Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk pengertian, tujuan, unsur-unsur, proses, bentuk, hambatan, dan etika komunikasi efektif.
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Pendekatan konseling analisis transaksional dan realitas memberikan pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Kedua pendekatan ini berfokus pada perilaku saat ini untuk memenuhi kebutuhan dasar secara konstruktif.
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk pengertian, tujuan, unsur-unsur, proses, bentuk, hambatan, dan etika komunikasi efektif.
1. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya sendiri yang terbentuk oleh penilaian orang lain dan kelompok rujukan. Konsep diri positif akan mendukung komunikasi yang terbuka, sementara konsep diri negatif cenderung menghindari komunikasi.
2. Atraksi interpersonal dipengaruhi oleh kesamaan karakteristik, tekanan emosional, daya tarik fisik, dan kedekatan. Komunikasi akan lebih
Pendekatan konseling humanistik menekankan pada pentingnya menghargai martabat dan potensi setiap individu. Teori ini berfokus pada membantu klien mengembangkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien untuk mengambil keputusan secara mandiri.
Teori stimulus respon hull, dollard & millerelmakrufi
Teori stimulus-respons Hull, Dollard, dan Miller menyatakan bahwa kepribadian terbentuk dari kebiasaan (habit) yang merupakan asosiasi antara stimulus dan respon. Kepribadian dapat berubah karena pengalaman baru yang membentuk kebiasaan baru. Dorongan sekunder yang dipelajari berperan membentuk tingkah laku dan membedakan individu. Proses belajar membentuk kepribadian melalui asosiasi antara dorongan, isyarat, respon, dan penguatan
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Psikologi Gestalt adalah teori yang menjelaskan proses persepsi sebagai kesatuan yang terorganisasi dari sensasi, bukan penjumlahan bagian-bagiannya. Teori ini menekankan hukum-hukum seperti kedekatan, ketertutupan, dan kesamaan dalam membentuk pola persepsi. Tokoh kuncinya meliputi Wertheimer, Koffka, dan Kohler.
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi dan persepsi. Sensasi adalah pengalaman indrawi dasar yang timbul dari stimulasi alat indera, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi makna atas stimulasi tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah perhatian, faktor fungsional dan personal, serta faktor struktural berkaitan dengan stimulus.
Etika adalah studi tentang sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat sebagai pedoman perilaku yang benar. Nilai sosial memiliki peran penting dalam mengarahkan tingkah laku masyarakat dan memotivasi individu untuk berperilaku sesuai ekspektasi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYtopanegy
power point terapi gestal ini berisi tentang tokoh pembuatnya, konsep kunci, proses terapi gestalt, aplikasi yang dipakai, dan gestalt terapi dari multikultural perspektif, terapi gestalt pada kasus stan, kontribusi dari terapi gestalt, dan keterbatasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar eksistensialisme humanistik, pandangan manusia, tujuan, karakteristik, peran konselor, tahapan dan teknik konseling eksistensialisme humanistik. Dokumen juga membahas asumsi perilaku bermasalah dan contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut merangkum teori stimulus-respons yang dikembangkan oleh John Dollard dan Neal E. Miller. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh proses belajar berdasarkan hubungan antara stimulus, respons, dan penguat. Proses belajar meliputi empat konsep utama yaitu dorongan, isyarat, respons, dan penguatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan kompetensi seorang fasilitator/trainer dan pendidik yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas diri, peran komunikasi, etos kerja, serta penguasaan diri, peserta, wawasan, dan materi. Kompetensi yang dibahas meliputi variasi kecepatan berbicara, panduan diskusi, sikap empati, dan etika komunikasi yang baik.
Fasilitator dan Penerima Manfaat dalam Komunikasi PembangunanAtika Rusli
Dokumen tersebut membahas peran dan kualifikasi fasilitator serta penerima manfaat dalam komunikasi pembangunan. Fasilitator berperan dalam edukasi, diseminasi, fasilitasi, konsultasi, advokasi, supervisi, dan monitoring & evaluasi. Kualifikasi fasilitator meliputi kemampuan berkomunikasi, memiliki komitmen terhadap inovasi, memahami masyarakat sasaran, serta pengetahuan tentang inovasi dan karakteristik masy
1. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya sendiri yang terbentuk oleh penilaian orang lain dan kelompok rujukan. Konsep diri positif akan mendukung komunikasi yang terbuka, sementara konsep diri negatif cenderung menghindari komunikasi.
