Lembar penilaian ujian praktik kejuruan untuk kompetensi keahlian Teknik Audio Video mengevaluasi peserta dalam lima komponen: persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu. Komponen-komponen tersebut dinilai berdasarkan sub-komponen untuk menentukan nilai praktik peserta.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
1174 p2-p psp-teknik audio video
1. UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
LEMBAR PENILAIAN
UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Kode : 1174
Alokasi Waktu : 18 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
Nomor Peserta :
Nama Peserta :
No Komponen/Sub Komponen
Pencapaian Kompetensi
Tidak
Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal ...)
1.1. Menggunakan pakaian kerja
1.2. Mempersiapkan alat
1.3. Mempersiapkan kom-ponen/bahan
II Proses (Sistematika & Cara Kerja) (Skor maksimal ...)
2.1.1. Membuat layout
2.1.2. Melarutkan tembaga
2.1.3 Membuat lubang kaki komponen
(membor)
2.2.1. Pemasangan komponen
2.2.2. Penyolderan
2.2.3. Kerapihan pemasangan
2.3.1. Kemampuan mengukur tegangan
kerja rangkaian penguat audio
2.3.2. Kemampuan mengukur
gelombang/sinyal audio
2.3.3. Kemampuan menginstalasi sound
system
III Hasil Kerja (Skor maksimal ...)
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-1/7
Paket
2
DOKUMEN NEGARA
2. No Komponen/Sub Komponen
Pencapaian Kompetensi
Tidak
Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
3.1. Rangkaian penguat audio
3.2. Hasil pengukuran
IV Sikap Kerja (Skor maksimal ...)
4.1. Membuat rangkaian penguat audio
4.2. Menggunakan peralatan
V Waktu (Skor maksimal ...)
5.1. Waktu penyelesaian praktik
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor
terendah dari sub komponen penilaian
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2/7
3. Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
Nilai Praktik
(NP)
Persiapan Proses
Sikap
Kerja
Hasil Waktu ∑ NK
1 2 3 4 5 6
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot
NK
Keterangan:
• Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
• Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
• Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
• NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
• NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK
• Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan
dengan karakter program keahlian.
…………, ………………. 2017
Penilai 1/ Penilai 2 *)
*) Coret yang tidak perlu
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-3/7
4. PEDOMAN PENILAIAN UJIAN
PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Kode : 1174
Alokasi Waktu : 24 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
No.
Komponen/Subkomponen
Penilaian
Kriteria Skor
1 2 3 4
I Persiapan Kerja
1.1. Menggunakan pakaian
kerja
Menggunakan pakaian kerja yang jelas
memenuhi standar K3
9,0-10
Menggunakan pakaian kerja yang cukup
memenuhi standar K3
8,0-8,9
Menggunakan pakaian kerja yang kurang
memenuhi standar K3
7,0-7,9
Tidak menggunakan pakaian kerja Tidak
1.2. Mempersiapkan alat Memilih alat yang tepat dan menempatkan
dengan rapi dan aman
9,0-10
Memilih alat yang tepat dan menempatkan
dengan kurang rapi dan aman
8,0-8,9
Memilih alat kurang tepat dan menempatkan
dengan kurang rapi dan aman
7,0-7,9
Memilih alat tidak tepat dan menempatkan
dengan tidak rapi dan aman
Tidak
1.3. Mempersiapkan kom-
ponen/bahan
Memilih komponen/bahan sesuai dengan
kebutuhan dan mampu mengetes
kelayakannya
9,0-10
Memilih komponen/bahan sesuai dengan
kebutuhan dan kurang mampu mengetes
kelayakannya
8,0-8,9
Memilih komponen/bahan kurang sesuai
dengan kebutuhan dan kurang mampu
mengetes kelayakannya
7,0-7,9
Memilih komponen tidak sesuai dengan
kebutuhan dan tidak mampu mengetes
kelayakannya
Tidak
II Proses (Sistematika dan CaraKerja)
