Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan yang mencakup definisi, tujuan, manfaat, jenis, unsur-unsur dan proses pembuatan perencanaan. Secara ringkas, perencanaan adalah kegiatan merumuskan rencana dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan organisasi, terdiri atas perencanaan strategis dan operasional, serta memiliki berbagai unsur seperti sasaran, kebijakan dan anggaran.
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum atau makro.
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum atau makro.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pembahasan
1.
Definisi Perencanaan
7.
Tipe Perencanaan (George R. Terry)
2.
Mengapa Perlu Perencanaan
8.
Unsur-Unsur Perencanaan
3.
Tujuan Perencanaan
9.
Perencanaan Yang Baik
4.
Manfaat Perencanaan
10.
Pembuatan Proses Perencanaan
5.
Lima Dasar Klasifikasi Rencana
11.
Hambatan Dalam Perencanaan
6.
Tipe Utama Perencanaan
12.
Cara Mengatasi Hambatan
3. Definisi Perencanaan
Menurut George R. Terry
Perencanaan adalah kegiatan memilih dan menghubungkan
fakta serta membuat dan menggunakan asumsi-asumsi
mengenai masa yang akan datang dengan jualan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
4. Mengapa Perlu Perencanaan ?
Perencanaan dilakukan untuk mencapai:
Protective Benefits, yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam keputusan.
Positive Benefits, dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapain tujuan tim organisasi.
5. Tujuan Perencanaan ?
Stephen Robbins dan Mary Coulter:
Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan nonmanajerial.
Untuk mengurangi ketidakpastian.
Untuk meminimalisir pemborosan.
Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam
proses pengontrolan dan pengevalusasian.
6. Manfaat Perencanaan ?
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan,
Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
Standar pelaksanaan dan pengawasan,
Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
Menghemat waktu, usaha dan dana.
7. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
(T.Hani Handoko, 1992:84-85)
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Unsur
Karakteristik
Waktu
8. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan,
dan personalia.
Setiap faktor memerlukan tipe perenanaan yang berbeda.
Misal, rencana produksi akan meliputi penrencanaan kebutuhan bahan,
scheduling produksi, jadwal pemilharaan mesin, dsb. Sedangkan
rencana pemasaran berisi target pejualan, program promosi.
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Karakteristik
Waktu
Unsur
9. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
Tingakatan organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau
satuan-satuan kerja organisasi.
Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkatan yang berbeda
pula.
Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks dari pada
perencanaan suatu satuan kerja organisasi.
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Karakteristik
Wantu
Unsur
10. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
Karakteristik-Karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor
kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya,
rasionalitas, kuantittif dan kualitatif.
Misal rencana pengembangan produk biasanya rahasia: rencana produksi
lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Karakteristik
Waktu
Unsur
11. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
Waktu, menyangkut:
1. Jangka pendek (1 tahun), misalnya jadwal penggunaan sumber daya.
2. Jangka menengah (1-5 tahun), misalnya laba pertumbuhan: usaha
untuk perbaikan laba.
3. Jangka panjang (>5 tahun), misalnya produk penyesuaian tujuan dan
perubahan startegi: memperkiraan penjulan masa yang akan datang
dengan neraca laba/rugi, sehingga dapat menetapkan program.
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Karakteristik
Waktu
Unsur
12. Lima Dasar Klasifikasi Rencana
Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur,
kebijaksanaan, dan sebgainya.
Perencanaan meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan merupakan
bagian dari tingkatan yang lebih tinggi.
Perencana ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan,
seperti program pengiklanan, prosedur seleksi personalia, anggaran
penelitian dan pengembangan, dan seterusnya.
Bidang
Fungsional
Tingkatan
Organisasional
Karakteristik
Waktu
Unsur
13. Tipe Utama Perencanaan
1.
Perencanaan Strategik
Suatu proses perencanaan jangka panjang (lebih dari
5 tahun) yang disusun untuk mencapai tujuan
organisasi.
2.
Perencanaan Operasional
Rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana
rencana –rencana strategik akan dicapai.
14. Perencanaan operasional
Perencanaan stategis
Pusat bahasan
Masalah-masalah pengoperasian
Kelangsungan dan pengembangan jangka
panjang
Sasaran
Laba sekarang
Laba di waktu yang akan datang
Batasan
Lingkungan SD sekarang
Lingkungan SD waktu yang akan datang
Hasil yang diperoleh
Efisiensi dan stabilitas
Pengembangan potensi mendatang
Informasi
Dunia bisnis sekarang
Kesempatan di waktu yang akan datang
Organisasi kepemimpinan
Birokrasi/stabil konservatif
Kewiraswastaan/fleksibel mengilhami
perubahan radikal
Pemecahan masalah
Berdasarkan pengalaman masa lalu
Antisipasi, menemukan pendekatanpendekatan baru
Resiko
Rendah
Tinggi
15. Dua Tipe Rencana Operasional
Perencanaan operasional terdiri dari:
1. Rencana Sekali Pakai (Single Use Plans), dikembangkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai.
Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang
kemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama diwaktu
mendatang.
