3. FUNGSI TABEL SPESIFIKASI
Nama lain dari tabel spesifikasi adalah kisi-kisi atau grid
yang digunakan agar suatu tes yang disusun tidak menyimpang dari
materi serta tingkah laku yang akan dimuat dalam suatu tes, maka
dari itu dibuatlah sebuah tabel spesifikasi.
Sebuah tabel spesifikasi harus memuat materi dan aspek
yang diungkap (tingkah laku). Setiap kotak dalam tabel spesifikasi
diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal. 3 aspek yang
biasa digunakan dalam tabel spesifikasi adalah ingatan,
pemahaman, dan aplikasi . HOME
EXIT
MATERI
4. CONTOH TABEL SPESIFIKASI
Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga
tampak hubungan antara materi dengan aspek yang tergambar dalam
indikator. Sebenarnya penyusunan tes bukan hanya mengingat
hubungan antara kedua hal tersebut tetapi empat hal, yaitu hubungan
antara meteri, indikator, kegiatan belajar, dan evaluasi.
Pokok Materi
Aspek yang diungkap
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bagian I . . . . . . . . . . . .
Bagian II . . . . . . . . . . . .
Bagian III
(terakhir) . . . . . . . . . . . .
Jumlah
HOME
EXIT
MATERI
5. Keempat hal, yaitu materi, indikator, kegiatan
belajar, dan evaluasi merupakan kaitan yang erat sekali.
Dengan mengenal materi yang akan diajarkan, kita segera
tahu bagaimana sifat materi tersebut misalnya fakta,
konsep atau hubungan antar konsep. Apabila materinya
berupa fakta, tentu indikatornya menyangkut ingatan.
Tabel spesifikasi dibuat pada saat sebelum
membuat tes prestasi. Artinya dibuat sebagai perencanaan
evaluasi. Penyusunan tabel spesifikasi juga harus
memperhatikan indikator, materi, kegiatan belajar-
mengajar, dan evaluasi karena dalam proses pembelajaran
terlebih dahulu harus mengetahui apa yang ingin dicapai
dalam indikator tersebut seperti yang dijelaskan diatas.
HOME
EXIT
MATERI
6. Menyusun tabel spesifikasi ditentukan oleh bidang studi dan homogenitas materi
yang akan diteskan. Satu hal yang sama yaitu:
a. Langkah pertama yang harus diambil adalah mendaftar pokok-pokok
materi yang akan diteskan kemudian memberikan imbangan bobot untuk masing-
masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah :
1. Materi I (2)
2. Materi II (3)
3. Materi III (4)
4. Materi IV (5)
Angka-angka yang tertera di dalam kurung yang dituliskan di belakang pokok
materi, menunjukkan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Penentuan imbangan bobot dilakukan oleh penyusun soal berdasarkan atas
luasnya materi atau kepentingannya untuk dites. Penentuan imbangan dilakukan
atas perkiraan (judgment) saja. Pada waktu menuliskan angka tidak perlu
dihitung-hitung bahwa jumlahnya harus 10 karena semuanya akan diubah
menjadi angka dalam bentuk presentase.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
HOME
EXIT
MATERICara menghitung
prosentase imbangan
bobot
7. Langkah-Langkah:
1. Menjumlah keseluruhan imbangan bobot materi
Materi I 2
Materi II 3
Materi III 4
Materi IV 5 +
14
2. Rumus prosentase imbangan bobot
imbangan bobot per bab x 100%
jumlah imbangan keseluruhan
Maka,
Materi 1 =
𝟐
𝟏𝟒
x100% = 14,3% (dibulatkan menjadi 14%)
Materi II =
𝟑
𝟏𝟒
x 100%= 21,4% (dibulatkan menjadi 21%)
Materi III =
𝟒
𝟏𝟒
x 100%= 28,6% (dibulatkan menjadi 29%)
Materi IV=
𝟓
𝟏𝟒
x 100%= 35,7% (dibulatkan menjadi 36%)
MENGHITUNG PROSENTASI IMBANGAN BOBOT
HOME
EXIT
MATERI
8. Dari contoh di atas, langkah kedua pokok-pokok materi dapat
dipindahkan ke dalam tabel kemudian mengubah indeks menjadi
presentase.
TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI
POKOK MATERI Aspek yang diungkap
Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
Materi I
(14%)
7
Materi II
(21%)
10
Materi III
(29%)
15
Materi IV
(36%)
18
Jumlah 50 butir soal
HOME
EXIT
MATERI
9. Langkah ketiga adalah merinci banyaknya butir soal untuk tiap-
tiap pokok materi dan angka ini dituliskan pada kolom paling kanan.
Caranya adalah membagi jumlah butir soal (di sini 50 buah) menjadi 4
bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai presentase.
Angka 50 ditentukan oleh guru berdasarkan alokasi waktu yang
disediakan dan bentuk soal yang akan diberikan. Dalam contoh ini,
misalnya akan disusun tes berbentuk objektif dengan jumlah 50 butir soal
berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75 menit.
Di sini diperlukan kebijaksanaan guru untuk memperkirakan banyaknya
butir soal agar tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak.
Sebagai patokan waktu adalah bahwa sebuah soal tes objektif
membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawab sehingga
disediakan waktu 75 menit untuk tes, dapat disusun butir soal sejumlah :
1) 45 buah bentuk objektif (50 menit)
2) 5 buah bentuk uraian (25 menit)
Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh :
1) Waktu yang tersedia
2) Bentuk soal
HOME
EXIT
MATERI
10. Sampai dengan langkah ketiga, cara yang dilalui sama bagi seluruh
bidang studi.
Langkah-langkah selanjutnya, terdapat langkah khusus, tergantung
dari homogenitas atau heterogenitas (keragaman) materi yang
diteskan. Berikut cara menyusun tabel spesifikasi dengan berbagai
materi yang berbeda-beda:
1. Untuk Materi yang
Seragam
2. Untuk Materi yang Tidak
Seragam
HOME
EXIT
MATERI
11. Yang dimaksud dengan “seragam” disini adalah bahwa
antara pokok materi yang satu dengan pokok materi yang lain
mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah laku.
Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20%
untuk aplikasi. Maka presentase tersebut ditulis pada kolom yang
dimaksud. Selanjutnya banyak butir soal untuk setiap sel (kotak
kecil) diperoleh dengan cara menghitung persentase dari
banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis di kolom
paling kanan.
UNTUK MATERI YANG SERAGAM
TABEL
HOME
EXIT
MATERI
12. TABEL SPESIFIKASI PENYUSUNAN TES EVALUASI
POKOK MATERI
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Materi I
(14%)
( A ) ( B ) ( C ) 7
Materi II
(21%)
( D ) ( E ) ( F ) 10
Materi III
(29%)
( G ) ( H ) ( I ) 15
Materi IV
(36%)
( K ) ( L ) ( M ) 18
Jumlah 50
HOME
EXIT
MATERI
13. Untuk mengisi/menentukan banyak butir soal untuk tiap sel dilakukan
demikian:
Sel A =
50
100
x 7 soal = 3,5 ( 4 soal )
Sel B =
30
100
x 7 soal = 2,1 ( 2 soal )
Sel C =
20
100
x 7 soal = 1,4 ( 1 soal )
Untuk mengisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama
dengan cara yang digunakan untuk menetukan sel A, sel B, dan sel C.
Catatan :
Disamping cara yang diajukan ini, yakni menentukan jumlah butir soal
untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang diambil orang,
yakni mulai dari pengisisan sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal
tiap pokok materi.
HOME
EXIT
MATERI
CONTOH
PENERAPAN
14. HOME
EXIT
MATERI
JAWAB
Pokok Materi
Aspek yang di ungkap
Ingatan(20%) Pemahaman(30%) Aplikasi(50%) Jumlah
Logaritma
(36%)
A B C 14
Limit (29%) D E F 12
Matriks
(21%)
G H I 8
Logika (14%) J K L 6
Jumlah 40
15. Misalkan berdasarkan waktu yan telah ditentukan, diperkirakan
akan disusun 40 buah butir soal. Maka tiap sel diperoleh imbangan
jumlah sebagai berikut :
%aspek yang di ukur x jumlah soal(pada kolom bagian kanan)
Sel A = 20% x 14 = 3 soal
Sel B = 30% x 14 = 4 soal
Sel C = 50% x 14 = 7 soal
Sel D = 20% x 12 = 2 soal
Sel E = 30% x 12 = 4 soal
Sel F = 50% x 12 = 6 soal
Sel G = 20% x 8 = 2 soal
Sel H = 30% x 8 = 2 soal
Sel I = 50% x 8 = 4 soal
Sel J = 20% x 6 = 1 soal
Sel K = 30% x 6 = 2 soal
Sel L = 50% x 6 = 3 soal
16. Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak
seragam, tidak perlu mencantumkan angka presentase imbangan tingkah
laku di kepala kolom. Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi
didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok materi itu dan imbangan
yang dikehendaki oleh penilai menurut sifat pokok materi yang
bersangkutan.