2.1. Membuat PCB rang-
kaian
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-4/7
5. No.
Komponen/Subkomponen
Penilaian
Kriteria Skor
1 2 3 4
2.1.1. Membuat layout Letak komponen teratur, merata, dan tepat
ukuran
9,0-10
Letak komponen teratur, merata, dan kurang
tepat ukuran
8,0-8,9
Letak komponen kurang teratur dan
merata,serta kurang tepat ukuran
7,0-7,9
Letak komponen tidak teratur dan merata,
serta tidak tepat ukuran
Tidak
2.1.2. Melarutkan tembaga Jalur PCB utuh dan rapi 9,0-10
Jalur PCB utuh dan kurang rapi 8,0-8,9
Jalur PCB sebagian kecil terkikis 7,0-7,9
Jalur PCB sebagian besar terkikis Tidak
2.1.3 Membuat lubang kaki
komponen (membor)
90 % lubang tepat di tengah 9,0-10
80 % lubang tepat di tengah 8,0-8,9
70 % lubang tepat di tengah 7,0-7,9
≤ 69 % lubang tepat di tengah Tidak
2.2. Perakitan dan Pema-
sangan Komponen
2.2.1. Pemasangan
komponen
Pemasangan komponen benar/tepat 100 % 9,0-10
Pemasangan komponen benar/tepat 95 % 8,0-8,9
Pemasangan komponen benar/tepat 90 % 7,0-7,9
Pemasangan komponen benar/tepat ≤ 89 % Tidak
2.2.2. Penyolderan Hasil penyolderan sesuai standar 90 % 9,0-10
Hasil penyolderan sesuai standar 80 % 8,0-8,9
Hasil penyolderan sesuai standar 70 % 7,0-7,9
Hasil penyolderan sesuai standar ≤ 69 % Tidak
2.2.3. Kerapihan
pemasangan
Komponen teratur/rapi, dan benar letaknya 9,0-10
Komponen kurang teratur/ rapi, dan benar
letaknya
8,0-8,9
Komponen kurang teratur/rapi, dan sebagian
kecil kurang tepat letaknya
7,0-7,9
Komponen tidak teratur, rapi, dan sebagian
besar salah letaknya
Tidak
2.3. Pengujian dan
Pengukuran
2.3.1. Kemampuan
mengukur tegangan
kerja rangkaian
penguat audio
Memilih batas ukur dan membaca alat ukur
dengan tepat
9,0-10
Tepat memilih batas ukur dan kurang tepat
membaca alat ukur
8,0-8,9
Kurang tepat memilih batas ukur dan
membaca alat ukur
7,0-7,9
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-5/7
6. No.
Komponen/Subkomponen
Penilaian
Kriteria Skor
1 2 3 4
Tidak mampu memilih batas ukur dan
membaca alat ukur
Tidak
2.3.2. Kemampuan
mengukur
gelombang/sinyal
audio
Menggunakan CRO dengan memilih sweep
time dan Volt/div secara tepat
9,0-10
Menggunakan CRO dengan memilih sweep
time secara tepat dan Volt/div kurang tepat
8,0-8,9
Menggunakan CRO dengan memilih sweep
time secara kurang tepat dan Volt/div tepat
7,0-7,9
Menggunakan CRO dengan memilih sweep
time dan Volt/div secara tidak tepat
Tidak
2.3.3. Kemampuan
menginstalasi sound
system
Menempatan dan menginstalasi rangkaian
penguat audio ke dalam sound system dan
berfungsi secara baik dengan distorsi sangat
rendah
9,0-10
Menempatan dan menginstalasi rangkaian
penguat audio ke dalam sound system dan
berfungsi baik dengan distorsi rendah
8,0-8,9
Menempatan dan menginstalasi rangkaian
penguat audio ke dalam sound system dan
berfungsi cukup baik dengan distorsi sedang
7,0-7,9
Menempatan dan menginstalasi rangkaian
penguat audio ke dalam sound system secara
tidak tepat
Tidak
III Hasil Kerja
3.1. Rangkaian penguat
audio
Berfungsi baik memenuhi standar teknis 9,0-10
Berfungsi dengan sedikit cacat/distorsi 8,0-8,9
Berfungsi dengan distorsi sedang 7,0-7,9
Tidak berfungsi atau berfungsi dengan
distorsi yang tinggi
Tidak
3.2.Hasil pengukuran Kesalahan pengukuran ≤ 5 % 9,0-10
Kesalahan pengukuran ≤ 10 % 8,0-8,9
Kesalahan pengukuran ≤ 20 % 7,0-7,9
Kesalahan pengukuran ≥ 21 % Tidak
IV Sikap Kerja
4.1. Membuat rangkaian
penguat audio
Percaya diri, cermat dan teliti, serta
bertanggung jawab
9,0-10
Cermat, teliti, dan bertanggung jawab tetapi
kurang percaya diri
8,0-8,9
Percaya diri dan bertanggung jawab, tetapi
kurang cermat dan teliti
7,0-7,9
Tidak percaya diri, tidak cermat/teliti dan
kurang bertanggung
Tidak
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-6/7
7. No.
Komponen/Subkomponen
Penilaian
Kriteria Skor
1 2 3 4
4.2. Menggunakan peralatan Menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan
memenuhi aspek K3
9,0-10
Menggunakan alat sesuai fungsinya, tetapi
kurang memenuhi aspek K3
8,0-8,9
Menggunakan alat sesuai fungsinya, tetapi
tidak memenuhi aspek K3
7,0-7,9
Menggunakan alat tidak sesuai fungsinya
dan tidak memenuhi aspek K3.
Tidak
V Waktu
5.1. Waktu penyelesaian
praktik
Selesai lebih cepat dari waktu yang
ditentukan
9,0-10
Selesai tepat waktu 8,0-8,9
Selesai kurang tepat waktu 7,0-7,9
Tidak mampu menyelesaikan Tidak
1174-P2-16/17 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-7/7