SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Penulis: Shintia Minandar
NIM      : 1105113581
FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia 2011
Opini dengan tema Urgency Pendidikan Muslimah
Judul :


           Pendidikan Muslimah Sebagai Jawaban Problematika Perempuan


Peranan kaum wanita sangat berpengaruh dalam setiap lini kehidupan, baik bagi kaum hawa
sendiri maupun bagi kaum adam. Contohnya kaum wanita sebagai seorang ibu, adalah guru
pertama bagi anak-anaknya untuk membentuk bahkan menentukan masa depan mereka, para
generasi masa depan kehidupan. Luar biasa sekali, sangat menentukan, dan skala
permasalahan serta kepentingannya bukan lagi individu tapi mempertaruhkan masa depan
dunia.

Lantas bisa terbayang jika sesuatu yang buruk terjadi pada wanita maka akan menimbulkan
problema berantai yang skalanya juga besar karena keberadaannya yang mampu
mempengaruhi kehidupan tersebut. Sehingga problema kaum hawa merupakan permasalahan
besar yang seharusnya segera diatasi secara serius.

Seperti yang kita ketahui bahwa kaum muslimah adalah kaum mayoritas di dunia ini, jika
mereka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman serta keyakinan tentang islam secara
kaffah(total) maka kebobrokan tingkah laku yang menyebabkan berbagai problem pada
mayoritas penduduk dunia akan masih bisa teratasi, setidaknya tidak akan separah sekarang.

Keadaan para perempuan islam(muslimah) sampai sekarang jauh dari kata baik, alias
terpuruk! Bisa dilihat betapa banyak muslimah yang menjadi korban kekerasan fisik maupun
mental di negara ini, bahkan di negara lain. Hak-hak mereka dilanggar melalui perdagangan
perempuan, pelecehan seksual, penipuan, perampokan, penganiayaan, bahkan pembunuhan.
Semua itu seakan telah menjadi kata-kata akrab dalam kehidupan untuk menggambarkan
keadaan perempuan khususnya perempuan muslim dewasa ini. Setiap tahunnya grafik
‘muslimah sebagai korban’ terus meningkat, padahal sadar atau tidak -meski tidak maksimal-
sudah ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah maupun instansi terkait untuk
mengatasi permasalahan ini. Namun sama sekali tidak membawa perubahan apapun kearah
yang lebih baik, justru membuat permasalahan ini semakin keruh. Hal ini membuktikan
                                                                                             1
bahwa hukum yang dibuat manusia untuk menyelesaikan masalah tidak akan berhasil.
jangankan berhasil mengatasi suatu masalah, mengurangipun tidak, justru bisa menambah
masalah yang lain.

Namun ironisnya tidak sedikit muslimah yang justru menjadi pelaku dalam faktor penyebab
keterpurukan muslimah itu sendiri. Seperti para perempuan muslim yang cenderung lebih
senang mengumbar auratnya kemana-mana daripada menutupnya dengan benar. Mereka
lebih nyaman berada di warung berjam-jam untuk bergunjing daripada mendidik anak-
anaknya dan merawat rumah atau mengurus suami. Para perempuan itu lebih memihak
kehidupan   duniawi    yang   sejatinya     penuh   tipuan   dan   kesenangan   sesaat   yang
menyengsarakan. Mata mereka rabun dari kebenaran dan fitrah mereka sebagai perempuan
yang sebenarnya melalu slogan emansipasi wanita. Padahal mereka sadari atau tidak slogan
itu justru membuat posisi mereka sebagai muslimah semakin terpuruk bahkan meningkatkan
grafik pelecehan terhadap mereka sendiri.

Mengapa semua ini bisa terjadi? Jawabannya hanya satu, yakni karena mereka telah
melenceng dari jalan yang diridhoi Allah. Lantas apa yang harus dilakukan? Tentu saja
dengan kembali pada jalan yang diridhoi Allah. Bagaimana cara mewujudkannya? Bisa
dengan banyak cara, dan salah satunya adalah melalui pendidikan muslimah.