Contoh table spesifikasi untuk penyusunan tes evaluasi:
Untuk Materi yang Tidak Seragam
Pokok Materi
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
( I )
Pemahaman
( P )
Aplikasi
( A )
Jumlah
Bab 1 (25%) (A) (B) (C) 10
Bab 2 (40%) (D) (E) (F) 16
Bab 3 (35%) (G) (H) (I) 14
jumlah 40
HOME
EXIT
MATERI
17. Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya:
Bab 1 mayoritas hafalan
Bab 2 mayoritas pemahaman
Bab 3 mayoritas aplikasi
Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dapat dituliskan pada kepala kolom.
Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel,
ditentukan perbab.
Misalnya :
Untuk Bab 1, Ingatan 60%, Pemahaman 30%, untuk Aplikasi 10%, maka :
Sel A = 60/100 x 10 soal = 6 soal
Sel B = 30/100 X 10 soal =3
Sel C = 10/100x 10 soal = 1 soal
Untuk bab 2, Ingatan 20%, Pemahaman 50%, Aplikasi 30%, maka :
Sel D = 20/100 x 16 soal = 3 soal
Sel E = 50/100 x 16 soal = 8 soal
Sel F = 30/100 x 16 soal = 5 soal
Untuk bab 3, Ingatan 20%, Pemahaman 20%, Aplikasi 60%, maka :
Sel G = 20/100 x 14 soal = 3 soal
Sel H = 20/100 x 14 soal = 3 soal
Sel I = 60/100 x 14 soal = 6 soal
HOME
EXIT
MATERI
18. Apabila tabel spesifikasi sudah jadi, maka ini berarti bahwa guru sudah
melakukan sesuatu tugas betul dan aman didalam rangkaian tugas menyusun
tes. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui table spesifikasi dapat dijamin
bahwa tesnya cukup mempunyai validitas bagi sel yang bersangkutan, misalnya
sebagai berikut:
Pokok materi
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bab 1
(25%)
(6)
1,2,6,7,8,10
(3)
3,4,9
(1)
5
10
Bab 2
(40%)
(3)
11,18,22
(8)
12,13,14,15,
19,20,23,24
(9)
16,17,21, 25,26
16
Bab 3
(35%)
(3)
27,32,26
(3)
28,33,37
(8)
29, 30, 31, 34, 35,
38, 39, 40
14
Jumlah
(100%)
12 14 14 40
19. Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi
Setelah kita membuat tabel spesifikasi, hal selanjutnya yang dilakukan
yaitu 2 hal :
a. Membuat kisi-kisi soal
Dalam membuat kisi-kisi soal sebagai contoh disini yang digunakan
adalah pada contoh materi seragam.
b. Setelah membuat kisi-kisi soal langkah selanjutnya yaitu membuat
kartu soal. HOME
EXIT
MATERI
20. No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran
Kemampuan
Kognitif (cognitif)
No
soal
skor
Tingkat
kesukaran
1
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menghitung ukuran pemusatan
data, meliputi rataan (rataan data
tunggal, rataan sementara data
tunggal, rataan data berkelompok,
rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau
coding data berkelompok), modus,
dan median.
C1
1
5 Mudah
2
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran pemusatan
data, meliputi rataan (rataan data
tunggal, rataan sementara data
tunggal, rataan data berkelompok,
rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau
coding data berkelompok), modus,
dan median.
C2 2 5 Mudah
3
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta
penafsirannya.
Mengkalifikasikan ukuran letak
kumpulan data yang meliputi
kuartil, desil, dan persentil.
C3
3
5 Mudah
21. No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran
Kemampuan
Kognitif (cognitif)
No
soal
skor
Tingkat
kesukaran
4
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran penyebaran
data, meliputi jangkauan, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata, ragam,
dan simpangan baku.