2. Atraksi interpersonal dipengaruhi oleh kesamaan karakteristik, tekanan emosional, daya tarik fisik, dan kedekatan. Komunikasi akan lebih
Pendekatan konseling humanistik menekankan pada pentingnya menghargai martabat dan potensi setiap individu. Teori ini berfokus pada membantu klien mengembangkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien untuk mengambil keputusan secara mandiri.
Teori stimulus respon hull, dollard & millerelmakrufi
Teori stimulus-respons Hull, Dollard, dan Miller menyatakan bahwa kepribadian terbentuk dari kebiasaan (habit) yang merupakan asosiasi antara stimulus dan respon. Kepribadian dapat berubah karena pengalaman baru yang membentuk kebiasaan baru. Dorongan sekunder yang dipelajari berperan membentuk tingkah laku dan membedakan individu. Proses belajar membentuk kepribadian melalui asosiasi antara dorongan, isyarat, respon, dan penguatan
Teori behavioristik menekankan pentingnya penguatan dalam memperkuat respon. Beberapa tokoh seperti Thorndike, Watson, dan Skinner menjelaskan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon yang dapat diamati secara objektif. Clark Hull melihat stimulus berhubungan dengan kebutuhan biologis sedangkan Edwin Guthrie menyatakan stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan.
Psikologi Gestalt adalah teori yang menjelaskan proses persepsi sebagai kesatuan yang terorganisasi dari sensasi, bukan penjumlahan bagian-bagiannya. Teori ini menekankan hukum-hukum seperti kedekatan, ketertutupan, dan kesamaan dalam membentuk pola persepsi. Tokoh kuncinya meliputi Wertheimer, Koffka, dan Kohler.
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem komunikasi intrapersonal yang mencakup sensasi dan persepsi. Sensasi adalah pengalaman indrawi dasar yang timbul dari stimulasi alat indera, sedangkan persepsi melibatkan interpretasi makna atas stimulasi tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya adalah perhatian, faktor fungsional dan personal, serta faktor struktural berkaitan dengan stimulus.
Etika adalah studi tentang sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat sebagai pedoman perilaku yang benar. Nilai sosial memiliki peran penting dalam mengarahkan tingkah laku masyarakat dan memotivasi individu untuk berperilaku sesuai ekspektasi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYtopanegy
power point terapi gestal ini berisi tentang tokoh pembuatnya, konsep kunci, proses terapi gestalt, aplikasi yang dipakai, dan gestalt terapi dari multikultural perspektif, terapi gestalt pada kasus stan, kontribusi dari terapi gestalt, dan keterbatasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar eksistensialisme humanistik, pandangan manusia, tujuan, karakteristik, peran konselor, tahapan dan teknik konseling eksistensialisme humanistik. Dokumen juga membahas asumsi perilaku bermasalah dan contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut merangkum teori stimulus-respons yang dikembangkan oleh John Dollard dan Neal E. Miller. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh proses belajar berdasarkan hubungan antara stimulus, respons, dan penguat. Proses belajar meliputi empat konsep utama yaitu dorongan, isyarat, respons, dan penguatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan kompetensi seorang fasilitator/trainer dan pendidik yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas diri, peran komunikasi, etos kerja, serta penguasaan diri, peserta, wawasan, dan materi. Kompetensi yang dibahas meliputi variasi kecepatan berbicara, panduan diskusi, sikap empati, dan etika komunikasi yang baik.
