2. Definisi Pengolahan Komoditas Tambang?
• Proses konsentrasi atau
pemisahan antara mineral
berharga dengan mineral
tidak berharga mendasarkan
atas sifat fisika atau sifat
kimia-fisika permukaan
mineral dan dilakukan bila
menguntungkan.
[Add a graphic that provides
evidence of what you learned]
3. Tahapan dalam Pengolahan
• Tahap persiapan :
- kominusi : mineral berharga terlepas dari mineral tidak berharga
(gangue mineral)
- sizing : pengelompokkan ukuran menjadi seragam sehingga
memudahkan proses pemisahan
- feeding : mengatur umpan yang masuk ke dalam unit pengolahan
dalam jumlah volume atau berat yang relative tetap agar produksi
sesuai harapan.
• Tahap konsentrasi
• Tahap dewatering
6. KOMINUSI
• Primary crushing : tahap penghancuran
pertama, alatnya Jaw crusher, Gyratory crusher
• Secondary crushing : tahap kelanjutan dari
peremukan pertama, alatnya Jaw crusher
kecil, Gyratory crusher kecil, cone crusher,
Hammer Mill dan Roll crusher.
• Fine crushing (grinding) : tahap kelanjutan dari
proses primary dan secondary crushing, alatnya
microgrinder maupun grinding mill.
PEREMUKAN DAN PENGGILINGAN
10. Klasifikasi milling :
• Berdasarkan bentuk cell :
- cylinder (produk masih kasar)
- conical (produk halus) pada akhir penggilingan dibantu
media bola-bola baja dalam ball mill (50-60 % dari vol mill)
- cylindro conical
• Berdasarkan grinding media :
- Ball mill
- Peable mill
- Rod mill
12. • Kecepatan putar cell
- Kecepatan kritis
- Cataracting (gaya impact dan compression)
- Cascading (gaya abrasi dan gesekan)
Rumus kecepatan kritis :
76,6
N = ——
√ D
N : putaran mill , rpm
D : diameter cell mill ,ft
15. SIZING
Untuk memperoleh ukuran butir tertentu dari komoditas tambang
non logam/batuan yang telah mengalami peremukan dan
penggilingan dilakukan proses sizing.
Dapat dilakukan dengan cara : screening dan classifying.
Screening : tujuannya untuk :
- mempertinggi kapasitas unit peremuk
- mencegah over crushing
- memenuhi permintaan pasar
16. SIZING
• Adalah proses pengelompokan material berdasarkan
kecepatan jatuh material dalam suatu media.
Macam-macam classifier :
- sorting classifier menggunakan cairan kental, kondisi
pengendapannya hindered settling
- Sizing classifier menggunakan cairan encer, kondisi
pengendapan free settling.
Classifying
17. KONSENTRASI
• Berdasarkan sifat fisik mineral :
1.Warna
2. Spesific gravity
3. Magnetic susceptibility
4. Eletrostatic conductivity (electrostatic
separation atau High Tension Separation)
5. Sifat permukaan mineral (flotasi).
18. GRAVITY CONCENTRATION
- ALIRAN AIR HORISONTAL (MEJA GOYANG,
SLUICE BOX, HUMPREY SPIRAL, PANNING)
- ALIRAN AIR VERTIKAL (JIG)
- BERAT JENIS MINERAL DAN MEDIA
19. PENENTUAN KRITERIA KONSENTRASI
KK=
Dh−Df
Dl − Df
Dimana : Dh = densitas mineral berat, gr/cm3
Dl = densitas mineral ringan, gr/cm3
Df = densitas fluida, gr/cm3
Menurut Gupta (2003) :
mineral ringan densitasnya <3 gr/cm3,
mineral sedang bila densitas 3-4 gr/cm3,
mineral berat bila densitas >4gr/cm3.
20. KRITERIA KONSENTRASI
Nilai KK Efektifitas pemisahan
> 2,5
Pemisahan mudah dilakukan pada ukuran
butir hingga 75 µm (200 mesh)
1,75- 2,5
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 150 µm (100 mesh)
1,5 – 1,75
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 1,7 mm ( 10 mesh)
1,25 – 1,5
Pemisahan memungkinkan pada ukuran
butir hingga 6,35 mm
< 1,25
Pemisahan tidak mungkin dilakukan pada
media air pada semua ukuran butir.
29. Sedimentasi berdasarkan kecepatan
jatuhnya terdiri dari dua tahap :
1. Free settling (pengendapan bebas) :
merupakan tahap dimana kecepatan jatuhnya relative konstan , kecepatan sedimentasi akan linier
hingga waktu tertentu. Pada saat awal sedimentasi pertikel yang jatuh dianggap hanya satu partikel,
tidak dipengaruhi oleh partikel lain.
Free settling pada umumnya berlangsung di awal proses sedimentasi dimana konsentrasi tumpukan
partikel masih rendah sekali.
2. Hindered settling (pengendapan terintangi) :
suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada pengaruh dari partikel-
partikel lain. Kecepatan sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu.
Hindered settling mulai terjadi pada keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk
zona dengan tumpukan partikel yang mengendap ( Geankoplis, 1983).
30. PEMISAHAN DENGAN MEDIA BERAT
• Media berat merupakan suspensi yaitu campuran antara
air dengan material padat
• Material padat yang digunakan Sand (Pasir
Kwarsa,Barite), Shale atau Magnetit
• Pada umumnya material padat yang digunakan adalah
Magnetit dengan pertimbangan dapat digunakan kembali
• Pemisahan ini dilakukan untuk material yang berukuran
besar dan kecil
32. MAGNETIC SEPARATION
• Adalah suatu cara pemisahan mineral yang
mendasarkan pada perbedaan sifat
kemagnetan.
• Mineral-mineral secara alamiah mempunyai
sifat kemagnitan yang berbeda-beda:
-ferro magnetik (mineral dengan sifat kemagnetan tinggi)
- para magnetik ( lemah)
- dia magnetik (non magnetik)
35. HIGH TENSION SEPARATION
High tension separation atau electrostatic separation
adalah pemisahan mineral satu dengan lainnya
berdasarkan perbedaan electrical conductivity-nya.
Mineral di alam ada yang electrical conductivity-nya tinggi (mineral konduktor) dan
ada yang rendah (mineral non konduktor).
Mineral konduktor mempunyai sifat mudah menerima ion negative juga mudah
melepaskannya. Berbeda dengan mineral non konduktor yang sukar menerima
maupun melepaskan ion negative.
37. FLOTASI
Merupakan cara konsentrasi kimia fisika untuk
memisahkan mineral berharga dari yang tidak
berharga dengan berdasarkan atas sifat
permukaan mineral yaitu senang tidaknya
terhadap udara.
Berdasarkan atas sifat permukaan maka
terdapat dua macam mineral:
- polar, senang pada air (hydrofillic)
- Non polar, senang pada udara (hydro phobic)
40. DEWATERING
• Adalah memishkan padatan dan cairan, bila konsentrasi dalam
kondisi basah
Tahapan dewatering :
- Thickening (cairan > 50%)
- Filtering (cairan masih 20%)
- Drying (cairan sudah tidak ada)
Editor's Notes
Notes to presenter:
Description of what you learned in your own words on one side.
Include information about the topic
Details about the topic will also be helpful here.
Tell the story of your learning experience. Just like a story there should always be a beginning, middle and an end.
On the other side, you can add a graphic that provides evidence of what you learned.
Feel free to use more than one slide to reflect upon your process. It also helps to add some video of your process.