SlideShare a Scribd company logo
KEWIRAUSAHAAN 1
MANAJEMEN FUNGSIONAL
DISUSUN OLEH : DESI KUSMININGSIH (44217120011)
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………….………………………………………………..............1
I. Pendahuluan……..…………….………………………………………………...............2
I.1 Pengertian Manajemen Fungsional...…………...........................................................2
I.2 Aktifitas Manajemen Fungsional.………..……..…………………………………....2
II. Perencanaan dan Rencana...….....………….....................................................................2
II.1 Pengertian Perencanaan…………….…………………..…………………………...2
II.2 Asas – asas Perencanaan…………………………………………………………….3
II.3 Tujuan Perencanaan…………………………………………………………………4
II.4 Keuntungan dan Kerugian Perencanaan…………………………………………….5
II.5 Rencana……………………………………………………………………………...6
III. Pengorganisasian..………………………………..……………………….......................9
III.1 Pengertian Organisasi………………………………………………………………9
III.2 Tujuan Pengorganisasian………………………………………………………...…10
IV. Pengarahan……………………………………………………………………………….10
IV.1 Pengertian Pengarahan……………………………………………………………...10
IV.2 Tahapan Pengarahan……......………………………………………………………11
V. Pengendalian……………………………………………………………………………..11
V.1 Pengertian Pengendalian…………………………………………………………….11
V.2 Jenis Pengendalian……………….………………………………………………….12
V.3 Proses Pengendalian………...……………………………………………………….13
V.4 Sistem Pengendalian Yang efektif……………………………….………………….13
VI. Daftar Referensi………………………………………………………………………….14
2
I. Pendahuluan
I.1. Pengertian Manajemen Fungsional
Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok akktivitas
serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran. Pengertian fungsional adalah sesuatu hal yang
di rancang untuk mampu melakukan satu atau lebih
kegiatan yang practical, lebih mengutamakan fungsi dan
kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat dekorasi
atraktif.
Manajemen fungsional adalah untuk
mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki
kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
I.2. Aktifitas Manajemen Fungsional
Manajemen fungsional dilihat dari pendekatan manajemen klasik terdiri dari dan
merupakan fungsi – fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian dan pengendalian dan pengawasan.
II. Perencanaan dan Rencana
II.1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing,
staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah
dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena
adanya perubahan kondisi dan situasi.
Hasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan. Agar resiko yang ditanggung itu
relative kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu.
Perencanaan ini adalah masalah “memilih”, artiya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak
ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
Perencanaan dan rencana sangat penting, karena:
3
1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan
3. Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa adanya rencana pengendalian tidak dapat
dilakukakan
4. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak
ada.
II.2. Asas – asas Perencanaan
1. Principle of contribution to objective
Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
2. Principle of eficieny of planning
Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai
tujuan dengan biaya uang sekecil – kecilnya.
3. Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi – fungsi lainnya,
organizing, stafficing, directing, dan controlling.
Seorang tidak akan dapat melaksanakan fungsi – fungsi manajemen lainnya, tanpa
mengetahui tujuan dan pedoman untuk menjalankan kebijaksanaan.
4. Principle of pervaciviness of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemerataan perencanaan memegang perananan penting mengingat pemimpin pada
tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya
rencana itu.
5. Principle of planning premises (asas patokan perencanaan)
Patokan – patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis perencanaan
dapat menunjukan kejadian – kejadian yang akan datang.
6. Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja)
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur – prosedur kerja, dan program –
program kerja tersusun.
7. Principle of timing (asas waktu)
Adalah perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat
8. Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
4
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai
mengenai bidang yang akan dilaksanakan.
9. Principle of alternative (asas alternatif)
Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercipta tujuan yang telah ditetapkan.
10. Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor)
Dalam pemilihan alternatif – alternatif, pertama – tama harus ditujukan pada faktor – faktor
yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan faktor
merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11. The commitment principle (asas keterikatan)
Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
12. The principle of flexibility (asas fleksibilitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak mengubah tujuan.
13. The principle of navigation change (asas ketetapan arah)
Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian
– kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
14. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategi)
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan – tindakan yang diperlukan untuk
menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan efektif.
II.3. Tujuan Perencanaan
Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter adalah
1. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka
harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
5
2. Mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang
manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.
4. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
II.4. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan
keuntungan Perencanan
1. dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif dan rasional.
2. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur dan ekonomis.
3. Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
4. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat.
5. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan
6. Perencanaan dapat memperecil risiko yang dihadapi perusahaan.
7. Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
8. Perencanaan merancang prestasi kerja.
9. Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan lengkap.
10. Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
Kerugian Perencanaan
1. Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan, karena mereka harus
bekerja sesuai dengan pola yang telah ditetapkan.
2. Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan
darurat, padahal keadaan darurat perlu diambil keputusan yang cepat.
6
3. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat,
sehingga manager tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang.
4. Biaya yang diperlukan untuk pperencanaan cukup besar, bahkan dapat melampaui hasil
yang akan dicapai.
5. Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang lebih
memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
II.5. Rencana
Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya.
1. Berdasarkan cakupan, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana
operasional.
 Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
 Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota
organisasi.
2. Berdasarkan jangka waktu, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek.
 Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka
waktu tiga tahun,
 Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun.
 Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate
time frame.
3. Menurut kekhususan, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.
 Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum,
tidak mendetail. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya
tinggi.
7
 Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan.
4. Rencana berdasarkan frekuensi penggunan, yaitu single use atau standing.
 Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.
 Standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang
termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
Jenis Rencana
Organisasi menggunakan dua rencana utama yaitu : (1) Rencana strategic, (2) Rencana
operasional. Rencana operasional tumbuh dari rencana strategic dan pernyataan misi, terdapat
empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional :
1. Horison waktu
2. Ruang lingkup
3. Kerumitan dan dampak
4. Ketidaktergantungan
Hierarki Rencana
Gambar Hierarki Rencana
Tahap Dasar Perencanaan
Tahap Dasar Perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu :
Tahap 1 : Menetapkan keadaan saat ini
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
8
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan
Empat Tahap Dasar Perencanaan
Gambar Tahap dasar perencanaan
Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen
Perencanaan adalah fungsi yang paling dan meresap ke seluruh fungsi - fungsi
Manajemen ; Saling berhubung, Saling tergantung dan berinteraksi.
Bagaimana perencanaan dihubungkan dengan fungsi manajemen
Gambar 10.3. Hubungan perencanaan dengan Manejemen
Contoh hubungan :
9
 Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi
 Penyusunan personalia
 Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan
mengarahkan dan memotivasi karyawan
 Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana
Menurut Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri : The Art Of Working With And Through
People, 1975. Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen disebut
“ Kembar Siam “
Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer harus dapat menentukan hubungan-
hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara pengawasan
yang diterapkan.
III. Pengorganisasian
III.1 Pengertian Organisasi
Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi
tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan
pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai
tuuan organisasi dalam efisiesi.
Organisasi sebagai “ proses pengorganisasian”, yaitu proses penyusunan struktur formal,
mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan lingkungan
organisasi
10
Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk hal-hal :
1. Cara Manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi dan penugasan seorang
manajer.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tuagas dan para karyawan.
4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang harus dilaksanakan dalam departemennya
dan delegasi wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut.
III.2 Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian adalah tugas - tugas yang diberikan kepada anggota organisasi
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan diharapkan dengan tugas setiap anggota
organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani tugas – tugas
yang dibebankan.
Tujuannya adalah :
1. Membantu koordinasi
2. Memperlancar pengawasan
3. Maksinalisasi manfaat
4. Penghematan biaya
5. Meningkatkan kerukunan
IV. Pengarahan
IV.1 Pengertian Pengarahan
Pelaksanaan – Pengarahan
Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau
pengarahan, merupakan aktivitas terpenting dalam konsep manajemen dan mengarah kepada
hubungan manusia di dalam organisasi.
Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para anggota organisasi
ke arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan dari system
manajemen.
11
Menurut , George R. Terry, mengemukakan bahwa actuating adalah usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut
Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
IV.2 Tahapan Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang penting dan langsung berhubungan
dengan karyawan di dalam organisasi, Dalam pengarahan seorang atasa dapat memberikan
