Microsoft Power Point merupakan aplikasi untuk media presentasi. Pengguna bisa menyampaikan materi dalam bentuk slide dalam komputer atau layar besar. Powerpoint memudahkan pengguna untuk melaksanakan presentasi menarik seperti memasukkan gambar, video, dan sedikit tulisan. Aplikasi buatan Microsoft ini memiliki berbagai fitur untuk membuat slide presentasi. Pengguna dapat membuat, mengubah, dan memberikan tampilan menarik. Adanya slide presentasi ini memudahkan audiens menangkap materi pembelajaran.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pengertian Power Point dan Cara Membuatnya untuk Pemula" , https://katadata.co.id/intan/berita/6331b27243535/pengertian-power-point-dan-cara-membuatnya-untuk-pemula
Penulis: Dwi Latifatul Fajri
Editor: Intan
Istilah Merdeka Belajar tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bapak dan Ibu guru. Sebab, istilah ini sudah sering diperbincangkan setelah Kemendikbud memperkenalkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka sebagai pengganti Kurikulum 2013.
Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi, ya.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia.
Tujuan Merdeka Belajar
Selain menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi, program Merdeka Belajar juga memiliki tujuan lain. Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah sebagai berikut.
Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.
Memberikan keleluasaan pada sekolah dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar.
Memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka, serta tidak merasa dikekang oleh ketentuan dan peraturan dalam pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan potensi dan kemampuan diri masing-masing.
Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Konsep Merdeka Belajar
Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini sebenarnya terinspirasi dari konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia ini, pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga didasarkan pada dasar kemerdekaan yang dikenal dengan istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan pada peserta didik karena hal tersebut dapat mematikan jiwa merdeka dan kreativitas mereka.
Dari konsep Mereka Belajar Ki Hajar Dewantara inilah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akhi
1. Kurikulum Merdeka
Sosialisasi Pengawas dan Kepala Sekolah
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022
Cut Mutia Sari, S.Pd
NIP : 19830106 201404 2 001
Unit Kerja : SDN Rambong
CP : 0852 7794 5614
3. Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya
b. Penyusunan
Pendidikan
Kurikulum
yang sesuai
Operasional Satuan
dengan karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d. Penggunaan Perangkat Ajar
4. termasuk
(teaching
Pe
Materi Diskusi
Prinsip pembelajaran dan
asesmen dan penerapannya,
pembelajaran sesuai
tahap capaian peserta didik
at the right level) dan
penyusunan rapor peserta
didik
Struktur Kurikulum
Merdeka, termasuk
intrakurikuler dan
kokurikuler, termasuk
pengelolaan sumber
daya untuk mendukung
projek
A C
Penyusunan kurikulum
operasional satuan
pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan satuan
pendidikan
Penggunaan perangkat
ajar, mulai dari penggunaan
contoh-contoh yang diberikan
merintah, hingga penyusunan
perangkat ajar
B D
6. A. Struktur Kurikulum Merdeka
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetens Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Kegiatan Intrakurikuler
Untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian
pembelajaran.
7. Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
Fase B
Kelas III dan IV
A C
B
Fase A
Kelas I dan II
Fase C
Kelas V dan VI
8. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dilakukan secara fleksibel, baik muatan
maupun waktu pelaksanaan. Mengacu pada
capaian Profil Pelajar Pancasila sesuai
dengan fase peserta didik, dan tidak harus
dikaitkan dengan capaian pembelajaran
pada mata pelajaran.
Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama
1.
2.
3.
9. Alokasi waktu
• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum
dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan
setiap
Pendidikan mengatur alokasi waktu
minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
10. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan
**** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72***
Total****: 828 (23) 252 1080
11. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
pelajaran pilihan.
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
* Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata
**** Total JP tidak termasuk mata
Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi pertahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72***
Total****: 900 (25) 252 1152
12. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
agama masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk
mata pelajaran Bahasa
Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran
tambahan yang
diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296
13. Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
** Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama
masing-masing.
** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1
(satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni
Tari).
*** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 64
(enam puluh empat) JP
per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, Muatan
Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu
1 JP = 35 menit
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi
Projek per
tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224
Matematika 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64***
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
14. kurikulum
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau
pemerintah daerah dapat
menambahkan muatan tambahan:
Muatan lokal dapat dilakukan
melalui tiga metode:
Metode mengintegrasikan
muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain
Sesuai dengan
kebutuhan
Sesuai dengan
karakteristik
Mengintegrasikan muatan
lokal ke tema proyek
penguatan profil Pancasila
Muatan
Lokal
Mengelola
muatan
lokal secara
fleksibel
Mengembangkan mata
pelajaran khusus muatan lokal
yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
15. B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan?
•
• Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman
perangkat pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan Pendidikan
• Apa yang harus dilakukan?
16. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
Kurikulum operasional yang dikembangkan:
❑ Sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.
❑ Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum
operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
17. Komponen KOSP
Komponen kurikulum operasional:
❑
❑
❑
❑
❑
karakteristik satuan pendidikan;
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
pengorganisasian pembelajaran;
perencanaan pembelajaran; dan
lampiran-lampiran
• Satuan Pendidikan dapat
contoh model perangkat ajar yang diberikan oleh
pemerintah.
Satuan pendidikan memiliki
• untuk menentukan format
dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
keleluasaan
mengadaptasi
menggunakan, memodifikasi dan
18. Prinsip Pengembangan KOSP
dan lingkungan sosial budaya
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan
actual;
kepentingan (Ortu, masyarakat, Dudi, dinas Pendidikan)
Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai pemangku
Melibatkan
Pemangku
Kepentingan
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
Akuntabel
Memuat semua unsur informasi penting/utama yang
Esensial
Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan
Kontekstual
Keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
belajar, serta kepentingan peserta didik (Merujuk ke P4)
Berpusat Pada
Pesdik
19. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat
.
1
Menganalisis
konteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
3
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
2 4
Menyusun
RENCANA
Merumuskan
VISI MISI
TUJUAN
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
PEMBELAJARAN
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
20. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
warga satuan pendidikan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
●
●
Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
pendidikan
Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
dan dokumentasi data
Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi
●
●
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
pendidikan:
●
●
●
Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai
profil Pelajar Pancasila?
[SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
●
●
Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
● Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
● Wawancara, untuk mendapatkan
data secara langsung.
● Diskusi kelompok
terpumpun (FGD) dengan
mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan
pendidikan dan tokoh
masyarakat.
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
guru dan tenaga kependidikan, mutu
dan relevansi pembelajaran
Beberapa alat yang dapat digunakan
untuk menganalisis informasi:
● Analisis
SWOT
● Root Cause
● Fish Bone
21. Pendidikan
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Analisis kebutuhan satuan pendidikan
Visi - Misi - Tujuan Satuan
Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
masa depan dan ingin diwujudkan oleh
satuan pendidikan?
Bagaimana satuan pendidikan bisa
mencapai gambaran ideal tersebut?
● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
● Bagaimana mendokumentasikan semua
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas
dan mitra yang ada?
Apakah ada sumber daya dari
lingkungan sekitar yang dapat
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan
dalam proses belajar?
●
●
●
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam
visi dan misi?
Apakah perlu membuat visi dan misi baru
yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan dan karakteristik peserta
didik??
Apa saja prioritasnya?
●
● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
kelompok tersebut?
Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
latar belakang dan kebutuhan?
● Bagaimana proses pendanaan satuan
pendidikan?
Bagaimana penggunaan dana ini?
●
●
●
●
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan
pendidikan (atau program keahlian untuk
SD) dalam mendukung kompetensi
peserta didik?
Apa yang mendasari tujuan ini?
Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki
oleh peserta didik?
Mengapa kompetensi ini dianggap
penting?
Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai
peserta didik?
Apa karakteristik individu yang ingin
dibangun?
[SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
●
●
●
Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah?
Apa saja kebijakan satuan pendidikan
terkait indikator?
Apa saja perubahan sistem yang
terjadi?
Apakah ada integrasi aktivitas untuk
mendukung pencapaian indikator?
●
●
● ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
pembelajaran yang optimal?
Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
mengelola data?
●
● ●
● ●
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
●
●
Kemitraan
Sarana dan prasarana
Sistem dan kebijakan di
daerah
Review Tujuan
Sumber pendanaan
Guru dan tenaga kependidikan
Review Visi Misi
Peserta didik
Sumber daya alam, sosial, dan
budaya
Analisis lingkungan belajar
23. Pembelajaran Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan
gado-gado, dimana bermacam bahan
dicampur namun masih dapat dipilah
siswa membuat pertanyaan untuk
diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya
alam lokal Siswa mencatat informasi
yang didapat secara terstruktur
(belajar membuat tabel atau diagram)
dan berdiskusi untuk membuat cara
mengkomunikasikan informasi
tersebut.
Seni Musik
siswa belajar memainkan
alat musik dari daerah lokal
yang menggunakan bahan
yang diambil dari alam
sekitarnya. Siswa juga
berdiskusi mengenai peran
bermusik dalam kesehatan
emosi (memberikan
ketenangan/menghibur)
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan
dengan merujuk pada tema yang sudah
ditentukan
Sumber daya
alam lokal untuk
menjaga
kesehatan dalam
keseharian
Pendidikan
Pancasila
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara
menyusun TP yang sesuai dengan tema
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan
symbol sila – sila Pancasila
Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum
melihat CP dan mengidentifikasi tema-
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran
menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
masyarakat.
Contoh desain pembelajaran tematik fase A
24. besar
aran,
Pembelajaran Integratif
Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
●
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelaj
sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
25. Contoh desain unit integratif fase A
Pendidikan Pancasila
Ide utama /konsep:
Elemen keterampilan
proses:
Mengamati dan menyimak cerita
Bergambar mengidentifikasi nilai
pancasila
Asesmen (performance task):
Memperhatikan cerita bergambar
kemudian menceritakan aktivitas
sesuai gambar yang mencerminkan
nilai Pancasila
Mata pelajaran yang
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan
Pendidikan Pancasila
Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
peserta didik melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks
Pancasila, kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan
terkait dengan teks Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh
peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak
kemanusiaan dan elemen kepedulian).
Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang
disajikan guru yang mencerminkan nilai Pancasila.
26. Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Integratif
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.40 - 09.00 istirahat
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Unit integratif
10.45 - 11.05 istirahat
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Unit integratif
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
Unit integratif
12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif
27. n
Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan
dengan lauk yang terpisah
Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai
Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran
Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum melihat TP dan merancang
asesmen dan kegiatan untuk setiap mata pelajaran
Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiata
pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang
sudah ditentukan
28. Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pada akhir fase A, peserta didik
dapat:
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin,
minat, dan perilakunya;
membedakan identitas dirinya
dengan teman-temannya; dan
menyebutkan karakteristik dan ciri-
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai
bagian tak terpisahkan dari
wilayah NKRI
membaca, menuliskan,
membandingkan, mengurutkan
bilangan cacah sampai dengan
999
Pada akhir fase ini, disusun
dengan tujuan untuk memperkuat
fondasi dasar keterampilan literasi
pelajar kelas awal. Sebelum dapat
menguasai aneka keterampilan
berbahasa yang lebih kompleks,
Di akhir fase A, siswa
mampu menggunakan
bentuk-bentuk dasar
geometris sebagai ungkapan
ekspresi kreatif dalam
merespon berbagai obyek
dari dunia sekitarnya dengan
konsep bentuk yang jelas
Tujuan Pembelajaran
Pelajar mampu bersikap menjadi
pembaca dan pemirsa yang baik.
Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri
dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Pelajar mampu
menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi.
