Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...NASuprawoto Sunardjo
Modul ini membahas tentang penentuan fokus masalah untuk penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran matematika di SD. Terdapat tiga kegiatan belajar yaitu memunculkan dan mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta menentukan alternatif judul masalah. Modul ini memberikan panduan bagi guru untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran matematika di kelasnya sehingga dapat
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131tejatubagus
Jurnal ini membahas dua jurnal yang berkaitan dengan manajemen waktu. Jurnal pertama membahas efektivitas pelatihan strategi manajemen waktu terhadap manajemen waktu akademik dan efikasi diri siswa dengan disabilitas belajar. Jurnal kedua membahas isu dan strategi manajemen waktu bagi staf akademik, dengan membahas masalah sosial ekonomi, masalah universitas, dan masalah pribadi. Kedua jurnal menyimp
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Felix Baskara
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok pada pelajaran IPA di SD untuk meningkatkan kinerja belajar siswa."
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232Neiriza Ajah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap siswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktik teknik pengendalian di SMK Negeri Pembangunan Jakarta. Populasi penelitian adalah siswa kelas 3 elektronika industri dan data dikumpulkan melalui kuesioner sikap dan nilai tes praktik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi.
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Matematika d...NASuprawoto Sunardjo
Modul ini membahas tentang penentuan fokus masalah untuk penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran matematika di SD. Terdapat tiga kegiatan belajar yaitu memunculkan dan mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta menentukan alternatif judul masalah. Modul ini memberikan panduan bagi guru untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran matematika di kelasnya sehingga dapat
Review jurnal internasional teja tubagus syahputra 1614370131tejatubagus
Jurnal ini membahas dua jurnal yang berkaitan dengan manajemen waktu. Jurnal pertama membahas efektivitas pelatihan strategi manajemen waktu terhadap manajemen waktu akademik dan efikasi diri siswa dengan disabilitas belajar. Jurnal kedua membahas isu dan strategi manajemen waktu bagi staf akademik, dengan membahas masalah sosial ekonomi, masalah universitas, dan masalah pribadi. Kedua jurnal menyimp
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Felix Baskara
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok pada pelajaran IPA di SD untuk meningkatkan kinerja belajar siswa."
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232Neiriza Ajah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap siswa terhadap keselamatan kerja dengan hasil belajar praktik teknik pengendalian di SMK Negeri Pembangunan Jakarta. Populasi penelitian adalah siswa kelas 3 elektronika industri dan data dikumpulkan melalui kuesioner sikap dan nilai tes praktik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rancangan pengajaran harian mata pelajaran Bahasa Melayu Tahun 3 yang meliputi aktiviti pengajaran dan pembelajaran serta refleksi guru.
2. Rancangan tersebut meliputi objektif, standard kandungan dan pelajaran, bahan bantu mengajar, langkah-langkah pengajaran, dan penutup sesi pembelajaran.
3. Guru memberikan refleksi men
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Tajuk Landskap dalam mata pelajaran Kemahiran Hidup Bersepadu pilihan Sains Pertanian merupakan satu tajuk yang sukar dikuasai oleh pelajar. Kajian ini menggunakan peta minda untuk 15 pelajar kelas 3 Merah dan menunjukkan peningkatan prestasi mereka berbanding kaedah biasa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latihan mengajar bagi pelajar program Ijazah Sarjana Muda Perguruan di IPG Kampus Temenggong Ibrahim, khususnya opsyen Reka Bentuk dan Teknologi.
2) Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh guru pelatih dalam melaksanakan latihan mengajar seperti kurangnya waktu bimbingan dari
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.IyQa GaNi
Strategi pengajaran dan pembelajaran yang tepat diperlukan untuk memastikan pelajar terlibat secara aktif. Guru menggunakan model kajian tindakan Kemmis untuk meningkatkan penglibatan pelajar dengan menukar strategi dari berpusatkan guru kepada berpusatkan pelajar. Pelajar kini bekerja secara kumpulan untuk mencari maklumat menggunakan peralatan digital. Guru bertindak sebagai pemimpin dan memberi bimbingan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validasi soal tes hasil belajar yang dibuat dosen FT UNY untuk memenuhi persyaratan ISO. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dosen membuat soal esei atau kombinasi esei-objektif, namun hanya sedikit yang membuat kisi-kisi soal atau soal baru. Sebagian besar dosen melakukan telaah soal untuk mengecek kesesuaian dengan kompetensi, meski masih d
SMK Ungku Aziz (SMKUA) berasal dari sekolah menengah kebangsaan yang ditubuhkan pada tahun 1959. Sekolah ini antara beberapa buah sekolah Melayu ditubuhkan di Sabak Bernam, Parit Baru dan Sungai Besar. Sekolah ini dengan rasminya dibuka pada 27 Julai 1964 oleh Yang Berhormat Menteri Pelajaran Malaysia ketika itu iaitu Encik Abdul Rahman Talib, PJK. Nama sekolah ini juga diambil sempena nama tokoh yang terkenal pada masa itu iaitu Profesor Diraja Ungku Aziz, Naib Censelor Universiti Malaya.