pengarahan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Memberikan motivasi, inspirasi, semangat atau dorongan kepada setiap karyawan untuk
bekerja sesuai harapan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Muninjaya, hal ini disebut
dengan motivasi, motivasi merupakan proses seorang manajer merangsang bawahan untuk
bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisasi sebagai alat untuk memuaskan
keinginan pribadi .
2. Menurut Nuraida , memberikan kesempatan pengembangan diri melalui pemberian
Pendidikan dan pelatihan.
3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikanpetunjuk yang benar, jelas dan tegas.
Menurut Muninjaya bahwa saran atau instruksi kepada sta dalam pelaksanaan tugas har
diberikan dengan jelas agar setiap tugas dapat dilaksanakan dengan baik terarah kepada tujuan
yang sudah ditetapkan.
4. Menurut Herujito, bahwa berkomunikasi secara efektif.
V. Pengendalian
V.1 Pengertian Pengendalian
Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang menentukan proses manajemen dan
keterampilan yang harus di miliki oleh seorang manajer.
12
Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap
penyimpangan yang berarti.
Yang menjadi ukuran pengendalian adalah standar. Standar merupakan pedoman atau tolak ukur
atau perbandingan yang ditetapkan untuk dasar pengukuran atau suatu pernyataan mengenai hasil
yang diharapkan.
Fungsi dari fungsi pengendalian adalah :
1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian
secara rutin, ketegasan dan pengawasan dan dengan pemberian sanksi terhadap terjadinya
penyimpangan.
2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi, dengan pengendalian dapat diusahakan
cara – cara perbaikan, terutama terdapa penyimpangan yang sudah terjadi.
3. Dibuat organisasi dinamis, dengan pengendalian diharapkan dapat mencegah dan mengurangi
tingkat penyimpangan yang terjadi dan dapat mencegah terjadi penyimpangan.
4. Mempertebal rasa tanggung jawab, harapannaya adalah setiap karyawan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan, dengan adanya system pengendalian.
V.2 Jenis Pengendalian
Pengendalian dalam manajemen mengikuti pola pada proses system, yaitu input, proses
dan output. Jenis pengendalian yang memfokuskan pada proses system, adalah :
A. Metode pengendalian umpan maju
Metode ini disebut dengan istilah pengedalian untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi.
Metode ini dengan membuat berbagai standar kualitas dan kuantitas terdapat berbagai input –
masukan. Manajer harus sudah membuat standar mutu untuk menghindari penyimpangan.
B. Metode pengendalian berjalan atau bersamaan
Dikenal dengan istilah mengelola masalah pada saat terjadi, metode ini memerlukan standr
perilaku, kegiatan dan pelaksanaan atau prosedur dari setiap aktivitas. Dibutuhkan hasil
observasi dari first line manager. Tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan
kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi perusahaan.
C. Metode pengendalian umpan balik
13
Metode ini disebut juga mengelola masalah setelah terjadi, dengan menentukan standar
kualitas dan kuantitas terhadap setiap output – keluaran. Tindakan korektif di lakukan setelah
output dikembalikan oleh konsumen.
V.3 Proses Pengendalian
Proses pengendalian merupakan pengukuran kemajuan kegiatan berdasarkan
perencanaan yang telah di tetapkan dalam rangka tujuan organisasi dan dievaluasi dan mencari
alternatif pemecahan untuk menyelesaikan masalah.
Proses pengendalian terdiri dari empat langkah yaitu :
A. Penentapan standar kinerja, target sebagai dasar untuk evaluasi
B. Pengukuran prestasi atau kinerja nyata
C. Membandingak kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan.
D. Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai.
V.4 Sistem Pengendalian Yang Efektif
Sistem pengendalian yang dapat dikatakan diandalkan dan efektif mempunyai
karakteristik tertentu yang sifatnya relatif. Dan memilik ciri-ciri seperti berikut ini.
a. Akurat.
Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat. Mengevaluasi ketepatan informasi yang
diterima merupakam salah satu tugas pengendalian paling penting yang dihadapi manajer.
b. Tepat waktu.
Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang tepat terhadap
suatu masalah agar menghasilkan perbaikan.
c. Objektif dan komprehensif.
Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap
objektif. Sistem informasi yang sulit dipahami akan mengakibatkan kesalahan yang
sebenarnya tidak perlu terjadi.
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis.
Pengendalian harus dipusatkan pada area di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan
relatif banyak, juga pada area di mana tindakan koreksi dilaksanakan dalam waktu serta
tempat yang tepat hingga efektif.
14
e. Ekonomis.
Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan
yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya minimal
dengan hasil yang hendaknya optimal.
f. Realistis dari organisasi.
Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas organisasi.
g. Fleksibel.
Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga perubahan-
perubahan yang terjadi perlu diantisipasi. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan
pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan.
h. Perspektif dan operasional.
Sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasikan tindakan korektif apakah
yang perlu diambil. Informasi harus sampai dalam bentuk yang umum di tangan orang-orang
yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan itu.
i. Diterima oleh anggota organisasi.
Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi kerja yang tinggi di kalangan para
anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi,
tanggung jawab, dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
VI. Daftar Referensi
Modul 10 Manajemen Fungsional
Hasibuan, Malayu S.P., Haji, Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah, Ed. Revisi, Jakarta :
Bumi Aksara, 2005. Cet. 4