Pendidikan muslimah yang dimaksud adalah pendidikan yang menjadikan al-Quran dan
Sunnah sebagai pedoman aktivitas belajar mengajar yang dalam hal ini diperuntukkan bagi
muslimah atau perempuan berstatus islam- meski pada hakikatnya pendidikan muslimah
tidak akan menganggu atau membawa pengaruh buruk bagi para nonmuslim-. Sebab seperti
yang telah disinggung sebelumnya, bila mempedomani aturan buatan manusia untuk
memecahkan suatu masalah, niscaya tidak akan berhasil. Hal ini tentu saja karena sifat
manusia yang terbatas, lemah dan tidak sempurna, sehingga jalan satu-satunya adalah
mempedomani sesuatu yang sempurna yakni: al-Quran dan Sunnah yang berasal dari Allah
Subhanahuataala, Zat yang Mahamengetahui segala yang terbaik bagi umatnya.

Kemudian pendidikan muslimah yang diharapkan bukanlah pendidikan muslimah yang
setengah-setengah dalam mengkaji al-Quran dan Sunnah melainkan harus 100%. Sebab bila
kurang sedikit saja keyakinan terhadap hukum Allah tersebut maka problematika muslimah
tidak akan bisa teratasi. Tidak ada istilah abu-abu dalam islam sebagai agama penyempurna



                                                                                            2
yang membawa pada keselamatan. Hitam adalah seratus persen hitam dan putih adalah
seratus persen putih. Kuncinya adalah totalitas islam!

Pendidikan muslimah harus segera dilakukan dan dikembangkan sebagai cara untuk
menyelesaikan problematika muslimah yang semakin hari semakin gawat. Melalui
pendidikan muslimah inilah para perempuan muslim mendapatkan kunci penyelesaian setiap
masalahnya dengan benar dan sesuai perintah Allah. Apabila sesuatu tersebut dilakukan
sesuai perintah Allah berarti telah berjalan pada jalan yang diridhoi Allah, dan apabila telah
berada pada jalan yang diridhoi Allah maka pasti segala sesuatunya akan menjadi jauh lebih
baik.

Kesegeraan dalam mewujudkan pendidikan muslimah mesti dilakukan sedini mungkin, mulai
dari pendidikan pada taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Namun lebih luasnya
pendidikan muslimah jangan hanya diberlakukan pada lembaga atau instansi yang
berhubungan dengan pendidikan          saja tapi juga pada cakupan kehidupan sosial
bermasyarakat. Sebab masyarakat adalah lembaga tak kasat mata yang tidak kalah besar
pengaruhnya bagi para muslimah.

Apabila seorang muslimah telah mendapatkan pendidikan muslimah yang baik di sekolahnya
dan berhasil membentuk pola pikir yang islami, jika berada di tengah-tengah masyarakat
yang tidak memiliki nilai-nilai islami maka muslimah tersebut akan ikut terpengaruh.
Sehingga segala pengetahuan islami yang dia dapatkan di sekolahnya menjadi tidak berguna,
sebab lingkungannya-dalam hal ini masyarakat- tidak mendukung. Dengan pengaruhnya yang
sedemikian besar, masyarakat merupakan wadah pendidikan dan harus berlandaskan ideologi
islam untuk mendukung maksimalnya pendidikan muslimah di lembaga pendidikan.

Selain masyarakat, ada lagi wadah pendidikan yang pengaruhnya jauh lebih kuat bagi para
muslimah, yaitu orang tua (keluarga). Bagaimanapun pendidikan yang diterima seorang
muslimah baik di lembaga pendidikan maupun di masyarakat tidak akan efektif bagi
muslimah -yang pola pikir islaminya masih belum seratus persen- jika orang tuanya tidak
mendukung pembentukan pola pikir dan perilaku muslimah tersebut. Hal inilah yang
menjadikan orang tua sebagai lingkungan yang paling dekat dan kuat pengaruhnya terhadap
seorang muslimah sehingga dapat dikatakan sebagai wadah pendidikan, yang berlandaskan
islam tentunya.



                                                                                            3
Dari berbagai uraian tersebut, terdapat tiga faktor utama dalam mewujudkan pendidikan
muslimah yang maksimal. Pertama: sekolah atau perguruan tinggi, kedua: masyarakat, dan
ketiga: orang tua. Apabila ketiga faktor tersebut benar-benar menggunakan al-Quran dan
Sunnah sebagai pedoman - pada pendidikan-, maka terciptalah pembentukan pola pikir islami
bagi muslimah. Begitu pola pikir tersebut telah mentap tertancap dalam keyakinan setiap
muslimah maka pola perilaku mereka pun otomatis akan berubah.

