SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
KODE MODUL
SPD. OTO 225 02

Fakultas Teknik UNY
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

SISTE
M
PENGISIAN DAN
PENERANGAN

Penyusun :

i
Beni Setya Nugraha,
S.Pd.T.

Sistem Perencanaa n Penyusunan Program dan Penganggaran
(SP4) Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
Juni 2005

i
KATA PENGANTAR

Modul

Sistem

Pengisian

dan

Penerangan

Sepeda

Motor

ini

digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah
satu kompetensi, yaitu : Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. Modul ini dapat
digunakan untuk mahasiswa Program Keahlian Mekanik Otomotif.
Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari pemeriksaan, perawatan,
perbaikan dan penyetelan sistem pengisian dan penerangan sepeda
motor. Modul ini terdiri atas satu kegiatan belajar, membahas tentang
memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian dan penerangan
sepeda motor.
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat Memeriksa,
Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan
Sepeda Motor.

Yogyakarta, Juni 2005
Penyusun

ii
DAFTAR ISI
MODUL

Halaman

HALAMAN SAMPUL .....................................................................

i

KATA PENGANTAR ......................................................................

ii

DAFTAR ISI .................................................................................

iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ........................................................

v

PERISTILAHAN/GLOSARIUM ....................................................

vi

I.
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI ........................................................................

1

B. PRASYARAT ......................................................................

1

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ......................................

2

1. Petunjuk Bagi Mahasiswa ..............................................

2

2. Peran Dosen Antara Lain ..............................................

3

D. TUJUAN AKHIR .................................................................

3

E. KOMPETENSI ....................................................................

4

F. CEK KEMAMPUAN ..............................................................
II.

7

PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR MAHASISWA ........................................
B. KEGIATAN BELAJAR ..........................................................

8
9

1. Kegiatan Belajar : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor ............
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran .................................

9
9
iii
iiii
b. Uraian Materi .........................................................

9

c. Rangkuman ...........................................................

22

d. Tugas ....................................................................

23

e. Tes Formatif ..........................................................

23

f. Kunci Jawaban Formatif ..........................................

23

g. Lembar Kerja .........................................................

24

iv
ivi
III. EVALUASI
A. PERTANYAAN ....................................................................

25

B. KUNCI JAWABAN ...............................................................

27

C. KTIRERIA KELULUSAN .......................................................
IV. PENUTUP .............................................................................

27
28

iv
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Diagram Pencapaian
Kompetensi dan Peta
Kedudukan Modul
Diagram ini menunjukkan tahapan urutan pencapaian kompetensi yang
dilatihkan pada mahasiswa dalam kurun waktu tiga tahun. Modul
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor merupakan modul
untuk membentuk kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan
Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor.

v
v
PERISTILAHAN / GLOSSARY

Alternating Current (AC) merupakan jenis tegangan yang memiliki
arah aliran arus bolak-balik (2 arah). Tegangan AC dihasilkan
oleh sumber tegangan AC, yaitu Generator AC atau biasa
disebut Alternator.

Direct Current (DC) merupakan jenis

tegangan yang memiliki

arah aliran arus satu arah saja. Tegangan DC dihasilkan oleh
sumber tegangan DC, misalnya Generator dan baterai. Atau
dapat pula dihasilkan oleh sumber tegangan AC (alternator)
yang kemudian disearahkan sehingga menjadi tegangan DC.

Electrolyte (elektrolit) merupakan larutan asam sulfat (H2SO4) yang
digunakan sebagai cairan baterai.

Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis
elektrolit baterai.

Rectifier merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama
rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang
dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian
sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas

(regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai
vi
vi
maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah
penuh maupun pada putaran tinggi.

vi
iv
BAB I
PENDAHULUA
N
A. DESKRIPSI
Modul

Sistem

Pengisian

dan

Penerangan

Sepeda

Motor

ini

membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar
dapat melakukan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan
sistem pengisian dan penerangan sepeda motor secara efektif, efisien
dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini
meliputi : (a) Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian
sepeda motor, dan (b) Memeriksa, merawat, memperbaiki dan
menyetel sistem penerangan sepeda motor.
Modul ini terdiri atas satu kegiatan belajar, yaitu membahas tentang
memeriksa,

merawat

dan

memperbaiki

sistem

pengisian

dan

penerangan sepeda motor.
Setelah

mempelajari

modul

ini

mahasiswa

diharapkan

dapat

Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian
dan Penerangan Sepeda Motor.

B. PRASYARAT
Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

1
Modul SPD. OTO 225-02 (Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda
Motor) ini merupakan modul awal yang tidak memerlukan prasyarat
bagi mahasiswa pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.

Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Maha siswa
Untuk

memperoleh

menggunakan modul

hasil
ini

belajar
maka

secara

maksimal,

langkah-langkah yang

dalam
perlu

dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi
yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi
yang kurang jelas, mahasiswa dapat bertanya pada Dosen atau
Instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materimateri yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,
perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan
baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)
peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

3
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas,
harus meminta ijin Dosen atau Instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat
semula.
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi
pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada

Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

4
Dosen atau Instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran
yang bersangkutan.
2.

Petunjuk

Bagi

Dosen
Dalam setiap kegiatan belajar, Dosen atau Instruktur berperan
untuk :
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep, praktik baru,
dan menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai proses belajar
mahasiswa.
d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping Dosen dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan.

D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul

Sistem

Pengisian

dan

Penerangan

Sepeda

Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

Motor

ini
5
mahasiswa diharapkan mampu :
1) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem
pengisian sepeda motor.
2) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem
penerangan sepeda motor.
3) Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan, perawatan,
perbaikan dan penyetelan sistem pengisian & penerangan sepeda
motor.

Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

6
E. KOMPETENSI
Modul SPD. OTO 225 - 02 membentuk subkompetensi
:
(a) Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda
motor, dan (b) Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel
sistem penerangan sepeda motor yang merupakan unsur untuk
membentuk kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan
Menyetel Sistem

Pengisian dan

Penerangan Sepeda

Motor.

Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225
– O2

7
KOMPETENSI

: Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem pengisian dan penerangan sepeda motor

KODE
: SPD. OTO 225-02
DURASI PEMELAJARAN
:
A
1

LEVEL KOMPETENSI KUNCI

1. Memeriksa, merawat
dan memperbaiki
sistem pengisian
sepeda motor

C
1

D
1

E
1

F
2

G
1

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
Standard Operation Procedure, peralatan kesehatan dan keselamatan kerja, Service Manual Book dan Hand Tools
Peralatan pendukung yang digunakan : SST, stand
Simulator Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor
Buku laporan kerja

KONDISI KINERJA

SUB KOMPETENSI

B
1

MATERI POKOK PEMELAJARAN

KRITERIA K INERJA

LINGKUP BELAJAR

Prinsip kerja dan
konstruksi sistem
pengisian digambarkan

Memahami prinsip kerja
dan konstruksi sistem
pengisian sepeda motor

SIKAP
Segala aktifitas
praktek
(membongkar,

PENGETAHUAN
Memahami prinsip
kerja dan konstruksi
sistem pengisian

Fungsi dan cara kerja

Memahami fungsi dan

memeriksa,

masing-masing

cara kerja masing-

merawat,

komponen sistem

masing komponen
sistem pengisian
sepeda motor
Memahami dan
menerapkan prosedur
memeriksa, merawat
dan memperbaiki sistem
pengisian sepeda motor

memperbaiki,

sepeda motor
Memahami fungsi
dan cara kerja
masing-masing

merakit dan

komponen sistem

menyetel) selalu

pengisian sepeda

mengacu pada

motor
Memahami prosedur
memeriksa, merawat
dan memperbaiki
sistem pengisian

pengisian dijelaskan
Prosedur
memeriksa, merawat
dan memperbaiki
sistem pengisian
dijelaskan pada