More Related Content

What's hot

Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5
Sably Az
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Satya Pranata
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanMateri Kuliah Online
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
Indra Yulian Kusmayana
 
Organization Plan
Organization PlanOrganization Plan
Organization Plan
Alexander Shwartz Francisco
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Apple Yuu
 
Bab Dua Perencanaan
Bab Dua PerencanaanBab Dua Perencanaan
Bab Dua Perencanaan
Universitas PGRI
 
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdfbab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
TeguhSetiawan52
 
Perencanaan peningkatan kinerja (ppk)
Perencanaan peningkatan kinerja  (ppk)Perencanaan peningkatan kinerja  (ppk)
Perencanaan peningkatan kinerja (ppk)
Abdul Mughni Rozy
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Puji Winarni
 
Slide perencanaan
Slide perencanaanSlide perencanaan
Slide perencanaan
Yaskah Nugrah
 
Sistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
Sistem Perencanaan & Manajemen KinerjaSistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
Sistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
Tri Widodo W. UTOMO
 
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning) Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Bambang Hermawan
 
proses perencanaan manajemen
proses perencanaan manajemen proses perencanaan manajemen
proses perencanaan manajemen
Maelani Safitri
 
Tugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekTugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen Proyek
DeckaAlifando
 
Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanFaizal Rahman
 
Strategic Planing
Strategic PlaningStrategic Planing
Strategic Planing
gigin k basar
 
Perencanaan dalam manajemen industri
Perencanaan dalam manajemen industriPerencanaan dalam manajemen industri
Perencanaan dalam manajemen industri
hani_prasetyo
 

What's hot (20)

Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5
 
perencanaan manajemen
perencanaan manajemenperencanaan manajemen
perencanaan manajemen
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
 
Organization Plan
Organization PlanOrganization Plan
Organization Plan
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
 
Bab Dua Perencanaan
Bab Dua PerencanaanBab Dua Perencanaan
Bab Dua Perencanaan
 
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdfbab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
bab7dasar-dasarperencanaan-140710235743-phpapp02.pdf
 
Perencanaan peningkatan kinerja (ppk)
Perencanaan peningkatan kinerja  (ppk)Perencanaan peningkatan kinerja  (ppk)
Perencanaan peningkatan kinerja (ppk)
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
Slide perencanaan
Slide perencanaanSlide perencanaan
Slide perencanaan
 
Sistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
Sistem Perencanaan & Manajemen KinerjaSistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
Sistem Perencanaan & Manajemen Kinerja
 
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning) Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
Dasar management dan bisnis Perencanaan (planning)
 
proses perencanaan manajemen
proses perencanaan manajemen proses perencanaan manajemen
proses perencanaan manajemen
 
Tugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekTugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen Proyek
 
Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaan
 
Strategic Planing
Strategic PlaningStrategic Planing
Strategic Planing
 
Perencanaan dalam manajemen industri
Perencanaan dalam manajemen industriPerencanaan dalam manajemen industri
Perencanaan dalam manajemen industri
 

Similar to 10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, universitas mercu buana, 2018

Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Kanaidi ken
 
7 Rencana dan Perencanaan.pdf
7 Rencana dan Perencanaan.pdf7 Rencana dan Perencanaan.pdf
7 Rencana dan Perencanaan.pdf
ChintiaMeiresa
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemen
INDAHWULANTRIASARI
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
Juliana Juliana
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Juliana Juliana
 
minggu 10 manajemen fungsional
minggu 10 manajemen fungsionalminggu 10 manajemen fungsional
minggu 10 manajemen fungsional
rivayanto
 
knaka knaka baru tentang materi ini yang baru
knaka knaka baru tentang materi ini yang baruknaka knaka baru tentang materi ini yang baru
knaka knaka baru tentang materi ini yang baru
HendrickPutra1
 
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil RahardiansyahBab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
Risal Fadhil Rahardiansyah
 
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptxPERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
Amiruddin65
 
5 perencanaan
5 perencanaan5 perencanaan
5 perencanaan
muliajayaabadi
 
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdfPLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
TrisnaIswari
 
Planning manajemen
Planning manajemenPlanning manajemen
Planning manajemen
Diah Ayu
 
