Dokumen tersebut membahas tentang teknik pair programming dalam pengembangan perangkat lunak, termasuk ketentuan, manfaat, dan contoh kode program Kotlin untuk variabel, input, output, operator logika, dan pengambilan keputusan."
3. Pair Programming
Pair programming adalah teknik agile dalam software development dimana
dua programer bekerja bersama dengan satu workstation. Satu bertindak
sebagai supir, menulis kode program, sedangkan satunya bertindak sebagai
observer atau navigator, bertugas mereview tiap baris kode yang diketika.
Kedua programer sering bertukar peran.
4. Ketentuan dalam Pair Programming
● kedua programer harus secara aktif terlibat dengan tugas selama sesi
berpasangan, jika tidak, tidak ada manfaat yang bisa diambil
● kedua programer harus saling aktif diskusi/cerewet dengan pasangannya
dan tidak ada yang merasa paling pintar dan memaksakan kehendak
● Selesaikan permasalahan sepele terlebih dahulu, seperti “mambu, wes
adus durung?”
● Harus saling menghargai.
5. Hasil yang diharapkan
● peningkatan kualitas kode: "pemrograman dengan cerewet" mengarah
pada penglihatan yang lebih jelas tentang kompleksitas dan detail
tersembunyi dalam tugas koding dan mengurangi risiko kesalahan
● Penggabungan pengetahuan yang lebih baik di antara tim, khususnya
ketika programer yang tidak terbiasa dengan suatu komponen
dipasangkan dengan programer yang lebih tahu
● Transfer ilmu yang lebih baik, karena programer junior mempelajari teknik
atau keterampilan yang lebih tinggi dari anggota tim yang lebih
berpengalaman
7. Variable
● Dapat diinisiasi tipe datanya terlebih
dahulu, atau tanpa tipe data
● Dapat diberikan nilainya langsung
● Tanda ? untuk menandakan bahwa
variable tersebut boleh null
● var untuk variable yang bisa read write, val
untuk variable yang hanya read saja atau
konstanta
fun main(args:Array<String>){
var name="Khanif"
var age:Int=30
var department:String?
department="Information Technology"
println("name:"+ name)
println("age:"+ age)
println("department:"+ department)
val pi:Double=3.4
}
8. Debug
● Dengan menambahkan breakpoints pada baris dimana akan dimulai debug
● Jalankan baris berikutnya dengan memilih step over (F8)
● Bertujuan untuk melakukan pelacakan error
9. Readline()
● Digunakan untuk menerima input dari user melalui console
fun main(args:Array<String>){
print("Masukkan nama : ")
var name = readLine()
print("Masukkan umur : ")
var age:Int = readLine()!!.toInt()
print("Masukkan department : ")
var department:String?
department= readLine()
println("name:"+ name)
println("age:"+ age)
println("department:"+ department)
val pi:Double=3.4
println("pi:"+ pi)
}
10. Null Safety
● Salah satu fitur unggulan dari Kotlin, dimana
kemampuannya dalam meng-handle NPE
(null pointer exception)
● Ditandai dengan tanda ? setelah penamaan
tipe data pada variable
● Tanda !! berfungsi untuk memaksa sebuah
variable harus berisi dan tidak boleh null.
Jika null maka akan dilempar ke exception
● Bandingkan keempat kode ini. Lihat
outputnya
11. Convert Data Type
● Terkadang pada kondisi tertentu
kita perlu mengubah tipe data
● Contoh fungsi readLine() diatas,
memiliki return berupa String,
sehingga untuk variable age yang
di readLine() diubah dengan
menggunakan fungsi toInt()
● Menggunakan fungsi toString(),
toInt(), toByte(), toFloat(), dll
12. Math Operations
● Untuk operasi aritmetika, yang
diperlukan readLine(), maka perlu
kita ubah juga ke tipe Float
13. Priority rules
● Di dalam aritmetika terdapat
urutan prioritas yang mana yang
lebih dahulu dikerjakan yaitu:
1. ()
2. ^
3. *, /
4. +, -
5. =
15. Quiz: What is the output?
var i=5;
println(i++);
print(i--);
A. 56
B. 5
6
C. 4
5
D. 45
16. App: Find Your Age
● Buat sebuah aplikasi untuk mencari
tahu umur!