SOP
Dalam bekerja selalu
memperhatikan K3

KETERAMPILAN
Memeriksa, merawat
dan memperbaiki
sistem pengisian
sepeda motor sesuai
prosedur
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2

5
SUB KOMPETENSI
2. Memeriksa, merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem
penerangan
sepeda
motor

KRITERIA K INERJA

LINGKUP BELAJAR

Prinsip kerja dan
konstruksi sistem
penerangan
digambarkan
Fungsi dan cara kerja
masing-masing
komponen sistem

Memahami prinsip kerja
dan konstruksi sistem
penerangan
sepeda motor
Memahami fungsi dan
cara kerja masingmasing komponen
sistem penerangan
sepeda motor
Memahami dan
menerapkan prosedur
memeriksa, merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem
penerangan
sepeda
motor

penerangan dijelaskan
Prosedur memeriksa,
merawat, memperbaiki
dan menyetel sistem
penerangan dijelaskan
pada simulator

MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP
Segala aktifitas
praktek
(membongkar,
memeriksa,
merawat,
memperbaiki,
merakit dan
menyetel) selalu
mengacu pada
SOP
Dalam bekerja selalu
memperhatikan K3

PENGETAHUAN
Memahami prinsip
kerja dan konstruksi
sistem penerangan
sepeda motor
Memahami fungsi
dan cara kerja
masing-masing
komponen sistem
penerangan
sepeda motor
Memahami prosedur
memeriksa,
merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem

KETERAMPILAN
Memeriksa,
merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem
penerangan sepeda
motor sesuai
prosedur
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2

6
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul SPD. OTO 225-02, isilah dengan cek list (√) kemampuan yang telah dimiliki
mahasiswa dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Tabel 2. Cek Kemampuan
Sub Kompetensi
1. Memeriksa,
merawat dan
memperbaiki sistem
pengisian sepeda
motor
2. Memeriksa,
merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem
penerangan
sepeda motor

Pernyataa n
1. Saya mampu menjelaskan prinsip kerja dan
konstruksi sistem pengisian sepeda motor.

Ya

Jawa ban
Tidak

Bila jawa ban ‘Ya’, kerj akan
Soal Tes Formatif 1.

2. Saya mampu menjelaskan tentang pemeriksaan,
perawatan dan perbaikan sistem pengisian
sepeda motor.
2. Saya mampu menjelaskan prinsip kerja dan
konstruksi sistem penerangan sepeda motor.
3. Saya mampu menjelaskan pemeriksaan,
perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem
penerangan sepeda motor.

Apabila mahasiswa menjawab Tidak, pelajari modul ini

Soal Tes Formatif 2.
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2

7
BAB II
PEMELAJARA
N

A. RENCANA BELAJAR MAHASISWA
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di
bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada Dosen jika telah selesai
mempelajari setiap kegiatan belajar.
Tabel
Belajar

3.

Rencana

Jenis Kegia tan
1. Memeriksa, merawat
dan memperbaiki
sistem pengisian
2. Memeriksa, merawat,
memperbaiki dan
menyetel sistem
penerangan sepeda

Tanggal

Waktu

Tempa t

Alasan

Paraf

Belajar

Perubahan

Dosen
Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2

8
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar

:

Memeriksa,
merawat,
dan memperbaiki sistem pengisian
& penerangan sepeda motor

a. Tujuan Kegiatan Belajar :
1) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi
sistem pengisian sepeda motor.
2) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi
sistem penerangan sepeda motor.
3) Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan, perawatan,
perbaikan dan penyetelan sistem pengisian & penerangan sepeda
motor.
b. Uraian Materi
SISTEM PENGISIAN & PENERANGAN SEPEDA
MOTOR
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan
sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan)
sistem pengisian dan penerangan sepeda motor dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 1. Skema Sistem Pengisian dan Penerangan

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

9
Sistem
Pengisian
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi
baterai pada sepeda motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
pada komponen-komponen sistem kelistrikan seperti motor starter,
lampu-lampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal yang perlu diingat
adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan
dapat mensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.
Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik
setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor
tersebut. Untuk itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian
yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai
sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan.

Gambar 2. Skema Sistem Pengisian
Komponen

Sistem

Pengisian

Sepeda

Mo tor
1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada sistem
pengisian

sepeda

motor

merupakan

sumber

tegangan

AC

(Alternating Current), yang sering disebut Alternator. Alternator
terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet
permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang
Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

10
didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolakbalik (AC).

Gambar 3. Kumparan Stator dan Rotor Alternator
2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh
sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia.
Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik
sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh
sistem-sistem kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh
sistem pengisian. Konstruksi sel baterai dari bak/case, plat positif,
plat negatif dan elektrolit baterai. Setiap sel baterai menghasilkan
beda tegangan 2 volt. Karena pada umumnya sistem
kelistrikan sepeda motor menggunakan referensi tegangan 12
volt, maka sebuah baterai 12 volt didapatkan dengan
menggabungkan 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.

Gambar 4. Baterai
Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

11
Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan
sejumlah muatan listrik, dinyatakan dalam satuan amper hour (AH).
Di dalam baterai saat terjadi pengosongan maupun pengisian terjadi
reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan plat negatif. Reaksi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Plat Positif

Elektrolit

Plat negatif

PbO + 2H SO + Pb
2

2

PbSO + 2H O + PbSO

4

4

2

4

Pengosongan
Pengisian

Gambar 5. Reaksi Pada
Baterai
Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+),
elektrolit maupun plat (-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4)
berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat kosong (2H2O),
sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai
dengan pendekatan berat jenis elektrolitnya.

Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat
jenis elektrolit baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi oleh
perubahan temperatur, yang akan berubah sebesar 0,007 setiap
o

o

perubahan 1 C. Spesifikasi b.j elektrolit normal adalah pada 20 C,
maka apabila pengukuran dilakukan tidak pada temperatur normal
perlu dilakukan konversi menggunakan rumus di bawah ini.
S

20(C)

= S + [0,007 x (t-20)]
t

o

S
= b.j pada 20 C
20(C)
S
= Hasil Pengukuran
t
t
= temperatur elektrolit saat pengukuran

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

12
Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery

charger, besar arus dan lamanya waktu pengisian tergantung dari
kapasitas baterai dan prosentase pengosongan baterai yang
didapatkan dari hasil pengukuran b.j elektrolit.
Grafik hubungan antara b.j elektrolit dan besar prosentase
pengosongan baterai tertera di bawah ini.
b.j
1,26
1,22
1,18
1,14
1,10
1,06

0

20

40

60

80

% Pengosongan

100

Gambar 6. Grafik Hubungan b.j dan % Pengosongan
Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas
baterai, sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian
maksimal 50% dari kapasitas baterai.
Lama waktu pengisian dapat dirumuskan sebagai berikut
:
Kondisi Pengeluaran (AH)
Lama Pengisian (Jam) =
x (1,2 s / d 1,5)
Arus Pengisian

3) Rectifier, merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi
utama rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang
dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian
sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas

(regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai
maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh
maupun pada putaran tinggi.
Terdapat berbagai jenis rectifier yang digunakan pada sistem
pengisian sepeda motor, diantaranya : a) silikon rectifier, b) silikon

regulator rectifier, c) selenium rectifier, dan d) regulator rectifier.

