SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
TABEL SPESIFIKASI
DAN TAKSONOMI
Kelompok 4:
SHILVIA PUTRI MUSLINA PRADANA
DWI MARDIANA
WINDA PARAMITA
MATERI
TABEL
SPESIFIKASI
FUNGSI TABEL
SPESIFIKASI
LANGKAH-
LANGKAH
PEMBUATAN
TAKSONOMI
TAKSONOMI
PENGUKURAN
TIGA RANAH
RANAH
KOGNITIF
RANAH AFEKTIF
RANAH
PSIKOMOTORIK
FUNGSI TABEL SPESIFIKASI
Nama lain dari tabel spesifikasi adalah kisi-kisi atau grid
yang digunakan agar suatu tes yang disusun tidak menyimpang dari
materi serta tingkah laku yang akan dimuat dalam suatu tes, maka
dari itu dibuatlah sebuah tabel spesifikasi.
Sebuah tabel spesifikasi harus memuat materi dan aspek
yang diungkap (tingkah laku). Setiap kotak dalam tabel spesifikasi
diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal. 3 aspek yang
biasa digunakan dalam tabel spesifikasi adalah ingatan,
pemahaman, dan aplikasi . HOME
EXIT
MATERI
CONTOH TABEL SPESIFIKASI
Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga
tampak hubungan antara materi dengan aspek yang tergambar dalam
indikator. Sebenarnya penyusunan tes bukan hanya mengingat
hubungan antara kedua hal tersebut tetapi empat hal, yaitu hubungan
antara meteri, indikator, kegiatan belajar, dan evaluasi.
Pokok Materi
Aspek yang diungkap
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bagian I . . . . . . . . . . . .
Bagian II . . . . . . . . . . . .
Bagian III
(terakhir) . . . . . . . . . . . .
Jumlah
HOME
EXIT
MATERI
Keempat hal, yaitu materi, indikator, kegiatan
belajar, dan evaluasi merupakan kaitan yang erat sekali.
Dengan mengenal materi yang akan diajarkan, kita segera
tahu bagaimana sifat materi tersebut misalnya fakta,
konsep atau hubungan antar konsep. Apabila materinya
berupa fakta, tentu indikatornya menyangkut ingatan.
Tabel spesifikasi dibuat pada saat sebelum
membuat tes prestasi. Artinya dibuat sebagai perencanaan
evaluasi. Penyusunan tabel spesifikasi juga harus
memperhatikan indikator, materi, kegiatan belajar-
mengajar, dan evaluasi karena dalam proses pembelajaran
terlebih dahulu harus mengetahui apa yang ingin dicapai
dalam indikator tersebut seperti yang dijelaskan diatas.
HOME
EXIT
MATERI
Menyusun tabel spesifikasi ditentukan oleh bidang studi dan homogenitas materi
yang akan diteskan. Satu hal yang sama yaitu:
a. Langkah pertama yang harus diambil adalah mendaftar pokok-pokok
materi yang akan diteskan kemudian memberikan imbangan bobot untuk masing-
masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah :
1. Materi I (2)
2. Materi II (3)
3. Materi III (4)
4. Materi IV (5)
Angka-angka yang tertera di dalam kurung yang dituliskan di belakang pokok
materi, menunjukkan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Penentuan imbangan bobot dilakukan oleh penyusun soal berdasarkan atas
luasnya materi atau kepentingannya untuk dites. Penentuan imbangan dilakukan
atas perkiraan (judgment) saja. Pada waktu menuliskan angka tidak perlu
dihitung-hitung bahwa jumlahnya harus 10 karena semuanya akan diubah
menjadi angka dalam bentuk presentase.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
HOME
EXIT
MATERICara menghitung
prosentase imbangan
bobot
Langkah-Langkah:
1. Menjumlah keseluruhan imbangan bobot materi
Materi I 2
Materi II 3
Materi III 4
Materi IV 5 +
14
2. Rumus prosentase imbangan bobot
imbangan bobot per bab x 100%
jumlah imbangan keseluruhan
Maka,
Materi 1 =
𝟐
𝟏𝟒
x100% = 14,3% (dibulatkan menjadi 14%)
Materi II =
𝟑
𝟏𝟒
x 100%= 21,4% (dibulatkan menjadi 21%)
Materi III =
𝟒
𝟏𝟒
x 100%= 28,6% (dibulatkan menjadi 29%)
Materi IV=
𝟓
𝟏𝟒
x 100%= 35,7% (dibulatkan menjadi 36%)
MENGHITUNG PROSENTASI IMBANGAN BOBOT
HOME
EXIT
MATERI
Dari contoh di atas, langkah kedua pokok-pokok materi dapat
dipindahkan ke dalam tabel kemudian mengubah indeks menjadi
presentase.
TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI
POKOK MATERI Aspek yang diungkap
Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
Materi I
(14%)
7
Materi II
(21%)
10
Materi III
(29%)
15
Materi IV
(36%)
18
Jumlah 50 butir soal
HOME
EXIT
MATERI
Langkah ketiga adalah merinci banyaknya butir soal untuk tiap-
tiap pokok materi dan angka ini dituliskan pada kolom paling kanan.
Caranya adalah membagi jumlah butir soal (di sini 50 buah) menjadi 4
bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai presentase.
Angka 50 ditentukan oleh guru berdasarkan alokasi waktu yang
disediakan dan bentuk soal yang akan diberikan. Dalam contoh ini,
misalnya akan disusun tes berbentuk objektif dengan jumlah 50 butir soal
berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75 menit.
Di sini diperlukan kebijaksanaan guru untuk memperkirakan banyaknya
butir soal agar tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak.
Sebagai patokan waktu adalah bahwa sebuah soal tes objektif
membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawab sehingga
disediakan waktu 75 menit untuk tes, dapat disusun butir soal sejumlah :
1) 45 buah bentuk objektif (50 menit)
2) 5 buah bentuk uraian (25 menit)
Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh :
1) Waktu yang tersedia
2) Bentuk soal
HOME
EXIT
MATERI
Sampai dengan langkah ketiga, cara yang dilalui sama bagi seluruh
bidang studi.
Langkah-langkah selanjutnya, terdapat langkah khusus, tergantung
dari homogenitas atau heterogenitas (keragaman) materi yang
diteskan. Berikut cara menyusun tabel spesifikasi dengan berbagai
materi yang berbeda-beda:
1. Untuk Materi yang
Seragam
2. Untuk Materi yang Tidak
Seragam
HOME
EXIT
MATERI
Yang dimaksud dengan “seragam” disini adalah bahwa
antara pokok materi yang satu dengan pokok materi yang lain
mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah laku.
Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20%
untuk aplikasi. Maka presentase tersebut ditulis pada kolom yang
dimaksud. Selanjutnya banyak butir soal untuk setiap sel (kotak
kecil) diperoleh dengan cara menghitung persentase dari
banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis di kolom
paling kanan.
UNTUK MATERI YANG SERAGAM
TABEL
HOME
EXIT
MATERI
TABEL SPESIFIKASI PENYUSUNAN TES EVALUASI
POKOK MATERI
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
(50%)
Pemahaman
(30%)
Aplikasi
(20%)
Jumlah
(100%)
Materi I
(14%)
( A ) ( B ) ( C ) 7
Materi II
(21%)
( D ) ( E ) ( F ) 10
Materi III
(29%)
( G ) ( H ) ( I ) 15
Materi IV
(36%)
( K ) ( L ) ( M ) 18
Jumlah 50
HOME
EXIT
