SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
Download to read offline
ANALISIS STATISTIK
PEUBAH BANYAK (MULTIVARIATE)
DIKLAT FINANCIAL STATISTICS ANGKATAN 1
PUSDIKLAT KEUANGAN UMUM, KEMENTRIAN KEUANGAN
26‐30 JANUARI 2015
Khoirunurrofik
Peneliti, LPEM dan Dosen, Departemen Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Khoirunurrofik@ui.ac.id ; rofiq76@gmail.com
Mobile : 08‐1111‐76‐444
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Panduan Materi
2
Tujuan Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat mengetahui
konsep dasar analisis multivarite, mampu memilih teknik yang tepat
serta mengolah data, menganalisis output SPSS, dan membuat
kesimpulan dan rekomendasi atas permasalahan yang diteliti.
Waktu
8 sesi (@ 45 menit)
Kata Kunci  Pengantar Analisis Multivariate
 Analisis Komponen Utama dan Faktor
 Analisis Diskriminan
 Analisis Kluster
Metode  Diskusi
 Pembahasan Kasus
 Latihan computer
 Diskusi Kelompok
Bahan Bacaan
 Joseph F. Hair, Jr, et al (2009). Multivariate Data Analysis
 Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Technique
 Santoso, S. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Agenda
3
• Pengantar (1 Sesi)
• Analisis Komponen Utama dan Faktor (2 Sesi)
• Analisis Diskriminan (2 Sesi)
• Analisis Kluster (1 Sesi)
• Latihan Studi Kasus dengan SPSS (2 Sesi)
PENGANTAR ANALISIS MULTIVARIAT
4
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Pengertian Multivariate Analysis
 Analisis peubah ganda (Multivarite Analysis) merupakan
suatu teknik analisis statistika yang menganalisa data
dengan banyak variabel secara semultan. Seringkali suatu
penelitian atau pengambilan keputusan dihadapkan
dengan banyak peubah.
 Metode statistik yang menganalisa multiple measurement
secara simultan pada setiap individu atau obyek yang sedang
diteliti.
 Merupakan perluasan dari analisis univariate (analisis dari distribusi variabel
tunggal) dan analisis bivariate (Analisis dari dua distribusi variables)
 Tujuan dari analisis multivariate adalah untuk mengukur, menjelaskan, dan
memprediksi derajat hubungan diantara variate‐variate (kombinasi variabel
terbobot)
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Mengapa Masih Memerlukan
Analisis Multivariate?
 Realitas
 Statistik univariat masih terbatas penggunaanya
 Data "Real" biasanya mengandung lebih dari satu
varaiabel
 Analisis multivariat jauh lebih realistis dan layak
 Dapat me"Minimal“kan Peningkatan Kompleksitas dari
banyaknya variabel
 Dapat mengontrol besarnya informasi yang akan
digunakan
 Mempunyai asumsi yang lebih longgar
 Mempunyai banyak pilihan teknik yang dapat
digunakan
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Contoh Aplikasi
7
 Pertanian
 Penelitian tentang efektifitas pupuk tehadap tanaman dan variabel yang diukur
adalah daya kecambah, tinggi, diameter batang, daya tahan penyakit dan lain
sebagainya. Untuk melakukan analisis terdapat data bisa saja mengunakan analisis
univariate (peubah tunggal) tapi kesulitan akan dihadapi jika mengmbil
kesimpulan secara general terhadap apakah pupuk berpengaruh terhadap semua
variabel pengamatan.
 Ekonomi
 Untuk melakukan evaluasi kredit suatu perusahaan biasanya bank melihat laporan
keuangan yang berisi asset, kewajiban, modal, pendapatan, keuntungan bersih
dan sebagainya. Jika analisis dilakukan terhadap setiap peubah maka kesimpulan
yang diambil akan berbeda untuk setiap peubah. Oleh karena itu dibutuhkan
analisis peubah ganda untuk mengambil keputusan apakah suatu perusahaan
beresiko atau tidak dalam pengendalian kredit
 Sosiologi dan Politik
 Untuk menyalurkan bantuan dana jaring pengaman sosial, biasanya lembaga
donor menginginkan dana tersebut sampai pada orang yang benar‐benar
membutuhkan dengan proporsi tertentu untuk setiap kelas sosialnya. Oleh karena
itu dibutuhkan pengelompokan kelas sosial berdasarkan variabel pendapatan,
jumlah keluarga, status kepemilikan rumah, pendidikan dan sebagainya.Dalam
kasus diatas analisis peubah ganda memegang peranan penting untuk melakukan
pengelompokan berdasarkan semua variable diatas.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Konsep Variate dan Struktur Data
 Komponen penyusun Analisis multivariate adalah variate
 Variate adalah suatu kombinasi linear dari variabel‐2 dengan bobot
empiris yang ditentukan
 Suatu variate dari sejumlah n variabel terbobot (X1 to Xn) dapat
dinyatakan secara mathematika sebagai :
variate value = w1X1+ w2X2 +…+ wnXn
Data
Arrays
Var1 Var2 Var3 ……Var p
Object 1 X11 X12 X13 X1p
Object 2 X21 X22 X23 X2p
…..
Object n Xn1 Xn2 Xn3 Xnp
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Jenis Data Dasar dalam Multivariate Analysis
1. Non Metric (Qualitative)
 Data non metrik bisa berupa Atribut, karakteristik, atau sifat
kategorik yang menunjukkan atau menggambarkan suatu
subyek.
 Variabel yang diukur menggunakan skala nominal dan ordinal
umumnya merupakan variabel non metric
2. Metric (Quantitative)
 Pengukuran dilakukan sehingga suatu subyek dapat
diketahui perbedaannya dalam jumlah atau derajat.
 Variabel yang diukur mengunakan skala Interval dan
Ratio umumnya merupakan variabel metric
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Klasifikasi dalam Multivariate Analysis
 Dependence Methods (ketergantungan) : Apabila fokus
penelitian adalah pada asosiasi antara dua kelompok variable
 Dapat didefinisikan sebagai suatu metode di mana kumpulan variabel
(sets of variabel) yang diketahui sebagai variabel‐variabel tak bebas
diprediksi atau dijelaskan oleh variabel‐variabel yang lain yang disebut
sebagai variabel‐variabel bebas.
 Interdependence Methods (saling ketergantungan) : Apabila
fokus penelitian adalah asosiasi antar variabel‐variabel
independent, sesuai dengan sifat data.
 Adalah suatu metode dimana tidak ada satu atau sekelompok variabel
yang didefinisikan sebagai variabel bebas ataupun variabel tak bebas.
Bagan Klasifikasi Analisis Multivariate
Cluster
Analysis
Cases/Respondent Object
Interdependence
What type of relationship is
being examined?
Structural
equation
modeling
Canonical
correlationanalysi
s with dummy
variales
MANOVA
Canonical
correlation
Multiple relationship of
dependent & independent
variables
One dependent variable
in singgle relationship
Dependence
Several dependent
variable in single
relationship
variables
metric Non metric
metric
metric Non metric
Non metric
What is the
measurement
scale of the
dependent
variable ?
How many variable are being
predicted ?
What is the
measurement
scale of the
dependent
variale
What is the
measurement
scale of the
predictor
variable ?
Multiple
regression
Conjoint
analysis
Multiple
discriminant
Analysis
Linear
Probability
models
Factor
Analysis
Correspondenc
e analysis
Multidimen‐
sional Scaling
metric Non metric
Is the structure of
relationships among :
How are the
atributes
measurement ?
Principle
Component
Analysis
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Jenis Teknik Multivariate
1. Principal Componen Analysis (PCA)
2. Factor Analysis (FA)
3. Canonical Correlation Analysis (CCA)
4. Cluster Analysis (CA)
5. Discriminan Analysis (DA)
6. Multiple Regression Analysis (MRA)
7. Conjoint Analysis (CoA)
8. Analisis Variansi Multivariate (MANOVA),
9. Multidimensional Scalling
10. Structural Equation Modelling (SEM)
Klasifikasi Multivariate Techniques
(Dependence Method)
Dependent Variable (s)
One More than One
Independent
Variable(s)
Metric Non Metric Metric Non Metrik
One
Metric
Non Metric
Regression
t-test
Discriminan nalysis
Logistic regression
Discrete Discriminan
Analysis
Canonical
Correlation
Manova
(Multivariate
Analysis of Variance)
Multiple group
discriminan
analysis (MDA)
Discrete MDA
More than One
Metric
Non Metric
Multiple
regression
Anova
Discriminan nalysis
Logistic regression
Discrete Discriminan
Analysis
Conjoint Analysis
(MONANOVA)
Canonical
Correlation
Manova
(Multivariate
Analysis of Variance)
Multiple group
discriminan
analysis (MDA)
Discrete MDA
Sumber : Lihat subbash Sharma hal 6
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Dependence Methods
 Regresi Berganda: mempelajari keterkaitan antara satu variabel dependent
dengan beberapa variabel independent.
 Analisis Diskriminan: menghasilkan suatu kombinasi linear yang
menjelaskan keterkaitan antar 2 kelompok variabel.
 Analisis Logit: digunakan apabila variabel dependen merupakan variabel
discrete dan variabel‐variabel independent juga merupakan variabel
kategorik.
 Multivariate Analysis‐of‐Variance (MANOVA): menguji signifikansi
perbedaan antara sejumlah variabel atau “profile” dari variable apabila
terjadi perubahan pada satu atau lebih variabel penjelas.
 Canonical Correlation Analysis: menentukan asosiasi linear antara
sekelompok variabel penjelas dan sekelompok kriteria pengukuran.
Klasifikasi of Multivariate Techniques
(Interdependence Method)
Number of variable
Type of Data
Metric Non Metric
Two • Simple Corelation
• Two way contingency
table
More than two
• Principal Componen
Analysis
 Faktor Analysis
• Multiway
Contingency table
 Loglinear model
 Corespondence
Analysis