Sebagai contoh, perencanaan perusahaan untuk membangun gudang
baru karena adanya perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali
pakai khusus bagi proyek tersebut.
Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai adalah program, proyek, dan
anggaran.
16. Dua Tipe Rencana Operasional
Perencanaan operasional terdiri dari:
2. Rencana Tetap (Standing Plans),
Merupakan pendekatan-pendekatan penganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan
terjadi berulang-ulang.
Wujud umum rencana tetap adalah:
a)
Kebijaksanaan,
Merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dibuat. Dengan cara ini kebijakan
menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan organisasi.
b)
Prosedur standar
Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih terperinci, sering dikenal
sebagai “stadart oprating procedure” (SOP). Suatu prosedur memberikan sejumlah instruksi
yang terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.
c)
Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu kegiatan tertentu
harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
17. Tipe Perencanaan (George R. Terry)
Salah satu usaha untuk menilai kegiatan perencanaan yang bermacam-macam ialah
meninjau berbagai tipe rencana yang merupakan hasil dari proses perencanaan.
Adapun tipe rencana tersebut menurut Terry, adalah
1. Objective (sasaran)
2. Policy (kebijaksanaan)
3. Procedure(prosedur)
4. Method (metode)
5. Standard
6. Budget (anggaran)
7. Program
8. Techno factor (factor teknis)
18. Tipe Perencanaan (George R. Terry)
1.
Objective (Sasaran)
Sasaran yang mempertimbangkan aktivitas-aktivitas masa mendatang, tinjauan ke masa
depan, menentukan proyeksi, dan bagian integral dari aktivitas perencanaan secara
keseluruhan.
2.
Policy (Kebijaksanaan)
Pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan
(khususnya cara berpikirnya)
3.
Procedure (Prosedur)
Suatu kumpulan tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain, yang merupakan bagian
dari urutan kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
4.
Method (Metode)
Suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, dengan cukup
memperhatikan sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia, dan pengeluaran total berupa
waktu, uang, serta usaha.
19. Tipe Perencanaan (George R. Terry)
5.
Standard
Suatu kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai suatu patokan atau tingkat referensi.
6.
Budget (anggaran)
Sebuah rencana untuk pendapatan, atau pengeluaran, ataupun untuk keduanya, yang
menyangkut uang, personil, barang-barang yang dibeli, barang-barang penjualan, ataupun
entitas lain mengenai penetapan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang
akan datang yang akan membantu usaha-usaha manajerialnya.
7.
Program
Jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan,
langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan
alternatif tindakan yang dipilih.
8.
Techno factor (factor teknis)
Suatu rencana berhubungan dengan adanya faktor-faktor teknis, seperti waktu, biaya,
atau arus bahan.
20. Unsur-Unsur Perencanaan
Rasional
• dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak secara
khayalan/angan-angan; harus dapat dilaksanakan
Estimasi
• dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang
mendekati/estimate; untuk pelaksanaan yang akan
segera dikerjakan
Preparasi
• dibuat sebagai persiapan/pre-parasi; pedoman/patokan
tindakan yang akan dilakukan/bukan untuk yang telah lalu
Operasional
• dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakantindakan kemudian dan seterusnya; bukan yang telah lalu
21. Perencanaan Yang Baik
1.
Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana yang baik, sebagai berikut:
Mempermudah tercapainya tujuan,
Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,
Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan,
Disertai perincian yang teliti,
Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan,
Bersifat sederhana,
Luwes,
Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,
Bersifat praktis/pragmatis,
Merupakan forcasting.
22. Perencanaan Yang Baik
2.
Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang
harus dijawab, sebagai berikut:
What (apa)= tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)
When (kapan)= waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)
How (bagaimana)= cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan
pekerjaan tersebut)
Who (siapa)= tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut)
Where (dimana)= tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
Why (mengapa)= keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus dilakukan).
23. Perencanaan Yang Baik
3.
Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan
dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem
solving), melalui langkah:
Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the
problem).
Mengumpulkan data (collect data),
Menganalisa data-data (analisis of the data),
Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),
Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way from among
alternatives),
Pelaksanaan (execution)
Penilaian hasil (evaluation of results)
24. Pembuatan Proses Perencanaan
1.
Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan
terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus
dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2.
Observasi dan analisa
Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila
sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang
digunakan.
3.
Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian
tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya
lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4.
Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara
mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada
mempunyai kelemahan-kelemahan.
25. Hambatan Dalam Perencanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kurang pengetahuan tentang organisasi
Kurang pengetahuan tentang lingkungan
Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
Biaya
Takut gagal
Kurang percaya diri
Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
26. Cara Mengatasi Hambatan
1.
2.
3.
4.
Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam
proses perencanaan.
Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan
kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya
perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan untuk
pelaksanaan yang efektif.
Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif,
suatu “track record” yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para
pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap
para anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.