SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
2012
Aba Subagja, S.Sos., MAP
Kepala Bidang Standar Jabatan SDM
Aparatur
KEBIJAKAN
PEMBINAAN INTEGERITAS SDM
APARATUR
2
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Menteri
Surat Edaran
• Melakukan Evaluasi jabatan
• Memanfaatkan assessment center untuk
pengukuran kompetensi jabatan,
penempatan dalam jabatan, dan
pengembangan pegawai
• Menyusun uraian jabatan
• Menyusun profil kompetensi pegawai
• Menyusun standar kompetensi jabatan
• Menyusun job grading dan job pricing
• Menerapkan sistem penilaian kinerja,
• Menata sistem pemberian tunjangan
kinerja/remunerasi
• Mengembangkan sistem pengadaan dan
seleksi
• Membangun/mengembangkan database
pegawai
• Mengembangkan pola karir berdasarkan
kompetensi: penempatan, rotasi, mutasi
dan promosi
Diperlukan dalam kaitan pemberian
tunjangan kinerja yang merupakan
implikasi dari pelaksanaan reformasi
birokrasi pada K/L
3
 PERINGKAT JABATAN DAN HARGA JABATAN
 VALIDASI PERINGKAT JABATAN
 YANG DIEVALUASI ADALAH JABATAN/
PEKERJAAN – BUKAN ORANG YANG
MENDUDUKI JABATAN ITU
 JABATAN YANG DIEVALUASI DIANGGAP TELAH
DILAKSANAKAN PENUH DAN MENCAPAI
PRESTASI STANDAR
 JABATAN/ PEKERJAAN DIEVALUASI SEPERTI
APA ADANYA PADA SAAT INI
 EVALUASI “JOB CONTENT” TERLEPAS DARI
LEVEL GAJI SAAT INI, STATUS, DSB.
 EVALUASI JABATAN BUKAN SEBUAH PROSES
MATEMATIS TETAPI LEBIH BERSIFAT
“PERSONAL JUDGMENT” (PERTIMBANGAN
DENGAN AKAL SEHAT)
1. Penataan Struktur
Birokrasi
PROGRAM
PERCEPATAN RB
MENUJU BIROKRASI
YANG BERSIH DAN
MELAYANI
2. Penataan Jumlah,
Distribusi dan Kualitas
PNS
3. Sistem Seleksi dan
Promosi Secara
Terbuka
4. Profesionalisme
PNS
5. Pengembangan E
Government
6. Penyederhanaan
Perizinan Usaha
7. Pelaporan Harta
Kekayaan Pegawai
Negeri
8. Peningkatan
Kesejahteraan Pegawai
Negeri
9.Efisiensi Penggunaan
Fasilitas, Saranan dan
PrasaranaPegawai
Negeri
PROFESIONALISME
PERILAKU
PENGETAHUA
N
KEAHLIAN
KETRAMPILAN
1. Formasi
2. Pengadaan
3. Pengangkatan
4. Penempatan
5. Diklat
6. Pemindahan
7. Promosi
8. Penggajian
9. pemberhentian
HUKUM
DISIPLIN
PEMBINAAN
JIWA KORPS
DAN KODE
ETIK PNS
OPTIMALISASI
TUGAS-TUGAS
PNS DI BIDANG
PEMERINTAHAN
DAN
PEMBANGUNAN
(PEMBERIAN
PELAYANAN
KEPADA
MASYARAKAT)
6
(1) Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang harus dilaksanakan oleh setiap
PNS
(2) Etika  bernegara, berorganisasi, ber
masyarakat, diri sendiri, sesama PNS
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
SIPIL:
(3) Sanksi Moral dan tindakan administratif 
pernyataan secara tertutup atau terbuka
7
(1) Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar hukuman disiplin
(2) Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau
perbuatan PNS yang tidak menaati kewajinan dan/atau
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI
SIPIL:
(3) Hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada PNS karena
melanggar peraturan disiplin PNS
8
(1) Kewajiban berjumlah 17 butir, dengan penyempurnaan meliputi
antara lain : penambahan ketentuan kewajiban masuk kerja (selama
ini diatur dalam PP 32 Tahun 1979 tentang pemberhentian PNS).
(2) Penambahan ketentuan kewajiban mencapai sasaran kerja.
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI
SIPIL:
(3) Larangan berjumlah 15 butir, dengan penyempurnaan meliputi
antara lain : penambahan butir larangan dalam mendukung Capres /
Cawapres dan anggota Legislatif (DPR, DPD dan DPRD)
sebagaimana diamanatkan dalam UU No.10 Tahun 2008 dan UU
No. 42 Tahun 2008.
9
(1) Hukuman Disiplin Sedang : apabila pencapaian
sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai
25% s.d. 50%.
(2) Hukuman Disiplin Berat : apabila pencapaian
sasaran kerja pegawai pada akhir tahun
kurang dari 25%.
TIDAK MENCAPAI SASARAN
KERJA PEGAWAI (SKP) YANG
DITETAPKAN :
10
1. PNS yang tidak masuk kerja selama 5 s/d 15 hari kerja tanpa alasan
yang sah dikenai sanksi hukuman disiplin ringan.
• Teguran lisan 5 hari
• Teguran tertulis 6-10 hari
• Pernyataan tidak puas secara tertulis11-15 hari.
KETENTUAN JAM KERJA:
2. PNS yang tidak masuk kerja selama 16 s/d 30 hari kerja tanpa alasan
yang sah dikenai sanksi hukuman disiplin sedang.
• Penundaan KGB16-20 hari
• Penundaan KP21-25
• Penurunan pangkat selama 1 tahun26-30 hari.
3. PNS yang tidak masuk kerja selama 31 s/d 45 hari kerja tanpa alasan
yang sah dikenai sanksi:
• Penurunan pangkat selama 3 tahun31-35 hari
• Penurunan jabatan36-40 hari
• Pembebasan jabatan 41-45 hari
• Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat46 hari atau lebih
11
1. Tingkat hukuman disiplin  hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin,
sedang, hukuman disiplin berat
2. Hukuman disiplin ringan :
a. teguran lisan
b. teguran tertulis
c. pernyataan tidak puas secara tertulis
3. Hukuman disiplin sedang :
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun.
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun.
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
4. Hukuman disiplin berat :