Sumber : Lihat subbash Sharma hal 11
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Interdependence Methods
Principal Component Analysis: teknik reduksi yang bertujuan untuk menyusun
kombinasi linear dari variabel utama yang memiliki variasi total yang sama.
Analisis Faktor: teknik reduksi data yang memisahkan bagian‐bagian variasi total
yang bersesuaian dengan variabel‐variabel penyusunnya.
Metric Multidimensional Scaling: mengeksplorasi kriteria atau dimensi
ketidaksamaan antar objek.
Cluster Analysis: mengidentifikasi data menjadi kelompok yang lebih kecil
sehingga elemen dalam satu kelompok memiliki kesamaan yang lebih
daripada dengan elemen dari kelompok lain.
Nonmetric Multidimensional Scaling: mentransformasi ketidaksamaan antar
kelompok menjadi jarak dan menempatkannya pada multidimensional
space.
Loglinear Models: mempelajari interrelationships antara variabel kategorik
yang membentuk tabel kontingensi.
ANALISIS KOMPONEN UTAMA DAN
ANALISIS FAKTOR
17
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Pengantar
 Dalam banyak kesempatan, pengambilan keputusan sering dihadapkan
pada kompleksnya persoalan banyaknya variabel, sehingga sulit
mengambil inti sari persoalan dan underlying persoalan tersebut
 Jika kita punya 10 variabel  45 correlations yang harus
dipertimbangkan
 Jika kita punya 20 variable  190 correlations yang juga harus
dipertimbangkan
 Dibutuhkan penyederhanaan jumlah variable yang dianalisis tanpa
harus membuang banyak informasi yang terkandung dalam data
 Dibutuhkan metode untuk mereduksi jumlah variable tersebut, sehingga
mudah diinterprestasikan
 Teknik reduksi banyak variabel menjadi hanya beberapa komponen atau
faktor tanpa mengurangi variasi yang bisa dijelaskan oleh data dinamakan
Analisis Komponen Utama (Principle Component Analysis)
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Analisis Kompone Utama
19
 Metode ini salah satunya bertujuan untuk mereduksi p peubah
yang saling berkorelasi menjadi q peubah yang saling bebas.
 Jika p buah peubah asal saling berkorelasi mungkin kita bisa
dapatkan q < p peubah yang tidak berkorelasi dan tidak
menyebabkan hilangnya informasi terlalu besar dari peubah
asal.
 Keunggulan metode ini selain menghasilkan banyaknya peubah
yang lebih sedikit namun memberikan informasi yang hampir
sama besar dengan peubah asal, juga menghasilkan peubah
baru yang tidak saling berkorelasi yang umumnya diperlukan
oleh berbagai metode lain.
 Data yang dapat diolah minimal memiliki skala pengukuran
interval.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Analisis Komponen Utama
 Menjelaskan struktur varians‐kovarians dari sekelompok variabel
melalui beberapa kombinasi linear dari variabel‐variabel tersebut.
 Banyaknya komponen utama yang dipilih tergantung dari besarnya
persentase keragaman kumulatif komponen utama tersebut.
Persentase keragaman yang dianggap cukup mewakili total keragaman
data jika 75% (Morrison, 1976).
 Suatu komponen utama ( PCi ) didefinisikan sebagai kombinasi linear
terboboti dari peubah asal.
PC1 = w11X1+w21X2+ . . . + wp1Xp
PC2 = w12X1+w22X2+ . . . + wp2Xp
W11, W12, …, W1p dipilih yang memaksimumkan rasio dari variance PC(1)
terhadap total variance dengan kendala: Σ Wij
2 = 1
 Untuk melihat peubah asal apa yang diwakili oleh komponen utama
ke‐j, bisa ditempuh melalui pengamatan terhadap nilai koefisien (wij).
Jika wij bernilai tinggi maka komponen utama PCi mewakili Xi. Atau bisa
juga menilai komponen utama ke‐j sebagai nilai wij yang positif lawan
wij negatif.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Analisis Komponen Utama
21
 PC(1), PC(2), …., PC(m) = variabel‐variabel baru yang tidak
berkorelasi satu dengan yang lainnya tetapi memuat total variance
dari data asli (original data)
 PC(2):
 Kombinasi linear tertimbang dari variabel‐variabel yang diobservasi
 Tidak berkorelasi dengan PC(1)
 Dalam perhitungannya menggunakan:
1. Variance‐ covariance
2. Eigenvalue ‐ Eigenfactor
 Intepretasi Principle Component Analysis:
1. Mereduksi data
2. Mengelompokan variable
3. Hasil analisis ini bisa dilanjutkan untuk analisis lanjutan seperti analisis
kluster, biplot dan lain‐lain.
4. Bisa juga sebagai hasil analisis akhir untuk melihat karakteristik dari
suatu obyek.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Analisis Faktor
22
 Analisis ini pada dasarnya untuk mencari suatu bentuk hubungan di
antara beberapa peubah tak bebas, hingga akhirnya ditemukan
sesuatu yang alami pada peubah‐peubah bebas (respon vasibles)
yang mempengaruhi peubah‐peubah tak bebas (dependent
variables).
 Perbedaan antara analisis faktor dengan analisis statistik lainnya
yang mempelajari hubungan antara peubah tak bebas adalah bahwa
dalam analisis faktor tidak mengukur variabel bebas secara langsung,
melainkan diukur melalui peubah‐peubah tak bebasnya.
 Analisis faktor juga merupakan suatu metode untuk menetukan k
buah faktor yang penting (alami) dari n buah peubah dari hasil
pengamatan, dimana k<n.
 Analisis faktor juga bisa dipandang sebagai perluasan dari analisis
komponen utama (Johnson & Wichern,1998).
Analisis Faktor
 Tujuan dan intepretasi dari factor analysis tidak berbeda
dengan principle component analysis
 Perbedaannya adalah terletak pada:
Factor Analysis Principle Component Analysis
Faktor diestimasi hanya berdasarkan
common variance, communalities
dimasukkan dalam matriks korelasi
Jumlah variance dalam data
dipertimbangkan
Mengenali / mengidentifikasi dimensi
yang mendasari dan common
variance yang menarik perhatian
Menentukan banyaknya faktor
minimum dengan
mempertimbangkan variance
maximum dalam data
Memisahkan data berdasarkan
karakteristik tertentu
Menggabungkan data yang memiliki
kesamaan dalam beberapa
komponen prinsip
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Analisis Faktor
 Misalnya: Data terdiri dari variabel‐variabel:
Xj, i = 1,2,…p
 X1 = w11F1 + w12F2 + …. + wk2Fk + e1
 X2 = w21F1 + w22F2 + …. + wk2Fk + e2
 Xp = wp1F1 + wp2F2 + …. + wp2Fk + ep
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Analisis Faktor
Secara umum dalam bentuk matriks, model dari analisis faktor
dapat dituliskan sebagai berikut :
X ‐  = W F + 
(pxl) (pxl) (pxm) (mxl) (pxl)
Xi adalah vektor acak yang memiliki p komponen pada amatan ke‐i
 I adalah rataan dari peubah ke‐i
 Wij adalah bobot faktor (factor loading) dari peubah ke‐i dan Faktor yang ke‐j
 Fj adalah faktor laten (common factor) yang ke‐j
 i adalah sisaan atau error dari peubah ke‐i (unique factor)
Persamaan masing‐masing factor adalah:
X1 = w11F1 + w12F2 + …. + wk2Fk + e1
X2 = w21F1 + w22F2 + …. + wk2Fk + e2
Xp = wp1F1 + wp2F2 + …. + wp2Fk + ep
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Interpretasi Analisi Faktor
26
 Metode yang sering digunakan dalam penentuan jumlah
faktor yang akan digunakan, diantaranya adalah:
1. Digunakan n buah faktor yang memiliki n buah akar ciri dengan proporsi
lebih dari 75% (morisson, 1978).
2. Digunakan n buah faktor yang memiliki n buah akar ciri dengan proporsi
lebih dari 80% atau n buah akar ciri yang bernilai lebih dari satu (Jhonson
& Wichcern, 1998).
 Langkah‐langkah yang digunakan dalam menginterpretasikan
model faktor yang terbentuk adalah sebagai berikut :
1. Identifikasikan peubah‐peubah yang memiliki bobot faktor mutlak terbesar
pada masing‐masing faktor.
2. Tentukan peubah‐peubah yang memiliki hubungan yang nyata pada masing‐
masing faktor. Menurut sharma (1996), suatu peubah memiliki hubungan yang
nyata dengan sebuah faktor apabila memiliki bobot faktor > 0.6.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Statistik Uji untuk Analisis Faktor
 Bartlett’s test of sphericity :
 Untuk menguji hipotesis bahwa variabel saling berkorelasi
 Ho : matriks korelasi merupakan matriks identity
 Hi : matriks korelasi bukan merupakan matriks identity. ( FA dapat
digunakan )
 KMO (Kaiser‐Meyer‐Olkin) :
 Untukmengukur kecukupan sampling.
 Nilai KMO > 0,5 ( FA dapat digunakan )
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Istilah dalam Output SPSS
 Communality : jumlah varians yg disumbangkan oleh
suatu variabel
 Eigenvalues : jumlah varian yg dijelaskan oleh setiap
faktor dalam menghitung semua variabel.
(kepentingan relatif masing‐masing faktor dalam
menghitung varians semua variabel yang dianalisis.
 Factor loading : korelasi antara variabel dengan faktor
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Ilustrasi penerapan Analisis Faktor
 Sebuah Departemen Store ingin mengetahui apa saja yang mendorong
seorang konsumen berbelanja di toko tersebut.
 Setiap responden diberikan daftar kuesioner yang memuat pertanyaan
tentang pendapat responden tentang toko tersebut.
 Nama Variabel Label
 LAYOUT tata letak barang
 LENGKAP kelengkapan jenis barang
 HARGA harga barang yg kompetitif
 PELKAR pelayanan karyawan
 PELKASIR pelayanan kasir
 PROMOSI promosi yg dilakukan toko
 IMAGE citra toko
 BERSIH kebersihan toko
FA PRINT OUT
 KMO and Bartlett’s test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy
Bartlett’s Test of Approx. Chi-Square
Sphericity df
Sig.
,627