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
BranCode
 
Fungsi Perencanaan
Fungsi PerencanaanFungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
ramafajar6969
 
Tugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision makingTugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision making
Muhammad Love Kian
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
ProaktifMedia
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
IndraIswandi2
 
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.pptSlide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
dayatJM
 
Materi manajemen
Materi manajemenMateri manajemen
Materi manajemen
Diny94
 
Dasar perencanaan
Dasar perencanaanDasar perencanaan
Dasar perencanaan
Ivan Vegas M
 

Similar to 10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, universitas mercu buana, 2018 (20)

Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
 
7 Rencana dan Perencanaan.pdf
7 Rencana dan Perencanaan.pdf7 Rencana dan Perencanaan.pdf
7 Rencana dan Perencanaan.pdf
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemen
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
 
minggu 10 manajemen fungsional
minggu 10 manajemen fungsionalminggu 10 manajemen fungsional
minggu 10 manajemen fungsional
 
knaka knaka baru tentang materi ini yang baru
knaka knaka baru tentang materi ini yang baruknaka knaka baru tentang materi ini yang baru
knaka knaka baru tentang materi ini yang baru
 
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil RahardiansyahBab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
Bab 8 Manajemen Merencanakan Aktivitas Kerja - Risal Fadhil Rahardiansyah
 
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptxPERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
PERENCANAAN_Tugas_Kel.4_MK Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Rev.pptx
 
5 perencanaan
5 perencanaan5 perencanaan
5 perencanaan
 
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdfPLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
PLANNING_SEBAGAI_KUNCI_DALAM_MERANCANG_SUATU_KEGIATAN_FIX.pdf
 
Planning manajemen
Planning manajemenPlanning manajemen
Planning manajemen
 
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
15 Kesimpulan Teori Perencanaan.ppt
 
Fungsi Perencanaan
Fungsi PerencanaanFungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
 
Tugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision makingTugas soal uas decision making
Tugas soal uas decision making
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23522-3-3.mpip-g.ppt
 
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.pptSlide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
Slide-ACC105-ACC105-slide-05.ppt
 
Materi manajemen
Materi manajemenMateri manajemen
Materi manajemen
 
Dasar perencanaan
Dasar perencanaanDasar perencanaan
Dasar perencanaan
 

More from Desikoes

14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
Desikoes
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
Desikoes
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
Desikoes
 
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
Desikoes
 
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
Desikoes
 
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
Desikoes
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
Desikoes
 
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
Desikoes
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
Desikoes
 
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
Desikoes
 
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
Desikoes
 
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
Desikoes
 

More from Desikoes (12)

14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
14, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, permodalan, break even ...
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
 
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
 
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
8, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, resume seminar kewirausa...
 
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
Tugas II, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, proposal perencan...
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
 
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
6, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, komunikasi dan model kep...
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
 
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
3, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, mengubah pola pikir dan ...
 
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
2, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, motivasi menjadi pengusa...
 
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
5, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, bisnis konvensional, war...
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

10, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen fungsional, universitas mercu buana, 2018