MATERI
Untuk mengisi/menentukan banyak butir soal untuk tiap sel dilakukan
demikian:
Sel A =
50
100
x 7 soal = 3,5 ( 4 soal )
Sel B =
30
100
x 7 soal = 2,1 ( 2 soal )
Sel C =
20
100
x 7 soal = 1,4 ( 1 soal )
Untuk mengisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama
dengan cara yang digunakan untuk menetukan sel A, sel B, dan sel C.
Catatan :
Disamping cara yang diajukan ini, yakni menentukan jumlah butir soal
untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang diambil orang,
yakni mulai dari pengisisan sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal
tiap pokok materi.
HOME
EXIT
MATERI
CONTOH
PENERAPAN
HOME
EXIT
MATERI
JAWAB
Pokok Materi
Aspek yang di ungkap
Ingatan(20%) Pemahaman(30%) Aplikasi(50%) Jumlah
Logaritma
(36%)
A B C 14
Limit (29%) D E F 12
Matriks
(21%)
G H I 8
Logika (14%) J K L 6
Jumlah 40
Misalkan berdasarkan waktu yan telah ditentukan, diperkirakan
akan disusun 40 buah butir soal. Maka tiap sel diperoleh imbangan
jumlah sebagai berikut :
%aspek yang di ukur x jumlah soal(pada kolom bagian kanan)
Sel A = 20% x 14 = 3 soal
Sel B = 30% x 14 = 4 soal
Sel C = 50% x 14 = 7 soal
Sel D = 20% x 12 = 2 soal
Sel E = 30% x 12 = 4 soal
Sel F = 50% x 12 = 6 soal
Sel G = 20% x 8 = 2 soal
Sel H = 30% x 8 = 2 soal
Sel I = 50% x 8 = 4 soal
Sel J = 20% x 6 = 1 soal
Sel K = 30% x 6 = 2 soal
Sel L = 50% x 6 = 3 soal
Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak
seragam, tidak perlu mencantumkan angka presentase imbangan tingkah
laku di kepala kolom. Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi
didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok materi itu dan imbangan
yang dikehendaki oleh penilai menurut sifat pokok materi yang
bersangkutan.
Contoh table spesifikasi untuk penyusunan tes evaluasi:
Untuk Materi yang Tidak Seragam
Pokok Materi
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
( I )
Pemahaman
( P )
Aplikasi
( A )
Jumlah
Bab 1 (25%) (A) (B) (C) 10
Bab 2 (40%) (D) (E) (F) 16
Bab 3 (35%) (G) (H) (I) 14
jumlah 40
HOME
EXIT
MATERI
Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya:
Bab 1 mayoritas hafalan
Bab 2 mayoritas pemahaman
Bab 3 mayoritas aplikasi
Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dapat dituliskan pada kepala kolom.
Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel,
ditentukan perbab.
Misalnya :
Untuk Bab 1, Ingatan 60%, Pemahaman 30%, untuk Aplikasi 10%, maka :
Sel A = 60/100 x 10 soal = 6 soal
Sel B = 30/100 X 10 soal =3
Sel C = 10/100x 10 soal = 1 soal
Untuk bab 2, Ingatan 20%, Pemahaman 50%, Aplikasi 30%, maka :
Sel D = 20/100 x 16 soal = 3 soal
Sel E = 50/100 x 16 soal = 8 soal
Sel F = 30/100 x 16 soal = 5 soal
Untuk bab 3, Ingatan 20%, Pemahaman 20%, Aplikasi 60%, maka :
Sel G = 20/100 x 14 soal = 3 soal
Sel H = 20/100 x 14 soal = 3 soal
Sel I = 60/100 x 14 soal = 6 soal
HOME
EXIT
MATERI
Apabila tabel spesifikasi sudah jadi, maka ini berarti bahwa guru sudah
melakukan sesuatu tugas betul dan aman didalam rangkaian tugas menyusun
tes. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui table spesifikasi dapat dijamin
bahwa tesnya cukup mempunyai validitas bagi sel yang bersangkutan, misalnya
sebagai berikut:
Pokok materi
Aspek yang Diungkapkan
Ingatan
(I)
Pemahaman
(P)
Aplikasi
(A)
Jumlah
Bab 1
(25%)
(6)
1,2,6,7,8,10
(3)
3,4,9
(1)
5
10
Bab 2
(40%)
(3)
11,18,22
(8)
12,13,14,15,
19,20,23,24
(9)
16,17,21, 25,26
16
Bab 3
(35%)
(3)
27,32,26
(3)
28,33,37
(8)
29, 30, 31, 34, 35,
38, 39, 40
14
Jumlah
(100%)
12 14 14 40
Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi
Setelah kita membuat tabel spesifikasi, hal selanjutnya yang dilakukan
yaitu 2 hal :
a. Membuat kisi-kisi soal
Dalam membuat kisi-kisi soal sebagai contoh disini yang digunakan
adalah pada contoh materi seragam.
b. Setelah membuat kisi-kisi soal langkah selanjutnya yaitu membuat
kartu soal. HOME
EXIT
MATERI
No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran
Kemampuan
Kognitif (cognitif)
No
soal
skor
Tingkat
kesukaran
1
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menghitung ukuran pemusatan
data, meliputi rataan (rataan data
tunggal, rataan sementara data
tunggal, rataan data berkelompok,
rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau
coding data berkelompok), modus,
dan median.
C1
1
5 Mudah
2
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran pemusatan
data, meliputi rataan (rataan data
tunggal, rataan sementara data
tunggal, rataan data berkelompok,
rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau
coding data berkelompok), modus,
dan median.
C2 2 5 Mudah
3
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta
penafsirannya.
Mengkalifikasikan ukuran letak
kumpulan data yang meliputi
kuartil, desil, dan persentil.
C3
3
5 Mudah
No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran
Kemampuan
Kognitif (cognitif)
No
soal
skor
Tingkat
kesukaran
4
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran penyebaran
data, meliputi jangkauan, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata, ragam,
dan simpangan baku.
C4 6 10 Sedang
5
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran penyebaran
data, meliputi jangkauan, simpangan
kuartil, simpangan rata-rata, ragam,
dan simpangan baku.
C6 7 10 Sedang
6
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran letak kumpulan
data yang meliputi kuartil, desil, dan
persentil. C4 8 10 Sedang
7
Menghitung ukuran
pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran
data, serta penafsirannya
Menentukan ukuran pemusatan
data, yaitu rataan, modus, dan
median untuk data tunggal maupun
data berkelompok.
C5 9 20 Sukar
Contoh model kisi-kisi lainnya
KD : Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan
ukuran penyebaran data, serta penafsirannya
Sumber buku : Buku cetak matematika
Indikator : Menghitung ukuran pemusatan data, meliputi
rataan (rataan data tunggal, rataan sementara data tunggal,
rataan data berkelompok, rataan sementara data
berkelompok, pengkodean atau coding data berkelompok),
modus, dan median.
Soal : berat rata-rata 12 siswa kelas XI adalah
48kg. jika digabung dengan 10 siswa lagi,
beratnya menjadi 53kg. berat rata-rata ke 10
siswa tersebut adalah..
Materi :
Menghitung rata-rata
Aspek yang diukur
C2 (pemahaman)
Kunci jawaban
Jadi, berat rata-rata
ke 10 siswa
tersebut adalah
59kg
Arti Kata Taksonomi