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun.
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah.
c. pembebasan dari jabatan.
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
e. pemberhentian tidak dengan hormat
HUKUMAN DISIPLIN:
12
1. Dilihat dari jumlah ketidakhadiran.
2. Dilihat dari sifat dilakukannya pelanggaran;
a. Ringan  tidak sengaja
b. Sedang sengaja
c. Berat  tidak ada
3. Dilihat dari dampak negatif yang timbul akibat pelanggaran
a. Ringan  dampak negatif ke Unit Kerja yang bersangkutan
b. Sedang  dampak negatif ke instansi yang bersangkutan
c. Berat  dampak negatif ke pemerintah/negara
4. pelanggaran yang dilakukan terkait dengan penyalahgunaan wewenang,
menerima hadiah/ pemberian yang berhubungan dengan jabatan dijatuhi jenis
hukuman disiplin berat saja.
5. Pelangggaran yang terkait dengan pelayanan, hukuman disiplin ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (seperti Undang-Undang
Pelayanan Publik).
KRITERIA PENJATUHAN DISIPLIN:
•Mendukung
pembentukan
profesionalisme PNS;
•Memberikan kejelasan
peran yang harus
dijalankan dan produk
yang harus dicapai oleh
setiap PNS yang
mendudukinya;
•Memberikan kejelasan
dan kepastian karier
melalui jenjang yang
ada;
•Memberikan ukuran
yang jelas terhadap
kinerja dengan
penetapan bobot angka
kreditnya;
13
ARAH PENGEMBANGAN
JABATAN
ARAH PENGEMBANGAN
JABATAN
PENATAAN
JABATAN
STRUKTURAL
PENATAAN
JABATAN
STRUKTURAL
PENGEMBANGAN
JABFUNG
PERAMPINGAN
STRUKTUR
BIROKRASI
RUU ASN
• JABATAN ADMINISTRASI
•JABATAN FUNGSIONAL
•JES
PENGANGKATAN
DALAM JABATAN
STRUKTURAL
JABATAN
STRUKTURAL
ESELON III
SECARA
SELEKTIF
JABATAN
STRUKTURAL
ESELON III
SECARA
SELEKTIF
Analisis Jabatan dan
Analisis Beban Kerja
RUANG LINGKUP/ISI POKOK RUU ASN
 Mengatur manajemenAparatur Sipil Negara (PNS dan
PTT) yang meliputi :
1. Jenis pegawaiASN;
2. Jenis JabatanASN;
3. Pengadaan Calon PegawaiASN;
4. Pengangkatan dalam Jabatan;
5. Netralitas Pegawai ASN;
6. Pejabat berwenang;
7. FungsiASN sebagai perekat NKRI;
8. Pembentukan dan Kewenangan KomisiAparatur Sipil
Negara (KASN);
9. Penyelesaian Sengketa;
10. Batas Usia Pensiun (BUP);
11. Sanksi pidana.
KONSEP MANAJEMEN
STRATEGIS SDM
KONSEP MANAJEMEN
STRATEGIS SDM
Pendekatan RUU ASN adalah
pengembangan potensi human
capital, bukan pendekatan
administrasi kepegawaian.
Pendekatan RUU ASN adalah
pengembangan potensi human
capital, bukan pendekatan
administrasi kepegawaian.
15
AZAS PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN ASN
AZAS PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN ASN
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan
10. Non-diskriminasi
11. Persatuan dan kesatuan;
12. Keadilan dan kesetaraan;
13. Kesejahteraan.
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan
10. Non-diskriminasi
11. Persatuan dan kesatuan;
12. Keadilan dan kesetaraan;
13. Kesejahteraan.
16
PRINSIP PROFESI ASNPRINSIP PROFESI ASN
Berlandaskan pada :
1. Nilai dasar;
2. Kode etik;
3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik;
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5. Kualifikasi akademik;
6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas;
7. Profesionalitas jabatan.Kepastian hukum.
Berlandaskan pada :
1. Nilai dasar;
2. Kode etik;
3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik;
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5. Kualifikasi akademik;
6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas;
7. Profesionalitas jabatan.Kepastian hukum.
17
NILAI DASAR PROFESI ASNNILAI DASAR PROFESI ASN
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam
ideologi negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional
dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan
prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang
non-diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika yang luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program
Pemerintah;
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam
ideologi negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
IndonesiaTahun 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional
dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan
prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang
non-diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika yang luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program
Pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna,
dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan
berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam
pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
9. Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna,
dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan
berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam
pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
KODE ETIK PROFESI ASN  Untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.
KODE ETIK PROFESI ASN  Untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.
18
Created by aba subagja
19

