1. Hadis-hadis tersebut membahas tentang turunnya beberapa ayat Al-Quran, termasuk ayat yang mengharamkan khamar dan ayat yang mengatur hukum pewarisan dan perkawinan.
2. Surat At-Taubah, Al-Anfaal dan Al-Hasyr diturunkan berkaitan dengan peristiwa perang antara umat Islam melawan penentang dan Bani Nadhir.
3. Salah satu ayat diturunkan mengenai perdebatan antar kel
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
Kitab tafsir
1. Kitab Tafsir
Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Rasulullah bersabda: Ketika diperintahkan kepada Bani Israel, masukilah pintu
itu sambil sujud dan mengucapkan: "Ampunilah dosa kami", niscaya dosa-
dosamu akan diampuni. Lalu mereka mengganti dan memasuki pintu itu
sambil merayap atas dubur mereka dan mengucapkan: "Sebiji gandum dalam
sehelai rambut". (Shahih Muslim No.5330)
Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
Bahwa Allah Taala menurunkan wahyu kepada Rasulullah secara beruntun
menjelang wafat sampai beliau wafat, dan wahyu yang paling banyak
diturunkan adalah pada hari kewafatan Rasulullah. (Shahih Muslim No.5331)
Hadis riwayat Umar, ia berkata:
Dari Thariq bin Syihab bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar:
Sesungguhnya kamu sekalian membaca suatu ayat yang andaikata
diturunkan kepada kami, niscaya hari itu kami jadikan hari raya. Umar
berkata: Aku tahu di mana dan di hari apa ayat itu diturunkan serta di mana
Rasulullah berada ketika ayat itu diturunkan. Ayat tersebut diturunkan di
Arafah saat Rasulullah sedang wukuf di Arafah. Sufyan berkata: Aku ragu-
ragu apakah hari itu Jumat atau bukan. Ayat tersebut adalah "Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu".
(Shahih Muslim No.5332)
Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
Dari Urwah bin Zubair, bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang firman
Allah: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak
perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Aisyah berkata: Hai
keponakanku, ayat itu berbicara tentang seorang anak perempuan yatim
yang berada dalam asuhan walinya, di mana harta anak perempuan itu telah
2. bercampur dengan harta wali, kemudian wali itu tertarik dengan harta dan
kecantikannya dan ingin mengawininya tanpa membayar mahar yang layak
seperti yang akan dibayar orang lain kepada anak perempuan itu. Sehingga
para wali dilarang menikahi mereka, kecuali bila mereka berlaku adil dan
membayar mahar yang layak (mitsil) dan para wali juga diperintahkan untuk
menikahi perempuan lain yang baik bagi mereka. Urwah melanjutkan: Aisyah
berkata: Sesudah turun ayat ini, para sahabat meminta fatwa kepada
Rasulullah tentang perempuan yatim yang berada dalam asuhan, lalu Allah
menurunkan ayat: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita.
Katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang
dibacakan kepadamu dalam Alquran (juga memfatwakan) tentang para
wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang
ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka. Aisyah
berkata: Maksud firman Allah Taala: Dan apa yang dibacakan kepadamu
dalam Alquran adalah ayat pertama yang ada dalam firman Allah: Dan jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi. Adapun maksud ayat lain yang berbunyi: Sedang kamu ingin
mengawini mereka, adalah ketidaksenangan seorang wali di antara kamu
terhadap perempuan yatim asuhannya yang tidak memiliki harta dan
kecantikan sehingga mereka dilarang menikahi perempuan yatim yang
banyak harta serta cantik kecuali dengan membayar mahar mitsil karena
ketidaksenangan mereka kepada perempuan yatim yang miskin dan tidak
cantik. (Shahih Muslim No.5335)
Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
Tentang firman Allah: Barang siapa yang miskin, maka ia boleh memakan
(menggunakan) harta itu menurut dengan yang sepantasnya, ia berkata: Ayat
ini diturunkan mengenai seorang wali yang mengurus harta anak yatim serta
yang mengasuh dan mendidiknya, jika ia membutuhkan ia boleh memakan
harta anak yatim itu dengan yang sewajarnya. (Shahih Muslim No.5339)
Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
Tentang firman Allah: Ketika mereka datang kepadamu dari atas dan
3. bawahmu, dan ketika penglihatan mulai kabur dan hati naik sampai ke
tenggorokan, ia berkata: Peristiwa ini terjadi ketika perang Khandaq. (Shahih
Muslim No.5341)
Hadis riwayat Aisyah, ia berkata:
Tentang firman Allah: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau
sikap tidak acuh dari suaminya, ia berkata: Ayat ini berbicara tentang seorang
wanita yang sudah lama berumah tangga, kemudian suaminya bermaksud
menceraikannya. Karena itu ia berkata: Jangan ceraikan aku! Kamu aku
bebaskan dari kewajiban-kewajiban terhadapku! Maka turunlah ayat ini.
