Bisnis internasional, 3, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. BUSINESS INTERNATIONAL
TEORI PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Dosen Pengampu:
Hapzi, Prof. Dr.MM
Disusun oleh:
Siti Holipah 43117010043
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi
Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara yang lain, baik mengenai barang ataupun
jasa-jasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga
Negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan Negara
ataupun dapertemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri,2002).
Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan
atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai
kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan
masing-masing dan kemudian menentukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak
(Boediono, 2002).
Merkantilisme
Suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa :
1.Kemakmuran sebuah Negara bergantung pada kekayaan yang diakumulasikan, biasanya
berupa emas
2.Untuk meningkatkan kemakmuran, hendaknya pemerintah meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor.
Merkantilisme merupakan falsafah yang diserang Adam Smith, bahwa penting bagi
kesejahteraan Negara untuk mengakumulasi logam berharga, yaitu emas dan perak. Hal itu
merupakan satu-satunya ukuran kesehjahteraan, Karena itu bagi Negarayang tidak memiliki
pertambangan, tujuan perdagangan internasional merkantilisme untuk memasok emas dan
perak. Pemerintah membuat kebijakan ekonomi yang mempromosikan ekspor dan mengurangi
impor, larangan impor seperti bea masuk mengurangi impor, sementara subsudi pemerintah
kepada eksportir meningkatkan ekspor.
Tindakan-tindakan ini menciptakan surplus perdagangan.Meskipun era kaum merkantilisme
berakhir tahun 1700an, argument argumennya masih tetap hidup. Sebuah neraca perdagangan
yang memuaskan berarti Negara mengekspor lebih banyak barang dan jasa daripada yagn
diimpornya. Ekspor yang membawa dolar ke Negara disebut positif sebaliknya impor yang
menyebabkan dolar keluar disebut negative.
Teori Keunggulan Absolut
Teori ini memiliki arti kemampuan sebuah bangsa untuk meproduksi suatu barang lebih banyak
dengan jumlah masukan yang sama dengan Negara lain. Adam Smith mengemukakan kekuatan
3. pasar lah , bukan pemerintah, yang menentukan arah, volume, dan komposisi perdagangan
internasional. Dalam perdagangan yang bebas dan tidak diregulasi , masing-masing Negara
akan mengkhususkan diri meproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya dengan efisien
(memiliki keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang diperoleh).
Nilai Tukar Keunggulan Komparatif
Pada tahun 1817 Ricardo memperlihatkan bahwa meskipun sebuah bangsa memegang
keunggulan absolut dalam produksi dua barang, kedua Negara masih dapat berdagang dengan
keunggulan bagi masing-masing sepanjang bangsa yang kurang efisien , tingkat
kekurangefisienannya tidak sama dalam memproduksi kedua barang tersebut.
Teori Faktor Endowment oleh Heckscher-Ohlin
Teori ini menyatakan bahwa Negara-negara mengekspor produk-produk yang memerlukan
sejumlah besar factor produksi mereka yang berlimpah, dan mengimpor peoduk-produk yang
memerlukan sejumlah besar factor produksi mereka yang langka. Barang –barang yang
memerlukan sejumlah besar factor yang berlimpah jadi lebih murah akan memperendah biaya
produksi , sehingga memungkinkan dijual lebih murah di pasar internasional.
Teori Arah Perdagangan
Skala Ekonomi dan Kurva Pengalaman
Pada tahun 1920an, mulai mempertimbangkan fakta bahwa kebanyakan industry memperoleh
keuntungan dari skala ekonomi (economiesof scale), yaitu dengan semakin besarnya pabrik dan
meningkatnya output biaya per unit akan menurun. Biaya produksi juga menurun karena curve
pengalaman (experience curve) yaitu begitu perusahaan memproduksi lebih banyak mereka
mempelajari cara meningkatkan efisiensi produksi sehingga biaya perunit produksi lebih
rendah.Skala ekonomi dan kurva pengalaman inti memepengaruhi perdagangan internasional
karena memungkinkan indusri suatu Negara menjadi produsen biaya rendah tanpa memiliki
factor produksi melimpah.
