SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Kitab Jenazah
1. Meratapi mayit
 Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara putri
beliau menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa
anak putri beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda
kepada utusan tersebut: Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa
yang Allah ambil dan Allah berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu
di sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk bersabar
dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan
memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Saad bin
Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat
bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. anak (dari putri beliau) diserahkan
dan jiwanya bergolak seperti berada dalam qirbah (tempat air) tua. Kedua
mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Lalu Saad bertanya: Apa arti air
mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Ini adalah rahmat (kasih
sayang) yang diletakkan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya
Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih. (Shahih Muslim No.1531)
 Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Saad bin Ubadah mengalami sakit keras, lalu Rasulullah saw. menjenguknya
bersama Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqqash dan Abdullah bin
Masud. Ketika beliau tiba, beliau mendapatinya dalam keadaan tidak sadarkan
diri. Rasulullah saw. bertanya: Apakah ia telah meninggal dunia? Orang-orang
yang hadir di sana menjawab: Belum, ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah
saw. menangis. Ketika para sahabat melihat tangis Rasulullah saw., mereka
ikut menangis. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tidakkah kalian mendengar
bahwa sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata dan atau karena
kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau mengasihi sebab ini. Beliau
menunjuk ke lidah beliau (maksudnya karena ratapan yang diucapkan lidah
karena menolak qada dan takdir Allah atas si mayit). (Shahih Muslim
No.1532)
2. Kesabaran adalah pada awal tertimpa musibah
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sabar itu pada awal kejadian. (Shahih Muslim
No.1534)
3. Mayit disiksa karena ratapan (penyesalan) keluarganya
 Hadis riwayat Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit akan disiksa karena
tangis ratapan (penyesalan) keluarganya. (Shahih Muslim No.1536)
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Abdullah bin Abu Mulaikah, ia berkata: Aku sedang duduk di samping
Ibnu Umar. Kami sedang menunggu jenazah Ummu Aban binti Usman.
Bersamanya juga ada Amru bin Usman. Kemudian Ibnu Abbas datang
dituntun oleh seseorang yang menunjukkan tempat Ibnu Umar. Ibnu Abbas
datang dan duduk di sampingku. Aku berada di tengah-tengah antara Ibnu
Umar dan Ibnu Abbas. Tiba-tiba terdengar suara dari rumah. Lalu Ibnu Umar
berkata: Nampaknya ia berusaha menghalangi Amru untuk berdiri guna
melarang mereka. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangis ratapan keluarganya. Ia
berkata: Abdullah menjadikannya mutlak (sebelumnya adalah dengan
bersyarat). Ibnu Abbas berkata: Kami sedang bersama Amirul mukminin
Umar bin Khathab. Ketika kami tiba di Baida, tiba-tiba ada seseorang yang
berteduh di bawah sebatang pohon. Amirul mukminin berkata kepadaku:
Pergi dan lihat siapa orang itu! Aku pun pergi, ternyata orang itu Shuhaib.
Aku kembali kepada Umar dan berkata: Engkau menyuruhku untuk melihat
siapa orang itu. Dia adalah Shuhaib. Umar berkata: Suruh ia ikut bersama
kita! Aku berkata: Jika ia bersama keluarganya? Umar berkata: Walaupun
bersama keluarganya. Atau mungkin Ayyub berkata: Suruhlah ia menemuiku.
Tidak lama setelah kami datang Amirul mukminin terkena musibah. Shuhaib
datang menemuinya sambil meratap: Aduh saudaraku! Aduh temanku! Umar
berkata: Tidakkah engkau tahu (atau tidakkah engkau mendengar) Ayyub
berkata: Belum tahukah engkau atau Belum mendengarkah engkau bahwa
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangis
ratapan keluarganya. Adapun Abdullah ia menjadikannya umum, adapun
Umar ia berkata: Pada keadaan tertentu. Maka aku (Abdullah bin Abdullah bin
Abu Mulaikah) berdiri dan menemui Aisyah dan bercerita kepadanya apa yang
dikatakan oleh Ibnu Umar Aisyah berkata: Tidak, demi Allah! Rasulullah saw.
sama sekali tidak bersabda: Sesungguhnya mayit akan disiksa sebab tangis
seseorang. Tetapi beliau bersabda: Sesungguhnya orang kafir itu ditambah
siksanya oleh Allah sebab tangis keluarganya Sungguh, Allah adalah Zat yang
membuat tertawa dan membuat menangis. Dan seseorang yang berdosa
tidak akan memikul dosa orang lain.. (Shahih Muslim No.1543)
 Diriwayatkan Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang diratapi, maka
ia akan disiksa pada hari kiamat nanti dengan yang diratapkan atasnya.