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

13
a)

b)
c)
d)
Gambar 7. Jenis-jenis Rectifier
Regulator rectifier tipe 4 terminal merupakan jenis rectifier yang
belakangan ini populer digunakan pada sistem pengisian &
penerangan sepeda motor.
Dari Kumparan
Pengisian

D2

D1

(W)

(R)
Gate

Regulator

Dari Kumparan

Ke Baterai

R ZD

SC

Penerangan
(Y)

Ground
(G)

Gambar 8. Skema Regulator Rectifier Tipe 4
Terminal
4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem
pengisian terhadap kemungkinan adanya hubungan singkat.
Sistem
Penerangan
Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor
pada saat beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada
malam hari).
Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi
2 :
1)

Sistem Penerangan Tipe

AC
Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang
digunakan merupakan arus bolak-balik (AC). Sistem penerangan
tipe AC banyak digunakan pada kendaraan tipe Cub. Sistem
penerangan
tipe
AC
mempunyai
mengoperasikan

kelemahan

dimana

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

untuk

14
lampu harus menyalakan motor terlebih dahulu, disamping itu nyala
lampu tidak stabil, sangat tergantung kepada naik-turunnya putaran
motor (rpm).

Gambar 9. Skema Sistem Penerangan Tipe AC
2) Sistem Penerangan Tipe DC
Sumber

tegangan

diperoleh

dari

tegangan

baterai

(yang

disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus searah (DC).
Keuntungan

sistem

penerangan

tipe

DC :
a) Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor
dalam kondisi dimatikan
b) Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran
motor (rpm)

Gambar 10. Skema Sistem Penerangan Tipe DC

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

15
Pemeriksaan, perawatan dan perbaikan sistem pengisian &
penerangan sepeda motor
1) Pemeriksaan

alternator

(kumparan

pembangkit/stator

dan

magnet/rotor)
a) Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator
Pemeriksaan dapat dilakukan dalam keadaan stator tetap
terpasang. Pemeriksaan dilakukan melalui konektor terminal

alternator (atau dapat pula pada konektor rectifier/regulator),
dengan menggunakan ohm meter.

Gambar 11. Posisi Kabel/Konektor Stator Alternator
Hasil

pemeriksaan

tahanan/kontinuitas

kumparan

stator

alternator menggunakan Ohm meter :
Warna Kabel
Kabel massa (Hijau)
Kabel kump. pengisian (Putih)
Kabel kump. penerangan (Kuning)

* Spesifikasi Sepeda Motor Honda

Hubungan ke Massa (Ka bel Hijau)
Ada kontinuitas
0,2 – 2 Ω (20˚C/68˚F)
0,1 – 1,5 Ω (20˚C/68˚F)

Gambar 12. Pemeriksaan Kumparan Stator Alternator

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

16
b) Pemeriksaan magnet/rotor secara visual (keretakan, kotoran,
kondisi pasak/spie pada poros engkol).

Gambar 13. Pemeriksaan Rotor Alternator
2) Pemeriksaan dan perawatan baterai,
a) Memeriksa jumlah cairan baterai (baterai tipe basah). Permukaan
cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas
bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahkan air suling
sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
b) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai
ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum
(charged), sedangkan

apabila

berat

jenis

cairan

baterai

berlebihan maka tambahkan air suling sampai mencapai berat
jenis ideal.
Tabel 1. Tindakan Hasil Pengukuran b.j Elektrolit
Baterai
Hasil Pengukuran
1,300 atau lebih
1,290 – 1,220
1,210 atau kurang

Tindakan Yang Diperlukan
Tambahkan air suling agar b.j berkurang
Baterai masih baik (OK)
Lakukan pengisian, apabila tidak dapat diisi,
baterai perlu diganti
Perbedaan b.j antar sel Masih dalam batas toleransi (OK)
kurang dari 0,040
Perbedaan b.j antar sel Lakukan pengisian penuh, periksa b.j, bila
lebih dari 0,040
perbedaan masih lebih dari 0,040 ganti baterai

c) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan
kerusakan pipa/slang

ventilasi

dari

kebocoran,

tersumbat

maupun
kesalahan letak/jalur pemasangannya.

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

17
(a)
(b)
(c)
Gambar 14. Pemeriksaan dan Perawatan
Baterai
3) Pemeriksaan

regulator

(rectifier),

dengan

cara

mengukur

tahanan/kontinuitas antar terminal menggunakan ohm meter.
a) silikon rectifier
(1) Hubungan/kontinuitas berlangsung satu
arah saja, dari kaki Anoda ke Katoda (gbr.)
(2) Apabila polaritas Ohm meter dibalik, jarum
tidak boleh bergerak (kontinuitas tak
terhingga)

b) silikon regulator rectifier
(+)

(-)

Putih

Merah
*

Putih
Merah
Pth/Htm

c) selenium rectifier

Pth/Htm

X 100 Ω

(+)

Hijau

(-) Hijau
Kuning
Mrh/Pth
Mrh Muda

Kuning

*
*
*

Mrh/Pth

*

Mrh Muda

*

x1Ω

d) regulator rectifier (4 terminal).
(+)
(-)Putih
Merah
Kuning
x 1 KΩ
Hijau

Putih

Merah
*

Kuning

*

Hijau

*

Gambar 15. Pemeriksaan Regulator Rectifier

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

18
4) Pemeriksaan kebocoran arus listrik. Kunci kontak posisi OFF,
kemudian

pasangkan

Amper

meter

seperti

pada

gambar.

Kebocoran arus yang diijinkan maksimal 1 mA.

Gambar 16. Pemeriksaan Kebocoran Arus
Listrik
5) Pemeriksaan tegangan pengisian yang diatur. Motor dalam kondisi
hidup, dan baterai dalam kondisi terisi penuh. Pasangkan Volt meter
dan Amper meter, kemudian lakukan pengukuran.
Tegangan pengisian yang diatur : 14,0 – 16,0 V pada 5000 rpm
(Arus : 0,5 A – 5 A).

Gambar 17. Pemeriksaan Tegangan Pengisian Yang
Diatur
6) Pemeriksaan tegangan yang diatur untuk lampu kepala (sistem
penerangan tipe AC)
Tegangan penerangan yang diatur

: 10,5 – 14,5 V pada 5000 rpm.

Gambar 18. Pemeriksaan Tegangan
Penerangan

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

19
7) Memeriksa hubungan terminal saklar lampu penerangan dan
saklar dim pada tiap posisi kerjanya menggunakan Ohm meter.

Gambar 19. Pemeriksaan Saklar Lampu Penerangan dan Saklar Dim
8) Pengantian bola lampu penerangan
a) Lepaskan tutup/batok lampu depan
b) Lepaskan tutup debu bola lampu depan, dorong soket bola
lampu dan putar berlawanan arah jarum jam dan lepaskan soket.

Gambar 20. Melepas Tutup Debu dan Soket
Lampu c) Lepaskan bola lampu depan.
d) Pasang bola lampu baru dengan mentepatkan tonjolannya
dengan alur pada unit lampu depan.

Gambar 21. Memasang Bola Lampu Depan

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

20
e) Pasang soket bola lampu dan tutup soket bola lampu
dengan tanda “TOP” menghadap ke atas.

Gambar 22. Memasang Tutup Debu Soket Lampu Depan
Cara Mengatasi Ma salah Pada Sistem Pengisian Sepeda Mot or
1) Tidak ada arus listrik – Kunci kontak dalam keadaan hidup :
a) Baterai mati, disebabkan oleh :
(1) Baterai tidak terisi
(2) Elektrolit baterai kering/menguap
(3) Kerusakan pada sistem
pengisian b) Kabel baterai lepas/putus
c) Sekering utama putus
2) Tenaga listrik lemah – Kunci kontak dalam keadaan hidup :
a) Baterai lemah, karena :
(1) Elektrolit baterai kurang/Tinggi permukaan elektrolit rendah
(2) Muatan baterai bekurang
(3) Kerusakan pada sistem
pengisian b) Kabel baterai
longgar/kendor
3) Tenaga listrik kadang-kadang ada/tidak ada :
a) Hubungan kabel baterai longgar/kendor
b) Hubungan kabel sistem pengisian longgar/kendor
c) Ada hubungan singkat pada sistem penerangan
4) Tenaga listrik lemah – Mesin dalam keadaan hidup :
a) Baterai tidak terisi penuh, karena :
(1) Elektrolit baterai kurang
(2) Ada satu atau lebih dari sel baterai yang rusak/mati
b) Kerusakan pada sistem pengisian
5) Pengisian baterai berlebihan
a) Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel
massa regulator/rectifier.
b) Ada kelonggaran/kontak yang kurang baik pada kabel
massa regulator/rectifier.
c) Regulator/rectifier rusak.

