SlideShare a Scribd company logo
SETELAH ribut-ribut penutupan
lokalisasi Dolly Surabaya hi-
lang suara, kini dunia pekerja
seks komersial (PSK) kembali
mengheboh. Perhatian publik
terhentak oleh pemberitaan
tertangkapnya pekerja seks
berinisial AA yang luar biasa
mahal tarif kencannya. Seka-
li bercinta, pasangan mainnya
wajib merogoh kocek hingga
Rp. 80 juta / 3 jam.
Siapa sebenarnya sosok ber-
inisial AA yang ramai jadi ba-
han perbincangan publik itu?
Tak jelas, memang. Pihak Pol-
res Metro Jakarta Selatan sen­
diri belum mau membuka
keterangan tentang siapa se­
benarnya AA. Pasalnya, AA da-
lam kasus prostitusi online ini
belum menjadi tersangka. Ia
masih merupakan saksi, se-
hingga identitasnya tidak di-
ungkap ke depan publik.
“Soalnya dia saksi, jadi ti-
dak bisa kami informasikan.
Ter­sangkanya kan RA. Sam-
pai saat ini AA masih jadi saksi.
Sedangkan RA kami tahan de-
ngan pasal 296 dan 506 KUHP,”
tutur Kapolres Jaksel, Kombes
Pol Wahyu Hadiningrat.
Ketika berita penangkapan
mucikari RA merebak, sejak
Jumat lalu, berbagai forum,
jejaring sosial, maupun me-
dia online yang tersebar di du-
nia maya pergunjingan tentang
tertangkapnya artis AA ini te-
rus merebak. Tidak sedikit ne-
tizen yang meyakini bahwa ar-
tis berinisial AA itu tidak lain
adalah Amel Alvi.
Amel Alvi sendiri beberapa
kali turut bermain dalam se-
KEBERADAAN Komisi Pemberan-
tasan Korupsi (KPK), kini kembali
menarik perhatian publik. Rasan-
rasan gaya warungan pun lumayan
riuh. Ada yang bilang KPK telah
tinggal nama, akibat aksi kriminal-
isasi yang luar
biasa. Ada yang
m e n g a n g g a p
KPK kini seo-
lah jadi dagelan
yang nggak lucu.
Ada pula yang
m e n g a n g g a p,
bahwa kini KPK
tak bergigi lagi
sejak masuknya
kembali Taufiequrachman Ruki.
Pendek kata, ketika pagi tadi cang-
krukdiwarungkopi,CakPandumen-
dengar rasan-rasan miring tentang
KPK.Dan,CakPandupuntersenyum
menikmatinya. ”Sampeyan kok se-
nyam-senyum saja, Cak? Ngomong
dong...!” ajak seorang teman yang
ingin mendengar pendapat Cak Pan-
du. Namun, untuk menanggapi hara-
pan tersebut, Cak Pandu hanya mel-
ontar kalimat singkat: ”Kok senenge
kakehan omong...!”
Tentu saja, gaya Cak Pandu bisa
tertangkap setengah ngglece. Sebab,
Cak Pandu tahu, bahwa Senin lalu
KPK telah mendapatkan kiriman
rangkaian bunga. Dan, karangan
bunga tersebut dimaksudkan seba-
Pandu Budi Rahardjono
Surabaya Postsenin, 11 mei 2015 www.surabayapost.com I email: surabayapost@gmail.com Eceran Rp 3.000
Koran sore
• Bersambung ke Halaman 23
• Bersambung ke Halaman 23
• Bersambung ke Halaman 23
• Bersambung ke Halaman 23
Selamat Sore Cak
Salah Kaprah
JAKARTA-Wacana dilibatkan-
nya Tentara Nasional Indo-
nesia (TNI) sebagai penyidik
di Komisi Pemberantasan
Ko­rupsi (KPK) terus bergu-
lir. Suara masyarakat pro dan
kontra. Sementara keterliba-
tan TNI dalam penyidikan
be­lum ada undang-undang
yang bisa membenarkan. Di-
sisi lain, jika ada kasus yang
menimpa oknum polisi, kete-
gangan selalu mencuat. Se-
hingga membuat agenda
utama KPK sendiri yaitu
memberantas lembaga pe-
negak hukum dari korupsi
selalu terganjal.
Mengenai hal ini, pe­nga­
mat politik Ray Rangkuti
me­nanggapi setuju jika TNI
terlibat dalam penyidikan di
KPK. Menurutnya, wacana
penunjukkan perwira TNI
