2. Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
b. Penyusunan
Pendidikan
Kurikulum
yang sesuai
Operasional Satuan
dengan karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d.CPaetnagtgaunnaanPerangkatAjar
3. termasuk
(tea
Pemerintah,
Materi Diskusi
Prinsip pembelajaran dan
asesmen dan penerapannya,
pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
ching at the right level) dan
penyusunan rapor peserta
didik
Struktur Kurikulum
Merdeka, termasuk
intrakurikuler dan
kokurikuler, termasuk
pengelolaan sumber
daya untuk mendukung
projek
A C
Penyusunan kurikulum
operasional satuan
pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan
Penggunaan perangkat ajar,
mulai dari penggunaan
contoh-contoh yang diberikan
hingga penyusunan
perangkat ajar
B D
5. A. Struktur Kurikulum Merdeka
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Kegiatan Intrakurikuler
Untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian
pembelajaran.
6. Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
Fase B
Kelas III dan IV
A C
B
Fase A
Kelas I dan II
Fase C
Kelas V dan VI
7. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dilakukan secara fleksibel, baik muatan
maupun waktu pelaksanaan.
1.
Mengacu pada capaian Profil Pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,
dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran.
1.
Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama
1.
8. Alokasi waktu
• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum
dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan
setiap
Pendidikan mengatur alokasi waktu
minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
9. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan
**** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72***
Total****: 828 (23) 252 1080
10. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
pelajaran pilihan.
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata
**** Total JP tidak termasuk mata
Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi pertahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72***
Total****: 900 (25) 252 1152
11. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
agama masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran
tambahan yang
diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296
12. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
** Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni
Tari).
*** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 64
(enam puluh empat) JP
per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224
Matematika 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192
**** Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64***
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi
Projek per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
96 (3) 32 128
13. kurikulum
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau
pemerintah daerah dapat
menambahkan muatan tambahan:
Muatan lokal dapat dilakukan
melalui tiga metode:
Metode mengintegrasikan
muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain
Sesuai dengan
kebutuhan
Sesuai dengan
karakteristik
Mengintegrasikan muatan
lokal ke tema proyek
penguatan profil Pancasila
Muatan
Lokal
Mengelola
muatan
lokal secara
fleksibel
Mengembangkan mata
pelajaran khusus muatan lokal
yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
14. B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan?
•
• Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman
perangkat pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan Pendidikan
• Apa yang harus dilakukan?
15. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
Kurikulum operasional yang dikembangkan:
❑ Sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.
❑ Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum
operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
16. Komponen KOSP
Komponen kurikulum operasional:
❑
❑
❑
❑
❑
karakteristik satuan pendidikan;
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
pengorganisasian pembelajaran;
perencanaan pembelajaran; dan
lampiran-lampiran
• Satuan Pendidikan dapat
contoh model perangkat ajar yang diberikan oleh
pemerintah.
Satuan pendidikan memiliki
• untuk menentukan format
dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
keleluasaan
mengadaptasi
menggunakan, memodifikasi dan
17. Prinsip Pengembangan KOSP
dan lingkungan sosial budaya
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan
actual;
kepentingan (Ortu, masyarakat, Dudi, dinas Pendidikan)
Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
Melibatkan
Pemangku
Kepentingan
Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai pemangku
Esensial
Memuat semua unsur informasi penting/utama yang
Kontekstual
Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan
Berpusat Pada
Pesdik
Keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
belajar, serta kepentingan peserta didik (Merujuk ke P4)
18. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat
.
1
Menganalisis
konteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
3
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
2 4
Menyusun
RENCANA
Merumuskan
VISI MISI
TUJUAN
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
19. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
warga satuan pendidikan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
●
●
Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
pendidikan
Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
dan dokumentasi data
Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi
●
●
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
pendidikan:
●
●
●
Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai
profil Pelajar Pancasila?
●
Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
● Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
● Wawancara, untuk mendapatkan
data secara langsung.
● Diskusi kelompok
terpumpun (FGD) dengan
mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan
pendidikan dan tokoh
masyarakat.
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
guru dan tenaga kependidikan, mutu
dan relevansi pembelajaran
Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk menganalisis informasi:
● Analisis
SWOT
● Root Cause
● Fish Bone
20. Pendidikan
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Analisis kebutuhan satuan pendidikan Satuan
Pendidikan
Sumber daya alam, sosial, dan
● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
●
● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
kelompok tersebut?
Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
latar belakang dan kebutuhan?
●
●
●
● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
pembelajaran yang optimal?
Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
mengelola data?