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

21
6) Lampu depan tidak menyala atau bola lampu sering terbakar pada
saat mesin dihidupkan
a) Saklar lampu dan/atau lampu jauh rusak
b) Bola lampu rusak
c) Kumparan penerangan alternator rusak
d) Regulator/rectifier rusak
e) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar.
7) Arah sinar lampu depan tidak berpindah ketika saklar lampu jauh
ditekan
a) Bola lampu terbakar
b) Saklar lampu jauh rusak
c) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar.
c. Rangkuman
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan
sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Sistem pengisian berfungsi
sebagai pendukung fungsi baterai, memproduksi tenaga listrik untuk
mengisi

kembali

baterai

sekaligus

mendukung

kinerja

baterai

mensuplai kebutuhan listrik ke sistem yang membutuhkannya pada saat
sepeda motor dihidupkan.
Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor
:
1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan.
2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh
sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia.
3) Rectifier, sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan
alternator menjadi arus searah, sekaligus berfungsi sebagai
pengatur/pembatas (regulator) arus dan tegangan pengisian yang
masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan
baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi.
4) Sekering
pengisian
terhadap
singkat.

(10 A), sebagai
kemungkinan

pengaman

adanya

rangkaian

sistem

hubungan

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

22
Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor
pada saat beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada
malam hari).
Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2
:
1)

Sistem Penerangan Tipe

AC
2)

Sistem Penerangan Tipe

DC
d. Tugas
Carilah diagram kelistrikan sistem pengisian dan penerangan dari
berbagai tipe/merk sepeda motor, kemudian buatlah laporan yang berisi
diagram kelistrikan berikut penjelasan mengenai prinsip kerjanya
secara tertulis !
e. Tes Formatif
1) Gambarkan diagram kelistrikan sistem pengisian sepeda motor
dan jelaskan prinsip kerjanya !
2) Gambarkan diagram kelistrikan sistem penerangan sepeda
motor dan jelaskan prinsip kerjanya !
a) Sistem penerangan AC
b) Sistem penerangan DC
3) Jelaskan langkah pemeriksaan komponen di bawah ini, lengkapi
dengan gambar !
a) Regulator rectifier tipe 4 terminal
b) Pemeriksaan arus dan tegangan
pengisian c) Pemeriksaan kebocoran arus
listrik
f.

Kunci Jawaban Formatif
Ada pada lembar tersendiri.

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

23
g. Lembar Kerja
1) Alat dan Bahan
a) Sepeda motor dengan sistem pengisian dan penerangan
b) Alat-alat tangan

e) Battery Charger

c) Multitester

f) Dwell-tacho tester

d) Hydrometer

g) Air Suling

2. Keselamatan Kerja
a) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan
pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d) Bila perlu mintalah buku manual dari training object.
3. Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif
dan seefisien mungkin.
b) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca
lembar kerja dengan teliti.
c) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum
jelas.
d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
e) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan
dan
bahan yang telah digunakan kepada petugas.
4. Tugas
a) Buatlah laporan kegiatan praktek saudara secara ringkas
dan jelas !
b) Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan !

Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2

24
BAB III
EVALUAS
I

A. PERTANYAAN
UJI KOMPETENSI KOGNITIF
Jawablah Pertanyaan di Bawah
Ini!
Tabel . Soal Uji Kompetensi Kognitif

No

Pertanyaan

1. Gambarkan diagram kelistrikan sistem

Skor
(1-10)

pengisian sepeda motor dan jelaskan prinsip

Bobot
0,25

kerjanya !
2. Jelaskan proses pengisian dan
pengosongan pada baterai, lengkapi

0,25

dengan sema/diagram/gambar disertai
3. Gambarkan diagram kelistrikan sistem
penerangan AC sepeda motor dan
jelaskan prinsip kerjanya !
4. Gambarkan diagram kelistrikan sistem

0,25

penerangan DC sepeda motor dan

0,25

jelaskan prinsip kerjanya !
Total

1,0

Waktu : 90 Menit

Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225
– O2

25
25
UJI KOMPETENSI PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF
Demonstrasikan dihadapan Dosen/ Instruktur kompetensi saudara
dalam waktu yang telah ditentukan!
Soal :
1. Disediakan

sepeda

motor

dengan

sistem

pengisian

dan

penerangan.
Lakukanlah pemeriksaan komponen-komponen di bawah ini.
Jangan

lupa

menuliskan

langkah

pengerjaan

dan

hasil

pemeriksaan pada lembar jawab yang tersedia!
a) Regulator rectifier tipe 4 terminal
b) Kumparan pengisian & penerangan
c) Pemeriksaan arus dan tegangan
pengisian d) Pemeriksaan kebocoran arus
listrik
Waktu

:

20

Menit

Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225
– O2

26
26
Kisi-Kisi Penilaian Afektif
Tabel . Kisi-kisi Penilaian Afektif

Skor

Komponen yang dinilai

Bobot

(0-10)

Kelengkapan pakaian kerja
Penataan alat dan kelengkapan
lingkungan kerja

Nilai

0,25
0,25

Sikap kerja

0,25

Keselamatan kerja

0,25
Nilai akhir

Kisi-Kisi Penilaian Psikomotor
Tabel . Kisi-kisi Penilaian Psikomotor
Komponen yang dinilai

Skor (0-10)

Bobot

Ketepatan Alat

0,1

Ketepatan Prosedur Kerja

0,3

Ketepatan Hasil Kerja

0,4

Ketepatan waktu

Nilai

0,2
Nilai akhir

B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
Ada Pada lembar tersendiri.

C. KRITERIA KELULUSAN
Tabel . Kriteria Kelulusan

Kriteria
Kognitif

Skor
(1-10)

Bobot

Nilai

5

Psikomotor

3

Afektif

2
Nilai Akh ir

Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225
– O2

Keterangan
Syarat lulus
nilai minimal
65
27
27
BAB IV
PENUTU
P

Mahasiswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat
melanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya, apabila mahasiswa
dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa harus mengulang modul ini dan
tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya.
Jika mahasiswa telah lulus menempuh modul ini, maka mahasiswa berhak
memperoleh sertifikat kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan
Menyetel Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor.

Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225
– O2

28
28
Sistem Pengisian & Peneranga n Sepeda Motor/SPD. OTO 225 – O2

29
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. (tt). Yamaha Technical Academy. Yamaha Motor CO., Ltd.
Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda
Motor Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Astra Honda Training Center. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan
Listrik Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Auto Training Center. (1994). Pengantar Teori Motorbakar Bensin.
Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta.
Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD (Shogun) : Petunjuk
Perawatan. PT. Indomobil Suzuki International.
Honda Technical Service Sub Division. (1991). Honda : Pengantar Teori
Motorbakar Bensin. Jakarta : Astra Honda Training Center, PT.
Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi
Honda
Astrea Prima. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi
Honda

Megapro. Jakarta : PT. Astra International, Inc.

Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi
Honda
Tiger 2000. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
National Service Division. (1996). New Step 1 : Training Manual. PT.
Toyota-Astra Motor.
www .N G K_ spa rkp lug .co m
www . g l o b a l _ s u z ukim o t o r c y c le. co m

More Related Content

What's hot

Step1 engineelectrical
Step1 engineelectricalStep1 engineelectrical
Step1 engineelectricalZainal Abidin
 
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaLaporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaAmrih Prayogo
 
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motor
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motorPemeliharaan kelistrikan sepeda motor
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motoral_badawi
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaAhmad Faozi
 
Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaBuku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaFranky Gepenk
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasisModul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasislaskar laskarullah
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Deva Saputra
 
Soal semester system pengisian dan stater
Soal semester system pengisian dan staterSoal semester system pengisian dan stater
Soal semester system pengisian dan staterthullus manyun
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensionalbudisantoso458
 
6348 16779-4-pb (1)
6348 16779-4-pb (1)6348 16779-4-pb (1)
6348 16779-4-pb (1)Peci Bergh
 
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaadzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaery gunawan
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Instalasi listrik dasar
Instalasi listrik dasarInstalasi listrik dasar
Instalasi listrik dasarKhairul Jakfar
 
Bab. 0 opkr.20 001-2 b perawatan engine bensin
Bab. 0  opkr.20 001-2 b perawatan engine bensinBab. 0  opkr.20 001-2 b perawatan engine bensin
Bab. 0 opkr.20 001-2 b perawatan engine bensinArdye Screamo
 

What's hot (18)

Step1 engineelectrical
Step1 engineelectricalStep1 engineelectrical
Step1 engineelectrical
 
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaLaporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakarta
 
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motor
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motorPemeliharaan kelistrikan sepeda motor
Pemeliharaan kelistrikan sepeda motor
 
Rpp. batrai
Rpp. batraiRpp. batrai
Rpp. batrai
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_roda
 
Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaBuku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasisModul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
Modul teknologi sepeda motor (oto225 04)- chasis
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
 
Soal semester system pengisian dan stater
Soal semester system pengisian dan staterSoal semester system pengisian dan stater
Soal semester system pengisian dan stater
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensional
 
6348 16779-4-pb (1)
6348 16779-4-pb (1)6348 16779-4-pb (1)
6348 16779-4-pb (1)
 
Simbol
SimbolSimbol
Simbol
 
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaadzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Instalasi listrik dasar
Instalasi listrik dasarInstalasi listrik dasar
Instalasi listrik dasar
 
Bab. 0 opkr.20 001-2 b perawatan engine bensin
Bab. 0  opkr.20 001-2 b perawatan engine bensinBab. 0  opkr.20 001-2 b perawatan engine bensin
Bab. 0 opkr.20 001-2 b perawatan engine bensin
 

Viewers also liked

Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotif
Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotifSilabus perbaikan sistem kelistrikan otomotif
Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotifSMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisianMUGI YONO
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR alohapoint
 
Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)safwan khairi
 
Materi bimtek ac 2012
Materi bimtek ac 2012Materi bimtek ac 2012
Materi bimtek ac 2012Thoriq Hadi
 
Cara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianCara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianpradana jie
 
Silabus sistem pengapian
Silabus sistem pengapianSilabus sistem pengapian
Silabus sistem pengapianaryakamandanuji
 
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunakedy sinaga
 
Pelacakan mobil-penyewaan-mobil
Pelacakan mobil-penyewaan-mobilPelacakan mobil-penyewaan-mobil
Pelacakan mobil-penyewaan-mobildelviana vi
 
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bis
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bisLaporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bis
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bisstia_hardi
 
Mengenal teknologi vtec
Mengenal teknologi vtecMengenal teknologi vtec
Mengenal teknologi vtecThoriq Hadi
 
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3136 teknik-sepeda-motor-jilid-3
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3Robeeyy Jiiooss
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Reportsheet etu efi semgasal
Reportsheet etu efi semgasalReportsheet etu efi semgasal
Reportsheet etu efi semgasalThoriq Hadi
 

Viewers also liked (20)

Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotif
Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotifSilabus perbaikan sistem kelistrikan otomotif
Silabus perbaikan sistem kelistrikan otomotif
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
 
Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)
 
materi ajar TPTU
materi ajar TPTUmateri ajar TPTU
materi ajar TPTU
 
Isi buku pand. wp
Isi buku pand. wpIsi buku pand. wp
Isi buku pand. wp
 
Job sheet starter
Job sheet starterJob sheet starter
Job sheet starter
 
Materi bimtek ac 2012
Materi bimtek ac 2012Materi bimtek ac 2012
Materi bimtek ac 2012
 
Cara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianCara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagian
 
Silabus sistem pengapian
Silabus sistem pengapianSilabus sistem pengapian
Silabus sistem pengapian
 
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak
2072 p3-spk-rekayasa perangkat lunak
 
Pelacakan mobil-penyewaan-mobil
Pelacakan mobil-penyewaan-mobilPelacakan mobil-penyewaan-mobil
Pelacakan mobil-penyewaan-mobil
 
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bis
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bisLaporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bis
Laporan supiadi tentang sistem starter pada mobil bis
 
Teknik sepeda motor
Teknik sepeda motorTeknik sepeda motor
Teknik sepeda motor
 
Mengenal teknologi vtec
Mengenal teknologi vtecMengenal teknologi vtec
Mengenal teknologi vtec
 
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3136 teknik-sepeda-motor-jilid-3
136 teknik-sepeda-motor-jilid-3
 
Ac
AcAc
Ac
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Reportsheet etu efi semgasal
Reportsheet etu efi semgasalReportsheet etu efi semgasal
Reportsheet etu efi semgasal
 

Similar to Sistem pengisian dan penerangan

Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianOperator Warnet Vast Raha
 
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianModul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianRyan Firmansyah
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianModul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianJamal Wahdi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 

Similar to Sistem pengisian dan penerangan (20)

Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
 
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianModul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianModul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (2)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sistem pengisian dan penerangan