● Dalam membuat aplikasi secara
umum: Input, Proses dan Output
● Input: masukkan tahun lahir
● Proses: lakukan proses perhitungan
dengan rumus 2017-DOB
● Output: tampilkan age
17. Find Your Age - optimalisasi
● Akan jadi masalah jika aplikasi
dijalankan tahun depan, maka
perlu mengubah tahun yang ditulis
secara hardcode
● Solusinya adalah membaca tahun
dari seting device dengan fungsi
Calendar
● Fungsi Calendar memerlukan
library dari java.util.* sehingga
lakukan import pada baris 1
18. Debug with condition
● Dengan memberikan parameter
pada Condition, misal
DOB==1999, maka debug akan
mulai pada breakpoints
● Breakpoints bisa diberi kondisi
dengan syarat parameter/
variabel sudah masuk dalam
memory.
● Jalankan dengan mode Debug
19. Logic Statement
● Suatu kondisi yang menyatakan true or false dengan menggunakan
operator pembanding ( <, >, ==, <=,>=,!=)
● Contoh:
● 5 == 5 menghasilkan true
● 3 > 5 menghasilkan false
● 3 != 5 menghasilkan true
● 3<=5 menghasilkan true
20. Logic Statement
● Selain itu juga menggunakan operator penghubung and dan or, sedangkan
nilai yang dihubungkan adalah boolean(true/false).
● And operator dalam kotlin ditulis &&
● Or operator dalam kotlin ditulis ||
● Contoh:
● (5 == 5) && (3<5) menghasilkan true
● (5 > 5) && (3<5) menghasilkan false
● (3 != 5) || (3>5) menghasilkan true
● (3<=5) || (3>5) menghasilkan true
21. AND and OR Operator
AND operator
Hasil true jika kedua nilai
pembanding bernilai true
Value 1 Value 2 Result
T T T
T F F
F T F
F F F
OR operator
Hasil true jika salah satu nilai
pembanding bernilai true
Value 1 Value 2 Result
T T T
T F T
F T T
F F F
23. Decision Making (Simple If)
● Baris kode yang akan dieksekusi dalam kondisi tertentu
● Contoh, jika seseorang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 90,
maka dia akan dinyatakan “Kamu dapat nilai A”
● Maka kodenya adalah sebagai berikut
24. Decision Making (If-Else)
● Baris kode yang akan dieksekusi
dalam kondisi tertentu, dan jika
tidak sesuai akan masuk ke
dalam blok kode else
● Contoh, jika seseorang memiliki
nilai lebih dari atau sama dengan
90, maka dia akan dinyatakan
“Kamu dapat nilai A”, selain itu
maka akan dinyatakan “Kamu
tidak masuk kategori nilai A”
25. ● Baris kode yang akan dieksekusi dalam kondisi
tertentu, dan jika tidak sesuai akan masuk ke dalam
blok kode else yang didalamnya terdapat if lagi
● Contoh, jika seseorang memiliki :
○ nilai lebih dari atau sama dengan 90, maka dia akan dinyatakan
“Kamu dapat nilai A”,
○ nilai antara 80 sampai 89 akan dinyatakan “Kamu dapat nilai B”
○ nilai antara 70 sampai 79 akan dinyatakan “Kamu dapat nilai C”
○ Selaian itu dinyatakan “Kamu tidak lulus”
Decision Making (If-ElseIf)
26. Decision Making (Nested If)
● Baris kode yang akan dieksekusi dalam
kondisi tertentu, dan didalamnya terdapat if
lagi
● Contoh, jika seseorang memiliki nilai lebih
dari atau sama dengan 90, maka akan dicek
lagi, jika dia mendapatkan nilai lebih dari
sama dengan 95 akan dinyatakan “Kamu
dapat nilai A+”, selain itu maka akan
dinyatakan “Kamu dapat nilai A-”
27. Decision Making (When)
● Penggunaan when, lebih mudah
untuk operasi yang memerlukan
decision making yang rumit
● Sebagai contoh kode
sebelumnya, dalam menetukan
sebuah nilai masuk kategori, A,
B, C atau tidak lulus, akan lebih
mudah menuliskannya dalam
perintah when