Kajian teori taksonomi berasal dari bahasa Yunani
tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari
sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal
yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian, sampai
pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.
TAKSONOMIBLOOM
HOME
EXIT
MATERI
TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi bloom adalah sebuah kerangka untuk
mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa
yang diharapkan agar dipelajari siswa. pada awalnya
kerangka tersebut disusun dengan maksud untuk
memfasilitasi pertukaran soal-soal tes antar fakultas pada
berbagai universitas untuk menciptakan bank soal,
masing-masing mengukur tujuan pendidikan yang sama.
Taksonomi Bloom dapat dipandang sebagai suatu
cara untuk menyatakan secara kualitatif bermacam-
macam pola pikir yang berbeda. Taksonomi ini telah
diadaptasi untuk digunakan di dalam kelas sebagai alat
perencanaan dan secara berkelanjutan merupakan salah
satu model terapan yang paling universal. Bloom
menggolongkan tiga kategori perilaku belajar yang
berkaitan dan saling melengkapi yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor (pengukuran tiga rana).
HOME
EXIT
MATERI
RANAH KOGNITIF
Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup
kegiatan mental (otak).Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif
itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah
sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan:
HOME
EXIT
MATERI
RanahKognitif Pengetahuan( C1)
Pemahaman (C2)
Aplikasi (C3)
Analisis (C4)
Sintetis (C5)
Evaluasi (C6)
• Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1
Menekan pada proses mental dalam mengingat dan
mengungkapkankembali informasiinformasi yang telah
siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah
mereka peroleh sebelumnya. Informasi yang dimaksud
berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminologi
dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip-
prinsip
Contoh: Sebutkan contoh-contoh dari bilangan rasional dan
irrasional.
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk
Pengetahuan/Ingatan C1
• PengetahuanMenamai
• Manandai
• Membaca
• Menyadari
• Menghafal
• Meniru
• Mencatat
• Mengulang
• Mereproduksi
• Meninjau
• Memilih
• Menyatakan
• Mempelajari
• Mentabulasi
• Memberi kode
• Menelusuri
• Menulis
• Mengutip
• Menyebutkan
• Menjelaskan
• Menggambar
• Membilang
• Mengidentifikasi
• Mendaftar
• Menunjukkan
• Memberi label
• Memberi indeks
• Memasangkan
• Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2
Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang
berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu.
Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu memahami ide-ide
matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang
relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan
segala implikasinya.
Contoh :
• Jelaskan pengertian dari bilangan rasional dan irrasional!
• Terdapat sebuah segitiga siku-siku dengan panjang kedua sisinya
adalah 3 cm dan 4 cm. Berapakah sisi yang ketiga?”
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk Pemahaman
C2
• Pemahaman
• Memperkirakan
• Menjelaskan
• Mengkategorikan
• Mencirikan
• Merinci
• Mengasosiasikan
• Membandingkan
• Menghitung
• Mengkontraskan
• Mengubah
• Mempertahankan
• Menguraikan
• Menjalin
• Membedakan
• Mendiskusikan
• Menggali
• Mencontohkan
• Menerangkan
• Mengemukakan
• Mempolakan
• Memperluas
• Menyimpulkan
• Meramalkan
• Merangkum
• Menjabarkan
• Penerapan (Aplication), yang disebut C3
Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu
mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah
abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika
mereka diminta untuk itu.
Contoh:
• Tentukan nilai dari 18+72-8 = ………
• Manakah yang lebih luas, kebun yang berbentuk persegi panjang
dengan panjang 314 m dan 12 m atau kolam renang yang berbentuk
lingkaran dengan jari-jari lingkarannya 12 m?’
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk
APLIKASI C3
• Penerapan
• Menugaskan
• Mengurutkan
• Menentukan
• Menerapkan
• Menyesuaikan
• Mengkalkulasi
• Memodifikasi
• Mengklasifiksi
• Menghitung
• Membangun
• Mengurutkan Membiasakan
• Mencegah
• Menggambarkan
• Menggunakan
• Menilai
• Melatih
• Menggali
• Mengemukakan
• Mengadaptasi
• Menyelidiki
• Mengoperasikan
• Mempersoalkan
• Mengkonsepkan
• Melaksanakan
• Meramalkan
• Memproduksi
• Memproses
• Mengaitkan
• Menyusun
• Mensimulasikan
• Memecahkan
• Melakukan
• Mentabulasi
• Analisis (Analysis), yang disebut C4
Kemampuan untuk memilah sebuah informasi ke dalam
komponen-komponen sedemikan hingga hirarki dan keterkaitan anta
ride dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas.
Contoh :
• Jumlah siswa SMK A 1400 orang, terdiri dari jurusan akuntansi,
bisnis manajemen, perkantoran dan broadcasting. Bila jurusan
akuntasi 200 orang, bisnis manajemen 250 orang, perkantoran 450
orang dan sisanya broadcasting, maka persentase jumlah siswa
jurusan broadcasting adalah ….
• Mengapa setiap persegi adalah persegi panjang
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk Analisis C4
• Menganalisis
• Mengaudit
• Memecahkan
• Menegaskan
• Mendeteksi
• Mendiagnosis
• Menyeleksi
• Memerinci
• Menominasikan
• Mendiagramkan
• Mengkorelasikan
• Merasionalkan
• Menguji
• Mencerahkan
• Menjelajah
• Membagankan
• Menyimpulkan
• Menemukan
• Menelaah
• Memaksimalkan
• Memerintahkan
• Mengedit
• Mengaitkan
• Memilih
• Mengukur
• Melatih
• Mentransfer
• Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5
Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk
sebuah struktur yang unik dan system. Dalam matematika, sintesis melibatkan
pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika
untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang
sebelumnya.
Contoh :
• Memformulakan teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur-
struktur matematika.
• Manakah dari bilangan-bilangan berikut ini yang merupakan bilangan irrasional
a. 2 c. 4 e. 2
b. 0, 524389 d. 0,123123123
• Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan asli ganjil berurutan sama dengan n2?
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk Sintesis C5
• Mengabstraksi
• Mengatur
• Menganimasi
• Mengumpulkan
• Mengkategorikan
• Mengkode
• Mengkombinasikan
• Menyusun
• Mengarang