  • 1. KODE MODUL SPD. OTO 225 02 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTE M PENGISIAN DAN PENERANGAN Penyusun : i
  • 2. Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Sistem Perencanaa n Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Juni 2005 i
  • 3. KATA PENGANTAR Modul Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor ini digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu : Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. Modul ini dapat digunakan untuk mahasiswa Program Keahlian Mekanik Otomotif. Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem pengisian dan penerangan sepeda motor. Modul ini terdiri atas satu kegiatan belajar, membahas tentang memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian dan penerangan sepeda motor. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. Yogyakarta, Juni 2005 Penyusun ii
  • 4. DAFTAR ISI MODUL Halaman HALAMAN SAMPUL ..................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................. iii PETA KEDUDUKAN MODUL ........................................................ v PERISTILAHAN/GLOSARIUM .................................................... vi I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI ........................................................................ 1 B. PRASYARAT ...................................................................... 1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................... 2 1. Petunjuk Bagi Mahasiswa .............................................. 2 2. Peran Dosen Antara Lain .............................................. 3 D. TUJUAN AKHIR ................................................................. 3 E. KOMPETENSI .................................................................... 4 F. CEK KEMAMPUAN .............................................................. II. 7 PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR MAHASISWA ........................................ B. KEGIATAN BELAJAR .......................................................... 8 9 1. Kegiatan Belajar : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor ............ a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................. 9 9 iii iiii
  • 5. b. Uraian Materi ......................................................... 9 c. Rangkuman ........................................................... 22 d. Tugas .................................................................... 23 e. Tes Formatif .......................................................... 23 f. Kunci Jawaban Formatif .......................................... 23 g. Lembar Kerja ......................................................... 24 iv ivi
  • 6. III. EVALUASI A. PERTANYAAN .................................................................... 25 B. KUNCI JAWABAN ............................................................... 27 C. KTIRERIA KELULUSAN ....................................................... IV. PENUTUP ............................................................................. 27 28 iv iv
  • 7. PETA KEDUDUKAN MODUL A. Diagram Pencapaian Kompetensi dan Peta Kedudukan Modul Diagram ini menunjukkan tahapan urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada mahasiswa dalam kurun waktu tiga tahun. Modul Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor merupakan modul untuk membentuk kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. v v
  • 8. PERISTILAHAN / GLOSSARY Alternating Current (AC) merupakan jenis tegangan yang memiliki arah aliran arus bolak-balik (2 arah). Tegangan AC dihasilkan oleh sumber tegangan AC, yaitu Generator AC atau biasa disebut Alternator. Direct Current (DC) merupakan jenis tegangan yang memiliki arah aliran arus satu arah saja. Tegangan DC dihasilkan oleh sumber tegangan DC, misalnya Generator dan baterai. Atau dapat pula dihasilkan oleh sumber tegangan AC (alternator) yang kemudian disearahkan sehingga menjadi tegangan DC. Electrolyte (elektrolit) merupakan larutan asam sulfat (H2SO4) yang digunakan sebagai cairan baterai. Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai. Rectifier merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai vi vi
  • 9. maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. vi iv
  • 10. BAB I PENDAHULUA N A. DESKRIPSI Modul Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem pengisian dan penerangan sepeda motor secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : (a) Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor, dan (b) Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor. Modul ini terdiri atas satu kegiatan belajar, yaitu membahas tentang memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian dan penerangan sepeda motor. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. B. PRASYARAT Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 1
  • 11. Modul SPD. OTO 225-02 (Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor) ini merupakan modul awal yang tidak memerlukan prasyarat bagi mahasiswa pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 2
  • 12. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Maha siswa Untuk memperoleh menggunakan modul hasil ini belajar maka secara maksimal, langkah-langkah yang dalam perlu dilaksanakan antara lain : a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, mahasiswa dapat bertanya pada Dosen atau Instruktur yang mengampu kegiatan belajar. b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materimateri yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. 3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 3
  • 13. 4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin Dosen atau Instruktur terlebih dahulu. 6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula. d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 4
  • 14. Dosen atau Instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan. 2. Petunjuk Bagi Dosen Dalam setiap kegiatan belajar, Dosen atau Instruktur berperan untuk : a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai proses belajar mahasiswa. d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli / pendamping Dosen dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. D. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 Motor ini 5
  • 15. mahasiswa diharapkan mampu : 1) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian sepeda motor. 2) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan sepeda motor. 3) Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem pengisian & penerangan sepeda motor. Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 6
  • 16. E. KOMPETENSI Modul SPD. OTO 225 - 02 membentuk subkompetensi : (a) Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor, dan (b) Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor yang merupakan unsur untuk membentuk kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor. Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini. Sistem Pengisian dan P enera ngan Sepeda M ot or/SPD. OTO 225 – O2 7
  • 17. KOMPETENSI : Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem pengisian dan penerangan sepeda motor KODE : SPD. OTO 225-02 DURASI PEMELAJARAN : A 1 LEVEL KOMPETENSI KUNCI 1. Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor C 1 D 1 E 1 F 2 G 1 Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya : Standard Operation Procedure, peralatan kesehatan dan keselamatan kerja, Service Manual Book dan Hand Tools Peralatan pendukung yang digunakan : SST, stand Simulator Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Motor Buku laporan kerja KONDISI KINERJA SUB KOMPETENSI B 1 MATERI POKOK PEMELAJARAN KRITERIA K INERJA LINGKUP BELAJAR Prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian digambarkan Memahami prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian sepeda motor SIKAP Segala aktifitas praktek (membongkar, PENGETAHUAN Memahami prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian Fungsi dan cara kerja Memahami fungsi dan memeriksa, masing-masing cara kerja masing- merawat, komponen sistem masing komponen sistem pengisian sepeda motor Memahami dan menerapkan prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor memperbaiki, sepeda motor Memahami fungsi dan cara kerja masing-masing merakit dan komponen sistem menyetel) selalu pengisian sepeda mengacu pada motor Memahami prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian pengisian dijelaskan Prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian dijelaskan pada SOP Dalam bekerja selalu memperhatikan K3 KETERAMPILAN Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor sesuai prosedur
  • 18. Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2 5
  • 19. SUB KOMPETENSI 2. Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor KRITERIA K INERJA LINGKUP BELAJAR Prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan digambarkan Fungsi dan cara kerja masing-masing komponen sistem Memahami prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan sepeda motor Memahami fungsi dan cara kerja masingmasing komponen sistem penerangan sepeda motor Memahami dan menerapkan prosedur memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor penerangan dijelaskan Prosedur memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan dijelaskan pada simulator MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP Segala aktifitas praktek (membongkar, memeriksa, merawat, memperbaiki, merakit dan menyetel) selalu mengacu pada SOP Dalam bekerja selalu memperhatikan K3 PENGETAHUAN Memahami prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan sepeda motor Memahami fungsi dan cara kerja masing-masing komponen sistem penerangan sepeda motor Memahami prosedur memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem KETERAMPILAN Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor sesuai prosedur
