Laporan mendeskripsikan kegiatan ON-1 dan ON-2 yang dilaksanakan oleh tim pendamping implementasi Kurikulum 2013 di dua SMA. Laporan mencakup profil tim pendamping, agenda kegiatan, dan hasil pengamatan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah tersebut yang menemukan beberapa permasalahan seperti KTSP dan pembelajaran.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Rintisan
1. LAPORAN KEGIATAN 0N-1/ON-2
PENDAMPING IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2015
Disusun Oleh Tim Pendamping Implementasi Kurikulum 2013
1. Haron, S.Pd. (Koordinator)
2. Sisilia Edwihartin Merry Noviana, S.Pd. (Anggota)
3. Kornelia K. Kusumajayati, S.Pd. (Anggota)
4. Stepanus Adriansen, S.Pd. (Anggota)
5. Dodi Hendri Padafani, S.Pd. (Anggota)
DINAS PENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LANDAK
SMA NEGERI 1 NGABANG
2. 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum
2013 menetapkan bahwa Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas
mulai tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran
2013/2014 pada kelas X di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan
secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan Surat Edaran
Menteri Pendidika dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/ KR/2013 tanggal 8 November 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013 diperluas di seluruh SMA
pada kelas X dan XI. Setelah melalui evaluasi dan masukan dari berbagai kalangan pelaksana di
sekolah ditemukan beberapa kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum
lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih
ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali
implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
termasuk SMA mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015.
Penataan implementasi Kurikulum 2013 meliputi penyempurnaan konsep Kurikulum
2013 dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu semester
menggunakan Kurikulum 2013, pada semester dua kembali menggunakan Kurikulum Tahun
2006 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
selama tiga semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan
rintisan penerapan Kurikulum 2013. Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan
Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah
rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMA rintisan tersebut terdiri atas 1.163 SMA sasaran,
972 SMA mandiri, dan 21 SMA pelaksana Kurikulum 2013 satu semester yang telah
diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Terhadap
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 2
3. SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan pembinaan dalam bentuk
pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013
bagi guru dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Sedangkan pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA.
Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 2.156 SMA rintisan
yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Mempertimbangkan sebaran lokasi dan
jumlah SMA rintisan per kabupaten/kota yang bervariasi, maka pendampingan dikelompokkan
dalam 300 klaster, setiap klaster terdiri atas beberapa SMA. Pada setiap klaster ditetapkan satu
SMA Induk Klaster yang berfungsi sebagai koordinator pelaksanaan pendampingan dalam
klasternya. Pembiayaan kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di SMA
menggunakan skema dana bantuan sosial (bansos) yang diterimakan oleh 300 SMA Induk
Klaster.
Kebijakan pembinaan kepada SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 akan
diberikan melalui pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi kepala
sekolah dan guru kelas XII. Direktorat Pembinaan SMA sesuai tugas dan fungsinya akan
melakukan pembinaan dalam bentuk pendampingan di semua SMA rintisan. Pendekatan
pendampingan yang akan digunakan pada tahun 2015 adalah melibatkan, memberdayakan,
dan meningkatkan partisipasi semua unsur sekolah (whole school) dalam mendukung
implementasi Kurikulum 2013 melalui In-House Training (IHT) di semua SMA rintisan. Untuk
itu diselenggarakan In-House Training Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di semua
SMA rintisan termasuk SMA Negeri 1 Ngabang tahun 2015. Sebagai tindak lanjut kegiatan IHT ini
dilaksanakanlah kegiatan ON-1 dan ON-2 di sekolah-sekolah klaster masing-masing.