Pola pikir dan tingkah laku islami dalam berinteraksi di tengah-tengah umat akan
menciptakan sistem yang islami pula. Para perempuan muslim tidak akan senang lagi dengan
aktivitas gosip, karena gosip(bergunjing) dilarang oleh Allah dan karena telah yakin dengan
ketidakbergunaan gosip serta konsekuensinya dalam islam bila dilanggar. Sehingga waktu
yang biasanya terbuang karena bergosip dapat digunakan untuk melakukan aktifitas lain yang
bermanfaat seperti mengurus rumah, anak-anak dan suami. Dengan begitu para muslimah
akan jauh dari problema seperti pertengkaran, pencemaran nama baik, fitnah, bahkan
pembunuhan.

Selain problema tersebut, problema besar lain juga akan teratasi sebagai hasil dari
terwujudnya pendidikan muslimah yang sesungguhnya, seperti pelecehan seksual akan
berkurang bahkan hilang bila para muslimah menjaga kehormatannya dengan menutup aurat
dengan sempurna, tidak lagi mengumbarnya. Penipuan, perampokan, penganiayaan, bahkan
pembunuhan juga akan teratasi bila para muslimah paham dengan aturan islam dalam
larangan memamerkan kekayaan, berlebih-lebihan dalam berhias serta menjaga segala
perbuatan dan ucapan mereka. Dengan demikian grafik ‘muslimah sebagai korban’ maupun
grafik ‘muslimah sebagai pelaku’ akan turun.

Satu hal yang juga harus disadari dan penting untuk diterapkan dalam pendidikan muslimah
agar tercipta generasi muslimah yang dikehendaki Allah untuk mengatasi problema muslimah
secara global yaitu penerapan pemahaman kepada paserta pendidikan bahwa: islam bukanlah
agama yang mengatur perihal individu saja apalagi masalah spiritual belaka namun juga
perihal dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan kata lain islam merupakan solusi yang
hadir untuk mengatasi segala problematika umat, baik muslim maupun nonmuslim. Tentu
saja, karena islam adalah agama yang sempurna dari Allah dan telah dipersiapkan untuk
mengatasi problema apapun yang menyangkut kehidupan manusia melalui al-Quran dan
Sunnah.


                                                                                         4
Pendidikan muslimah sejatinya bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi problematika
kaum wanita semata, sebab pendidikan hanyalah salah satu faktor dari banyak faktor seperti
faktor ekonomi, faktor sosial, faktor budaya, faktor teknologi dan banyak lagi. Semua faktor
tersebut bergerak dalam satu sistem atau lebih tepatnya digerakkan oleh sistem yang
diciptakan negara. Sehingga meski kinerja pendidikan yang baik telah dimaksimalkan , tidak
menjamin keberhasilan dari faktor-faktor lainnya dan apabila semua faktor ini tidak bekerja
selaras dengan faktor yang telah berfungsi dengan baik dan maksimal tersebut maka sistem
yang membentuk atau terbentuk dari faktor itu tidak akan bisa berubah. Sederhananya untuk
merubah suatu sistem dibutuhkan kinerja maksimal dari semua faktor terkait. Namun itu
tidak bisa terwujud karena yang bisa dan berkuasa untuk mengubah sistem, apakah itu sistem
pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya adalah negara. Jadi untuk bisa memperbaiki
problematika umat pada umumnya dan problematika muslimah pada khususnya demi
terciptanya kehidupan menjadi lebih baik adalah dengan mengubah negara itu sendiri agar
mengikuti al-Quran dan Sunnah, karena seperti yang telah dijelaskan bahwa hanya islam
dengan al-Quran dan Sunnah-nya yang bisa digunakan sebagai solusi pemecah segala
problematika kehidupan.        Bila dianalogikan semua faktor tersebut seperti ranting-ranting
pohon dan negara adalah akarnya, yang mana bila satu ranting bagus tidak menjamin semua
ranting akan bagus, namun bila akarnya yang dirawat dengan bagus, maka batang dan
rantingnya pasti akan bagus.