• Membangun
• Menanggulangi
• Menghubungkan
• Menciptakan
• Mengkreasikan
• Mengoreksi
• Merancang
• Memformuakan
• Merencanakan
• Mendikte
• Meningkatkan
• Memperjelas
• Memfasilitasi
• Membentuk
• Merumuskan
• Menggeneralisasi
• Menggabungkan
• Memadukan
• Membatas
• Mereparasi
• Menampilkan
• Menyiapkan
• Memproduksi
• Merangkum
• Merekonstruksi
• Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6
Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai
sebuah ide, kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat
memandu seseorang untuk mendapatkan pengetahuan
baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru dan
cara baru yang unik dalam analisis atau sisntesis.
Contoh :
• Buktikan bahwa jumlah dua buah bilangan ganjil adalah
bilangan genap?”
• Jelaskan jenis-jenis himpunan bilangan asli beserta
contohnya!
KATA KERJA
RANAH KOGNITIF
Kata Kerja Untuk Sintesis C5
• Membandingkan
• Menyimpulkan
• Menilai
• Mengarahkan
• Mengkritik
• Menimbang
• Memutuskan
• Memisahkan
• Memprediksi
• Memperjelas
• Menugaskan
• Menafsirkan
• Mempertahankan
• Memerinci
• Mengukur
• Merangkum
• Membuktikan
• Memvalidasi
• Mengetes
• Mendukung
• Memilih
• Memproyeksikan
RANAH AFEKTIF
1. Pandangan atau pendapat (Opinion)
apabila guru mau mengukur aspek afektif yang
berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan
yang di susun menghendaki respon yang melibatkan
ekspresi, perasaan dsan pendapat pribadi siswa terhadap
hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta.
contoh:
“Bagaimanakah pendapat anda tentang keputusan yang
diambil oleh bapak lurah dalam situasi di atas? Bagaimana
tindakan anda jika seandainya yang menjadi lurah itu anda?
2. Sikap atau nilai (attitude,value)
dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya
mengenai responsnya yang melibatkan sikap atau nilai telah
mendalam di sanubarinya, dan guru meminta dia untuk
mempertahankan pendapatnya.
contoh:
“bagaimana pendapat anda seandainya semua penjahat
yang merugikan masyarakat dan negara, baik yang proletar
maupun yang alit diberi hukuman mati saja? Mengapa
pendapat anda demikian?”
HOME
EXIT
MATERI
Kata Kerja Ranah Afektif
Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati
Memilih
Mempertanyakan
Mengikuti
Memberi
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menjawab
Membantu
Mengajukan
Mengompromi
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
Mengasumsikan
Meyakini
Melengkapi
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Mengundang
Menggabungkan
Memperjelas
Mengusulkan
Menekankan
Menyumbang
Menganut
Mengubah
Menata
Mengklasifikasika
n
Mengombinasi
Mempertahankan
Membangun
Membentuk
pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasikan
Merembuk
Mengubah
perilaku
Berakhlak
mulia
Mempengaruhi
Mendengarkan
Mengkualifikas
i
Melayani
Menunjukkan
Membuktikan
Memecahkan
RANAH PSIKOMOTORIK
Istilah Psychomotor, psikomotor terkait dengan
kata motor, sensory-motor, atau perceptual- motor.
Ranah psikomotor erat kaitannya dengan kerja otot yang
menjadi penggerak tubuh dan bagian-bagiannya, mulai
dari gerak yang sederhana seperti gerakan-gerakan
dalam shalat sampai dengan gerakan-gerakan yang
kompleks seperti gerakan-gerakan dalam praktik manasik
ibadah haji. Keterampilan lebih terkait dengan
psikomotor.
contoh:
“ seberapa terampil para siswa dalam menyiapkan alat-
alat”.”seberapa terampil para siswa mengunakan alat-
alat”
HOME
EXIT
MATERI
Kata Kerja Ranah Psikomotorik
Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Melamar
Mengatur
Mengumpulkn
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihkan
Memposisikan
Mengonstruksi
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasikan
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampur
Mengalihkan
Mengantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasikan
Mengemas
Membungkus
Mengalihkan
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Menggunakan
Memulai
Menyetir
Menjeniskan
Menempel
Mensketsa
Melonggarkan
Menimbang
SOAL
SOAL1. Seorang penilai akan menyusun untuk 3 bab dari materi yang sudah diajarkan dengan jumlah
soal 40 butir.
a. Bab 1 : berbobot dua kali bab 2.
Aspek yang diukur, seperlima hafalan, seperlima pengertian, dan tiga perlima aplikasi.
b. Bab 2 : berbobot setengah dari Bab 3.
Aspek yang diukur hanya pengertian dan aplikasi dengan bobot yang sama.
c. Bab 3 : berbobot dua kali bab 2.
Aspek yang diukur hanya ingatan dan aplikasi dengan imbangan 1:3.
• Dengan pemisalan imbangan bobot BAB 3 adalah 4
• Bantulah untuk menyusun tabel spesifikasinya!
Petunjuk langkah-langkah penyelesaian :
1. Tentukan imbanagn bobot masing-masing BAB
2. Ubahlah imbangan bobot menjadi prosentase.
3. Tentukan/merinci banyaknya soal tiap bab.
4. Tentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan
ketentuan pada soal
5. Gambarlah table spesifikasi sesuai data yang didapat.
SELAMAT MENGERJAKAN
JAWABAN
LANGKAH-LANGKAH:
1) Menentukan imbangan bobot masing-masing BAB
• BAB 3= 2 x BAB2
4= 2 x BAB2
BAB2= 4/2
BAB2= 2 (Imbangan bobot BAB 2)
• BAB 1=2 x BAB2
=2 x 2
=4 (Imbangan boobot BAB 1)
JUMLAH Imbangan Bobot = 10
2) Mengubah imbangan bobot menjadi prosentase.
Bab 1 =
𝟒
𝟏𝟎
x 100% = 40%
Bab 2 =
𝟐
𝟏𝟎
x 100% = 20%
Bab 3 =
𝟒
𝟏𝟎
x 100% = 40%
3) Menentukan/merinci banyaknya soal tiap bab
Bab 1 =
𝟒𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 16 butir soal
Bab 2 =
𝟐𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 8 butir soal
Bab 3 =
𝟒𝟎
𝟏𝟎𝟎
x 40 = 16 butir soal
4) Menentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan ketentuan
pada soal
BAB1:
Hafalan :
𝟏
𝟓
x 100% = 20%
Pemahaman :
𝟏
𝟓
x 100% = 20%
Aplikasi :
𝟑
𝟓
x 100% = 60%
MAKA,
SELA : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3)
SEL B : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3)
SEL C : 60% x 16 = 9,6 (dibulatkan menjadi 10)
BAB 2:
Pemahaman = Aplikasi  50%=50%
MAKA,
SEL E : 50% x 8 = 4
SEL F : 50% x 8 = 4
BAB 3:
Perbandingan ingatan dan aplikasi= 1:3
Ingatan :
𝟏
𝟒
x 100% = 25%
Aplikasi :
𝟑
𝟒
x 100% = 75%
MAKA,
SEL G : 25% x 16 = 4
SEL I : 75% x 16 = 12
Dari data di atas dapat dibuat tabel spesifikasi sebagai
berikut
Pokok
Materi
Aspek yang dinilai
Ingatan Pemahaman Aplikasi Butir Soal
BAB 1(40%)
SEL A
(3)
SEL B
(3)
SEL C
(10)
16
BAB 2 (20%)
SEL D
-
SEL E
(4)
SEL F
(4)
8
BAB 3 (40%)
SEL G
(4)
SEL H
-
SEL I
(12)
16
Jumlah 40
OPTIMASI TES