B. Tujuan Kegiatan ON
Kegiatan kunjungan Tim Pendamping ke sekolah (ON) dilaksanakan dua kali oleh lima
orang Tim Pendamping. Kegiatan Ini bertujuan untuk memantapkan dan memperkuat,
menggali keberhasilan dan permasalahan, dan memberikaan solusi permasalahan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 3
4. BAB II
PELAKSANAAN
A. Profil Tim Pendamping
1. a. Nama : Haron, S.Pd
b. Tempat, Tanggal Lahir : Merbang, 9 Oktober 1973
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : S1
e. Alamat Rumah : Dusun Pulau Bendu Desa Hilir Tengah Ngabang
Kabupaten landak
f. No. HP : 085252368369
g. email : haronsma1ngb@gmail.com
h. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabang
i. Mata Pelajaran yang diampu : Bahasa Indonesia Kelas
j. PENGALAMAN
PELATIHAN/WORKSHOP/BIMTEK
a. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014
b. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014
c. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015
2. a. Nama : Sisilia Edwihartin Merry Noviana, S.Pd.
b. Tempat, Tanggal Lahir : Rawak, 23 November 1977
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : S1
e. Alamat Rumah : Dusun Hilir Tengah II Ngabang
Kabupaten landak
f. No. HP : 081256524874
g. email : sisiliaheri@gmail.com
h. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabang
i. Mata Pelajaran yang diampu : Matematika
j. Pengalaman
Pelatihan/Workshop/Bimtek
a. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014
b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015
3. a. Nama : Kornelia K. Kusumajayati, S.Pd
b. Tempat, Tanggal Lahir : Pontianak, 21 Januari 1977
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pendidikan : S1
e. Alamat Rumah : G g.Me rdek a II No.3 7 Kec . Ngabang
Kabupaten landak
f. No. HP : 0 853 860 523 77
g. email : korneliayoyo@gmail.com
h. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabang
i. Mata Pelajaran yang diampu : Bahasa Inggris
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 4
5. j. Pengalaman
Pelatihan/Workshop/Bimtek
a. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014
b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015
4. a. Nama : Stepanus Adriansen, S.Pd
b. Tempat, Tanggal Lahir : Tampi Bide, 24 September 1989
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : S1 Pendidikan Sejarah
e. Alamat Rumah : Dusun Tampi Bide RT.001 Desa Andeng
Kecamatan Sengah
f. No. HP : 085787752644
g. email : stepanus_1989@yahoo.com
h. Nama SMA : SMA Santo Benediktus, Pahauman
i. Mata Pelajaran yang diampu : Sejarah
j. Pengalaman
Pelatihan/Workshop/Bimtek
a. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014
b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015
5. a. Nama : Dodi Hendri Padafani, S.Pd
b. Tempat, Tanggal Lahir : Putussibau, 31 Oktober 1984
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : S1
e. Alamat Rumah : Dusun Pahauman, Desa Pahauman
Kec. Sengah Temila. Kab. Landak
f. No. HP : 085391739623
g. email : dpadafani@gmail.co.id
h. Nama SMA
i. Mata Pelajaran yang diampu
j. PENGALAMAN
PELATIHAN/WORKSHOP/BIMTEK
a. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014
b. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014
c. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015
B. Waktu dan Tempat
1. Kegiatan ON-1
Keiatan ON-1 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada
tanggal 27 - 28 di SMA Negeri 1 Ngabang dan tanggal 29 - 30 di SMA Santo
Benediktus Pahauman
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 5
6. 2. Kegiatan ON-2
Keiatan ON-2 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada
tanggal 29 – 30 Januari 2016 di SMA Negeri 1 Ngabang dan tanggal 4 - 5 Februari
2016 di SMA Santo Benediktus Pahauman
C. Agenda Kegiatan
1. On-1
Kegiatan ON-1 pada SMA Negeri 1 Ngabang dilaksanakan pada tanggal 27-28
Oktober 2015. Pada tanggal 27 Oktober 2015 dilaksanakan temu awal dan
pengamatan KTSP, RPP, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari
berikutnya tanggal 28 Oktober 2015 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil
pengamatan, identifikasi keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.
Selanjutnya pada tanggal 29-30 Oktober 2015 dilaksanakan kegiatan ON-1
pada SMA Santo Benediktus Pahauman dengan agenda yang sama yaitu Pada
tanggal 29 Oktober 2015 dilaksanakan temu awal dan pengamatan KTSP, RPP,
Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari berikutnya tanggal 30
Oktober 2015 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil pengamatan, identifikasi
keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.