Tujuan Pembelajaran:
Mengenal dan mengidentifikasi
jenis-jenis garis berdasarkanarah
dan bentuk ● Garis lurus dan
lengkung ● Garis vertikal,
horizontal, dan diagonal
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengenali
dan menceritakan simbol-simbol
sila Pancasila Pada lambang
negara “Garuda Pancasila” serta
menerima dan bersikap jujur,
rukun, santun, percaya diri, dan
mandiri yang sesuai dengan
silasila Pancasila
Pada akhir kelas 1, peserta didik
dapat mengurutkan bilangan cacah
sampai angka 99, membandingkan
(lebih besar atau lebih kecil), serta
menghitung hasil penjumlahan dan
pengurangannya dengan cara
membilang dalam menyelesaikan
masalah
Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa
29. Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO
K
Pendidikan Pancasila
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Inggris
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
B. Indonesia
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
PJO
K
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Seni dan
Budaya
B. Indonesia
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Bahasa
Indonesia
Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila B. Indonesia
11.05 - 11.40 Pendidikan
Pancasila
Pendidikan
Pancasila
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Bahasa
Indonesia
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa
Indonesia
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Muatan lokal
12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat
08.40 - 09.00 istirahat
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
30. Pendidikan
Pancasila
Peserta didik dapat mengenal
identitas dirinya dan
teman-temannya sesuai
budaya, minat, dan
perilakunya; cara
berkomunikasi dengan mereka;
mengenali karakteristik fisik dan
non-fisik orang dan benda yang
ada di lingkungan sekitarnya;
serta memahami bahwa
kebinekaan dapat memberikan
kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman dan
pemahaman yang baru.
Bahasa
Indonesia
Elemen Menyimak:
Elemen Membaca &
Memirsa: Elemen Berbicara &
Mempresentasikan:
Peserta didik mampu
memahami pesan dan informasi
tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak
dalam bentuk cetak atau
elektronik. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide
pendukung pada teks
informasional dan mampu
menjelaskan permasalahan
yang dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi. Peserta didik
mampu menambah kosakata
baru dari teks yang dibaca
atau tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik.
Peserta didik mampu berbicara
dengan pilihan kata dan sikap
tubuh/gestur yang santun,
menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai
konteks; mengajukan dan
menanggapi pertanyaan dalam
suatu percakapan dan diskusi
dengan lebih aktif. Peserta
didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan
menerapkan tata caranya.
Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Peserta didik mampu
memahami ide pokok
(gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio,
teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan
instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu
memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari
media audio.
31. Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila
menjelaskan hubungan antara simbol dan
Pancasila
Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
CP Elemen Menyimak:
Peserta didik mampu bersikap menjadi
pendengar yang penuh perhatian. Peserta
didik menunjukkan minat pada tuturan yang
didengar serta mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio, teks
aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), instruksi lisan, dan percakapan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
CP elemen Bilangan :
● Peserta didik menunjukkan pemahaman
dan memiliki intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai
100, mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, serta
melakukan komposisi (menyusun) dan
dekomposisi (mengurai) bilangan. .
● Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
CP elemen Pancasila
▪ Peserta didik mampu mengenal dan
Pancasila dalam lambang negara Garuda
▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
sila dalam lambang negara Garuda
▪ Peserta didik mampu menerapkannilainilai
32. Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak
dengan saksama, memahami instruksi yang lebih
kompleks, memahami dan memaknai ide pokok
dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang
dibacakan) yang sesuai jenjangnya.
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
Kegiatan pembelajaran
● Mengamati berbagai media penyampaian
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
media apa yang paling disukai teman-temannya
● Mendesain media penyampaian pesan
Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner
sederhana, mengorganisasikan data
Asesmen: membuat kuesioner sederhana
Kegiatan pembelajaran:
● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Merancang kuesioner secara berkelompok
Tujuan Pembelajaran: Memahami
pengaruh budaya dengan cara
berkomunikasi
Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Kegiatan pembelajaran:
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
mempengaruhi gaya berkomunikasi
● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
sekolah?