More Related Content

What's hot

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialLina Mursyidah
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Sylvester Saragih
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensimaudya09
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxAsmaulHusna660274
 

What's hot (20)

Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Penilaian Afektif
Penilaian AfektifPenilaian Afektif
Penilaian Afektif
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 

Similar to OPTIMASI TES

Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6sukatmaputri
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6rachmasanie
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Abdul Majid
 
Rpp tugas semester
Rpp tugas semesterRpp tugas semester
Rpp tugas semesterdewilya
 
Penyusunan kisi
Penyusunan kisiPenyusunan kisi
Penyusunan kisifiraku123
 
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1Rachmah Safitri
 
Pedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdfPedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdfAsepChuntex
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAbu Abdirrahman
 

Similar to OPTIMASI TES (20)

Rubrik
RubrikRubrik
Rubrik
 
Kd3.2
Kd3.2Kd3.2
Kd3.2
 
Penjelasan iteman
Penjelasan itemanPenjelasan iteman
Penjelasan iteman
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Rpp smk pariwatas
Rpp smk pariwatasRpp smk pariwatas
Rpp smk pariwatas
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Contoh chi kuadrat
Contoh chi kuadratContoh chi kuadrat
Contoh chi kuadrat
 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
 
Rpp tugas semester
Rpp tugas semesterRpp tugas semester
Rpp tugas semester
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
 
Penyusunan kisi
Penyusunan kisiPenyusunan kisi
Penyusunan kisi
 
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1
Contoh RPP Matematika kelas 6 Semester 1
 
Pedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdfPedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdf
 
Ev.pend5 hp
Ev.pend5 hpEv.pend5 hp
Ev.pend5 hp
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

OPTIMASI TES

  • 1. TABEL SPESIFIKASI DAN TAKSONOMI Kelompok 4: SHILVIA PUTRI MUSLINA PRADANA DWI MARDIANA WINDA PARAMITA
  • 3. FUNGSI TABEL SPESIFIKASI Nama lain dari tabel spesifikasi adalah kisi-kisi atau grid yang digunakan agar suatu tes yang disusun tidak menyimpang dari materi serta tingkah laku yang akan dimuat dalam suatu tes, maka dari itu dibuatlah sebuah tabel spesifikasi. Sebuah tabel spesifikasi harus memuat materi dan aspek yang diungkap (tingkah laku). Setiap kotak dalam tabel spesifikasi diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal. 3 aspek yang biasa digunakan dalam tabel spesifikasi adalah ingatan, pemahaman, dan aplikasi . HOME EXIT MATERI
  • 4. CONTOH TABEL SPESIFIKASI Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga tampak hubungan antara materi dengan aspek yang tergambar dalam indikator. Sebenarnya penyusunan tes bukan hanya mengingat hubungan antara kedua hal tersebut tetapi empat hal, yaitu hubungan antara meteri, indikator, kegiatan belajar, dan evaluasi. Pokok Materi Aspek yang diungkap Ingatan (I) Pemahaman (P) Aplikasi (A) Jumlah Bagian I . . . . . . . . . . . . Bagian II . . . . . . . . . . . . Bagian III (terakhir) . . . . . . . . . . . . Jumlah HOME EXIT MATERI
  • 5. Keempat hal, yaitu materi, indikator, kegiatan belajar, dan evaluasi merupakan kaitan yang erat sekali. Dengan mengenal materi yang akan diajarkan, kita segera tahu bagaimana sifat materi tersebut misalnya fakta, konsep atau hubungan antar konsep. Apabila materinya berupa fakta, tentu indikatornya menyangkut ingatan. Tabel spesifikasi dibuat pada saat sebelum membuat tes prestasi. Artinya dibuat sebagai perencanaan evaluasi. Penyusunan tabel spesifikasi juga harus memperhatikan indikator, materi, kegiatan belajar- mengajar, dan evaluasi karena dalam proses pembelajaran terlebih dahulu harus mengetahui apa yang ingin dicapai dalam indikator tersebut seperti yang dijelaskan diatas. HOME EXIT MATERI
  • 6. Menyusun tabel spesifikasi ditentukan oleh bidang studi dan homogenitas materi yang akan diteskan. Satu hal yang sama yaitu: a. Langkah pertama yang harus diambil adalah mendaftar pokok-pokok materi yang akan diteskan kemudian memberikan imbangan bobot untuk masing- masing pokok materi. Contoh: Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah : 1. Materi I (2) 2. Materi II (3) 3. Materi III (4) 4. Materi IV (5) Angka-angka yang tertera di dalam kurung yang dituliskan di belakang pokok materi, menunjukkan imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi. Penentuan imbangan bobot dilakukan oleh penyusun soal berdasarkan atas luasnya materi atau kepentingannya untuk dites. Penentuan imbangan dilakukan atas perkiraan (judgment) saja. Pada waktu menuliskan angka tidak perlu dihitung-hitung bahwa jumlahnya harus 10 karena semuanya akan diubah menjadi angka dalam bentuk presentase. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN HOME EXIT MATERICara menghitung prosentase imbangan bobot
  • 7. Langkah-Langkah: 1. Menjumlah keseluruhan imbangan bobot materi Materi I 2 Materi II 3 Materi III 4 Materi IV 5 + 14 2. Rumus prosentase imbangan bobot imbangan bobot per bab x 100% jumlah imbangan keseluruhan Maka, Materi 1 = 𝟐 𝟏𝟒 x100% = 14,3% (dibulatkan menjadi 14%) Materi II = 𝟑 𝟏𝟒 x 100%= 21,4% (dibulatkan menjadi 21%) Materi III = 𝟒 𝟏𝟒 x 100%= 28,6% (dibulatkan menjadi 29%) Materi IV= 𝟓 𝟏𝟒 x 100%= 35,7% (dibulatkan menjadi 36%) MENGHITUNG PROSENTASI IMBANGAN BOBOT HOME EXIT MATERI
  • 8. Dari contoh di atas, langkah kedua pokok-pokok materi dapat dipindahkan ke dalam tabel kemudian mengubah indeks menjadi presentase. TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI POKOK MATERI Aspek yang diungkap Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah Materi I (14%) 7 Materi II (21%) 10 Materi III (29%) 15 Materi IV (36%) 18 Jumlah 50 butir soal HOME EXIT MATERI
  • 9. Langkah ketiga adalah merinci banyaknya butir soal untuk tiap- tiap pokok materi dan angka ini dituliskan pada kolom paling kanan. Caranya adalah membagi jumlah butir soal (di sini 50 buah) menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai presentase. Angka 50 ditentukan oleh guru berdasarkan alokasi waktu yang disediakan dan bentuk soal yang akan diberikan. Dalam contoh ini, misalnya akan disusun tes berbentuk objektif dengan jumlah 50 butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang disediakan adalah 75 menit. Di sini diperlukan kebijaksanaan guru untuk memperkirakan banyaknya butir soal agar tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Sebagai patokan waktu adalah bahwa sebuah soal tes objektif membutuhkan waktu 1 menit untuk membaca dan menjawab sehingga disediakan waktu 75 menit untuk tes, dapat disusun butir soal sejumlah : 1) 45 buah bentuk objektif (50 menit) 2) 5 buah bentuk uraian (25 menit) Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh : 1) Waktu yang tersedia 2) Bentuk soal HOME EXIT MATERI
  • 10. Sampai dengan langkah ketiga, cara yang dilalui sama bagi seluruh bidang studi. Langkah-langkah selanjutnya, terdapat langkah khusus, tergantung dari homogenitas atau heterogenitas (keragaman) materi yang diteskan. Berikut cara menyusun tabel spesifikasi dengan berbagai materi yang berbeda-beda: 1. Untuk Materi yang Seragam 2. Untuk Materi yang Tidak Seragam HOME EXIT MATERI
  • 11. Yang dimaksud dengan “seragam” disini adalah bahwa antara pokok materi yang satu dengan pokok materi yang lain mempunyai kesamaan dalam imbangan aspek tingkah laku. Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk pemahaman, dan 20% untuk aplikasi. Maka presentase tersebut ditulis pada kolom yang dimaksud. Selanjutnya banyak butir soal untuk setiap sel (kotak kecil) diperoleh dengan cara menghitung persentase dari banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis di kolom paling kanan. UNTUK MATERI YANG SERAGAM TABEL HOME EXIT MATERI
  • 12. TABEL SPESIFIKASI PENYUSUNAN TES EVALUASI POKOK MATERI Aspek yang Diungkapkan Ingatan (50%) Pemahaman (30%) Aplikasi (20%) Jumlah (100%) Materi I (14%) ( A ) ( B ) ( C ) 7 Materi II (21%) ( D ) ( E ) ( F ) 10 Materi III (29%) ( G ) ( H ) ( I ) 15 Materi IV (36%) ( K ) ( L ) ( M ) 18 Jumlah 50 HOME EXIT MATERI
  • 13. Untuk mengisi/menentukan banyak butir soal untuk tiap sel dilakukan demikian: Sel A = 50 100 x 7 soal = 3,5 ( 4 soal ) Sel B = 30 100 x 7 soal = 2,1 ( 2 soal ) Sel C = 20 100 x 7 soal = 1,4 ( 1 soal ) Untuk mengisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama dengan cara yang digunakan untuk menetukan sel A, sel B, dan sel C. Catatan : Disamping cara yang diajukan ini, yakni menentukan jumlah butir soal untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang diambil orang, yakni mulai dari pengisisan sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah soal tiap pokok materi. HOME EXIT MATERI CONTOH PENERAPAN
  • 14. HOME EXIT MATERI JAWAB Pokok Materi Aspek yang di ungkap Ingatan(20%) Pemahaman(30%) Aplikasi(50%) Jumlah Logaritma (36%) A B C 14 Limit (29%) D E F 12 Matriks (21%) G H I 8 Logika (14%) J K L 6 Jumlah 40
  • 15. Misalkan berdasarkan waktu yan telah ditentukan, diperkirakan akan disusun 40 buah butir soal. Maka tiap sel diperoleh imbangan jumlah sebagai berikut : %aspek yang di ukur x jumlah soal(pada kolom bagian kanan) Sel A = 20% x 14 = 3 soal Sel B = 30% x 14 = 4 soal Sel C = 50% x 14 = 7 soal Sel D = 20% x 12 = 2 soal Sel E = 30% x 12 = 4 soal Sel F = 50% x 12 = 6 soal Sel G = 20% x 8 = 2 soal Sel H = 30% x 8 = 2 soal Sel I = 50% x 8 = 4 soal Sel J = 20% x 6 = 1 soal Sel K = 30% x 6 = 2 soal Sel L = 50% x 6 = 3 soal
  • 16. Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak seragam, tidak perlu mencantumkan angka presentase imbangan tingkah laku di kepala kolom. Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok materi itu dan imbangan yang dikehendaki oleh penilai menurut sifat pokok materi yang bersangkutan. Contoh table spesifikasi untuk penyusunan tes evaluasi: Untuk Materi yang Tidak Seragam Pokok Materi Aspek yang Diungkapkan Ingatan ( I ) Pemahaman ( P ) Aplikasi ( A ) Jumlah Bab 1 (25%) (A) (B) (C) 10 Bab 2 (40%) (D) (E) (F) 16 Bab 3 (35%) (G) (H) (I) 14 jumlah 40 HOME EXIT MATERI