C4 6 10 Sedang
5
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran penyebaran
data, meliputi jangkauan, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata, ragam,
dan simpangan baku.
C6 7 10 Sedang
6
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran letak kumpulan
data yang meliputi kuartil, desil, dan
persentil. C4 8 10 Sedang
7
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran pemusatan
data, yaitu rataan, modus, dan
median untuk data tunggal maupun
data berkelompok.
C5 9 20 Sukar
Contoh model kisi-kisi lainnya
22.
23. KD : Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan
ukuran penyebaran data, serta penafsirannya
Sumber buku : Buku cetak matematika
Indikator : Menghitung ukuran pemusatan data, meliputi
rataan (rataan data tunggal, rataan sementara data tunggal,
rataan data berkelompok, rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau coding data berkelompok),
modus, dan median.
Soal : berat rata-rata 12 siswa kelas XI adalah
48kg. jika digabung dengan 10 siswa lagi,
beratnya menjadi 53kg. berat rata-rata ke 10
siswa tersebut adalah..
Materi :
Menghitung rata-rata
Aspek yang diukur
C2 (pemahaman)
Kunci jawaban
Jadi, berat rata-rata
ke 10 siswa
tersebut adalah
59kg
24. Arti Kata Taksonomi
Kajian teori taksonomi berasal dari bahasa Yunani
tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari
sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal
yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian, sampai
pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.
TAKSONOMIBLOOM
HOME
EXIT
MATERI
25. TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi bloom adalah sebuah kerangka untuk
mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa
yang diharapkan agar dipelajari siswa. pada awalnya
kerangka tersebut disusun dengan maksud untuk
memfasilitasi pertukaran soal-soal tes antar fakultas pada
berbagai universitas untuk menciptakan bank soal,
masing-masing mengukur tujuan pendidikan yang sama.
Taksonomi Bloom dapat dipandang sebagai suatu
cara untuk menyatakan secara kualitatif bermacam-
macam pola pikir yang berbeda. Taksonomi ini telah
diadaptasi untuk digunakan di dalam kelas sebagai alat
perencanaan dan secara berkelanjutan merupakan salah
satu model terapan yang paling universal. Bloom
menggolongkan tiga kategori perilaku belajar yang
berkaitan dan saling melengkapi yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor (pengukuran tiga rana).
HOME
EXIT
MATERI
26. RANAH KOGNITIF
Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup
kegiatan mental (otak).Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif
itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah
sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan:
HOME
EXIT
MATERI
RanahKognitif Pengetahuan( C1)
Pemahaman (C2)
Aplikasi (C3)
Analisis (C4)
Sintetis (C5)
Evaluasi (C6)
27. • Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1
Menekan pada proses mental dalam mengingat dan
mengungkapkankembali informasiinformasi yang telah
siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah
mereka peroleh sebelumnya. Informasi yang dimaksud
berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminologi
dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip-
prinsip
Contoh: Sebutkan contoh-contoh dari bilangan rasional dan
irrasional.
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
28. Kata Kerja Untuk
Pengetahuan/Ingatan C1
• PengetahuanMenamai
• Manandai
• Membaca
• Menyadari
• Menghafal
• Meniru
• Mencatat
• Mengulang
• Mereproduksi
• Meninjau
• Memilih
• Menyatakan
• Mempelajari
• Mentabulasi
• Memberi kode
• Menelusuri
• Menulis
• Mengutip
• Menyebutkan
• Menjelaskan
• Menggambar
• Membilang
• Mengidentifikasi
• Mendaftar
• Menunjukkan
• Memberi label
• Memberi indeks
• Memasangkan
29. • Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2
Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang
berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu.
Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu memahami ide-ide
matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang
relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan
segala implikasinya.
Contoh :
• Jelaskan pengertian dari bilangan rasional dan irrasional!
• Terdapat sebuah segitiga siku-siku dengan panjang kedua sisinya
adalah 3 cm dan 4 cm. Berapakah sisi yang ketiga?”
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
31. • Penerapan (Aplication), yang disebut C3
Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu
mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah
abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika
mereka diminta untuk itu.