33. 68
D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
proses pembelajaran;
dengan fungsi asesmen tersebut;
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
4. laporan kemajuan belajar dan pencapaian
informatif;
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
meningkatkan mutu pembelajaran.
depan yang berkelanjutan
Prinsip Pembelajaran:
1.mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik;
2.pembelajaran dirancang dan dilaksanakan
untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
3.proses pembelajaran mendukung
perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
4.pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
5.pembelajaran berorientasi pada masa
Prinsip Asesmen:
1. asesmen merupakan bagian terpadu dari
2. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
3. asesmen dirancang secara adil,
(reliable);
peserta didik bersifat sederhana dan
5. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
34. maupun pengetahuan yang dimiliki
● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
bentuk soal dan dinilai benar atau salah,
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
1.. Pembelajaran dirancang dengan
mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
Melakukan analisis terhadap kondisi, latar
belakang, tahap perkembangan dan
pencapaian peserta didik sebelumnya dan
melakukan pemetaan
Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang
pembelajaran dan asesmen
● Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan
prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik
dan sekolah untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta
didik
Langsung menerapkan modul ajar tanpa
melihat kebutuhan peserta didik
● Mengabaikan tahap perkembangan
peserta didik sebelumnya
● Menyamaratakan metode pembelajaran.
pejabat sekolah atau pendidik
● Pembelajaranterlalu sulit sehingga
menurunkan motivasi peserta didik
Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
menantang dan membosankan
2.. Pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas peserta didik untuk
menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
Mempertimbangkan berbagai stimulus
yang bisa digunakan dalam
pembelajaran
Memberikan kesempatan kolaborasi,
memberikan pertanyaan pemantik dan
mengajarkan pemahaman bermakna
Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari
pendidik dan peserta didik ke peserta didik
Pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dengan menggunakan kekuatan bertanya,
dengan memberikan pertanyaan yang
Pendidik hanya selalu memberikan
pemaparan dalam bentuk ceramah
dan instruksi tugas
● Memberikan pertanyaan selalu dalam
tanpa umpan balik
Memberikan porsi paling banyak pada
asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir
35. melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual
diajarkan dan dihafal
dan menagih tugas
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
3. Proses pembelajaran mendukung
perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik.
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir
yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi
seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran
diferensiasi
Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial
emosi, dan spiritual
Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin
pada peserta didik
● Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
melakukan evaluasi terhadap metode yang
digunakan
● Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa
● Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan masyarakat sebagai
mitra.
● Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia
nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar
● Melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan
komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik
● Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber
primer dan sekunder dalam proses pembelajaran
● Pembelajaran dengan konteks yang tidak
relevan dan tidak menarik untuk peserta didik
● Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
hanya menagih tugas
● Interaksi dengan murid hanya memberikan
● peserta didik tidak punya akses langsung untuk
terlibat ataupun melibatkan masyarakat setempat
5. Pembelajaran berorientasi pada
masa depan yang berkelanjutan.
Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk
peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik
Pembelajaran yang membangun pemahaman
bermakna dengan memberi dukungan lebih banyak di
awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi
sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi
pelajar yang mandiri dan merdeka
pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan
strategi pengajarannya
● Mengajarkan keterampilan abad 21
● Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir
● Pembelajaran dengan kegiatan yang sama
dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
ujian yang sama
● Hanya mengetes atau menilai keterampilan
abad 21 tanpa mengajarkan keterampilannya
36. pembelajaran
penilaian diri (self assessment),
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
1. Asesmen merupakan bagian terpadu
dari proses pembelajaran,
fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk guru, peserta
didik, dan orang tua agar dapat
memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya
Asesmen merujuk pada kompetensi
yang di dalamnya tercakup ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dilakukan secara
terpisah-pisah
Asesmen dilakukan terpadu dengan Asesmen dilakukan terpisah dari pembelajaran
Melibatkan peserta didik dalam
melakukan asesmen, melalui
penilaian antarteman (peer
assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antarteman
(peer feedback).