47,773
15
,000
Communalities
Inital Extraction
BERSIH
HARGA
IMAGE
LAYOUT
LENGKAP
PROMOSI
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
.548
.549
.599
.308
.577
.465
Interpretasi
Variabel BERSIH, angka 0,548, berarti 54,8% varians dari variabel BERSIH
dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk
Total Varance Explained
Factor Total % of variance Cumulative %
1
2
3
4
5
6
1.829
1.217
.944
.758
.639
.613
30.488
20.266
15.732
12.637
10.642
10.215
30.488
50.774
66.506
79.143
89.785
100.000
Factor Total % of variance Cumulative %
1
2
1.829
1.217
1.829
1.217
30.488
50.774
Initial Eigenvalues
Scree Plot
1 2 3 4 5 6
●
●
●
●
●
●
Eigenvalues
Component/Faktor
Factor Matrix
Factor
1
Factor
2
BERSIH
HARGA
IMAGE
LAYOUT
LENGKAP
PROMOSI
-.348
.563
.648
-.301
-.654
.673
.654
.482
.423
.466
.386
.111
Rotated Factor Matrix
Factor
1
Factor
2
BERSIH
HARGA
IMAGE
LAYOUT
LENGKAP
PROMOSI
.071
.735
.774
.007
-.331
.622
.737
.090
-.006
.555
.683
-.280
6 Variabel telah direduksi menjadi 2 Faktor
VARIABEL Factor
1
Factor
2
BERSIH
HARGA
IMAGE
LAYOUT
LENGKAP
PROMOSI
HARGA
IMAGE
PROMOSI
BERSIH
LAYOUT
LENGKAP
Factor Plot in Rotated Space
● LAYOUT
LENGKAP ●
● BERSIH
● IMAGE
HARGA
●
● PROMOSI
0
0
Faktor 1
Faktor
2
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Aplikasi
38
 Seorang peneliti ingin meneliti tentang faktor‐faktor apa saja yang
mepengaruhi kinerja dari sebuah KPP. Data yang dikumpulkan dari
setiap KPP dapat dilihat pada daftar di slide berikut:
a. Buatlah perhitungan analisis faktor dari data KPP?
b. Jelaskan korelasi antara variabel? Apa maknanya dalam kaitannya
bahwa perlu digunakan analisis faktor?
c. Apakah semua variabel layak untuk menjadi bagian dalam analisis
faktor? Jelaskan!
d. Buatlah persamaan faktornya?
e. Interpretasikan makna dari faktor‐faktor yang terbentuk! Berilah
nama pada masing‐masing faktor tersebut yang relevan!
f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis faktor yang
mempengaruhi kinerja sebuah KPP!
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Daftar Variabel
39
Variabel Wilayah Menurut Pulau
nokpp No KPP
nko NKO
WPdaftar_LAYAN Jumlah WP terdaftar per pelaksana di Seksi Pelayanan
WPefektif_LAYAN Jumlah WP efektif per pelaksana di Seksi Pelayanan
SPT_LAYAN Jumlah SPT Tahunan per pelaksana di Seksi Pelayanan
WIL_EKSTEN Luas wilayah kerja per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi
PDDK_EKSTEN Jumlah penduduk per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi
AKRJ_EKSTEN Perkiraan angkatan kerja per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi
SPT_PDI Jumlah SPT Tahunan per pelaksana di Seksi PDI
TARGET_AR Target penerimaan per AR
REALISASI_AR Realisasi penerimaan per AR
WPdaftar_AR Jumlah WP terdaftar per AR
WPefektif_AR Jumlah WP efektif per AR
SPT_AR Jumlah SPT Tahunan per AR
SOSIALISASI_AR Jumlah penyuluhan/sosialisasi per AR
REVENUE_AR Total Revenu per AR
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Analisis Deskriptif
40
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Korelasi Antar Variabel
41
Test Ketepatan
Interpretasi
Variabel Jumlah SPT Tahunan per AR,
angka 0,793, berarti 79,3% varians
dari variabel SPT/AR dapat dijelaskan
oleh faktor yang nanti terbentuk
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Anti Image
43
Total Varance Explained
Scree Plot
Factor Matrix
Rotated Factor
Matrix
WP
SPT
SOSIO
DEMOGRAFI
Factor Plot in Rotated Space
Analisis Regresi Faktor dengan Kinerja
49
ANALISIS DISKRIMINAN
50
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Pengantar
 Dalam kehidupan nyata sering kali kita menduga apakah suatu objek
yang memiliki karakteristik tertentu akan masuk dalam kelompok A
atau Kelompok B.
 Contoh,
 Jika kita mengamati calon debitur dengan berbagai variable (karakteristik), maka
bagi pemberi kredit akan bertanya apakah calon debitur ini jika disetujui usulan
kreditnya akan termasuk dalam kelompok yang kerditnya lancar atau kreditnya
macet.
 Jika kita menyeleksi mahasiswa untuk masuk PT, maka yang menjadi pertanyaan
adalah apakah mahasiswa tersebut kelak akan bisa masuk dalam kelompok
mahasiswa yang berhasil atau mahasiswa yang gagal
 Agar kita tidak salah mengelompokkan objek, maka diperlukan alat
atau metode untuk membedakan apakah objek tersebut masuk
dalam Kelompok A atau Kelompok B.
 Salah satu metode untuk mengelompokkan individu/objek ke dalam
kelompok A atau Kelompok B adalah Analisis Diskriminan
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Pengantar
 Analisis diskriminan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher dan
merupakan teknik statistika yang paling sering dipakai untuk meneliti
kumpulan‐kumpulan dari suatu masalah.
 Masalah yang dihadapi dalam analisis peubah ganda adalah bagaimana
mendapatkan faktor penentu yang membedakan populasi atau
mendapatkan kombinasi linear dari peubah‐peubah yang menunjukkan
ukuran pembeda dalam nilai tengah populasi tersebut.
 Untuk mengatasi hal ini analisis diskriminan merupakan suatu metode
yang dapat digunakan untuk mendapatkan setiap kombinasi linear dari
peubah tersebut.
 Analisis diskriminan merupakan suatu metode untuk menghasilkan
pemisah yang terbaik antara berbagai macam populasi (kelompok).
 Fungsi diskriminan dapat dibentuk bila terdapat perbedaan nilai tengah
antara dua kelompok yang ada (Johnson, 1982). Oleh karena itu sebelum
fungsi diskriminan dibentuk, perlu dilakukan pengujian perbedaan nilai
tengah dari kelompok tersebut
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Analisis Diskriminan
 Mengelompokkan setiap objek/responden ke dalam dua atau
lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel
bebas.
 Menentukan variabel bebas mana yang memberikan
sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar
kelompok.
 Agar bisa dilakukan pengelompokkan diperlukan fungsi
pembeda (discriminant function) yaitu D=b’X
Di = b0 + b1Xi1 + b2Xi2 + b3Xi3 + … + bkXik
Di = Skore diskriminan dari responden ke –I, bersifat non metric (nominal)
Xij = Variabel ke‐j dari responden ke‐I, dengan skala metric
bj = koefisien diskriminan dari variabel ke‐j
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
X2
X1
Z
B
Discriminant
Function
A’
B’
A
Ilustrasi Analisis Diskriminan 2 Kelompok
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Diskriminan Analisis untuk Lebih dari
Dua Kelompok
 Untuk tiga kelompok akan ada dua fungsi diskriminan
 Pengelompokkannya dilakukan dengan membuat
skor setiap individu menurut funsi diskriminan 1 dan
fungsi diskiriminan dua
 Setelah itu membuat batas‐batas pembeda menurut
rata‐rata skor diskiriminan 1 dan skor diskiminan 2
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Teknik Estimasi
1. Direct Method
 Estimasi koefisien fungsi diskriminan dimana seluruh
variabel bebas diikutkan dalam analysisi secara
bersama‐sama
2. Stepwise Method
 Variabel bebas diikutsertakan secara berurutan,
didasarkan pada kemampuannya untuk
mendiskriminasi antar kelompok
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Data
 Kasus: seorang peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi seseorang untuk memutuskan pembelian motor. Maka
digunakanlah beberapa atribut seperti keiritan, ketersediaan suku cadang,
harga, model dan desain, kombinasi warna, keawetan mesin, promosi,
serta sistem pelunasan. Setiap atribut bernilai antara 1 hingga 5, dimana 1
(sangat tidak penting) dan 5 (sangat penting). Jumlah responden yang diuji
berjumlah 50 orang.
Variabel Dependen Variabel Bebas
D , keputusan
Kode 0 = tidak beli
Kode 1 = beli
X1 … irit
X2 … awet
…..
X8 … warna
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tujuan Analysis
 Apakah perilaku beli konsumen benar‐benar berbeda. Perilaku
kelompok “membeli” berbeda dengan perilaku kelompok
“tidak membeli”
 Jika berbeda (no. 1), variabel bebas mana yg membedakan
perilaku konsumen ? Semua variabel atau sebagian variabel ?
 Jika ada sejumlah variabel yg membedakan (diskriminan)
perilaku, maka ada sebuah model diskriminan.
 Variabel mana yg paling penting dan mana selanjutnya yg
penting ?
 Seberapa tepat model diskriminan mampu memprediksi
responden yang diteliti.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Analysis Case Processing Summary
 Tabel ini menyatakan
bahwa responden
semuanya valid (sah)
untuk diproses.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Group Statistics
 Menunjukkan
perbandingan Mean
(rata‐rata) antara grup
“beli” dan grup “tidak
beli”. Makin besar nilai
Mean, semakin positif
penilaian responden
thd variabel tersebut.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Tests of Equality of Group Means
Tabel ini menguji apakah ada perbedaan yg signifikan antar grup untuk
setiap variabel bebas yg ada.
F Test :
> Jika Sig > 0,05, berarti tdk ada perbedaan antar grup.
> Jika Sig < 0,05, berarti ada perbedaan antar grup
Dari 8 variabel, hanya 3
variabel yang menunjukkan
perbedaan antar grup yaitu
warna, mesin dan promosi.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Variables Entered/Removed
 Tabel ini menunjukkan variabel mana yang dimasukkan dalam
