2. DAFTAR PEKERJAAN TENAGA KESEHATAN LINKUNGAN DI PUSKESMAS
Pengawasan air IRTP Diklat
rumah HSP Penanggung jawab laporan
TTU Sanitasi dasar Pelayanan
TPM SPAL
Pengendalian vektor TPS
Pembinaan TP2 Sanitasi sekolah
STBM Depot air minum
ODF Koordinasi
EHRA Pelaporan
Klinik sanitasi Surveilans
Limbah medis PDAM
IS Jaga PHBS
Jentik CTPS
Penyuluhan Fogging
Piket Data sarkes
4. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna
mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Kegiatan
Kualitas
lingkungan yang
sehat
Fisik, kimia,
biologi, dan sosial
Mencegah
penyakit dan/atau
gangguan
kesehatan
5. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
Upaya preventif,
promotif, dan kuratif
Terpadu dan
berkesinambungan
TUJUAN KHUSUS
Menurunkan angka
penyakit dan/atau
gangguan kesehatan
Meningkatnya
pengetahuan, kesadaran,
kemampuan, dan PHBS
Keterpaduan kegiatan
lintas program dan sektor
TUJUAN
7. KONSELING
•Hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan lingkungan dengan
pasien, bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan.
Pengertian:
•Pasien
Sasaran:
•Tenaga Kesehatan Lingkungan
Pelaksana:
•Terintegrasi dengan pelayanan pengobatan dan/atau perawatan.
Metode
•Daftar pertanyaan, alat peraga, contoh, cetak, dan elektronik.
Media
•Setiap hari kerja
Waktu
8. INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
•Kegiatan pemeriksaan dan pengamatan media lingkungan
dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan
baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas
lingkungan.
Pengertian:
•Pengamatan fisik media lingkungan
•Pengukuran media lingkungan di lokasi
•Uji laboratorium
•Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
Metode
•Inspeksi kesehatan lingkungan sebagai tindak lanjut hasil
konseling dilaksanakan sesuai kesepakatan antara tenaga
kesehatan lingkungan dengan pasien, dalam kurun waktu 24
(dua puluh empat) jam setelah konseling.
Waktu
9. METODE PENGAMATAN FISIK MEDIA LINGKUNGAN
Pangan
•Mengamati kondisi kualitas
media pangan yang
memenuhi prinsip higiene
sanitasi pengelolaan pangan.
Tanah
•Mengamati kondisi kualitas
tanah yang berpotensi
sebagai media penyakit.
Vektor & binatang pembawa
penyakit
•Mengamati tanda kehidupan
vektor dan binatang pembawa
penyakit.
Sarana & bangunan
•Mengamati dan memeriksa
kondisi kualitas bangunan
dan sarana tempat tinggal.
Air
•Mengamati kualitas dan
sarana penyediaan air minum
dan air bersih.
Udara
•Mengamati ketersediaan,
kebersihan, dan mengukur
luas ventilasi.
10. METODE PENGUKURAN MEDIA LINGKUNGAN DI LOKASI DAN UJI DI LABORATRIUM
Pengukuran media
lingkungan di lokasi
•Pengukuran media
lingkungan di lokasi
•Menggunakan alat
untuk mengetahui
kualitas media
lingkungan
•Hasilnya langsung
diketahui di lapangan
Uji Laboratorium
•Hasil pengukuran di
lokasi memerlukan
penegasan
•Uji laboratorium yang
terakreditasi sesuai
parameternya
11. METODE ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN
Identifikasi bahaya
• Mengenal dampak buruk kesehatan oleh pajanan suatu bahan dan memastikan mutu serta bukti
pendukung.
Evaluasi dosis respon
• Melihat daya racun suatu bahan atau menjelaskan bagaimana pajanan (cara, dosis, frekuensi, dan durasi)
suatu bahan berdampak pada kesehatan.
Pengukuran pajanan
• Perkiraan besaran, frekuensi, dan lama pajanan terhadap manusia oleh suatu bahan melalui semua jalur dan
menghasilkan perkiraan pajanan.
Penetapan Risiko
• Mengintegrasikan daya racun dan pajanan ke “perkiraan batas atas” risiko kesehatan dalam suatu bahan.
12. INTERVENSI KESEHATAN LINGKUNGAN
•Tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
Pengertian
•Komunikasi, informasi, dan edukasi
•Penggerakan/pemberdayaan masyarakat
•Perbaikan dan pembangunan sarana
•Pengembangan teknologi tepat guna
•Rekayasa lingkungan
Metode:
13. METODE INTERVENSI KESEHATAN LINGKUNGAN
Komunikasi, informasi,
dan edukasi
Meningkatkan, secara bertahap, pengetahuan, kesadaran, dan perilaku masyarakat terhadap masalah
kesehatan dan upaya yang diperlukan sehingga dapat mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan
akibat faktor risiko lingkungan.
