SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
DASAR-DASAR
PENGOLAHAN
Kuliah ke-1 dan ke-2
Pengolahan Minerba Ramah Lingkungan
Definisi Pengolahan Komoditas Tambang?
• Proses konsentrasi atau
pemisahan antara mineral
berharga dengan mineral
tidak berharga mendasarkan
atas sifat fisika atau sifat
kimia-fisika permukaan
mineral dan dilakukan bila
menguntungkan.
[Add a graphic that provides
evidence of what you learned]
Tahapan dalam Pengolahan
• Tahap persiapan :
- kominusi : mineral berharga terlepas dari mineral tidak berharga
(gangue mineral)
- sizing : pengelompokkan ukuran menjadi seragam sehingga
memudahkan proses pemisahan
- feeding : mengatur umpan yang masuk ke dalam unit pengolahan
dalam jumlah volume atau berat yang relative tetap agar produksi
sesuai harapan.
• Tahap konsentrasi
• Tahap dewatering
KOMINUSI (Reduksi Ukuran)
• KOMINUSI
PEREMUKAN
PENGGILINGAN
•SIZING
SCREENING
CLASSIFYING
KOMINUSI
• Primary crushing : tahap penghancuran
pertama, alatnya Jaw crusher, Gyratory crusher
• Secondary crushing : tahap kelanjutan dari
peremukan pertama, alatnya Jaw crusher
kecil, Gyratory crusher kecil, cone crusher,
Hammer Mill dan Roll crusher.
• Fine crushing (grinding) : tahap kelanjutan dari
proses primary dan secondary crushing, alatnya
microgrinder maupun grinding mill.
PEREMUKAN DAN PENGGILINGAN
LIBERASI
Klasifikasi milling :
• Berdasarkan bentuk cell :
- cylinder (produk masih kasar)
- conical (produk halus) pada akhir penggilingan dibantu
media bola-bola baja dalam ball mill (50-60 % dari vol mill)
- cylindro conical
• Berdasarkan grinding media :
- Ball mill
- Peable mill
- Rod mill
TUMBLING MILL
• Kecepatan putar cell
- Kecepatan kritis
- Cataracting (gaya impact dan compression)
- Cascading (gaya abrasi dan gesekan)
Rumus kecepatan kritis :
76,6
N = ——
√ D
N : putaran mill , rpm
D : diameter cell mill ,ft
ZONA MUATAN PADA MILL
SIZING
Untuk memperoleh ukuran butir tertentu dari komoditas tambang
non logam/batuan yang telah mengalami peremukan dan
penggilingan dilakukan proses sizing.
Dapat dilakukan dengan cara : screening dan classifying.
Screening : tujuannya untuk :
- mempertinggi kapasitas unit peremuk
- mencegah over crushing
- memenuhi permintaan pasar
SIZING
• Adalah proses pengelompokan material berdasarkan
kecepatan jatuh material dalam suatu media.
Macam-macam classifier :
- sorting classifier menggunakan cairan kental, kondisi
pengendapannya hindered settling
- Sizing classifier menggunakan cairan encer, kondisi
pengendapan free settling.
Classifying
KONSENTRASI
• Berdasarkan sifat fisik mineral :
1.Warna
2. Spesific gravity
3. Magnetic susceptibility
4. Eletrostatic conductivity (electrostatic
separation atau High Tension Separation)
5. Sifat permukaan mineral (flotasi).
GRAVITY CONCENTRATION
- ALIRAN AIR HORISONTAL (MEJA GOYANG,
SLUICE BOX, HUMPREY SPIRAL, PANNING)
- ALIRAN AIR VERTIKAL (JIG)
- BERAT JENIS MINERAL DAN MEDIA
PENENTUAN KRITERIA KONSENTRASI
KK=
Dh−Df
Dl − Df
Dimana : Dh = densitas mineral berat, gr/cm3
Dl = densitas mineral ringan, gr/cm3
Df = densitas fluida, gr/cm3
Menurut Gupta (2003) :
mineral ringan densitasnya <3 gr/cm3,
mineral sedang bila densitas 3-4 gr/cm3,
mineral berat bila densitas >4gr/cm3.
KRITERIA KONSENTRASI
Nilai KK Efektifitas pemisahan
> 2,5
Pemisahan mudah dilakukan pada ukuran
butir hingga 75 µm (200 mesh)
1,75- 2,5
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 150 µm (100 mesh)