  • 20. Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2 6
  • 21. F. CEK KEMAMPUAN Sebelum mempelajari modul SPD. OTO 225-02, isilah dengan cek list (√) kemampuan yang telah dimiliki mahasiswa dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan : Tabel 2. Cek Kemampuan Sub Kompetensi 1. Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian sepeda motor 2. Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda motor Pernyataa n 1. Saya mampu menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian sepeda motor. Ya Jawa ban Tidak Bila jawa ban ‘Ya’, kerj akan Soal Tes Formatif 1. 2. Saya mampu menjelaskan tentang pemeriksaan, perawatan dan perbaikan sistem pengisian sepeda motor. 2. Saya mampu menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan sepeda motor. 3. Saya mampu menjelaskan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem penerangan sepeda motor. Apabila mahasiswa menjawab Tidak, pelajari modul ini Soal Tes Formatif 2.
  • 22. Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2 7
  • 23. BAB II PEMELAJARA N A. RENCANA BELAJAR MAHASISWA Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada Dosen jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar. Tabel Belajar 3. Rencana Jenis Kegia tan 1. Memeriksa, merawat dan memperbaiki sistem pengisian 2. Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel sistem penerangan sepeda Tanggal Waktu Tempa t Alasan Paraf Belajar Perubahan Dosen
  • 24. Sistem Pengisian dan Penerangan Sepeda Moto r/SPD. OTO 225 – O2 8
  • 25. B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar : Memeriksa, merawat, dan memperbaiki sistem pengisian & penerangan sepeda motor a. Tujuan Kegiatan Belajar : 1) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem pengisian sepeda motor. 2) Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi sistem penerangan sepeda motor. 3) Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan sistem pengisian & penerangan sepeda motor. b. Uraian Materi SISTEM PENGISIAN & PENERANGAN SEPEDA MOTOR Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda motor dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Skema Sistem Pengisian dan Penerangan Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 9
  • 26. Sistem Pengisian Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada sepeda motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen sistem kelistrikan seperti motor starter, lampu-lampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus. Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut. Untuk itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan. Gambar 2. Skema Sistem Pengisian Komponen Sistem Pengisian Sepeda Mo tor 1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), yang sering disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 10
  • 27. didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolakbalik (AC). Gambar 3. Kumparan Stator dan Rotor Alternator 2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistem-sistem kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian. Konstruksi sel baterai dari bak/case, plat positif, plat negatif dan elektrolit baterai. Setiap sel baterai menghasilkan beda tegangan 2 volt. Karena pada umumnya sistem kelistrikan sepeda motor menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka sebuah baterai 12 volt didapatkan dengan menggabungkan 6 sel baterai yang dirangkai secara seri. Gambar 4. Baterai Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 11
  • 28. Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan sejumlah muatan listrik, dinyatakan dalam satuan amper hour (AH). Di dalam baterai saat terjadi pengosongan maupun pengisian terjadi reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan plat negatif. Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Plat Positif Elektrolit Plat negatif PbO + 2H SO + Pb 2 2 PbSO + 2H O + PbSO 4 4 2 4 Pengosongan Pengisian Gambar 5. Reaksi Pada Baterai Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat (-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai dengan pendekatan berat jenis elektrolitnya. Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi oleh perubahan temperatur, yang akan berubah sebesar 0,007 setiap o o perubahan 1 C. Spesifikasi b.j elektrolit normal adalah pada 20 C, maka apabila pengukuran dilakukan tidak pada temperatur normal perlu dilakukan konversi menggunakan rumus di bawah ini. S 20(C) = S + [0,007 x (t-20)] t o S = b.j pada 20 C 20(C) S = Hasil Pengukuran t t = temperatur elektrolit saat pengukuran Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 12
  • 29. Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery charger, besar arus dan lamanya waktu pengisian tergantung dari kapasitas baterai dan prosentase pengosongan baterai yang didapatkan dari hasil pengukuran b.j elektrolit. Grafik hubungan antara b.j elektrolit dan besar prosentase pengosongan baterai tertera di bawah ini. b.j 1,26 1,22 1,18 1,14 1,10 1,06 0 20 40 60 80 % Pengosongan 100 Gambar 6. Grafik Hubungan b.j dan % Pengosongan Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas baterai, sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian maksimal 50% dari kapasitas baterai. Lama waktu pengisian dapat dirumuskan sebagai berikut : Kondisi Pengeluaran (AH) Lama Pengisian (Jam) = x (1,2 s / d 1,5) Arus Pengisian 3) Rectifier, merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. Terdapat berbagai jenis rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor, diantaranya : a) silikon rectifier, b) silikon regulator rectifier, c) selenium rectifier, dan d) regulator rectifier. Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 13
  • 30. a) b) c) d) Gambar 7. Jenis-jenis Rectifier Regulator rectifier tipe 4 terminal merupakan jenis rectifier yang belakangan ini populer digunakan pada sistem pengisian & penerangan sepeda motor. Dari Kumparan Pengisian D2 D1 (W) (R) Gate Regulator Dari Kumparan Ke Baterai R ZD SC Penerangan (Y) Ground (G) Gambar 8. Skema Regulator Rectifier Tipe 4 Terminal 4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem pengisian terhadap kemungkinan adanya hubungan singkat. Sistem Penerangan Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor pada saat beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada malam hari). Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2 : 1) Sistem Penerangan Tipe AC Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-balik (AC). Sistem penerangan tipe AC banyak digunakan pada kendaraan tipe Cub. Sistem penerangan tipe AC mempunyai mengoperasikan kelemahan dimana Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 untuk 14
  • 31. lampu harus menyalakan motor terlebih dahulu, disamping itu nyala lampu tidak stabil, sangat tergantung kepada naik-turunnya putaran motor (rpm). Gambar 9. Skema Sistem Penerangan Tipe AC 2) Sistem Penerangan Tipe DC Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC). Keuntungan sistem penerangan tipe DC : a) Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor dalam kondisi dimatikan b) Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran motor (rpm) Gambar 10. Skema Sistem Penerangan Tipe DC Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 15
  • 32. Pemeriksaan, perawatan dan perbaikan sistem pengisian & penerangan sepeda motor 1) Pemeriksaan alternator (kumparan pembangkit/stator dan magnet/rotor) a) Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator Pemeriksaan dapat dilakukan dalam keadaan stator tetap terpasang. Pemeriksaan dilakukan melalui konektor terminal alternator (atau dapat pula pada konektor rectifier/regulator), dengan menggunakan ohm meter. Gambar 11. Posisi Kabel/Konektor Stator Alternator Hasil pemeriksaan tahanan/kontinuitas kumparan stator alternator menggunakan Ohm meter : Warna Kabel Kabel massa (Hijau) Kabel kump. pengisian (Putih) Kabel kump. penerangan (Kuning) * Spesifikasi Sepeda Motor Honda Hubungan ke Massa (Ka bel Hijau) Ada kontinuitas 0,2 – 2 Ω (20˚C/68˚F) 0,1 – 1,5 Ω (20˚C/68˚F) Gambar 12. Pemeriksaan Kumparan Stator Alternator Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 16
  • 33. b) Pemeriksaan magnet/rotor secara visual (keretakan, kotoran, kondisi pasak/spie pada poros engkol). Gambar 13. Pemeriksaan Rotor Alternator 2) Pemeriksaan dan perawatan baterai, a) Memeriksa jumlah cairan baterai (baterai tipe basah). Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan. b) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling sampai mencapai berat jenis ideal. Tabel 1. Tindakan Hasil Pengukuran b.j Elektrolit Baterai Hasil Pengukuran 1,300 atau lebih 1,290 – 1,220 1,210 atau kurang Tindakan Yang Diperlukan Tambahkan air suling agar b.j berkurang Baterai masih baik (OK) Lakukan pengisian, apabila tidak dapat diisi, baterai perlu diganti Perbedaan b.j antar sel Masih dalam batas toleransi (OK) kurang dari 0,040 Perbedaan b.j antar sel Lakukan pengisian penuh, periksa b.j, bila lebih dari 0,040 perbedaan masih lebih dari 0,040 ganti baterai c) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya. Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 17
  • 34. (a) (b) (c) Gambar 14. Pemeriksaan dan Perawatan Baterai 3) Pemeriksaan regulator (rectifier), dengan cara mengukur tahanan/kontinuitas antar terminal menggunakan ohm meter. a) silikon rectifier (1) Hubungan/kontinuitas berlangsung satu arah saja, dari kaki Anoda ke Katoda (gbr.) (2) Apabila polaritas Ohm meter dibalik, jarum tidak boleh bergerak (kontinuitas tak terhingga) b) silikon regulator rectifier (+) (-) Putih Merah * Putih Merah Pth/Htm c) selenium rectifier Pth/Htm X 100 Ω (+) Hijau (-) Hijau Kuning Mrh/Pth Mrh Muda Kuning * * * Mrh/Pth * Mrh Muda * x1Ω d) regulator rectifier (4 terminal). (+) (-)Putih Merah Kuning x 1 KΩ Hijau Putih Merah * Kuning * Hijau * Gambar 15. Pemeriksaan Regulator Rectifier Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 18