Contoh:
• Tentukan nilai dari 18+72-8 = ………
• Manakah yang lebih luas, kebun yang berbentuk persegi panjang
dengan panjang 314 m dan 12 m atau kolam renang yang berbentuk
lingkaran dengan jari-jari lingkarannya 12 m?’
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
33. • Analisis (Analysis), yang disebut C4
Kemampuan untuk memilah sebuah informasi ke dalam
komponen-komponen sedemikan hingga hirarki dan keterkaitan anta
ride dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas.
Contoh :
• Jumlah siswa SMK A 1400 orang, terdiri dari jurusan akuntansi,
bisnis manajemen, perkantoran dan broadcasting. Bila jurusan
akuntasi 200 orang, bisnis manajemen 250 orang, perkantoran 450
orang dan sisanya broadcasting, maka persentase jumlah siswa
jurusan broadcasting adalah ….
• Mengapa setiap persegi adalah persegi panjang
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
35. • Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5
Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk
sebuah struktur yang unik dan system. Dalam matematika, sintesis melibatkan
pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika
untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang
sebelumnya.
Contoh :
• Memformulakan teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur-
struktur matematika.
• Manakah dari bilangan-bilangan berikut ini yang merupakan bilangan irrasional
a. 2 c. 4 e. 2
b. 0, 524389 d. 0,123123123
• Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan asli ganjil berurutan sama dengan n2?
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
37. • Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6
Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai
sebuah ide, kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat
memandu seseorang untuk mendapatkan pengetahuan
baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru dan
cara baru yang unik dalam analisis atau sisntesis.
Contoh :
• Buktikan bahwa jumlah dua buah bilangan ganjil adalah
bilangan genap?”
• Jelaskan jenis-jenis himpunan bilangan asli beserta
contohnya!
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
38. Kata Kerja Untuk Sintesis C5
• Membandingkan
• Menyimpulkan
• Menilai
• Mengarahkan
• Mengkritik
• Menimbang
• Memutuskan
• Memisahkan
• Memprediksi
• Memperjelas
• Menugaskan
• Menafsirkan
• Mempertahankan
• Memerinci
• Mengukur
• Merangkum
• Membuktikan
• Memvalidasi
• Mengetes
• Mendukung
• Memilih
• Memproyeksikan
39. RANAH AFEKTIF
1. Pandangan atau pendapat (Opinion)
apabila guru mau mengukur aspek afektif yang
berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan
yang di susun menghendaki respon yang melibatkan
ekspresi, perasaan dsan pendapat pribadi siswa terhadap
hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta.
contoh:
“Bagaimanakah pendapat anda tentang keputusan yang
diambil oleh bapak lurah dalam situasi di atas? Bagaimana
tindakan anda jika seandainya yang menjadi lurah itu anda?
2. Sikap atau nilai (attitude,value)
dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya
mengenai responsnya yang melibatkan sikap atau nilai telah
mendalam di sanubarinya, dan guru meminta dia untuk
mempertahankan pendapatnya.
contoh:
“bagaimana pendapat anda seandainya semua penjahat
yang merugikan masyarakat dan negara, baik yang proletar
maupun yang alit diberi hukuman mati saja? Mengapa
pendapat anda demikian?”
HOME
EXIT
MATERI
40. Kata Kerja Ranah Afektif
Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati
Memilih
Mempertanyakan
Mengikuti
Memberi
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menjawab
Membantu
Mengajukan
Mengompromi
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
Mengasumsikan
Meyakini
Melengkapi
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Mengundang
Menggabungkan
Memperjelas
Mengusulkan
Menekankan
Menyumbang
Menganut
Mengubah
Menata
Mengklasifikasika
n
Mengombinasi
Mempertahankan
Membangun
Membentuk
pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasikan
Merembuk
Mengubah
perilaku
Berakhlak
mulia
Mempengaruhi
Mendengarkan
Mengkualifikas
i
Melayani
Menunjukkan
Membuktikan
Memecahkan
41. RANAH PSIKOMOTORIK
Istilah Psychomotor, psikomotor terkait dengan
kata motor, sensory-motor, atau perceptual- motor.