2. On-2
Kegiatan ON-2 pada SMA Negeri 1 Ngabang dilaksanakan pada tanggal 29 –
30 Januari 2016. Pada tanggal 30 Januari 2016 dilaksanakan temu awal dan
pengamatan KTSP, RPP, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari
berikutnya tanggal 30 Januari 2016 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil
pengamatan, identifikasi keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.
Selanjutnya pada tanggal tanggal 4 - 5 Februari 2016 dilaksanakan kegiatan
ON-1 pada SMA Santo Benediktus Pahauman dengan agenda yang sama yaitu Pada
tanggal 4 Februari 2016 dilaksanakan temu awal dan pengamatan KTSP, RPP,
Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari berikutnya tanggal 5
Februari 2016 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil pengamatan, identifikasi
keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 6
7. D. Pengamatan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan ON-1 terdapat beberapa
permasalahan, yaitu:
1. SMA Negeri 1 Ngabang
a. KTSP
SMA Negeri 1 Ngabang telah menyusun Kurikulum tingkat Satuan
Pendidikan. Namun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut belum
disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaalimantan Barat,
kalender Pendidikan yang termuat dalam KTSP hanya satu semester, dan
beberapa kegiatan Pengembangan Diri/Ekstra Kurikuler belum termuat dalam
KTSP. Sehubungan dengan hal itu, tim pendamping Implementasi Kurikulum
2013 memberikan saran/tindak lanjut kepada sekolah untuk merevisi kembali
KTSP sesuai dengan permasalahan dan mengesahkan pemberlakuan KTSP kepada
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.
b. Peminatan, Lintas Minat, Pendalaman Minat
Sekolah memiliki peminatan MIPA dan IPS, Lintas Minat MIPA, IPS, dan
Bahasa dan Budaya. Namun sekolah mengalami kesulitan untuk memenuhi
pilihan lintas siswa karena terbatasnya fasilitas dan tenaga pendidik. Sran
dan tindak lanjut yang diberikan adalah sekolah mengusulkan penambahan
tenaga guru dan sarana sekolah yang diperlukan. Jika sekolah belum dapat
memenuhi semua pilihan minat dan lintas minat, perlu adanya sosialisasi yang
baik kepada orang tua/wali siswa. Sekolah perlu mengoptimalkan peran guru BK
dalam layanan konseling yang terkait dengan pemilihan peminatan dan lintas
minat.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Semua guaru sudah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu dan kelas yang diajar. Namun masih ada
mata pelajaran yang penjabaran indikatornya belum sesuai dengan Kompetensi
Dasar. Masih ada guru yang tidak membawa RPP pada saat mengajar. Solusi dan
tindak lanjut yang diberikan adalah guru pendamping perlu memberikan
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 7
8. pendampingan kembali kepada guru yang bersangkutan. Sebaiknya setiap guru
yang mengajar membawa RPP yang telah disusunnya dan menggunakan RPP
sebagai pedoman mengajar.
d. Pembelajaran
Guru sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam mengajar. Namun beberapa
guru menggunakan metode ceramah secara dominan. Dalam beberapa
pembelajaran model pembelajaran cenderung statis, kurang variatif (misalnya:
metode yang dominan dipilih adalah diskusi). Masih ada guru yang masuk ke
kelas langsung mengajar, lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Masih ada
guru yang lupa menyampaikan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Solusi dan tindak lanjut yang diberikan adalah metode ceramah sebaiknya
digunakan sebagaai pengantar awal dan penjelasan instruksi/perintah kerja
kepada siswa. Metode mengajar hendaknya bervariasi. Guru perlu
menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum membahas materi. Sebaiknya guru
mengajak siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari, agar siswa dapat menerapkan pengalaman belajarnya dalam kehidupan
nyata.
e. Penilaian
Semua guru sudah memiliki instrumen penilaian autentik, prosedur penyusunan
soal sangat baik (ada kisi-kisi soal, naskah soal, kunci jawaban, dan pedoman
penilaian/penskoran) Terdapat sebagian soal yang disusun oleh guru berisi
pertanyaan yang meminta jawaban berpikir tingkat rendah (mengingat).