●
●
Sarana dan prasarana
Guru dan tenaga kependidikan
Peserta didik
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
masa depan dan ingin diwujudkan oleh
satuan pendidikan?
● Bagaimana satuan pendidikan bisa
mencapai gambaran ideal tersebut?
Review Visi Misi
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam
visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan dan karakteristik peserta
didik??
● Apa saja prioritasnya?
budaya
● Bagaimana mendokumentasikan semua
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas
dan mitra yang ada?
● Apakah ada sumber daya dari
lingkungan sekitar yang dapat
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan
dalam proses belajar?
Sumber pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan satuan
pendidikan?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan kebijakan di
daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan
terkait indikator?
● Apa saja perubahan sistem yang
terjadi?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk
mendukung pencapaian indikator?
Kemitraan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
Review Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan
pendidikan (atau program keahlian untuk
SD) dalam mendukung kompetensi
peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki
oleh peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap
penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai
peserta didik?
● Apa karakteristik individu yang ingin
dibangun?
● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
21. ••• � D
I
R
E
K
T
O
R
A
T
� S
E
I
C
O
L
A
HD
A
S
A
R
Tabel 1. Ke·ragaman Pote·nsi
Daerah
0
=
0
Tabel 2.. Karakte·ristik Sat:uan
Pendidikan
=
1
---
Jeliljang Pendidikan
2 Jenis Pendidikan
---
3 -l.okasi
4 Lingkungan
sekit ar
Tabel 3. Karakteristik Peserta
Didik
0
0
Tabe,
1
4 . Hasil Analisis.
Kont ek s.
'...,..-
No Konteks Keteranqan
---1
--Potensi Da.erah
�
2
--Karakteristik Satuan Pendidikan
Karakteristik Peserta Didik
••
No Karakterisnk Peserta Didik Keterangain
1 Bakat
2 !Jlina1
I
3 Kemampuan
No Karakteristik Satuan Pendinikan Keterat
1
1
gar1
No Potens i Daerah Keteranqan
1 Alam
2 Sosial
3 Ekonomi
4 Budaya
24. Pembelajaran Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan
gado-gado, dimana bermacam bahan
dicampur namun masih dapat dipilah
siswa membuat pertanyaan untuk
diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya
alam lokal Siswa mencatat informasi
yang didapat secara terstruktur
(belajar membuat tabel atau diagram)
dan berdiskusi untuk membuat cara
mengkomunikasikan informasi
tersebut.
Seni Musik
siswa belajar memainkan
alat musik dari daerah lokal
yang menggunakan bahan
yang diambil dari alam
sekitarnya. Siswa juga
berdiskusi mengenai peran
bermusik dalam kesehatan
emosi (memberikan
ketenangan/menghibur)
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan
dengan merujuk pada tema yang sudah
ditentukan
Sumber daya
alam lokal untuk
menjaga
kesehatan dalam
keseharian
Pendidikan
Pancasila
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara
menyusun TP yang sesuai dengan tema
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan
symbol sila – sila Pancasila
Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum
melihat CP dan mengidentifikasi tema-
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran
menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
masyarakat.
Contoh desain pembelajaran tematik fase A
25. besar
aran,
Pembelajaran Integratif
Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
●
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelaj
sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
26. Contoh desain unit integratif fase A
Ide utama /konsep:
Elemen keterampilan
proses:
Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
peserta didik melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks
Pancasila, kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan
terkait dengan teks Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh
peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak
kemanusiaan dan elemen kepedulian).
Mengamati dan menyimak cerita
Bergambar mengidentifikasi nilai
Asesmen (performance task):
Memperhatikan cerita bergambar
kemudian menceritakan aktivitas
sesuai gambar yang mencerminkan
nilai Pancasila
Mata pelajaran yang
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan
Pendidikan Pancasila
pancasila
Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang
disajikan guru yang mencerminkan nilai Pancasila.
27. n
Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan
dengan lauk yang terpisah
Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai
Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran
Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum melihat TP dan merancang
asesmen dan kegiatan untuk setiap mata pelajaran
Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiata
pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang
sudah ditentukan
28. Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pada akhir fase A, peserta didik
dapat:
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin,
minat, dan perilakunya;
membedakan identitas dirinya
dengan teman-temannya; dan
menyebutkan karakteristik dan ciri-
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai
bagian tak terpisahkan dari
wilayah NKRI
membaca, menuliskan,
membandingkan, mengurutkan
bilangan cacah sampai dengan
999
Pada akhir fase ini, disusun
dengan tujuan untuk memperkuat
fondasi dasar keterampilan literasi
pelajar kelas awal. Sebelum dapat
menguasai aneka keterampilan
berbahasa yang lebih kompleks,
Di akhir fase A, siswa
mampu menggunakan
bentuk-bentuk dasar
geometris sebagai ungkapan
ekspresi kreatif dalam
merespon berbagai obyek
dari dunia sekitarnya dengan
konsep bentuk yang jelas
Tujuan Pembelajaran
Pelajar mampu bersikap menjadi
pembaca dan pemirsa yang baik.
Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri
dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu
menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi.
Tujuan Pembelajaran:
Mengenal dan mengidentifikasi
jenis-jenis garis berdasarkanarah
dan bentuk ● Garis lurus dan
lengkung ● Garis vertikal,
horizontal, dan diagonal
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengenali
dan menceritakan simbol-simbol
sila Pancasila Pada lambang
negara “Garuda Pancasila” serta
menerima dan bersikap jujur,
rukun, santun, percaya diri, dan
mandiri yang sesuai dengan
silasila Pancasila
Pada akhir kelas 1, peserta didik
dapat mengurutkan bilangan cacah
sampai angka 99, membandingkan
(lebih besar atau lebih kecil), serta
menghitung hasil penjumlahan dan
pengurangannya dengan cara
membilang dalam menyelesaikan
masalah
Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa
29. Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO
K
Pendidikan Pancasila
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Inggris
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
B. Indonesia
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
B. Indonesia
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Bahasa
Indonesia
Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila B. Indonesia
11.05 - 11.40 Pendidikan
Pancasila
Pendidikan
Pancasila
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Indonesia
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa
Indonesia
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Muatan lokal
12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat
08.40 - 09.00 istirahat
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
30. Pendidikan
Pancasila
Peserta didik dapat mengenal
identitas dirinya dan
teman-temannya sesuai
budaya, minat, dan
perilakunya; cara
berkomunikasi dengan mereka;
mengenali karakteristik fisik dan
non-fisik orang dan benda yang
ada di lingkungan sekitarnya;
serta memahami bahwa
kebinekaan dapat memberikan
kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman dan
pemahaman yang baru.
Bahasa
Indonesia
Elemen Menyimak:
Elemen Membaca &
Memirsa: Elemen Berbicara &
Mempresentasikan:
Peserta didik mampu
memahami pesan dan informasi
tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak
dalam bentuk cetak atau
elektronik. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide
pendukung pada teks
informasional dan mampu
menjelaskan permasalahan
yang dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi. Peserta didik
mampu menambah kosakata
baru dari teks yang dibaca
atau tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik.
Peserta didik mampu berbicara
dengan pilihan kata dan sikap
tubuh/gestur yang santun,
menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai
konteks; mengajukan dan
menanggapi pertanyaan dalam
suatu percakapan dan diskusi
dengan lebih aktif. Peserta
didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan
menerapkan tata caranya.
Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Peserta didik mampu
memahami ide pokok
(gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio,
teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan
instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu
memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari
media audio.
31. Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.40 - 09.00 istirahat
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.45 - 11.05 istirahat
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Unit integratif
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Unit integratif
12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif
32. Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila
menjelaskan hubungan antara simbol dan
Pancasila
Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
CP Elemen Menyimak:
Peserta didik mampu bersikap menjadi
pendengar yang penuh perhatian. Peserta
didik menunjukkan minat pada tuturan yang
didengar serta mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio, teks
aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan percakapan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
CP elemen Bilangan :
● Peserta didik menunjukkan pemahaman
dan memiliki intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai
100, mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, serta
melakukan komposisi (menyusun) dan
dekomposisi (mengurai) bilangan. .
● Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
CP elemen Pancasila
▪ Peserta didik mampu mengenal dan
Pancasila dalam lambang negara Garuda
▪ Peserta didik mampu mengidentifikasidan
sila dalam lambang negara Garuda
▪ Peserta didik mampu menerapkannilainilai
33. Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
tertentu dengan cara berkomunikasi
mempengaruhi gaya berkomunikasi
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak
dengan saksama, memahami instruksi yang lebih
kompleks, memahami dan memaknai ide pokok
dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang
dibacakan) yang sesuai jenjangnya.
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
Kegiatan pembelajaran
● Mengamati berbagai media penyampaian
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
media apa yang paling disukai teman-temannya
● Mendesain media penyampaian pesan
Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner
sederhana, mengorganisasikan data
Asesmen: membuat kuesioner sederhana
Kegiatan pembelajaran:
● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Merancang kuesioner secara berkelompok
Tujuan Pembelajaran: Memahami
pengaruh budaya dengan cara
berkomunikasi
Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
Kegiatan pembelajaran:
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
sekolah?