                                                                                            5

More Related Content

What's hot

Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralDevi Aprilia
 
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014ekho109
 
Pendidikan moral-tugasan-harian
Pendidikan moral-tugasan-harianPendidikan moral-tugasan-harian
Pendidikan moral-tugasan-harianRicky Ong
 
Degradasi moral
Degradasi moralDegradasi moral
Degradasi moralkamalkun
 
Gejala sosial pembuangan bayi
Gejala sosial  pembuangan bayiGejala sosial  pembuangan bayi
Gejala sosial pembuangan bayiPPD Sabak Bernam
 
Isu kesantunan
Isu kesantunan Isu kesantunan
Isu kesantunan Fiona Yong
 

What's hot (9)

Melon
MelonMelon
Melon
 
Pendidikan moral
Pendidikan moralPendidikan moral
Pendidikan moral
 
ISU MORAL
ISU MORALISU MORAL
ISU MORAL
 
Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoral
 
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 14.4.2014-9.4.2014
 
Pendidikan moral-tugasan-harian
Pendidikan moral-tugasan-harianPendidikan moral-tugasan-harian
Pendidikan moral-tugasan-harian
 
Degradasi moral
Degradasi moralDegradasi moral
Degradasi moral
 
Gejala sosial pembuangan bayi
Gejala sosial  pembuangan bayiGejala sosial  pembuangan bayi
Gejala sosial pembuangan bayi
 
Isu kesantunan
Isu kesantunan Isu kesantunan
Isu kesantunan
 

Viewers also liked (8)

Lucene nas alturas: 400 buscas por segundo
Lucene nas alturas: 400 buscas por segundoLucene nas alturas: 400 buscas por segundo
Lucene nas alturas: 400 buscas por segundo
 
Ben humberston udls_slides_9_30_2011
Ben humberston udls_slides_9_30_2011Ben humberston udls_slides_9_30_2011
Ben humberston udls_slides_9_30_2011
 
Renders peatonales
Renders peatonalesRenders peatonales
Renders peatonales
 
WebSockets
WebSocketsWebSockets
WebSockets
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Justin bieber
Justin bieberJustin bieber
Justin bieber
 
My summary of english learning
My summary of english learningMy summary of english learning
My summary of english learning
 
Simposium
SimposiumSimposium
Simposium
 

Similar to Opini tentang problematika perempuan dan pendidikan muslimah

Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02
Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02
Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02Kang Habib-Umar
 
Ib012 kontribusi muslimah
Ib012 kontribusi muslimahIb012 kontribusi muslimah
Ib012 kontribusi muslimahMelissa Soraya
 
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Mohd Shuhaimi Padzil
 
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxdokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxngek ngok
 
Peran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanPeran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanAgus Gunawan
 
PPT proposal tesis mpai.pptx
PPT proposal tesis mpai.pptxPPT proposal tesis mpai.pptx
PPT proposal tesis mpai.pptxHana Nisa
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islamkaka imoet
 
Hia3033 pemikiran islam semasa p.point
Hia3033 pemikiran islam semasa p.pointHia3033 pemikiran islam semasa p.point
Hia3033 pemikiran islam semasa p.pointNur Adawiyah Sofi
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamnurhidayahsham
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismePi SA
 
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docx
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docxJANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docx
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docxIvannyLeoni1
 
Generasi pemuda dan perubahan fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan   fathi yakanGenerasi pemuda dan perubahan   fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan fathi yakanKammi Daerah Serang
 
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakanGenerasi pemuda dan perubahan - fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakanAimiRasyidaJunedi
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyakmusniumar
 

Similar to Opini tentang problematika perempuan dan pendidikan muslimah (20)

Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02
Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02
Ib012 kontribusimuslimah-140815181907-phpapp02
 
Ib012 kontribusi muslimah
Ib012 kontribusi muslimahIb012 kontribusi muslimah
Ib012 kontribusi muslimah
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebas
 
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
Asgmnt pendidikan akhlak islam dapat menyelesaikan kemelut gejala sosial dala...
 
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptxdokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
dokumen.tips_gejala-buli-dalam-kalangan-pelajar.pptx
 
Peran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunanPeran ibu dalam pembangunan
Peran ibu dalam pembangunan
 
PPT proposal tesis mpai.pptx
PPT proposal tesis mpai.pptxPPT proposal tesis mpai.pptx
PPT proposal tesis mpai.pptx
 
Perjuangan Skripsi 2018
Perjuangan Skripsi 2018Perjuangan Skripsi 2018
Perjuangan Skripsi 2018
 
Selamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan IslamSelamatkan Generasi Dengan Islam
Selamatkan Generasi Dengan Islam
 
Asg2
Asg2Asg2
Asg2
 
Hia3033 pemikiran islam semasa p.point
Hia3033 pemikiran islam semasa p.pointHia3033 pemikiran islam semasa p.point
Hia3033 pemikiran islam semasa p.point
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
 