Beberapa pertanyaan untuk soal uraian tidak menggunakan kata kerja opersional
yang tepat. Contohnya: bentuk soal tes tertulis, pertanyaannya meminta siswa
menyebutkan. Saran dan tindak lanjut yang diberikan adalah soal yang disusun
oleh guru hendaknya mengarah kepada cara siswa untuk berpikir tingkat tinggi
dengan menyusun soal-saol HOTS. Butir soal hendaknya disusun dengan kata
kerja operasional.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 8
9. f. Kepramukaan
Sekolah sudah mencoba melaksanakan aktualisasi kepramukaan. Belum
semua guru melakukan analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan
nilai-nilai kepramukaan atau SKU. Sebagian guru yang sudah melakukan analisis
linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan atau SKU,
tetapi belum ada diaktualisasikan. Belum ada jadwal aktualisasi kepramukaan
dari sekolah. Disarankan keada sekolah: sebaiknya semua guru mata pelajaran
melakukan analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai
kepramukaan atau SKU Analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan
nilai-nilai kepramukaan atau SKU yang sudah ada hendaknya dicoba untuk
diaktualisasikan. Sekolah sebaiknya menyusun program dan jadwal aktualisasi
kepramukaan sehingga aktualisasi kepramukaan dapat dilaksanakan dengan baik.
g. Mulok
Sekolah memiliki mata pelajaran mulok. Penetapan mata pelajaran mulok di
sekolah tidak melalui proses inventarisasi, analisis, dan pengusulan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten. Sehubungan dengan hal itu, tim
pendamping menyarankan kepada sekolah agar sebelum menetapkan mata
pelajaran mulok di sekolah, sebaiknya sekolah menginventarisasi potensi dan
keunggulan apa saja yang ada di sekitar sekolah. Hasil inventarisasi kemudian di
analisis untuk menentukan potensi apa yang cocok untuk dijadikan mata
pelajaran mulok, lalu sekolah mengajukan usulan mata pelajaran mulok kepada
Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten.
h. Budaya sekolah
Sekolah sudah membudayakan beberapa hal positif, seperti: wajib mengikuti
apel pagi bagi guru dan siswa, kegiatan Jumat Bersih setiap hari Jumat, berdoa
sebelum dan sesudah belajar. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan
akademik maupun nonakademik. Namun sekolah memiliki dana yang terbatas
untuk mengikutsertakan siswa dalam setiap event, sehingga tidak semua
kegiatan/event lomba dapat dikuti oleh siswa. Sekolah memiliki dana yang
terbatas untuk membangun dan menata taman sekolah sehingga program belum
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 9
10. berjalan dengan maksimal, pelaksanaannya sebisanya saja. Sebaiknya sekolah
menggali sumber keuangan lain yang mandiri (tidak hanya berharap dari sumber-
sumber keuangan yang berasal dari pemerintah. Misalnya menggalang atau
menghimpun dana dari sumbangan yang tidak bersifat mengikat, sehingga
keperluan dana untuk kegiatan lomba prestasi dan menata taman sekolah dapat
terlaksana. Sekolah dapat menyusun program dengan skala prioritas agar budaya
3P dapat dijalankan secara optimal.
2. SMA Santo Benediktus Pahauman
a. KTSP
SMA Santo Benediktus Pahauman telah menyusun Kurikulum tingkat
Satuan Pendidikan. Sebagian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut
sudah disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Barat khususnya dokumen 1, kalender Pendidikan yang termuat dalam KTSP
hanya satu semester, dan beberapa kegiatan Pengembangan Diri/Ekstra
Kurikuler belum termuat dalam KTSP. Sehubungan dengan hal itu, tim
pendamping Implementasi Kurikulum 2013 memberikan saran/tindak lanjut
kepada sekolah untuk merevisi kembali KTSP sesuai dengan permasalahan dan
mengesahkan pemberlakuan KTSP kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Barat.
