SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Jurnal Emitor Vol.18 No. 02 p-ISSN 1411-8890
e-ISSN 2541-4518
14
Analisis Performa dan Konsumsi Daya Motor
BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil
Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak
Teknik Elektro
UMS
Surakarta, Indonesia
jat244@ums.ac.id
Abstraksi— Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
performa motor listrik dengan jenis BLDC (Brushless DC Motor)
atau motor DC tanpa sikat yang di aplikasikan pada prototipe
mobil listrik untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi
dengan kosumsi daya yang rendah. Mobil listrik tipe prototipe
digunakan untuk kompetisi yang mengedepankan desain, transmisi
serta konsumsi bahan bakar yang hemat.Pada penelitian ini
digunakan motor BLDC 350 watt sebagai penggerak utama. Motor
akan dikendalikan melalui rangkaian inverter dengan sumber daya
baterai berjenis lithium ion dengan kapasitas 48 volt 10 Ampere
hour (Ah). Rangkaian inverter berguna untuk mengubah DC
menjadi tegangan AC dengan pengaturan sudut penyulutan berupa
hall sensor pada motor BLDC. Throttle berupa variabel resistor
berbentuk pedal digunakan untuk mengatur kecepatan motor.
Instalasi komponen mobil listrik tipe prototipe terdiri dari
pemasangan penggerak utama, aksesoris serta sistem keamanan.
Pengujian dilakukan dengan mengukur daya yang diserap oleh
motor serta kecepatan dan waktu tempuh pada saat mobil listrik
prototipe bergerak. Pada penelitian ini diharapkan hasil pengujian
dapat dianalisa untuk mendapatkan kinerja mobil listrik dengan
efisiensi tinggi yang hemat energi. Pada penelitian ini dihasilkan
performa Motor BLDC akan maksimal dengan penggunaan
transimi roda yang paling kecil pada saat motor keadaan starting
dan keadaan running menggunakan gigi trasmisi paling tinggi.
Pola kemudi dengan melepaskan thottel gas dalam keadaan
maksimum akan menghasilkan tingkat keiritan daya yang tinggi
dengan konsumsi daya paling rendah yaitu 6.64 Wh/Km di gigi
transimisi 5. Hasil kecepatan rata-rata motor BLDC 350 W pada
prototype mobil listrik yaitu 21 sampai 52 Km/h. Hasil dari
penelitian digunakan untuk perbaikan serta meningkatkan
performa dalam pembuatan mobil listrik untuk kompetisi maupun
komersial.
Katakunci—Bldc; Efisiensi; Mobil Listrik
I. PENDAHULUAN
Berbagai kalangan baik akademisi maupun profesional
mulai berusaha memikirkan untuk menghemat bahan bakar
minyak bumi serta dampak lingkungan yang di akibatkan oleh
kendaraan dengan mesin pembakaran dalam. Mobil listrik
menjadi solusi atas permasalahan tersebut karena
menggunakan energi ramah lingkungan serta tidak
menimbulkan polusi [1].Mobil listrik tipe prototipe merupakan
wahana yang di gunakan pada kompetisi mobil hemat energi
(KMHE) yang bertujuan membuat kendaraan yang irit bahan
bakar[2].Dampak yang timbul dari mobil listrik hemat energi
adalah lebih hemat biaya.jarak tempuh semakin jauh dan
mengurangi waktu pengisian baterai [3].
A. Motor BLDC (Brushless DC Motor)
Motor BLDC (Brushless DC motor) merupakan Motor
DC tanpa sikat merupakan motor yang memiliki efisiensi baik,
lebih handal, umur lebih panjang dan cukup mahal. Motor ini
memiliki bagian rotor berupa magnet permanen dan bagian
stator berupa belitan untuk menghasilkan medan magnet.
Pengubahan polaritas motor BLDC dilakukan secara
elektronik menggunakan sensor hall-effect dan rotary encoder
[4]. Sistem motor DC tanpa sikat mengacu pada konsep
rangkaian elektromekanik sistem penggerak yang tanggap dan
hemat energi.Sistem tersebut dibangun melalui perpaduan
elektromekanik, rangkaian elektronika, sistem sensor dan
rangkaian logika atau algoritma kendali mikro [5].