More Related Content

What's hot

Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
KutsiyatinMSi
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Pratiwi Gitomartoyo
 
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
dikbud
 
Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010
Tatang Suwandi
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
Billy Buhaiba
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSTrust Tour And Travel
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
Ilham Ismail
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Parja Negara
 
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Researcher Syndicate68
 
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKNDIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
Dr. Zar Rdj
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
W. Riany
 
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali UtaraPengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
KabarSelebes1
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Indonesia Anti Corruption Forum
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Zulfikri Armada
 
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Muhammad Sirajuddin
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014
mojangjasinga
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Septian Muna Barakati
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
PMK
PMKPMK
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
Researcher Syndicate68
 

What's hot (20)

Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
 
Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
 
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
Penataan opd berdasar pp 41 2007 di kabupaten muara enim dan kabupaten kaiman...
 
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKNDIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
DIISIPLIN PNS DAN PERKA BKN
 
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraReview UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Review UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali UtaraPengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
Pengumuman nomor 69 penetapan nama2 anggota ppk Morowali Utara
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
 
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil NegaraUU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
Draft Revisi UU ASN No 5 tahun 2014
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
PMK
PMKPMK
PMK
 
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
Perbandingan (antun nasri sidik 2014)
 

Viewers also liked

Tools audit sosial_ciwir
Tools audit sosial_ciwirTools audit sosial_ciwir
Tools audit sosial_ciwir
Rokhmad Munawir
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
Rokhmad Munawir
 
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r21306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
Hasrul Eta
 
Kesejahteraan1
Kesejahteraan1Kesejahteraan1
Kesejahteraan1
Mohammad Subhan
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Noviyarti Badri
 
Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)
Mohammad Subhan
 
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASNMANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
Kurniawan Saputra
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktik
Mohammad Subhan
 