Fasilitator dan Penerima Manfaat dalam Komunikasi PembangunanAtika Rusli
Dokumen tersebut membahas peran dan kualifikasi fasilitator serta penerima manfaat dalam komunikasi pembangunan. Fasilitator berperan dalam edukasi, diseminasi, fasilitasi, konsultasi, advokasi, supervisi, dan monitoring & evaluasi. Kualifikasi fasilitator meliputi kemampuan berkomunikasi, memiliki komitmen terhadap inovasi, memahami masyarakat sasaran, serta pengetahuan tentang inovasi dan karakteristik masy
Terapi feminis bertujuan untuk membantu klien memahami masalah mereka dalam konteks politik dan sosial serta berkomitmen pada perubahan sosial. Prinsip utamanya adalah mengakui pengalaman dan suara wanita, membangun hubungan yang egaliter, serta fokus pada kekuatan individu untuk melawan berbagai bentuk tekanan.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. It states that regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against developing mental illness and improve symptoms for those who already have a condition.
Makalah ini membahas pendekatan konseling client centered yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Client centered merupakan pendekatan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan pribadi klien dengan membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri. Proses konseling client centered didasarkan pada empati, penerimaan, dan hubungan antara konselor dan klien.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi ajar yang meliputi ayat-ayat Alquran dan hadis tentang kontrol diri, prasangka baik, dan persaudaraan."
Terapi realitas berfokus pada perilaku saat ini dan tanggung jawab individu untuk mengubah perilakunya, bukan masa lalu. Terapi ini menolak konsep gangguan mental dan lebih menekankan perilaku tidak bertanggung jawab. Tujuannya adalah membantu individu mengambil tanggung jawab atas diri mereka sendiri dan merencanakan perubahan perilaku nyata.
Terapi realitas berfokus pada perilaku saat ini dan tanggung jawab individu untuk mengubah perilakunya, bukan masa lalu. Terapi ini menolak konsep gangguan mental dan lebih menekankan nilai serta tanggung jawab individu atas tindakannya. Prosesnya melibatkan evaluasi perilaku, perencanaan perubahan, dan komitmen untuk melakukan tindakan nyata.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Teori terapi realitas didasarkan pada 3 asumsi utama:
1) Tingkah laku manusia merupakan hasil belajar dan dipengaruhi lingkungan
2) Identitas seseorang dipengaruhi oleh tingkah lakunya
3) Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah tingkah laku dan identitasnya
Dokumen tersebut membahas 7 pendekatan dalam bimbingan dan konseling, yaitu: 1) Psikoanalitis, 2) Client-Centered, 3) Behavioristik, 4) Rasional Emotif, 5) Realitas, 6) Analisis Transaksional, 7) Kognitif Perilaku. Semua pendekatan berfokus pada membantu klien mengatasi masalah dengan berbagai teknik seperti terapi, pelatihan, edukasi, serta memperbaiki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat
Dokumen tersebut membahas konsep dasar Gestalt tentang sifat manusia yang harus dipahami secara keseluruhan dan integral, serta tujuan dan proses konseling Gestalt yang berfokus pada membantu klien menghadapi kenyataan sekarang dan mengembangkan kemandirian."
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling berpusat pada klien (client centered) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri dengan menerima diri apa adanya. Peran konselor adalah mendengarkan secara aktif, memberikan empati, dan menerima klien tanpa syarat untuk membantu klien mengeksplorasi di
2. A. Konsep Dasar
• Terapi Realitas merupakan suatu bentuk hubungan
pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan
bentuk bantuan langsung kepada konseling
• Yang dapat dilakukan oleh guru atau konselor di
sekolah daam rangka mengembangkan dan
membina kepribadian/kesehatan mental klien secara
sukses, dengan cara memberi tanggung jawab
kepada konseli yang bersangkutan
3. • Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan
penuh optimis menerima bantuan dari terapist untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan
mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan
siapapun.
• Terapi Realitas lebih menekankan masa kini, maka
dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak
sejauh mungkin pada masa lalunya, sehingga yang
paling dipentingkan adalah bagaimana klien dapat
memperoleh kesuksesan pada masa yang akan
datang.
4. B. Ciri-Ciri Terapi Realitas
1. Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap
individu, tetapi yang ada adalah perilaku tidak
bertanggungjawab tetapi masih dalam taraf mental
yang sehat.