FOKUS KAJIAN DAN ISU KEPRIHATINAN
Kajian yang dilakukan ini adalah berfokuskan kepada kebolehan pelajar untuk memahami konsep rangkaian dan menggunakan rangkaian LAN (Local Area Network) sebagai kaedah bagi memahami konsep rangkaian. Saya juga menggunakan kaedah amali bagi melengkapi fokus kajian saya. Di dalam refleksi pengajaran dan pembelajaran sebelum ini mendapati terdapat beberapa kelemahan yang perlu diatasi terutamanya dari segi kaedah pengajaran, gaya penyampaian dan pendekatan yang diambil. Sebagai contoh ketika proses pengajaran dan pembelajaran sebelum ini, murid tidak mendapat gambaran yang jelas tentang topik yang diajar kerana guru lebih banyak membaca slaid berbanding membuat penerangan secara terperinci dan memberi contoh.
Bagi topik yang diajar pada sesi lepas, ia sebenarnya memerlukan lebih daripada contoh kerana topik ini melibatkan konsep yang sangat abstract bagi pelajar yang rata-rata masih baru didalam dunia teknolgi. Seperti yang kita tahu, kefahaman pelajar terhadap topik yang diajar sangat penting. Oleh itu, saya akan menggunakan kaedah pengajaran berasaskan amali dan menggunakan model pengajaran ASSURE untuk melengkapkan kajian saya ini.
OBJEKTIF KAJIAN
Selepas kajian ini dijalankan, adalah diharapkan murid akan mencapai objektif berikut:
Objektif umum :
Memberi kefahaman kepada pelajar dengan lebih jelas dengan kaedah pengajaran yang betul dan dibantu alat bahan bantu mengajar yang sesuai supaya pelajar dapat terlibat secara aktif di dalam kelas seterusnya meningkatkan fokus pelajar.
Objektif Khusus:
1. Meningkatkan tumpuan pelajar terhadap proses pembelajaran.
2. Menarik minat pelajar dengan penggunaan gambar.
3. Memberi kefahaman yang lebih terperinci.
6.0 KUMPULAN SASARAN
Kumpulan pelajar yang terlibat dalam kajian ini ialah 16 orang pelajar Tingkatan 4 IT untuk memahami jenis-jenis rangkaian di dalam subjek Teknologi Maklumat dan Komunikasi.
7.0 PELAKSANAAN KAJIAN
Kajian ini dilakukan dengan menggunakan model ASSURE untuk melengkapkan proses dapatan kajian. Menggunakan enam elemen didalam model ASSURE akan menjadi satu proses lengkap dalam menyediakan hasil kajian yang bakal dilakukan. Model ini mengetengahkan beberapa faktor utama iaitu dari segi kaedah pengajaran dan alat bantu mengajar yang mana akan menjadi keutamaan dalam kajian ini.
Proposal skripsi ini membahas penggunaan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa kelas VII di MTS Raden Fatah Grobogan. Penelitian ini akan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI sebelum dan sesudah menggunakan multimedia, serta mengetahui dampaknya terhadap motivasi belajar siswa. Hasil penelitian diharapkan memberikan alternatif penyelesaian permasalahan pembelajaran dan meningkatkan kualitas p
Laporan ini membahas penelitian tindakan sekolah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru membuat media pembelajaran berbasis powerpoint melalui pelatihan internal di SMK Teknik Industri Purwakarta. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan guru setelah siklus kedua."
[Ringkasan]
Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pencapaian dan minat murid Tahun 5 dalam subjek Kemahiran Hidup melalui model pembelajaran kooperatif SFA. Hasilnya menunjukkan peningkatan pencapaian +100% bagi Gred A dan +83% bagi Gred B, serta peningkatan minat murid ke tahap tinggi setelah rawatan model SFA. Model ini efektif meningkatkan pencapaian dan minat murid.
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
Dokumen ini memberikan panduan untuk memeriksa sistem starter pada kendaraan dengan melakukan beberapa langkah seperti memeriksa tegangan terminal baterai, terminal 30, dan terminal 50 serta memeriksa relay dan clutch starter switch untuk memastikan sistem starter bekerja dengan baik.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rancangan pengajaran harian mata pelajaran Bahasa Melayu Tahun 3 yang meliputi aktiviti pengajaran dan pembelajaran serta refleksi guru.
2. Rancangan tersebut meliputi objektif, standard kandungan dan pelajaran, bahan bantu mengajar, langkah-langkah pengajaran, dan penutup sesi pembelajaran.
3. Guru memberikan refleksi men
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Tajuk Landskap dalam mata pelajaran Kemahiran Hidup Bersepadu pilihan Sains Pertanian merupakan satu tajuk yang sukar dikuasai oleh pelajar. Kajian ini menggunakan peta minda untuk 15 pelajar kelas 3 Merah dan menunjukkan peningkatan prestasi mereka berbanding kaedah biasa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latihan mengajar bagi pelajar program Ijazah Sarjana Muda Perguruan di IPG Kampus Temenggong Ibrahim, khususnya opsyen Reka Bentuk dan Teknologi.
2) Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh guru pelatih dalam melaksanakan latihan mengajar seperti kurangnya waktu bimbingan dari
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.IyQa GaNi
Strategi pengajaran dan pembelajaran yang tepat diperlukan untuk memastikan pelajar terlibat secara aktif. Guru menggunakan model kajian tindakan Kemmis untuk meningkatkan penglibatan pelajar dengan menukar strategi dari berpusatkan guru kepada berpusatkan pelajar. Pelajar kini bekerja secara kumpulan untuk mencari maklumat menggunakan peralatan digital. Guru bertindak sebagai pemimpin dan memberi bimbingan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis validasi soal tes hasil belajar yang dibuat dosen FT UNY untuk memenuhi persyaratan ISO. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dosen membuat soal esei atau kombinasi esei-objektif, namun hanya sedikit yang membuat kisi-kisi soal atau soal baru. Sebagian besar dosen melakukan telaah soal untuk mengecek kesesuaian dengan kompetensi, meski masih d
SMK Ungku Aziz (SMKUA) berasal dari sekolah menengah kebangsaan yang ditubuhkan pada tahun 1959. Sekolah ini antara beberapa buah sekolah Melayu ditubuhkan di Sabak Bernam, Parit Baru dan Sungai Besar. Sekolah ini dengan rasminya dibuka pada 27 Julai 1964 oleh Yang Berhormat Menteri Pelajaran Malaysia ketika itu iaitu Encik Abdul Rahman Talib, PJK. Nama sekolah ini juga diambil sempena nama tokoh yang terkenal pada masa itu iaitu Profesor Diraja Ungku Aziz, Naib Censelor Universiti Malaya.