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
The Vision and Insight Corner
 
Etika profesi PNS
Etika profesi PNSEtika profesi PNS
Etika profesi PNS
Rozi Gunawansyah
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
Mohammad Subhan
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsJerry Makawimbang
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
Ashep Ramdhan
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Dadang Solihin
 

Viewers also liked (14)

Tools audit sosial_ciwir
Tools audit sosial_ciwirTools audit sosial_ciwir
Tools audit sosial_ciwir
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r21306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
1306 disiplin pns dalam perspektif pp no 53 2010 r2
 
Kesejahteraan1
Kesejahteraan1Kesejahteraan1
Kesejahteraan1
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Draf Presentasi, Noviyar...
 
Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)
 
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASNMANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktik
 
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
 
Etika profesi PNS
Etika profesi PNSEtika profesi PNS
Etika profesi PNS
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pns
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
 

Similar to 1 a

Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS ).ppt
Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS  ).pptDisplin Pegawai Negeri Sipil (PNS  ).ppt
Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS ).ppt
RitaYuliana10
 
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADAPENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
skamdo253
 
Peta persoalan
Peta persoalanPeta persoalan
Peta persoalan
Mohammad Subhan
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
Ilham Ismail
 
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Adi Pujakesuma
 
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptxPaparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
suryani180680
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
sabarpsormin1
 
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdfpanduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
SyahidRohman1
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdfSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
armansyah44
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
iceu novida adinata
 
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptxpaparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
Kaidahpenulisansoal
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptxSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
armansyah44
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RBrbpkalbar
 
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
chrystamtomo1
 
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skpPns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Winarto Winartoap
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
Handik Hariyanto
 
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN NetralPeran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Deddy Supriady Bratakusumah
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
Kang Ulil abshar
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
b hendarsyah
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
ZulkarnainTamim1
 

Similar to 1 a (20)

Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS ).ppt
Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS  ).pptDisplin Pegawai Negeri Sipil (PNS  ).ppt
Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS ).ppt
 
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADAPENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI YANG ADA
 
Peta persoalan
Peta persoalanPeta persoalan
Peta persoalan
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
 
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
Sosialisasi Reformasi Birokrasi Juli 2018
 
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptxPaparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
 
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdfpanduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
panduan dan asn SOSIALISASI-SKP-2021.pdf
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdfSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptxpaparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
paparan BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN.pptx
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptxSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RB
 
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
 
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skpPns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
 
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN NetralPeran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN Netral
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 

