3. APA ITU MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam bimbingan dan konseling, media digunakan sebagai perantara bagi Guru BK atau konselor sebagai
fasilitator dalam pelayanan BK kepada konseli, yakni peserta didik sebagai sasaran layanan.
Sehingga media BK dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari konselor kepada konseli yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, dan
kemauan konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, dan mengambil keputusan serta memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Media bimbingan dan konseling merupakan suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun
perangkat keras yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling
(Prasetiawan, 2018: 95).
Perangkat lunak (software) dalam media BK merupakan informasi, bahan, atau materi dari layanan
bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada konseli. Sedangkan perangkat keras (hardware)
adalah sarana atau alat yang dipakai dalam menyajikan pesan dari materi BK tersebut.
4. Namun demikian, tidak semua perangkat lunak bisa diklasifikasikan sebagai media bimbingan dan
konseling. Sebuah perangkat lunak dapat digunakan sebagai media BK harus memenuhi unsur-unsur
berikut:
1. Perangkat lunak tersebut mengandung suatu pesan atau informasi;
2. Pesan tersebut memiliki kesesuaian dengan materi layanan bimbingan dan konseling;
3. Pesan yang terkandung dalam perangkat lunak tersebut mendukung tujuan layanan yang ingin dicapai,
yaitu perkembangan peserta didik secara optimal.
Contohnya, ketika Guru BK akan mengambil video dari youtube, apakah video tersebut mengandung ketiga
unsur di atas? Jika tidak, maka video tersebut hanya sebagai hiburan semata, tidak memiliki fungsi sebagai
media bimbingan dan konseling.
Hakikatnya, kedudukan media dalam layanan bimbingan dan konseling bukan hanya sekedar pelengkap
atau alat semata, melainkan sebagai satu kesatuan dari materi layanan itu sendiri.
5. KEDUDUKAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
layanan BK pesan yang disampaikan Guru BK kepada peserta didik tidak bisa dipahami dengan baik karena
adanya hambatan atau gangguan. Untuk mengurangi hambatan atau gangguan dalam penyampaian pesan
diperlukan sarana alat bantu berupa media. Media dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki
kedudukan sebagai berikut:
1. Media BK bukan fungsi tambahan
Penggunaan media dalam layanan BK bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi merupakan satu kesatuan
dari materi layanan.
2. Media BK merupakan bagian integral dari proses layanan bimbingan dan konseling
Penggunaan media dalam layanan BK bukan merupakan komponen yang berdiri sendiri, tetapi saling terkait
dan berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi layanan yang diharapkan.
3. Media BK merupakan sarana pendukung untuk mencapai tujuan layanan
Pemilihan dan penggunaan media bimbingan dan konseling harus selalu merujuk pada materi dan
kompetensi yang diharapkan dari layanan yang diberikan.
6. 4. Media BK bukan ice breaking
Media bimbingan dan konseling bukan sebagai ice breaking atau alat hiburan, sehingga media yang
digunakan bukan sekedar alat permainan atau untuk memancing perhatian konseli.
5. Media BK untuk memperlancar proses pelayanan bimbingan dan konseling
Penggunaan media dalam layanan BK berguna untuk memudahkan peserta didik dalam memahami
masalah dan/atau menangkap materi yang disajikan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat. Sehingga
proses kegiatan layanan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
6. Media BK untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling
Penggunaan media bimbingan dan konseling pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan kualitas
layanan BK yang diberikan oleh Guru BK kepada peserta didik.
7. Fungsi Media Bimbingan dan Konseling
Secara umum, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran adalah:
1. Mengubah materi yang tadinya abstrak menjadi konkret;
2. teoritis menjadi fungsional praktis;
3. membangkitkan motivasi belajar;
4. materi lebih menarik sehingga bisa memusatkan perhatian peserta didik;
5. memberikan kejelasan materi;
6. memberikan stimulasi belajar.
