SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Kitab Minuman
1. Pengharaman khamar serta menerangkan bahwa khamar itu terbuat
dari perasan anggur, kurma basah, kurma kering dan lain sebagainya yang
dapat memabukkan
 Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata:
Aku mendapat seekor unta bersama Rasulullah saw. dari rampasan perang
Badar. Dan Rasulullah saw. memberiku seekor unta yang lain. Pada suatu hari
aku menderumkan keduanya di depan pintu seorang sahabat Ansar, aku
hendak memuatkan idzkhir (sejenis tumbuh-tumbuhan) di atas kedua unta
tersebut untuk aku jual kepada seorang tukang emas dari Bani Qainuqa`
yang datang bersamaku. Uang penjualan itu akan kupergunakan membantu
walimah Fatimah ra. Pada saat itu, Hamzah bin Abdul Muthalib ra. sedang
minum minuman keras di rumah tersebut. Ia ditemani seorang budak
perempuan yang bernyanyi untuknya. Budak itu berkata: Hai Hamzah,
perhatikanlah unta-unta yang gemuk itu! Tiba-tiba Hamzah melompat ke arah
kedua untaku dengan pedang, lalu ia potong ponok keduanya dan ia belah
lambung keduanya, kemudian ia ambil hati keduanya. Aku katakan kepada
Ibnu Syihab: Dan bagaimana dengan ponoknya? Ia berkata: Ponok-ponoknya
di pangkas dan dibawa pergi. Kata Ibnu Syihab: Ali berkata: Dan aku
menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu. Lalu aku mendatangi
Rasulullah saw. yang pada saat itu Zaid bin Haritsah sedang berada di dekat
beliau. Aku pun menceritakan peristiwa tersebut. Kemudian beliau bersama
Zaid keluar dan aku juga ikut bersama beliau. Lalu beliau masuk menemui
Hamzah dan marah kepadanya. Hamzah mengangkat pandangannya,
kemudian berkata: Kalian ini tidak lain hanyalah budak-budak bapakku!
Rasulullah saw. kemudian mundur ke belakang lalu meninggalkan mereka.
(Shahih Muslim No.3660)
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah, pada hari
khamar diharamkan. Minuman mereka hanyalah arak yang terbuat dari buah
kurma. Tiba-tiba terdengar seorang penyeru menyerukan sesuatu. Abu
Thalhah berkata: Keluar dan lihatlah! Aku pun keluar. Ternyata seorang
penyeru sedang mengumumkan: Ketahuilah bahwa khamar telah
diharamkan. Arak mengalir di jalan-jalan Madinah. Abu Thalhah berkata
kepadaku: Keluarlah dan tumpahkan arak itu! Lalu aku menumpahkannya
(membuangnya). Orang-orang berkata: Si polan terbunuh. Si polan terbunuh.
Padahal arak ada dalam perutnya. (Perawi hadis berkata: Aku tidak tahu
apakah itu juga termasuk hadis Anas). Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan
ayat: Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh karena makanan yang telah mereka makan dahulu, asal mereka
bertakwa serta beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. (Shahih Muslim
No.3662)
2. Makruh membuat minuman dari kurma dan anggur kering yang
dicampur
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Ansharira.:
Bahwa Nabi saw. melarang anggur kering dicampur dengan kurma atau
kurma yang belum matang dengan kurma yang matang. (Shahih Muslim
No.3674)
 Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membuat minuman kurma
setengah matang (mengkal) dan kurma matang sekaligus. Janganlah kalian
membuat minuman anggur dan kurma sekaligus. Masaklah masing-masing
dari keduanya secara terpisah. (Shahih Muslim No.3681)
3. Larangan membuat nabiz dalam wadah yang dicat dengan teer, dalam
labu kering, panci seng, kayu yang dilubangi, dan menerangkan bahwa
larangan itu dihapus dan sekarang halal asal tidak memabukkan
 Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang pembuatan minuman dalam kulit labu dan wadah
yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3693)
 Hadis riwayat Aisyah, Ummul Mukminin ra.:
Dari Aswad, ia berkata: Aku bertanya kepada Ummul Mukminin: Wahai
Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepadaku, apa yang dilarang oleh
Rasulullah saw. untuk dijadikan bahan membuat minuman! Ummul Mukminin
berkata: Rasulullah saw. melarang kami ahlulbait membuat minuman nabidz
dalam kulit labu dan wadah yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3694)
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra. dan Ibnu Abbas ra.:
Dari Said bin Jubair ia berkata: Aku bersaksi bahwa Ibnu Umar ra. dan Ibnu
Abbas ra. menyaksikan bahwa Rasulullah saw. melarang kulit labu, tempayan,
wadah yang dicat dengan teer dan kayu yang dilubangi. (Shahih Muslim
No.3705)
 Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah saw. melarang nabiz dalam beberapa bejana, orang-orang
berkata: Tidak setiap orang mempunyai bejana lain. Lalu Rasulullah saw.
memberikan kemurahan (dispensasi) kepada mereka, boleh minum dalam
guci yang tidak dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3726)
4. Menerangkan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamar dan
semua khamar adalah haram
 Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah ditanya tentang arak dari madu. Beliau menjawab:
Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. (Shahih Muslim No.3727)
5. Balasan peminum khamar yang belum bertobat di akhirat
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar
dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di
dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan
tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga).
(Shahih Muslim No.3733)
6. Boleh minum nabiz yang belum mengeras dan belum berubah menjadi
khamar
 Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
Abu Usaid As-Saidi mengundang Rasulullah saw. pada pesta perkawinannya.
Pada waktu itu istrinya yang sedang menjadi pengantin juga melayani para
tamu. Kata Sahal sesudah itu, tahukah kalian apa yang telah diberikan oleh
istriku kepada Rasulullah saw. sebagai minuman? Ia (istriku) telah merendam
beberapa buah kurma pada malam hari dalam sebuah mangkuk. Ketika
Rasulullah saw. makan, ia berikan rendaman kurma itu sebagai minuman
beliau. (Shahih Muslim No.3746)
 Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.:
Ketika kepada Rasulullah saw. dituturkan tentang seorang wanita Arab, beliau
menyuruh Abu Usaid untuk memanggilnya. Wanita itupun dipanggil. Wanita
itu datang dan singgah di kediaman Bani Saidah. Rasulullah saw. keluar dan
datang untuk menemuinya. Ternyata wanita itu menundukkan kepalanya.
Tatkala Rasulullah saw. mengajaknya berbicara, ia berkata: Aku berlindung
kepada Allah darimu. Rasulullah saw. bersabda: Baiklah, aku benar-benar
telah melindungimu dari diriku. Sesudah itu orang-orang bertanya kepadanya:
Tahukah kamu siapa yang berbicara denganmu tadi? Wanita itu menjawab:
Tidak! Orang-orang memberitahu: Itu adalah Rasulullah saw. Beliau datang
untuk melamarmu. Wanita itu berkata: Aku benar-benar sial kalau begitu
(karena batal menjadi istri Nabi saw.). Kata Sahal: Pada hari itu Rasulullah
saw. datang dan bersama para sahabat beliau duduk di bangsal Bani Saidah
kemudian beliau bersabda: Berilah kami minum! (ditujukan kepada Sahal).
Dia berkata: Lalu aku mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberi
minum mereka dengan mangkuk tersebut. (Shahih Muslim No.3747)
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Aku benar-benar pernah memberi minum Rasulullah saw. dengan gelasku ini,
semua minuman, madu, nabiz, air dan susu. (Shahih Muslim No.3748)
7. Boleh minum susu
 Hadis riwayat Abu Bakar As-Sidik ra., ia berkata:
Pada waktu kami keluar bersama Rasulullah saw. dari Mekah menuju
Madinah, kami melewati seorang penggembala kambing. Ketika itu Rasulullah
saw. benar-benar merasa haus. Lalu aku memerahkan sedikit susu untuk
beliau. Susu itu aku bawa kepada beliau dan beliau meminumnya hingga aku
merasa puas. (Shahih Muslim No.3749)
8. Tentang minum nabiz dan menutupi wadah
 Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata:
Aku datang kepada Nabi saw. membawa segelas susu dari naqie' yang tidak
tertutup lalu Rasulullah saw. bersabda: Mengapa kamu tidak menutupnya
meskipun dengan melintangkan sebatang kayu di atasnya? Abu Humaid
menjawab: Sesungguhnya telah diperintahkan untuk membuka minuman
pada malam hari dan menutup pintu pada malam hari. (Shahih Muslim
No.3752)
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Kami sedang bersama Rasulullah saw. Beliau meminta minum. Lalu seseorang
bertanya: Ya Rasulullah! Bolehkah aku hidangkan nabiz kepadamu?
Rasulullah saw. menjawab: Ya, boleh. Orang itupun keluar untuk mencari
kemudian datang lagi dengan membawa gelas berisi nabiz. Rasulullah saw.
bersabda: Mengapa engkau tidak menutupinya meskipun hanya dengan
meletakkan kayu di atasnya! Lalu beliau meminumnya. (Shahih Muslim
No.3753)
9. Perintah menutup wadah, mengikat gereba, menutup pintu dan
menyebut nama Allah ketika melakukan semua itu, mematikan lampu dan
api ketika hendak tidur, serta menahan anak-anak dan ternak sesudah
Magrib
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Tutuplah wadah, ikatlah gereba
(tempat minum dari kulit), kuncilah pintu dan padamkanlah lampu.
Sesungguhnya setan tidak dapat menguraikan tali gereba, tidak dapat
membuka pintu dan tidak dapat menyingkap wadah. Jika seseorang di antara
kalian hanya dapat melintangkan sebatang kayu di atas wadahnya lalu
menyebut nama Allah, maka hendaklah ia lakukan itu sebab tikus dapat
mencelakakan penghuni rumah dengan membakar rumahnya. (Shahih Muslim
No.3755)
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Jangan kalian biarkan api menyala di rumah-
rumah kalian ketika kalian tidur. (Shahih Muslim No.3759)
 Hadis riwayat Abu Musa ra. beliau berkata:
Sebuah rumah berikut penghuninya terbakar di Madinah pada suatu malam.
Ketika keadaan mereka diceritakan kepada Nabi saw., beliau bersabda:
Sesungguhnya api ini merupakan musuh kalian karena itu apabila kalian
hendak tidur, maka matikanlah api tersebut. (Shahih Muslim No.3760)
10. Adab makan dan minum serta hukum-hukumnya
 Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata:
Ketika aku dalam asuhan Rasulullah saw., pada saat makan tanganku terjulur
hendak menjangkau talam lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Hai anak
muda! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan
makanlah makanan yang terdekat darimu. (Shahih Muslim No.3767)
 Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang membalikkan gereba (untuk minum dari mulutnya).
(Shahih Muslim No.3769)
11. Tentang minum air Zamzam sambil berdiri
 Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Aku memberi minum air Zamzam kepada Rasulullah saw. lalu beliau minum
sambil berdiri. (Shahih Muslim No.3776)
12. Makruh menghembuskan napas di dalam wadah minuman dan
dianjurkan menghembuskan napas tiga kali di luar wadah
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa Rasulullah saw. biasa menarik napas tiga kali di dalam wadah. (Shahih
Muslim No.3781)
13. Dianjurkan (disunatkan) mengedarkan air atau susu dan sebagainya
ke sebelah kanan orang yang memulai minum
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa Rasulullah saw. ketika dibawakan susu yang dicampur dengan air, di
kanan beliau terdapat seorang badui sedangkan di kiri beliau adalah Abu
Bakar. Beliau pun minum kemudian memberikannya kepada orang badui
seraya bersabda: Gilirlah ke kanan lalu ke kanannya lagi. (Shahih Muslim
No.3783)
 Hadis riwayas.t Sahal bin Saad As-Saidi ra.:
Bahwa Rasulullah saw. dibawakan minuman. Beliau pun meminumnya. Ketika
itu di kanan beliau ada seorang anak muda, sedangkan di kiri beliau ada
orang-orang tua. Lalu Rasulullah saw. bertanya kepada anak muda: Apakah
engkau mengizinkan aku memberikan giliran minum ini kepada mereka
(orang-orang tua yang berada di sebelah kiri beliau)? Anak muda itu
menjawab: Tidak, demi Allah, aku tidak akan menyerahkan lebih dulu
bagianku darimu kepada seorang pun. Maka Rasulullah saw. meletakkan
minuman itu ke tangan anak muda. (Shahih Muslim No.3786)
14. Dianjurkan menjilati jari-jari dan talam serta memakan suapan yang
jatuh sesudah membersihkan kotoran yang mengenainya dan makruh
membersihkan tangan sebelum dijilati
 Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila seseorang di antara kalian memakan
makanan, maka janganlah ia mengusap tangannya sebelum dijilati (untuk
membersihkan sisa makanan) atau menyuruh orang lain untuk menjilatinya.
(Shahih Muslim No.3787)
15. Apa yang mesti dilakukan orang yang tidak diundang oleh pemilik
makanan dan sunat bagi pemilik makanan memberi izin pengikut itu
 Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata:
Ada seorang lelaki Ansar bernama Abu Syuaib, yang mempunyai pembantu
penjual daging. Pada suatu hari ia melihat Rasulullah saw. tampak lapar.
Maka ia berkata kepada pembantunya: Buatkanlah makanan untuk lima orang
karena aku ingin mengundang Nabi saw. sebagai orang kelima dari lima
orang tersebut. Si pembantu itu melaksanakan perintah itu. Kemudian ia
datang kepada Nabi saw. untuk mengundang beliau sebagai salah satu dari
lima orang (yang diundang lima orang termasuk Nabi saw.). Tetapi ternyata
ada seorang lagi yang ikut. Ketika sampai di depan pintu, Rasulullah saw.
bersabda: Orang ini ikut kami, jadi terserah kepadamu apakah engkau
memberinya izin ataukah ia harus kembali. Abu Syuaib menjawab: Tidak apa
wahai Rasulullah! Aku izinkan dia. (Shahih Muslim No.3797)
16. Boleh mengajak orang lain ke rumah orang yang diyakini tidak merasa
keberatan akan hal itu dan sunat berkumpul dihadapan makanan
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ketika khandaq (parit) digali, aku melihat keadaan Rasulullah saw. sangat
lapar. Maka aku pun segera kembali menemui istriku dan menanyakan
kepadanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Sebab aku
melihat Rasulullah saw. sangat lapar. Istriku mengeluarkan kantong kulit
berisi satu sha` gandum. Dan kami mempunyai seekor anak domba jinak.
Sementara aku menyembelihnya, istriku menumbuk gandum dan ketika ia
selesai, aku pun selesai. Aku memotong-motong daging anak domba itu dan
memasukkannya ke dalam kuali kemudian ketika aku hendak pergi
memberitahukan Rasulullah saw. istriku berpesan: Jangan engkau
membuatku malu kepada Rasulullah saw. dan orang-orang yang bersama
beliau. Maka aku pun menghampiri Rasulullah saw. dan berbisik kepada
beliau: Wahai Rasulullah saw.! Kami telah menyembelih anak domba kami
dan istriku menumbuk satu sha` gandum yang ada pada kami. Karena itu,
kami mempersilakan engkau dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba
Rasulullah saw. berseru: Hai para penggali parit! Jabir telah membuat jamuan
makan untuk kalian. Silahkan kalian semua ke sana! Lalu Rasulullah saw.
bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau
buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku datang bersama Rasulullah
saw. mendahului orang-orang. Aku menemui istriku. Ia mendampratku: Ini
semua gara-gara kamu! Aku berkata: Aku telah kerjakan semua pesanmu.
Setelah itu kukeluarkan adonan roti kami lalu Rasulullah saw. meludahinya
dan memberkatinya. Kemudian beliau menuju ke kuali kami dan beliau
meludahinya serta memberkatinya. Setelah itu beliau bersabda: Sekarang
panggillah pembuat roti untuk membantumu dan sendoklah dari kualimu, tapi
jangan engkau turunkan. Ternyata kaum muslimin yang datang ada seribu
orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua makan sampai kenyang
dan pulang. Sementara itu, kuali kami masih mendidih seperti semula,
demikian juga adonan roti masih tetap seperti sediakala. Atau seperti yang
dikatakan oleh Dhahhak: Ia masih dapat dibuat roti seperti semula. (Shahih
Muslim No.3800)
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah
saw. sedemikian lemah. Aku tahu beliau lapar. Apakah engkau mempunyai
sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Lalu dia mengeluarkan beberapa roti
dari gandum. Kemudian ia mengambil kerudungnya dan membungkus roti itu
dengan sebagian kerudung lalu ia sisipkan di bawah bajuku, sedangkan
sebagian kerudung ia selendangkan kepadaku. Kemudian ia menyuruhku
pergi ke tempat Rasulullah saw. Aku pun berangkat membawa roti
berbungkus kerudung itu. Aku temukan Rasulullah saw. sedang duduk di
dalam mesjid bersama banyak orang. Aku menghampiri mereka. Rasulullah
saw. bertanya: Apakah Abu Thalhah menyuruhmu? Aku menjawab: Ya,
benar! Rasulullah saw. bertanya lagi: Untuk makan? Aku menjawab: Ya!
Rasulullah saw. bersabda kepada orang-orang yang bersama beliau:
Bangunlah kalian! Rasulullah saw. berangkat diiringi para sahabat dan aku
berjalan di depan mereka untuk segera memberitahu Abu Thalhah. Maka
berkatalah Abu Thalhah: Hai Ummu Sulaim! Rasulullah saw. telah datang
bersama banyak orang padahal kita tidak mempunyai makanan untuk
menyuguhi mereka. Ummu Sulaim menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.
Lalu Abu Thalhah menjemput Rasulullah saw. untuk datang dan beliau masuk
bersama Abu Thalhah. Rasulullah saw. bersabda: Wahai Ummu Sulaim,
bawalah ke sini apa yang engkau miliki! Ummu Sulaim datang membawa roti
tersebut. Lalu memeras wadah suaminya untuk lauk-pauk roti. Kemudian
Rasulullah saw. mendoakan makanan itu. Setelah itu beliau bersabda: Biarkan
sepuluh orang masuk! Abu Thalhah memanggil mereka (sepuluh orang).
Mereka makan sampai kenyang lalu keluar. Rasulullah saw. bersabda: Biarkan
sepuluh orang masuk lagi. Sepuluh orang berikutnya masuk, makan sampai
kenyang lalu keluar. Kembali Rasulullah saw. bersabda: Suruhlah sepuluh
orang masuk lagi. Demikian berlangsung terus hingga semua orang makan
dan kenyang padahal jumlahnya ada sekitar tujuh puluh atau delapan puluh
orang. (Shahih Muslim No.3801)
17. Boleh memakan kuah dan dianjurkan memakan labu serta boleh
sebagian orang yang menghadapi hidangan mempersilakan sebagian yang
lain meskipun mereka semua sebagai tamu kalau memang pemilik
makanan tidak berkeberatan
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Seorang penjahit mengundang Rasulullah saw. untuk menghadiri suatu
jamuan makan. Kata Anas: Aku berangkat bersama Rasulullah saw.
menghadiri jamuan makan tersebut. Kepada Rasulullah saw. tuan rumah
menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Anas
berkata: Aku melihat Rasulullah saw. mencari labu dari seputar mangkuk
kuah itu. (Shahih Muslim No.3803)
18. Memakan mentimun dengan kurma
 Hadis riwayat Abdullah bin Jakfar ra., ia berkata:
Aku pernah melihat Rasulullah saw. memakan mentimun dengan kurma.
(Shahih Muslim No.3806)
19. Dianjurkan orang yang sedang makan merendahkan diri serta sifat
duduknya
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Aku pernah melihat Rasulullah saw. duduk bersimpuh sambil memakan
kurma. (Shahih Muslim No.3807)
20. Larangan bagi orang yang makan bersama memakan sekaligus dua
buah kurma dan sebagainya dalam satu suapan kecuali dengan seizin
teman-temannya
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Pernah Ibnu Zubair memberi kami kurma. Ketika itu orang-orang sedang
ditimpa kesengsaraan. Pada saat kami tengah makan, tiba-tiba Ibnu Umar ra.
lewat. Beliau menegur: Jangan kalian memakan dua kurma sekaligus. Karena
sesungguhnya Rasulullah saw. telah melarang perbuatan demikian, kecuali
seseorang minta izin lebih dahulu kepada teman makannya. (Shahih Muslim
No.3809)
21. Keutamaan kurma Madinah
 Hadis riwayat Saad ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Barang siapa makan tujuh buah
kurma di antara dua tanah tak berpasir Madinah pada waktu pagi, maka
racun tidak akan membahayakannya sampai sore hari. (Shahih Muslim
No.3813)
22. Kelebihan cendawan dan mengobati mata dengannya
 Hadis riwayat Said bin Zaid bin Amru bin Nufail ra. ia berkata:
Aku pernah mendengar Nabi saw. bersabda: Cendawan itu sejenis manna dan
airnya dapat untuk mengobati mata. (Shahih Muslim No.3816)
23. Keutamaan buah pohon arak yang hitam
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ketika sedang berada bersama Nabi saw. di lintasan Dhahran, kami memetik
buah kabats (buah pohon arak yang telah matang yaitu pohon yang kayunya
biasa untuk siwak). Lalu Rasulullah saw. bersabda: Ambillah yang hitam
daripadanya. Kami berkata: Wahai Rasulullah! Seakan-akan engkau pernah
menggembalakan kambing. Rasulullah saw. bersabda: Benar! Setiap nabi
pasti pernah menggembalakan kambing. (Shahih Muslim No.3822)
24. Menghormati tamu dan keutamaan mempersilakannya
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw. lalu berkata: Aku sangat
menderita. Rasulullah saw. bertanya kepada salah seorang istri beliau, tetapi
mendapat jawaban: Demi Zat yang mengutusmu membawa kebenaran, aku
hanya mempunyai air. Rasulullah saw. bertanya kepada istri beliau yang lain
tetapi mendapat jawaban yang sama. Dan semua istri beliau memberikan
jawaban yang sama: Tidak, demi Zat yang mengutusmu membawa
kebenaran! Aku tidak mempunyai apapun selain air. Maka Rasulullah saw.
mengumumkan: Siapakah yang mau menjamu orang ini, semoga Allah
merahmatinya. Seorang sahabat dari Ansar berdiri dan berkata: Aku wahai
Rasulullah! Lalu diajaknya orang itu ke rumah. Sahabat Ansar itu bertanya
kepada istrinya: Apakah kamu mempunyai sesuatu? istrinya menjawab:
Tidak, kecuali makanan anak-anakku. Sahabat itu berkata: Alihkanlah
perhatian mereka dengan sesuatu. Nanti kalau tamu kita masuk,
padamkanlah lampu dan perlihatkanlah seolah-olah kita sedang makan.
Apabila ia hendak makan, maka hampirilah lampu dan matikanlah. Mereka
pun duduk, sementara tamu mereka makan. Pada keesokan harinya, ketika
bertemu Nabi saw., beliau bersabda: Allah benar-benar kagum terhadap
perbuatan kalian berdua kepada tamu kalian tadi malam. (Shahih Muslim
No.3829)
 Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakar ra., ia berkata:
Kami berjumlah 130 orang sedang bersama Nabi saw. lalu Nabi saw.
bertanya: Adakah salah seorang di antara kalian mempunyai makanan?
Ternyata ada seorang yang mempunyai kira-kira satu sha` gandum yang lalu
dibuat adonan. Kemudian datang seorang lelaki musyrik tinggi yang kusut
rambutnya menggiring kambing. Nabi saw. bertanya: Ini dijual atau diberikan
atau dihadiahkan? Orang itu menjawab: Dijual! Rasulullah saw. membeli
seekor kambing darinya. Setelah disembelih, Rasulullah saw. menyuruh
diambil hatinya untuk dipanggang. Kata Abdurrahman bin Abu Bakar: Demi
Allah! Kami berseratus tiga puluh orang seluruhnya mendapatkan sepotong
hati kambing dari Rasulullah saw. Jika orang itu hadir maka Rasulullah saw.
memberikannya dan kalau tidak ada Rasulullah saw. menyimpannya.
Makanan itu dibagi dalam dua talam. Kami semua makan dari kedua talam itu
dan kenyang. Sisa yang ada pada kedua talam tersebut aku bawa ke atas
unta. (Shahih Muslim No.3832)
 Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakar ra.:
Bahwa yang disebut Ashabus Suffah adalah orang-orang miskin. Dan
Rasulullah saw. pernah bersabda pada suatu kali: Barang siapa mempunyai
makanan untuk dua orang hendaklah ia mengajak orang ketiga. Dan barang
siapa mempunyai makanan untuk empat orang maka hendaklah ia mengajak
orang kelima, keenam... atau semacam itulah sabda beliau. Abu Bakar pernah
membawa tiga orang. Nabi saw. pergi dengan sepuluh orang, sedangkan Abu
Bakar dengan tiga orang. Abdurrahman berkata: Yaitu dia, aku, ayahku dan
ibuku dan aku tidak tahu apakah dia berkata: Dan istriku serta pembantu
sedang di perjalanan antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Ia berkata:
Sesungguhnya Abu Bakar makan malam di tempat Nabi saw. dan terus
berada di sana hingga salat Isyak. Setelah salat, ia kembali ke tempat Nabi
saw. lagi sampai Rasulullah saw. mengantuk. Sesudah lewat tengah malam,
barulah ia pulang. Istrinya menyambut dengan pertanyaan: Apa yang
menahanmu untuk pulang menemui tamu-tamumu (atau ia berkata seorang
tamumu)? Abu Bakar balik bertanya: Bukankah engkau telah memberikan
jamuan makan malam kepada mereka? Istrinya menjawab: Mereka tidak mau
makan sebelum engkau datang padahal anak-anak sudah mempersilakan,
tetapi mereka tetap tidak mau. Kata Abdurrahman: Aku pun menyingkir untuk
bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti
dengan sumpah serapah. Dan kepada para tamunya, ia berkata: Silahkan
makan! Mungkin makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian ia bersumpah:
Demi Allah, aku tidak akan memakan makanan ini selamanya! Abdurrahman
meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil sesuatupun kecuali
sisanya bertambah lebih banyak lagi sampai ketika kami sudah merasa
kenyang, makanan itu menjadi lebih banyak dari semula. Abu Bakar
memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti semula atau bahkan lebih
banyak lagi. Ia berkata kepada istrinya: Hai saudari Bani Firas apa ini?
Istrinya menyahut: Oh tidak! Demi cahaya mataku! Sungguh sekarang
makanan itu menjadi tiga kali lipat lebih banyak dari semula. Lalu Abu Bakar
makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari setan. Ia makan sesuap
kemudian membawa makanan tersebut kepada Rasulullah saw. dan
membiarkannya di sana hingga pagi hari. Lebih lanjut Abdurrahman berkata:
Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dan suatu kaum terdapat
suatu perjanjian. Sesudah lewat batas waktu, kami menjadikan dua belas
orang sebagai kepala seksi yang masing-masing membawahi beberapa orang.
Hanya Allah yang tahu berapa orang yang menyertai masing-masing kepala
seksi tersebut. Yang pasti Rasulullah saw. memanggil mereka semua. Lalu
seluruhnya makan dari makanan yang dibawa Abu Bakar. (Atau seperti yang
dikisahkan Abdurrahman). (Shahih Muslim No.3833)
25. Keutamaan saling membantu dalam makanan sedikit dan bahwa
makanan dua orang cukup untuk tiga orang dan seterusnya
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Makanan dua orang itu cukup untuk tiga orang dan
makanan tiga orang cukup untuk empat orang. (Shahih Muslim No.3835)
26. Orang mukmin makan dalam satu usus sedangkan orang kafir makan
dalam tujuh usus
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Orang kafir itu makan dalam tujuh usus
sedangkan orang mukmin makan dalam satu usus. (Shahih Muslim No.3839)
 Hadis riwayat Abu Musa ra.:
Dari Nabi saw. yang bersabda: Orang mukmin makan dalam satu usus dan
orang kafir makan dalam tujuh usus. (Shahih Muslim No.3842)
27. Tidak boleh mencela makanan
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau
menyukai maka beliau memakannya dan kalau tidak menyukai maka beliau
tidak memakannya (tanpa mencela). (Shahih Muslim No.3844)

More Related Content

What's hot

Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq
Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiqBiografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq
Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiqMuhammad Idris
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingKamarudin Jaafar
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabarukaswajanu
 
Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1zalviani
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahErman Hidayat
 

What's hot (10)

Abdilah bin masut
Abdilah bin masutAbdilah bin masut
Abdilah bin masut
 
Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq
Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiqBiografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq
Biografi tokoh islam sahabat abu bakar assidiq
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbing
 
Abdullah bin zubair
Abdullah bin zubairAbdullah bin zubair
Abdullah bin zubair
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 
Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrahKepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
Kepahlawanan abu bakar ash shiddiq di saat hijrah
 
111 Al Lahab
111  Al  Lahab111  Al  Lahab
111 Al Lahab
 
Tanya jawab ucapan salam
Tanya jawab  ucapan salamTanya jawab  ucapan salam
Tanya jawab ucapan salam
 

Similar to Tanya jawab tentan minuman (20)

Kitab muslim
Kitab muslimKitab muslim
Kitab muslim
 
Kitab muslim
Kitab muslimKitab muslim
Kitab muslim
 
Kitab muslim
Kitab muslimKitab muslim
Kitab muslim
 
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santunKitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
 
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santunKitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
Kitab kebajikan, silaturahmi dan adab sopan santun
 
Kitab jenaza h 2
Kitab jenaza h 2Kitab jenaza h 2
Kitab jenaza h 2
 
Tanya jawab keutamaan sahabat
Tanya jawab  keutamaan sahabatTanya jawab  keutamaan sahabat
Tanya jawab keutamaan sahabat
 
72 Hadis Mengenai Nafkah
72 Hadis Mengenai Nafkah72 Hadis Mengenai Nafkah
72 Hadis Mengenai Nafkah
 
Tanya jawab nikah
Tanya jawab  nikahTanya jawab  nikah
Tanya jawab nikah
 
Tanya jawab nikah
Tanya jawab  nikahTanya jawab  nikah
Tanya jawab nikah
 
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptxRAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
 
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin AufRahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
 
Konsep dan Dalil tabarruk
Konsep dan Dalil tabarrukKonsep dan Dalil tabarruk
Konsep dan Dalil tabarruk
 
Fadilah sedekah
Fadilah sedekahFadilah sedekah
Fadilah sedekah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 
Kitab tafsir
Kitab tafsirKitab tafsir
Kitab tafsir
 
Kitab tafsir
Kitab tafsirKitab tafsir
Kitab tafsir
 
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrahAbu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
Abu ‘ubaidah ‘amir bin amir al jarrah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 

Recently uploaded (7)

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 

Tanya jawab tentan minuman

  • 1. Kitab Minuman 1. Pengharaman khamar serta menerangkan bahwa khamar itu terbuat dari perasan anggur, kurma basah, kurma kering dan lain sebagainya yang dapat memabukkan  Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata: Aku mendapat seekor unta bersama Rasulullah saw. dari rampasan perang Badar. Dan Rasulullah saw. memberiku seekor unta yang lain. Pada suatu hari aku menderumkan keduanya di depan pintu seorang sahabat Ansar, aku hendak memuatkan idzkhir (sejenis tumbuh-tumbuhan) di atas kedua unta tersebut untuk aku jual kepada seorang tukang emas dari Bani Qainuqa` yang datang bersamaku. Uang penjualan itu akan kupergunakan membantu walimah Fatimah ra. Pada saat itu, Hamzah bin Abdul Muthalib ra. sedang minum minuman keras di rumah tersebut. Ia ditemani seorang budak perempuan yang bernyanyi untuknya. Budak itu berkata: Hai Hamzah, perhatikanlah unta-unta yang gemuk itu! Tiba-tiba Hamzah melompat ke arah kedua untaku dengan pedang, lalu ia potong ponok keduanya dan ia belah lambung keduanya, kemudian ia ambil hati keduanya. Aku katakan kepada Ibnu Syihab: Dan bagaimana dengan ponoknya? Ia berkata: Ponok-ponoknya di pangkas dan dibawa pergi. Kata Ibnu Syihab: Ali berkata: Dan aku menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu. Lalu aku mendatangi Rasulullah saw. yang pada saat itu Zaid bin Haritsah sedang berada di dekat beliau. Aku pun menceritakan peristiwa tersebut. Kemudian beliau bersama Zaid keluar dan aku juga ikut bersama beliau. Lalu beliau masuk menemui Hamzah dan marah kepadanya. Hamzah mengangkat pandangannya, kemudian berkata: Kalian ini tidak lain hanyalah budak-budak bapakku! Rasulullah saw. kemudian mundur ke belakang lalu meninggalkan mereka. (Shahih Muslim No.3660)  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah, pada hari
  • 2. khamar diharamkan. Minuman mereka hanyalah arak yang terbuat dari buah kurma. Tiba-tiba terdengar seorang penyeru menyerukan sesuatu. Abu Thalhah berkata: Keluar dan lihatlah! Aku pun keluar. Ternyata seorang penyeru sedang mengumumkan: Ketahuilah bahwa khamar telah diharamkan. Arak mengalir di jalan-jalan Madinah. Abu Thalhah berkata kepadaku: Keluarlah dan tumpahkan arak itu! Lalu aku menumpahkannya (membuangnya). Orang-orang berkata: Si polan terbunuh. Si polan terbunuh. Padahal arak ada dalam perutnya. (Perawi hadis berkata: Aku tidak tahu apakah itu juga termasuk hadis Anas). Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat: Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh karena makanan yang telah mereka makan dahulu, asal mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amal-amal saleh. (Shahih Muslim No.3662) 2. Makruh membuat minuman dari kurma dan anggur kering yang dicampur  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Ansharira.: Bahwa Nabi saw. melarang anggur kering dicampur dengan kurma atau kurma yang belum matang dengan kurma yang matang. (Shahih Muslim No.3674)  Hadis riwayat Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membuat minuman kurma setengah matang (mengkal) dan kurma matang sekaligus. Janganlah kalian membuat minuman anggur dan kurma sekaligus. Masaklah masing-masing dari keduanya secara terpisah. (Shahih Muslim No.3681) 3. Larangan membuat nabiz dalam wadah yang dicat dengan teer, dalam labu kering, panci seng, kayu yang dilubangi, dan menerangkan bahwa larangan itu dihapus dan sekarang halal asal tidak memabukkan
  • 3.  Hadis riwayat Ali ra., ia berkata: Rasulullah saw. melarang pembuatan minuman dalam kulit labu dan wadah yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3693)  Hadis riwayat Aisyah, Ummul Mukminin ra.: Dari Aswad, ia berkata: Aku bertanya kepada Ummul Mukminin: Wahai Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepadaku, apa yang dilarang oleh Rasulullah saw. untuk dijadikan bahan membuat minuman! Ummul Mukminin berkata: Rasulullah saw. melarang kami ahlulbait membuat minuman nabidz dalam kulit labu dan wadah yang dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3694)  Hadis riwayat Ibnu Umar ra. dan Ibnu Abbas ra.: Dari Said bin Jubair ia berkata: Aku bersaksi bahwa Ibnu Umar ra. dan Ibnu Abbas ra. menyaksikan bahwa Rasulullah saw. melarang kulit labu, tempayan, wadah yang dicat dengan teer dan kayu yang dilubangi. (Shahih Muslim No.3705)  Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata: Ketika Rasulullah saw. melarang nabiz dalam beberapa bejana, orang-orang berkata: Tidak setiap orang mempunyai bejana lain. Lalu Rasulullah saw. memberikan kemurahan (dispensasi) kepada mereka, boleh minum dalam guci yang tidak dicat dengan teer. (Shahih Muslim No.3726) 4. Menerangkan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram  Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah ditanya tentang arak dari madu. Beliau menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. (Shahih Muslim No.3727) 5. Balasan peminum khamar yang belum bertobat di akhirat  Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih tetap meminumnya (kecanduan) dan
  • 4. tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat meminumnya di akhirat (di surga). (Shahih Muslim No.3733) 6. Boleh minum nabiz yang belum mengeras dan belum berubah menjadi khamar  Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Abu Usaid As-Saidi mengundang Rasulullah saw. pada pesta perkawinannya. Pada waktu itu istrinya yang sedang menjadi pengantin juga melayani para tamu. Kata Sahal sesudah itu, tahukah kalian apa yang telah diberikan oleh istriku kepada Rasulullah saw. sebagai minuman? Ia (istriku) telah merendam beberapa buah kurma pada malam hari dalam sebuah mangkuk. Ketika Rasulullah saw. makan, ia berikan rendaman kurma itu sebagai minuman beliau. (Shahih Muslim No.3746)  Hadis riwayat Sahal bin Saad ra.: Ketika kepada Rasulullah saw. dituturkan tentang seorang wanita Arab, beliau menyuruh Abu Usaid untuk memanggilnya. Wanita itupun dipanggil. Wanita itu datang dan singgah di kediaman Bani Saidah. Rasulullah saw. keluar dan datang untuk menemuinya. Ternyata wanita itu menundukkan kepalanya. Tatkala Rasulullah saw. mengajaknya berbicara, ia berkata: Aku berlindung kepada Allah darimu. Rasulullah saw. bersabda: Baiklah, aku benar-benar telah melindungimu dari diriku. Sesudah itu orang-orang bertanya kepadanya: Tahukah kamu siapa yang berbicara denganmu tadi? Wanita itu menjawab: Tidak! Orang-orang memberitahu: Itu adalah Rasulullah saw. Beliau datang untuk melamarmu. Wanita itu berkata: Aku benar-benar sial kalau begitu (karena batal menjadi istri Nabi saw.). Kata Sahal: Pada hari itu Rasulullah saw. datang dan bersama para sahabat beliau duduk di bangsal Bani Saidah kemudian beliau bersabda: Berilah kami minum! (ditujukan kepada Sahal). Dia berkata: Lalu aku mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberi minum mereka dengan mangkuk tersebut. (Shahih Muslim No.3747)  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Aku benar-benar pernah memberi minum Rasulullah saw. dengan gelasku ini, semua minuman, madu, nabiz, air dan susu. (Shahih Muslim No.3748)
  • 5. 7. Boleh minum susu  Hadis riwayat Abu Bakar As-Sidik ra., ia berkata: Pada waktu kami keluar bersama Rasulullah saw. dari Mekah menuju Madinah, kami melewati seorang penggembala kambing. Ketika itu Rasulullah saw. benar-benar merasa haus. Lalu aku memerahkan sedikit susu untuk beliau. Susu itu aku bawa kepada beliau dan beliau meminumnya hingga aku merasa puas. (Shahih Muslim No.3749) 8. Tentang minum nabiz dan menutupi wadah  Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata: Aku datang kepada Nabi saw. membawa segelas susu dari naqie' yang tidak tertutup lalu Rasulullah saw. bersabda: Mengapa kamu tidak menutupnya meskipun dengan melintangkan sebatang kayu di atasnya? Abu Humaid menjawab: Sesungguhnya telah diperintahkan untuk membuka minuman pada malam hari dan menutup pintu pada malam hari. (Shahih Muslim No.3752)  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Kami sedang bersama Rasulullah saw. Beliau meminta minum. Lalu seseorang bertanya: Ya Rasulullah! Bolehkah aku hidangkan nabiz kepadamu? Rasulullah saw. menjawab: Ya, boleh. Orang itupun keluar untuk mencari kemudian datang lagi dengan membawa gelas berisi nabiz. Rasulullah saw. bersabda: Mengapa engkau tidak menutupinya meskipun hanya dengan meletakkan kayu di atasnya! Lalu beliau meminumnya. (Shahih Muslim No.3753) 9. Perintah menutup wadah, mengikat gereba, menutup pintu dan menyebut nama Allah ketika melakukan semua itu, mematikan lampu dan api ketika hendak tidur, serta menahan anak-anak dan ternak sesudah Magrib  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Tutuplah wadah, ikatlah gereba
  • 6. (tempat minum dari kulit), kuncilah pintu dan padamkanlah lampu. Sesungguhnya setan tidak dapat menguraikan tali gereba, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat menyingkap wadah. Jika seseorang di antara kalian hanya dapat melintangkan sebatang kayu di atas wadahnya lalu menyebut nama Allah, maka hendaklah ia lakukan itu sebab tikus dapat mencelakakan penghuni rumah dengan membakar rumahnya. (Shahih Muslim No.3755)  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Jangan kalian biarkan api menyala di rumah- rumah kalian ketika kalian tidur. (Shahih Muslim No.3759)  Hadis riwayat Abu Musa ra. beliau berkata: Sebuah rumah berikut penghuninya terbakar di Madinah pada suatu malam. Ketika keadaan mereka diceritakan kepada Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya api ini merupakan musuh kalian karena itu apabila kalian hendak tidur, maka matikanlah api tersebut. (Shahih Muslim No.3760) 10. Adab makan dan minum serta hukum-hukumnya  Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah ra., ia berkata: Ketika aku dalam asuhan Rasulullah saw., pada saat makan tanganku terjulur hendak menjangkau talam lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Hai anak muda! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu. (Shahih Muslim No.3767)  Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata: Rasulullah saw. melarang membalikkan gereba (untuk minum dari mulutnya). (Shahih Muslim No.3769) 11. Tentang minum air Zamzam sambil berdiri  Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Aku memberi minum air Zamzam kepada Rasulullah saw. lalu beliau minum sambil berdiri. (Shahih Muslim No.3776)
  • 7. 12. Makruh menghembuskan napas di dalam wadah minuman dan dianjurkan menghembuskan napas tiga kali di luar wadah  Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa Rasulullah saw. biasa menarik napas tiga kali di dalam wadah. (Shahih Muslim No.3781) 13. Dianjurkan (disunatkan) mengedarkan air atau susu dan sebagainya ke sebelah kanan orang yang memulai minum  Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa Rasulullah saw. ketika dibawakan susu yang dicampur dengan air, di kanan beliau terdapat seorang badui sedangkan di kiri beliau adalah Abu Bakar. Beliau pun minum kemudian memberikannya kepada orang badui seraya bersabda: Gilirlah ke kanan lalu ke kanannya lagi. (Shahih Muslim No.3783)  Hadis riwayas.t Sahal bin Saad As-Saidi ra.: Bahwa Rasulullah saw. dibawakan minuman. Beliau pun meminumnya. Ketika itu di kanan beliau ada seorang anak muda, sedangkan di kiri beliau ada orang-orang tua. Lalu Rasulullah saw. bertanya kepada anak muda: Apakah engkau mengizinkan aku memberikan giliran minum ini kepada mereka (orang-orang tua yang berada di sebelah kiri beliau)? Anak muda itu menjawab: Tidak, demi Allah, aku tidak akan menyerahkan lebih dulu bagianku darimu kepada seorang pun. Maka Rasulullah saw. meletakkan minuman itu ke tangan anak muda. (Shahih Muslim No.3786) 14. Dianjurkan menjilati jari-jari dan talam serta memakan suapan yang jatuh sesudah membersihkan kotoran yang mengenainya dan makruh membersihkan tangan sebelum dijilati  Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila seseorang di antara kalian memakan makanan, maka janganlah ia mengusap tangannya sebelum dijilati (untuk
  • 8. membersihkan sisa makanan) atau menyuruh orang lain untuk menjilatinya. (Shahih Muslim No.3787) 15. Apa yang mesti dilakukan orang yang tidak diundang oleh pemilik makanan dan sunat bagi pemilik makanan memberi izin pengikut itu  Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari ra., ia berkata: Ada seorang lelaki Ansar bernama Abu Syuaib, yang mempunyai pembantu penjual daging. Pada suatu hari ia melihat Rasulullah saw. tampak lapar. Maka ia berkata kepada pembantunya: Buatkanlah makanan untuk lima orang karena aku ingin mengundang Nabi saw. sebagai orang kelima dari lima orang tersebut. Si pembantu itu melaksanakan perintah itu. Kemudian ia datang kepada Nabi saw. untuk mengundang beliau sebagai salah satu dari lima orang (yang diundang lima orang termasuk Nabi saw.). Tetapi ternyata ada seorang lagi yang ikut. Ketika sampai di depan pintu, Rasulullah saw. bersabda: Orang ini ikut kami, jadi terserah kepadamu apakah engkau memberinya izin ataukah ia harus kembali. Abu Syuaib menjawab: Tidak apa wahai Rasulullah! Aku izinkan dia. (Shahih Muslim No.3797) 16. Boleh mengajak orang lain ke rumah orang yang diyakini tidak merasa keberatan akan hal itu dan sunat berkumpul dihadapan makanan  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Ketika khandaq (parit) digali, aku melihat keadaan Rasulullah saw. sangat lapar. Maka aku pun segera kembali menemui istriku dan menanyakan kepadanya: Apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Sebab aku melihat Rasulullah saw. sangat lapar. Istriku mengeluarkan kantong kulit berisi satu sha` gandum. Dan kami mempunyai seekor anak domba jinak. Sementara aku menyembelihnya, istriku menumbuk gandum dan ketika ia selesai, aku pun selesai. Aku memotong-motong daging anak domba itu dan memasukkannya ke dalam kuali kemudian ketika aku hendak pergi memberitahukan Rasulullah saw. istriku berpesan: Jangan engkau membuatku malu kepada Rasulullah saw. dan orang-orang yang bersama
  • 9. beliau. Maka aku pun menghampiri Rasulullah saw. dan berbisik kepada beliau: Wahai Rasulullah saw.! Kami telah menyembelih anak domba kami dan istriku menumbuk satu sha` gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami mempersilakan engkau dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba Rasulullah saw. berseru: Hai para penggali parit! Jabir telah membuat jamuan makan untuk kalian. Silahkan kalian semua ke sana! Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku datang bersama Rasulullah saw. mendahului orang-orang. Aku menemui istriku. Ia mendampratku: Ini semua gara-gara kamu! Aku berkata: Aku telah kerjakan semua pesanmu. Setelah itu kukeluarkan adonan roti kami lalu Rasulullah saw. meludahinya dan memberkatinya. Kemudian beliau menuju ke kuali kami dan beliau meludahinya serta memberkatinya. Setelah itu beliau bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan sendoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkan. Ternyata kaum muslimin yang datang ada seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua makan sampai kenyang dan pulang. Sementara itu, kuali kami masih mendidih seperti semula, demikian juga adonan roti masih tetap seperti sediakala. Atau seperti yang dikatakan oleh Dhahhak: Ia masih dapat dibuat roti seperti semula. (Shahih Muslim No.3800)  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah saw. sedemikian lemah. Aku tahu beliau lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Lalu dia mengeluarkan beberapa roti dari gandum. Kemudian ia mengambil kerudungnya dan membungkus roti itu dengan sebagian kerudung lalu ia sisipkan di bawah bajuku, sedangkan sebagian kerudung ia selendangkan kepadaku. Kemudian ia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah saw. Aku pun berangkat membawa roti berbungkus kerudung itu. Aku temukan Rasulullah saw. sedang duduk di dalam mesjid bersama banyak orang. Aku menghampiri mereka. Rasulullah saw. bertanya: Apakah Abu Thalhah menyuruhmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah saw. bertanya lagi: Untuk makan? Aku menjawab: Ya!
  • 10. Rasulullah saw. bersabda kepada orang-orang yang bersama beliau: Bangunlah kalian! Rasulullah saw. berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di depan mereka untuk segera memberitahu Abu Thalhah. Maka berkatalah Abu Thalhah: Hai Ummu Sulaim! Rasulullah saw. telah datang bersama banyak orang padahal kita tidak mempunyai makanan untuk menyuguhi mereka. Ummu Sulaim menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Lalu Abu Thalhah menjemput Rasulullah saw. untuk datang dan beliau masuk bersama Abu Thalhah. Rasulullah saw. bersabda: Wahai Ummu Sulaim, bawalah ke sini apa yang engkau miliki! Ummu Sulaim datang membawa roti tersebut. Lalu memeras wadah suaminya untuk lauk-pauk roti. Kemudian Rasulullah saw. mendoakan makanan itu. Setelah itu beliau bersabda: Biarkan sepuluh orang masuk! Abu Thalhah memanggil mereka (sepuluh orang). Mereka makan sampai kenyang lalu keluar. Rasulullah saw. bersabda: Biarkan sepuluh orang masuk lagi. Sepuluh orang berikutnya masuk, makan sampai kenyang lalu keluar. Kembali Rasulullah saw. bersabda: Suruhlah sepuluh orang masuk lagi. Demikian berlangsung terus hingga semua orang makan dan kenyang padahal jumlahnya ada sekitar tujuh puluh atau delapan puluh orang. (Shahih Muslim No.3801) 17. Boleh memakan kuah dan dianjurkan memakan labu serta boleh sebagian orang yang menghadapi hidangan mempersilakan sebagian yang lain meskipun mereka semua sebagai tamu kalau memang pemilik makanan tidak berkeberatan  Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Seorang penjahit mengundang Rasulullah saw. untuk menghadiri suatu jamuan makan. Kata Anas: Aku berangkat bersama Rasulullah saw. menghadiri jamuan makan tersebut. Kepada Rasulullah saw. tuan rumah menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng. Anas berkata: Aku melihat Rasulullah saw. mencari labu dari seputar mangkuk kuah itu. (Shahih Muslim No.3803) 18. Memakan mentimun dengan kurma
  • 11.  Hadis riwayat Abdullah bin Jakfar ra., ia berkata: Aku pernah melihat Rasulullah saw. memakan mentimun dengan kurma. (Shahih Muslim No.3806) 19. Dianjurkan orang yang sedang makan merendahkan diri serta sifat duduknya  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Aku pernah melihat Rasulullah saw. duduk bersimpuh sambil memakan kurma. (Shahih Muslim No.3807) 20. Larangan bagi orang yang makan bersama memakan sekaligus dua buah kurma dan sebagainya dalam satu suapan kecuali dengan seizin teman-temannya  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Pernah Ibnu Zubair memberi kami kurma. Ketika itu orang-orang sedang ditimpa kesengsaraan. Pada saat kami tengah makan, tiba-tiba Ibnu Umar ra. lewat. Beliau menegur: Jangan kalian memakan dua kurma sekaligus. Karena sesungguhnya Rasulullah saw. telah melarang perbuatan demikian, kecuali seseorang minta izin lebih dahulu kepada teman makannya. (Shahih Muslim No.3809) 21. Keutamaan kurma Madinah  Hadis riwayat Saad ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Barang siapa makan tujuh buah kurma di antara dua tanah tak berpasir Madinah pada waktu pagi, maka racun tidak akan membahayakannya sampai sore hari. (Shahih Muslim No.3813) 22. Kelebihan cendawan dan mengobati mata dengannya
  • 12.  Hadis riwayat Said bin Zaid bin Amru bin Nufail ra. ia berkata: Aku pernah mendengar Nabi saw. bersabda: Cendawan itu sejenis manna dan airnya dapat untuk mengobati mata. (Shahih Muslim No.3816) 23. Keutamaan buah pohon arak yang hitam  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Ketika sedang berada bersama Nabi saw. di lintasan Dhahran, kami memetik buah kabats (buah pohon arak yang telah matang yaitu pohon yang kayunya biasa untuk siwak). Lalu Rasulullah saw. bersabda: Ambillah yang hitam daripadanya. Kami berkata: Wahai Rasulullah! Seakan-akan engkau pernah menggembalakan kambing. Rasulullah saw. bersabda: Benar! Setiap nabi pasti pernah menggembalakan kambing. (Shahih Muslim No.3822) 24. Menghormati tamu dan keutamaan mempersilakannya  Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw. lalu berkata: Aku sangat menderita. Rasulullah saw. bertanya kepada salah seorang istri beliau, tetapi mendapat jawaban: Demi Zat yang mengutusmu membawa kebenaran, aku hanya mempunyai air. Rasulullah saw. bertanya kepada istri beliau yang lain tetapi mendapat jawaban yang sama. Dan semua istri beliau memberikan jawaban yang sama: Tidak, demi Zat yang mengutusmu membawa kebenaran! Aku tidak mempunyai apapun selain air. Maka Rasulullah saw. mengumumkan: Siapakah yang mau menjamu orang ini, semoga Allah merahmatinya. Seorang sahabat dari Ansar berdiri dan berkata: Aku wahai Rasulullah! Lalu diajaknya orang itu ke rumah. Sahabat Ansar itu bertanya kepada istrinya: Apakah kamu mempunyai sesuatu? istrinya menjawab: Tidak, kecuali makanan anak-anakku. Sahabat itu berkata: Alihkanlah perhatian mereka dengan sesuatu. Nanti kalau tamu kita masuk, padamkanlah lampu dan perlihatkanlah seolah-olah kita sedang makan. Apabila ia hendak makan, maka hampirilah lampu dan matikanlah. Mereka pun duduk, sementara tamu mereka makan. Pada keesokan harinya, ketika
  • 13. bertemu Nabi saw., beliau bersabda: Allah benar-benar kagum terhadap perbuatan kalian berdua kepada tamu kalian tadi malam. (Shahih Muslim No.3829)  Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakar ra., ia berkata: Kami berjumlah 130 orang sedang bersama Nabi saw. lalu Nabi saw. bertanya: Adakah salah seorang di antara kalian mempunyai makanan? Ternyata ada seorang yang mempunyai kira-kira satu sha` gandum yang lalu dibuat adonan. Kemudian datang seorang lelaki musyrik tinggi yang kusut rambutnya menggiring kambing. Nabi saw. bertanya: Ini dijual atau diberikan atau dihadiahkan? Orang itu menjawab: Dijual! Rasulullah saw. membeli seekor kambing darinya. Setelah disembelih, Rasulullah saw. menyuruh diambil hatinya untuk dipanggang. Kata Abdurrahman bin Abu Bakar: Demi Allah! Kami berseratus tiga puluh orang seluruhnya mendapatkan sepotong hati kambing dari Rasulullah saw. Jika orang itu hadir maka Rasulullah saw. memberikannya dan kalau tidak ada Rasulullah saw. menyimpannya. Makanan itu dibagi dalam dua talam. Kami semua makan dari kedua talam itu dan kenyang. Sisa yang ada pada kedua talam tersebut aku bawa ke atas unta. (Shahih Muslim No.3832)  Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakar ra.: Bahwa yang disebut Ashabus Suffah adalah orang-orang miskin. Dan Rasulullah saw. pernah bersabda pada suatu kali: Barang siapa mempunyai makanan untuk dua orang hendaklah ia mengajak orang ketiga. Dan barang siapa mempunyai makanan untuk empat orang maka hendaklah ia mengajak orang kelima, keenam... atau semacam itulah sabda beliau. Abu Bakar pernah membawa tiga orang. Nabi saw. pergi dengan sepuluh orang, sedangkan Abu Bakar dengan tiga orang. Abdurrahman berkata: Yaitu dia, aku, ayahku dan ibuku dan aku tidak tahu apakah dia berkata: Dan istriku serta pembantu sedang di perjalanan antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Ia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar makan malam di tempat Nabi saw. dan terus berada di sana hingga salat Isyak. Setelah salat, ia kembali ke tempat Nabi saw. lagi sampai Rasulullah saw. mengantuk. Sesudah lewat tengah malam, barulah ia pulang. Istrinya menyambut dengan pertanyaan: Apa yang
  • 14. menahanmu untuk pulang menemui tamu-tamumu (atau ia berkata seorang tamumu)? Abu Bakar balik bertanya: Bukankah engkau telah memberikan jamuan makan malam kepada mereka? Istrinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau datang padahal anak-anak sudah mempersilakan, tetapi mereka tetap tidak mau. Kata Abdurrahman: Aku pun menyingkir untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah serapah. Dan kepada para tamunya, ia berkata: Silahkan makan! Mungkin makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian ia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan memakan makanan ini selamanya! Abdurrahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil sesuatupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi sampai ketika kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi lebih banyak dari semula. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti semula atau bahkan lebih banyak lagi. Ia berkata kepada istrinya: Hai saudari Bani Firas apa ini? Istrinya menyahut: Oh tidak! Demi cahaya mataku! Sungguh sekarang makanan itu menjadi tiga kali lipat lebih banyak dari semula. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari setan. Ia makan sesuap kemudian membawa makanan tersebut kepada Rasulullah saw. dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Lebih lanjut Abdurrahman berkata: Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dan suatu kaum terdapat suatu perjanjian. Sesudah lewat batas waktu, kami menjadikan dua belas orang sebagai kepala seksi yang masing-masing membawahi beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orang yang menyertai masing-masing kepala seksi tersebut. Yang pasti Rasulullah saw. memanggil mereka semua. Lalu seluruhnya makan dari makanan yang dibawa Abu Bakar. (Atau seperti yang dikisahkan Abdurrahman). (Shahih Muslim No.3833) 25. Keutamaan saling membantu dalam makanan sedikit dan bahwa makanan dua orang cukup untuk tiga orang dan seterusnya  Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Makanan dua orang itu cukup untuk tiga orang dan makanan tiga orang cukup untuk empat orang. (Shahih Muslim No.3835)
  • 15. 26. Orang mukmin makan dalam satu usus sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Orang kafir itu makan dalam tujuh usus sedangkan orang mukmin makan dalam satu usus. (Shahih Muslim No.3839)  Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. yang bersabda: Orang mukmin makan dalam satu usus dan orang kafir makan dalam tujuh usus. (Shahih Muslim No.3842) 27. Tidak boleh mencela makanan  Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukai maka beliau memakannya dan kalau tidak menyukai maka beliau tidak memakannya (tanpa mencela). (Shahih Muslim No.3844)