(Shahih Muslim No.1549)
4. Teguran keras terhadap perbuatan meratap
 Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Ketika berita gugurnya Ibnu Haritsah, Jakfar bin Abu Thalib dan Abdullah bin
Rawahah sampai kepada Rasulullah saw., Rasulullah saw. pun duduk bersedih
hati. Ia (Aisyah) berkata: Aku melihat dari celah pintu. Lalu datang seseorang
mengabarkan kepada Rasulullah saw., katanya: Wahai Rasulullah saw.,
sungguh istri-istri Jakfar! Orang itu menceritakan tangis istri-istri Jakfar.
Mendengar itu Rasulullah saw. menyuruh orang tersebut untuk melarangnya.
Dia pun pergi, lalu kembali lagi, menuturkan bahwa istri-istrinya tidak mau
menurut. Rasulullah saw. menyuruhnya lagi agar melarang istri-istri Jakfar
meratap. Dia pun pergi menuju istri-istri Jakfar lalu kembali lagi kepada
Rasulullah saw. sambil berkata: Demi Allah, mereka keras kepala, wahai
Rasulullah. Aisyah menyangka bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pergilah dan
jejalkanlah debu tanah ke mulut mereka! Aisyah berkata: Aku berkata:
Mudah-mudahan Allah menghinakanmu! Engkau tidak melaksanakan apa
yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. dan engkau tidak mau meninggalkan
Rasulullah saw. bebas dari beban. (Shahih Muslim No.1551)
 Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengambil janji kami saat baiat, yaitu agar kami tidak
meratapi mayit. Tidak ada di antara kami yang menepati baiat itu kecuali lima
orang wanita; Ummu Sulaim, Ummul `Ala, putri Abu Sabrah (istri Muaz) atau
putri Abu Sabrah dan istri Muaz. (Shahih Muslim No.1552)
5. Kaum wanita dilarang mengiringi jenazah
 Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata:
Kami (kaum wanita) dilarang mengiringkan jenazah dan tidak diwajibkan atas
kami. (Shahih Muslim No.1555)
6. Memandikan mayat
 Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata:
Nabi saw. menjumpai kami, ketika kami sedang memandikan putri beliau.
Beliau bersabda: Mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih banyak lagi
bila menurut kalian hal itu perlu, dengan air dan daun bidara. Dan pada
basuhan terakhir bubuhkanlah kapur barus atau sedikit kapur barus. Kalau
kalian sudah selesai, beritahukanlah aku. Ketika kami selesai, kami
memberitahu beliau, lalu beliau memberikan kain beliau kepada kami seraya
bersabda: Pakaikanlah ini padanya. (Shahih Muslim No.1557)
7. Mengafani mayat
 Hadis riwayat Khabbab bin Arat ra., ia berkata:
Kami hijrah bersama Rasulullah saw. di jalan Allah, mengharapkan keridaan
Allah, maka pahala kami atas tanggungan Allah. Di antara kami ada orang-
orang yang sama sekali tidak sempat merasakan ganjaran-Nya (di dunia),
seperti Mush'ab bin Umair. Dia terbunuh pada perang Uhud. Padanya tidak
ditemukan sesuatu pun untuk mengafani dirinya, kecuali sehelai selimut.
Apabila kami tutupkan selimut itu pada kepalanya, maka kedua kakinya keluar
(tidak tertutup) dan kalau selimut itu kami tutupkan pada kedua kakinya,
kepalanya keluar. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tutupkanlah selimut itu di
kepalanya, sedangkan kedua kakinya tutupilah dengan idzkhir (sejenis
rerumputan yang harum baunya). Namun, di antara kami ada pula orang-
orang yang memiliki buah-buahan yang matang, lalu ia dapat memetiknya
(berkesempatan merasakan ganjaran-Nya di dunia). (Shahih Muslim No.1562)
 Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. dikafani dalam tiga lapis kain tenun putih yang terbuat dari
kapas, tanpa ada baju ataupun sorban. Adapun tentang selimut Yaman,
orang-orang keliru mengira bahwa selimut itu dibeli untuk mengafani beliau,
tetapi selimut itu ditinggalkan (sebagai warisan) dan beliau dikafani dalam
tiga lapis kain tenun putih. Lalu selimut itu diambil oleh Abdullah bin Abu
Bakar. Ia berkata: Aku akan menyimpannya untuk mengafani diriku nanti.
Namun, kemudian ia berkata: Seandainya Allah meridainya bagi Nabi-Nya,
tentu Dia mengafani beliau dalam selimut itu. Lalu Abdullah menjualnya dan
menyedekahkan uang hasil penjualannya. (Shahih Muslim No.1563)
8. Menutupi seluruh tubuh mayit
 Hadis riwayat Aisyah, Ummul mukminin ra., ia berkata:
Ketika beliau wafat, seluruh tubuh Rasulullah saw. ditutupi dengan kain
hibarah (kain katun berhias). (Shahih Muslim No.1566)
9. Mempercepat pengurusan jenazah
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Percepatlah pengurusan jenazah! Karena,
jika jenazah itu baik, maka sudah sepantasnya kalian mempercepatnya
menuju kebaikan. Dan kalau tidak demikian (tidak baik), maka adalah
keburukan yang kalian letakkan dari leher-leher kalian (melepaskan dari
tanggungan kalian). (Shahih Muslim No.1568)
10. Keutamaan salat jenazah dan mengiringinya
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah
itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa
menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua
qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda:
Sama dengan dua gunung yang besar. (Shahih Muslim No.1570)
 Hadis riwayat Tsauban ra. maula Rasulullah saw.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa menyalati jenazah, maka ia
mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia
mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud. (Shahih
Muslim No.1575)
11. Tentang pujian atau celaan bagi orang yang meninggal
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Ketika iring-iringan membawa jenazah lewat, orang-orang memuji jenazah
dengan kebaikan, kemudian Nabi saw. bersabda: Wajib, wajib, wajib. Lalu
lewat pula iringan jenazah lain, orang-orang mencelanya dengan keburukan,
kemudian Nabi saw. bersabda: Wajib, wajib, wajib. Umar berkata: Menjadi
penebusmu, ayah dan ibuku! Ada iringan jenazah lewat dan orang-orang
memujinya sebagai orang baik, lalu engkau mengatakan: Wajib, wajib, wajib.
Lewat pula iringan jenazah lain yang disifati sebagai orang jahat, lalu engkau
mengatakan: Wajib, wajib, wajib. Apa artinya itu? Rasulullah saw. bersabda:
Orang yang kalian puji sebagai orang baik, maka wajib baginya surga,
sedangkan orang yang kalian katakan sebagai jahat, maka wajib baginya
neraka. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. Kalian adalah para saksi Allah
di bumi. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. (Shahih Muslim No.1578)
12. Tentang orang yang beristirahat dan yang diistirahatkan darinya
 Hadis riwayat Abu Qatadah bin Rib`iy ra.:
Bahwa Rasulullah saw. dilewati iringan jenazah, lalu beliau bersabda: Yang
beristirahat dan yang ditinggalkan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah,
apakah yang beristirahat dan yang ditinggalkan? Rasulullah saw. bersabda:
Seorang hamba yang beriman itu beristirahat dari kepayahan dunia.
Sedangkan seorang hamba yang jahat, manusia, negara, pepohonan dan
hewan, semuanya merasa tenteram dari kejahatannya. (Shahih Muslim
No.1579)
13. Takbir dalam salat jenazah
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. mengumumkan kemangkatan Raja Najasyi kepada
kaum muslimin pada hari kematiannya, maka beliau dan kaum muslimin
keluar menuju ke tempat salat dan bertakbir empat kali (melaksanakan salat
gaib). (Shahih Muslim No.1580)
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. menyalatkan Ash-hamah An-Najasyi, beliau bertakbir
empat kali. (Shahih Muslim No.1582)
14. Salat di atas kubur
 Hadis riwayat Abdullah bin Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. menyalati mayit di atas kubur, sesudah mayit dikubur.
Beliau bertakbir empat kali. (Shahih Muslim No.1586)
 Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa seorang wanita hitam yang biasa menyapu mesjid, suatu hari
Rasulullah saw. merasa kehilangannya (tidak melihatnya). Lalu beliau
bertanya kabarnya, para sahabat menjawab: Dia sudah meninggal dunia.
Rasulullah saw. menegur: Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?
Seakan-akan para sahabat menganggap kecil urusannya atau urusan
kematian. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Tunjukkan aku kuburnya.
Setelah ditunjukkan, beliau menyalatinya kemudian bersabda: Sungguh
pekuburan ini penuh dengan kegelapan bagi para penghuninya dan
sesungguhnya Allah meneranginya sebab salatku atas mereka. (Shahih
Muslim No.1588)
15. Berdiri karena jenazah
 Hadis riwayat Amir bin Rabiah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian melihat iringan jenazah, maka
berdirilah menghormatinya sampai iringan jenazah itu lewat meninggalkan
kalian atau sampai diletakkan dalam kubur. (Shahih Muslim No.1590)
 Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian mengiringi jenazah, maka janganlah
kalian duduk sebelum jenazah itu diletakkan. (Shahih Muslim No.1591)
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah saw. berdiri menghormatinya dan
kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah,
jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya
kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka
berdirilah. (Shahih Muslim No.1593)
 Hadis riwayat Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra.:
Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra.
sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka,
maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah
termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata:
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau
berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah saw. bersabda:
Bukankah ia juga manusia?. (Shahih Muslim No.1596)
16. Tempat berdirinya imam ketika salat jenazah
 Hadis riwayat Samurah bin Jundab ra., ia berkata:
Aku salat di belakang Nabi saw. dan beliau menyalati Ummu Kaab yang
meninggal dunia dalam keadaan nifas. Rasulullah saw. berdiri untuk salat di
tengah-tengah jenazah. (Shahih Muslim No.1602)
KITAB JENAZAH