Secara khusus, penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk,
1. Memperjelas pesan yang Disampaikan dalam layanan BK agar tidak terlalu verbalistis;
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra;
3. Menumbuhkan minat konseli;
4. Memberingan rangsangan, pengalaman, serta persepsi yang sama pada konseli;
5. Membuat proses layanan BK menjadi lebih menarik dan interaktif;
6. Menumbuhkan sikap positif konseli terhadap materi layanan BK;
7. Meningkatkan ketercapaian kualitas layanan bimbingan dan konseling.
Ketika media dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka akan memberikan manfaat yang lebih besar
bagi keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
8. Manfaat Media Bimbingan dan Konseling – 1
Penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling bermanfaat untuk mengurangi hambatan dan
distorsi atau perubahan makna dari pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan layanan BK
1. Pesan dalam materi bimbingan dan konseling lebih terorganisir
Media bimbingan dan konseling membantu Guru BK dalam pelaksanaan layanan, karena materi dan informasi
yang disampaikan menjadi lebih terorganisir secara sistematis dan rapi.
2. Materi layanan bimbingan dan konseling lebih terstandar
Sistematika media bimbingan dan konseling yang terorganisir dengan baik akan mewujud menjadi materi BK
yang terstandar.
3. Layanan BK menjadi lebih menarik
Pengunaan media dalam layanan BK menjadikan kegiatan layanan menjadi tidak monoton, lebih menarik
karena variatif.
4. Layanan BK menjadi lebih interaktif
Dengan bantuan media, memberi waktu yang lebih banyak kepada Guru BK untuk berinteraksi dengan
peserta didik.
9. 5. Efisiensi waktu pelayanan
Penggunaan media menjadikan penyampaian materi layanan BK menjadi lebih efisien dan lebih singkat,
sehingga memberikan peluang dan tambahan waktu bagi Guru BK untuk memfasilitasi peserta didik
melakukan aktivitas lain yang lebih bermakna.
6. Meningkatkan kualitas layanan BK
Penggunaan media bimbingan dan konseling membuat peserta didik dan Guru BK memiliki gambaran secara
konkret tentang topik yang dibahas dalam kegiatan layanan.
7. Fleksibilitas waktu
Guru BK dapat menggunakan media bimbingan dan konseling kapanpun dan dimanapun materi tersebut
dibutuhkan. Fleksibel, tidak terikat waktu.
8. Mengembangkan sikap positif peserta didik
Penggunaan media dalam layanan BK dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap layanan
bimbingan dan konseling.
Manfaat Media Bimbingan dan Konseling - 2
10. 9. Meningkatkan peran Guru BK
Guru BK bukan sekedar memberikan tugas atau sebagai penceramah, tapi berperan sebagai presenter dan
fasilitator dalam kegiatan layanan.
10. Isu yang dibahas dalam layanan BK menjadi lebih konkret
Penggunaan media bimbingan dan konseling yang tepat dapat menghadirkan contoh atau objek yang konkret,
sehingga layanan BK yang bersifat abstrak, imajinatif, menjadi lebih nyata.
Manfaat Media Bimbingan dan Konseling - 3
11. Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 1
Berikut jenis media bimbingan dan konseling yang bisa dikembangan oleh Guru BK.
1. Visual
Media visual merupakan media yang hanya melibatkan indra penglihatan, tidak mengandung unsur suara.
Secara khusus, media ini digunakan untuk pendekatan layanan BK bagi peserta didik dengan
kecenderungan gaya belajar visual.
Selain itu, media bimbingan dan konseling visual dapat digunakan untuk menjadikan informasi yang awalnya
abstrak, imajinatif, menjadi konkret, lebih nyata.
Karenanya, penggunaan media visual dalam layanan BK dapat dipilih untuk,
1. Menyederhanakan konsep-konsep yang kompleks
2. Menunjukkan hubungan antar variabel atau konsep
3. Menggambarkan suatu proses atau prosedur
4. Merangsang dan mengembangkan minat peserta didik untuk mengikuti layanan BK
5. Mendorong kreativitas peserta didik
12. Contoh media BK visual:
• Papan Bimbingan
• Gambar diam atau foto
• Bagan atau diagram
• Grafik
• Leaflet
• Poster, dll.