FOKUS KAJIAN DAN ISU KEPRIHATINAN
Kajian yang dilakukan ini adalah berfokuskan kepada kebolehan pelajar untuk memahami konsep rangkaian dan menggunakan rangkaian LAN (Local Area Network) sebagai kaedah bagi memahami konsep rangkaian. Saya juga menggunakan kaedah amali bagi melengkapi fokus kajian saya. Di dalam refleksi pengajaran dan pembelajaran sebelum ini mendapati terdapat beberapa kelemahan yang perlu diatasi terutamanya dari segi kaedah pengajaran, gaya penyampaian dan pendekatan yang diambil. Sebagai contoh ketika proses pengajaran dan pembelajaran sebelum ini, murid tidak mendapat gambaran yang jelas tentang topik yang diajar kerana guru lebih banyak membaca slaid berbanding membuat penerangan secara terperinci dan memberi contoh.
Bagi topik yang diajar pada sesi lepas, ia sebenarnya memerlukan lebih daripada contoh kerana topik ini melibatkan konsep yang sangat abstract bagi pelajar yang rata-rata masih baru didalam dunia teknolgi. Seperti yang kita tahu, kefahaman pelajar terhadap topik yang diajar sangat penting. Oleh itu, saya akan menggunakan kaedah pengajaran berasaskan amali dan menggunakan model pengajaran ASSURE untuk melengkapkan kajian saya ini.
OBJEKTIF KAJIAN
Selepas kajian ini dijalankan, adalah diharapkan murid akan mencapai objektif berikut:
Objektif umum :
Memberi kefahaman kepada pelajar dengan lebih jelas dengan kaedah pengajaran yang betul dan dibantu alat bahan bantu mengajar yang sesuai supaya pelajar dapat terlibat secara aktif di dalam kelas seterusnya meningkatkan fokus pelajar.
Objektif Khusus:
1. Meningkatkan tumpuan pelajar terhadap proses pembelajaran.
2. Menarik minat pelajar dengan penggunaan gambar.
3. Memberi kefahaman yang lebih terperinci.
6.0 KUMPULAN SASARAN
Kumpulan pelajar yang terlibat dalam kajian ini ialah 16 orang pelajar Tingkatan 4 IT untuk memahami jenis-jenis rangkaian di dalam subjek Teknologi Maklumat dan Komunikasi.
7.0 PELAKSANAAN KAJIAN
Kajian ini dilakukan dengan menggunakan model ASSURE untuk melengkapkan proses dapatan kajian. Menggunakan enam elemen didalam model ASSURE akan menjadi satu proses lengkap dalam menyediakan hasil kajian yang bakal dilakukan. Model ini mengetengahkan beberapa faktor utama iaitu dari segi kaedah pengajaran dan alat bantu mengajar yang mana akan menjadi keutamaan dalam kajian ini.
Proposal skripsi ini membahas penggunaan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa kelas VII di MTS Raden Fatah Grobogan. Penelitian ini akan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI sebelum dan sesudah menggunakan multimedia, serta mengetahui dampaknya terhadap motivasi belajar siswa. Hasil penelitian diharapkan memberikan alternatif penyelesaian permasalahan pembelajaran dan meningkatkan kualitas p
Laporan ini membahas penelitian tindakan sekolah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru membuat media pembelajaran berbasis powerpoint melalui pelatihan internal di SMK Teknik Industri Purwakarta. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan guru setelah siklus kedua."
[Ringkasan]
Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pencapaian dan minat murid Tahun 5 dalam subjek Kemahiran Hidup melalui model pembelajaran kooperatif SFA. Hasilnya menunjukkan peningkatan pencapaian +100% bagi Gred A dan +83% bagi Gred B, serta peningkatan minat murid ke tahap tinggi setelah rawatan model SFA. Model ini efektif meningkatkan pencapaian dan minat murid.
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
Dokumen ini memberikan panduan untuk memeriksa sistem starter pada kendaraan dengan melakukan beberapa langkah seperti memeriksa tegangan terminal baterai, terminal 30, dan terminal 50 serta memeriksa relay dan clutch starter switch untuk memastikan sistem starter bekerja dengan baik.
Modul ini membahas tentang sistem pengisian pada kendaraan. Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi ulang baterai dan mensuplai listrik ke komponen mobil. Sistem pengisian terdiri atas alternator, regulator, dan komponen lainnya. Alternator bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik, menghasilkan arus bolak-balik yang kemudian diubah menjadi arus searah oleh regulator. Modul ini akan membahas tentang komponen utama sistem pengisian dan cara
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanCharis Muhammad
Dokumen tersebut memberikan prosedur pemeriksaan sistem pengisian pada kendaraan, meliputi pemeriksaan baterai, drive belt, alternator, regulator, dan relay utama penyalaan mesin. Langkah-langkah pemeriksaan mencakup mengukur berat jenis dan elektrolit baterai, mengecek ketegangan belt dan kabel, menguji sirkuit pengisian tanpa dan dengan beban, serta mengukur resistansi antara terminal regulator dan relay.