B. Sistem pengendali (inverter)
Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan
untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi
tegangan AC (Alternating Curent). Tegangan keluaran suatu
inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang
sinus (sinewave), gelombang kotak (square wave) dan sinus
modifikasi (sine wave modified)[6]. Sumber tegangan input
inverter dapat menggunakan battery, tenagasurya, atau sumber
tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi
tegangan DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu
penaik tegangan berupa step up transformer. Rangkaian
inverter pada pengendali motor BLDC berupa mosfet dengan
penyulutan secara bergantian dan terstruktur [7].
Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak, Analisis Performa dan Konsumsi Daya
Motor BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil
15
Gambar 1.Skematik pengedali BLDC.
Keluaran inverter berupa tegangan yang dapat diatur dan
tegangan yang tetap, Tegangan output yang biasa dihasilkan
adalah 5 volt, 36 volt dan 48 volt sesuai dengan kebutuhan
tegangan pada nemplate motor. Pengendali Motor BLDC
memiliki fungsi utama sebagai sistem pemutar motor BLDC
serta mengatur putarannya.Komponen pokok pada controller
adalah bagian microprosesor [8].Pada mikro ini sudah
terdapat program bagaimana mengendalikan mosfet sesuai
urutannya, memberikan eksekusi PWM sesuai masukan
berupa pedal gas (Throttel).
Gambar 2.Gelombang keluaran rangkaian pengendali.
C. Baterai
Baterai adalah komponen utama dalam sepeda listrik yang
menjadi penyuplai energi listrik.Bisa dikatakan baterai adalah
adalah bahan bakar untuk kendaraan listrik. Mobil dengan
baterai Li-ion hanya memiliki tingkat polusi yang rendah[2].
Dampak lingkungan total yang disebabkan oleh baterai
(diukur dalam indikator ramah lingkungan sebesar 99 poin)
adalah 15%. Dampak yang ditimbulkan dengan ekstraksi
Lithium untuk komponen Li-ion baterai kurang dari 2,3%
(indikator ramah lingkungan sebesar 9 poin). Kontributor
utama beban lingkungan yang disebabkan oleh baterai adalah
pasokan tembaga dan aluminium untuk produksi anode dan
katode, ditambah kabel atau dibutuhkan sistem manajemen
baterai.Keunggulan baterai li –ion yaitu berat yang ringan,
pengisian lebih cepat namun harga yang relatif lebih mahal di
bandingkan aki. Seperti yang dilakukan oleh tim DEV (Duke
Electric Vehicles) yang menggunakan baterai Li-ion dengan
alasan efisien, ringan, dan tahan lama dalam usia sehingga
mereka meraih gelar juara di Shell Eco Marathon America.
Kebutuhan akan baterai disesuaikan dengan voltase pada
motor. Kapasitas baterai akan mempengaruhi lama pengisian
dan jarak tempuh yang dapat dijangkau oleh mobil listrik.
D. Sistem keamanan kelistrikan
Sistem pengaman sangat diperlukan untuk menunjang
keselamatan pengemudi. fuse atau biasa disebut sekering
dalam konteks otomotif digunakan untuk melindungi kabel
dan peralatan listrik pada kendaraan. Pada prototipe mobil
listrik sistem pengaman menggunakan fuse dan emergency
button pada sekering otomotif penggunaannya tergantung
pada aplikasi tegangan, spesifik, dan nilai arus sirkuit listrik.
Sekering otomotif dapat dipasang diblok sekering.Standar
untuk sekering otomotif diterbitkan oleh SAE International
(sebelumnya dikenal sebagai Society of Automotive
Engineers).Sekering otomotif dapat diklasifikasikan menjadi
empat kategori berbeda, yaitu antara lain Sekering pisau,
Tabung gelas atau jenis Bosch, Fuse limiter[8].Sistem
pengaman kedua pada prototype mobil listrik berupa
emergency button. Emergency Stop fungsinya untuk
menghentikan sistem secara cepat saat keadaan darurat.