Kelebihan media BK visual:
• Banyak konten media visual di internet yang relevan dengan topik layanan BK
• Biaya relatif murah
• Tidak memerlukan perlengkapan khusus
• Mudah digunakan
• Dapat menyederhanakan gagasan yang rumit menjadi mudah dipahami
Kekurangan media BK visual:
• Penyajian pesan terbatas hanya pada unsur visual
• Beberapa media visual membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya
• Gampang rusak atau hilang
Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 2
13. 2. Audio
Media audio merupakan media dimana informasi atau pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, atau sound effect. Pengunaan media dalam format
audio dapat digunakan untuk pendekatan layanan BK bagi peserta didik dengan kecenderungan gaya belajar
auditori.
Penggunaan media audio dalam layanan BK secara umum berfungsi untuk:
• Mengkonkretkan materi yang abstrak
• Mengusir kebosanan saat kegiatan layanan berlangsung
• Mengaktifkan indera pendengaran peserta didik/konseli
• Menarik minat dan perhatian peserta didik
• Menumbuhkan semangat dan merangsang ide-ide kreatif peserta didik
• Mendekatkan teori dengan realita
• Menciptakan suasana dan perilaku yang mendukung kegiatan layanan
• Menciptakan suasana yang relaks dan tenang dalam sesi konseling
Contoh media BK audio:
• Murotal Qur’an
• Musik
• Siaran radio
• Rekaman wawancara
Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 3
14. Kelebihan media BK audio:
• Materi sudah terpateri
• Mudah didistribusikan
• Produksi dan reproduksi ekonomis
• Peralatan lebih murah
• Memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri
• Dapat diatur jeda untuk keperluan interaksi
• Dapat mempengaruhi suasana dan perilaku konseli
Kekurangan media BK audio:
• Pemutaran media audio yang terlalu lama dapat menimbulkan kebosanan
• Perbaikan master rekaman bisa membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar
• Masalah penyelarasan antara media audio dengan media lainnya
• Penggunaan media audio yang tidak selaras dengan media lain dapat menyebabkan kebingungan
konseli
• Membutuhkan keterampilan khusus dalam penyusunan naskah audio
• Sukar menyesuaikan kecepatan dengan daya serap konseli
Sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah jarang ditemui materi layanan BK yang dikemas dengan
format audio. Pada umumnya, materi sudah banyak dikemas dalam bentuk audio-visual.
Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 4
15. 3. Audio-Visual
Media audio-visual merupakan kombinasi dari audio dan visual, sehingga elemen didalamnya berisi suara, teks,
gambar statis, gambar gerak, dan video. Contoh media BK audio-visual:
• Film
• Video
• TV
Kelebihan media BK audio-visual:
• Menarik minat peserta didik dalam kegiatan layanan BK
• Pesan atau informasi dapat diterima secara merata oleh peserta didik
• Sangat bagus untuk menyampaikan materi suatu proses.
• Lebih realistis
• Media dapat diputar ulang, dan dihentikan sesuai kebutuhan
• Memberikan kesan yang mendalam, sehingaa dapat mempengaruhi sikap konseli
• Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Kekurangan media BK audio visual:
• Biaya produksi dan peralatan yang digunakan relatif mahal
• Pembuatan membutuhkan banyak waktu dan tenaga
• Kegiatan layanan berjalan satu arah, tidak interaktif
• Sulit mengontrol perhatian konseli
Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 5
16. 4. Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang
membentuk suatu unit atau paket pembelajaran.
Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai format media, mulai dari teks, grafis, suara, animasi, maupun
video yang bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi.
Media ini terdiri dari dua macam, multimedia linier dan non-linier.
• Multimedia linier menyajikan konten-konten tanpa adanya menu atau pilihan navigasi, sehingga peserta
didik hanya bisa menonton sepertihalnya media video maupun film.
• Sedangkan multimedia non-linier bersifat interaktif. Peserta didik memiliki kontrol untuk menentukan
konten yang hendak diakses dari multimedia tersebut karena adanya menu navigasi.