1,5 – 1,75
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 1,7 mm ( 10 mesh)
1,25 – 1,5
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 6,35 mm
< 1,25
Pemisahan tidak mungkin dilakukan pada
media air pada semua ukuran butir.
ALIRAN AIR HORISONTAL
(SHAKING TABLE)
Gerakan aliran
partikel
Stratifikasi vetikal
antara riffle
PEMISAHAN
PADA MEJA
GOYANG
SLUICE BOX DAN
PINCHED
HUMPREY SPIRAL
STRATIFIKASI
MINERAL PADA
SPIRAL
DOUBLE SPIRAL
CONCENTRATOR
BERDASAR
GRAVITI (JIG)
Basic Jig Construction (Will, 2016)
BAUM JIG
Tahapan pemisahan mineral berat dan
ringan pada proses jigging
Sedimentasi berdasarkan kecepatan
jatuhnya terdiri dari dua tahap :
1. Free settling (pengendapan bebas) :
merupakan tahap dimana kecepatan jatuhnya relative konstan , kecepatan sedimentasi akan linier
hingga waktu tertentu. Pada saat awal sedimentasi pertikel yang jatuh dianggap hanya satu partikel,
tidak dipengaruhi oleh partikel lain.
Free settling pada umumnya berlangsung di awal proses sedimentasi dimana konsentrasi tumpukan
partikel masih rendah sekali.
2. Hindered settling (pengendapan terintangi) :
suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada pengaruh dari partikel-
partikel lain. Kecepatan sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu.
Hindered settling mulai terjadi pada keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk
zona dengan tumpukan partikel yang mengendap ( Geankoplis, 1983).
PEMISAHAN DENGAN MEDIA BERAT
• Media berat merupakan suspensi yaitu campuran antara
air dengan material padat
• Material padat yang digunakan Sand (Pasir
Kwarsa,Barite), Shale atau Magnetit
• Pada umumnya material padat yang digunakan adalah
Magnetit dengan pertimbangan dapat digunakan kembali
• Pemisahan ini dilakukan untuk material yang berukuran
besar dan kecil
Dense Medium Separation
Prinsip pemisahan
menggunakan media berat
MAGNETIC SEPARATION
• Adalah suatu cara pemisahan mineral yang
mendasarkan pada perbedaan sifat
kemagnetan.
• Mineral-mineral secara alamiah mempunyai
sifat kemagnitan yang berbeda-beda:
-ferro magnetik (mineral dengan sifat kemagnetan tinggi)
- para magnetik ( lemah)
- dia magnetik (non magnetik)
MAGNETIC SEPARATOR
WET DRUM
SEPARATOR
HIGH TENSION SEPARATION
High tension separation atau electrostatic separation
adalah pemisahan mineral satu dengan lainnya
berdasarkan perbedaan electrical conductivity-nya.
Mineral di alam ada yang electrical conductivity-nya tinggi (mineral konduktor) dan
ada yang rendah (mineral non konduktor).
Mineral konduktor mempunyai sifat mudah menerima ion negative juga mudah
melepaskannya. Berbeda dengan mineral non konduktor yang sukar menerima
maupun melepaskan ion negative.
HIGH TENSION SEPARATOR
FLOTASI
Merupakan cara konsentrasi kimia fisika untuk
memisahkan mineral berharga dari yang tidak
berharga dengan berdasarkan atas sifat
permukaan mineral yaitu senang tidaknya
terhadap udara.
Berdasarkan atas sifat permukaan maka
terdapat dua macam mineral:
- polar, senang pada air (hydrofillic)
- Non polar, senang pada udara (hydro phobic)
FLOTASI
• Tahapan Flotasi :
- Liberasi
- conditioning
- flotasi
Macam-macam reagen :
- Collector
- modifier : pengontrol pH, dispersing agent,
depressing agent
-frother
DEWATERING
• Adalah memishkan padatan dan cairan, bila konsentrasi dalam
kondisi basah
Tahapan dewatering :
- Thickening (cairan > 50%)
- Filtering (cairan masih 20%)
- Drying (cairan sudah tidak ada)

More Related Content

Similar to 1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan

Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPERMATA UNHAS
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Tugas Komputer Nufail Ahmad Fauzan
Tugas Komputer Nufail Ahmad FauzanTugas Komputer Nufail Ahmad Fauzan
Tugas Komputer Nufail Ahmad Fauzanopelnufail
 
2 Batuan dan Tanah.pdf
2 Batuan dan Tanah.pdf2 Batuan dan Tanah.pdf
2 Batuan dan Tanah.pdfBelajar50
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxBATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxDarfiinn
 
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptR_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptMuhammadAlifFA
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfKumalagaluh
 
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.pptfdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.pptzaenalabidin291918
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationActur Saktianto
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanahEri Niño
 
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...Hidayat Muhammad
 

Similar to 1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan (16)

Hgi
HgiHgi
Hgi
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Tugas Komputer Nufail Ahmad Fauzan
Tugas Komputer Nufail Ahmad FauzanTugas Komputer Nufail Ahmad Fauzan
Tugas Komputer Nufail Ahmad Fauzan
 
2 Batuan dan Tanah.pdf
2 Batuan dan Tanah.pdf2 Batuan dan Tanah.pdf
2 Batuan dan Tanah.pdf
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxBATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
 
Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
 
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.pptR_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
R_Stratigrafi_Sedimen - 3.ppt
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.pptfdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
fdokumen.com_mekanika-batuan-pengantar.ppt
 
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separationMakalah pengolahan mineral magnetic separation
Makalah pengolahan mineral magnetic separation
 
Pemboran lubang ledak
Pemboran lubang ledakPemboran lubang ledak
Pemboran lubang ledak
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanah
 