persamaan diskriminan.
 Terlihat ada 3 variabel yaitu promosi, mesin dan warna. Jadi perilaku
beli/tidak beli dipengaruhi sikap responden thd ke 3 variabel
tersebut.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Variable In the Analysis
 Rangkaian proses tahapan pemasukan variabel satu persatu ke
dalam model.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Eigenvalues
 Pada tabel Eigenvalues terlihat angka canonical correlation adalah
0,726, yang jika dikuadratkan akan menjadi 0,726 ² = 0,527.
 Hal ini berarti 52,7% varians dari variabel beli atau tidak dapat
dijelaskan oleh model diskriminan yg terbentuk. (oleh 3 variabel
bebas : promosi, mesin dan warna).
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Wilk’s Lambda
 Terlihat angka Sig 0,000, hal ini menunjukkan perbedaan yg nyata
antara kedua grup (beli dan tidak beli) pada model diskriminan
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Standardized Canonical Discriminant Function
Coefficients
 Menunjukkan koefisien determinan.
 D = 0,483 (warna) – 0,850 (mesin) + 0,912 (promosi)
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Structure Matrix
 Dapat dilihat variabel mana yg dipakai
dan mana yg tidak dipakai dalam
model diskriminan.
 Dapat dilihat variabel mana yang
paling diskriminan
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Function at Group Centroids
 Jumlah responden “tidak beli’ = 19
 Jumlah responden “beli” = 21
 Nilai pemisah Do
 (19 x 1,320) + (21 x ‐0,809) =
 ‐25,280 + 25,280 = 0
 Ketika dilakukan prediksi dg menggunakan fungsi determinan,
jika skore D negatif < 0 maka responden tsb masuk grup “tidak
beli” (kode 0). Jika skore D > 0 maka responden tsb masuk
grup “beli”
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Tabel : Classification Result
 Dapat melihat ketepatan model diskriminan
 Dari grup tidak beli (pd data awal) yg tetap pada
grup tidak beli (prediksi) = 16
 Dari grup beli (pd data awal) yg tetap pada grup
beli (prediksi) = 27
 Sehingga ketepatan model adalah :
 (16 + 27) / 50 = 0,86 atau 86 %
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Kesimpulan Analysis Diskriminan
 Ada perbedaan perilaku yg nyata antara mereka yg
mebeli dan yang tidak membeli.
 Atribut (var. bebas) yg paling membedakan perilaku
kedua kelompok adalah mesin, warna, dan promosi.
 Model diskriminan yg diperoleh memiliki tingkat
ketepatan yg cukup tinggi 86%
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Studi Kasus
71
 Seorang peneliti ingin mengetahui variable apa saja yang menjadi
pembeda kinerja dari sebuah KPP. Sebuah KPP dikatakan berhasil
berkinerja baik (diberi kode 1), jika rasio antara realisasi dan target dari
seorang Account Representatif (AR) di sebuah KPP mencapai diatas atau
sama dengan 60 %. Dibawah 60%, KPP tersebut dianggap belum berhasil.
Dengan menggunakan data yang digunakan pada analisis factor, maka
a. Buatlah perbandingan deskriptif antar KPP “Baik” dangan “Belum Baik”!,
apa yang bisa anda simpulkan?
b. Bagaimana karakteristik kinerja antar kelompok KPP menurut data yang
ada?
c. Buatlah persamaan diskriminan yang mampu membedakan karakteristik
antar kelompok KPP?
d. Variabel apa saja yang berperanan menjadi pembeda?
e. Berapa besar tingkat akurasi model diskriman yang dibuat?
f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis diskriminan bagi KPP!
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Deskriptif
72
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Diskriminan
73
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Persamaan Diskriminan
74
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Klasifikasi
75
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Klasifikasi
76
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Modifikasi Studi Kasus
77
 Seorang peneliti ingin mengetahui variable apa saja yang menjadi
pembeda kinerja dari sebuah KPP. Sebuah KPP dikatakan berhasil
berkinerja “BAIK” (diberi kode 1), jika rasio antara realisasi dan target dari
seorang Account Representatif (AR) di sebuah KPP mencapai diatas atau
sama dengan 75 %,berkinerja “SEDANG” Dibawah 75% tapi diatas 50%,
dan berkinerja “KURANG” jika rasionya kurang dari 50%.. Dengan
menggunakan data yang digunakan pada analisis faktor, maka
a. Buatlah perbandingan deskriptif antar KPP “Baik”, “Sedang”, dan
“Kurang”!, apa yang bisa anda simpulkan?
b. Bagaimana karakteristik kinerja antar kelompok KPP menurut data yang
ada?
c. Buatlah persamaan diskriminan yang mampu membedakan karakteristik
antar kelompok KPP?
d. Variabel apa saja yang berperanan menjadi pembeda?
e. Berapa besar tingkat akurasi model diskriman yang dibuat?
f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis diskriminan bagi KPP!
ANALISIS KELOMPOK (KLUSTER)
78
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Pengantar
 Akademisi dan para peneliti sering dihadapkan pada persoalan
bagaimana membuat kelompok‐kelompok objek, baik itu
individu, perusahaan ataupun produk.
 Contoh Aplikasi
 Dalam pemasaran sering ingin dilakukan segmentasi pasar dan target pasar
 Dalam psikologi sering ingin dikelompokkan psychatric profile
 Dalam ekonomi regional, misalnya, ingin dikelompokkan daerah menurut
karakteristik ekonomi, demografi dll
 Intinya, banyak hal ingin menentukan kelompok “natural”
structure antar objek base on multivarite profile
 Cluster Analysis merupakan salah satu teknik yang sering
digunakan untuk tujuan‐tujuan di atas
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Analisis Kelompok (Kluster)
 Analisis Kluster adalah salah satu tehnik multivariate yang tujuan
utamanya adalah mengelompokkan objek berdasarakan
karakateristik yang dimilikinya.
 Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan objek‐objek menjadi beberapa
gerombol berdasarkan pengukuran peubah‐peubah yang diamati, sehingga
diperoleh kemiripan objek dalam gerombol yang sama dibandingkan antar objek
pada gerombol yang lain.
 Pengelompokkannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap
objek dalam satu kluster bersifat homogen dan antar objek dari
kluster yang berbeda akan bersifat heterogen.
 Adapun ukuran kedekatan dapat dihitung berdasarkan jarak Eucledian,
Manhattan, Pearson dan sebagainya.
 Secara geometri, objek dalam satu kluster akan sangat dekat dan
objek antar kluster akan relatif sangat jauh.
 Teknik hierarki disajikan dalam bentuk dendrogram sehingga penggerombolan
akan lebih mudah dan informatif.
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
High
Low
Low High
Frequency of going to fast food restaurants
Frequency
of
eating
out
Contoh: Scatter Distribusi Objek Pengamatan
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
1
3
2
Low Frequency of Going to Fast Food Restaurants High
Low
Frequency
of
Eating
Out
High
Analisis Kluster 2 Variabel
Contoh Aplikasi
 Misalkan kita ingin mengelompokkan 7 daerah berikut
berdasarkan pola pembangunan ekonominya (misal
pertumbuhan PDRB) dan tingkat pengangguran
 Datanya
ClusteringVariabel A B C D E F G
PertumbuhanEkonomi 3 4 4 2 6 7 6
TingkatPengangguran 2 5 7 7 6 7 4
Daerah
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Scater Plot
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Analisis Kluster
 Tujuan Analisis Kluster mengelompokkan objek berdasarkan
similarity
 Ada tiga pertanyaan yang muncul :
 Bagaimana mengukur kemiripan (similarity) ?
 Bagaimana membentuk kluster ?
 Berapa kluster yang kita bentuk ?
Ukuran Kemiripan (similarity)
 Ukuran Kemiripan : Jarak Euclidean
A B C D E F G
A
B 3.162
C 3.099 2.000
D 5.099 2.828 2.000
E 5.000 2.236 2.236 4.123
F 6.403 3.606 3.000 5.000 1.414
G 3.606 2.236 3.606 5.000 2.000 3.162
Pembentukan Cluster
 Aglomerative Hierarchical Clustering Process
Step
Minimum
Distance
Unclustered
Objek
Observartions
Pair Cluster Membership
Number
of
Cluster
Overall
Similiarity
Measure
Initial Solutions (A) (B) ( C ) (D) (E) (F) (G) 7 -
1 1.414 E, F (A) (B) ( C ) , (D) (E-F) (G) 6 1.414
2 2.000 E, G (A) (B) ( C ) , (D) (E-F-G) 5 2.192
3 2.000 C,D (A) (B) (C- D) (E-F-G) 4 2.144
4 2.000 B,C (A) (B-C- D) (E-F-G) 3 2.234
5 2.236 B,E (A) (B-C- D-E-F-G) 2 2.896
6 3.162 A-B (A-B-C- D-E-F-G) 1 3.420
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Penentuan Banyaknya Cluster
 Tidak ada standar , tergantung pada tujuan dan prosedur yang dipilih
 Sebaga acuan dapat menggunakan
1. rata‐rata jarak dalam cluster, yakni jika terjadi peningkatan jarak rata‐
rata dalam cluster yang cukup besar, maka dipilih banyaknya cluster
sebelum terjadi peningkatan jarak rata‐rata antar cluster
2. Berdasarkan value judgement empiris sesua dengan yang disarankan
berdasarkan konsep teori yang secara alamiah menentukan
banyaknya cluster
Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI
Aplikasi
89
 Dari data yang ada, seorang peneliti ingin mengetahui kelompok‐
kelompok yang terbentuk dari KPP berdasarkan variable yang ada.
 Tentukan bagaimana pengelompokan yang terbentuk antara KPP?,
jelaskan karakteristik dari setiap kelompok yang terbentuk!
 Apa yang bisa anda simpulkan dari analisis kelompok bagi daerah
tertinggal!