II. METODE
Tahap penelitian diawali dengan perancangan kebutuhan
hardware berupa baterai, motor, sistem pengendali, aksesoris
serta kelistrikan pada mobil listrik. Motor listrik menggunakan
tipe BLDC (Brushless DC electric motor ) dengan daya 350
Watt. Baterai menggunakan 48V dengan jenis li-ion dan
sistem pengendali berupa inverter.
Pada langkah kedua yaitu perakitan sistem pengendali
pada prototipe mobil listrik. Perakitan dilakukan dengan
menghubungkan motor ke sistem pengendali (controller).
Controller BLDC dihubungkan dengan baterai 48V sebagai
sumber daya utama. Motor dihubungkan dengan 3 terminal
outputsebagai daya utama agar motor dapat bekerja. Pada
pengendali BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect untuk
mendeteksi sudut penyulutan atau sebagai feedback dan
throttel gas untuk mengatur kecepatan motor.
Langkah ketiga yaitu pemasangan aksesoris dan sistem
pengaman. Aksesoris dibutuhkan mobil listrik sebagai fitur
tambahan penunjang agar mobil siap untuk jalan. Pada mobil
listrik prototype aksesoris terdiri dari klakson dan lampu rem.
Pemasangan Sistem pengaman juga harus dilakukan dengan
menggunakan fuse30A dan Emergency Button.
Tahap terakhir yaitu instalasi kelistrikan serta pengujian
alat untuk mencari seberapa besar konsumsi energi yang
diserap oleh motor dengan melakukan instrumentasi mobil
listrik itu sendiri. Pengujian dilakukan menggunakan watt
meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai
ke controller.Untuk pengukuran kecepatan mobil listrik di
lakukan dengan menggunakan GPS (Global Position System)
model Car.
Jurnal Emitor Vol.18 No. 02 p-ISSN 1411-8890
e-ISSN 2541-4518
16
Gambar 3. Alur Penelitian.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penelitian dengan langkah yang
ditunjukkan pada Gambar 3, percobaan dilakukan dengan
mengemudikan mobil secara continue tanpa melepas throttel
dan uji coba ke dua melepas throttel dalam keadaan kecepatan
maksimum. Hasil Penelitian berupa data kecepatan, waktu
tempuh dan konsumsi daya yang ditunjukkan pada tabel 1.
TABEL 1. KONSUMSI DAYA, KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH MOBIL
LISTRIK PROTOTIPE
Pola
kemudi
gigi (Km/h) waktu(s) (Wh) (km)
Continue
1 21.0 623 20.5 3.6
2 27.0 450 21.2 3.4
3 41.0 260 12.3 3.0
4 43.0 201 24.8 2.4
5 51.0 255 24.0 3.6
melepas
throttel
kecepatn
maksimum
1 29.0 204 21.5 1.6
2 43.0 205 31.2 2.4
3 43.0 200 24.8 2.4
4 45.0 280 36.5 3.5
5 53.0 187 24.0 2.8
Penggunaan gigi transmisi roda lebih kecil akan memakan
daya lebih besar serta kecepatan yang rendah. Penggunaan
gigi roda transmisi terbesar menghasilkan kecepatan yang
tinggi dengan kosumsi energi yang rendah. Percobaan ke dua
dengan melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan
maksimum menghasilkan kosumsi energi yang lebih irit dari
pada percobaan secara continue pada throttel dengan
kecepatan maksimum. Untuk mencari konsumsi daya per jarak
tempuh dapat rumuskan sebagai berikut:
Konsumsi daya per km =
( )
( )
(1)
Gambar 4 dan 5 menunjukkan grafik perbandingan pola
kemudi yang menghasilkan nilai kecepatan rata-rata dengan
daya yang di konsumsi oleh motor yang di peroleh dari rumus
di atas dan hasil kecepatan rata-rata dan konsumsi daya
dengan pola pengemudi yang berbeda.
Gambar 4. Grafik percobaan pola kemudi secara kontinyu
Pada throttel dengan kecepatan maksimum.
Gambar 5. Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan
maksimum.
Untuk menganalisis hasil perbandingan konsumsi daya
per kilometer pada pola kemudi dengan melepas throttle
dalam kecepatan maksimum terhadap pola kemudi secara
continue di sajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada
Gmabr 6 dan 7.
29
43 43 45
53
13,06 12,74 10,37 10,43 8,725,85 3,94 3,94 3,77 3,20
0
10
20
30
40
50
60
1 2 3 4 5
GIGI Transmisi Roda
Uji coba secara kontinyu terhadap throttel dengan
kecepatan maksimum
Kecepatan rata-rata (Km/h)
Konsumsi daya (Wh)
Torsi(Nm)
21
27
41 43
51
5,65 6,27 4,15
10,32
6,64
8,08 6,28 4,14 3,94 3,330
20
40
60
1 2 3 4 5
Gigi Transmisi Roda
Uji coba dengan melepas throttel dalam
kecepatan maksimum
kecepatan rata-rata (Km/h)
konsumsi daya (Wh)
Torsi(Nm)
Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak, Analisis Performa dan Konsumsi Daya
Motor BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil
17
Gambar 6. Persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi
Gambar 7. Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan
maksimum
Gambar 8. Persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi
Untuk menganalisis Hasil perbandingan konsumsi daya
per kilometer pada pola kemudi dengan melepas throttle
dalam kecepatan maksimum terhadap pola kemudi secara
continue di sajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada
Gambar 8.
IV. KESIMPULAN
Untuk mendapatkan performa dari motor BLDC dalam
prototipe mobil listrik di simpulkan bahwa penggunaan gigi
transmisi roda terkecil efektif pada saat motor dalam keadaan
starting untuk menghasilkan torsi yang tinggi namun
kecepatan rendah dan gigi transmisi roda terbesar digunakan
pada saat motor keadaan running untuk mendapatkan
kecepatan yang tinggi. Penghematan kosumsi daya motor pada
mobil listrik dapat di lakukan dengan mengatur pola kemudi
yaitu melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan
maksimum agar daya tidak dikosumsi oleh motor secara terus
menerus.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Beeton, David. Electric Vehicle Business Models Global Perspectives.
Switzerland : Springer, 2014. Google Books, 2014. berkas PDF. 27 Juni
2018) 1.1 Motor DC tanpa sikat( BLDC)
[2] ristekdikti.2017. Panduan Teknis Kompetisi Mobil Hemat Energi.
http://kmhe2017.its.ac.id/.DIKTI. Surabaya
[3] William, anton. Keunggunlan Mobil Listrik.
https://tekno.tempo.co/read/417918/ini-keunggulan-mobil-listrik. 19 Juli
2012
[4] Azizi, N and Moghaddam, R.K. 2013. Permanent magnet brushless DC
motor optimal design and determination of optimum PID controller
parameters for the purpose of speed control by using the TLBO
optimization algorithm. American Journal of Research
Communication, vol. 1, no. 1, pp. 294 -313.
[5] Hidayat. 2014. Pengembangan Hybrid PID-ANFIS (Proportional
Integral Derivative Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems) sebagai
Pengendali Kecepatan Mesin Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS).
Desertasi: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
[6] Anonim. Inverter. https://id.wikipedia.org/wiki/Power_inverter. 29 juni
2018
[7] Daharmawan, Abe. 2009. Pengendalian Motor Brushless DC dengan
Metode PWM Sinusoidal Menggunakan ATMEGA16. Skripsi.
Universitas Indonesia.
[8] Brilian. Membaca Skema Cara Kerja Kontroller Bldc Motor
Listrik.https://www.electricisart-bogipower.com/2014/12/membaca-
skema-cara-kerja-kontroller.html. 18 maret 2016
[9] Anonim. Fuse. https://en.wikipedia.org/wiki/Fuse_(electrical). 29 juni
2018
0%
50%
100%
1 2 3 4 5
Gigi transmisi roda
Perbandingan Presentase penghematan pada pola
kemudi
21
27
41 43
51
5,65 6,27 4,15
10,32 6,64
8,08 6,28 4,14 3,94 3,330
20
40
60
1 2 3 4 5
Gigi Transmisi Roda
Uji coba dengan melepas throttel dalam
kecepatan maksimum
kecepatan rata-rata (Km/h)
konsumsi daya (Wh)
Torsi(Nm)
0%
50%
100%
1 2 3 4 5
Gigi transmisi roda
Perbandingan Presentase penghematan pada pola
kemudi