Asesmen hanya dilakukan oleh pendidik.
Pemberian umpan balik dilakukan
dengan mendeskripsikan usaha terbaik
untuk menstimulasi pola pikir
bertumbuh dan memotivasi peserta
didik.
Umpan balik berupa kalimat pujian
yang pendek, misal bagus, keren,
pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya.
Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
perbaikan.
Apa yang perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip asesmen
pada pembelajaran paradigma baru?
37. atau menggunakan instrumen asesmen,
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
2. Asesmen dirancang dan dilakukan
sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
pembelajaran
Membangun komitmen dan menyusun
perencanaan asesmen yang berfokus
pada asesmen formatif
Berfokus pada asesmen sumatif
Menggunakan beragam jenis, teknik, dan
instrumen penilaian formatif dan
sumatif sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran, Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran dan kebutuhan
peserta didik
Tidak menggunakan instrumen penilaian
namun tidak sejalan dengan karakteristik
mata pelajaran, Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kebutuhan
peserta didik
Asesmen dilakukan dengan alokasi
waktu yang terencana
Asesmen dilakukan mendadak
Mengomunikasikan kepada peserta didik
tentang jenis, teknik, dan instrumen
penilaian yang akan digunakan.
Harapannya, peserta didik akan berusaha
mencapai kriteria yang terbaik sesuai
dengan kemampuannya
Jenis, teknik, dan instrumen asesmen
hanya dipahami oleh pendidik sehingga
peserta didik tidak memiliki gambaran
kriteria terbaik yang dapat dicapai.
38. berkoordinasi antarpendidik untuk
hanya dalam bentuk angka
didasarkan pada bukti dan pencatatan
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
3. Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar
dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya
Asesmen dilakukan dengan memenuhi
prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh
latar belakang peserta didik
Asesmen lebih menguntungkan peserta
didik karena latar belakang tertentu
Menerapkan moderasi asesmen, yaitu
menyamakan persepsi kriteria sehingga
tercapai prinsip keadilan
Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
Menggunakan instrumen asesmen yang
mampu mengukur capaian kompetensi
dengan tepat
Menggunakan instrumen asesmen
yang tidak sesuai dengan tujuan
dan aktivitas pembelajaran
4. Laporan kemajuan belajar dan
pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan
informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut
Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak Bahasa yang kompleks dan terlalu
ilmiah, penggunaan kata atau kalimat
negatif
Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam
bentuk angka dan deskripsi
Ketercapaian kompetensi dituangkan
Laporan kemajuan belajar hendaknya
didasarkan pada bukti dan pencatatan
perkembangan kemajuan belajar peserta
didik
Laporan kemajuan belajar tidak
perkembangan kemajuan belajar atau
didasarkan hanya pada bukti yang tidak
mencukupi
39. - Hasil asesmen dijadikan
No
.
Prinsip
Asesmen
Hal-hal yang Perlu
Dilakukan
Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
Laporan kemajuan belajar
digunakan sebagai dasar
penerapan strategi tindak lanjut
untuk pengembangan
kompetensi peserta didik
Laporan kemajuan belajar
hanya dijadikan
sekumpulan data atau
dokumen tanpa adanya
tindak lanjut
5. Hasil asesmen
digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu
pembelajaran.
Satuan pendidikan memiliki
strategi agar hasil asesmen
digunakan sebagai refleksi oleh
peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Hasil asesmen
hanya dijadikan data dan
tidak ditindaklanjuti untuk
meningkatkan mutu
pembelajaran
perbandingan antar
peserta didik
40. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
peserta didik.
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
2.
3.
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
41. Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar
ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang
pembelajaran.