2. Berfokus pada perilaku nyata guna mencapai tujuan
yang akan datang penuh optimisme.
3. Berorientasi pada keadaan yang akan datang
dengan fokus pada perilaku yang sekarang yang
mungkin diubah, diperbaiki, dianalisis dan
ditafsirkan. Perilaku masa lampau tidak bisa diubah
tetapi diterima apa adanya, sebagai pengalaman
yang berharga.
5. 4. Tidak menegaskan transfer dalam rangka usaha
mencari kesuksesan. Konselor dalam memberikan
pertolongan mencarikan alternatif-alternatif yang
dapat diwujudkan dalam perilaku nyata dari berbagai
problema yang dihadapi oleh konseling
5. Menekankan aspek kesadaran dari klien yang harus
dinyatakan dalam perilaku tentang apa yang harus
dikerjakan dan diinginkan oleh klien . Tanggung
jawab dan perilaku nyata yang harus diwujudkan
konseli adalah sesuatu yang bernilai dan bermakna
dan disadarinya.
6. 6. Menghapuskan adanya hukuman yang diberikan
kepada individu yang mengalami kegagalan., tetapi
yang ada sebagai ganti hukuman adalah
menanamkan disiplin yang disadari maknanya dan
dapat diwujudkan dalam perilaku nyata.
7. Menekankan konsep tanggung jawab agar klien
dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain
melalui perwujudan perilaku nyata.
7. C. Tujuan Terapi
1. Menolong individu agar mampu mengurus diri
sendiri, supaya dapat menentukan dan
melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.
2. Mendorong klien agar berani bertanggung jawab
serta memikul segala resiko yang ada, sesuai
dengan kemampuan dan keinginannya dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.
8. 3.Mengembangkan rencana-rencana nyata dan
realistik dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4.Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan
pencapaian kepribadian yang sukses, yang
dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya
keinginan individu untuk mengubahnya sendiri.
5.Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung
jawab atas kesadaran sendiri
9. D. Proses Konseling (Terapi)
•
Konselor berperan sebagai:
1. Motivator, yang mendorong Klien untuk:
(a) menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik
dalam perbuatan maupun harapan yang ingin
dicapainya; dan
(b) merangsang klien untuk mampu mengambil
keputusan sendiri, sehingga klien tidak menjadi
individu yang hidup selalu dalam ketergantungan
yang dapat menyulitkandirinya sendiri.
10. 2. Penyalur tanggung jawab, sehingga:
(a) keputusan terakhir berada di tangan Klien;
(b) Klien sadar bertanggung jawab dan objektif serta
realistik dalam menilai perilakunya sendiri.
3. Moralist;
Yang memegang peranan untuk menetukan
kedudukan nilai dari tingkah laku yang dinyatakan
kliennya.
Konselor akan memberi pujian apabila Klien
bertanggung jawab atas perilakunya, sebaliknya
akan memberi celaan bila tidak dapat bertanggung
jawab terhadap perilakunya
11. 4.Guru; yang berusaha mendidik konseli agar
memperoleh berbagai pengalaman dalam mencapai
harapannya.
5.Pengikat janji (contractor); artinya peranan konselor
punya batas-batas kewenangan, baik berupa limit
waktu, ruang lingkup kehidupan konseli yang dapat
dijajagi maupun akibat yang ditimbulkannya.
12. Teknik-Teknik dalam Konseling
1.Menggunakan role playing dengan maaf
2.Menggunakan humor yang mendorong suasana
yang segar dan relaks
3.Tidak menjanjikan kepada klien maaf apapun,
karena terlebih dahulu diadakan perjanjian untuk
melakukan perilaku tertentu yang sesuai dengan
keberadaan klien.
13. 4.Menolong klien untuk merumuskan perilaku tertentu
yang akan dilakukannya.
5.Membuat model-model peranan terapis sebagai
guru yang lebih bersifat mendidik
6.Membuat batas-batas yang tegas dari struktur dan
situasi terapinya
7.Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan
yang pantas untuk mengkonfrontasikan Klien
dengan perilakunya yang tak pantas.
8.Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif.