SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak
bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan
diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari
suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri
sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam
keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self
Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai
pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri)
dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia
memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),
keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self
Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus
menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan
antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan
sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya
menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan).

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan
rumah sakit?
2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama
seseorang?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Keperawatan Dasar 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar.

1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik
dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa
keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothea Orem
Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem
Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja
sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan,
perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota
subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan
perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya
dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan
yang terakhir pada tahun 1995.

2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau
coping dan efeknya.
2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan
perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada
kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus
menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan
perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem
mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori
“Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia
menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri
mereka sendiri
1. Teori Self care Deficite
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.
Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk
melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan
manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai
dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri
menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan
tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari
kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri
2. Teori Self Care
Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki
agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi
dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk
mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang
untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :
A. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh
individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan
serta kesejahteraan.
B. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
C. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri
yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk
perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang
tepat.
D. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan
pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan
dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.
Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites
(kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental
Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan
Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi
pasien).
3. Teori Nursing Sistem
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan
perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan
diri. Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan
diantaranya:
a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu
tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan
ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada
pasien koma.
b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste
dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan
pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan
untuk melakukan perawatan luka.
c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada
pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu
memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh:
pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi
pada pengaturan kelahiran.
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini
dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang
sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan
yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti
kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut
dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap
lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2. evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan):
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses
perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam
siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat
berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan
proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan
kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau
keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara,
struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa
medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat
mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
A. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum
akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola
kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan
pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan
integritas fungsional.
B. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke
dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang
meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam
daur hidup.
C. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur
normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk
mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat
ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu
ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1.

Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan

keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi
(sistem pengganti keseluruhan).
2.

Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan

(sistem pengganti sebagian).
3.

Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem

dukungan/pendidikan
2.6

Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1.

Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2.

Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi

tuntutan self care.
3.

Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan

asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga /komunitas adalah :
1.

Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

therapeutik.
2.

Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri

3.

Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang

mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.

Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga

2.

Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.

3.

Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi.
4.

Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang

dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan
menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode
bantuan.
1.

Kategoi Bantuan

a.

Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien

yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon
terhadap rangsangan.
b.

Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang

mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c.

Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang

memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2.

Metode Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode
bantuan yang meliputi :
a.

Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

b.

Mengajarkan klien

c.

Mengarahkan klien

d.

Mensupport klien

e.

Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di
diskripsikan sebagai berikut :
a.

Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu,

keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b.

Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.

c.

Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak

dengan perawat dan asisten.
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari
klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial
dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem
1.

Manusia

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial
serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan
keperawatan mandiri terkait dengan:
1.

Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

2.

Air

3.

Makanan

4.

Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui

sekresi urin (air kencing) dan feses.
5.

Kegiatan dan istirahat

6.

Interaksi sosial

7.

Pencegahan terhadap bahaya kehidupan

8.

Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2.

Masyarakat/lingkungan

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan
interaktif (iteraksi).
3.

Kesehatan

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang
dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik ,
interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang
kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan
suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai
bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal
diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang
memadai.
4.

Keperawatan

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya
atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua
mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap
pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau
mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama.
Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai
tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta
tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia
dan lingkungannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus
memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan
asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya
sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi
klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk
dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan
ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh
kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.

3.2 Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi
pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini
mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta:
EGC
2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk
perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi
VI, Volume II. Jakarta: EGC.
4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta
(tidak dipublikasikan)
5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan.
Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember
6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital
library.com diakses Juni 2009).
7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC
Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),
8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010
dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/
9. Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari
http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1. Latar Belakang Dorothea Orem ................................................................3
2.2 Keyakinan dan nilai-nilai.............................................................................3
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Dorothea Orem....................................3
2.4 Konsep Keperawatan Dorothea Orem........................................................4
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem..........................................5
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem...........................................7
2.7 Pengetahuan dan keterampilan Untuk praktek...........................................7
2.8 Deskripsi Konsep sentral Dorothea Orem..................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, September 2013

"Penulis"
MAKALAH
TEORI KEPERAWATAN
MENURUT DOROTHEA OREM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1.
2.
3.
4.