se­bagai penyidik merupakan
bentukreaksikerasdariKPK.
Karena hal ini, kata Ray, akan
menimbulkan sikap hormat
Saatnya Militer 'Berlaga' di KPK
Amel Alvi Menyangkal: 'AA Bukan Saya'
Misteri PSK Kelas Bintang, Sekali Kencan Tarif Rp. 80 juta/3 jam
Hanya Mau
Hotel Berbintang
Inilah wajah sosok yang menghe-
bohkan dunia maya. Dialah
Amel Alvi yang fotonya banyak
menghias media, dan yang satunya
lagi ada foto sosok berinisial AA
yang terjepret saat di Mapolres
Jakarta Selatan. Karena ada akun
yang mengaku milik Amel Alvi
membantah, bahwa AA bukanlah
dirinya, publik pun dirundung rasa
penasan. Polisi pun merasahasia-
kan siapa sosok yang berinial AA
itu. Kalau toh ada suara penjelas,
Kapolres Jaksel, Kombes Wahyu
Hadiningrat pun angkat bicara.
Namun, sebatas pada kronologis
penangkapannya. Bahwa, di salah
satu hotel berbintang, mucikari RA
yang kerap disapa Obbie ditang-
kap. Dari sinilah kemudian ada
pengakuan bahwa AA hanya mau
bercinta di hotel berbintang n
(foto: Amel Alvi dan AA)
Jakarta - Lembaga survei Po­li­
tical Communication Insti­tute
(PolcoMM) mencatat, ada tiga
menteri di Kabinet Kerja yang
mendapat penilaian negatif da-
lam survei di 15 media massa
nasional.
Ketiga menteri itu adalah,
Men­teri Hukum dan HAM, Ya­
son­naHamonanganLaoly,Men-
teri Koordinator Politik Hukum
dan Keamanan, Tedjo Edhy
Purdijatno dan Menteri En-
ergi dan Sumber Daya Mineral,
SudirmanSaid.
Dari riset PolcoMM selama
enam bulan terhadap 32.047
artikel di media massa, Yason-
na mendapat penilaian kinerja
negatif dengan nilai tertinggi,
yakni 6,7 persen. "Yasonna di-
anggap memberikan kontribu-
si atas konflik PPP dan Golkar,
juga dinilai kontroversial soal
pemberian remisi," kata Direk-
tur PolcoMM Institute, Heri
Budianto di Jakarta, Senin, 11
Mei 2015.
Urutan berikutnya adalah
TedjoEdhyPurdijatno.Menko-
polhukam ini mendapat porsi
kinerja negatif sebesar 6,3 per-
sen. Tedjo terbanyak menda-
pat sorotan karena pernyataan
kontroversialnya soal kisruh
KPK-Polri.
Sementara, posisi berikut-
nya yang dianggap memiliki ki-
nerja kurang memuaskan ada-
lah Menteri ESDM, Sudirman
Said. Ia mendapat persentase
sebesar 4,1 persen. "Selanjut-
nya baru Seskab, Andi Widja-
janto yang mendapat persenta-
si sebesar 3,1 persen. Ia dapat
tone pemberitaan negatif ka-
rena dianggap pihak yang men-
jauhkan Presiden dengan par-
tai pengusungnya," kata Heri
menambahkan.
Survei ini menggunakan me-
toderisetContentAnalysisdan
Discourse Analysis dengan pe-
riode riset 1-7 Mei 2015 n viv
Tiga Menteri Disorot Negatif
Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Mahfud MD menyatakan,
prajurit TNI bisa menjadi penyidik
di KPK. Ia mengatakan, mengacu
pada undang undang, penyidik Polri,
Kejaksaan dan Oditur Militer memi-
liki kedudukan yang sama.
"Peradilan Militer memang khusus
pidana untuk TNI dan yang disama­
kan. Tapi penyidiknya bisa dijadikan
penyidik KPK jika memenuhi syarat,"
ujarnya melalui akun twitternya @
mohmahfudmd,Senin,11Mei2015.
Mahfud mengatakan, tidak ada
pengecualian jika penyidik atau
oditur TNI direkrut KPK. Penyidik
Polri, kata Mahfud, pada dasarnya
disiapkan hanya untuk Polri, bukan
untuk KPK, tetapi bisa diperbantu-
kankeKPKkarenamemenuhisyarat
penyidik menurut undang-undang.
Mahfud MD:
TNI Bisa Bantu
Penyidik KPK