(Shahih Muslim No.5342)
Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata:
Dari Said bin Jubair, ia berkata: Penduduk Kufah berselisih mengenai ayat:
Barang siapa membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka balasannya
adalah neraka Jahanam, maka aku pergi menjumpai Ibnu Abbas untuk
menanyakan ayat ini. Ia menjawab: Ayat tersebut termasuk ayat-ayat yang
terakhir diturunkan dan tidak ada satu ayat pun yang menasakhnya
(membatalkan hukumnya). (Shahih Muslim No.5345)
Hadis riwayat Ibnu Abbas, ia berkata:
Beberapa kaum bertemu dengan seorang lelaki yang sedang
menggembalakan kambingnya, kemudian orang itu memberi salam:
Assalamu'alaikum! Mereka langsung menangkap dan membunuhnya serta
merampas kambing-kambingnya, maka turunlah ayat: Dan janganlah kamu
mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu: Kamu
bukan orang mukmin. Ibnu Abbas membacanya: "As-salaam". (Shahih Muslim
No.5350)
Hadis riwayat Barra', ia berkata:
Dahulu, Jika orang-orang Ansar menunaikan haji, lalu mereka kembali (ke
rumah mereka), mereka memasuki rumah mereka melalui pintu belakang.
Kemudian seorang Ansar memasuki rumahnya melalui pintu depan, lalu hal
itu dipertanyakan kepadanya, maka turunlah ayat: Bukanlah merupakan
kebaktian memasuki rumah-rumah dari belakangnya. (Shahih Muslim
No.5351)
4. 1. Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka
sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:
Tentang firman Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri
mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat
(kepada Allah). Ia berkata: Ada sekelompok jin yang masuk Islam. Sebelum
itu mereka disembah manusia, maka orang-orang yang menyembah (jin) itu
tetap menyembah mereka padahal sebagian jin itu telah masuk Islam.
(Shahih Muslim No.5356)
2. Surat Al-Baraah (At-Taubah), surat Al-Anfaal dan surat Al-Hasyr
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Said bin Jubair, ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas ra.:
Bagaimana dengan surat At-Taubah? Ia berkata: At-Taubah! Ia adalah
Fadhihah (yang menampakkan aib). Tidak henti-hentinya turun ayat "wa
minhum" (dan di antara mereka), "wa minhum" (dan di antara mereka),
sampai mereka mengira bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang
rahasianya tidak disebut dalam surat itu. Aku bertanya lagi: Bagaimana
dengan surat Al-Anfaal? Ia menjawab: Surat itu diturunkan ketika Perang
Badar. Bagaimana dengan surat Al-Hasyr? Tanyaku. Ia menjawab: Diturunkan
berkenaan dengan Bani Nadhir. (Shahih Muslim No.5359)
3. Turunnya ayat yang mengharamkan khamar
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Umar berkhutbah di atas mimbar Rasulullah saw. Setelah membaca hamdalah
dan memuji Allah, ia berkata: Sesungguhnya telah diturunkan ayat tentang
pengharaman khamar (minuman keras) yang terbuat dari lima jenis; gandum,
jelai, kurma, anggur dan madu. Khamar adalah sesuatu yang menghilangkan
kesadaran akal. Dan ada tiga perkara, wahai hadirin sekalian, yang aku ingin
sekali Rasulullah saw. mewasiatkan kepada kita yaitu mengenai warisan
5. kakek, kalalah dan perkara-perkara yang masuk dalam kategori riba. (Shahih
Muslim No.5360)
4. Tentang firman Allah: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai
Tuhan mereka
Hadis riwayat Abu Zar ra.:
Dari Qais bin Ubad ia berkata: Aku mendengar Abu Zar bersumpah bahwa
ayat: Inilah dua golongan yang bertengkar mengenai Tuhan mereka. Ayat itu
turun mengenai orang-orang yang berperang dalam Perang Badar, yaitu
Hamzah, Ali, Ubaidah bin Harits, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan
Walid bin Utbah. (Shahih Muslim No.5362)