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataRani Nooraeni
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}nurwa ningsih
 
Pemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model TerbaikPemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model Terbaikdessybudiyanti
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateGantyo Suhartono
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalahghavinomum
 

What's hot (20)

APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
 
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
Syntax Macro Minitab (Elvira Dian Safire/ITS)
 
Perhitungan manual
Perhitungan manualPerhitungan manual
Perhitungan manual
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
 
ANALISIS-JALUR.ppt
ANALISIS-JALUR.pptANALISIS-JALUR.ppt
ANALISIS-JALUR.ppt
 
Pemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model TerbaikPemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model Terbaik
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Ek107 122215-891-5
Ek107 122215-891-5Ek107 122215-891-5
Ek107 122215-891-5
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Regresi Logistik.ppt
Regresi Logistik.pptRegresi Logistik.ppt
Regresi Logistik.ppt
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalah
 

Similar to 2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf

Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi oldewi rimayani
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 
materi-1-konsep-dasar-2023.pptx
materi-1-konsep-dasar-2023.pptxmateri-1-konsep-dasar-2023.pptx
materi-1-konsep-dasar-2023.pptxDzakiMuhamad
 
Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfRuriAlca
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistikaformatik
 
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021Aminullah Assagaf
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistikaweny maniez
 
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdf
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdfRPS-Analisis-Multivariat-I.pdf
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdfRaceaLine
 
Tugas laporan metpen
Tugas laporan metpenTugas laporan metpen
Tugas laporan metpenFajar Apriadi
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIWidia Ratnasari Samosir
 

Similar to 2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf (20)

Materi satatistik 2
Materi satatistik 2Materi satatistik 2
Materi satatistik 2
 
Analisis multivariat
Analisis multivariatAnalisis multivariat
Analisis multivariat
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 
Bab 1 introduction statistik bisnis
Bab 1 introduction statistik bisnisBab 1 introduction statistik bisnis
Bab 1 introduction statistik bisnis
 
materi-1-konsep-dasar-2023.pptx
materi-1-konsep-dasar-2023.pptxmateri-1-konsep-dasar-2023.pptx
materi-1-konsep-dasar-2023.pptx
 
Analisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatifAnalisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatif
 
Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdf
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
 
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
 
Adhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpenAdhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpen
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistika
 
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdf
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdfRPS-Analisis-Multivariat-I.pdf
RPS-Analisis-Multivariat-I.pdf
 
R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1R5 g kel 1 statdas 1
R5 g kel 1 statdas 1
 
Tugas laporan metpen
Tugas laporan metpenTugas laporan metpen
Tugas laporan metpen
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis IIMakalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
Makalah Statistika, Ekonomi dan Bisnis II
 

Recently uploaded

PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCabairfan24
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 

Recently uploaded (20)

PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 

2. Analisis Multivariate-Rofik_Diklat_KU_With Solution.pdf

  • 1. ANALISIS STATISTIK PEUBAH BANYAK (MULTIVARIATE) DIKLAT FINANCIAL STATISTICS ANGKATAN 1 PUSDIKLAT KEUANGAN UMUM, KEMENTRIAN KEUANGAN 26‐30 JANUARI 2015 Khoirunurrofik Peneliti, LPEM dan Dosen, Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Khoirunurrofik@ui.ac.id ; rofiq76@gmail.com Mobile : 08‐1111‐76‐444
  • 2. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Panduan Materi 2 Tujuan Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat mengetahui konsep dasar analisis multivarite, mampu memilih teknik yang tepat serta mengolah data, menganalisis output SPSS, dan membuat kesimpulan dan rekomendasi atas permasalahan yang diteliti. Waktu 8 sesi (@ 45 menit) Kata Kunci  Pengantar Analisis Multivariate  Analisis Komponen Utama dan Faktor  Analisis Diskriminan  Analisis Kluster Metode  Diskusi  Pembahasan Kasus  Latihan computer  Diskusi Kelompok Bahan Bacaan  Joseph F. Hair, Jr, et al (2009). Multivariate Data Analysis  Sharma, S. (1996). Applied Multivariate Technique  Santoso, S. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat
  • 3. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Agenda 3 • Pengantar (1 Sesi) • Analisis Komponen Utama dan Faktor (2 Sesi) • Analisis Diskriminan (2 Sesi) • Analisis Kluster (1 Sesi) • Latihan Studi Kasus dengan SPSS (2 Sesi)
  • 5. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Pengertian Multivariate Analysis  Analisis peubah ganda (Multivarite Analysis) merupakan suatu teknik analisis statistika yang menganalisa data dengan banyak variabel secara semultan. Seringkali suatu penelitian atau pengambilan keputusan dihadapkan dengan banyak peubah.  Metode statistik yang menganalisa multiple measurement secara simultan pada setiap individu atau obyek yang sedang diteliti.  Merupakan perluasan dari analisis univariate (analisis dari distribusi variabel tunggal) dan analisis bivariate (Analisis dari dua distribusi variables)  Tujuan dari analisis multivariate adalah untuk mengukur, menjelaskan, dan memprediksi derajat hubungan diantara variate‐variate (kombinasi variabel terbobot)
  • 6. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Mengapa Masih Memerlukan Analisis Multivariate?  Realitas  Statistik univariat masih terbatas penggunaanya  Data "Real" biasanya mengandung lebih dari satu varaiabel  Analisis multivariat jauh lebih realistis dan layak  Dapat me"Minimal“kan Peningkatan Kompleksitas dari banyaknya variabel  Dapat mengontrol besarnya informasi yang akan digunakan  Mempunyai asumsi yang lebih longgar  Mempunyai banyak pilihan teknik yang dapat digunakan
  • 7. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Contoh Aplikasi 7  Pertanian  Penelitian tentang efektifitas pupuk tehadap tanaman dan variabel yang diukur adalah daya kecambah, tinggi, diameter batang, daya tahan penyakit dan lain sebagainya. Untuk melakukan analisis terdapat data bisa saja mengunakan analisis univariate (peubah tunggal) tapi kesulitan akan dihadapi jika mengmbil kesimpulan secara general terhadap apakah pupuk berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan.  Ekonomi  Untuk melakukan evaluasi kredit suatu perusahaan biasanya bank melihat laporan keuangan yang berisi asset, kewajiban, modal, pendapatan, keuntungan bersih dan sebagainya. Jika analisis dilakukan terhadap setiap peubah maka kesimpulan yang diambil akan berbeda untuk setiap peubah. Oleh karena itu dibutuhkan analisis peubah ganda untuk mengambil keputusan apakah suatu perusahaan beresiko atau tidak dalam pengendalian kredit  Sosiologi dan Politik  Untuk menyalurkan bantuan dana jaring pengaman sosial, biasanya lembaga donor menginginkan dana tersebut sampai pada orang yang benar‐benar membutuhkan dengan proporsi tertentu untuk setiap kelas sosialnya. Oleh karena itu dibutuhkan pengelompokan kelas sosial berdasarkan variabel pendapatan, jumlah keluarga, status kepemilikan rumah, pendidikan dan sebagainya.Dalam kasus diatas analisis peubah ganda memegang peranan penting untuk melakukan pengelompokan berdasarkan semua variable diatas.
  • 8. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Konsep Variate dan Struktur Data  Komponen penyusun Analisis multivariate adalah variate  Variate adalah suatu kombinasi linear dari variabel‐2 dengan bobot empiris yang ditentukan  Suatu variate dari sejumlah n variabel terbobot (X1 to Xn) dapat dinyatakan secara mathematika sebagai : variate value = w1X1+ w2X2 +…+ wnXn Data Arrays Var1 Var2 Var3 ……Var p Object 1 X11 X12 X13 X1p Object 2 X21 X22 X23 X2p ….. Object n Xn1 Xn2 Xn3 Xnp
  • 9. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Jenis Data Dasar dalam Multivariate Analysis 1. Non Metric (Qualitative)  Data non metrik bisa berupa Atribut, karakteristik, atau sifat kategorik yang menunjukkan atau menggambarkan suatu subyek.  Variabel yang diukur menggunakan skala nominal dan ordinal umumnya merupakan variabel non metric 2. Metric (Quantitative)  Pengukuran dilakukan sehingga suatu subyek dapat diketahui perbedaannya dalam jumlah atau derajat.  Variabel yang diukur mengunakan skala Interval dan Ratio umumnya merupakan variabel metric
  • 10. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Klasifikasi dalam Multivariate Analysis  Dependence Methods (ketergantungan) : Apabila fokus penelitian adalah pada asosiasi antara dua kelompok variable  Dapat didefinisikan sebagai suatu metode di mana kumpulan variabel (sets of variabel) yang diketahui sebagai variabel‐variabel tak bebas diprediksi atau dijelaskan oleh variabel‐variabel yang lain yang disebut sebagai variabel‐variabel bebas.  Interdependence Methods (saling ketergantungan) : Apabila fokus penelitian adalah asosiasi antar variabel‐variabel independent, sesuai dengan sifat data.  Adalah suatu metode dimana tidak ada satu atau sekelompok variabel yang didefinisikan sebagai variabel bebas ataupun variabel tak bebas.
  • 11. Bagan Klasifikasi Analisis Multivariate Cluster Analysis Cases/Respondent Object Interdependence What type of relationship is being examined? Structural equation modeling Canonical correlationanalysi s with dummy variales MANOVA Canonical correlation Multiple relationship of dependent & independent variables One dependent variable in singgle relationship Dependence Several dependent variable in single relationship variables metric Non metric metric metric Non metric Non metric What is the measurement scale of the dependent variable ? How many variable are being predicted ? What is the measurement scale of the dependent variale What is the measurement scale of the predictor variable ? Multiple regression Conjoint analysis Multiple discriminant Analysis Linear Probability models Factor Analysis Correspondenc e analysis Multidimen‐ sional Scaling metric Non metric Is the structure of relationships among : How are the atributes measurement ? Principle Component Analysis
  • 12. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Jenis Teknik Multivariate 1. Principal Componen Analysis (PCA) 2. Factor Analysis (FA) 3. Canonical Correlation Analysis (CCA) 4. Cluster Analysis (CA) 5. Discriminan Analysis (DA) 6. Multiple Regression Analysis (MRA) 7. Conjoint Analysis (CoA) 8. Analisis Variansi Multivariate (MANOVA), 9. Multidimensional Scalling 10. Structural Equation Modelling (SEM)
  • 13. Klasifikasi Multivariate Techniques (Dependence Method) Dependent Variable (s) One More than One Independent Variable(s) Metric Non Metric Metric Non Metrik One Metric Non Metric Regression t-test Discriminan nalysis Logistic regression Discrete Discriminan Analysis Canonical Correlation Manova (Multivariate Analysis of Variance) Multiple group discriminan analysis (MDA) Discrete MDA More than One Metric Non Metric Multiple regression Anova Discriminan nalysis Logistic regression Discrete Discriminan Analysis Conjoint Analysis (MONANOVA) Canonical Correlation Manova (Multivariate Analysis of Variance) Multiple group discriminan analysis (MDA) Discrete MDA Sumber : Lihat subbash Sharma hal 6
  • 14. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Dependence Methods  Regresi Berganda: mempelajari keterkaitan antara satu variabel dependent dengan beberapa variabel independent.  Analisis Diskriminan: menghasilkan suatu kombinasi linear yang menjelaskan keterkaitan antar 2 kelompok variabel.  Analisis Logit: digunakan apabila variabel dependen merupakan variabel discrete dan variabel‐variabel independent juga merupakan variabel kategorik.  Multivariate Analysis‐of‐Variance (MANOVA): menguji signifikansi perbedaan antara sejumlah variabel atau “profile” dari variable apabila terjadi perubahan pada satu atau lebih variabel penjelas.  Canonical Correlation Analysis: menentukan asosiasi linear antara sekelompok variabel penjelas dan sekelompok kriteria pengukuran.
  • 15. Klasifikasi of Multivariate Techniques (Interdependence Method) Number of variable Type of Data Metric Non Metric Two • Simple Corelation • Two way contingency table More than two • Principal Componen Analysis  Faktor Analysis • Multiway Contingency table  Loglinear model  Corespondence Analysis Sumber : Lihat subbash Sharma hal 11
  • 16. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Interdependence Methods Principal Component Analysis: teknik reduksi yang bertujuan untuk menyusun kombinasi linear dari variabel utama yang memiliki variasi total yang sama. Analisis Faktor: teknik reduksi data yang memisahkan bagian‐bagian variasi total yang bersesuaian dengan variabel‐variabel penyusunnya. Metric Multidimensional Scaling: mengeksplorasi kriteria atau dimensi ketidaksamaan antar objek. Cluster Analysis: mengidentifikasi data menjadi kelompok yang lebih kecil sehingga elemen dalam satu kelompok memiliki kesamaan yang lebih daripada dengan elemen dari kelompok lain. Nonmetric Multidimensional Scaling: mentransformasi ketidaksamaan antar kelompok menjadi jarak dan menempatkannya pada multidimensional space. Loglinear Models: mempelajari interrelationships antara variabel kategorik yang membentuk tabel kontingensi.
  • 17. ANALISIS KOMPONEN UTAMA DAN ANALISIS FAKTOR 17
  • 18. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Pengantar  Dalam banyak kesempatan, pengambilan keputusan sering dihadapkan pada kompleksnya persoalan banyaknya variabel, sehingga sulit mengambil inti sari persoalan dan underlying persoalan tersebut  Jika kita punya 10 variabel  45 correlations yang harus dipertimbangkan  Jika kita punya 20 variable  190 correlations yang juga harus dipertimbangkan  Dibutuhkan penyederhanaan jumlah variable yang dianalisis tanpa harus membuang banyak informasi yang terkandung dalam data  Dibutuhkan metode untuk mereduksi jumlah variable tersebut, sehingga mudah diinterprestasikan  Teknik reduksi banyak variabel menjadi hanya beberapa komponen atau faktor tanpa mengurangi variasi yang bisa dijelaskan oleh data dinamakan Analisis Komponen Utama (Principle Component Analysis)
  • 19. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Analisis Kompone Utama 19  Metode ini salah satunya bertujuan untuk mereduksi p peubah yang saling berkorelasi menjadi q peubah yang saling bebas.  Jika p buah peubah asal saling berkorelasi mungkin kita bisa dapatkan q < p peubah yang tidak berkorelasi dan tidak menyebabkan hilangnya informasi terlalu besar dari peubah asal.  Keunggulan metode ini selain menghasilkan banyaknya peubah yang lebih sedikit namun memberikan informasi yang hampir sama besar dengan peubah asal, juga menghasilkan peubah baru yang tidak saling berkorelasi yang umumnya diperlukan oleh berbagai metode lain.  Data yang dapat diolah minimal memiliki skala pengukuran interval.
  • 20. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Analisis Komponen Utama  Menjelaskan struktur varians‐kovarians dari sekelompok variabel melalui beberapa kombinasi linear dari variabel‐variabel tersebut.  Banyaknya komponen utama yang dipilih tergantung dari besarnya persentase keragaman kumulatif komponen utama tersebut. Persentase keragaman yang dianggap cukup mewakili total keragaman data jika 75% (Morrison, 1976).  Suatu komponen utama ( PCi ) didefinisikan sebagai kombinasi linear terboboti dari peubah asal. PC1 = w11X1+w21X2+ . . . + wp1Xp PC2 = w12X1+w22X2+ . . . + wp2Xp W11, W12, …, W1p dipilih yang memaksimumkan rasio dari variance PC(1) terhadap total variance dengan kendala: Σ Wij 2 = 1  Untuk melihat peubah asal apa yang diwakili oleh komponen utama ke‐j, bisa ditempuh melalui pengamatan terhadap nilai koefisien (wij). Jika wij bernilai tinggi maka komponen utama PCi mewakili Xi. Atau bisa juga menilai komponen utama ke‐j sebagai nilai wij yang positif lawan wij negatif.
  • 21. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Analisis Komponen Utama 21  PC(1), PC(2), …., PC(m) = variabel‐variabel baru yang tidak berkorelasi satu dengan yang lainnya tetapi memuat total variance dari data asli (original data)  PC(2):  Kombinasi linear tertimbang dari variabel‐variabel yang diobservasi  Tidak berkorelasi dengan PC(1)  Dalam perhitungannya menggunakan: 1. Variance‐ covariance 2. Eigenvalue ‐ Eigenfactor  Intepretasi Principle Component Analysis: 1. Mereduksi data 2. Mengelompokan variable 3. Hasil analisis ini bisa dilanjutkan untuk analisis lanjutan seperti analisis kluster, biplot dan lain‐lain. 4. Bisa juga sebagai hasil analisis akhir untuk melihat karakteristik dari suatu obyek.
  • 22. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Analisis Faktor 22  Analisis ini pada dasarnya untuk mencari suatu bentuk hubungan di antara beberapa peubah tak bebas, hingga akhirnya ditemukan sesuatu yang alami pada peubah‐peubah bebas (respon vasibles) yang mempengaruhi peubah‐peubah tak bebas (dependent variables).  Perbedaan antara analisis faktor dengan analisis statistik lainnya yang mempelajari hubungan antara peubah tak bebas adalah bahwa dalam analisis faktor tidak mengukur variabel bebas secara langsung, melainkan diukur melalui peubah‐peubah tak bebasnya.  Analisis faktor juga merupakan suatu metode untuk menetukan k buah faktor yang penting (alami) dari n buah peubah dari hasil pengamatan, dimana k<n.  Analisis faktor juga bisa dipandang sebagai perluasan dari analisis komponen utama (Johnson & Wichern,1998).
  • 23. Analisis Faktor  Tujuan dan intepretasi dari factor analysis tidak berbeda dengan principle component analysis  Perbedaannya adalah terletak pada: Factor Analysis Principle Component Analysis Faktor diestimasi hanya berdasarkan common variance, communalities dimasukkan dalam matriks korelasi Jumlah variance dalam data dipertimbangkan Mengenali / mengidentifikasi dimensi yang mendasari dan common variance yang menarik perhatian Menentukan banyaknya faktor minimum dengan mempertimbangkan variance maximum dalam data Memisahkan data berdasarkan karakteristik tertentu Menggabungkan data yang memiliki kesamaan dalam beberapa komponen prinsip
  • 24. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Analisis Faktor  Misalnya: Data terdiri dari variabel‐variabel: Xj, i = 1,2,…p  X1 = w11F1 + w12F2 + …. + wk2Fk + e1  X2 = w21F1 + w22F2 + …. + wk2Fk + e2  Xp = wp1F1 + wp2F2 + …. + wp2Fk + ep
  • 25. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Analisis Faktor Secara umum dalam bentuk matriks, model dari analisis faktor dapat dituliskan sebagai berikut : X ‐  = W F +  (pxl) (pxl) (pxm) (mxl) (pxl) Xi adalah vektor acak yang memiliki p komponen pada amatan ke‐i  I adalah rataan dari peubah ke‐i  Wij adalah bobot faktor (factor loading) dari peubah ke‐i dan Faktor yang ke‐j  Fj adalah faktor laten (common factor) yang ke‐j  i adalah sisaan atau error dari peubah ke‐i (unique factor) Persamaan masing‐masing factor adalah: X1 = w11F1 + w12F2 + …. + wk2Fk + e1 X2 = w21F1 + w22F2 + …. + wk2Fk + e2 Xp = wp1F1 + wp2F2 + …. + wp2Fk + ep
  • 26. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Interpretasi Analisi Faktor 26  Metode yang sering digunakan dalam penentuan jumlah faktor yang akan digunakan, diantaranya adalah: 1. Digunakan n buah faktor yang memiliki n buah akar ciri dengan proporsi lebih dari 75% (morisson, 1978). 2. Digunakan n buah faktor yang memiliki n buah akar ciri dengan proporsi lebih dari 80% atau n buah akar ciri yang bernilai lebih dari satu (Jhonson & Wichcern, 1998).  Langkah‐langkah yang digunakan dalam menginterpretasikan model faktor yang terbentuk adalah sebagai berikut : 1. Identifikasikan peubah‐peubah yang memiliki bobot faktor mutlak terbesar pada masing‐masing faktor. 2. Tentukan peubah‐peubah yang memiliki hubungan yang nyata pada masing‐ masing faktor. Menurut sharma (1996), suatu peubah memiliki hubungan yang nyata dengan sebuah faktor apabila memiliki bobot faktor > 0.6.
  • 27. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Statistik Uji untuk Analisis Faktor  Bartlett’s test of sphericity :  Untuk menguji hipotesis bahwa variabel saling berkorelasi  Ho : matriks korelasi merupakan matriks identity  Hi : matriks korelasi bukan merupakan matriks identity. ( FA dapat digunakan )  KMO (Kaiser‐Meyer‐Olkin) :  Untukmengukur kecukupan sampling.  Nilai KMO > 0,5 ( FA dapat digunakan )
  • 28. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Istilah dalam Output SPSS  Communality : jumlah varians yg disumbangkan oleh suatu variabel  Eigenvalues : jumlah varian yg dijelaskan oleh setiap faktor dalam menghitung semua variabel. (kepentingan relatif masing‐masing faktor dalam menghitung varians semua variabel yang dianalisis.  Factor loading : korelasi antara variabel dengan faktor
  • 29. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Ilustrasi penerapan Analisis Faktor  Sebuah Departemen Store ingin mengetahui apa saja yang mendorong seorang konsumen berbelanja di toko tersebut.  Setiap responden diberikan daftar kuesioner yang memuat pertanyaan tentang pendapat responden tentang toko tersebut.  Nama Variabel Label  LAYOUT tata letak barang  LENGKAP kelengkapan jenis barang  HARGA harga barang yg kompetitif  PELKAR pelayanan karyawan  PELKASIR pelayanan kasir  PROMOSI promosi yg dilakukan toko  IMAGE citra toko  BERSIH kebersihan toko
  • 30. FA PRINT OUT  KMO and Bartlett’s test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy Bartlett’s Test of Approx. Chi-Square Sphericity df Sig. ,627 47,773 15 ,000
  • 32. Total Varance Explained Factor Total % of variance Cumulative % 1 2 3 4 5 6 1.829 1.217 .944 .758 .639 .613 30.488 20.266 15.732 12.637 10.642 10.215 30.488 50.774 66.506 79.143 89.785 100.000 Factor Total % of variance Cumulative % 1 2 1.829 1.217 1.829 1.217 30.488 50.774 Initial Eigenvalues
  • 33. Scree Plot 1 2 3 4 5 6 ● ● ● ● ● ● Eigenvalues Component/Faktor
  • 36. 6 Variabel telah direduksi menjadi 2 Faktor VARIABEL Factor 1 Factor 2 BERSIH HARGA IMAGE LAYOUT LENGKAP PROMOSI HARGA IMAGE PROMOSI BERSIH LAYOUT LENGKAP
  • 37. Factor Plot in Rotated Space ● LAYOUT LENGKAP ● ● BERSIH ● IMAGE HARGA ● ● PROMOSI 0 0 Faktor 1 Faktor 2
  • 38. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Aplikasi 38  Seorang peneliti ingin meneliti tentang faktor‐faktor apa saja yang mepengaruhi kinerja dari sebuah KPP. Data yang dikumpulkan dari setiap KPP dapat dilihat pada daftar di slide berikut: a. Buatlah perhitungan analisis faktor dari data KPP? b. Jelaskan korelasi antara variabel? Apa maknanya dalam kaitannya bahwa perlu digunakan analisis faktor? c. Apakah semua variabel layak untuk menjadi bagian dalam analisis faktor? Jelaskan! d. Buatlah persamaan faktornya? e. Interpretasikan makna dari faktor‐faktor yang terbentuk! Berilah nama pada masing‐masing faktor tersebut yang relevan! f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah KPP!
  • 39. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Daftar Variabel 39 Variabel Wilayah Menurut Pulau nokpp No KPP nko NKO WPdaftar_LAYAN Jumlah WP terdaftar per pelaksana di Seksi Pelayanan WPefektif_LAYAN Jumlah WP efektif per pelaksana di Seksi Pelayanan SPT_LAYAN Jumlah SPT Tahunan per pelaksana di Seksi Pelayanan WIL_EKSTEN Luas wilayah kerja per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi PDDK_EKSTEN Jumlah penduduk per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi AKRJ_EKSTEN Perkiraan angkatan kerja per pelaksana di Seksi Ekstensifikasi SPT_PDI Jumlah SPT Tahunan per pelaksana di Seksi PDI TARGET_AR Target penerimaan per AR REALISASI_AR Realisasi penerimaan per AR WPdaftar_AR Jumlah WP terdaftar per AR WPefektif_AR Jumlah WP efektif per AR SPT_AR Jumlah SPT Tahunan per AR SOSIALISASI_AR Jumlah penyuluhan/sosialisasi per AR REVENUE_AR Total Revenu per AR
  • 40. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Analisis Deskriptif 40
  • 41. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Korelasi Antar Variabel 41
  • 42. Test Ketepatan Interpretasi Variabel Jumlah SPT Tahunan per AR, angka 0,793, berarti 79,3% varians dari variabel SPT/AR dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk
  • 43. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Anti Image 43
  • 48. Factor Plot in Rotated Space
  • 49. Analisis Regresi Faktor dengan Kinerja 49
  • 51. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Pengantar  Dalam kehidupan nyata sering kali kita menduga apakah suatu objek yang memiliki karakteristik tertentu akan masuk dalam kelompok A atau Kelompok B.  Contoh,  Jika kita mengamati calon debitur dengan berbagai variable (karakteristik), maka bagi pemberi kredit akan bertanya apakah calon debitur ini jika disetujui usulan kreditnya akan termasuk dalam kelompok yang kerditnya lancar atau kreditnya macet.  Jika kita menyeleksi mahasiswa untuk masuk PT, maka yang menjadi pertanyaan adalah apakah mahasiswa tersebut kelak akan bisa masuk dalam kelompok mahasiswa yang berhasil atau mahasiswa yang gagal  Agar kita tidak salah mengelompokkan objek, maka diperlukan alat atau metode untuk membedakan apakah objek tersebut masuk dalam Kelompok A atau Kelompok B.  Salah satu metode untuk mengelompokkan individu/objek ke dalam kelompok A atau Kelompok B adalah Analisis Diskriminan
  • 52. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Pengantar  Analisis diskriminan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher dan merupakan teknik statistika yang paling sering dipakai untuk meneliti kumpulan‐kumpulan dari suatu masalah.  Masalah yang dihadapi dalam analisis peubah ganda adalah bagaimana mendapatkan faktor penentu yang membedakan populasi atau mendapatkan kombinasi linear dari peubah‐peubah yang menunjukkan ukuran pembeda dalam nilai tengah populasi tersebut.  Untuk mengatasi hal ini analisis diskriminan merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan setiap kombinasi linear dari peubah tersebut.  Analisis diskriminan merupakan suatu metode untuk menghasilkan pemisah yang terbaik antara berbagai macam populasi (kelompok).  Fungsi diskriminan dapat dibentuk bila terdapat perbedaan nilai tengah antara dua kelompok yang ada (Johnson, 1982). Oleh karena itu sebelum fungsi diskriminan dibentuk, perlu dilakukan pengujian perbedaan nilai tengah dari kelompok tersebut
  • 53. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Analisis Diskriminan  Mengelompokkan setiap objek/responden ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel bebas.  Menentukan variabel bebas mana yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok.  Agar bisa dilakukan pengelompokkan diperlukan fungsi pembeda (discriminant function) yaitu D=b’X Di = b0 + b1Xi1 + b2Xi2 + b3Xi3 + … + bkXik Di = Skore diskriminan dari responden ke –I, bersifat non metric (nominal) Xij = Variabel ke‐j dari responden ke‐I, dengan skala metric bj = koefisien diskriminan dari variabel ke‐j
  • 54. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI X2 X1 Z B Discriminant Function A’ B’ A Ilustrasi Analisis Diskriminan 2 Kelompok
  • 55. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Diskriminan Analisis untuk Lebih dari Dua Kelompok  Untuk tiga kelompok akan ada dua fungsi diskriminan  Pengelompokkannya dilakukan dengan membuat skor setiap individu menurut funsi diskriminan 1 dan fungsi diskiriminan dua  Setelah itu membuat batas‐batas pembeda menurut rata‐rata skor diskiriminan 1 dan skor diskiminan 2
  • 56. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Teknik Estimasi 1. Direct Method  Estimasi koefisien fungsi diskriminan dimana seluruh variabel bebas diikutkan dalam analysisi secara bersama‐sama 2. Stepwise Method  Variabel bebas diikutsertakan secara berurutan, didasarkan pada kemampuannya untuk mendiskriminasi antar kelompok
  • 57. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Data  Kasus: seorang peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang untuk memutuskan pembelian motor. Maka digunakanlah beberapa atribut seperti keiritan, ketersediaan suku cadang, harga, model dan desain, kombinasi warna, keawetan mesin, promosi, serta sistem pelunasan. Setiap atribut bernilai antara 1 hingga 5, dimana 1 (sangat tidak penting) dan 5 (sangat penting). Jumlah responden yang diuji berjumlah 50 orang. Variabel Dependen Variabel Bebas D , keputusan Kode 0 = tidak beli Kode 1 = beli X1 … irit X2 … awet ….. X8 … warna
  • 58. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tujuan Analysis  Apakah perilaku beli konsumen benar‐benar berbeda. Perilaku kelompok “membeli” berbeda dengan perilaku kelompok “tidak membeli”  Jika berbeda (no. 1), variabel bebas mana yg membedakan perilaku konsumen ? Semua variabel atau sebagian variabel ?  Jika ada sejumlah variabel yg membedakan (diskriminan) perilaku, maka ada sebuah model diskriminan.  Variabel mana yg paling penting dan mana selanjutnya yg penting ?  Seberapa tepat model diskriminan mampu memprediksi responden yang diteliti.
  • 59. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Analysis Case Processing Summary  Tabel ini menyatakan bahwa responden semuanya valid (sah) untuk diproses.
  • 60. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Group Statistics  Menunjukkan perbandingan Mean (rata‐rata) antara grup “beli” dan grup “tidak beli”. Makin besar nilai Mean, semakin positif penilaian responden thd variabel tersebut.
  • 61. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Tests of Equality of Group Means Tabel ini menguji apakah ada perbedaan yg signifikan antar grup untuk setiap variabel bebas yg ada. F Test : > Jika Sig > 0,05, berarti tdk ada perbedaan antar grup. > Jika Sig < 0,05, berarti ada perbedaan antar grup Dari 8 variabel, hanya 3 variabel yang menunjukkan perbedaan antar grup yaitu warna, mesin dan promosi.
  • 62. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Variables Entered/Removed  Tabel ini menunjukkan variabel mana yang dimasukkan dalam persamaan diskriminan.  Terlihat ada 3 variabel yaitu promosi, mesin dan warna. Jadi perilaku beli/tidak beli dipengaruhi sikap responden thd ke 3 variabel tersebut.
  • 63. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Variable In the Analysis  Rangkaian proses tahapan pemasukan variabel satu persatu ke dalam model.
  • 64. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Eigenvalues  Pada tabel Eigenvalues terlihat angka canonical correlation adalah 0,726, yang jika dikuadratkan akan menjadi 0,726 ² = 0,527.  Hal ini berarti 52,7% varians dari variabel beli atau tidak dapat dijelaskan oleh model diskriminan yg terbentuk. (oleh 3 variabel bebas : promosi, mesin dan warna).
  • 65. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Wilk’s Lambda  Terlihat angka Sig 0,000, hal ini menunjukkan perbedaan yg nyata antara kedua grup (beli dan tidak beli) pada model diskriminan
  • 66. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients  Menunjukkan koefisien determinan.  D = 0,483 (warna) – 0,850 (mesin) + 0,912 (promosi)
  • 67. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Structure Matrix  Dapat dilihat variabel mana yg dipakai dan mana yg tidak dipakai dalam model diskriminan.  Dapat dilihat variabel mana yang paling diskriminan
  • 68. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Function at Group Centroids  Jumlah responden “tidak beli’ = 19  Jumlah responden “beli” = 21  Nilai pemisah Do  (19 x 1,320) + (21 x ‐0,809) =  ‐25,280 + 25,280 = 0  Ketika dilakukan prediksi dg menggunakan fungsi determinan, jika skore D negatif < 0 maka responden tsb masuk grup “tidak beli” (kode 0). Jika skore D > 0 maka responden tsb masuk grup “beli”
  • 69. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Tabel : Classification Result  Dapat melihat ketepatan model diskriminan  Dari grup tidak beli (pd data awal) yg tetap pada grup tidak beli (prediksi) = 16  Dari grup beli (pd data awal) yg tetap pada grup beli (prediksi) = 27  Sehingga ketepatan model adalah :  (16 + 27) / 50 = 0,86 atau 86 %
  • 70. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Kesimpulan Analysis Diskriminan  Ada perbedaan perilaku yg nyata antara mereka yg mebeli dan yang tidak membeli.  Atribut (var. bebas) yg paling membedakan perilaku kedua kelompok adalah mesin, warna, dan promosi.  Model diskriminan yg diperoleh memiliki tingkat ketepatan yg cukup tinggi 86%
  • 71. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Studi Kasus 71  Seorang peneliti ingin mengetahui variable apa saja yang menjadi pembeda kinerja dari sebuah KPP. Sebuah KPP dikatakan berhasil berkinerja baik (diberi kode 1), jika rasio antara realisasi dan target dari seorang Account Representatif (AR) di sebuah KPP mencapai diatas atau sama dengan 60 %. Dibawah 60%, KPP tersebut dianggap belum berhasil. Dengan menggunakan data yang digunakan pada analisis factor, maka a. Buatlah perbandingan deskriptif antar KPP “Baik” dangan “Belum Baik”!, apa yang bisa anda simpulkan? b. Bagaimana karakteristik kinerja antar kelompok KPP menurut data yang ada? c. Buatlah persamaan diskriminan yang mampu membedakan karakteristik antar kelompok KPP? d. Variabel apa saja yang berperanan menjadi pembeda? e. Berapa besar tingkat akurasi model diskriman yang dibuat? f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis diskriminan bagi KPP!
  • 72. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Deskriptif 72
  • 73. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Diskriminan 73
  • 74. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Persamaan Diskriminan 74
  • 75. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Klasifikasi 75
  • 76. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Klasifikasi 76
  • 77. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Modifikasi Studi Kasus 77  Seorang peneliti ingin mengetahui variable apa saja yang menjadi pembeda kinerja dari sebuah KPP. Sebuah KPP dikatakan berhasil berkinerja “BAIK” (diberi kode 1), jika rasio antara realisasi dan target dari seorang Account Representatif (AR) di sebuah KPP mencapai diatas atau sama dengan 75 %,berkinerja “SEDANG” Dibawah 75% tapi diatas 50%, dan berkinerja “KURANG” jika rasionya kurang dari 50%.. Dengan menggunakan data yang digunakan pada analisis faktor, maka a. Buatlah perbandingan deskriptif antar KPP “Baik”, “Sedang”, dan “Kurang”!, apa yang bisa anda simpulkan? b. Bagaimana karakteristik kinerja antar kelompok KPP menurut data yang ada? c. Buatlah persamaan diskriminan yang mampu membedakan karakteristik antar kelompok KPP? d. Variabel apa saja yang berperanan menjadi pembeda? e. Berapa besar tingkat akurasi model diskriman yang dibuat? f. Apa yang bisa anda simpulkan dari hasil analisis diskriminan bagi KPP!
  • 79. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Pengantar  Akademisi dan para peneliti sering dihadapkan pada persoalan bagaimana membuat kelompok‐kelompok objek, baik itu individu, perusahaan ataupun produk.  Contoh Aplikasi  Dalam pemasaran sering ingin dilakukan segmentasi pasar dan target pasar  Dalam psikologi sering ingin dikelompokkan psychatric profile  Dalam ekonomi regional, misalnya, ingin dikelompokkan daerah menurut karakteristik ekonomi, demografi dll  Intinya, banyak hal ingin menentukan kelompok “natural” structure antar objek base on multivarite profile  Cluster Analysis merupakan salah satu teknik yang sering digunakan untuk tujuan‐tujuan di atas
  • 80. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Analisis Kelompok (Kluster)  Analisis Kluster adalah salah satu tehnik multivariate yang tujuan utamanya adalah mengelompokkan objek berdasarakan karakateristik yang dimilikinya.  Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan objek‐objek menjadi beberapa gerombol berdasarkan pengukuran peubah‐peubah yang diamati, sehingga diperoleh kemiripan objek dalam gerombol yang sama dibandingkan antar objek pada gerombol yang lain.  Pengelompokkannya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap objek dalam satu kluster bersifat homogen dan antar objek dari kluster yang berbeda akan bersifat heterogen.  Adapun ukuran kedekatan dapat dihitung berdasarkan jarak Eucledian, Manhattan, Pearson dan sebagainya.  Secara geometri, objek dalam satu kluster akan sangat dekat dan objek antar kluster akan relatif sangat jauh.  Teknik hierarki disajikan dalam bentuk dendrogram sehingga penggerombolan akan lebih mudah dan informatif.
  • 81. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI High Low Low High Frequency of going to fast food restaurants Frequency of eating out Contoh: Scatter Distribusi Objek Pengamatan
  • 82. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI 1 3 2 Low Frequency of Going to Fast Food Restaurants High Low Frequency of Eating Out High Analisis Kluster 2 Variabel
  • 83. Contoh Aplikasi  Misalkan kita ingin mengelompokkan 7 daerah berikut berdasarkan pola pembangunan ekonominya (misal pertumbuhan PDRB) dan tingkat pengangguran  Datanya ClusteringVariabel A B C D E F G PertumbuhanEkonomi 3 4 4 2 6 7 6 TingkatPengangguran 2 5 7 7 6 7 4 Daerah
  • 84. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Scater Plot
  • 85. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Analisis Kluster  Tujuan Analisis Kluster mengelompokkan objek berdasarkan similarity  Ada tiga pertanyaan yang muncul :  Bagaimana mengukur kemiripan (similarity) ?  Bagaimana membentuk kluster ?  Berapa kluster yang kita bentuk ?
  • 86. Ukuran Kemiripan (similarity)  Ukuran Kemiripan : Jarak Euclidean A B C D E F G A B 3.162 C 3.099 2.000 D 5.099 2.828 2.000 E 5.000 2.236 2.236 4.123 F 6.403 3.606 3.000 5.000 1.414 G 3.606 2.236 3.606 5.000 2.000 3.162
  • 87. Pembentukan Cluster  Aglomerative Hierarchical Clustering Process Step Minimum Distance Unclustered Objek Observartions Pair Cluster Membership Number of Cluster Overall Similiarity Measure Initial Solutions (A) (B) ( C ) (D) (E) (F) (G) 7 - 1 1.414 E, F (A) (B) ( C ) , (D) (E-F) (G) 6 1.414 2 2.000 E, G (A) (B) ( C ) , (D) (E-F-G) 5 2.192 3 2.000 C,D (A) (B) (C- D) (E-F-G) 4 2.144 4 2.000 B,C (A) (B-C- D) (E-F-G) 3 2.234 5 2.236 B,E (A) (B-C- D-E-F-G) 2 2.896 6 3.162 A-B (A-B-C- D-E-F-G) 1 3.420
  • 88. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Penentuan Banyaknya Cluster  Tidak ada standar , tergantung pada tujuan dan prosedur yang dipilih  Sebaga acuan dapat menggunakan 1. rata‐rata jarak dalam cluster, yakni jika terjadi peningkatan jarak rata‐ rata dalam cluster yang cukup besar, maka dipilih banyaknya cluster sebelum terjadi peningkatan jarak rata‐rata antar cluster 2. Berdasarkan value judgement empiris sesua dengan yang disarankan berdasarkan konsep teori yang secara alamiah menentukan banyaknya cluster
  • 89. Khoirunurrofik Diklat Financial Statistics, Pusdiklat Keuangan Umum, Kementrian Keuangan RI Aplikasi 89  Dari data yang ada, seorang peneliti ingin mengetahui kelompok‐ kelompok yang terbentuk dari KPP berdasarkan variable yang ada.  Tentukan bagaimana pengelompokan yang terbentuk antara KPP?, jelaskan karakteristik dari setiap kelompok yang terbentuk!  Apa yang bisa anda simpulkan dari analisis kelompok bagi daerah tertinggal!