  • 1. KEWIRAUSAHAAN 1 MANAJEMEN FUNGSIONAL DISUSUN OLEH : DESI KUSMININGSIH (44217120011) DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. HAPZI ALI, CMA PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. 1 DAFTAR ISI Daftar Isi……………………………….………………………………………………..............1 I. Pendahuluan……..…………….………………………………………………...............2 I.1 Pengertian Manajemen Fungsional...…………...........................................................2 I.2 Aktifitas Manajemen Fungsional.………..……..…………………………………....2 II. Perencanaan dan Rencana...….....………….....................................................................2 II.1 Pengertian Perencanaan…………….…………………..…………………………...2 II.2 Asas – asas Perencanaan…………………………………………………………….3 II.3 Tujuan Perencanaan…………………………………………………………………4 II.4 Keuntungan dan Kerugian Perencanaan…………………………………………….5 II.5 Rencana……………………………………………………………………………...6 III. Pengorganisasian..………………………………..……………………….......................9 III.1 Pengertian Organisasi………………………………………………………………9 III.2 Tujuan Pengorganisasian………………………………………………………...…10 IV. Pengarahan……………………………………………………………………………….10 IV.1 Pengertian Pengarahan……………………………………………………………...10 IV.2 Tahapan Pengarahan……......………………………………………………………11 V. Pengendalian……………………………………………………………………………..11 V.1 Pengertian Pengendalian…………………………………………………………….11 V.2 Jenis Pengendalian……………….………………………………………………….12 V.3 Proses Pengendalian………...……………………………………………………….13 V.4 Sistem Pengendalian Yang efektif……………………………….………………….13 VI. Daftar Referensi………………………………………………………………………….14
  • 3. 2 I. Pendahuluan I.1. Pengertian Manajemen Fungsional Pengertian dari fungsi adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok akktivitas serupa dalam suatu organisasi seperti pemasaran. Pengertian fungsional adalah sesuatu hal yang di rancang untuk mampu melakukan satu atau lebih kegiatan yang practical, lebih mengutamakan fungsi dan kebergunaan daripada hal-hal yang bersifat dekorasi atraktif. Manajemen fungsional adalah untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi. I.2. Aktifitas Manajemen Fungsional Manajemen fungsional dilihat dari pendekatan manajemen klasik terdiri dari dan merupakan fungsi – fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian dan pengendalian dan pengawasan. II. Perencanaan dan Rencana II.1. Pengertian Perencanaan Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan. Agar resiko yang ditanggung itu relative kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “memilih”, artiya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan. Perencanaan dan rencana sangat penting, karena:
  • 4. 3 1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai. 2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan 3. Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa adanya rencana pengendalian tidak dapat dilakukakan 4. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada. II.2. Asas – asas Perencanaan 1. Principle of contribution to objective Setiap perencanaan dan segala perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan. 2. Principle of eficieny of planning Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan biaya uang sekecil – kecilnya. 3. Principle of primacy of planning (asas pengutamaan perencanaan) Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi – fungsi lainnya, organizing, stafficing, directing, dan controlling. Seorang tidak akan dapat melaksanakan fungsi – fungsi manajemen lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan pedoman untuk menjalankan kebijaksanaan. 4. Principle of pervaciviness of planning (asas pemerataan perencanaan) Asas pemerataan perencanaan memegang perananan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu. 5. Principle of planning premises (asas patokan perencanaan) Patokan – patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis perencanaan dapat menunjukan kejadian – kejadian yang akan datang. 6. Principle of policy frame work (asas kebijaksanaan pola kerja) Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur – prosedur kerja, dan program – program kerja tersusun. 7. Principle of timing (asas waktu) Adalah perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat 8. Principle of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
  • 5. 4 Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakan. 9. Principle of alternative (asas alternatif) Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercipta tujuan yang telah ditetapkan. 10. Principle of limiting factor (asas pembatasan faktor) Dalam pemilihan alternatif – alternatif, pertama – tama harus ditujukan pada faktor – faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif dan faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan. 11. The commitment principle (asas keterikatan) Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. 12. The principle of flexibility (asas fleksibilitas) Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak mengubah tujuan. 13. The principle of navigation change (asas ketetapan arah) Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian – kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan. 14. Principle of strategic planning (asas perencanaan strategi) Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan – tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan efektif. II.3. Tujuan Perencanaan Tujuan dari perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter adalah 1. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