Ranah psikomotor erat kaitannya dengan kerja otot yang
menjadi penggerak tubuh dan bagian-bagiannya, mulai
dari gerak yang sederhana seperti gerakan-gerakan
dalam shalat sampai dengan gerakan-gerakan yang
kompleks seperti gerakan-gerakan dalam praktik manasik
ibadah haji. Keterampilan lebih terkait dengan
psikomotor.
contoh:
“ seberapa terampil para siswa dalam menyiapkan alat-
alat”.”seberapa terampil para siswa mengunakan alat-
alat”
HOME
EXIT
MATERI
42. Kata Kerja Ranah Psikomotorik
Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Melamar
Mengatur
Mengumpulkn
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihkan
Memposisikan
Mengonstruksi
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasikan
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampur
Mengalihkan
Mengantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasikan
Mengemas
Membungkus
Mengalihkan
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Menggunakan
Memulai
Menyetir
Menjeniskan
Menempel
Mensketsa
Melonggarkan
Menimbang
SOAL
43. SOAL1. Seorang penilai akan menyusun untuk 3 bab dari materi yang sudah diajarkan dengan jumlah
soal 40 butir.
a. Bab 1 : berbobot dua kali bab 2.
Aspek yang diukur, seperlima hafalan, seperlima pengertian, dan tiga perlima aplikasi.
b. Bab 2 : berbobot setengah dari Bab 3.
Aspek yang diukur hanya pengertian dan aplikasi dengan bobot yang sama.
c. Bab 3 : berbobot dua kali bab 2.
Aspek yang diukur hanya ingatan dan aplikasi dengan imbangan 1:3.
• Dengan pemisalan imbangan bobot BAB 3 adalah 4
• Bantulah untuk menyusun tabel spesifikasinya!
Petunjuk langkah-langkah penyelesaian :
1. Tentukan imbanagn bobot masing-masing BAB
2. Ubahlah imbangan bobot menjadi prosentase.
3. Tentukan/merinci banyaknya soal tiap bab.
4. Tentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan
ketentuan pada soal
5. Gambarlah table spesifikasi sesuai data yang didapat.
SELAMAT MENGERJAKAN
44. JAWABAN
LANGKAH-LANGKAH:
1) Menentukan imbangan bobot masing-masing BAB
• BAB 3= 2 x BAB2
4= 2 x BAB2
BAB2= 4/2
BAB2= 2 (Imbangan bobot BAB 2)
• BAB 1=2 x BAB2
=2 x 2
=4 (Imbangan boobot BAB 1)
JUMLAH Imbangan Bobot = 10
2) Mengubah imbangan bobot menjadi prosentase.
Bab 1 =
𝟒
𝟏𝟎
x 100% = 40%
Bab 2 =
𝟐
𝟏𝟎
x 100% = 20%
Bab 3 =
𝟒
𝟏𝟎
x 100% = 40%
3) Menentukan/merinci banyaknya soal tiap bab
Bab 1 =
𝟒𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 16 butir soal
Bab 2 =
𝟐𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 8 butir soal
Bab 3 =
𝟒𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 16 butir soal
45. 4) Menentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan ketentuan
pada soal
BAB1:
Hafalan :
𝟏
𝟓
x 100% = 20%
Pemahaman :
𝟏
𝟓
x 100% = 20%
Aplikasi :
𝟑
𝟓
x 100% = 60%
MAKA,
SELA : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3)
SEL B : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3)
SEL C : 60% x 16 = 9,6 (dibulatkan menjadi 10)
BAB 2:
Pemahaman = Aplikasi 50%=50%
MAKA,
SEL E : 50% x 8 = 4
SEL F : 50% x 8 = 4
BAB 3:
Perbandingan ingatan dan aplikasi= 1:3
Ingatan :
𝟏
𝟒
x 100% = 25%
Aplikasi :
𝟑
𝟒
x 100% = 75%
MAKA,
SEL G : 25% x 16 = 4
SEL I : 75% x 16 = 12
46. Dari data di atas dapat dibuat tabel spesifikasi sebagai
berikut
Pokok
Materi
Aspek yang dinilai
Ingatan Pemahaman Aplikasi Butir Soal
BAB 1(40%)
SEL A
(3)
SEL B
(3)
SEL C
(10)
16
BAB 2 (20%)
SEL D
-
SEL E
(4)
SEL F
(4)
8
BAB 3 (40%)
SEL G
(4)
SEL H
-
SEL I
(12)
16
Jumlah 40