Jenis Media Bimbingan dan Konseling - 6
17. Keunggulan multimedia:
• Meningkatkan motivasi dan keikusertaan peserta didik dalam kegiatan layanan
• Memberikan fleksibilitas karena peserta didik dapat mengakses topik-topik layanan sesuai dengan
kebutuhannya
• Memberikan pengalaman belajar peserta didik dengan beragam media
• Mengembangkan keterampilan berfikir kritis, metakognitif, dan kreativitas peserta didik
Kelemahan multimedia:
• Biaya produksi dan perlengkapan relatif mahal
• Memerlukan perencanaan yang matang
• Membutuhkan keahlian Guru BK atau tenaga profesional untuk memproduksi multimedia
• Memerlukan biaya untuk bisa mengakses multimedia profesional
Kompleksitas multimedia dapat membuat peserta didik kebingungan dalam mengikuti navigasi atau
mempelajari produk multi media jika tidak memiliki pengetahuan dasar dalam penggunaan multimedia
18. 5. Media Online
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta kemudahan akses internet,
interaksi antara Guru BK dengan peserta didik dapat dilakukan secara online, virtual. Media bimbingan
dan konseling berbasis ICT.
Penggunaan media online merupakan salah satu model layanan bimbingan dan konseling yang inovatif,
praktis, dan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, asalkan terhubung dengan internet.
Contoh media BK online:
a. Google
Google banyak sekali menyediakan platform yang bisa digunakan Guru BK untuk kegiatan layanan bimbingan
dan konseling.
• Google Classroom bisa digunakan untuk bimbingan klasikal.
• Google Form untuk pengumpulan data pribadi, mengumpulkan dan menilai tugas.
• Google Meet untuk melakukan video conference.
• Google Drive untuk menyimpan file-file layanan bimbingan dan konseling.
• Blogger/Blogspot dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi-materi layanan
bimbingan.
Semua fasilitas ini bisa didapatkan dengan gratis, cukup dengan membuat akun Gmail.
19. b. Media Sosial (WA, telegram, instagram, TikTok, facebook, youtube, dll.)
Media sosial merupakan platform online yang banyak diminati oleh peserta didik. Guru BK dapat
memanfaatkannya sebagai media bimbingan dan konseling.
Selain untuk penyampaian layanan informasi, fasilitas video call dapat digunakan untuk bimbingan kelompok,
konseling individual, maupun konseling kelompok.
c. Teleconference
Teleconference merupakan pertemuan secara virtual yang dilakukan oleh beberapa orang secara jarak jauh
menggunakan media digital secara online. Kapasitas jumlah peserta yang besar dan adanya fitur yang
memungkinkan interaksi antar peserta, teleconference dapat digunakan sebagai media bimbingan klasikal dan
kelompok, atau konseling indivual maupun kelompok.
d. Website
• Blog
Web blog atau blog merupakan bentuk aplikasi web yang berisi sekumpulan halaman yang berisi
teks, gambar, maupun video. Guru BK dapat memanfaatkan blog untuk menyampaikan informasi
maupun materi layanan bimbingan dan konseling.
20. • Cyber Counseling
Cyber Counseling merupakan layanan konseling yang dilakukan secara virtual, berbasis web.
Pemanfaatan konseling online memungkinkan konseli lebih terbuka karena tidak merasa canggung,
malu, yang mungkin saja dirasakan konseli pada konseling tatap muka.
6. Permainan
Permainan merupakan salah satu media bimbingan dan konseling yang dapat digunakan dalam
menghadapi konseli, khususnya terhadap anak-anak.
Penggunaan media permainan mengingat anak-anak terkadang tidak mampu menyampaikan
permasalahannya dalam bentuk verbal, mengatakannya, tetapi ditunjukkan dalam perilakunya.
Permainan dipergunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk menentukan jenis layanan bantuan yang akan diberikan.
Dengan mengamati proses permainan, Guru BK dapat melihat ekspresi dari sejumlah proses kognisi,
afeksi, proses interpersonal, dan pemecahan masalah.
21. Sepanjang permainan tersebut memiliki muatan sosial (adopsi peran-peran sosial), melibatkan proses
belajar, mematuhi peraturan, disipilin diri, kontol sosial, dan pemecahan masalah dapat dipergunakan
sebagai media bimbingan dan konseling.