  • 17. Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya: Bab 1 mayoritas hafalan Bab 2 mayoritas pemahaman Bab 3 mayoritas aplikasi Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dapat dituliskan pada kepala kolom. Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel, ditentukan perbab. Misalnya : Untuk Bab 1, Ingatan 60%, Pemahaman 30%, untuk Aplikasi 10%, maka : Sel A = 60/100 x 10 soal = 6 soal Sel B = 30/100 X 10 soal =3 Sel C = 10/100x 10 soal = 1 soal Untuk bab 2, Ingatan 20%, Pemahaman 50%, Aplikasi 30%, maka : Sel D = 20/100 x 16 soal = 3 soal Sel E = 50/100 x 16 soal = 8 soal Sel F = 30/100 x 16 soal = 5 soal Untuk bab 3, Ingatan 20%, Pemahaman 20%, Aplikasi 60%, maka : Sel G = 20/100 x 14 soal = 3 soal Sel H = 20/100 x 14 soal = 3 soal Sel I = 60/100 x 14 soal = 6 soal HOME EXIT MATERI
  • 18. Apabila tabel spesifikasi sudah jadi, maka ini berarti bahwa guru sudah melakukan sesuatu tugas betul dan aman didalam rangkaian tugas menyusun tes. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui table spesifikasi dapat dijamin bahwa tesnya cukup mempunyai validitas bagi sel yang bersangkutan, misalnya sebagai berikut: Pokok materi Aspek yang Diungkapkan Ingatan (I) Pemahaman (P) Aplikasi (A) Jumlah Bab 1 (25%) (6) 1,2,6,7,8,10 (3) 3,4,9 (1) 5 10 Bab 2 (40%) (3) 11,18,22 (8) 12,13,14,15, 19,20,23,24 (9) 16,17,21, 25,26 16 Bab 3 (35%) (3) 27,32,26 (3) 28,33,37 (8) 29, 30, 31, 34, 35, 38, 39, 40 14 Jumlah (100%) 12 14 14 40
  • 19. Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi Setelah kita membuat tabel spesifikasi, hal selanjutnya yang dilakukan yaitu 2 hal : a. Membuat kisi-kisi soal Dalam membuat kisi-kisi soal sebagai contoh disini yang digunakan adalah pada contoh materi seragam. b. Setelah membuat kisi-kisi soal langkah selanjutnya yaitu membuat kartu soal. HOME EXIT MATERI
  • 20. No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran Kemampuan Kognitif (cognitif) No soal skor Tingkat kesukaran 1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menghitung ukuran pemusatan data, meliputi rataan (rataan data tunggal, rataan sementara data tunggal, rataan data berkelompok, rataan sementara data berkelompok, pengkodean atau coding data berkelompok), modus, dan median. C1 1 5 Mudah 2 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menentukan ukuran pemusatan data, meliputi rataan (rataan data tunggal, rataan sementara data tunggal, rataan data berkelompok, rataan sementara data berkelompok, pengkodean atau coding data berkelompok), modus, dan median. C2 2 5 Mudah 3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya. Mengkalifikasikan ukuran letak kumpulan data yang meliputi kuartil, desil, dan persentil. C3 3 5 Mudah
  • 21. No Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran Kemampuan Kognitif (cognitif) No soal skor Tingkat kesukaran 4 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menentukan ukuran penyebaran data, meliputi jangkauan, simpangan kuartil, simpangan rata-rata, ragam, dan simpangan baku. C4 6 10 Sedang 5 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menentukan ukuran penyebaran data, meliputi jangkauan, simpangan kuartil, simpangan rata-rata, ragam, dan simpangan baku. C6 7 10 Sedang 6 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menentukan ukuran letak kumpulan data yang meliputi kuartil, desil, dan persentil. C4 8 10 Sedang 7 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Menentukan ukuran pemusatan data, yaitu rataan, modus, dan median untuk data tunggal maupun data berkelompok. C5 9 20 Sukar Contoh model kisi-kisi lainnya
  • 22.
  • 23. KD : Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya Sumber buku : Buku cetak matematika Indikator : Menghitung ukuran pemusatan data, meliputi rataan (rataan data tunggal, rataan sementara data tunggal, rataan data berkelompok, rataan sementara data berkelompok, pengkodean atau coding data berkelompok), modus, dan median. Soal : berat rata-rata 12 siswa kelas XI adalah 48kg. jika digabung dengan 10 siswa lagi, beratnya menjadi 53kg. berat rata-rata ke 10 siswa tersebut adalah.. Materi : Menghitung rata-rata Aspek yang diukur C2 (pemahaman) Kunci jawaban Jadi, berat rata-rata ke 10 siswa tersebut adalah 59kg
  • 24. Arti Kata Taksonomi Kajian teori taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian, sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi. TAKSONOMIBLOOM HOME EXIT MATERI
  • 25. TAKSONOMI BLOOM Taksonomi bloom adalah sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa yang diharapkan agar dipelajari siswa. pada awalnya kerangka tersebut disusun dengan maksud untuk memfasilitasi pertukaran soal-soal tes antar fakultas pada berbagai universitas untuk menciptakan bank soal, masing-masing mengukur tujuan pendidikan yang sama. Taksonomi Bloom dapat dipandang sebagai suatu cara untuk menyatakan secara kualitatif bermacam- macam pola pikir yang berbeda. Taksonomi ini telah diadaptasi untuk digunakan di dalam kelas sebagai alat perencanaan dan secara berkelanjutan merupakan salah satu model terapan yang paling universal. Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajar yang berkaitan dan saling melengkapi yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (pengukuran tiga rana). HOME EXIT MATERI
  • 26. RANAH KOGNITIF Tujuan kognitif atau Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan: HOME EXIT MATERI RanahKognitif Pengetahuan( C1) Pemahaman (C2) Aplikasi (C3) Analisis (C4) Sintetis (C5) Evaluasi (C6)
  • 27. • Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1 Menekan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkankembali informasiinformasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah mereka peroleh sebelumnya. Informasi yang dimaksud berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminologi dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip- prinsip Contoh: Sebutkan contoh-contoh dari bilangan rasional dan irrasional. KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 28. Kata Kerja Untuk Pengetahuan/Ingatan C1 • PengetahuanMenamai • Manandai • Membaca • Menyadari • Menghafal • Meniru • Mencatat • Mengulang • Mereproduksi • Meninjau • Memilih • Menyatakan • Mempelajari • Mentabulasi • Memberi kode • Menelusuri • Menulis • Mengutip • Menyebutkan • Menjelaskan • Menggambar • Membilang • Mengidentifikasi • Mendaftar • Menunjukkan • Memberi label • Memberi indeks • Memasangkan
  • 29. • Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2 Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya. Contoh : • Jelaskan pengertian dari bilangan rasional dan irrasional! • Terdapat sebuah segitiga siku-siku dengan panjang kedua sisinya adalah 3 cm dan 4 cm. Berapakah sisi yang ketiga?” KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 30. Kata Kerja Untuk Pemahaman C2 • Pemahaman • Memperkirakan • Menjelaskan • Mengkategorikan • Mencirikan • Merinci • Mengasosiasikan • Membandingkan • Menghitung • Mengkontraskan • Mengubah • Mempertahankan • Menguraikan • Menjalin • Membedakan • Mendiskusikan • Menggali • Mencontohkan • Menerangkan • Mengemukakan • Mempolakan • Memperluas • Menyimpulkan • Meramalkan • Merangkum • Menjabarkan
  • 31. • Penerapan (Aplication), yang disebut C3 Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika mereka diminta untuk itu. Contoh: • Tentukan nilai dari 18+72-8 = ……… • Manakah yang lebih luas, kebun yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 314 m dan 12 m atau kolam renang yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari lingkarannya 12 m?’ KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 32. Kata Kerja Untuk APLIKASI C3 • Penerapan • Menugaskan • Mengurutkan • Menentukan • Menerapkan • Menyesuaikan • Mengkalkulasi • Memodifikasi • Mengklasifiksi • Menghitung • Membangun • Mengurutkan Membiasakan • Mencegah • Menggambarkan • Menggunakan • Menilai • Melatih • Menggali • Mengemukakan • Mengadaptasi • Menyelidiki • Mengoperasikan • Mempersoalkan • Mengkonsepkan • Melaksanakan • Meramalkan • Memproduksi • Memproses • Mengaitkan • Menyusun • Mensimulasikan • Memecahkan • Melakukan • Mentabulasi