  • 6. 5 2. Mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. 3. Meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. 4. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. II.4. Keuntungan dan Kerugian Perencanaan keuntungan Perencanan 1. dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif dan rasional. 2. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur dan ekonomis. 3. Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki. 4. Perencanaan menyebabkan semua aktifitas teratur dan bermanfaat. 5. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan 6. Perencanaan dapat memperecil risiko yang dihadapi perusahaan. 7. Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian. 8. Perencanaan merancang prestasi kerja. 9. Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan lengkap. 10. Dengan perencanaan dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan. Kerugian Perencanaan 1. Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan, karena mereka harus bekerja sesuai dengan pola yang telah ditetapkan. 2. Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat, padahal keadaan darurat perlu diambil keputusan yang cepat.
  • 7. 6 3. Informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat, sehingga manager tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. 4. Biaya yang diperlukan untuk pperencanaan cukup besar, bahkan dapat melampaui hasil yang akan dicapai. 5. Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang. II.5. Rencana Rencana Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. 1. Berdasarkan cakupan, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional.  Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi  Rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi. 2. Berdasarkan jangka waktu, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.  Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun,  Rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun.  Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame. 3. Menurut kekhususan, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.  Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi.
  • 8. 7  Rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. 4. Rencana berdasarkan frekuensi penggunan, yaitu single use atau standing.  Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja.  Standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain. Jenis Rencana Organisasi menggunakan dua rencana utama yaitu : (1) Rencana strategic, (2) Rencana operasional. Rencana operasional tumbuh dari rencana strategic dan pernyataan misi, terdapat empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional : 1. Horison waktu 2. Ruang lingkup 3. Kerumitan dan dampak 4. Ketidaktergantungan Hierarki Rencana Gambar Hierarki Rencana Tahap Dasar Perencanaan Tahap Dasar Perencanaan terdiri dari empat tahap, yaitu : Tahap 1 : Menetapkan keadaan saat ini Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
  • 9. 8 Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan Empat Tahap Dasar Perencanaan Gambar Tahap dasar perencanaan Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen Perencanaan adalah fungsi yang paling dan meresap ke seluruh fungsi - fungsi Manajemen ; Saling berhubung, Saling tergantung dan berinteraksi. Bagaimana perencanaan dihubungkan dengan fungsi manajemen Gambar 10.3. Hubungan perencanaan dengan Manejemen Contoh hubungan :
  • 10. 9  Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi  Penyusunan personalia  Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan mengarahkan dan memotivasi karyawan  Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana Menurut Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri : The Art Of Working With And Through People, 1975. Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen disebut “ Kembar Siam “ Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Para manajer harus dapat menentukan hubungan- hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara pengawasan yang diterapkan. III. Pengorganisasian III.1 Pengertian Organisasi Definisi organisasi dalam arti umum merupakan sekumpulan atau sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Definisi pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi. Organisasi sebagai “ proses pengorganisasian”, yaitu proses penyusunan struktur formal, mengelompokan, mengatur dan menbagi tugas-tugas pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan sumber daya dan lingkungan organisasi
  • 11. 10 Istilah pengorganisasian dapat digunakan untuk hal-hal : 1. Cara Manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya organisasi. 2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi dan penugasan seorang manajer. 3. Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tuagas dan para karyawan. 4. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas yang harus dilaksanakan dalam departemennya dan delegasi wewenang untuk mengerjakan tugas tersebut. III.2 Tujuan Pengorganisasian Tujuan pengorganisasian adalah tugas - tugas yang diberikan kepada anggota organisasi dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan diharapkan dengan tugas setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus dalam menangani tugas – tugas yang dibebankan. Tujuannya adalah : 1. Membantu koordinasi 2. Memperlancar pengawasan 3. Maksinalisasi manfaat 4. Penghematan biaya 5. Meningkatkan kerukunan IV. Pengarahan IV.1 Pengertian Pengarahan Pelaksanaan – Pengarahan Aktivitas fungsi manajemen selanjutnya adalah actuating atau pelaksanaan atau pengarahan, merupakan aktivitas terpenting dalam konsep manajemen dan mengarah kepada hubungan manusia di dalam organisasi. Pengarahan di definisiakan sebagai proses menuntun kegiatan – kegiatan para anggota organisasi ke arah yang tepat. Arah yang dapat menghantarkan pada tercapainya tujuan dari system manajemen.