Secara khusus, pengunaan media permainan dalam bimbingan dan konseling berfungsi untuk:
• Memperoleh penguasaan diri atas permasalahan yang dihadapinya
• Mendapatkan kekuatan dalam dirinya
• Mengekspresikan emosinya
• Membentuk kemampuan pemecahan masalah dan membuat keputusan
• Membangun kemampuan sosial
• Membangun self-concept dan self-esteem
• Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
• Menambah wawasan
22. Karenanya, dalam memilih bentuk permainan sebagai media dalam layanan bimbingan dan konseling,
Guru BK perlu memperhatikan hal-hal berikut:
• Mendukung perkembangan mental, yaitu permainan yang mengandung unsur-unsur untuk
dipikirkan dan dipecahkan sehingga peserta didik dapat belajar dan berlatih memecahkan masalah.
• Kontrol emosi, yaitu jenis permainan yang memungkinkan peserta didik untuk berlatih
menyesuaikan atau menyelaraskan emosinya dengan emosi orang lain, sehingga peserta didik
belajar mengontrol emosi, dan dapat menumbuhkan kestabilan emosinya.
• Kecepatan proses berfikir, yaitu bentuk permainan yang membutuhkan proses berfikir dan
imajinasi yang tinggi dalam menyelesaikan permainan.
• Konsentrasi tinggi, yaitu permainan yang mengharuskan peserta didik untuk fokus dalam
menyelesaikan permainan, sehingga peserta didik berlatih untuk memusatkan perhatian atau
konsentrasi yang tinggi.
• Pendekatan sosial, yaitu jenis permaian yang bisa dimainkan semua orang tanpa membedakan
gender, ras, suku, agama, maupun status sosial-ekonomi. Sehingga peserta didik dapat bermain
bersama, saling mendukung, menumbuhkan kepercayaan diri, dan menjalin interaksi sosial yang
menyenangkan.
• Tanggungjawab dan kepemimpinan, yaitu jenis permainan yang memungkinkan peserta didik
memainkan peran masing-masing dalam menyelesaikan permainan, sehingga menumbuhkan
kerjasama, demokratis, tanggungjawab, dan leadership.
23. 7. Media Cetak
Media cetak merupakan media yang menyajikan pesan melalui huruf dan gambar ilustrasi dalam bentuk
publikasi cetak untuk memperjelas informasi yang ingin disampaikan. Contoh media cetak:
• Buku teks, yaitu buku yang mempunyai bahasan tentang cara pemecahan masalah dan/atau cara
mengembangkan potensi diri.
• Media cetak dalam bimbingan dan konseling lazim dipergunakan untuk biblioterapi atau
bibliokonseling.
• Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dan didesain secara ringkas dan sistematis
sehingga dapat dipelajari peserta didik secara mandiri.
• Modul biasa digunakan untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir, bimbingan belajar, maupun
bentuk bimbingan lainnya.
Kelebihan media cetak:
• Dapat menyajikan informasi dalam jumlah banyak
• Dapat dipelajari peserta didik sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan belajar masing-
masing
• Mudah dibawa sehingga dapat dipelajari kapan pun dan dimana saja
• Dapat dilakukan perbaikan atau revisi dengan mudah jika diperlukan
24. Kelemahan media cetak:
• Proses pembuatan butuh waktu lama dan biaya yang relatif mahal
• Buku teks dan modul dapat membosankan karena tebal, jilid dan kertas jelek, atau ilustrasi gambar
tidak menarik, sehingga mengurangi minat baca peserta didik
25. 8. Media Objek 3D
Media objek 3D sebagai alat untuk penyampaian informasi melalui ciri fisik, seperti ukuran, bentuk, berat,
warna, fungsi, susunan, dan ciri fisik lainnya. Media objek 3D dikelompokkan menjadi dua, yaitu ;
• Media pengganti (Replika dan model), dan
• Objek sebenarnya (objek alami dan buatan).
Contoh penggunaan media pengganti dalam layanan BK karir, yaitu pohon karir, replika pohon yang berisi
jenjang karir maupun studi lanjut untuk mencapai pilihan karir peserta didik.