34. D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan peserta
didik saat ini, sesuai dengan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan
holistik;
peserta didik secara
d. pembelajaran yang , yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. .
pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
budaya
konteks, lingkungan, dan
relevan
kompetensi dan karakter
sepanjang hayat;
pembelajar
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
35. Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari pembelajaran, pembelajaran, dan
ndidik, peserta didik, dan
yang holistik, sebagai
orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
sederhana dan informatif,
adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
keleluasaan
penyediaan informasi
fasilitasi
umpan balik untuk pe
proses
36. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1.
ahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
1.
peserta didik.
2. jenis, teknik, bentuk
embelajaran.
3. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut
, dengan komponen
-langkah pembelajaran,
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
dapat
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan p
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan t
37. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya
Pembelajaran.
mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
-contoh kurikulum
dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun
sebagai dalam merancang pembelajaran.
referensi atau inspirasi
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh
operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar
38. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi
yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk
modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan
inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang
disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
memodifikasi
membuat sendiri, memilih, dan
pembelajaran, serta asesmen
tujuan, langkah, dan media
39. ATEMATIKA
Untuk
berhitung
penjuml
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Lima dikurangi dua
Aktivitas 2 (Kinerja)
Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
Aktivitas 3 (Tes )
Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20
M
● Menyebutkan urutan bilangan
● Pemahaman tentang
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Contoh penerapan
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP
berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
39
Asesmen Sumatif
Menyelesaikan soal cerita mengenai
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20
MODUL AJAR
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Gotong Royong
● Mandiri
Tujuan pembelajaran
Peserta didik dapat
menjumlahkan dan
mengurangkan dua bilangan
cacah sampai 20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
cacah dengan tepat
Penjumlahan dan pengurangan
mengidentifikasi kemampuan
pengurangan dan
ahan
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan dua bilangan cacah sampai 20
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan
40. m e n g k a i t k a n / m e n c o c o k a n
g a m b a r s i m b o l s e s u a i G a r u d a
P a n c a s i l a
Pendidikan Pancasila
● Be rim a n , b e r t a k w a
● M a n d iri
● M e la lu i k e g ia ta n m e ng a m a ti
b e r g a m b a r , p e s e r t a d i d i k
d en g a n n ila i p a n ca sila
m e n c o c o k a n g a m b a r s i m b o l s e s u a i G a r u d a P a n c a s i l a
M e m b u a t s e b u a h v i d e o / p e r t u n j u k a n b e r m a i n p e r a n
s e c a r a b e r k e l o m p o k p e s e r t a
d i d i k d a p a t s e h a r i - h a r i
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● A p a la m b a n g ne g a r a Ind o n e sia ?
● Ba g a im a na b en tu k la m b a n g ne g a r a
I n d o n e s ia
D i s k u s i d a n k e g i a t a n b e r k e l o m p o k d i b a g i b e r d a s a r k a n
k e l o m p o k d e n g a n k e s i a p a n y a n g b e r b e d a , s e h i n g g a
p e m b e l a j a r a n s e s u a i d e n g a n t i n g k a t k e s i a p a n p e s e r t a d i d i k .
K e g i a t a n o b s e r v a s i s e k i t a r , d i s k u s i d e n g a n p e r t a n y a a n p e m a n t i k
a d a l a h p e m b e l a j a r a n y a n g m e m b a n g u n e l e m e n b e r n a l a r k r i t i s
d a n j u g a m a n d i r i d e n g a n m e l i b a t k a n p e s e r t a d i d i k d a l a m d i s k u s i
d a n p e m i l i h a n b e n t u k u n t u k t u g a s a s e s m e n s u m a t i f .
C o n t o h p e n e r a p a n
p e n y e s u a i a n
p e m b e l a j a r a n d a n
p e n g e m b a n g a n P P P
Untuk m e n g id e n tifikasi p e m a ha m a n
la m b a n g ne g a r a Ind o n e sia d a n
i m p l e m e n tasi d a la m k e h id u p a n s e h a r i-
ha ri.