1 a

  • 1. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2012 Aba Subagja, S.Sos., MAP Kepala Bidang Standar Jabatan SDM Aparatur KEBIJAKAN PEMBINAAN INTEGERITAS SDM APARATUR
  • 3. • Melakukan Evaluasi jabatan • Memanfaatkan assessment center untuk pengukuran kompetensi jabatan, penempatan dalam jabatan, dan pengembangan pegawai • Menyusun uraian jabatan • Menyusun profil kompetensi pegawai • Menyusun standar kompetensi jabatan • Menyusun job grading dan job pricing • Menerapkan sistem penilaian kinerja, • Menata sistem pemberian tunjangan kinerja/remunerasi • Mengembangkan sistem pengadaan dan seleksi • Membangun/mengembangkan database pegawai • Mengembangkan pola karir berdasarkan kompetensi: penempatan, rotasi, mutasi dan promosi Diperlukan dalam kaitan pemberian tunjangan kinerja yang merupakan implikasi dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada K/L 3  PERINGKAT JABATAN DAN HARGA JABATAN  VALIDASI PERINGKAT JABATAN  YANG DIEVALUASI ADALAH JABATAN/ PEKERJAAN – BUKAN ORANG YANG MENDUDUKI JABATAN ITU  JABATAN YANG DIEVALUASI DIANGGAP TELAH DILAKSANAKAN PENUH DAN MENCAPAI PRESTASI STANDAR  JABATAN/ PEKERJAAN DIEVALUASI SEPERTI APA ADANYA PADA SAAT INI  EVALUASI “JOB CONTENT” TERLEPAS DARI LEVEL GAJI SAAT INI, STATUS, DSB.  EVALUASI JABATAN BUKAN SEBUAH PROSES MATEMATIS TETAPI LEBIH BERSIFAT “PERSONAL JUDGMENT” (PERTIMBANGAN DENGAN AKAL SEHAT)
  • 4. 1. Penataan Struktur Birokrasi PROGRAM PERCEPATAN RB MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN MELAYANI 2. Penataan Jumlah, Distribusi dan Kualitas PNS 3. Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuka 4. Profesionalisme PNS 5. Pengembangan E Government 6. Penyederhanaan Perizinan Usaha 7. Pelaporan Harta Kekayaan Pegawai Negeri 8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri 9.Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Saranan dan PrasaranaPegawai Negeri
  • 5. PROFESIONALISME PERILAKU PENGETAHUA N KEAHLIAN KETRAMPILAN 1. Formasi 2. Pengadaan 3. Pengangkatan 4. Penempatan 5. Diklat 6. Pemindahan 7. Promosi 8. Penggajian 9. pemberhentian HUKUM DISIPLIN PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PNS OPTIMALISASI TUGAS-TUGAS PNS DI BIDANG PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN (PEMBERIAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT)
  • 6. 6 (1) Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan yang harus dilaksanakan oleh setiap PNS (2) Etika  bernegara, berorganisasi, ber masyarakat, diri sendiri, sesama PNS KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL: (3) Sanksi Moral dan tindakan administratif  pernyataan secara tertutup atau terbuka
  • 7. 7 (1) Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar hukuman disiplin (2) Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajinan dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL: (3) Hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS
  • 8. 8 (1) Kewajiban berjumlah 17 butir, dengan penyempurnaan meliputi antara lain : penambahan ketentuan kewajiban masuk kerja (selama ini diatur dalam PP 32 Tahun 1979 tentang pemberhentian PNS). (2) Penambahan ketentuan kewajiban mencapai sasaran kerja. DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL: (3) Larangan berjumlah 15 butir, dengan penyempurnaan meliputi antara lain : penambahan butir larangan dalam mendukung Capres / Cawapres dan anggota Legislatif (DPR, DPD dan DPRD) sebagaimana diamanatkan dalam UU No.10 Tahun 2008 dan UU No. 42 Tahun 2008.
  • 9. 9 (1) Hukuman Disiplin Sedang : apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% s.d. 50%. (2) Hukuman Disiplin Berat : apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang dari 25%. TIDAK MENCAPAI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) YANG DITETAPKAN :
  • 10. 10 1. PNS yang tidak masuk kerja selama 5 s/d 15 hari kerja tanpa alasan yang sah dikenai sanksi hukuman disiplin ringan. • Teguran lisan 5 hari • Teguran tertulis 6-10 hari • Pernyataan tidak puas secara tertulis11-15 hari. KETENTUAN JAM KERJA: 2. PNS yang tidak masuk kerja selama 16 s/d 30 hari kerja tanpa alasan yang sah dikenai sanksi hukuman disiplin sedang. • Penundaan KGB16-20 hari • Penundaan KP21-25 • Penurunan pangkat selama 1 tahun26-30 hari. 3. PNS yang tidak masuk kerja selama 31 s/d 45 hari kerja tanpa alasan yang sah dikenai sanksi: • Penurunan pangkat selama 3 tahun31-35 hari • Penurunan jabatan36-40 hari • Pembebasan jabatan 41-45 hari • Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat46 hari atau lebih
  • 11. 11 1. Tingkat hukuman disiplin  hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin, sedang, hukuman disiplin berat 2. Hukuman disiplin ringan : a. teguran lisan b. teguran tertulis c. pernyataan tidak puas secara tertulis 3. Hukuman disiplin sedang : a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun. b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun. c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun. 4. Hukuman disiplin berat : a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun. b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah. c. pembebasan dari jabatan. d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. e. pemberhentian tidak dengan hormat HUKUMAN DISIPLIN:
  • 12. 12 1. Dilihat dari jumlah ketidakhadiran. 2. Dilihat dari sifat dilakukannya pelanggaran; a. Ringan  tidak sengaja b. Sedang sengaja c. Berat  tidak ada 3. Dilihat dari dampak negatif yang timbul akibat pelanggaran a. Ringan  dampak negatif ke Unit Kerja yang bersangkutan b. Sedang  dampak negatif ke instansi yang bersangkutan c. Berat  dampak negatif ke pemerintah/negara 4. pelanggaran yang dilakukan terkait dengan penyalahgunaan wewenang, menerima hadiah/ pemberian yang berhubungan dengan jabatan dijatuhi jenis hukuman disiplin berat saja. 5. Pelangggaran yang terkait dengan pelayanan, hukuman disiplin ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (seperti Undang-Undang Pelayanan Publik). KRITERIA PENJATUHAN DISIPLIN:
  • 13. •Mendukung pembentukan profesionalisme PNS; •Memberikan kejelasan peran yang harus dijalankan dan produk yang harus dicapai oleh setiap PNS yang mendudukinya; •Memberikan kejelasan dan kepastian karier melalui jenjang yang ada; •Memberikan ukuran yang jelas terhadap kinerja dengan penetapan bobot angka kreditnya; 13 ARAH PENGEMBANGAN JABATAN ARAH PENGEMBANGAN JABATAN PENATAAN JABATAN STRUKTURAL PENATAAN JABATAN STRUKTURAL PENGEMBANGAN JABFUNG PERAMPINGAN STRUKTUR BIROKRASI RUU ASN • JABATAN ADMINISTRASI •JABATAN FUNGSIONAL •JES PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL JABATAN STRUKTURAL ESELON III SECARA SELEKTIF JABATAN STRUKTURAL ESELON III SECARA SELEKTIF Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
  • 14. RUANG LINGKUP/ISI POKOK RUU ASN  Mengatur manajemenAparatur Sipil Negara (PNS dan PTT) yang meliputi : 1. Jenis pegawaiASN; 2. Jenis JabatanASN; 3. Pengadaan Calon PegawaiASN; 4. Pengangkatan dalam Jabatan; 5. Netralitas Pegawai ASN; 6. Pejabat berwenang; 7. FungsiASN sebagai perekat NKRI; 8. Pembentukan dan Kewenangan KomisiAparatur Sipil Negara (KASN); 9. Penyelesaian Sengketa; 10. Batas Usia Pensiun (BUP); 11. Sanksi pidana.
  • 15. KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS SDM KONSEP MANAJEMEN STRATEGIS SDM Pendekatan RUU ASN adalah pengembangan potensi human capital, bukan pendekatan administrasi kepegawaian. Pendekatan RUU ASN adalah pengembangan potensi human capital, bukan pendekatan administrasi kepegawaian. 15
  • 16. AZAS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN ASN AZAS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN ASN 1. Kepastian hukum; 2. Profesionalitas; 3. Proporsionalitas; 4. Keterpaduan; 5. Delegasi; 6. Netralitas; 7. Akuntabilitas; 1. Kepastian hukum; 2. Profesionalitas; 3. Proporsionalitas; 4. Keterpaduan; 5. Delegasi; 6. Netralitas; 7. Akuntabilitas; 8. Efektif dan efisien; 9. Keterbukaan 10. Non-diskriminasi 11. Persatuan dan kesatuan; 12. Keadilan dan kesetaraan; 13. Kesejahteraan. 8. Efektif dan efisien; 9. Keterbukaan 10. Non-diskriminasi 11. Persatuan dan kesatuan; 12. Keadilan dan kesetaraan; 13. Kesejahteraan. 16
  • 17. PRINSIP PROFESI ASNPRINSIP PROFESI ASN Berlandaskan pada : 1. Nilai dasar; 2. Kode etik; 3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; 4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. Kualifikasi akademik; 6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; 7. Profesionalitas jabatan.Kepastian hukum. Berlandaskan pada : 1. Nilai dasar; 2. Kode etik; 3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; 4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. Kualifikasi akademik; 6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; 7. Profesionalitas jabatan.Kepastian hukum. 17
  • 18. NILAI DASAR PROFESI ASNNILAI DASAR PROFESI ASN 1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila; 2. Setia dan mempertahankan Undang- Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945; 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif; 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; 7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program Pemerintah; 1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila; 2. Setia dan mempertahankan Undang- Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945; 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif; 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; 7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program Pemerintah; 9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; 10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; 11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; 13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan 14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. 9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; 10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; 11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; 13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan 14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. KODE ETIK PROFESI ASN  Untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. KODE ETIK PROFESI ASN  Untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. 18
  • 19. Created by aba subagja 19