42. Modul Ajar
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah,
media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam
unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
dan
satu
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat
dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan
modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
43. Untuk
berhitung
penjuml
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Lima dikurangi dua
Aktivitas 2 (Kinerja)
Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
Aktivitas 3 (Tes )
Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20
● Menyebutkan urutan bilangan
● Pemahaman tentang
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Contoh penerapan
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP
berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
44
Asesmen Sumatif
Menyelesaikan soal cerita mengenai
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20
MODUL AJAR MATEMATIKA
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Gotong Royong
● Mandiri
Tujuan pembelajaran
Peserta didik dapat
menjumlahkandan
mengurangkandua bilangan
cacah sampai20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
cacah dengan tepat
Penjumlahan dan pengurangan
mengidentifikasi kemampuan
pengurangan dan
ahan
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan dua bilangan cacah sampai 20
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan
44. m e n g k a i t k a n / m e n c o c o k a n
g a m b a r s i m b o l s e s u a i G a r u d a
P a n c a s i l a
Pendidikan Pancasila
● Be r im a n , b e r t a k w a
● M a n d iri
● M e la lui k e g ia ta n m e ng a m a ti
b e r g a m b a r , p e s e r t a d i d i k
d en g a n n ila i p a n ca sila
m e n c o c o k a n g a m b a r s i m b o l s e s u a i G a r u d a P a n c a s i l a
M e m b u a t s e b u a h v i d e o / p e r t u n j u k a n b e r m a i n p e r a n
s e c a r a b e r k e l o m p o k p e s e r t a
d i d i k d a p a t
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● A p a la m b a n g ne g a r a Ind o n e sia ?
● Ba g a im a na b en tu k la m b a n g ne g a r a
I n d o n e s ia
D i s k u s i d a n k e g i a t a n b e r k e l o m p o k d i b a g i b e r d a s a r k a n
k e l o m p o k d e n g a n k e s i a p a n y a n g b e r b e d a , s e h i n g g a
p e m b e l a j a r a n s e s u a i d e n g a n t i n g k a t k e s i a p a n p e s e r t a d i d i k .
K e g i a t a n o b s e r v a s i s e k i t a r , d i s k u s i d e n g a n p e r t a n y a a n p e m a n t i k
a d a l a h p e m b e l a j a r a n y a n g m e m b a n g u n e l e m e n b e r n a l a r k r i t i s
d a n j u g a m a n d i r i d e n g a n m e l i b a t k a n p e s e r t a d i d i k d a l a m d i s k u s i
d a n p e m i l i h a n b e n t u k u n t u k t u g a s a s e s m e n s u m a t i f .
C o n t o h p e n e r a p a n
p e n y e s u a i a n
p e m b e l a j a r a n d a n
p e n g e m b a n g a n P P P
Untuk m e n g id e n tifik a si p e m a ha m a n
la m b a n g ne g a r a Ind o n e sia d a n
i m p l e m e n tasi d a la m k e h id u p a n s e h a r i-
ha ri.
Aktivitas 4 (Kinerja)
M e n y e l e s a i k a n k e g i a t a n m e w a r n a i b e r s a m a d a n
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
d e n g a n te m a p e n e r a p a n p a n c a s ila d a la m k e hid u p a n
se h a ri- h a ri
p a n c a s i l a
Profil Pelajar Pancasila:
kepada Tuhan YME dan
berakhlak m u lia
● Kreatif
Tujuan pembelajaran
d a n m e n y im a k c e rit a
m e n un juk k a n s ik a p s e s ua i
t e rh a d a p d iri s e n d iri d a n
o r a n g l a i n s e b a g a i t a n d a
syukur kepada Tuhan YME.
● M e la lui m e n g a m a ti g a m b a r
d a n v id e o sim b ol Pa nc a sila ,
p e s e rta d id ik d a p a t
m e n g h u b u n g k a n c im b o l-
sim b ol P a n c a s ila d e n g a n sila -
s ila Pa nc a sila
● M e la lui k e g ia ta n m e w a rna i
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
12 JP
A se sme n Suma tif
- C e r i t a k a n c o n t o h
p e n e r a p a n s i l a
Pa n c a s i l a d a l a m
ke h i d u p a n s e h a r i -
h a r i !
