SlideShare a Scribd company logo
JURNAL PACU PENDIDIKAN DASAR
JURNAL PGSD UNU NTB
Website Jurnal: https://unu-ntb.e-journal.id/pacu
e-ISSN: 0000-0000, Vol. 1, No.1 Edisi Juli 2021
1
Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada
Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1
Anyar
Mukminah1, Hirlan2, Sriyani3
Abstrak. Problematika yang sering dihadapi oleh setiap siswa
adalah masifnya kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak-anak
di sekolah tingkat dasar. Sehingga perlu adanya penelitian untuk
mengkaji hal tersebut. Maka penelitian ini bertujuan mengkaji
kesulitan siswa dalam belajar menghitung matematika. Untuk
mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis metode penelitian deskriptif
kualitatif untuk mendeskripsikan tentang kesulitan siswa dalam
belajar matematika. Hasil penelitian diperoleh bahwa kesulitan
belajar berhitung yang dialami siswa pada mata pelajaran
matematika kelas IV SDN Anyar adalah diantaranya siswa
kesulitan dalam memahami konsep matematika kesulitan dalam
perhitungan seperti kesulitan dalam perhitungan dengan tanda
hitung (x dan +), kesulitan cara menghitung pembagian,
kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen, kesulitan
dalam menghitung penjumlahan pecahan. Maka hal yang
penting dan harus dilakukan adalah memberikan pengalaman
belajar secara konkret dan melakukan beberapa pengajaran
remedial seperti: 1) pelatihan penguasaan tugas dan
keterampilan; 2) pelatihan penguasaan proses; 3) pelatihan
perilaku. Bimbingan belajar merupakan proses pemberian
bantuan kepada siswa dalam usaha mencegahdan mengatasi
kesulitan belajar
Kata Kunci : Kesulitan, Belajar, Berhitung, Matematika.
A. Pendahuluan
Salah satu upaya meningkatkan kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan
1 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia,
mukminah145@gmail.com
2 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia,
3 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia,
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
2
meningkatkan kemampuan dalam bidang matematika.
Matematika digunakan secara luas dalam berbagai bidang
kehidupan. Pelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah
(MI) maupun di Sekolah Dasar (SD) masih dianggap sulit oleh
sebagian besar siswa terlebih pada mata pelajaran
matematika. Kendati demikian, sebagai seorang pendidik
hendaknya mampu menyikapinya dengan cerdas dan
bijaksana. Selama pendidik memiliki wawasan yang luas,
keikhlasan, dan totalitas maka dia akan dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern yang mempunyai peranan
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
pikir manusia. Konsep-konsep dalam pembelajaran
matematika bersifat abstrak. Sehingga, setiap konsep abstrak
yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan
agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa
serta akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya.
Kesulitan belajar matematika yang dialami siswa jika
dibiarkan begitu saja akan berakibat buruk bagi siswa. Siswa
akan semakin kurang berminat dalam mempelajari
matematika. Matematika akan terus berlanjut menjadi mata
pelajaran yang paling dihindari bagi siswa. Masalah kesulitan
dalam belajar merupakan masalah umum yang dapat
terjadi di dalam kegiatan pembelajaran. Kesulitan belajar
dalam hal ini dapat diartikan sebagai kesukaran siswa dalam
menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Karena
aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya berjalan
dengan baik. perlu adanya perhatian khusus bagi guru dalam
melakukan pembelajaran agar tidak terjadi kesalahpahaman
yang terus-menerus sehingga dari kekeliruan tersebut dapat
berakibat kesalahan pada penerapan konsep-konsep lainnya
yang merupakan pengembangan dari konsep tersebut.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
3
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah (Lexy J Moleong: 2011).
Sedangkan, metode deskriptif ditujukan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena
yang ada terhadap kesulitan belajar siswa pada mata
pelajaran matematika yang berkaitan dengan faktor internal
dan eksternalnya, khususnya pada siswa kelas SDN IV Anyar
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Adapun alasan
peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif karena
masalah di atas lebih relevan diungkapkan dengan data
yang terurai dalam bentuk kata-kata dan perilaku yang
diamati.
Sedangakn metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara
dan dokumentasi.
Wawancara (Interview) adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu (lexy J. Moleong:
2011: 6).
Selanjutnya metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan lain
C. Temuan dan Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara siswa
mengalami kesulitan pemahaman konsep, kesulitan
keterampilan, dan kesulitan pemecahan masalah. Prestasi
belajar yang rendah merupakan salah satu bukti adanya
kesulitan dalam belajar siswa, guru dalam hal ini adalah
orang yang bertanggung jawab yang seharusnya dapat
memahami kesulitan belajar anak didiknya dan kemudian
memberikan bantuan pemecahannya. Dalam memberikan
bantuan ini pengetahuan guru tentang latar belakang
terjadinya kesulitan belajar merupakan hal sangat penting.
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
4
Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat disebabkan
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kesehatan, bakat
minat, motivas, intelegensi dan sebagainya. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri
siswa misalnya dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga
dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi kondisi aktivitas siswa lemah
dalam kemampuan berhitung awal khususnya dalam operasi
hitung perkalian dan pembagian. Hal ini terlihat ketika guru
menjelaskan dan mengajukan soal tentang materi faktor dan
kelipatan, beberapa siswa kelas IV yang ditunjuk untuk
menjawab soal tersebut masih bingung dan tidak bisa
menjawabnya. Situasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang menyebabkan lemahnya kemampuan berhitung siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lemahnya
kemampuan berhitung awal siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran diantaranya siswa masih belum memahami
konsep dan menghafal operasi hitung perkalian dan
pembagian, siswa masih bingung tentang konsep dasar dari
faktor dan kelipatan bilangan, siswa yang masih kurang
memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran, masih
banyaknya siswa yang bercanda dan berbicara dengan