  • 35. 4) Pemeriksaan kebocoran arus listrik. Kunci kontak posisi OFF, kemudian pasangkan Amper meter seperti pada gambar. Kebocoran arus yang diijinkan maksimal 1 mA. Gambar 16. Pemeriksaan Kebocoran Arus Listrik 5) Pemeriksaan tegangan pengisian yang diatur. Motor dalam kondisi hidup, dan baterai dalam kondisi terisi penuh. Pasangkan Volt meter dan Amper meter, kemudian lakukan pengukuran. Tegangan pengisian yang diatur : 14,0 – 16,0 V pada 5000 rpm (Arus : 0,5 A – 5 A). Gambar 17. Pemeriksaan Tegangan Pengisian Yang Diatur 6) Pemeriksaan tegangan yang diatur untuk lampu kepala (sistem penerangan tipe AC) Tegangan penerangan yang diatur : 10,5 – 14,5 V pada 5000 rpm. Gambar 18. Pemeriksaan Tegangan Penerangan Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 19
  • 36. 7) Memeriksa hubungan terminal saklar lampu penerangan dan saklar dim pada tiap posisi kerjanya menggunakan Ohm meter. Gambar 19. Pemeriksaan Saklar Lampu Penerangan dan Saklar Dim 8) Pengantian bola lampu penerangan a) Lepaskan tutup/batok lampu depan b) Lepaskan tutup debu bola lampu depan, dorong soket bola lampu dan putar berlawanan arah jarum jam dan lepaskan soket. Gambar 20. Melepas Tutup Debu dan Soket Lampu c) Lepaskan bola lampu depan. d) Pasang bola lampu baru dengan mentepatkan tonjolannya dengan alur pada unit lampu depan. Gambar 21. Memasang Bola Lampu Depan Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 20
  • 37. e) Pasang soket bola lampu dan tutup soket bola lampu dengan tanda “TOP” menghadap ke atas. Gambar 22. Memasang Tutup Debu Soket Lampu Depan Cara Mengatasi Ma salah Pada Sistem Pengisian Sepeda Mot or 1) Tidak ada arus listrik – Kunci kontak dalam keadaan hidup : a) Baterai mati, disebabkan oleh : (1) Baterai tidak terisi (2) Elektrolit baterai kering/menguap (3) Kerusakan pada sistem pengisian b) Kabel baterai lepas/putus c) Sekering utama putus 2) Tenaga listrik lemah – Kunci kontak dalam keadaan hidup : a) Baterai lemah, karena : (1) Elektrolit baterai kurang/Tinggi permukaan elektrolit rendah (2) Muatan baterai bekurang (3) Kerusakan pada sistem pengisian b) Kabel baterai longgar/kendor 3) Tenaga listrik kadang-kadang ada/tidak ada : a) Hubungan kabel baterai longgar/kendor b) Hubungan kabel sistem pengisian longgar/kendor c) Ada hubungan singkat pada sistem penerangan 4) Tenaga listrik lemah – Mesin dalam keadaan hidup : a) Baterai tidak terisi penuh, karena : (1) Elektrolit baterai kurang (2) Ada satu atau lebih dari sel baterai yang rusak/mati b) Kerusakan pada sistem pengisian 5) Pengisian baterai berlebihan a) Ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat pada kabel massa regulator/rectifier. b) Ada kelonggaran/kontak yang kurang baik pada kabel massa regulator/rectifier. c) Regulator/rectifier rusak. Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 21
  • 38. 6) Lampu depan tidak menyala atau bola lampu sering terbakar pada saat mesin dihidupkan a) Saklar lampu dan/atau lampu jauh rusak b) Bola lampu rusak c) Kumparan penerangan alternator rusak d) Regulator/rectifier rusak e) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar. 7) Arah sinar lampu depan tidak berpindah ketika saklar lampu jauh ditekan a) Bola lampu terbakar b) Saklar lampu jauh rusak c) Konektor tidak terhubung dengan baik atau longgar. c. Rangkuman Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai, memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan. Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor : 1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan. 2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. 3) Rectifier, sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah, sekaligus berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. 4) Sekering pengisian terhadap singkat. (10 A), sebagai kemungkinan pengaman adanya rangkaian sistem hubungan Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 22
  • 39. Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor pada saat beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada malam hari). Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2 : 1) Sistem Penerangan Tipe AC 2) Sistem Penerangan Tipe DC d. Tugas Carilah diagram kelistrikan sistem pengisian dan penerangan dari berbagai tipe/merk sepeda motor, kemudian buatlah laporan yang berisi diagram kelistrikan berikut penjelasan mengenai prinsip kerjanya secara tertulis ! e. Tes Formatif 1) Gambarkan diagram kelistrikan sistem pengisian sepeda motor dan jelaskan prinsip kerjanya ! 2) Gambarkan diagram kelistrikan sistem penerangan sepeda motor dan jelaskan prinsip kerjanya ! a) Sistem penerangan AC b) Sistem penerangan DC 3) Jelaskan langkah pemeriksaan komponen di bawah ini, lengkapi dengan gambar ! a) Regulator rectifier tipe 4 terminal b) Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian c) Pemeriksaan kebocoran arus listrik f. Kunci Jawaban Formatif Ada pada lembar tersendiri. Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 23
  • 40. g. Lembar Kerja 1) Alat dan Bahan a) Sepeda motor dengan sistem pengisian dan penerangan b) Alat-alat tangan e) Battery Charger c) Multitester f) Dwell-tacho tester d) Hydrometer g) Air Suling 2. Keselamatan Kerja a) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. d) Bila perlu mintalah buku manual dari training object. 3. Langkah Kerja a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti. c) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas. d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktek secara ringkas. e) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas. 4. Tugas a) Buatlah laporan kegiatan praktek saudara secara ringkas dan jelas ! b) Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan ! Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor/ SPD. OTO 225 – O2 24
  • 41. BAB III EVALUAS I A. PERTANYAAN UJI KOMPETENSI KOGNITIF Jawablah Pertanyaan di Bawah Ini! Tabel . Soal Uji Kompetensi Kognitif No Pertanyaan 1. Gambarkan diagram kelistrikan sistem Skor (1-10) pengisian sepeda motor dan jelaskan prinsip Bobot 0,25 kerjanya ! 2. Jelaskan proses pengisian dan pengosongan pada baterai, lengkapi 0,25 dengan sema/diagram/gambar disertai 3. Gambarkan diagram kelistrikan sistem penerangan AC sepeda motor dan jelaskan prinsip kerjanya ! 4. Gambarkan diagram kelistrikan sistem 0,25 penerangan DC sepeda motor dan 0,25 jelaskan prinsip kerjanya ! Total 1,0 Waktu : 90 Menit Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225 – O2 25 25
  • 42. UJI KOMPETENSI PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF Demonstrasikan dihadapan Dosen/ Instruktur kompetensi saudara dalam waktu yang telah ditentukan! Soal : 1. Disediakan sepeda motor dengan sistem pengisian dan penerangan. Lakukanlah pemeriksaan komponen-komponen di bawah ini. Jangan lupa menuliskan langkah pengerjaan dan hasil pemeriksaan pada lembar jawab yang tersedia! a) Regulator rectifier tipe 4 terminal b) Kumparan pengisian & penerangan c) Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian d) Pemeriksaan kebocoran arus listrik Waktu : 20 Menit Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225 – O2 26 26
  • 43. Kisi-Kisi Penilaian Afektif Tabel . Kisi-kisi Penilaian Afektif Skor Komponen yang dinilai Bobot (0-10) Kelengkapan pakaian kerja Penataan alat dan kelengkapan lingkungan kerja Nilai 0,25 0,25 Sikap kerja 0,25 Keselamatan kerja 0,25 Nilai akhir Kisi-Kisi Penilaian Psikomotor Tabel . Kisi-kisi Penilaian Psikomotor Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Ketepatan Alat 0,1 Ketepatan Prosedur Kerja 0,3 Ketepatan Hasil Kerja 0,4 Ketepatan waktu Nilai 0,2 Nilai akhir B. KUNCI JAWABAN EVALUASI Ada Pada lembar tersendiri. C. KRITERIA KELULUSAN Tabel . Kriteria Kelulusan Kriteria Kognitif Skor (1-10) Bobot Nilai 5 Psikomotor 3 Afektif 2 Nilai Akh ir Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225 – O2 Keterangan Syarat lulus nilai minimal 65 27 27
  • 44. BAB IV PENUTU P Mahasiswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Sebaliknya, apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya. Jika mahasiswa telah lulus menempuh modul ini, maka mahasiswa berhak memperoleh sertifikat kompetensi Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengisian & Penerangan Sepeda Motor. Sistem Pengisian & P enerangan Sepeda M otor/ SPD. OTO 225 – O2 28 28
  • 45. Sistem Pengisian & Peneranga n Sepeda Motor/SPD. OTO 225 – O2 29
  • 46. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (tt). Yamaha Technical Academy. Yamaha Motor CO., Ltd. Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda Motor Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc. Astra Honda Training Center. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Listrik Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc. Auto Training Center. (1994). Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta. Divisi Perawatan Sepeda Motor. (tt). Suzuki FD110CD (Shogun) : Petunjuk Perawatan. PT. Indomobil Suzuki International. Honda Technical Service Sub Division. (1991). Honda : Pengantar Teori Motorbakar Bensin. Jakarta : Astra Honda Training Center, PT. Astra International, Inc. Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta : PT. Astra International, Inc. Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Megapro. Jakarta : PT. Astra International, Inc. Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Tiger 2000. Jakarta : PT. Astra International, Inc. National Service Division. (1996). New Step 1 : Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor. www .N G K_ spa rkp lug .co m
  • 47. www . g l o b a l _ s u z ukim o t o r c y c le. co m