Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko bisnis internal dan eksternal serta cara mengelolanya.
2. Risiko bisnis internal antara lain konflik antar pemangku kepentingan seperti pemilik, manajemen, karyawan yang disebabkan oleh asimetri informasi.
3. Untuk meminimalkan risiko internal, perlu mengurangi asimetri informasi dengan menggunakan konsultan independen dan belajar dari pengalaman orang
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Risiko Bisnis Internal dan Eksternal
1. Risk in Bussines – Risiko
dalam Internal Bisnis
By I Gede Auditta
On air 12 Agustus 2014 at Radio Puspita FM 103.7 ; 9:00PM
Top Contributor – Bursa Kerja Indonesia di Linkedin
Member Asosiasi Manajemen – AMA Malang
Chartered Accountant Indonesia
About.me/igedeauditta
2. Risiko dan Risiko Bisnis
• Risiko adalah suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
• Risiko Bisnis adalah suatu konsekuensi atau akibat
yang terjadi dalam usaha atau perusahaan di masa
mendatang yang dapat menimbulkan kerugian atau
mengancam keberlangsungan usaha.
3. Risiko Bisnis
• Risiko Bisnis Eksternal contohnya:
> Perubahan Perekonomian
> Bencana Alam
> Persaingan Bisnis Tidak Sehat
> Konflik antara perusahaan dengan investor
> Korupsi antar stakeholder (supplier, debitor)
> Sifatnya Uncontrolable
• Risiko Bisnis Internal contohnya:
> Konflik antar stakeholder (Pemilik, Manajemen, Karyawan)
> Korupsi antar stakeholder (Manajemen, Karyawan)
> Sifatnya Controlable
4. Risiko Bisnis Controlable- Risiko diantara
Stakeholder
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
pemilik, manajemen, investor, masyarakat dan instansi yang
berkaitan dengan perusahaan tersebut.
1. Perusahaan bersifat kongsi atau keluarga – konflik antar pemilik
2. Kecenderungan manajemen memanipulasi secara negatif laporan
keuangan yang menjadi basis insentifnya atau aspek lain yang
merugikan pemilik.
3. Korupsi oleh manajemen – direksi atau karyawan
4. Perusahaan yang memiliki hutang – konflik antara perusahaan
dengan investor (bank dan perorangan)
5. Mengapa terjadi perbedaan kepentingan
Dalam teori akuntansi ini dinamakan teori keagenan, dimana konflik
atau perbedaan kepentingan terjadi karena perbedaan informasi di
antara stakeholder.
Perbedaan informasi ini dinamakan Asimetri Informasi.
Contoh Perbedaan kepentingan:
Pemilik kepentingannya memperoleh keuntungan maksimal,
Manajemen kepentingannya memperoleh insentif atas kinerja
perusahaan yang baik, Investor kepentingannya memperoleh
pengembalian yang maksimal atas dana yang di investasikan.
6. Penanganan Risiko Internal Bisnis
1. Memperkecil Asimetri Informasi dengan meng hire ekspertise
konsultan sesuai aspek dalam bisnis yang nilai informasinya
berbeda.
2. Ditangani Individu berbasis dengan knowledge dan sumber daya
yang dimiliki
3. Ditangani dengan meminta saran dari teman asosiasi atau
jaringan usaha sejenis yang pernah mengalami kesulitan yang
sama.
7. Bagaimana Memperkecil Asimetri Informasi
Usaha untuk memperkecil asimetri informasi disebut biaya agensi atau biaya yang
dikeluarkan untuk memperkecil asimetri informasi. Seperti biaya meng-hire
akuntan publik, appraisal, notaris, konsultan pajak dan expertise lain.
Misalnya:
1. Laporan Keuangan suatu usaha akan lebih dipercaya diantara para stakeholder
apabila telah diaudit oleh pihak independen (akuntan publik).
2. Suatu harga aset perusahaan akan dipercaya diantara pembeli dan penjual aset
dalam perusahaan apabila telah dinilai oleh pihak independen (appraisal).
3. Suatu kontrak kerjasama akan dipercaya apabila telah di akta kan dihadapan
notaris.
4. Dan lainnya
8. Risiko Bisnis Uncontrolable
• Perubahan undang-undang – evaluasi bisnis sebelum bisnis dipilih
• Perubahan kondisi perekonomian – perubahan kurs dengan hedging
atau lindung nilai
• Bencana alam - asuransi
Dapat dikelola dengan manajemen risiko perusahaan.
9. THE END OF THIS TOPIC, GET MORE
KNOWLEDGE TO igedeauditta@gmail.com