More Related Content

Similar to 01 utama

Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014
hastapurnama
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
Surabaya Post
 
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014hastapurnama
 
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013Refleksi bidang politik akhir tahun 2013
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013Beni Desrizal
 
23 berita utama
23 berita utama23 berita utama
23 berita utama
Surabaya Post
 
Pendapat umum pp
Pendapat umum ppPendapat umum pp
Pendapat umum pp
Karina Agustina Siregar
 
Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019
Harian Realitas
 
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus BaruRevisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Damar Juniarto
 
Revisi UU ITE Nafas Lama
Revisi UU ITE Nafas LamaRevisi UU ITE Nafas Lama
Revisi UU ITE Nafas Lama
ICT Watch
 
Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019
Harian Realitas
 
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 21 Februari 2014
Media Indonesia 21 Februari 2014Media Indonesia 21 Februari 2014
Media Indonesia 21 Februari 2014hastapurnama
 
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Idik Saeful Bahri
 
Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014
hastapurnama
 
Digital surya 09 november 2013
Digital surya 09 november 2013Digital surya 09 november 2013
Digital surya 09 november 2013
Portal Surya
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014
hastapurnama
 
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdfTUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
Kurniawan Putra
 
Ppt politik
Ppt politikPpt politik
Ppt politik
Chrestella Agustine
 

Similar to 01 utama (20)

Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014Media Indonesia 22 Februari 2014
Media Indonesia 22 Februari 2014
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
 
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013Refleksi bidang politik akhir tahun 2013
Refleksi bidang politik akhir tahun 2013
 
23 berita utama
23 berita utama23 berita utama
23 berita utama
 
23 berita utama
23 berita utama23 berita utama
23 berita utama
 
23 berita utama
23 berita utama23 berita utama
23 berita utama
 
Pendapat umum pp
Pendapat umum ppPendapat umum pp
Pendapat umum pp
 
Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019
 
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus BaruRevisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
 
Revisi UU ITE Nafas Lama
Revisi UU ITE Nafas LamaRevisi UU ITE Nafas Lama
Revisi UU ITE Nafas Lama
 
Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019
 
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
 
Media Indonesia 21 Februari 2014
Media Indonesia 21 Februari 2014Media Indonesia 21 Februari 2014
Media Indonesia 21 Februari 2014
 
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
 
Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014
 
Digital surya 09 november 2013
Digital surya 09 november 2013Digital surya 09 november 2013
Digital surya 09 november 2013
 
Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014
 
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdfTUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
TUGAS KELOMPOK SESI 13.pdf
 
Ppt politik
Ppt politikPpt politik
Ppt politik
 

More from Surabaya Post

23 sport
23 sport23 sport
23 sport
Surabaya Post
 
21 hiburan
21 hiburan21 hiburan
21 hiburan
Surabaya Post
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
Surabaya Post
 
18 city guide
18 city guide18 city guide
18 city guide
Surabaya Post
 
15 ekonomi
15 ekonomi15 ekonomi
15 ekonomi
Surabaya Post
 
11 surabaya
11 surabaya11 surabaya
11 surabaya
Surabaya Post
 
09 hukrim
09 hukrim09 hukrim
09 hukrim
Surabaya Post
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
Surabaya Post
 
06 wakil rakyat
06 wakil rakyat06 wakil rakyat
06 wakil rakyat
Surabaya Post
 
04 nasional
04 nasional04 nasional
04 nasional
Surabaya Post
 

More from Surabaya Post (20)

23 sport
23 sport23 sport
23 sport
 
22 pasar mal
22 pasar mal22 pasar mal
22 pasar mal
 
21 hiburan
21 hiburan21 hiburan
21 hiburan
 
20 hiburan
20 hiburan20 hiburan
20 hiburan
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
 
18 city guide
18 city guide18 city guide
18 city guide
 
17 surabaya
17 surabaya17 surabaya
17 surabaya
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi
15 ekonomi15 ekonomi
15 ekonomi
 