b. Peminatan, Lintas Minat, Pendalaman Minat
Sekolah memiliki peminatan MIPA dan IPS, Lintas Minat MIPA, dan IPS
Namun sekolah mengalami kesulitan untuk memenuhi pilihan lintas siswa karena
terbatasnya fasilitas dan tenaga pendidik. Sran dan tindak lanjut yang diberikan
adalah sekolah mengusulkan penambahan tenaga guru dan sarana sekolah yang
diperlukan. Jika sekolah belum dapat memenuhi semua pilihan minat dan lintas
minat, perlu adanya sosialisasi yang baik kepada orang tua/wali siswa. Sekolah
perlu mengoptimalkan peran guru BK dalam layanan konseling yang terkait
dengan pemilihan peminatan dan lintas minat.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 10
11. c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Semua guaru sudah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu dan kelas yang diajar. Namun masih ada
mata pelajaran yang penjabaran indikatornya belum sesuai dengan Kompetensi
Dasar. Masih ada guru yang tidak membawa RPP pada saat mengajar. Solusi dan
tindak lanjut yang diberikan adalah guru pendamping perlu memberikan
pendampingan kembali kepada guru yang bersangkutan. Sebaiknya setiap guru
yang mengajar membawa RPP yang telah disusunnya dan menggunakan RPP
sebagai pedoman mengajar.
d. Pembelajaran
Guru sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam mengajar. Namun beberapa
guru menggunakan metode ceramah secara dominan. Dalam beberapa
pembelajaran model pembelajaran cenderung statis, kurang variatif Masih ada
guru yang masuk ke kelas langsung mengajar, lupa menyampaikan tujuan
pembelajaran. Masih ada guru yang lupa menyampaikan keterkaitan materi
dengan kehidupan sehari-hari. Solusi dan tindak lanjut yang diberikan adalah
metode ceramah sebaiknya digunakan sebagai pengantar awal dan penjelasan
instruksi/perintah kerja kepada siswa. Metode mengajar hendaknya bervariasi.
Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum membahas materi.
Sebaiknya guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat menerapkan pengalaman belajarnya
dalam kehidupan nyata.
e. Penilaian
Semua guru sudah memiliki instrumen penilaian autentik, prosedur penyusunan
soal sangat baik (ada kisi-kisi soal, naskah soal, kunci jawaban, dan pedoman
penilaian/penskoran) Terdapat sebagian soal yang disusun oleh guru berisi
pertanyaan yang meminta jawaban berpikir tingkat rendah (mengingat).
Beberapa pertanyaan untuk soal uraian tidak menggunakan kata kerja opersional
yang tepat. Contohnya: bentuk soal tes tertulis, pertanyaannya meminta siswa
menyebutkan. Saran dan tindak lanjut yang diberikan adalah soal yang disusun
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 11
12. oleh guru hendaknya mengarah kepada cara siswa untuk berpikir tingkat tinggi
dengan menyusun soal-saol HOTS. Butir soal hendaknya disusun dengan kata
kerja operasional.
f. Kepramukaan
Sekolah sudah mencoba melaksanakan aktualisasi kepramukaan, namun
belum terintegrasi dengan mata pelajaran, semua guru belum melakukan
analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan
atau SKU. Belum ada jadwal aktualisasi kepramukaan dari sekolah. Disarankan
kepada sekolah: sebaiknya semua guru mata pelajaran melakukan analisis
linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan atau SKU
Analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan
atau SKU yang sudah ada hendaknya dicoba untuk diaktualisasikan. Sekolah
sebaiknya menyusun program dan jadwal aktualisasi kepramukaan sehingga
aktualisasi kepramukaan dapat dilaksanakan dengan baik.
g. Mulok
Sekolah belum memiliki mata pelajaran mulok. Sehubungan dengan hal itu,
tim pendamping menyarankan kepada sekolah agar segera melakukan persiapan
penetapkan mata pelajaran mulok di sekolah, dengan prosedur inventarisasi
potensi dan keunggulan apa saja yang ada di sekitar sekolah. Hasil inventarisasi
kemudian di analisis untuk menentukan potensi apa yang cocok untuk dijadikan
mata pelajaran mulok, lalu sekolah mengajukan usulan mata pelajaran mulok
kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten.