  • 33. • Analisis (Analysis), yang disebut C4 Kemampuan untuk memilah sebuah informasi ke dalam komponen-komponen sedemikan hingga hirarki dan keterkaitan anta ride dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas. Contoh : • Jumlah siswa SMK A 1400 orang, terdiri dari jurusan akuntansi, bisnis manajemen, perkantoran dan broadcasting. Bila jurusan akuntasi 200 orang, bisnis manajemen 250 orang, perkantoran 450 orang dan sisanya broadcasting, maka persentase jumlah siswa jurusan broadcasting adalah …. • Mengapa setiap persegi adalah persegi panjang KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 34. Kata Kerja Untuk Analisis C4 • Menganalisis • Mengaudit • Memecahkan • Menegaskan • Mendeteksi • Mendiagnosis • Menyeleksi • Memerinci • Menominasikan • Mendiagramkan • Mengkorelasikan • Merasionalkan • Menguji • Mencerahkan • Menjelajah • Membagankan • Menyimpulkan • Menemukan • Menelaah • Memaksimalkan • Memerintahkan • Mengedit • Mengaitkan • Memilih • Mengukur • Melatih • Mentransfer
  • 35. • Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5 Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik dan system. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang sebelumnya. Contoh : • Memformulakan teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur- struktur matematika. • Manakah dari bilangan-bilangan berikut ini yang merupakan bilangan irrasional a. 2 c. 4 e. 2 b. 0, 524389 d. 0,123123123 • Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan asli ganjil berurutan sama dengan n2? KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 36. Kata Kerja Untuk Sintesis C5 • Mengabstraksi • Mengatur • Menganimasi • Mengumpulkan • Mengkategorikan • Mengkode • Mengkombinasikan • Menyusun • Mengarang • Membangun • Menanggulangi • Menghubungkan • Menciptakan • Mengkreasikan • Mengoreksi • Merancang • Memformuakan • Merencanakan • Mendikte • Meningkatkan • Memperjelas • Memfasilitasi • Membentuk • Merumuskan • Menggeneralisasi • Menggabungkan • Memadukan • Membatas • Mereparasi • Menampilkan • Menyiapkan • Memproduksi • Merangkum • Merekonstruksi
  • 37. • Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6 Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat memandu seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru dan cara baru yang unik dalam analisis atau sisntesis. Contoh : • Buktikan bahwa jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan genap?” • Jelaskan jenis-jenis himpunan bilangan asli beserta contohnya! KATA KERJA RANAH KOGNITIF
  • 38. Kata Kerja Untuk Sintesis C5 • Membandingkan • Menyimpulkan • Menilai • Mengarahkan • Mengkritik • Menimbang • Memutuskan • Memisahkan • Memprediksi • Memperjelas • Menugaskan • Menafsirkan • Mempertahankan • Memerinci • Mengukur • Merangkum • Membuktikan • Memvalidasi • Mengetes • Mendukung • Memilih • Memproyeksikan
  • 39. RANAH AFEKTIF 1. Pandangan atau pendapat (Opinion) apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang di susun menghendaki respon yang melibatkan ekspresi, perasaan dsan pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta. contoh: “Bagaimanakah pendapat anda tentang keputusan yang diambil oleh bapak lurah dalam situasi di atas? Bagaimana tindakan anda jika seandainya yang menjadi lurah itu anda? 2. Sikap atau nilai (attitude,value) dalam penilaian afektif tentang sikap ini, siswa ditanya mengenai responsnya yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di sanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan pendapatnya. contoh: “bagaimana pendapat anda seandainya semua penjahat yang merugikan masyarakat dan negara, baik yang proletar maupun yang alit diberi hukuman mati saja? Mengapa pendapat anda demikian?” HOME EXIT MATERI
  • 40. Kata Kerja Ranah Afektif Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati Memilih Mempertanyakan Mengikuti Memberi Menganut Mematuhi Meminati Menjawab Membantu Mengajukan Mengompromi Menyenangi Menyambut Mendukung Menyetujui Menampilkan Melaporkan Memilih Mengatakan Memilah Menolak Mengasumsikan Meyakini Melengkapi Meyakinkan Memperjelas Memprakarsai Mengimani Mengundang Menggabungkan Memperjelas Mengusulkan Menekankan Menyumbang Menganut Mengubah Menata Mengklasifikasika n Mengombinasi Mempertahankan Membangun Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Menegosiasikan Merembuk Mengubah perilaku Berakhlak mulia Mempengaruhi Mendengarkan Mengkualifikas i Melayani Menunjukkan Membuktikan Memecahkan
  • 41. RANAH PSIKOMOTORIK Istilah Psychomotor, psikomotor terkait dengan kata motor, sensory-motor, atau perceptual- motor. Ranah psikomotor erat kaitannya dengan kerja otot yang menjadi penggerak tubuh dan bagian-bagiannya, mulai dari gerak yang sederhana seperti gerakan-gerakan dalam shalat sampai dengan gerakan-gerakan yang kompleks seperti gerakan-gerakan dalam praktik manasik ibadah haji. Keterampilan lebih terkait dengan psikomotor. contoh: “ seberapa terampil para siswa dalam menyiapkan alat- alat”.”seberapa terampil para siswa mengunakan alat- alat” HOME EXIT MATERI
  • 42. Kata Kerja Ranah Psikomotorik Menirukan Memanipulasi Pengalamiahan Artikulasi Mengaktifkan Menyesuaikan Menggabungkan Melamar Mengatur Mengumpulkn Menimbang Memperkecil Membangun Mengubah Membersihkan Memposisikan Mengonstruksi Mengoreksi Mendemonstrasikan Merancang Memilah Melatih Memperbaiki Mengidentifikasikan Mengisi Menempatkan Membuat Memanipulasi Mereparasi Mencampur Mengalihkan Mengantikan Memutar Mengirim Memindahkan Mendorong Menarik Memproduksi Mencampur Mengoperasikan Mengemas Membungkus Mengalihkan Mempertajam Membentuk Memadankan Menggunakan Memulai Menyetir Menjeniskan Menempel Mensketsa Melonggarkan Menimbang SOAL
  • 43. SOAL1. Seorang penilai akan menyusun untuk 3 bab dari materi yang sudah diajarkan dengan jumlah soal 40 butir. a. Bab 1 : berbobot dua kali bab 2. Aspek yang diukur, seperlima hafalan, seperlima pengertian, dan tiga perlima aplikasi. b. Bab 2 : berbobot setengah dari Bab 3. Aspek yang diukur hanya pengertian dan aplikasi dengan bobot yang sama. c. Bab 3 : berbobot dua kali bab 2. Aspek yang diukur hanya ingatan dan aplikasi dengan imbangan 1:3. • Dengan pemisalan imbangan bobot BAB 3 adalah 4 • Bantulah untuk menyusun tabel spesifikasinya! Petunjuk langkah-langkah penyelesaian : 1. Tentukan imbanagn bobot masing-masing BAB 2. Ubahlah imbangan bobot menjadi prosentase. 3. Tentukan/merinci banyaknya soal tiap bab. 4. Tentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan ketentuan pada soal 5. Gambarlah table spesifikasi sesuai data yang didapat. SELAMAT MENGERJAKAN
  • 44. JAWABAN LANGKAH-LANGKAH: 1) Menentukan imbangan bobot masing-masing BAB • BAB 3= 2 x BAB2 4= 2 x BAB2 BAB2= 4/2 BAB2= 2 (Imbangan bobot BAB 2) • BAB 1=2 x BAB2 =2 x 2 =4 (Imbangan boobot BAB 1) JUMLAH Imbangan Bobot = 10 2) Mengubah imbangan bobot menjadi prosentase. Bab 1 = 𝟒 𝟏𝟎 x 100% = 40% Bab 2 = 𝟐 𝟏𝟎 x 100% = 20% Bab 3 = 𝟒 𝟏𝟎 x 100% = 40% 3) Menentukan/merinci banyaknya soal tiap bab Bab 1 = 𝟒𝟎 𝟏𝟎𝟎 x 40 = 16 butir soal Bab 2 = 𝟐𝟎 𝟏𝟎𝟎 x 40 = 8 butir soal Bab 3 = 𝟒𝟎 𝟏𝟎𝟎 x 40 = 16 butir soal
  • 45. 4) Menentukan butir soal tiap sel, dengan menentukan bobot aspek tiap Bab, berdasarkan ketentuan pada soal BAB1: Hafalan : 𝟏 𝟓 x 100% = 20% Pemahaman : 𝟏 𝟓 x 100% = 20% Aplikasi : 𝟑 𝟓 x 100% = 60% MAKA, SELA : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3) SEL B : 20% x 16 = 3,2 (dibulatkan menjadi 3) SEL C : 60% x 16 = 9,6 (dibulatkan menjadi 10) BAB 2: Pemahaman = Aplikasi  50%=50% MAKA, SEL E : 50% x 8 = 4 SEL F : 50% x 8 = 4 BAB 3: Perbandingan ingatan dan aplikasi= 1:3 Ingatan : 𝟏 𝟒 x 100% = 25% Aplikasi : 𝟑 𝟒 x 100% = 75% MAKA, SEL G : 25% x 16 = 4 SEL I : 75% x 16 = 12
  • 46. Dari data di atas dapat dibuat tabel spesifikasi sebagai berikut Pokok Materi Aspek yang dinilai Ingatan Pemahaman Aplikasi Butir Soal BAB 1(40%) SEL A (3) SEL B (3) SEL C (10) 16 BAB 2 (20%) SEL D - SEL E (4) SEL F (4) 8 BAB 3 (40%) SEL G (4) SEL H - SEL I (12) 16 Jumlah 40