14 surabaya
14 surabaya14 surabaya
14 surabaya
 
12 13 surabaya
12 13 surabaya12 13 surabaya
12 13 surabaya
 
11 surabaya
11 surabaya11 surabaya
11 surabaya
 
10 pro bisnis
10 pro bisnis10 pro bisnis
10 pro bisnis
 
09 hukrim
09 hukrim09 hukrim
09 hukrim
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
 
07 hukrim
07 hukrim07 hukrim
07 hukrim
 
06 wakil rakyat
06 wakil rakyat06 wakil rakyat
06 wakil rakyat
 
05 politik
05 politik05 politik
05 politik
 
04 nasional
04 nasional04 nasional
04 nasional
 
03 nasional
03 nasional03 nasional
03 nasional
 

01 utama

  • 1. SETELAH ribut-ribut penutupan lokalisasi Dolly Surabaya hi- lang suara, kini dunia pekerja seks komersial (PSK) kembali mengheboh. Perhatian publik terhentak oleh pemberitaan tertangkapnya pekerja seks berinisial AA yang luar biasa mahal tarif kencannya. Seka- li bercinta, pasangan mainnya wajib merogoh kocek hingga Rp. 80 juta / 3 jam. Siapa sebenarnya sosok ber- inisial AA yang ramai jadi ba- han perbincangan publik itu? Tak jelas, memang. Pihak Pol- res Metro Jakarta Selatan sen­ diri belum mau membuka keterangan tentang siapa se­ benarnya AA. Pasalnya, AA da- lam kasus prostitusi online ini belum menjadi tersangka. Ia masih merupakan saksi, se- hingga identitasnya tidak di- ungkap ke depan publik. “Soalnya dia saksi, jadi ti- dak bisa kami informasikan. Ter­sangkanya kan RA. Sam- pai saat ini AA masih jadi saksi. Sedangkan RA kami tahan de- ngan pasal 296 dan 506 KUHP,” tutur Kapolres Jaksel, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat. Ketika berita penangkapan mucikari RA merebak, sejak Jumat lalu, berbagai forum, jejaring sosial, maupun me- dia online yang tersebar di du- nia maya pergunjingan tentang tertangkapnya artis AA ini te- rus merebak. Tidak sedikit ne- tizen yang meyakini bahwa ar- tis berinisial AA itu tidak lain adalah Amel Alvi. Amel Alvi sendiri beberapa kali turut bermain dalam se- KEBERADAAN Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK), kini kembali menarik perhatian publik. Rasan- rasan gaya warungan pun lumayan riuh. Ada yang bilang KPK telah tinggal nama, akibat aksi kriminal- isasi yang luar biasa. Ada yang m e n g a n g g a p KPK kini seo- lah jadi dagelan yang nggak lucu. Ada pula yang m e n g a n g g a p, bahwa kini KPK tak bergigi lagi sejak masuknya kembali Taufiequrachman Ruki. Pendek kata, ketika pagi tadi cang- krukdiwarungkopi,CakPandumen- dengar rasan-rasan miring tentang KPK.Dan,CakPandupuntersenyum menikmatinya. ”Sampeyan kok se- nyam-senyum saja, Cak? Ngomong dong...!” ajak seorang teman yang ingin mendengar pendapat Cak Pan- du. Namun, untuk menanggapi hara- pan tersebut, Cak Pandu hanya mel- ontar kalimat singkat: ”Kok senenge kakehan omong...!” Tentu saja, gaya Cak Pandu bisa tertangkap setengah ngglece. Sebab, Cak Pandu tahu, bahwa Senin lalu KPK telah mendapatkan kiriman rangkaian bunga. Dan, karangan bunga tersebut dimaksudkan seba- Pandu Budi Rahardjono Surabaya Postsenin, 11 mei 2015 www.surabayapost.com I email: surabayapost@gmail.com Eceran Rp 3.000 Koran sore • Bersambung ke Halaman 23 • Bersambung ke Halaman 23 • Bersambung ke Halaman 23 • Bersambung ke Halaman 23 Selamat Sore Cak Salah Kaprah JAKARTA-Wacana dilibatkan- nya Tentara Nasional Indo- nesia (TNI) sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK) terus bergu- lir. Suara masyarakat pro dan kontra. Sementara keterliba- tan TNI dalam penyidikan be­lum ada undang-undang yang bisa membenarkan. Di- sisi lain, jika ada kasus yang menimpa oknum polisi, kete- gangan