop, eye oint, eye drop, krim, dll)
2. Signa / Aturan pakai
3. Kekuatan obat : obat dengan multiple dose
4. Yang harus diperhatikan : Reaksi Alergi, Kontraindikasi, Interaksi Obat dan
Tidak ada Duplikasi Peresepan Obat
5. Penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re nata atau “jika perlu”) digunakan
ketika ada obat yang hanya digunakan apabila diperlukan dan harus dituliskan
indikasi untuk penggunaan dan dosis maksimal dalam sehari
Contoh : Diagit no X
3x2 tab bila diare maksimal 12 tab/hari

22. KEBIJAKAN DALAM PENULISAN RESEP
 Obat ANESTESI hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis ANESTESI
termasuk analgesik narkotik seperti : morfin Hcl, petidin, dan sulfentanil
 Obat KEMOTERAPI hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis ONKOLOGI
 Pembatasan untuk peresepan obat psikotropika oral seperti ALPRAZOLAM :
untuk dokter selain dokter spesialis jiwa maksimal satu minggu .
Bila peresepan oleh dokter spesialis jiwa dapat diberikan untuk terapi selama satu bu

23. SUMBER INFORMASI OBAT DI UNIT
1. FORMULARIUM RS
2. FORMULARIUM NASIONAL (FORNAS)
3. FORMULARIUM OBAT INHEALTH (FOI)
4. MIMS

24. AUTOMATIC STOP
ORDER (ASO)
DEFINISI
Automatic Stop Order (ASO) diterapkan pada obat-obat kategori tertentu
yang dianggap sebagai obat yang memerlukan review untuk memastikan
pemberian obat yang aman melalui proses stop order, terutama untuk
beberapa obat yang harus dievaluasi dan ditinjau secara konsisten.
Jenis Obat Lama Terapi Keterangan
Ketorolac 5 hari Untuk pencegahan adverse
effect pada ginjal dan saluran GI
Pethidin 2 hari Untuk mencegah akumulasi
hasil metabolisme yang toksik
PERESEPAN
(PRESCRIBING)
AUTOMATIC STOP ORDER (ASO)

25. PROSEDUR AUTOMATIC STOP ORDER (ASO)
 Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati
suatu pengobatan yang hampir mencapai batas pemberian yang
aman.
 Pengobatan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis
oleh dokter yang bersangkutan.
 Peringatan akan ditandai dengan stempel di CPPT dan RPO
 Kalimat yang digunakan adalah “Berdasarkan kebijakan stop
order, pemesanan obat berikut akan berakhir pada ……..
(meliputi tanggal dan waktu).”
PERESEPAN
(PRESCRIBING)

26. PERESEPAN
(PRESCRIBING)

27. PENARIKAN OBAT (RECALL)
PENARIKAN
03

28. PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTI
MIKROBA
04

29. Kemampuan mikroba
untuk bertahan hidup
terhadap efek antimikroba
sehingga tidak efektif
dalam penggunaan klinis.
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTI
MIKROBA

30. MDRO

39. MEDICATION SAFETY
05

40. Medication safety practice (MSP) merupakan prak- tik
prosedur yang aman dalam pengobatan
Medication error adalah suatu kejadian yang tidak hanya
dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan
keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas
kesehatan khususnya dalam hal pelayanan pengobatan
pasien.

41. SPO PELAPORAN KEJADIAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT

43. SPO IDENTIFIKASI EFEK OBAT YANG TIDAK
DIHARAPKAN (MESO)

44. FAKTOR YANG MENYEBABKAN MEDICATION ERROR
● HUMAN – RELATED
● SYSTEM – RELATED
● MEDICATION - RELATED

47. TERIMAKASIH