temannya daripada mengerjakan tugas yang telah diberikan
guru. Kesulitan belajar siswa juga bisa dilihat dari data nilai
Ujian Tengah Semester (UTS) semester 1 pada mata pelajaran
matematika kelas IV SDN 1 Anyar Kecamatan Bayan
Kabupaten Lombok Utara yang masih dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 65. Dari 38 siswa hanya 11
siswa yang mendapatkan nilai mencapai di atas KKM dengan
rata-rata 75, sedangkan 27 siswa mendapatkan nilai di
bawah KKM dengan rata-rata 48,5.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan
belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SDN
1 Anyar diantaranya:
Faktor Internal (faktor yang terdapat di dalam diri
siswa). Kondisi tubuh dan mental siswa merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang berasal dari
dalam diri siswa. Kondisi rata-rata siswa kelas IV pada saat
mengikuti pembelajaran dalam kondisi atau keadaan yang
sehat.
5
Selain itu, kondisi siswa secara mental juga
berpengaruh dalam kesulitan belajar siswa. Dari hasil
pengamatan, beberapa siswa yang memiliki kesulitan belajar
juga terkadang terlihat sering emosi atau marah pada saat
tidak bisa mengerjakan soal atau kesulitan dalam memahami
materi pelajaran yang sulit.
Faktor lain adalah kecerdasan siswa atau intelegensi
siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar. Dari hasil jawaban guru kelas IV
mengungkapkan bahwa tingkat kecerdasan (intelegensi)
siswa kelas IV rata-rata atau sedang, setara dengan teman-
teman sebayanya.
Selanjutnya sikap juga mempengaruhi hasil belajar
yang di peroleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara guru
mengungkapkan bahwa terdapat berbagai macam sikap
yang ditunjukkan siswa dalam pembelajaran, dimana
terdapat beberapa siswa yang mengganggu jalannya
pelajaran seperti tidak memperhatikan pembelajaran dan
sering berbicara atau mengobrol dan bermain dengan
teman-temannya.
Selain itu dari hasil pengamatan, terlihat sikap siswa
kurang memperhatikan pembelajaran yakni siswa yang
seringkali bermain-main dengan temannya pada saat
kegiatan pembelajaran maupun saat mengerjakan tugas,
siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran,
sering mengganggu temannya dan juga sering membuat
ribut atau membuat gaduh dalam kelas.
Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi 1 yaitu “Siswa
G, siswa HM, dan siswa KR terlihat asyik bermain dan
mengobrol dengan temannya pada saat mengerjakan tugas
yang telah diberikan guru” yaitu “siswa N terlihat asyik
menggambar di buku tulisnya dari pada memperhatikan
penjelasan guru”.
Tidak hanya itu faktor kebiasaan siswa saat belajar juga
akan memberikan efek domino pada ranah yang
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar matematika.
Berdasarkan hasil wawancara, terdapat beberapa macam
kebiasaan siswa dalam belajar yakni siswa lebih mudah
belajar dengan cara diterangkan oleh guru pada saat
kegiatan pembelajaran, terdapat juga siswa yang lebih
mudah belajar dengan cara berhitung dan belajar sendiri
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
6
pada buku paket dan langsung menghitungnya pada saat
mengerjakan soal atau tugas matematika.
Begitu juga dengan minat siswa terhadap
pembelajaran yang rendah akan membuat siswa tidak
memperhatikan pembelajaran, sehingga dapat
menimbulkan kesulitan belajar.
Selain faktor internal diatas, faktor eksternal (faktor
yang terdapat di luar diri siswa) juga merupakan salah satu
pengaruh yang sangat besar yang memberikan andil
terhadap tingkat kesulitan siswa dalam belajar seperti
perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa,
metode pembelajaran yang digunakan guru, dan penyajian
materi pembelajaran
Kesulitan belajar ini disebabkan oleh berbagai macam
faktor,diantaranya disebabkan oleh dua faktor yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal siswa
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kesulitan
belajar matematika diantaranya adalah:
1) Kondisi tubuh dan mental siswa. Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui bahwa kondisi rata-rata siswa
kelas IV pada saat mengikuti pembelajaran dalam
kondisi atau keadaan yang sehat. Akan tetapi,
terdapat juga beberapa siswa yang sering tidak masuk
saat pelajaran matematika karena sakit.
Kondisi tubuh siswa ini merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan kesulitan belajar yang berasal dari
dalam diri siswa. Jika kondisi tubuh siswa tidak sehat
maka siswa akan terganggu dalam konsentrasi dan
belajarnya. Terdapat 4 faktor yang sering ditemukan
pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Salah satunya adalah kondisi fisik yang meliputi
gangguan visual, gangguan pendengaran, gangguan
keseimbangan dan orientasi ruang, body image yang
rendah, hiperaktif, serta kurang gizi.
2) Selain itu, beberapa siswa yang kesulitan dalam belajar
juga terkadang terlihat sering emosi atau marah pada
saat tidak bisa mengerjakan soal atau kesulitan dalam
memahami materi pelajaran yang sulit. Oleh karena
itu, kondisi siswa secara mental juga berpengaruh
7
dalam kesulitan belajar siswa. Sumber timbulnya
kesulitan belajar salah satunya adalah kelemahan
secara mental (baik kelemahan yang dibawa sejak
lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi
oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh
pendidikan serta kelemahan-kelemahan emosional
(Makmun Abin Syamsudin, 2007:305).
3) Kecerdasan siswa yang rendah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kecerdasan (intelegensi) siswa kelas IV rata-rata atau
sedang dengan nilai rata-rata 75,6 %, selain itu
terdapat beberapa siswa yang memiliki kecerdasan
dibawah rata-rata dengan nilai 24,4% setara dengan
teman-teman sebayanya. Kecerdasan siswa atau
intelegensi siswa merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar. Tingkat intelegensi
siswa sangat mempengaruhi pencapaian hasil belajar
siswa. Apabila siswa memiliki kecerdasan yang rendah
maka kemungkinan mengalami kesulitan belajar akan
lebih tinggi. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar dalam situasi yang sama, siswa yang
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
yang rendah, walaupun begitu siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil
dalam belajarnya (Daryanto: 2010:7).
4) Sikap siswa dalam pembelajaran yang kurang
memperhatikan. Berdasarkan hasil penelitian, siswa
diketahui kurang memperhatikan pembelajaran yakni
siswa seringkali bermain-main dengan temannya saat
pembelajaran, siswa kurang berkonsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran, sering mengganggu
temannya dan juga sering membuat ribut atau
membuat gaduh di dalam kelas.
Sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku
yang ditunjukan siswa. Sikap siswa dalam mengikuti
pembelajaran mempengaruhi hasil belajar yang
diperoleh siswa. Sumber timbulnya kesulitan belajar,
salah satunya adalah kelemahan yang disebabkan
sikap-sikap yang salah antara lain: banyak melakukan
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
8
aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang
aktivitas sekolah, menolak atau malas belajar.
5) Kebiasaan siswa saat belajar. Dari hasil penelitian,
diketahui bahwa terdapat beberapa macam
kebiasaan siswa pada saat kegiatan pembelajaran
yakni siswa lebih mudah belajar dengan cara
diterangkan oleh guru. Sedangkan, dari segi kebiasaan
sikap terbilang buruk, dimana sebagian siswa hanya
bermain-main, mengobrol dengan teman dan asyik
sendiri serta kebiasaan siswa yang masih meminjam
alat tulis dan busur derajat pada teman-temannya.
Oleh karena itu, kebiasaan siswa saat belajarjuga
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa
yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar
matematika. Sumber timbulnya kesulitan belajar, salah
satunya adalah kelemahan-kelemahan yang
disebabkan oleh kebiasaan siswa antara lain: malas,
tidak mau untuk belajar, sering tidak mengikuti
pelajaran (bolos) dan nervous (Saring Marsudi:
2010:113).
6) Minat siswa terhadap pembelajaran yang
rendah. Hasil penelitian menunjukkan minat siswa
terhadap pembelajaran matematika dapat dikatakan
cukup rendah terkadang siswa sering merasa bosan
saat mengikuti kegiatan pembelajaran dan apabila
siswa sedang bosan atau kurang berminat dengan
materi yang diajarkan guru, maka siswa lebih memilih
untuk melakukan kegiatan seperti bergambar,
mengobrol atau bermain dengan teman.
Minat yang tinggi pada suatu mata pelajaran maka
akan membuat siswa memperhatikan pembelajaran
dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, tidak adanya
minat siswa dalam pembelajaran akan membuat siswa
tidak memperhatikan sehingga dapat menimbulkan
kesulitan belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar karena jika bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada
daya tarik baginya, siswa segan-segan untuk belajar
dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.
Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat
9
dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap
tidaknya catatan, dan perhatian dalam pelajaran itu
(Daryanto:2010:38).
b. Faktor eksternal siswa
1) Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan
belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
beberapa orang tua siswa kurang memberikan
perhatian terhadap perkembangan belajar siswa.
Dimana siswa tidak didampingi oleh orang tua pada
saat belajar di rumah.
Oleh karena itu, perhatian orang tua yang kurang akan
dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.
Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan
anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap
belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan
kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan
anaknya dalam belajar. Para orang tua tidak mengatur
waktu belajarnya, tidak menyediakan/melengkapi alat
belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar
atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan
belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam
belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak
tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.
Siswa perlu mendapat ketentraman dari orang tua agar
betah dirumah dan tidak terlalu sering pergi serta
melupakan tugas belajarnya.
2) Pengaruh media massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada
khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi, yang termasuk dalam media massa adalah
bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku,
komik-komik dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa siswa terlalu banyak menggunakan
waktu untuk menonton TV, bermain game atau bermain
internet dan menggunakan media massa lainnya di
rumah. Sehingga sering melewatkan waktunya dan
mengganggu waktu untuk belajar.
Media massa juga dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada siswa. Hal ini terjadi apabila siswa terlalu
banyak menggunakan waktu untuk menonton TV atau
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
10
menggunakan media massa lainnya, maka siswa akan
sering melewatkan waktunya dan mengganggu
waktunya untuk belajar. Medi a massa yang baik akan
memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga
terhadap belajarnya. Sebaliknya media massa yang jelek
juga akan berpengaruh jelek terhadap siswa (Daryanto:
2010:48).
3) Metode pembelajaran yang monoton Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru menggunakan metode
pembelajaran ceramah, tanya jawab dan penugasan.
Guru menggunakan ketiga metode pembelajaran
tersebut karena paling mudah diterapkan untuk siswa.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat
menimbulkan kesulitan belajar.
Penggunaan metode pembelajaran yang monoton
juga dapat menyebabkan siswa pasif dan lebih mudah
merasa bosan dalam pembelajaran. Metode mengajar
yang kurang baik dapat terjadi, misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan
pelajaran sehingga guru menerangkannya tidak jelas
atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata
pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang
senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya
siswa malas untuk belajar (Daryanto: 2010:48). Oleh
karena itu, dengan menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi maka tujuan pembelajaran akan tercapai
secara efisien.
4) Penyajian materi pembelajaran disajikan kurang menarik.
Selain metode pembelajaran, penyajian materi yang
monoton juga akan membuat siswa tidak tertarik
terhadap pelajaran. Penyajian materi sangat
berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap
bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil
penelitian, diketahui bahwa penyajian materi hanya
disajikan pada buku paket siswa dan di papan tulis.
Sehingga, membuat pelajaran kurang menarik, siswa
akan cepat merasa bosan dan siswa kurang maksimal
dalam menangkap materi pelajaran. Penyajian materi
pembelajaran ini juga haruslah melihat potensi atau
kemampuan dari masing-masing, sehingga penyajian
materi dapat lebih menarik dan lebih dipahami siswa.
11
Guru dalam memberikan penyajian materi harus sesuai
dengan kemampuan siswa masing-masing.
5) Penggunaan media pembelajaran yang jarang dan
kurang maksimal. Untuk dapat menyajikan materi
pembelajaran yang menarik maka diperlukan media