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelaksanaan uji kompetensi keahlian pada SMK. Pedoman ini mengatur tentang perangkat ujian, mekanisme pelaksanaan, persiapan ujian praktik, tata tertib, dan kriteria kelulusan. Ujian kompetensi keahlian terdiri atas ujian praktik dan teori yang bertujuan mengukur kompetensi siswa dan memberikan sertifikat.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas perbandingan hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik. Proposal ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang akan digunakan."
Tugasan ini melibatkan pelajar merancang dan menjalankan ujian matematik untuk murid-murid sekolah. Pelajar bekerjasama dengan rakan seperjuangan untuk menyediakan jadual spesifikasi ujian, membina soalan objektif, dan menganalisis keputusan ujian. Pelajar juga mendapat manfaat daripada pengalaman ini untuk meningkatkan kemahiran pentaksiran dan pengajaran matematik mereka.
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...SMK Negeri 6 Malang
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi menggambar teknik siswa melalui model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 6 Malang dengan subjek siswa kelas X teknik instalasi tenaga listrik. Data dikumpulkan melalui observasi, pre-post tes, lembar kerja, dan nilai sebelumnya. Hasilnya menunjukkan penerapan pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kemampuan afe
Penerapan aplikasi CNC Lathe Simulator Lite dalam pembelajaran CNC di SMK Al Huda Kediri bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa melalui simulasi proses CNC yang sesuai dengan dunia nyata. Penelitian dilakukan dalam beberapa siklus untuk mengamati peningkatan keterampilan siswa dalam memprogram CNC.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan hasil penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada materi redoks di SMA Negeri Kebakkramat melalui penerapan metode pembelajaran project based learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa baik secara kognitif maupun afektif s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas 5 pada materi pecahan dan operasinya melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD. Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus di SDN 4 Katobu dan menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa matematika dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan siswa dari siklus ke siklus.
3) Model pembelajaran Probing Prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa matematika.
Meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan dan operasinnya melalui model ...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa SD pada materi pecahan dan operasinya melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD. Penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah dua siklus pembelajaran dengan persentase siswa tuntas meningkat signifikan.
Ringkasan dokumen ini adalah sebagai berikut:
1) Kajian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran membaca murid-murid Tahun 1 dengan menggunakan kad suku kata dan gambar
2) Hasil ujian pra dan pasca menunjukkan peningkatan prestasi membaca murid-murid sebanyak 40% setelah menggunakan kaedah baru
3) Kajian tindakan ini membuktikan penggunaan kad suku kata dan gambar
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembelajaran mata pelajaran Menerapkan Konsep Elektronika Digital dan Rangkaian Elektronika Komputer dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMK Negeri 39 Jakarta untuk meningkatkan prestasi siswa. Metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling membantu.
1. Kelengkapan JobSheet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan
Otomotif Pada Siswa
M. Aris Abdillah(10320023)
Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang
ABSTRAK
Latar belakang masalah. Dalam proses pembelajaran, mengajarkan kompetensi dasar system
starter merupakan hal yang susah dan rumit. Didalam kompetensi tersebut mempelajari rangkaian
– rangkaian kelistrikan yang sangat komplek, sehingga diperlukan kretifitas guru yang lebih ekstra
didalam memberi materi pelajaran tersebut kepada siswa agar siswa – siswa dapat merangkai
sistem starter.Oleh karena hal tersebut penulis mencoba berkolaborasi dengan guru mapel tersebut
untuk mengembangkan metode menggunakan kelengkapan jobsheet untuk meningkatkan hasil
belajar kompetensi siswa.Lembar kerja siswa (JobSheet) adalah lembaran-lembaran siswa berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Jobsheet akan memuat paling tidak judul kompetensi
dasar apa yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan laporan yang
harus di kerjakan.agar siswa mampu melakukan praktik dengan baik dan benar.Permasalahan yang
dikaji adalah apakah kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
kelistrikan otomotif kelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus?;Bagaimana kelengkapan jobsheet dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran otomotif kelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus?.Penelitian
ini bertujuan untuk Meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif kelas XI TKR I
SMK Negeri 3 Kudus dengan menggunakan metode kelengkapan jobsheet dan Mengetahui peranan
kelengkapan jobsheet dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif kelas XI
TKR I SMK Negeri 3 Kudus 2012.Penelitian kali ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
dilaksanakan dikelas XI TKR I SMK Negeri 3 Kudus yang memiliki 29 siswa. Penelitian dilakukan
dengan Siklus, dalam setiap siklus diamati peningkatan hasil belajar dan ketrampilan skill siswa
berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan kompetensi siswa pada kompetensi
dasar sistem starter setelah diadakan penelitian tindakan kelas dikelas XI TKR I SMK Negeri 3
Kudus.Hal ini dapat diketahui pada Siklus I pada job praktek merangkai system starter, pengujian
pull in, pengujian hold in, pemgujian dengan beban, pengetesan kontinuitas rotor, memasang brush
belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu minimal rata-rata 85% siswa yang hadir menguasai
kompetensi tersebut.Nilai rata-rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,46.Ini belum
memenuhi target karena target yang ditetapkan adlah 2,5.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
ketuntasan belajar pada Siklus I belum memenuhi target yang ditetapkan.Sebagaian besar siswa
belum dapat merangkai sistem starter.Pada siklus kedua didapatkan peningkatan yang signifikan
terhadap ketuntasan belajar siswa,didapatkan hasil 100% seluruh siswa sudah mencapai target yang
ditetapkan.Hal ini berati lebih besar dari indikator minimal 85% siswa menguasai kompetensi sistem
starter.Nilai rata-rata kemampuan sistem starter adalah 2,95.Hal ini berarti sudah jauh lebih besar
dari indikator yang ditetapkan yaitu 2,5. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar kompetensi dasar sistem starter kelengkapan jobsheet pada siswa kelas XI
TKR I SMK negeri 3 Kudus.