More Related Content

What's hot (13)

Risalah dakwah 030 zulhijjah
Risalah dakwah 030 zulhijjahRisalah dakwah 030 zulhijjah
Risalah dakwah 030 zulhijjah
 
Kitab orang yang terhalang
Kitab orang yang terhalangKitab orang yang terhalang
Kitab orang yang terhalang
 
Tanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab hajiTanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab haji
 
Bhan hadis palsu
Bhan hadis palsuBhan hadis palsu
Bhan hadis palsu
 
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamatKitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat
 
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat 2
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat 2Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat 2
Kitab cobaan dan tanda tanda hari kiamat 2
 
Abdullah bin zubair
Abdullah bin zubairAbdullah bin zubair
Abdullah bin zubair
 
Kitab tayamum
Kitab tayamumKitab tayamum
Kitab tayamum
 
Konsep dan Dalil tabarruk
Konsep dan Dalil tabarrukKonsep dan Dalil tabarruk
Konsep dan Dalil tabarruk
 
Kitab sumpah
Kitab sumpahKitab sumpah
Kitab sumpah
 
Akhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quranAkhlaq kitab fadhail baca al-quran
Akhlaq kitab fadhail baca al-quran
 
04. Kitab Wudlu.
04. Kitab Wudlu.04. Kitab Wudlu.
04. Kitab Wudlu.
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 

Viewers also liked

Marwa bawazir,h00269915
Marwa bawazir,h00269915Marwa bawazir,h00269915
Marwa bawazir,h00269915MarwaBawazir
 
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015TISP Project
 
Documentation of window energy performance
Documentation of window energy performanceDocumentation of window energy performance
Documentation of window energy performanceKathrine Brejnrod
 
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_Developer
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_DeveloperROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_Developer
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_DeveloperROHIT KUMAR
 
Agile @Skyscanner : From Theory to Practice
Agile @Skyscanner : From Theory to PracticeAgile @Skyscanner : From Theory to Practice
Agile @Skyscanner : From Theory to PracticeChris Downey
 
Planenación Didáctica Argumentada
Planenación Didáctica ArgumentadaPlanenación Didáctica Argumentada
Planenación Didáctica ArgumentadaSEIEM
 
Tentang susuan yang menjadikan mahram
Tentang susuan yang menjadikan mahramTentang susuan yang menjadikan mahram
Tentang susuan yang menjadikan mahramSeptian Muna Barakati
 
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)Wynn Wang, MA
 

Viewers also liked (13)

Resume pradeep benjamin
Resume   pradeep benjaminResume   pradeep benjamin
Resume pradeep benjamin
 
Paradigma
ParadigmaParadigma
Paradigma
 
Proposition rev 5.1
Proposition rev 5.1Proposition rev 5.1
Proposition rev 5.1
 
Marwa bawazir,h00269915
Marwa bawazir,h00269915Marwa bawazir,h00269915
Marwa bawazir,h00269915
 
Perintah shalat jumat
Perintah shalat jumatPerintah shalat jumat
Perintah shalat jumat
 
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015
Santi Forte, Eurotransmedia @ TISP workshop, FICOD 2015
 
Marco teórico work
Marco teórico   workMarco teórico   work
Marco teórico work
 
Documentation of window energy performance
Documentation of window energy performanceDocumentation of window energy performance
Documentation of window energy performance
 
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_Developer
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_DeveloperROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_Developer
ROHIT_RESUME_2+_yrs_JAVA_Developer
 
Agile @Skyscanner : From Theory to Practice
Agile @Skyscanner : From Theory to PracticeAgile @Skyscanner : From Theory to Practice
Agile @Skyscanner : From Theory to Practice
 
Planenación Didáctica Argumentada
Planenación Didáctica ArgumentadaPlanenación Didáctica Argumentada
Planenación Didáctica Argumentada
 
Tentang susuan yang menjadikan mahram
Tentang susuan yang menjadikan mahramTentang susuan yang menjadikan mahram
Tentang susuan yang menjadikan mahram
 
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)
Development+of+South+Korea+-+Final+Paper-+Wynn (2)
 

Similar to KITAB JENAZAH (20)

01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu01. kitab permulaan wahyu
01. kitab permulaan wahyu
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Aisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarAisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakar
 
Tanya jawab tentang sumpah
Tanya jawab  tentang sumpahTanya jawab  tentang sumpah
Tanya jawab tentang sumpah
 
Kitab tentang sumpah
Kitab tentang sumpahKitab tentang sumpah
Kitab tentang sumpah
 
Tanya jawab tentang sumpah
Tanya jawab  tentang sumpahTanya jawab  tentang sumpah
Tanya jawab tentang sumpah
 
Kitab tentang sumpah
Kitab tentang sumpahKitab tentang sumpah
Kitab tentang sumpah
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,FathimahHadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
Hadits tentang Khadijah,Aisyah,Fathimah
 
Abdullah bin saba tokoh fiktif
Abdullah bin saba tokoh fiktifAbdullah bin saba tokoh fiktif
Abdullah bin saba tokoh fiktif
 
Adab & amalan
Adab & amalanAdab & amalan
Adab & amalan
 
Tafsir ibnu katsir juz 8
Tafsir ibnu katsir juz 8Tafsir ibnu katsir juz 8
Tafsir ibnu katsir juz 8
 
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptxRAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
 
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin AufRahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
 
Tanya jawab tentan minuman
Tanya jawab tentan  minumanTanya jawab tentan  minuman
Tanya jawab tentan minuman
 
Mayat disiksa karena tangisan
Mayat disiksa karena tangisanMayat disiksa karena tangisan
Mayat disiksa karena tangisan
 
Kitab haid
Kitab haidKitab haid
Kitab haid
 
Kitab haid
Kitab haidKitab haid
Kitab haid
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