h. Budaya sekolah
Sekolah sudah membudayakan beberapa hal positif, seperti: berdoa sebelum
dan sesudah belajar, mewajibkan mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler
baik olahraga, seni, bahasa ataupun computer, mengikutsertakan siswa dalam
perlombaan akademik maupun nonakademik. Sekolah memiliki dana yang masih
cukup terbatas untuk mengikutsertakan siswa dalam setiap event, sehingga tidak
semua kegiatan/event lomba dapat dikuti oleh siswa. Sekolah memiliki dana
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 12
13. yang terbatas untuk membangun dan menata taman sekolah sehingga program
belum berjalan dengan maksimal, pelaksanaannya sebisanya saja. Sebaiknya
sekolah mengoptimalkan sumber keuangan lain yang mandiri misalnya
menggalang atau menghimpun dana dari sumbangan yang tidak bersifat
mengikat, sehingga keperluan dana untuk kegiatan lomba prestasi dan menata
taman sekolah dapat terlaksana. Sekolah dapat menyusun program dengan skala
prioritas agar budaya 3P dapat dijalankan secara optimal.
E. Hasil Pendampingan
Setelah dilakukan pendampingan, SMA Negeri 1 Ngabang dan SMA Santo Benediktus
telah mendapatkan penguatan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Segala
permasalahan dan kendala yang terjadi selama ini telah ditindaklanjuti sesuai dengan
saran dan solusi yang diberikan oleh tim pendamping Implementasi Kurikulum 2013
sehingga diharapkan kedua sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kembali peran
setiap stakeholder dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 13
14. BAB III
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dalam pendampingan implementasi kurikulum 2013
pada SMA Negeri 1 Ngabang dan SMA Santo Benediktus Pahauman, secara umum
pelaksanaan kurikumlum 2013 pada kedua sekolah tersebut berjalan dengan baik.
Namun, tidak berarti bahwa implementasi kurikulum 2013 pada kedua sekolah tersebut
lepas dari permasalahan atau kendala di lapangan. Hasil kegiatan ON-1 dan ON-2 yang
dilaksanakan oleh tim pendamping merupakan informasi mengenai adanya beberapa
permasalahan yang dialami oleh sekolah dalam mengimplementasikan Kkurikulum 2013
ini. Sejumlah permasalahan atau kendala yang dialami oleh sekolah berkaitan dengan
penyusunan KTSP, Peminatan Lintas Minat dan Pendalaman Minat, Penyusunan RPP,
Pembelajaran, Penilaian, Kepramukaan, Mulok, dan Budaya Sekolah. Pelaksanaan
pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 ini telah menguatkan sekolah untuk lebih
memahami dan mamantapkan penerapan Kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan
sejumlah dokumen yang berhasil disusun oleh sekolah berdasarkan solusi dan tindak
lanjut yang telah disampaikan kepada sekolah misalnya tersusunnya KTSP, RPP,
intrumen penilaian, analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai
kepramukaan, analisis konteks mata peljaran mulok, dan sejumlah dokumen mengenai
Budaya 3P di sekolah.
B. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sekolah diharapkan tidak puas dengan kondisi
dan keberhasilan yang diraihnya selama ini. Sekolah tetap perlu mengembangkan diri
dengan berinovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, pemangku kebijakan juga perlu melaksanakan
monitoring dan evaluasi serta membuat program terkait yang berkelanjutan sehingga
tujuan Kurikulum 2013 dapat tercapai dengan baik.
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 14
15. Lampiran
1. Agenda kegiatan On (Format-01)
2. Daftar hadir (Format-02)
3. Jurnal kegiatan (Format-03)
4. Hasil pengamatan, keberhasilan dan permasalahan implementasi Kurikulum 2013
(Format-04)
5. Biodata (Format-06)
6. Foto-foto kegiatan dari temu awal sampai temu akhir
Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 15