Kata Kunci : Job Sheet, Hasil Belajar, Kelistrikan Otomotif
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
1
2. PENDAHULUAN
SMK N 3 kudus merupakan lembaga pendidikan yang membidangi beberapa jurusan program
keahlian. Ada beberapa keahlian atau jurusan yg di selenggarakan di sekolah tersebut, program
jurusan keahlian teknik kendaraan ringan salah satunya. Karena termasuk mata pelajaran produktif,
jumlah jam kegiatan belajar nya sangat banyak. Proses pembelajarannya berlangsung secara teori dan
praktik, prosentase nya teori 30% dan praktek 70%. Dalam keadaan nyata, praktek tersebut masih
kurang, kekurangannya pada saat praktek masih menggunakan metode praktik dengan buku manual
praktik. Padahal buku manual tersebut masih kurang rinci dan lengkap dalam hal pelaksanaan
praktiknya.
Atas dasar faktor tersebut menurut pengamatan dari saya bahwa hasil dari kegiatan praktik
tersebut kurang maksimal. Jika hasil dari praktik tersebut kurang maksimal, maka jumlah kompetensi
siswa yang didapatkan juga kurang begitu maksimal, terbukti dari nilai KKM yang telah di tentukan
yaitu 78, oleh karena faktor tersebut diatas saya mencoba untuk melakukan penelitian tersebut.
Dengan cara melaksanakan kegiatan praktek dengan jobsheet
yang sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) pada mata pelajaran kelistrikan otomotif. Dan yang dapat membuat atau
mempermudah siswa untuk melaksanakan kegiatan praktek tersebut.
jobsheet ini dibuat secara sederhana, ringkas tapi dapat mempermudah siswa untuk melakukan
kegiatan praktik tersebut. Sehingga siswa dalam melaksanakan praktek tersebut dapat tercapai secara
maksimal, tanpa harus selalu sering bertanya kepada guru pembimbing praktik.
Karena dengan jobsheet tersebut itu sudah mencakup semua apa yang harus dilakukan oleh
siswa dalam melaksanakan praktik. Jobsheet ini sederhana, teliti dan sudah mencakup semua-semua
aspek dalam kegiatan praktik tersebut yang ada di SMK N 3 kudus.
Saya mencoba mengembangkan jobsheet untuk meningkatkan hasil belajar dalam praktikum di
ruang praktik bengkel TKR, saya mencoba membuat kelengkapan jobsheet sebagai penunjang utama
dalam proses belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif.
Penelitian ini pada akhirnya adalah agar dalam kegiatan belajar mengajar atau praktik yang
dulu belum maksimal dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa hasil yang baik dan
maksimal pada kompetensi siswa TKR SMK N 3 kudus.
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yaitu membuat jobsheet dalam rangka
meningkatkan hasil belajar kompetensi siswa. Nanti membandingkan hasil sesudah dan sebelum
menggunakan jobsheet terhadap hasil dari kompetensi praktik siswa.
Berdasarkan uraian di atas, saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“kelengkapan jobsheet dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif pada
siswa kelas XI TKR 1 semester genap SMK N 3 kudus tahun 2012/2013”
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
2
3. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian JobSheet
Lembar kerja siswa (JobSheet) adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Jobsheet akan memuat paling tidak judul kompetensi dasar apa yang akan dicapai,
waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas informasi
singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan laporan yang harus di kerjakan.
Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur
hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa orang telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) penulis lakukan terhadap kelas tersebut dengan menggunakan
metode baru yaitu Kelengkapan jobsheet .Saya membuat jobsheet sesuai dengan kompetensi dasar
yang ada. Jobsheet ini memuat tuntunan, panduan siswa selama melaksanakan praktek. Dengan
adanya jobsheet ini diharapkan praktek menjadi lebih mudah sehingga siswa menjadi jelas dan bisa
melaksanakan praktek dengan baik. Siswa diajak praktek dengan tuntunan jobsheet yang sudah ada.
Merangkai sistem penerangan ,merangkai system starter, merangkai pengapian dengan jobsheet yang
ada. Rangkaian Sistem penerangan di buat oleh siswa sesuai dengan jobsheet yang ada, siswa praktek
merangkai system penerangan dengan membaca jobsheet yang ada.Siswa merangkai starter juga
menggunakan jobsheet yang sudah dibuat. Siswa dinyatakan kompeten apabila dapat melaksanakan
praktek dengan baik sehingga system kelistrikan bisa berfungsi dengan tanpa bantuan guru pada saat
merangkainya.
Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) saya lakukan terhadap kelas XI TKR 1 SMK N 3 Jumlah siswa
pada kelas ini adalah 29 Orang siswa, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
SMK Negeri 3 Kudus, kelas ini sudah dijadwalkan bahwa
pada setiap minggunya kelas ini
mendapatkan mata pelajaran produktif sebanyak 20 jam. Untuk pelajaran Kelistrikan Otomotif,
Kelas XI TKR 1 mendapatkan alokasi waktu sebanyak 6 jam pelajaran per minggu pada penelitian
ini peneliti menggunakan metode baru dalam pembelajaran praktek yaitu praktek menggunakan
kelengkapan jobsheet.
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
3
4. Latar Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di SMK Negeri 3 Kudus yang beralamat di Jalan Babalan –
Prawoto Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Di lihat dari lokasi sekolahnya, sekolah
ini termasuk tempat sekolah yang startegis, sehingga banyak diminati oleh lulusan SMP yang berada
di Kudus maupun luar Kudus (Demak, Purwodadi dan Pati). Sekolah ini didirikan pada tanggal 26
Juni 2007, yang sekarang sudah berusia 5 tahun. Dari awal berdirinya sekolah ini jumlah rata - rata
siswa pada setiap tahunya adalah sebanyak 125 siswa dengan membuka tiga Bidang Studi Keahlian,
diantaranya : Teknologi dan Rekayasa kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan otomotif,
Agrobisnis dan Agroindustri, Seni Kerajinan dan Pariwisata. Pada penelitian ini, kelas yang saya
pakai sebagai obyek penelitian adalah kelas XI TKR 1, yaitu kelas yang memilih program studi
keahlian Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Adapun waktu
pelaksanaan yang saya lakukan adalah mulai tanggal 7 januari 2013 sampai tanggal 30 maret 2013.
HASIL PENELITIAN
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini saya melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Tanggal 2 januari 2013,mengcopy silabus system kelistrikan dari buku KTSP sekolah SMKN 3
Kudus.
b) Membuat rpp system starter.
c) MembuatJobsheet praktek system starter.
d) Membuat kelengkapan jobsheet system starter yaitu report sheet dan form penliaian.
e) Jobsheet sebagai panduan,tuntunan siswa selama melaksanakan praktek.Jobsheet dipegang dan
dibaca siswa selama praktek.
f) Report sheet sebagai form pengisian data hasil praktek siswa.Data Report diisi berdasarkan apa
yang sudah dipraktekkan siswa siswa.
g) Format penilaian dipegang guru sebagai data hasil praktek system starter siswa.Pengisian
rormat penilaian mengacu pada kemampuan siswa dalam melaksanakan praktek.
h) Membuat skenario praktek yang melibatkan siswa , saya dan guru pendamping.
i) Mempersiapkan foto copy modul system starter ( 2 buah) dan new step 1 ( 1 buah)
j) Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa sejauh mana siswa dapat
menyerap materi pembelajaran yang diberikan ( tugas mandiri siswa)
k) Memuat lembar Observasi penilaian tindakan pada siklus I
l) Memuat lembar Observasi untuk saya/kolaborator untuk mengetahui kondisi pembelajaran di
kelas.
m) Mempersiapkan alat peraga sistem starter( 2 unit)
n) Mempersiapkan bengkel tempat praktek
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
4
5. o) Mempersiapkan alat dan bahan
Skenario ini saya diskusikan dengan kepala jurusan guru produktif pendamping sebelum
melaksanakan praktek sistem starter.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan pembelajaran praktek pada tanggal 14,21,28 januari dan 4 februari
2013. Praktek dilaksanakan di bengkel sekolahan.
Pertemuan 1(14 Januari 2013)
Pertemuan 2 (21 Januari 2013)
Pertemuan 3 (28 Januari 2013)
Pertemuan 4 (4 Februari 2013)
c. Observasi dan Evaluasi
Adapun proses belajar dan praktek mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah teruraikan sebelumnya.Observasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran praktek berlangsung menghasilkan data pada form
penilaian.
Pada kegiatan merangkai sistem starter ini,merangkai relay menjadi job praktek yang
mendapatkan hasil yang kurang maksimal. siswa mengalami kesulitan dalam merangkai relay
dalam rangkaian system starter.,selain itu siswa juga banyak yang tidak pas pada saat memasang
brush pada saat membongkar motor starter.Pada kesempatan penilaian praktek kali ini,sebanyak
15 siswa masih membutuhkan banyak bantuan dalam merangkai relay dan 10 orang sedikit
membutuhkan bantuan dalam memasang brush serta hanya 4 siswa yang dapat merangkai system
starter tanpa membutuhkan bantuan.
Tabel 1. Distribusi Hasil Pencapaian Prestasi Pada Siklus Pertama
Hasil pengamatan
BB
SB
TB
15
10
4
47
Nilai
rata rata
1.62
8
6
15
65
2.24
72 %
c. Hold in tes
2
5
22
78
2.68
93 %
d. Pengetesan dengan beban
6
3
20
72
2.48
79 %
e. Pengetesan kontinuitas rotor
1
3
25
82
2.82
96 %
f.
-
2
27
85
2.93
100 %
Kompetensi
Dasar
Job Praktek
Memperbaiki a. Merangkai system starter
sistim starter
b. Pull in tes
Memasang brush
Jm
l
%
48 %
Keterangan skor ( mengacu pada kisi – kisi UKK)
Banyak bimbingan
= (BB)
Sedikit bimbingan
= (SB)
Tanpa bimbingan
= ( TB)
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
5
6. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus pertama ini pada job praktek
praktek Pengetesan dengan beban, Pull in tes, Merangkai system starter belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu minimal rata – rata 85 % siswa yang hadir menguasai kompetensi tersebut.