Teori Penggerak Pertama (First Movers Theory)
Sebagian ahli teori manajemen menyatakan bahwas perusahaan yang pertama menerobos
pasar (penggerak pertama) akan segera mendominasinya. Sebuah studi menunjukkan kisaran
industry bahwa penggerak pertama menguasai 30% bagian pasar (market share) dibandingkan
dengan hanya 13% untuk pengikut seklanjutnya. Sebuah temuan lain yaitu 70% pemimpin pasar
yang ada sekarang adalah penggerak pertama. Namun studi terakhir menyimpulkan bahwa
sukses awal telah beralih ke perusahaan yang menerobos pasar rata-rata 13 tahun setelah
penggerak pertama.
4. Teori Linder Mengenai Permintaan Tumpang Tindih
Teori orientasi permintaannya menyatakan bahwa selera konsumen sangat ditentukan oleh
tingkat pendapatannya, dan oleh karenanya tingkat pendapatan suatu bangsa menentukan
jenis-jenis barang yang akan diproduksi. Sehingga jenis produksi barang mencerminkan tingkat
pendapatan suatu Negara. Barang-barang yang diproduksi untuk pasar domestic akhirnya akan
diekspor.Teori Lindler berkesimpulan bahwa perdagangan internasional dalam produksi
manufaktur antar Negara dengan pendapatan perkapita yang sama besarnya akan lebih besar,
dibandingkandengan Negara dengan pendapatan perkapita yang tidak sama besar.
Keunggulan Bangsa-Bangsa dari Porter
Michael Porter, Profesor ilmu ekonomi Harvard, mnyimpulkan bahwa empat jenis variable
memilik dampak atas kemampuan perusahaan-perusahaan local di suatu Negara untuk
menggunakan sumber-sumber Negara itu guna memperoleh keunggulan komparatif.
1.Kondisi-kondisi permintaanMerupakan sifat dasar permintaan domestic. Apabila para
pelanggan sebuah perusahaan memiliki permintaan, perusahaan akan berusha memproduksi
produk-produk yang berkualitas tinggi dan inovatif, dan dalam melakukan hal itu memperoleh
keunggulan kompetitif atas perusahaan yang berada di tempat di mana tekanan domestic lebih
kecil. Tapi variable ini tak terlalu signifikan di masa sekarang di mana begitu banyak perusahaan
yang memperkenalkan produk baru secara global.
2.Kondisi-kondisi factor Merupakan level dan komposisi faktor produksi. Porter membedakan
antara factor-faktor dasar (teori Heckscher-Ohlin) dan factor-faktor lanjutan (infra struktur
suatu Negara). Kekurangan sumber daya alam menyebabkan bangsa-bangsa melakukan
investasi dalam penciptaan factor lanjutan seperti pendidikan angkatan kerjanya, pelabuhan
bebas, dan system komunikasi, agar industrinya dapat bersaing secara global
3.Industri-industri terkait dan pendukungYaitu para pemasok dan jasa dukungan industry,
berkumpul dalam lokasi yang berdekatan demi efisiensi.
4.Strategi, Struktur, dan Persaingan UsahaPerluasan persaingan domestic, yaitu adanya
hambatan-hambatan untuk masuk serta organisasi dan gaya manajemen perusahaan. Porter
mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami persaingan berat di pasar-
pasar domestic secara konstan akan meningkatkan efisiensinya, dan lebih kompetitif secara
global
RESTRIKSI PERDAGANGAN
Ada beberapa alasan pemberlakuan Restriksi perdagangan :
5. Pertahanan Nasional
Industri-industri tertentu memerlukan proteksi atas impor karena vital bagi pertahanan
nasional, dan harus tetap diberlakukan meski ada kerugian komparatif berkenaan dengan para
pesaing luar negeri.
Melindungi industry yang baru tumbuh (infant industry)
Para pendukung proteksi ini menyatakan bahwa meski dalam jangka panjang industry ini
memiliki keunggulan komparatif, namun perusahaan memerlukan proteksi sampai tenaga kerja
terlatih, teknik produksi dikuasai dan mereka mencapai skala ekonomi. Proteksi dimaksudkan
sementara, namun faktanya jarang perusahaan yang mengakui telah dewasa dan tidak lagi
memerlukan bantuan. Adanya perlindungan dari persaingan asing dengan bea cukai masuk
tinggi, perusahaan dalm negeri ini memeiliki sedikit alas an meningkatkan efisiensi atas kualitas
produk.