FITRI DIANA ASTUTI
SARDINA NDOLIFI
HASKI
WA ODE UMA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AMANAH MAKASSAR
2013

More Related Content

What's hot

Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesiAgusDwiPranata
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanSulistia Rini
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Phiea Elizabeth
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanYabniel Lit Jingga
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Konsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateKonsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateSyaiful Susanto
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanZharfa Setiawan
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primerasadul usud
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
SDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKISDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKI
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
Kode Etik Keperawatan Indonesia (ETIKA II)
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatan
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Konsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateKonsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson update
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primer
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 

Similar to OREM

Filosofi teori orem
Filosofi teori oremFilosofi teori orem
Filosofi teori oremNoviTiara1
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"Hendry Kiswanto Mend
 
Biografi dorothea e. orem
Biografi dorothea e. oremBiografi dorothea e. orem
Biografi dorothea e. oremWarnet Raha
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxNatasyaAlBaihaqi1
 
BAB II model orem.pdf
BAB II  model orem.pdfBAB II  model orem.pdf
BAB II model orem.pdfANITAHUTAURUK
 
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitas
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitasAplikasi teori orem terhadap kep.komunitas
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitasNoveldy Pitna
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanmiftahul ulum
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMuhammad Iqbal
 

Similar to OREM (20)

Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Filosofi teori orem
Filosofi teori oremFilosofi teori orem
Filosofi teori orem
 
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m 2
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m 2Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m 2
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m 2
 
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-mJkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m
Jkptumpo gdl-sitimunawa-173-1-penerapa-m
 
Doroty orem
Doroty oremDoroty orem
Doroty orem
 
model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"model keperawatan komunitas "teori Orem"
model keperawatan komunitas "teori Orem"
 
Teori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea oremTeori model keperawatan doretea orem
Teori model keperawatan doretea orem
 
Biografi dorothea e. orem
Biografi dorothea e. oremBiografi dorothea e. orem
Biografi dorothea e. orem
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
askep
askepaskep
askep
 
Model kep. para ahli
Model kep. para ahliModel kep. para ahli
Model kep. para ahli
 
BAB II model orem.pdf
BAB II  model orem.pdfBAB II  model orem.pdf
BAB II model orem.pdf
 
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitas
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitasAplikasi teori orem terhadap kep.komunitas
Aplikasi teori orem terhadap kep.komunitas
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Makalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. oremMakalah dorothea e. orem
Makalah dorothea e. orem
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OREM

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan rumah sakit? 2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama seseorang?
  • 2. 1.3 Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar. 1.4 Manfaat Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Latar Belakang Dorothea Orem Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan, perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan yang terakhir pada tahun 1995. 2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah : 1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya. 2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan. 3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik 4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
  • 4. 2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori “Nursing System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri 1. Teori Self care Deficite Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri 2. Teori Self Care Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk mengontrol atau faktor external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berperanan untuk mencapai kesejahteraannya. Teori self care meliputi : A. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. B. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. C. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
  • 5. D. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien). 3. Teori Nursing Sistem Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan perawatan yang mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya: a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma. b. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka. c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran. 2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri). Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
  • 6. 1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. 2. evelopment self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup. 3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu: A. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional. B. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup. C. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu: 1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
  • 7. 2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian). 3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan 2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah : 1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit. 2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care. 3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien. Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah : 1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik. 2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri 3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten. Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah : 1. Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga 2. Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya. 3. Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi. 4. Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar. 2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan. 1. Kategoi Bantuan a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
  • 8. b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan. c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri. 2. Metode Bantuan Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi : a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien b. Mengajarkan klien c. Mengarahkan klien d. Mensupport klien e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang. Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan sebagai berikut : a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan. b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan. c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima. 2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem 1. Manusia Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan: 1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida 2. Air 3. Makanan 4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin (air kencing) dan feses. 5. Kegiatan dan istirahat 6. Interaksi sosial 7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan 8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
  • 9. 2. Masyarakat/lingkungan Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif (iteraksi). 3. Kesehatan Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai. 4. Keperawatan Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan. Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik. 3.2 Saran Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi pembaca untuk membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta: EGC 2. Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC. 3. Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi VI, Volume II. Jakarta: EGC. 4. Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta (tidak dipublikasikan) 5. Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan. Tidak dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember 6. Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009). 7. Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online), 8. tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010 dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/ 9. Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 10. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. 11. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
  • 12. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2 2.1. Latar Belakang Dorothea Orem ................................................................3 2.2 Keyakinan dan nilai-nilai.............................................................................3 2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Dorothea Orem....................................3 2.4 Konsep Keperawatan Dorothea Orem........................................................4 2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem..........................................5 2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Dorothea Orem...........................................7 2.7 Pengetahuan dan keterampilan Untuk praktek...........................................7 2.8 Deskripsi Konsep sentral Dorothea Orem..................................................8 BAB III PENUTUP...............................................................................................10 A. Kesimpulan.................................................................................................10 B. Saran..........................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
  • 13. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, September 2013 "Penulis"
  • 14. MAKALAH TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA OREM DISUSUN OLEH : KELOMPOK II 1. 2. 3. 4. FITRI DIANA ASTUTI SARDINA NDOLIFI HASKI WA ODE UMA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR 2013