Ringkasan
RingkasanRingkasan
Ringkasan
 
Haidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalismeHaidar baqir ttg radikalisme
Haidar baqir ttg radikalisme
 
Tanggungjawab warganegara
Tanggungjawab warganegaraTanggungjawab warganegara
Tanggungjawab warganegara
 
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docx
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docxJANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docx
JANJI PALSU FEMINISME UNTUK MENYEJAHTERAKAN GENERASI MUDA.docx
 
Generasi pemuda dan perubahan fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan   fathi yakanGenerasi pemuda dan perubahan   fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan fathi yakan
 
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakanGenerasi pemuda dan perubahan - fathi yakan
Generasi pemuda dan perubahan - fathi yakan
 
Pendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anakPendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anak
 
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang BanyakMusni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
 

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Opini tentang problematika perempuan dan pendidikan muslimah

  • 1. Penulis: Shintia Minandar NIM : 1105113581 FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia 2011 Opini dengan tema Urgency Pendidikan Muslimah Judul : Pendidikan Muslimah Sebagai Jawaban Problematika Perempuan Peranan kaum wanita sangat berpengaruh dalam setiap lini kehidupan, baik bagi kaum hawa sendiri maupun bagi kaum adam. Contohnya kaum wanita sebagai seorang ibu, adalah guru pertama bagi anak-anaknya untuk membentuk bahkan menentukan masa depan mereka, para generasi masa depan kehidupan. Luar biasa sekali, sangat menentukan, dan skala permasalahan serta kepentingannya bukan lagi individu tapi mempertaruhkan masa depan dunia. Lantas bisa terbayang jika sesuatu yang buruk terjadi pada wanita maka akan menimbulkan problema berantai yang skalanya juga besar karena keberadaannya yang mampu mempengaruhi kehidupan tersebut. Sehingga problema kaum hawa merupakan permasalahan besar yang seharusnya segera diatasi secara serius. Seperti yang kita ketahui bahwa kaum muslimah adalah kaum mayoritas di dunia ini, jika mereka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman serta keyakinan tentang islam secara kaffah(total) maka kebobrokan tingkah laku yang menyebabkan berbagai problem pada mayoritas penduduk dunia akan masih bisa teratasi, setidaknya tidak akan separah sekarang. Keadaan para perempuan islam(muslimah) sampai sekarang jauh dari kata baik, alias terpuruk! Bisa dilihat betapa banyak muslimah yang menjadi korban kekerasan fisik maupun mental di negara ini, bahkan di negara lain. Hak-hak mereka dilanggar melalui perdagangan perempuan, pelecehan seksual, penipuan, perampokan, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Semua itu seakan telah menjadi kata-kata akrab dalam kehidupan untuk menggambarkan keadaan perempuan khususnya perempuan muslim dewasa ini. Setiap tahunnya grafik ‘muslimah sebagai korban’ terus meningkat, padahal sadar atau tidak -meski tidak maksimal- sudah ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah maupun instansi terkait untuk mengatasi permasalahan ini. Namun sama sekali tidak membawa perubahan apapun kearah yang lebih baik, justru membuat permasalahan ini semakin keruh. Hal ini membuktikan 1
  • 2. bahwa hukum yang dibuat manusia untuk menyelesaikan masalah tidak akan berhasil. jangankan berhasil mengatasi suatu masalah, mengurangipun tidak, justru bisa menambah masalah yang lain. Namun ironisnya tidak sedikit muslimah yang justru menjadi pelaku dalam faktor penyebab keterpurukan muslimah itu sendiri. Seperti para perempuan muslim yang cenderung lebih senang mengumbar auratnya kemana-mana daripada menutupnya dengan benar. Mereka lebih nyaman berada di warung berjam-jam untuk bergunjing daripada mendidik anak- anaknya dan merawat rumah atau mengurus suami. Para perempuan itu lebih memihak kehidupan duniawi yang sejatinya penuh tipuan dan kesenangan sesaat yang