Contoh media BK objek sebenarnya, misalnya dalam mengenalkan jenis-jenis karir dengan melakukan
kunjungan ke sebuah instansi atau perusahaan. Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan, dan
pendidikan atau keahlian apa untuk berada di posisi tersebut.
26. TEKNIK PEMILIHAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING
Media bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pelayanan yang diberikan Guru BK kepada
peserta didik. Karenanya, dalam pemilihan media bimbingan dan konseling tidak boleh asal comot.
Diperlukan teknik tertentu agar penggunaan media dalam layanan BK bisa efektif dan tepat. Berikut
beberapa teknik pemilihan media bimbingan dan konseling:
1. Alasan pemilihan media bimbingan dan konseling
Penggunaan media dalam layanan BK secara teoritis bertujuan untuk meningkatkan kebermaknaan
(meaningful learning) proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling, terdapat empat alasan:
1. Media bimbingan dan konseling digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek,
kegunaan, cara mengoperasikan, dll.
2. Guru BK sudah terbiasa menggunakan dan menguasai media bimbingan dan konseling.
3. Penggunaan media dalam layanan BK untuk menjelaskan pesan yang ingin disampaikan, dan/atau
memberikan penjelasan yang lebih konkret.
4. Penggunaan media bimbingan dan konseling untuk mendorong peserta didik berperan aktif secara
fisik, mental, dan emosional dalam kegiatan layanan BK.
Apapun alasan Guru BK dalam menggunakan media, dasar pertimbangan utama pemilihan media adalah
terpenuhinya kebutuhan dan ketercapaian tujuan layanan, sehingga diperlukan kriteria-kriteria tertentu
dalam pemilihan media bimbingan dan konseling.
27. 2. Kriteria pemilihan media bimbingan dan konseling
Agar penggunaan media bimbingan dan konseling efektif dan tepat sasaran, maka terdapat beberapa kriteria
umum maupun kriteria khusus yang harus dipenuhi. Kriteria umum dalam pemilihan media bimbingan dan
konseling adalah,
• Kesesuaian antara media yang dipilih dengan tujuan layanan bimbingan dan konseling
• Kesesuaian antara media yang akan dipergunakan dengan materi atau pesan yang ingin disampaikan
dalam layanan BK
• Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
• Kesesuaian dengan teori
• Kesesuaian dengan gaya belajar peserta didik
• Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan alokasi waktu yang tersedia
Sedangkan secara khusus, pemilihan media bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:
• Akses
Media bimbingan dan konseling yang dipakai harus mudah diakses, baik oleh Guru BK sebagai
fasilitator dan presenter, maupun peserta didik sebagai sasaran layanan.
• Biaya
Biaya pembuatan atau pengadaan media harus dipertimbangkan dengan manfaat dari media
tersebut. Media yang efektif tidak harus selalu mahal, dengan kreatifitas dan penguasaan materi
yang baik, maka Guru BK dapat memanfaatkan objek atau benda tertentu untuk dijadikan media
bimbingan dan konseling dengan biaya murah namun tetap efektif.
28. • Teknologi
Media BK dengan memanfaatkan teknologi memang menarik bagi peserta didik. Namun ketersediaan
teknologi dan kemudahan pengoperasian perlu menjadi pertimbangan.
Misalnya, Guru BK akan menggunakan media teknologi berbasis internet, maka perlu dipertimbangkan
apakah akses internet tersedia di ruang layanan.
• Interaktif
Media yang baik adalah media yang interaktif, mendorong komunikasi dua arah atau interaktivitas
antara Guru BK dengan peserta didik sebagai sasaran layanan.
• Kekinian
Media bimbingan dan konseling yang digunakan harus mempertimbangkan kekinian, artinya media
harus selalu update dan upgrade dengan kondisi-kondisi terbaru atau terkini sesuai dengan materi
layanan.
• Dukungan Organisasi
Terakhir, kriteria yang disebutkan di atas tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ada atau tanpa
dukungan organisasi, dalam hal ini dukungan guru mapel, wali kelas, dan/atau kepala satuan
pendidikan sebagai pembuat kebijakan.