Nilai rata – rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,46. Ini sudah memenuhi target
karena sudah sebagian besar siswa dapat merangkai system starter di bandingkan yang belum bisa.
Akan tetapi ketuntasan belajar belum tercapai karena baru sebesar 81% seperti yang terlihat pada
table 2 berikut ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
No
Uraian
Hasil Siklus I
1
Nilai rata-rata system starter siswa
2.46
2
Prosentase ketuntasan belajar
81%
Rendahnya prosentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki pada setiap kompetensi
dasar yang membutuhkan banyak bimbingan dikarenakan siswa kurang paham dengan konsep cara
merangkai system starter pada kompetensi tersebut. Disamping itu juga karena pendekatan pada
menjelaskan jobsheet saya yang kurang pada kompetensi tersebut. Kelemahan tersebut
dikarenakan karena pada kompetensi tersebut memang rangkaiannya lebih rumit, sehingga butuh
perhatian yang lebih ekstra dari saya untuk membimbing siswa pada kompetensi tersebut.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada siklus I didapatkan bahwa sebanyak siswa 29
mengikuti praktek dengan hasil sebagai berikut:
1. Merangkai system starter
2. Pull in tes
3. Hold in tes
4. Pengetesan dengan beban
5. Pengetesan kontinuitas rotor
6. Memasang brush
100
80
60
40
20
0
85%
Indikator
pencapaian
(%)
48 72 93
79
96
100
0
Gambar 1. Grafik indicator pencapaian belajar siswa
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
6
7. Dikarenakan pencapaian target yang ditentukan belum tercapai yaitu 85 % hanya tercapai 81
% terjadi karena ada beberapa Kendala.
Kendala yang dihadapi siswa :
1. Siswa masih kesulitan dalam merangkai system starter.
2. Siswa kurang paham dalam merangkai dengan menggunakan flasher.
3. Siswa kurang jelas dalam memahami jobsheet yang ada di SMK N 3 kudus.
Kendala yang dihadapi saya:
1. Terbatasnya waktu dan jumlah sarana praktek
2. Penyampaian tentang materi merangkai system starter kurang jelas
3. Cara pendekatan kepada siswa yang praktek kurang.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada Siklus II ini saya harus memperbaiki kekurangan pada siklus pertama, yaitu dengan
menjelaskan penggunaan kelengkapan jobsheet secara detail dan baik, serta jelas agar kelengkapan
jobsheet yang terintregrasi ini bisa maksimal pada penggunaan pada saat praktek.Semua isi
jobsheet dijelaskan dengan rinci dan detail lagi. Saat memberikan pengarahan praktek saya juga
harus dapat menyampaikan dengan suara yang keras agar siswa dapat mendengar dan
mengerti.Cara memotivasi siswa juga penting karena praktek ini merupakan salah satu dari
kompetensi yang diujikan pada Ujian kompetensi Kejuruan.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan pembelajaran praktek pada tanggal 11,18,dan 25 Februari 2013.
Praktek seperti pada siklus I tetap dilaksanakan di bengkel sekolahan.
Praktek 1(11 Februari 2013)
Praktek II(18 Februari 2013)
Praktek III(25 Februari 2013)
c. Observasi dan Evaluasi
Proses belajar dan praktek yang mengacu pada rencana pembelajaran,Jobsheet yang telah
disiapkan dapat berjalan dengan baik.Observasi yang dilakukan pada saat proses pelaksanaan
praktek berlangsung menghasilkan data siklus II yang dirangkum dalam table 3.
Tabel 3. Distribusi Pencapaian Prestasi Pada Siklus kedua
Kompetensi
Dasar
Job Praktek
Hasil
pengamatan
jml
Nilai
rata –
rata
%
SB
TB
a. Merangkai system starter
-
4
25
83
2.86
100 %
b. Pull in tes
-
2
27
85
2.93
100 %
c. Hold in tes
Memperbaiki
sistim starter
BB
-
-
29
87
3
100 %
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
7
8. d. Pengetesan dengan beban
-
1
28
85
2.93
100 %
e. Pengetesan
kontinuitas
rotor
f. Memasang brush
-
-
29
87
3
100 %
-
-
29
87
3
100 %
Keterangn skor
Banyak bimbingan = (BB)
Sedikit bimbingan
= (SB)
Tanpa bimbingan
= ( TB)
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus kedua ini pada job praktek
praktek Pengetesan dengan beban, Pull in tes, Merangkai system starter sudah mengalami
peningkatan dalam hasil penilaian yang ada. Meski pada Pengetesan dengan beban masih ada 4
siswa yang membutukan sedikit bantuan dalam merangkainya tetapi itu nanti dapat diatasi dengan
sedikit evaluasi kepada siswa yang membutuhkan sedikit bantuan tadi. Dengan hasil ini target
yang ditetapkan sudah terpenuhi yaitu minimal rata – rata 85 % siswa yang hadir menguasai
kompetensi tersebut. Nilai rata – rata kemampuan merangkai system starter adalah 2,95. Ini sudah
memenuhi target karena sudah sebagian besar siswa dapat merangkai system starter dan sedikit
siswa dengan bimbingan. Ketuntasan belajar siswa juga sudah tercapai karena sebesar 100% siswa
sudah dapat merangkai system starter. seperti yang terlihat pada table 4 berikut ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
No
Uraian
Hasil Siklus I
1
Nilai rata-rata system starter siswa
2.95
2
Prosentase ketuntasan belajar
100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus II berhasil dengan prosentase
100% siswa yang dapat merangkai system starter .Kesuksesan pada siklus II ini tidak telepas dari