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa media/alat penunjang
pembelajaran matematika yang tersedia ada di sekolah.
Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut
kurang maksimal dan jarang dipakai karena kondisi
beberapa media sudah rusak dan ada pula yang hilang.
Pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu
dibuat konkret, hal ini di karenakan tingkat
perkembangan siswa SD khususnya kelas IV yang masih
memerlukan benda nyata untuk memahami konsep
matematika. Dalam pembelajaran matematika yang
abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan
alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan
disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami
dan dimengerti oleh siswa (Heruman :2008:2). Jika siswa
mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka
belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Alat
pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada
siswa (Daryanto :2010:48).
Dari beberapa pokok bahasan beberapa factor yang
dianggap sulit oleh siswa diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata
pelajaran matematika yakni.
1. Kesulitan dalam memahami konsep matematika.
Diketahui bahwa beberapa siswa kesulitan belajar dalam
penguasaan konsep dasar matematika antara lain
konsep dasar perkalian dan pembagian, konsep dasar
dari penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, siswa juga
kurang memahami konsep dasar dalam bentuk pecahan
persen. Apabila siswa masih belum memahami konsep
yang ada dalam matematika maka akan terjadi
kekeliruan saat siswa mengerjakan soal.
Konsep matematika sangat perlu dipahami siswa
agar nantinya dapat diterapkan dalam memecahkan
masalah. Pemahaman konsep adalah pembelajaran
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
12
lanjutan dari penanaman konsep (Haruman: 2008:3). Jadi,
untuk dapat memahami konsep, maka harus dimulai
dengan penanaman konsep. Tujuan akhir pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar (SD) yaitu agar siswa
terampil dalam menggunakan berbagai konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2) Kesulitan dalam perhitungan. Siswa juga mengalami
kesulitan dalam perhitungan. Dimana pada saat siswa
mengerjakan soal yang berkaitan dengan pecahan, ada
beberapa siswa yang mengerjakan soal dengan cara
yang benar tetapi hasil akhirnya salah. Hal ini disebabkan
karena kesalahan perhitungan yang juga bisa terjadi
pada saat siswa kurang teliti, ingin cepat selesai dan
terlalu tergesa-gesa dalam mengerjakan soal yang di
berikan guru. Sehingga, hasil jawaban akhir siswa menjadi
salah atau kurang tepat.
Hal ini senada dengan pendapat para ahli bahwa
kesulitan atau kesalahan dalam perhitungan ini biasanya
juga disebabkan karena kesulitan dalam memahami
maksud soal dan siswa juga belum menguasai konsep
dasar matematika. Anak berkesulitan belajar matematika
sering membuat kekeliruan atau kesalahan dalam belajar
matematika (Heruman :2008:3)
Ada beberapa kesulitan dalam perhitungan yaitu
sebagi berikut :
a. Kesulitan dalam perhitungan dengan tanda hitung
perkalian (x) dan penjumlahan (+).
Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa kesulitan
dalam menggunakan tanda hitung (x, +) dalam materi
pecahan campuran. Dimana terkadang siswa
mengerjakan soal dengan cara yang benar akan
tetapi hasil perkalian ataupun penjumlahannya yang
salah.
b. Kesulitan cara menghitung pembagian
Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa kesulitan
cara untuk menghitung pembagian dalam materi
pecahan biasa ke pecahan campuran. Siswa belum
mengerti cara pembagian bersusun (porogafit) dan
ada beberapa siswa yang belum mengerti cara
menggunakan pembagian bersusun.
13
c. Kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen
(%).
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa siswa
kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen
dengan cara penyebutnyadikalikan dan harus
menghasilkan 100, akan tetapi beberapa siswa kurang
memahami cara mengerjakannya. Siswa mengalikan
penyebutnya dan bukan menghasilkan 100.
d. Kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui beberapa siswa
kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan
dalam materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan. Ada beberapa siswa yang belum
memahami tentang penjumlahan pecahan, siswa
sering kali salah dalam menjumlahkan pecahan
tersebut.
Langkah-Langkah Perbaikan Yang Digunakan Guru Untuk
Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas IV
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui
bahwa langkah-langkah perbaikan yang digunakan guru
kelas IV SDN 1 Anyar untuk mengatasi kesulitan belajar
matematika siswa adalah dengan memberikan bimbingan
belajar khusus pada siswa saat mengalami kesulitan belajar,
mengadakan les atau tambahan pelajaran diluar jam
sekolah dan melakukan kegiatan remedial atau perbaikan
kepada siswa yang memiliki nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Untuk mengatasi kesulitan belajar
matematika yang dialami siswa di sekolah dasar maka hal
yang penting yang harus dilakukan adalah memberikan
pengalaman belajar secara konkret dan melakukan
beberapa pengajaran remedial seperti: 1) pelatihan
penguasaan tugas dan keterampilan; 2) pelatihan
penguasaan proses; 3) pelatihan perilaku (Martini
Jamaris:2015:48). Bimbingan belajar merupakan proses
pemberian bantuan kepada siswa dalam usaha
mencegahdan mengatasi kesulitan belajar (Saring Marsudi
dkk:2010:115)
Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar
14
D. Simpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan
belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika
diantaranya siswa kesulitan dalam memahami konsep
matematika, kesulitan dalam perhitungan seperti kesulitan
dalam perhitungan dengan tanda hitung (x dan +), kesulitan
cara menghitung pembagian, kesulitan dalam mengerjakan
bentuk pecahan persen, kesulitan dalam menghitung
penjumlahan pecahan.
Daftar Pustaka
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama
Widya
Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Jamaris, Martini. 2015. Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen,
dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia
Sekolah. Ghalia Indonesia, Bogor.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2009. Psikologi Kependidikan
(Perangkat SistemPengajaran Modul). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Marsudi, Saring, dkk. 2010. Layanan Bimbingan Konseling di
Sekolah. Surakarta:Muhammadiyah University Press.
Moleong, Lexy J, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.