KITAB JENAZAH

  • 1. Kitab Jenazah 1. Meratapi mayit  Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara putri beliau menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak putri beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda kepada utusan tersebut: Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa yang Allah ambil dan Allah berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk bersabar dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Saad bin Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. anak (dari putri beliau) diserahkan dan jiwanya bergolak seperti berada dalam qirbah (tempat air) tua. Kedua mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Lalu Saad bertanya: Apa arti air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih. (Shahih Muslim No.1531)  Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Saad bin Ubadah mengalami sakit keras, lalu Rasulullah saw. menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqqash dan Abdullah bin Masud. Ketika beliau tiba, beliau mendapatinya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Rasulullah saw. bertanya: Apakah ia telah meninggal dunia? Orang-orang yang hadir di sana menjawab: Belum, ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah saw. menangis. Ketika para sahabat melihat tangis Rasulullah saw., mereka ikut menangis. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tidakkah kalian mendengar bahwa sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata dan atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau mengasihi sebab ini. Beliau menunjuk ke lidah beliau (maksudnya karena ratapan yang diucapkan lidah
  • 2. karena menolak qada dan takdir Allah atas si mayit). (Shahih Muslim No.1532) 2. Kesabaran adalah pada awal tertimpa musibah  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sabar itu pada awal kejadian. (Shahih Muslim No.1534) 3. Mayit disiksa karena ratapan (penyesalan) keluarganya  Hadis riwayat Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit akan disiksa karena tangis ratapan (penyesalan) keluarganya. (Shahih Muslim No.1536)  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Abdullah bin Abu Mulaikah, ia berkata: Aku sedang duduk di samping Ibnu Umar. Kami sedang menunggu jenazah Ummu Aban binti Usman. Bersamanya juga ada Amru bin Usman. Kemudian Ibnu Abbas datang dituntun oleh seseorang yang menunjukkan tempat Ibnu Umar. Ibnu Abbas datang dan duduk di sampingku. Aku berada di tengah-tengah antara Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Tiba-tiba terdengar suara dari rumah. Lalu Ibnu Umar berkata: Nampaknya ia berusaha menghalangi Amru untuk berdiri guna melarang mereka. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangis ratapan keluarganya. Ia berkata: Abdullah menjadikannya mutlak (sebelumnya adalah dengan bersyarat). Ibnu Abbas berkata: Kami sedang bersama Amirul mukminin Umar bin Khathab. Ketika kami tiba di Baida, tiba-tiba ada seseorang yang berteduh di bawah sebatang pohon. Amirul mukminin berkata kepadaku: Pergi dan lihat siapa orang itu! Aku pun pergi, ternyata orang itu Shuhaib. Aku kembali kepada Umar dan berkata: Engkau menyuruhku untuk melihat siapa orang itu. Dia adalah Shuhaib. Umar berkata: Suruh ia ikut bersama kita! Aku berkata: Jika ia bersama keluarganya? Umar berkata: Walaupun bersama keluarganya. Atau mungkin Ayyub berkata: Suruhlah ia menemuiku.
  • 3. Tidak lama setelah kami datang Amirul mukminin terkena musibah. Shuhaib datang menemuinya sambil meratap: Aduh saudaraku! Aduh temanku! Umar berkata: Tidakkah engkau tahu (atau tidakkah engkau mendengar) Ayyub berkata: Belum tahukah engkau atau Belum mendengarkah engkau bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangis ratapan keluarganya. Adapun Abdullah ia menjadikannya umum, adapun Umar ia berkata: Pada keadaan tertentu. Maka aku (Abdullah bin Abdullah bin Abu Mulaikah) berdiri dan menemui Aisyah dan bercerita kepadanya apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar Aisyah berkata: Tidak, demi Allah! Rasulullah saw. sama sekali tidak bersabda: Sesungguhnya mayit akan disiksa sebab tangis seseorang. Tetapi beliau bersabda: Sesungguhnya orang kafir itu ditambah siksanya oleh Allah sebab tangis keluarganya Sungguh, Allah adalah Zat yang membuat tertawa dan membuat menangis. Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.. (Shahih Muslim No.1543)  Diriwayatkan Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang diratapi, maka ia akan disiksa pada hari kiamat nanti dengan yang diratapkan atasnya. (Shahih Muslim No.1549) 4. Teguran keras terhadap perbuatan meratap  Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Ketika berita gugurnya Ibnu Haritsah, Jakfar bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah sampai kepada Rasulullah saw., Rasulullah saw. pun duduk bersedih hati. Ia (Aisyah) berkata: Aku melihat dari celah pintu. Lalu datang seseorang mengabarkan kepada Rasulullah saw., katanya: Wahai Rasulullah saw., sungguh istri-istri Jakfar! Orang itu menceritakan tangis istri-istri Jakfar. Mendengar itu Rasulullah saw. menyuruh orang tersebut untuk melarangnya. Dia pun pergi, lalu kembali lagi, menuturkan bahwa istri-istrinya tidak mau menurut. Rasulullah saw. menyuruhnya lagi agar melarang istri-istri Jakfar meratap. Dia pun pergi menuju istri-istri Jakfar lalu kembali lagi kepada Rasulullah saw. sambil berkata: Demi Allah, mereka keras kepala, wahai Rasulullah. Aisyah menyangka bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pergilah dan
  • 4. jejalkanlah debu tanah ke mulut mereka! Aisyah berkata: Aku berkata: Mudah-mudahan Allah menghinakanmu! Engkau tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. dan engkau tidak mau meninggalkan Rasulullah saw. bebas dari beban. (Shahih Muslim No.1551)  Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. mengambil janji kami saat baiat, yaitu agar kami tidak meratapi mayit. Tidak ada di antara kami yang menepati baiat itu kecuali lima orang wanita; Ummu Sulaim, Ummul `Ala, putri Abu Sabrah (istri Muaz) atau putri Abu Sabrah dan istri Muaz. (Shahih Muslim No.1552) 5. Kaum wanita dilarang mengiringi jenazah  Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata: Kami (kaum wanita) dilarang mengiringkan jenazah dan tidak diwajibkan atas kami. (Shahih Muslim No.1555) 6. Memandikan mayat  Hadis riwayat Ummu Athiyyah ra., ia berkata: Nabi saw. menjumpai kami, ketika kami sedang memandikan putri beliau. Beliau bersabda: Mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih banyak lagi bila menurut kalian hal itu perlu, dengan air dan daun bidara. Dan pada basuhan terakhir bubuhkanlah kapur barus atau sedikit kapur barus. Kalau kalian sudah selesai, beritahukanlah aku. Ketika kami selesai, kami memberitahu beliau, lalu beliau memberikan kain beliau kepada kami seraya bersabda: Pakaikanlah ini padanya. (Shahih Muslim No.1557) 7. Mengafani mayat  Hadis riwayat Khabbab bin Arat ra., ia berkata: Kami hijrah bersama Rasulullah saw. di jalan Allah, mengharapkan keridaan Allah, maka pahala kami atas tanggungan Allah. Di antara kami ada orang- orang yang sama sekali tidak sempat merasakan ganjaran-Nya (di dunia), seperti Mush'ab bin Umair. Dia terbunuh pada perang Uhud. Padanya tidak
  • 5. ditemukan sesuatu pun untuk mengafani dirinya, kecuali sehelai selimut. Apabila kami tutupkan selimut itu pada kepalanya, maka kedua kakinya keluar (tidak tertutup) dan kalau selimut itu kami tutupkan pada kedua kakinya, kepalanya keluar. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tutupkanlah selimut itu di kepalanya, sedangkan kedua kakinya tutupilah dengan idzkhir (sejenis rerumputan yang harum baunya). Namun, di antara kami ada pula orang- orang yang memiliki buah-buahan yang matang, lalu ia dapat memetiknya (berkesempatan merasakan ganjaran-Nya di dunia). (Shahih Muslim No.1562)  Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. dikafani dalam tiga lapis kain tenun putih yang terbuat dari kapas, tanpa ada baju ataupun sorban. Adapun tentang selimut Yaman, orang-orang keliru mengira bahwa selimut itu dibeli untuk mengafani beliau, tetapi selimut itu ditinggalkan (sebagai warisan) dan beliau dikafani dalam tiga lapis kain tenun putih. Lalu selimut itu diambil oleh Abdullah bin Abu Bakar. Ia berkata: Aku akan menyimpannya untuk mengafani diriku nanti. Namun, kemudian ia berkata: Seandainya Allah meridainya bagi Nabi-Nya, tentu Dia mengafani beliau dalam selimut itu. Lalu Abdullah menjualnya dan menyedekahkan uang hasil penjualannya. (Shahih Muslim No.1563) 8. Menutupi seluruh tubuh mayit  Hadis riwayat Aisyah, Ummul mukminin ra., ia berkata: Ketika beliau wafat, seluruh tubuh Rasulullah saw. ditutupi dengan kain hibarah (kain katun berhias). (Shahih Muslim No.1566) 9. Mempercepat pengurusan jenazah  Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Percepatlah pengurusan jenazah! Karena, jika jenazah itu baik, maka sudah sepantasnya kalian mempercepatnya menuju kebaikan. Dan kalau tidak demikian (tidak baik), maka adalah keburukan yang kalian letakkan dari leher-leher kalian (melepaskan dari tanggungan kalian). (Shahih Muslim No.1568)
  • 6. 10. Keutamaan salat jenazah dan mengiringinya  Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar. (Shahih Muslim No.1570)  Hadis riwayat Tsauban ra. maula Rasulullah saw.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud. (Shahih Muslim No.1575) 11. Tentang pujian atau celaan bagi orang yang meninggal  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Ketika iring-iringan membawa jenazah lewat, orang-orang memuji jenazah dengan kebaikan, kemudian Nabi saw. bersabda: Wajib, wajib, wajib. Lalu lewat pula iringan jenazah lain, orang-orang mencelanya dengan keburukan, kemudian Nabi saw. bersabda: Wajib, wajib, wajib. Umar berkata: Menjadi penebusmu, ayah dan ibuku! Ada iringan jenazah lewat dan orang-orang memujinya sebagai orang baik, lalu engkau mengatakan: Wajib, wajib, wajib. Lewat pula iringan jenazah lain yang disifati sebagai orang jahat, lalu engkau mengatakan: Wajib, wajib, wajib. Apa artinya itu? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kalian puji sebagai orang baik, maka wajib baginya surga, sedangkan orang yang kalian katakan sebagai jahat, maka wajib baginya neraka. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. (Shahih Muslim No.1578) 12. Tentang orang yang beristirahat dan yang diistirahatkan darinya  Hadis riwayat Abu Qatadah bin Rib`iy ra.: Bahwa Rasulullah saw. dilewati iringan jenazah, lalu beliau bersabda: Yang
  • 7. beristirahat dan yang ditinggalkan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang beristirahat dan yang ditinggalkan? Rasulullah saw. bersabda: Seorang hamba yang beriman itu beristirahat dari kepayahan dunia. Sedangkan seorang hamba yang jahat, manusia, negara, pepohonan dan hewan, semuanya merasa tenteram dari kejahatannya. (Shahih Muslim No.1579) 13. Takbir dalam salat jenazah  Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. mengumumkan kemangkatan Raja Najasyi kepada kaum muslimin pada hari kematiannya, maka beliau dan kaum muslimin keluar menuju ke tempat salat dan bertakbir empat kali (melaksanakan salat gaib). (Shahih Muslim No.1580)  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyalatkan Ash-hamah An-Najasyi, beliau bertakbir empat kali. (Shahih Muslim No.1582) 14. Salat di atas kubur  Hadis riwayat Abdullah bin Abbas ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyalati mayit di atas kubur, sesudah mayit dikubur. Beliau bertakbir empat kali. (Shahih Muslim No.1586)  Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa seorang wanita hitam yang biasa menyapu mesjid, suatu hari Rasulullah saw. merasa kehilangannya (tidak melihatnya). Lalu beliau bertanya kabarnya, para sahabat menjawab: Dia sudah meninggal dunia. Rasulullah saw. menegur: Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku? Seakan-akan para sahabat menganggap kecil urusannya atau urusan kematian. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Tunjukkan aku kuburnya. Setelah ditunjukkan, beliau menyalatinya kemudian bersabda: Sungguh pekuburan ini penuh dengan kegelapan bagi para penghuninya dan
  • 8. sesungguhnya Allah meneranginya sebab salatku atas mereka. (Shahih Muslim No.1588) 15. Berdiri karena jenazah  Hadis riwayat Amir bin Rabiah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah menghormatinya sampai iringan jenazah itu lewat meninggalkan kalian atau sampai diletakkan dalam kubur. (Shahih Muslim No.1590)  Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian mengiringi jenazah, maka janganlah kalian duduk sebelum jenazah itu diletakkan. (Shahih Muslim No.1591)  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Ada iringan jenazah lewat, lalu Rasulullah saw. berdiri menghormatinya dan kami ikut berdiri bersama beliau. Kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah Yahudi. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kematian itu menggetarkan, maka jika kalian melihat iringan jenazah, maka berdirilah. (Shahih Muslim No.1593)  Hadis riwayat Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra.: Dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra. sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah saw. bersabda: Bukankah ia juga manusia?. (Shahih Muslim No.1596) 16. Tempat berdirinya imam ketika salat jenazah  Hadis riwayat Samurah bin Jundab ra., ia berkata: Aku salat di belakang Nabi saw. dan beliau menyalati Ummu Kaab yang meninggal dunia dalam keadaan nifas. Rasulullah saw. berdiri untuk salat di tengah-tengah jenazah. (Shahih Muslim No.1602)