Penggerakan/
pemberdayaan
masyarakat
Memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui kerja bersama (gotong royong) yang
melibatkan semua unsur masyarakat termasuk pemerintah setempat dan dilakukan secara berkala.
Perbaikan dan
pembangunan sarana
Meningkatkan akses terhadap air minum, sanitasi, sarana perumahan, sarana pembuangan air limbah
dan sampah, serta sarana kesehatan lingkungan lainnya yang memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan lingkungan.
Pengembangan teknologi
tepat guna
Alternatif untuk menurunkan atau menghilangkan faktor risiko penyebab penyakit dan/atau gangguan
kesehatan, dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, memanfaatkan sumber daya yang ada, dibuat
sesuai kebutuhan, bersifat efektif dan efisien, praktis dan mudah diterapkan/dioperasikan,
pemeliharaannya mudah, serta mudah dikembangkan.
Rekayasa lingkungan Mengubah media lingkungan atau kondisi lingkungan untuk mencegah pajanan agen penyakit baik yang
bersifat fisik, biologi, maupun kimia serta gangguan dari vektor dan binatang pembawa penyakit.
14. CATATAN
Dalam melaksanakan program kesehatan atau pengawasan kualitas media lingkungan, tenaga kesehatan lingkungan
berhak atas:
Akses informasi yang diperlukan
Memasuki tempat yang dicurigai
berpotensi faktor risiko lingkungan
Pengambilan dan pengujian sampel
dan/atau biomarker.
Tenaga kesehatan lingkungan di puskesmas harus melakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan/atau intervensi
kesehatan lingkungan sesuai peraturan pada:
Permukiman Tempat kerja Tempat rekreasi Tempat umum
Dalam rangka melaksanakan:
Program kesehatan
Pengawasan kualitas media
lingkungan secara berkala
Penanggulangan KLB/wabah
Kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan dan/atau intervensi kesehatan lingkungan dapat dilaksanakan di luar jam
kerja puskesmas.
15. CATATAN
Kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan dan/atau intervensi
kesehatan lingkungan dapat
dilakukan secara terintegrasi dengan
kegiatan lintas program dan lintas
sektor yang terkait.
Dalam hal Intervensi kesehatan
lingkungan secara terintegrasi
memerlukan koordinasi lintas sektor
dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat wajib
melaporkan kepada Bupati/Walikota.
Apabila hasil analisis faktor risiko lingkungan dalam
pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan menunjukkan
besar dan luasnya potensi risiko sampai di luar wilayah
kerjanya, tenaga kesehatan lingkungan wajib menyampaikan
laporan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat melalui kepala Puskesmas untuk dilakukan
intervensi kesehatan lingkungan secara terintegrasi.
16. SUMBER DAYA
• Satu orang tenaga kesehatan lingkungan.
SDM
• APBN, APBD, masyarakat, dan sumber lain yang sah.
Dana
• Ruang Konseling
• Ruang yang digunakan bersama dengan ruangan promosi kesehatan
• Laboratorium terintegrasi
• Peralatan yang dibutuhkan dalam intervensi kesehatan lingkungan
• Media komunikasi, informasi, dan edukasi
Sarana & prasarana
17. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Kinerja puskesmas dan
indikator penilaian
akreditasi puskesmas.
Pelaksanaan
pengawasan kualitas
media lingkungan dalam
rangka program
kesehatan.
Pertemuan integrasi
lintas program.
18. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Setiap pasien yang diberikan pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas wajib
dicatat dalam lembar status kesehatan
lingkungan pasien.
Lembar status kesehatan lingkungan pasien
merupakan kesimpulan hasil konseling,
hasil inspeksi kesehatan lingkungan, dan
intervensi kesehatan lingkungan.
Puskesmas wajib menyampaikan laporan
kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
secara berkala kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Laporan kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan merupakan bahan
pertimbangan kebijakan kesehatan
lingkungan Kabupaten/Kota.
Dalam hal pasien yang diberikan pelayanan kesehatan
lingkungan bertempat tinggal di luar wilayah
Puskesmas maka kepala Puskesmas wajib melapor
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat untuk ditindaklanjuti.
20. DAFTAR PERALATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGGUNA
Peralatan
Pengguna
Asisten Teknisi
Sanitarian
Teknisi Sanitarian
Pratama
Sanitarian
Teknisi Sanitarian
Madya
Teknisi Sanitarian
Utama
Water contamination monitoring test kit
Water quality GPS multi parameter
Simple water test kit
Waste water test kit
Water test kit for microbiology
Public places inspection test kit
Environment air quality monitoring
Indoor air inspection test kit
Complete multi gas monitor for ambient
Hospital air contamination test
Stack gas and dust sampler
Portable gas sampler
Radiation inspection kit
Soil test kit
Digital soil monitoring test kit
Kitchen hygiene inspection kit
Microbiology food detection kit
Portable food contamination test kit
Food detection kit