menyengsarakan. Mata mereka rabun dari kebenaran dan fitrah mereka sebagai perempuan yang sebenarnya melalu slogan emansipasi wanita. Padahal mereka sadari atau tidak slogan itu justru membuat posisi mereka sebagai muslimah semakin terpuruk bahkan meningkatkan grafik pelecehan terhadap mereka sendiri. Mengapa semua ini bisa terjadi? Jawabannya hanya satu, yakni karena mereka telah melenceng dari jalan yang diridhoi Allah. Lantas apa yang harus dilakukan? Tentu saja dengan kembali pada jalan yang diridhoi Allah. Bagaimana cara mewujudkannya? Bisa dengan banyak cara, dan salah satunya adalah melalui pendidikan muslimah. Pendidikan muslimah yang dimaksud adalah pendidikan yang menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman aktivitas belajar mengajar yang dalam hal ini diperuntukkan bagi muslimah atau perempuan berstatus islam- meski pada hakikatnya pendidikan muslimah tidak akan menganggu atau membawa pengaruh buruk bagi para nonmuslim-. Sebab seperti yang telah disinggung sebelumnya, bila mempedomani aturan buatan manusia untuk memecahkan suatu masalah, niscaya tidak akan berhasil. Hal ini tentu saja karena sifat manusia yang terbatas, lemah dan tidak sempurna, sehingga jalan satu-satunya adalah mempedomani sesuatu yang sempurna yakni: al-Quran dan Sunnah yang berasal dari Allah Subhanahuataala, Zat yang Mahamengetahui segala yang terbaik bagi umatnya. Kemudian pendidikan muslimah yang diharapkan bukanlah pendidikan muslimah yang setengah-setengah dalam mengkaji al-Quran dan Sunnah melainkan harus 100%. Sebab bila kurang sedikit saja keyakinan terhadap hukum Allah tersebut maka problematika muslimah tidak akan bisa teratasi. Tidak ada istilah abu-abu dalam islam sebagai agama penyempurna 2
  • 3. yang membawa pada keselamatan. Hitam adalah seratus persen hitam dan putih adalah seratus persen putih. Kuncinya adalah totalitas islam! Pendidikan muslimah harus segera dilakukan dan dikembangkan sebagai cara untuk menyelesaikan problematika muslimah yang semakin hari semakin gawat. Melalui pendidikan muslimah inilah para perempuan muslim mendapatkan kunci penyelesaian setiap masalahnya dengan benar dan sesuai perintah Allah. Apabila sesuatu tersebut dilakukan sesuai perintah Allah berarti telah berjalan pada jalan yang diridhoi Allah, dan apabila telah berada pada jalan yang diridhoi Allah maka pasti segala sesuatunya akan menjadi jauh lebih baik. Kesegeraan dalam mewujudkan pendidikan muslimah mesti dilakukan sedini mungkin, mulai dari pendidikan pada taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Namun lebih luasnya pendidikan muslimah jangan hanya diberlakukan pada lembaga atau instansi yang berhubungan dengan pendidikan saja tapi juga pada cakupan kehidupan sosial bermasyarakat. Sebab masyarakat adalah lembaga tak kasat mata yang tidak kalah besar pengaruhnya bagi para muslimah. Apabila seorang muslimah telah mendapatkan pendidikan muslimah yang baik di sekolahnya dan berhasil membentuk pola pikir yang islami, jika berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak memiliki nilai-nilai islami maka muslimah tersebut akan ikut terpengaruh. Sehingga segala pengetahuan islami yang dia dapatkan di sekolahnya menjadi tidak berguna, sebab lingkungannya-dalam hal ini masyarakat- tidak mendukung. Dengan pengaruhnya yang sedemikian besar, masyarakat merupakan wadah pendidikan dan harus berlandaskan ideologi islam untuk mendukung maksimalnya pendidikan muslimah di lembaga pendidikan. Selain masyarakat, ada lagi wadah pendidikan yang pengaruhnya jauh lebih kuat bagi para muslimah, yaitu orang tua (keluarga). Bagaimanapun pendidikan yang diterima seorang muslimah baik di lembaga pendidikan maupun di masyarakat tidak akan efektif bagi muslimah -yang pola pikir islaminya masih belum seratus persen- jika orang tuanya tidak mendukung pembentukan pola pikir dan perilaku muslimah tersebut. Hal inilah yang menjadikan orang tua sebagai lingkungan yang paling dekat dan kuat pengaruhnya terhadap seorang muslimah sehingga dapat dikatakan sebagai wadah pendidikan, yang berlandaskan islam tentunya. 3