- G a m b a r k a n
l a m b a n g s i l a
Aktivitas 1 (Kinerja)
M e n c e r i t a ka n a k t i v i t a s p a d a c e r i t a b e r g a m b a r t e n t a n g
i m p l e m e n t a s i s i l a P a n c a s i l a .
Aktivitas 2 (Tes)
M enu liskan penerapan sila pancasila d i ru m ah d an
m enyebut kan sila -sila pancasila
Aktivitas 3 (Kinerja)
M e n y e l e s a i k a n p e r m a s a l a h a n / m e m b e r i k a n p e n d a p a t
d e n g a n m e m b e r i k a n p e n d a p a t y a n g s e s u a i
g a m b a r / a r t i k e l b e r i t a / s a a t b e r m a i n y a n g
m e n u n j u k k a n
sikap sesuai nilai Pancasila
45. ana menunjukan
aman tentang
MA untuk Kelas 4 (Fase B)
Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi dan
pameran karya.
Indikator asesmen sumatif:
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
audiens.
Urutan Kegiatan
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
46
Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaim
tidak ada air? makhluk hidup di muka terjadinya daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemah
bumi? pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan
sehari-hari.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
46. Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia,
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
tua.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
atau sederajat meliputi komponen identitas a.
b.
laporan kemajuan belajar;
laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
portofolio peserta didik;
paspor keterampilan (skill passport) dan
rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
untuk SMK
prestasi akademik dan non-akademik;
ekstrakurikuler;
penghargaan peserta didik; dan
tingkat kehadiran.
c.
d.
4.
e.
f.
g.
h.
orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada
nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran,
peserta didik,
49. Kesimpulan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
●
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
50. Jenjang
Karakteristik Kurikulum di Setiap
Kegiatan bermain
sebagai pendekatan
belajar yang utama
Penguatan kompetensi yang Penyesuaian
dengan
perkembangan
teknologi digital,
mata pelajaran
Informatika
menjadi mata
pelajaran wajib
Program peminatan/
penjurusan tidak
diberlakukan
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
Struktur lebih sederhana
dengan dua kelompok mata
pelajaran, yaitu Umum dan
Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan
meningkat dari 60% ke 70%
Penguatan literasi
dini dan penanaman
karakter dapat
melalui kegiatan
bermain-belajar
berbasis buku
bacaan anak
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11.
Mata pelajaran yang
dipelajari serupa dengan
di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran
dari Kelompok Mapel
Wajib, dan memilih mata
pelajaran dari kelompok
MIPA, IPS, Bahasa, dan
Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang
sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
pelajaran
sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS)
Panduan untuk
guru Informatika
disiapkan untuk
membantu
guru-guru pemula,
sehingga guru mata
pelajaran tidak
harus berlatar
belakang
pendidikan
informatika
Penerapan
pembelajaran berbasis
projek dengan
mengintegrasikan mata
pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
Fase Fondasi untuk
meningkatkan
kesiapan bersekolah
• Integrasi
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di SLB
juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang sama
dengan sekolah reguler,
dengan kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB
ta
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan
perayaan hari
besar dan
perayaan tradisi
lokal
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
minimal 6
semester).
bulan (1
Pelajar dapat memilih mata
pelajaran di luar program
keahliannya
• Bahasa Inggris
sebagai mata
pelajaran pilihan
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila
dilakukan minimal
3 kali dalam satu
tahun ajaran
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran,
dan pelajar menulis esai
ilmiah sebagai syarat
kelulusan
untuk
penguatan profil Pelajar
Pancasila dilakukan
minimal 2 kali dalam satu
tahun ajaran
Pembelajaran
berbasis projek
computational
thinking dalam ma
IPS digabungkan
IPA dan
mendasar dan
pemahaman holistik:
PAUD SD SMP SMA SMK SLB