Melindungi tenaga kerja domestic dari tenaga asing yang murah
Para proteksionis yangmenggunakan alasan ini akan membandingkan tingkat upah per jam
tenaga asing yang lebih murah dengan yang mereka bayar di dalam negeri dan menyimpulakan
para eksportir Negara-negara ini akan dapat memasok barang-barang murah dan
mengakibatkan pekerja domestik kehilangan pekerjaannya. Kekeliruan pertama tentang
argumentasi ini ialah biaya upah tidak seluruhnya berupa biaya produksi maupun biaya tenaga
kerja. Selanjutnya produktivitas per pekerja seringkali lebih tinggi karena lebih banyak modal
per pekerja, manajemen yang superior, dan teknologi maju, sehingga biaya kerja lebih rendah
meski upah tinggi.
Tindakan Balasan
Perwakilan-perwakilan industry yang ekspornya telah mendapat hambatan hambatan impor
yang dikenakan pada mereka oelh sebauh Negara lain, meminta pemerintah mereka membalas
dengan hambatan-hambatan yang sama
Dumping
Tindakan balasan berupa hambatan perdagangan juga akan dilakukan terhadap dumping , yaitu
penjualan produk ke luar negeri dengan harga lebih rendah daripada :
1.Biaya produksi
2.Harga pasar dalam negeri
3.Harga ke Negara ketiga.
6. Tujuan dumping yaitu untuk menjual kelebihan produksi tanpa mengganggu pasar domestiknya
atau untuk memaksa semua produsen domestic Negara pengimpor meninggalkan bisnis itu.
Eksporti itu mengharap kenaikan harga di pasar begitu tujuan tercapai ( predatory dumping)
Subsidi
Sebuah pembalasan lain dapat berupa subsidi yang diberikan pemerintah kepada perusahaan
domestic baik untuk mendorong ekspor maupun melindungi dari impor. Subsidi adalah
sumbangan keuangan, diberikan secara langsung atau tidak langsung oleh pemerintah tanapa
imbalan keuntungan. Termasuk hibah, perlakuan pajak istimewa dan asumsi pemerintah
mengenai pengeluaran bisnis yang normal.
7. IMPLEMENTASI
PT Pertamina
Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang didirikan pada tahun 10 Desember 1957.
Awalnya, perusahaan ini bernama Permina. Permina hanya bertugas dibidang eksplorasi dan
produksi. Pada tanggal 20 Agustus tahun 1968, Permina digabung dengan Pertamin. Pertamin
ini yang bertugas sebagai perusahaan pemasaran minyak dan gas. Dari penggabungan tersebut
namanya menjadi Pertamina.
Pada tahun 1971, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 yang
mangatur peran pertamina. Melalui UU ini, Pertamina diserahi tanggung jawab sebagai satu-
satunya perusahaan milik negara yang mengatur semua hal yang berhubungan dengan minyak
dan gas (migas). Mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari seluruh tambang-tambang
di Indonesia, pengolahan menjadi produk migas, sekaligus sebagai penyedia serta
mendistribusikan kebutuhan migas bagi seluruh rakyat Indonesia. (budisma.net 2016).
8. DAFTAR PUSTAKA
1.Donald A. Ball, Wendell H. McCulloc,Jr, International Business, ,Mc Graw Hill,9thedition. 2004,
2.Donald A. Ball,Geringer, Minor,McNett, International Business, Mc Graw Hill 12thedition,2010
3.Charles W. L. Hill, International Business, Mc Graw Hill,6thedition, 2007
https://www.academia.edu/8785137/MAKALAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL (Sobri dan
Boediono, 2002). (diakses pada 19 april 2019, pukul 09:00)
https://budisma.net/2016/08/pengertian-perusahaan-internasional-dan-contohnya.
(budisma.net 2016). (diakses pada rabu 14 maret 2019, pukul 02:13)