  • 4. Dari berbagai uraian tersebut, terdapat tiga faktor utama dalam mewujudkan pendidikan muslimah yang maksimal. Pertama: sekolah atau perguruan tinggi, kedua: masyarakat, dan ketiga: orang tua. Apabila ketiga faktor tersebut benar-benar menggunakan al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman - pada pendidikan-, maka terciptalah pembentukan pola pikir islami bagi muslimah. Begitu pola pikir tersebut telah mentap tertancap dalam keyakinan setiap muslimah maka pola perilaku mereka pun otomatis akan berubah. Pola pikir dan tingkah laku islami dalam berinteraksi di tengah-tengah umat akan menciptakan sistem yang islami pula. Para perempuan muslim tidak akan senang lagi dengan aktivitas gosip, karena gosip(bergunjing) dilarang oleh Allah dan karena telah yakin dengan ketidakbergunaan gosip serta konsekuensinya dalam islam bila dilanggar. Sehingga waktu yang biasanya terbuang karena bergosip dapat digunakan untuk melakukan aktifitas lain yang bermanfaat seperti mengurus rumah, anak-anak dan suami. Dengan begitu para muslimah akan jauh dari problema seperti pertengkaran, pencemaran nama baik, fitnah, bahkan pembunuhan. Selain problema tersebut, problema besar lain juga akan teratasi sebagai hasil dari terwujudnya pendidikan muslimah yang sesungguhnya, seperti pelecehan seksual akan berkurang bahkan hilang bila para muslimah menjaga kehormatannya dengan menutup aurat dengan sempurna, tidak lagi mengumbarnya. Penipuan, perampokan, penganiayaan, bahkan pembunuhan juga akan teratasi bila para muslimah paham dengan aturan islam dalam larangan memamerkan kekayaan, berlebih-lebihan dalam berhias serta menjaga segala perbuatan dan ucapan mereka. Dengan demikian grafik ‘muslimah sebagai korban’ maupun grafik ‘muslimah sebagai pelaku’ akan turun. Satu hal yang juga harus disadari dan penting untuk diterapkan dalam pendidikan muslimah agar tercipta generasi muslimah yang dikehendaki Allah untuk mengatasi problema muslimah secara global yaitu penerapan pemahaman kepada paserta pendidikan bahwa: islam bukanlah agama yang mengatur perihal individu saja apalagi masalah spiritual belaka namun juga perihal dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan kata lain islam merupakan solusi yang hadir untuk mengatasi segala problematika umat, baik muslim maupun nonmuslim. Tentu saja, karena islam adalah agama yang sempurna dari Allah dan telah dipersiapkan untuk mengatasi problema apapun yang menyangkut kehidupan manusia melalui al-Quran dan Sunnah. 4
  • 5. Pendidikan muslimah sejatinya bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi problematika kaum wanita semata, sebab pendidikan hanyalah salah satu faktor dari banyak faktor seperti faktor ekonomi, faktor sosial, faktor budaya, faktor teknologi dan banyak lagi. Semua faktor tersebut bergerak dalam satu sistem atau lebih tepatnya digerakkan oleh sistem yang diciptakan negara. Sehingga meski kinerja pendidikan yang baik telah dimaksimalkan , tidak menjamin keberhasilan dari faktor-faktor lainnya dan apabila semua faktor ini tidak bekerja selaras dengan faktor yang telah berfungsi dengan baik dan maksimal tersebut maka sistem yang membentuk atau terbentuk dari faktor itu tidak akan bisa berubah. Sederhananya untuk merubah suatu sistem dibutuhkan kinerja maksimal dari semua faktor terkait. Namun itu tidak bisa terwujud karena yang bisa dan berkuasa untuk mengubah sistem, apakah itu sistem pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya adalah negara. Jadi untuk bisa memperbaiki problematika umat pada umumnya dan problematika muslimah pada khususnya demi terciptanya kehidupan menjadi lebih baik adalah dengan mengubah negara itu sendiri agar mengikuti al-Quran dan Sunnah, karena seperti yang telah dijelaskan bahwa hanya islam dengan al-Quran dan Sunnah-nya yang bisa digunakan sebagai solusi pemecah segala problematika kehidupan. Bila dianalogikan semua faktor tersebut seperti ranting-ranting pohon dan negara adalah akarnya, yang mana bila satu ranting bagus tidak menjamin semua ranting akan bagus, namun bila akarnya yang dirawat dengan bagus, maka batang dan rantingnya pasti akan bagus. 5