selalu mencuat. Se- hingga membuat agenda utama KPK sendiri yaitu memberantas lembaga pe- negak hukum dari korupsi selalu terganjal. Mengenai hal ini, pe­nga­ mat politik Ray Rangkuti me­nanggapi setuju jika TNI terlibat dalam penyidikan di KPK. Menurutnya, wacana penunjukkan perwira TNI se­bagai penyidik merupakan bentukreaksikerasdariKPK. Karena hal ini, kata Ray, akan menimbulkan sikap hormat Saatnya Militer 'Berlaga' di KPK Amel Alvi Menyangkal: 'AA Bukan Saya' Misteri PSK Kelas Bintang, Sekali Kencan Tarif Rp. 80 juta/3 jam Hanya Mau Hotel Berbintang Inilah wajah sosok yang menghe- bohkan dunia maya. Dialah Amel Alvi yang fotonya banyak menghias media, dan yang satunya lagi ada foto sosok berinisial AA yang terjepret saat di Mapolres Jakarta Selatan. Karena ada akun yang mengaku milik Amel Alvi membantah, bahwa AA bukanlah dirinya, publik pun dirundung rasa penasan. Polisi pun merasahasia- kan siapa sosok yang berinial AA itu. Kalau toh ada suara penjelas, Kapolres Jaksel, Kombes Wahyu Hadiningrat pun angkat bicara. Namun, sebatas pada kronologis penangkapannya. Bahwa, di salah satu hotel berbintang, mucikari RA yang kerap disapa Obbie ditang- kap. Dari sinilah kemudian ada pengakuan bahwa AA hanya mau bercinta di hotel berbintang n (foto: Amel Alvi dan AA) Jakarta - Lembaga survei Po­li­ tical Communication Insti­tute (PolcoMM) mencatat, ada tiga menteri di Kabinet Kerja yang mendapat penilaian negatif da- lam survei di 15 media massa nasional. Ketiga menteri itu adalah, Men­teri Hukum dan HAM, Ya­ son­naHamonanganLaoly,Men- teri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno dan Menteri En- ergi dan Sumber Daya Mineral, SudirmanSaid. Dari riset PolcoMM selama enam bulan terhadap 32.047 artikel di media massa, Yason- na mendapat penilaian kinerja negatif dengan nilai tertinggi, yakni 6,7 persen. "Yasonna di- anggap memberikan kontribu- si atas konflik PPP dan Golkar, juga dinilai kontroversial soal pemberian remisi," kata Direk- tur PolcoMM Institute, Heri Budianto di Jakarta, Senin, 11 Mei 2015. Urutan berikutnya adalah TedjoEdhyPurdijatno.Menko- polhukam ini mendapat porsi kinerja negatif sebesar 6,3 per- sen. Tedjo terbanyak menda- pat sorotan karena pernyataan kontroversialnya soal kisruh KPK-Polri. Sementara, posisi berikut- nya yang dianggap memiliki ki- nerja kurang memuaskan ada- lah Menteri ESDM, Sudirman Said. Ia mendapat persentase sebesar 4,1 persen. "Selanjut- nya baru Seskab, Andi Widja- janto yang mendapat persenta- si sebesar 3,1 persen. Ia dapat tone pemberitaan negatif ka- rena dianggap pihak yang men- jauhkan Presiden dengan par- tai pengusungnya," kata Heri menambahkan. Survei ini menggunakan me- toderisetContentAnalysisdan Discourse Analysis dengan pe- riode riset 1-7 Mei 2015 n viv Tiga Menteri Disorot Negatif Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan, prajurit TNI bisa menjadi penyidik di KPK. Ia mengatakan, mengacu pada undang undang, penyidik Polri, Kejaksaan dan Oditur Militer memi- liki kedudukan yang sama. "Peradilan Militer memang khusus pidana untuk TNI dan yang disama­ kan. Tapi penyidiknya bisa dijadikan penyidik KPK jika memenuhi syarat," ujarnya melalui akun twitternya @ mohmahfudmd,Senin,11Mei2015. Mahfud mengatakan, tidak ada pengecualian jika penyidik atau oditur TNI direkrut KPK. Penyidik Polri, kata Mahfud, pada dasarnya disiapkan hanya untuk Polri, bukan untuk KPK, tetapi bisa diperbantu- kankeKPKkarenamemenuhisyarat penyidik menurut undang-undang. Mahfud MD: TNI Bisa Bantu Penyidik KPK