kerja keras saya dalam memberikan pemahaman yang mudah dalam menggunakan jobsheet system
starter dan siswa yang lebih terampil secara individual dalam melaksanakan praktek dan belajar
dari kekurangan – kekurangan pada praktek sebelumnya.Tahapan Siklus II ini dinyatakan berhasil.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada siklus II didapatkan bahwa sebanyak siswa 29 mengikuti
praktek dengan hasil sebagai berikut:
1. Merangkai system starter
2. Pull in tes
3. Hold in tes
4. Pengetesan dengan beban
5. Pengetesan kontinuitas rotor
6. Memasang brush
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
8
9. 100
80
60
40
20
0
85%
Indikator
pencapaian
(%)
Gambar 2. Grafik indicator pencapaian belajar siswa
Pada
Gambar grafik diatas ditunjukkan bahwa sudah 100% siswa tuntas belajar,
melampaiu indicator pencapaian 85% siswa.Keberhasilan pada siklus II ini terkait dengan usaha
saya yang sungguh – sungguh dalam memberikan materi praktek dan usaha siswa yang
maksimal.Dikarenakan pencapaian target yang ditentukan sudah tercapai dengan hasil yang
maksimal.maka penelitian ini dilakukan sampai siklus II,karena indicator yang ingin dicapai sudah
memenuhi keinginan yaitu 85% dan pencapaiannya 100%. penelitian tindakan kelas ini dinyatakan
berhasil.Jadi terbukti bahwa kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
kelistrikan otomotif pada siswa kelas XI TKR 1 semester gasal SMK SMKN 3 Kudus.
KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi setting penelitian,hasil dan pembahasan siklus I dan siklus II Penelitian
Tindakan kelaspada bab IV, maka dapat saya simpulan bahwa :
1. Kelengkapan jobsheet dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kelistrikan otomotif siswa
kelas XI TKR 1. Dengan menggunakan kelengkapan jobsheet hasil belajar siswa kelas XI TKR
SMKN 3Kudus menjadi meningkat.Pada siklus kedua didapatkan peningkatan yang signifikan
terhadap ketuntasan belajar siswa,didapatkan hasil 100% seluruh siswa sudah mencapai target
yang ditetapkan.Hal ini berati lebih besar dari indikator
minimal 85% siswa menguasai
kompetensi sistem starter.Nilai rata-rata kemampuan sistem starter adalah 2,95.Hal ini berarti
sudah jauh lebih besar dari indikator yang ditetapkan yaitu 2,5. Selain itu siswa jadi lebih mandiri
dalam kegiatan praktik, siswa juga lebih cekatan dalam bekerja, siswa jadi langsung mengerti
tanpa harus selalu sering bertanya kepada saya selaku pembimbing.
2. Kelengkapan jobsheet mengambil peranan sangat penting dalam meningkatkan
hasil belajar
kompetensi sistem starter kelas XI TKR SMK Negeri 3 Kudus. Merangkai system starter
kompetensinya meningkat dari 48% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,pull in tes dari 72%
pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,Hold in tes dari 93% pada silus I menjadi 100% pada
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
9
10. siklus II,pengetesan dengan beban dari 79% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,Pengetesan
kontinuitas rotor dari 96% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II,memasang brush baik siklus I
maupun siklus II mencapai hasil yang mkasimal yaitu 100%. Selain itu siswa juga mampu dan
paham akan apa yang akan di lakukan dengan hanya melihat jobsheet yg lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Admin,
2009.
Alat
Peraga
Pembelajaran.From:
(http://gurupembaharu.com/pembelajaran_/proses/alat-peraga-pembelajaran), 3 Februari 2010.
Akhmad Sudrajat, 2008. Strategi pembelajaran, http: //akhmadsudrajat. wordpress.com.
Arief, 2009. Alat Peraga Pengajaran. From : (http://basyaworld.blogspot.com/ 2009/02/rangkumanbuku-dasar-dasar-proses.html), 3 Februari 2010.
Arifin,
Zainal.1991.
Evaluasi
Instruksional
:
Prinsip-Teknik-Prosedur,
Bandung.
Rosda Karya.
Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka Cipta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang. IKIP Semarang Prees.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
1995.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
H.Mulyadi HP.2010.Membuat Judul Dalam Penelitian Tindakan Kelas/Sekolah.Departemen
pendidikan nasional Ditjen peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan : Lembaga
penjaminan mutu pendidikan jawa tengah
Jama, Jalius. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid I. Jakarta. Direktorat Pembinaan SMK.
Tu’u,
Tulus.
1989.
Peran
disiplin
pada
perilaku
dan
prestasi
siswa.
Jakarta.
PT
Grasindo
Sudjana,
Nana.
1989.
Dasar-dasar
Proses
Belajar
Mengajar.
proses
mengajar.
Bandung:
Sinar
Baru.
Sudjana,
Nana.
2002.
Penilaian
hasil
belajar
Bandung.
Remaja
Rosda Karya
Sudrajat Achmad.2008.Pembelajaran.On-line.Aksara.jakarta:Depdiknas.
Suharyadi. 2009.Perbaikan Rangkaian Kelistrikan Dan Pengaman. SMK N 2 Sukoharjo.
Sukma Tjatur W . Drs. 2000.Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Penerangan dan Sistem
Ganda.SMK:PPPGT VEDC Malang.
Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung. Tarsito.
Gardan. Vol. 3 No.1, Mei 2013
10