Aktivitas 4 (Kinerja)
M e n y e l e s a i k a n k e g i a t a n m e w a r n a i b e r s a m a d a n
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
d e n g a n t e m a p e n e r a p a n p a n c a s i l a d a l a m k e h i d u p a n
p a n c a s i l a
Profil Pelajar Pancasila:
kepad a Tu han YM E d an
berakhlak m u lia
● Kreatif
Tujuan pembelajaran
d a n m e n y im a k c e rit a
m e n un juk k a n s ik a p s e s ua i
t e rh a d a p d iri s e n d iri d a n
o r a n g l a i n s e b a g a i t a n d a
syukur kepada Tuhan YME.
● M e la lui m e n g a m a ti g a m b a r
d a n v id e o sim b ol Pa nc a sila ,
p e s e rta d id ik d a p a t
m e n g h u b u n g k a n cim b o l-
sim b ol P a n c a s ila d e n g a n sila -
s ila Pa nc a sila
● M e la lui k e g ia ta n m e w a rna i
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
12 JP
A se sme n Suma tif
- C e r i t a k a n c o n t o h
p e n e r a p a n s i l a
Pa n c a s i l a d a l a m
ke h i d u p a n s e h a r i -
h a r i !
- G a m b a r k a n
l a m b a n g s i l a
Aktivitas 1 (Kinerja)
M e n c e r i t a ka n a k t i v i t a s p a d a c e r i t a b e r g a m b a r t e n t a n g
i m p l e m e n t a s i s i l a P a n c a s i l a .
Aktivitas 2 (Tes)
Menuliskan penerapan sila pancasila d i rum ah d an
m enyebu t kan sila -sila pancasila
Aktivitas 3 (Kinerja)
M e n y e l e s a i k a n p e r m a s a l a h a n / m e m b e r i k a n p e n d a p a t
d e n g a n m e m b e r i k a n p e n d a p a t y a n g s e s u a i
g a m b a r / a r t i k e l b e r i t a / s a a t b e r m a i n y a n g
m e n u n j u k k a n
sikap sesuai nilai Pancasila
41. ana menunjukan
aman tentang
MA untuk Kelas 4 (Fase B)
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi dan
pameran karya.
Indikator asesmen sumatif:
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
audiens.
Urutan Kegiatan
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
41
Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaim
tidak ada air? makhluk hidup di muka terjadinya daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemah
bumi? pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan
sehari-hari.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
42. Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia,
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
tua.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, a.
b.
laporan kemajuan belajar;
laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
portofolio peserta didik;
paspor keterampilan (skill passport) dan
rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
untuk SMK
prestasi akademik dan non-akademik;
ekstrakurikuler;
penghargaan peserta didik; dan
tingkat kehadiran.
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran,
nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
c.
d.
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada
e.
f.
g.
h.
orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
45. Kesimpulan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
●
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
46. Jenjang
Karakteristik Kurikulum di Setiap
Kegiatan bermain
sebagai pendekatan
belajar yang utama
Penguatan kompetensi yang Penyesuaian
dengan
perkembangan
teknologi digital,
mata pelajaran
Informatika
menjadi mata
pelajaran wajib
Program peminatan/
penjurusan tidak
diberlakukan
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
mendasar dan
pemahaman holistik:
Struktur lebih sederhana
dengan dua kelompok mata
pelajaran, yaitu Umum dan
Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan
meningkat dari 60% ke 70%
Penguatan literasi
dini dan penanaman
karakter dapat
melalui kegiatan
bermain-belajar
berbasis buku
bacaan anak
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11.
Mata pelajaran yang
dipelajari serupa dengan
di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran
dari Kelompok Mapel
Wajib, dan memilih mata
pelajaran dari kelompok
MIPA, IPS, Bahasa, dan
Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang
sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS)
Panduan untuk
guru Informatika
disiapkan untuk
membantu
guru-guru pemula,
sehingga guru mata
pelajaran tidak
harus berlatar
belakang
pendidikan
informatika
Penerapan
pembelajaran berbasis
projek dengan
mengintegrasikan mata
pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
Fase Fondasi untuk
meningkatkan
kesiapan bersekolah
• Integrasi
computational Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di SLB
juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang sama
dengan sekolah reguler,
dengan kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB
thinking dalam mata
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan
perayaan hari
besar dan
perayaan tradisi
lokal
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
minimal 6
semester).
bulan (1
Pelajar dapat memilih mata
pelajaran di luar program
keahliannya
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran,
dan pelajar menulis esai
ilmiah sebagai syarat
kelulusan
Pembelajaran berbasis
profil Pelajar
projek untuk penguatan
Pancasila
dilakukan minimal
3 kali dalam satu
tahun ajaran
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2 kali
dalam satu tahun ajaran
PAUD SD SMP SMA SMK SLB