  • 12. 11 Menurut , George R. Terry, mengemukakan bahwa actuating adalah usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut Maka pelaksanaan (actuating) merupakan suatu upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. IV.2 Tahapan Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang penting dan langsung berhubungan dengan karyawan di dalam organisasi, Dalam pengarahan seorang atasa dapat memberikan pengarahan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Memberikan motivasi, inspirasi, semangat atau dorongan kepada setiap karyawan untuk bekerja sesuai harapan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Muninjaya, hal ini disebut dengan motivasi, motivasi merupakan proses seorang manajer merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisasi sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi . 2. Menurut Nuraida , memberikan kesempatan pengembangan diri melalui pemberian Pendidikan dan pelatihan. 3. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikanpetunjuk yang benar, jelas dan tegas. Menurut Muninjaya bahwa saran atau instruksi kepada sta dalam pelaksanaan tugas har diberikan dengan jelas agar setiap tugas dapat dilaksanakan dengan baik terarah kepada tujuan yang sudah ditetapkan. 4. Menurut Herujito, bahwa berkomunikasi secara efektif. V. Pengendalian V.1 Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang menentukan proses manajemen dan keterampilan yang harus di miliki oleh seorang manajer.
  • 13. 12 Pengendalian merupakan proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti. Yang menjadi ukuran pengendalian adalah standar. Standar merupakan pedoman atau tolak ukur atau perbandingan yang ditetapkan untuk dasar pengukuran atau suatu pernyataan mengenai hasil yang diharapkan. Fungsi dari fungsi pengendalian adalah : 1. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin, ketegasan dan pengawasan dan dengan pemberian sanksi terhadap terjadinya penyimpangan. 2. Memperbaikan setiap penyimpangan yang terjadi, dengan pengendalian dapat diusahakan cara – cara perbaikan, terutama terdapa penyimpangan yang sudah terjadi. 3. Dibuat organisasi dinamis, dengan pengendalian diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tingkat penyimpangan yang terjadi dan dapat mencegah terjadi penyimpangan. 4. Mempertebal rasa tanggung jawab, harapannaya adalah setiap karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, dengan adanya system pengendalian. V.2 Jenis Pengendalian Pengendalian dalam manajemen mengikuti pola pada proses system, yaitu input, proses dan output. Jenis pengendalian yang memfokuskan pada proses system, adalah : A. Metode pengendalian umpan maju Metode ini disebut dengan istilah pengedalian untuk mengantisipasi masalah sebelum terjadi. Metode ini dengan membuat berbagai standar kualitas dan kuantitas terdapat berbagai input – masukan. Manajer harus sudah membuat standar mutu untuk menghindari penyimpangan. B. Metode pengendalian berjalan atau bersamaan Dikenal dengan istilah mengelola masalah pada saat terjadi, metode ini memerlukan standr perilaku, kegiatan dan pelaksanaan atau prosedur dari setiap aktivitas. Dibutuhkan hasil observasi dari first line manager. Tindakan korektif – perbaikan ditujukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi perusahaan. C. Metode pengendalian umpan balik
  • 14. 13 Metode ini disebut juga mengelola masalah setelah terjadi, dengan menentukan standar kualitas dan kuantitas terhadap setiap output – keluaran. Tindakan korektif di lakukan setelah output dikembalikan oleh konsumen. V.3 Proses Pengendalian Proses pengendalian merupakan pengukuran kemajuan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah di tetapkan dalam rangka tujuan organisasi dan dievaluasi dan mencari alternatif pemecahan untuk menyelesaikan masalah. Proses pengendalian terdiri dari empat langkah yaitu : A. Penentapan standar kinerja, target sebagai dasar untuk evaluasi B. Pengukuran prestasi atau kinerja nyata C. Membandingak kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan. D. Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai. V.4 Sistem Pengendalian Yang Efektif Sistem pengendalian yang dapat dikatakan diandalkan dan efektif mempunyai karakteristik tertentu yang sifatnya relatif. Dan memilik ciri-ciri seperti berikut ini. a. Akurat. Informasi tentang hasil prestasi kerja harus akurat. Mengevaluasi ketepatan informasi yang diterima merupakam salah satu tugas pengendalian paling penting yang dihadapi manajer. b. Tepat waktu. Informasi hendaknya segera dimanfaatkan untuk pengambilan tindakan yang tepat terhadap suatu masalah agar menghasilkan perbaikan. c. Objektif dan komprehensif. Informasi yang akan digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap objektif. Sistem informasi yang sulit dipahami akan mengakibatkan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis. Pengendalian harus dipusatkan pada area di mana kemungkinan terjadinya penyimpangan relatif banyak, juga pada area di mana tindakan koreksi dilaksanakan dalam waktu serta tempat yang tepat hingga efektif.
  • 15. 14 e. Ekonomis. Biaya pengendalian hendaknya lebih sedikit atau paling banyak sama dengan keuntungan yang diperoleh dalam sistem itu. Caranya ialah bahwa pengeluaran hendaknya minimal dengan hasil yang hendaknya optimal. f. Realistis dari organisasi. Sistem pengendalian harus dapat di gabungkan dengan realitas organisasi. g. Fleksibel. Secara umum semua organisasi berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga perubahan- perubahan yang terjadi perlu diantisipasi. Bentuk antisipasi ini perlu didampingi dengan pengawasan agar jalannya organisasi tetap sesuai dengan harapan. h. Perspektif dan operasional. Sistem pengawasan yang efektif harus dapat mengidentifikasikan tindakan korektif apakah yang perlu diambil. Informasi harus sampai dalam bentuk yang umum di tangan orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan itu. i. Diterima oleh anggota organisasi. Bahwa sistem pengendalian dapat menghasilkan perstasi kerja yang tinggi di kalangan para anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi, tanggung jawab, dan kesempatan untuk mencapai kemajuan. VI. Daftar Referensi Modul 10 Manajemen Fungsional Hasibuan, Malayu S.P., Haji, Manajemen: dasar, pengertian, dan masalah, Ed. Revisi, Jakarta : Bumi Aksara, 2005. Cet. 4