More Related Content

Similar to ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
AlfaDigitalBooks
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
MyData19
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
Yohanes Purwanto
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
maimunahSPd1
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
IsmailIsmail164004
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
anggadiyan
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
Aprilia Mantayani
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
endangpurwanti
 
PKP_MAT
PKP_MATPKP_MAT
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdflk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
Tsabitgauzankhoirgau
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembamRidzuan Ahmad
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
kaffah
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
DhieSyerin
 
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdfcontoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
aprielhami24
 
Skripsi New
Skripsi NewSkripsi New
Skripsi New
guest88768b
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
RandiElpadri
 
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
MuslihAhmad3
 
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxMakalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
safiraeong
 

Similar to ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf (20)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - maimunah.docx
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
PKP_MAT
PKP_MATPKP_MAT
PKP_MAT
 
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdflk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
lk-1-2-eksplorasi-penyebab-masalah-pgsd.pdf
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdfcontoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
contoh lk.1.2 Eksplorasi masalah ppg.pdf
 
Skripsi New
Skripsi NewSkripsi New
Skripsi New
 
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
 
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
 
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docxMakalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
Makalah Hakikat Kesulitan Belajar 2024.docx
 

More from LIDYANATALIAPASORONG

RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
LIDYANATALIAPASORONG
 
RPP PERTUMBUHAN.docx
RPP PERTUMBUHAN.docxRPP PERTUMBUHAN.docx
RPP PERTUMBUHAN.docx
LIDYANATALIAPASORONG
 
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdfBUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
LIDYANATALIAPASORONG
 
17 belum ambil.pdf
17 belum ambil.pdf17 belum ambil.pdf
17 belum ambil.pdf
LIDYANATALIAPASORONG
 
DAFTAR PUSTAKA.docx
DAFTAR PUSTAKA.docxDAFTAR PUSTAKA.docx
DAFTAR PUSTAKA.docx
LIDYANATALIAPASORONG
 

More from LIDYANATALIAPASORONG (6)

RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
 
RPP PERTUMBUHAN.docx
RPP PERTUMBUHAN.docxRPP PERTUMBUHAN.docx
RPP PERTUMBUHAN.docx
 
15.pdf
15.pdf15.pdf
15.pdf
 
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdfBUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
BUKU_ Pembelajaran Jarak Jauh Era COVID 19.pdf
 
17 belum ambil.pdf
17 belum ambil.pdf17 belum ambil.pdf
17 belum ambil.pdf
 
DAFTAR PUSTAKA.docx
DAFTAR PUSTAKA.docxDAFTAR PUSTAKA.docx
DAFTAR PUSTAKA.docx
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf

  • 1. JURNAL PACU PENDIDIKAN DASAR JURNAL PGSD UNU NTB Website Jurnal: https://unu-ntb.e-journal.id/pacu e-ISSN: 0000-0000, Vol. 1, No.1 Edisi Juli 2021 1 Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar Mukminah1, Hirlan2, Sriyani3 Abstrak. Problematika yang sering dihadapi oleh setiap siswa adalah masifnya kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak-anak di sekolah tingkat dasar. Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengkaji hal tersebut. Maka penelitian ini bertujuan mengkaji kesulitan siswa dalam belajar menghitung matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan tentang kesulitan siswa dalam belajar matematika. Hasil penelitian diperoleh bahwa kesulitan belajar berhitung yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN Anyar adalah diantaranya siswa kesulitan dalam memahami konsep matematika kesulitan dalam perhitungan seperti kesulitan dalam perhitungan dengan tanda hitung (x dan +), kesulitan cara menghitung pembagian, kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen, kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan. Maka hal yang penting dan harus dilakukan adalah memberikan pengalaman belajar secara konkret dan melakukan beberapa pengajaran remedial seperti: 1) pelatihan penguasaan tugas dan keterampilan; 2) pelatihan penguasaan proses; 3) pelatihan perilaku. Bimbingan belajar merupakan proses pemberian bantuan kepada siswa dalam usaha mencegahdan mengatasi kesulitan belajar Kata Kunci : Kesulitan, Belajar, Berhitung, Matematika. A. Pendahuluan Salah satu upaya meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan 1 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia, mukminah145@gmail.com 2 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia, 3 Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Jalan Pendidikan No 6, Mataram, Indonesia,
  • 2. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 2 meningkatkan kemampuan dalam bidang matematika. Matematika digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Pelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun di Sekolah Dasar (SD) masih dianggap sulit oleh sebagian besar siswa terlebih pada mata pelajaran matematika. Kendati demikian, sebagai seorang pendidik hendaknya mampu menyikapinya dengan cerdas dan bijaksana. Selama pendidik memiliki wawasan yang luas, keikhlasan, dan totalitas maka dia akan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Konsep-konsep dalam pembelajaran matematika bersifat abstrak. Sehingga, setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa serta akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Kesulitan belajar matematika yang dialami siswa jika dibiarkan begitu saja akan berakibat buruk bagi siswa. Siswa akan semakin kurang berminat dalam mempelajari matematika. Matematika akan terus berlanjut menjadi mata pelajaran yang paling dihindari bagi siswa. Masalah kesulitan dalam belajar merupakan masalah umum yang dapat terjadi di dalam kegiatan pembelajaran. Kesulitan belajar dalam hal ini dapat diartikan sebagai kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Karena aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya berjalan dengan baik. perlu adanya perhatian khusus bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar tidak terjadi kesalahpahaman yang terus-menerus sehingga dari kekeliruan tersebut dapat berakibat kesalahan pada penerapan konsep-konsep lainnya yang merupakan pengembangan dari konsep tersebut. B. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
  • 3. 3 subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy J Moleong: 2011). Sedangkan, metode deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena yang ada terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang berkaitan dengan faktor internal dan eksternalnya, khususnya pada siswa kelas SDN IV Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Adapun alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif karena masalah di atas lebih relevan diungkapkan dengan data yang terurai dalam bentuk kata-kata dan perilaku yang diamati. Sedangakn metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara (Interview) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (lexy J. Moleong: 2011: 6). Selanjutnya metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan lain C. Temuan dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi, tes, dan wawancara siswa mengalami kesulitan pemahaman konsep, kesulitan keterampilan, dan kesulitan pemecahan masalah. Prestasi belajar yang rendah merupakan salah satu bukti adanya kesulitan dalam belajar siswa, guru dalam hal ini adalah orang yang bertanggung jawab yang seharusnya dapat memahami kesulitan belajar anak didiknya dan kemudian memberikan bantuan pemecahannya. Dalam memberikan bantuan ini pengetahuan guru tentang latar belakang terjadinya kesulitan belajar merupakan hal sangat penting.
  • 4. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 4 Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya kesehatan, bakat minat, motivas, intelegensi dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa misalnya dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi kondisi aktivitas siswa lemah dalam kemampuan berhitung awal khususnya dalam operasi hitung perkalian dan pembagian. Hal ini terlihat ketika guru menjelaskan dan mengajukan soal tentang materi faktor dan kelipatan, beberapa siswa kelas IV yang ditunjuk untuk menjawab soal tersebut masih bingung dan tidak bisa menjawabnya. Situasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan lemahnya kemampuan berhitung siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi lemahnya kemampuan berhitung awal siswa dalam proses kegiatan pembelajaran diantaranya siswa masih belum memahami konsep dan menghafal operasi hitung perkalian dan pembagian, siswa masih bingung tentang konsep dasar dari faktor dan kelipatan bilangan, siswa yang masih kurang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran, masih banyaknya siswa yang bercanda dan berbicara dengan temannya daripada mengerjakan tugas yang telah diberikan guru. Kesulitan belajar siswa juga bisa dilihat dari data nilai Ujian Tengah Semester (UTS) semester 1 pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN 1 Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 65. Dari 38 siswa hanya 11 siswa yang mendapatkan nilai mencapai di atas KKM dengan rata-rata 75, sedangkan 27 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM dengan rata-rata 48,5. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SDN 1 Anyar diantaranya: Faktor Internal (faktor yang terdapat di dalam diri siswa). Kondisi tubuh dan mental siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Kondisi rata-rata siswa kelas IV pada saat mengikuti pembelajaran dalam kondisi atau keadaan yang sehat.
  • 5. 5 Selain itu, kondisi siswa secara mental juga berpengaruh dalam kesulitan belajar siswa. Dari hasil pengamatan, beberapa siswa yang memiliki kesulitan belajar juga terkadang terlihat sering emosi atau marah pada saat tidak bisa mengerjakan soal atau kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang sulit. Faktor lain adalah kecerdasan siswa atau intelegensi siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar. Dari hasil jawaban guru kelas IV mengungkapkan bahwa tingkat kecerdasan (intelegensi) siswa kelas IV rata-rata atau sedang, setara dengan teman- teman sebayanya. Selanjutnya sikap juga mempengaruhi hasil belajar yang di peroleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara guru mengungkapkan bahwa terdapat berbagai macam sikap yang ditunjukkan siswa dalam pembelajaran, dimana terdapat beberapa siswa yang mengganggu jalannya pelajaran seperti tidak memperhatikan pembelajaran dan sering berbicara atau mengobrol dan bermain dengan teman-temannya. Selain itu dari hasil pengamatan, terlihat sikap siswa kurang memperhatikan pembelajaran yakni siswa yang seringkali bermain-main dengan temannya pada saat kegiatan pembelajaran maupun saat mengerjakan tugas, siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, sering mengganggu temannya dan juga sering membuat ribut atau membuat gaduh dalam kelas. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi 1 yaitu “Siswa G, siswa HM, dan siswa KR terlihat asyik bermain dan mengobrol dengan temannya pada saat mengerjakan tugas yang telah diberikan guru” yaitu “siswa N terlihat asyik menggambar di buku tulisnya dari pada memperhatikan penjelasan guru”. Tidak hanya itu faktor kebiasaan siswa saat belajar juga akan memberikan efek domino pada ranah yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat beberapa macam kebiasaan siswa dalam belajar yakni siswa lebih mudah belajar dengan cara diterangkan oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran, terdapat juga siswa yang lebih mudah belajar dengan cara berhitung dan belajar sendiri
  • 6. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 6 pada buku paket dan langsung menghitungnya pada saat mengerjakan soal atau tugas matematika. Begitu juga dengan minat siswa terhadap pembelajaran yang rendah akan membuat siswa tidak memperhatikan pembelajaran, sehingga dapat menimbulkan kesulitan belajar. Selain faktor internal diatas, faktor eksternal (faktor yang terdapat di luar diri siswa) juga merupakan salah satu pengaruh yang sangat besar yang memberikan andil terhadap tingkat kesulitan siswa dalam belajar seperti perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa, metode pembelajaran yang digunakan guru, dan penyajian materi pembelajaran Kesulitan belajar ini disebabkan oleh berbagai macam faktor,diantaranya disebabkan oleh dua faktor yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal siswa Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar matematika diantaranya adalah: 1) Kondisi tubuh dan mental siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kondisi rata-rata siswa kelas IV pada saat mengikuti pembelajaran dalam kondisi atau keadaan yang sehat. Akan tetapi, terdapat juga beberapa siswa yang sering tidak masuk saat pelajaran matematika karena sakit. Kondisi tubuh siswa ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Jika kondisi tubuh siswa tidak sehat maka siswa akan terganggu dalam konsentrasi dan belajarnya. Terdapat 4 faktor yang sering ditemukan pada anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satunya adalah kondisi fisik yang meliputi gangguan visual, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan dan orientasi ruang, body image yang rendah, hiperaktif, serta kurang gizi. 2) Selain itu, beberapa siswa yang kesulitan dalam belajar juga terkadang terlihat sering emosi atau marah pada saat tidak bisa mengerjakan soal atau kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang sulit. Oleh karena itu, kondisi siswa secara mental juga berpengaruh
  • 7. 7 dalam kesulitan belajar siswa. Sumber timbulnya kesulitan belajar salah satunya adalah kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan serta kelemahan-kelemahan emosional (Makmun Abin Syamsudin, 2007:305). 3) Kecerdasan siswa yang rendah Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan (intelegensi) siswa kelas IV rata-rata atau sedang dengan nilai rata-rata 75,6 %, selain itu terdapat beberapa siswa yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dengan nilai 24,4% setara dengan teman-teman sebayanya. Kecerdasan siswa atau intelegensi siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar. Tingkat intelegensi siswa sangat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Apabila siswa memiliki kecerdasan yang rendah maka kemungkinan mengalami kesulitan belajar akan lebih tinggi. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah, walaupun begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya (Daryanto: 2010:7). 4) Sikap siswa dalam pembelajaran yang kurang memperhatikan. Berdasarkan hasil penelitian, siswa diketahui kurang memperhatikan pembelajaran yakni siswa seringkali bermain-main dengan temannya saat pembelajaran, siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, sering mengganggu temannya dan juga sering membuat ribut atau membuat gaduh di dalam kelas. Sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku yang ditunjukan siswa. Sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Sumber timbulnya kesulitan belajar, salah satunya adalah kelemahan yang disebabkan sikap-sikap yang salah antara lain: banyak melakukan
  • 8. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 8 aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang aktivitas sekolah, menolak atau malas belajar. 5) Kebiasaan siswa saat belajar. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat beberapa macam kebiasaan siswa pada saat kegiatan pembelajaran yakni siswa lebih mudah belajar dengan cara diterangkan oleh guru. Sedangkan, dari segi kebiasaan sikap terbilang buruk, dimana sebagian siswa hanya bermain-main, mengobrol dengan teman dan asyik sendiri serta kebiasaan siswa yang masih meminjam alat tulis dan busur derajat pada teman-temannya. Oleh karena itu, kebiasaan siswa saat belajarjuga merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar matematika. Sumber timbulnya kesulitan belajar, salah satunya adalah kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan siswa antara lain: malas, tidak mau untuk belajar, sering tidak mengikuti pelajaran (bolos) dan nervous (Saring Marsudi: 2010:113). 6) Minat siswa terhadap pembelajaran yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika dapat dikatakan cukup rendah terkadang siswa sering merasa bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran dan apabila siswa sedang bosan atau kurang berminat dengan materi yang diajarkan guru, maka siswa lebih memilih untuk melakukan kegiatan seperti bergambar, mengobrol atau bermain dengan teman. Minat yang tinggi pada suatu mata pelajaran maka akan membuat siswa memperhatikan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, tidak adanya minat siswa dalam pembelajaran akan membuat siswa tidak memperhatikan sehingga dapat menimbulkan kesulitan belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, siswa segan-segan untuk belajar dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat
  • 9. 9 dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, dan perhatian dalam pelajaran itu (Daryanto:2010:38). b. Faktor eksternal siswa 1) Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang tua siswa kurang memberikan perhatian terhadap perkembangan belajar siswa. Dimana siswa tidak didampingi oleh orang tua pada saat belajar di rumah. Oleh karena itu, perhatian orang tua yang kurang akan dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar. Para orang tua tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. Siswa perlu mendapat ketentraman dari orang tua agar betah dirumah dan tidak terlalu sering pergi serta melupakan tugas belajarnya. 2) Pengaruh media massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi, yang termasuk dalam media massa adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa siswa terlalu banyak menggunakan waktu untuk menonton TV, bermain game atau bermain internet dan menggunakan media massa lainnya di rumah. Sehingga sering melewatkan waktunya dan mengganggu waktu untuk belajar. Media massa juga dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa. Hal ini terjadi apabila siswa terlalu banyak menggunakan waktu untuk menonton TV atau
  • 10. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 10 menggunakan media massa lainnya, maka siswa akan sering melewatkan waktunya dan mengganggu waktunya untuk belajar. Medi a massa yang baik akan memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya media massa yang jelek juga akan berpengaruh jelek terhadap siswa (Daryanto: 2010:48). 3) Metode pembelajaran yang monoton Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru menggunakan ketiga metode pembelajaran tersebut karena paling mudah diterapkan untuk siswa. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat menimbulkan kesulitan belajar. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton juga dapat menyebabkan siswa pasif dan lebih mudah merasa bosan dalam pembelajaran. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi, misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru menerangkannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar (Daryanto: 2010:48). Oleh karena itu, dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi maka tujuan pembelajaran akan tercapai secara efisien. 4) Penyajian materi pembelajaran disajikan kurang menarik. Selain metode pembelajaran, penyajian materi yang monoton juga akan membuat siswa tidak tertarik terhadap pelajaran. Penyajian materi sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penyajian materi hanya disajikan pada buku paket siswa dan di papan tulis. Sehingga, membuat pelajaran kurang menarik, siswa akan cepat merasa bosan dan siswa kurang maksimal dalam menangkap materi pelajaran. Penyajian materi pembelajaran ini juga haruslah melihat potensi atau kemampuan dari masing-masing, sehingga penyajian materi dapat lebih menarik dan lebih dipahami siswa.
  • 11. 11 Guru dalam memberikan penyajian materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 5) Penggunaan media pembelajaran yang jarang dan kurang maksimal. Untuk dapat menyajikan materi pembelajaran yang menarik maka diperlukan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media/alat penunjang pembelajaran matematika yang tersedia ada di sekolah. Namun, penggunaan media pembelajaran tersebut kurang maksimal dan jarang dipakai karena kondisi beberapa media sudah rusak dan ada pula yang hilang. Pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu dibuat konkret, hal ini di karenakan tingkat perkembangan siswa SD khususnya kelas IV yang masih memerlukan benda nyata untuk memahami konsep matematika. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa (Heruman :2008:2). Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Daryanto :2010:48). Dari beberapa pokok bahasan beberapa factor yang dianggap sulit oleh siswa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika yakni. 1. Kesulitan dalam memahami konsep matematika. Diketahui bahwa beberapa siswa kesulitan belajar dalam penguasaan konsep dasar matematika antara lain konsep dasar perkalian dan pembagian, konsep dasar dari penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, siswa juga kurang memahami konsep dasar dalam bentuk pecahan persen. Apabila siswa masih belum memahami konsep yang ada dalam matematika maka akan terjadi kekeliruan saat siswa mengerjakan soal. Konsep matematika sangat perlu dipahami siswa agar nantinya dapat diterapkan dalam memecahkan masalah. Pemahaman konsep adalah pembelajaran
  • 12. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 12 lanjutan dari penanaman konsep (Haruman: 2008:3). Jadi, untuk dapat memahami konsep, maka harus dimulai dengan penanaman konsep. Tujuan akhir pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kesulitan dalam perhitungan. Siswa juga mengalami kesulitan dalam perhitungan. Dimana pada saat siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan pecahan, ada beberapa siswa yang mengerjakan soal dengan cara yang benar tetapi hasil akhirnya salah. Hal ini disebabkan karena kesalahan perhitungan yang juga bisa terjadi pada saat siswa kurang teliti, ingin cepat selesai dan terlalu tergesa-gesa dalam mengerjakan soal yang di berikan guru. Sehingga, hasil jawaban akhir siswa menjadi salah atau kurang tepat. Hal ini senada dengan pendapat para ahli bahwa kesulitan atau kesalahan dalam perhitungan ini biasanya juga disebabkan karena kesulitan dalam memahami maksud soal dan siswa juga belum menguasai konsep dasar matematika. Anak berkesulitan belajar matematika sering membuat kekeliruan atau kesalahan dalam belajar matematika (Heruman :2008:3) Ada beberapa kesulitan dalam perhitungan yaitu sebagi berikut : a. Kesulitan dalam perhitungan dengan tanda hitung perkalian (x) dan penjumlahan (+). Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa kesulitan dalam menggunakan tanda hitung (x, +) dalam materi pecahan campuran. Dimana terkadang siswa mengerjakan soal dengan cara yang benar akan tetapi hasil perkalian ataupun penjumlahannya yang salah. b. Kesulitan cara menghitung pembagian Berdasarkan hasil penelitian beberapa siswa kesulitan cara untuk menghitung pembagian dalam materi pecahan biasa ke pecahan campuran. Siswa belum mengerti cara pembagian bersusun (porogafit) dan ada beberapa siswa yang belum mengerti cara menggunakan pembagian bersusun.
  • 13. 13 c. Kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen (%). Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa siswa kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen dengan cara penyebutnyadikalikan dan harus menghasilkan 100, akan tetapi beberapa siswa kurang memahami cara mengerjakannya. Siswa mengalikan penyebutnya dan bukan menghasilkan 100. d. Kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui beberapa siswa kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan dalam materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Ada beberapa siswa yang belum memahami tentang penjumlahan pecahan, siswa sering kali salah dalam menjumlahkan pecahan tersebut. Langkah-Langkah Perbaikan Yang Digunakan Guru Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas IV Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa langkah-langkah perbaikan yang digunakan guru kelas IV SDN 1 Anyar untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa adalah dengan memberikan bimbingan belajar khusus pada siswa saat mengalami kesulitan belajar, mengadakan les atau tambahan pelajaran diluar jam sekolah dan melakukan kegiatan remedial atau perbaikan kepada siswa yang memiliki nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Untuk mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa di sekolah dasar maka hal yang penting yang harus dilakukan adalah memberikan pengalaman belajar secara konkret dan melakukan beberapa pengajaran remedial seperti: 1) pelatihan penguasaan tugas dan keterampilan; 2) pelatihan penguasaan proses; 3) pelatihan perilaku (Martini Jamaris:2015:48). Bimbingan belajar merupakan proses pemberian bantuan kepada siswa dalam usaha mencegahdan mengatasi kesulitan belajar (Saring Marsudi dkk:2010:115)
  • 14. Mukminah, Hirlan, dan Sriyani. Analisis Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar 14 D. Simpulan Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika diantaranya siswa kesulitan dalam memahami konsep matematika, kesulitan dalam perhitungan seperti kesulitan dalam perhitungan dengan tanda hitung (x dan +), kesulitan cara menghitung pembagian, kesulitan dalam mengerjakan bentuk pecahan persen, kesulitan dalam menghitung penjumlahan pecahan. Daftar Pustaka Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Jamaris, Martini. 2015. Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Ghalia Indonesia, Bogor. Makmun, Abin Syamsuddin. 2009. Psikologi Kependidikan (Perangkat SistemPengajaran Modul). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Marsudi, Saring, dkk. 2010. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta:Muhammadiyah University Press. Moleong, Lexy J, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.