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

1 dan 2. Dasar-dasar pengolahan dalam industri pertambangan

  • 1. DASAR-DASAR PENGOLAHAN Kuliah ke-1 dan ke-2 Pengolahan Minerba Ramah Lingkungan
  • 2. Definisi Pengolahan Komoditas Tambang? • Proses konsentrasi atau pemisahan antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga mendasarkan atas sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan mineral dan dilakukan bila menguntungkan. [Add a graphic that provides evidence of what you learned]
  • 3. Tahapan dalam Pengolahan • Tahap persiapan : - kominusi : mineral berharga terlepas dari mineral tidak berharga (gangue mineral) - sizing : pengelompokkan ukuran menjadi seragam sehingga memudahkan proses pemisahan - feeding : mengatur umpan yang masuk ke dalam unit pengolahan dalam jumlah volume atau berat yang relative tetap agar produksi sesuai harapan. • Tahap konsentrasi • Tahap dewatering
  • 4.
  • 5. KOMINUSI (Reduksi Ukuran) • KOMINUSI PEREMUKAN PENGGILINGAN •SIZING SCREENING CLASSIFYING
  • 6. KOMINUSI • Primary crushing : tahap penghancuran pertama, alatnya Jaw crusher, Gyratory crusher • Secondary crushing : tahap kelanjutan dari peremukan pertama, alatnya Jaw crusher kecil, Gyratory crusher kecil, cone crusher, Hammer Mill dan Roll crusher. • Fine crushing (grinding) : tahap kelanjutan dari proses primary dan secondary crushing, alatnya microgrinder maupun grinding mill. PEREMUKAN DAN PENGGILINGAN
  • 8.
  • 9.
  • 10. Klasifikasi milling : • Berdasarkan bentuk cell : - cylinder (produk masih kasar) - conical (produk halus) pada akhir penggilingan dibantu media bola-bola baja dalam ball mill (50-60 % dari vol mill) - cylindro conical • Berdasarkan grinding media : - Ball mill - Peable mill - Rod mill
  • 12. • Kecepatan putar cell - Kecepatan kritis - Cataracting (gaya impact dan compression) - Cascading (gaya abrasi dan gesekan) Rumus kecepatan kritis : 76,6 N = —— √ D N : putaran mill , rpm D : diameter cell mill ,ft
  • 14.
  • 15. SIZING Untuk memperoleh ukuran butir tertentu dari komoditas tambang non logam/batuan yang telah mengalami peremukan dan penggilingan dilakukan proses sizing. Dapat dilakukan dengan cara : screening dan classifying. Screening : tujuannya untuk : - mempertinggi kapasitas unit peremuk - mencegah over crushing - memenuhi permintaan pasar
  • 16. SIZING • Adalah proses pengelompokan material berdasarkan kecepatan jatuh material dalam suatu media. Macam-macam classifier : - sorting classifier menggunakan cairan kental, kondisi pengendapannya hindered settling - Sizing classifier menggunakan cairan encer, kondisi pengendapan free settling. Classifying
  • 17. KONSENTRASI • Berdasarkan sifat fisik mineral : 1.Warna 2. Spesific gravity 3. Magnetic susceptibility 4. Eletrostatic conductivity (electrostatic separation atau High Tension Separation) 5. Sifat permukaan mineral (flotasi).
  • 18. GRAVITY CONCENTRATION - ALIRAN AIR HORISONTAL (MEJA GOYANG, SLUICE BOX, HUMPREY SPIRAL, PANNING) - ALIRAN AIR VERTIKAL (JIG) - BERAT JENIS MINERAL DAN MEDIA
  • 19. PENENTUAN KRITERIA KONSENTRASI KK= Dh−Df Dl − Df Dimana : Dh = densitas mineral berat, gr/cm3 Dl = densitas mineral ringan, gr/cm3 Df = densitas fluida, gr/cm3 Menurut Gupta (2003) : mineral ringan densitasnya <3 gr/cm3, mineral sedang bila densitas 3-4 gr/cm3, mineral berat bila densitas >4gr/cm3.
  • 20. KRITERIA KONSENTRASI Nilai KK Efektifitas pemisahan > 2,5 Pemisahan mudah dilakukan pada ukuran butir hingga 75 µm (200 mesh) 1,75- 2,5 Pemisahan memungkinkan pada ukuran butir hingga 150 µm (100 mesh) 1,5 – 1,75 Pemisahan memungkinkan pada ukuran butir hingga 1,7 mm ( 10 mesh) 1,25 – 1,5 Pemisahan memungkinkan pada ukuran butir hingga 6,35 mm < 1,25 Pemisahan tidak mungkin dilakukan pada media air pada semua ukuran butir.
  • 21. ALIRAN AIR HORISONTAL (SHAKING TABLE) Gerakan aliran partikel Stratifikasi vetikal antara riffle
  • 26. BERDASAR GRAVITI (JIG) Basic Jig Construction (Will, 2016)
  • 28. Tahapan pemisahan mineral berat dan ringan pada proses jigging
  • 29. Sedimentasi berdasarkan kecepatan jatuhnya terdiri dari dua tahap : 1. Free settling (pengendapan bebas) : merupakan tahap dimana kecepatan jatuhnya relative konstan , kecepatan sedimentasi akan linier hingga waktu tertentu. Pada saat awal sedimentasi pertikel yang jatuh dianggap hanya satu partikel, tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Free settling pada umumnya berlangsung di awal proses sedimentasi dimana konsentrasi tumpukan partikel masih rendah sekali. 2. Hindered settling (pengendapan terintangi) : suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada pengaruh dari partikel- partikel lain. Kecepatan sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu. Hindered settling mulai terjadi pada keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk zona dengan tumpukan partikel yang mengendap ( Geankoplis, 1983).
  • 30. PEMISAHAN DENGAN MEDIA BERAT • Media berat merupakan suspensi yaitu campuran antara air dengan material padat • Material padat yang digunakan Sand (Pasir Kwarsa,Barite), Shale atau Magnetit • Pada umumnya material padat yang digunakan adalah Magnetit dengan pertimbangan dapat digunakan kembali • Pemisahan ini dilakukan untuk material yang berukuran besar dan kecil
  • 31. Dense Medium Separation Prinsip pemisahan menggunakan media berat
  • 32. MAGNETIC SEPARATION • Adalah suatu cara pemisahan mineral yang mendasarkan pada perbedaan sifat kemagnetan. • Mineral-mineral secara alamiah mempunyai sifat kemagnitan yang berbeda-beda: -ferro magnetik (mineral dengan sifat kemagnetan tinggi) - para magnetik ( lemah) - dia magnetik (non magnetik)
  • 35. HIGH TENSION SEPARATION High tension separation atau electrostatic separation adalah pemisahan mineral satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan electrical conductivity-nya. Mineral di alam ada yang electrical conductivity-nya tinggi (mineral konduktor) dan ada yang rendah (mineral non konduktor). Mineral konduktor mempunyai sifat mudah menerima ion negative juga mudah melepaskannya. Berbeda dengan mineral non konduktor yang sukar menerima maupun melepaskan ion negative.
  • 37. FLOTASI Merupakan cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga dengan berdasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu senang tidaknya terhadap udara. Berdasarkan atas sifat permukaan maka terdapat dua macam mineral: - polar, senang pada air (hydrofillic) - Non polar, senang pada udara (hydro phobic)
  • 39. • Tahapan Flotasi : - Liberasi - conditioning - flotasi Macam-macam reagen : - Collector - modifier : pengontrol pH, dispersing agent, depressing agent -frother
  • 40. DEWATERING • Adalah memishkan padatan dan cairan, bila konsentrasi dalam kondisi basah Tahapan dewatering : - Thickening (cairan > 50%) - Filtering (cairan masih 20%) - Drying (cairan sudah tidak ada)

Editor's Notes

  1. Notes to presenter: Description of what you learned in your own words on one side. Include information about the topic Details about the topic will also be helpful here. Tell the story of your learning experience. Just like a story there should always be a beginning, middle and an end. On the other side, you can add a graphic that provides evidence of what you learned. Feel free to use more than one slide to reflect upon your process. It also helps to add some video of your process.