More Related Content

What's hot

Skripsi surya
Skripsi suryaSkripsi surya
Skripsi suryararanaga
 
1. design and implementation of bldc motor with
1. design and implementation of bldc motor with1. design and implementation of bldc motor with
1. design and implementation of bldc motor withHarianto Harianto
 
Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5yoga dwi
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikRafli Guswandrii
 
Naskah publikasi d400120009 upload perpus
Naskah publikasi d400120009 upload perpusNaskah publikasi d400120009 upload perpus
Naskah publikasi d400120009 upload perpusAdi Mulyadi
 
Potensi pembangkit daya termoelektrik untuk
Potensi pembangkit daya termoelektrik untukPotensi pembangkit daya termoelektrik untuk
Potensi pembangkit daya termoelektrik untuka8iGaming
 
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)PT. Hexamitra Daya Prima
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSyahrul Saleh
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalBadrolhisam Jaafar
 
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian akiAri Tuni
 

What's hot (14)

Skripsi surya
Skripsi suryaSkripsi surya
Skripsi surya
 
1. design and implementation of bldc motor with
1. design and implementation of bldc motor with1. design and implementation of bldc motor with
1. design and implementation of bldc motor with
 
Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5Tugas kendali-motor-paper-5
Tugas kendali-motor-paper-5
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
Penerangan Jalan Tenaga Surya
Penerangan Jalan Tenaga SuryaPenerangan Jalan Tenaga Surya
Penerangan Jalan Tenaga Surya
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrik
 
Naskah publikasi d400120009 upload perpus
Naskah publikasi d400120009 upload perpusNaskah publikasi d400120009 upload perpus
Naskah publikasi d400120009 upload perpus
 
Potensi pembangkit daya termoelektrik untuk
Potensi pembangkit daya termoelektrik untukPotensi pembangkit daya termoelektrik untuk
Potensi pembangkit daya termoelektrik untuk
 
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
Merencanakan PJU Tenaga Surya (Penerangan Jalan Umum)
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
 
Makalah prakarya bab 2
Makalah prakarya bab 2Makalah prakarya bab 2
Makalah prakarya bab 2
 
Coba 2 sk
Coba 2 skCoba 2 sk
Coba 2 sk
 
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
 

Similar to 6348 16779-4-pb (1)

Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4yoga dwi
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianModul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianRyan Firmansyah
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianModul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianJamal Wahdi
 
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motor
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motorCatatan aplikasi efisiensi dan keandalan motor
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motorPT. Siwali Swantika
 
3. power factor correction with current controlled buck
3. power factor correction with current controlled buck3. power factor correction with current controlled buck
3. power factor correction with current controlled buckHarianto Harianto
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikarifin456
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikyunusku7
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Harianto Harianto
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRianaDS
 
Arif wicaksono motor ac ttl 2015
Arif wicaksono motor ac ttl 2015Arif wicaksono motor ac ttl 2015
Arif wicaksono motor ac ttl 2015arifw77
 
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIK
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIKBAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIK
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIKMohdAizatIdris
 
Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1yoga dwi
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanWayanSantosa1
 

Similar to 6348 16779-4-pb (1) (20)

Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4Tugas kendali-motor-paper-4
Tugas kendali-motor-paper-4
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
 
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapianModul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
Modul+teknologi+sepeda+motor+(oto225 01)-+pengapian
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapianModul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- pengapian
 
5573 1-8936-1-10-20130525 3
5573 1-8936-1-10-20130525 35573 1-8936-1-10-20130525 3
5573 1-8936-1-10-20130525 3
 
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motor
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motorCatatan aplikasi efisiensi dan keandalan motor
Catatan aplikasi efisiensi dan keandalan motor
 
3. power factor correction with current controlled buck
3. power factor correction with current controlled buck3. power factor correction with current controlled buck
3. power factor correction with current controlled buck
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
 
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptxT3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
 
15. starter motor
15. starter motor15. starter motor
15. starter motor
 
Arif wicaksono motor ac ttl 2015
Arif wicaksono motor ac ttl 2015Arif wicaksono motor ac ttl 2015
Arif wicaksono motor ac ttl 2015
 
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIK
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIKBAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIK
BAB 1 - REKABENTUK MEKATRONIK
 
cjr-mesin-listrikdocx.docx
cjr-mesin-listrikdocx.docxcjr-mesin-listrikdocx.docx
cjr-mesin-listrikdocx.docx
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1Tugas kendali-motor-paper-1
Tugas kendali-motor-paper-1
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
 
Sistem pengisian dan penerangan
Sistem pengisian dan peneranganSistem pengisian dan penerangan
Sistem pengisian dan penerangan
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

6348 16779-4-pb (1)

  • 1. Jurnal Emitor Vol.18 No. 02 p-ISSN 1411-8890 e-ISSN 2541-4518 14 Analisis Performa dan Konsumsi Daya Motor BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak Teknik Elektro UMS Surakarta, Indonesia jat244@ums.ac.id Abstraksi— Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa motor listrik dengan jenis BLDC (Brushless DC Motor) atau motor DC tanpa sikat yang di aplikasikan pada prototipe mobil listrik untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi dengan kosumsi daya yang rendah. Mobil listrik tipe prototipe digunakan untuk kompetisi yang mengedepankan desain, transmisi serta konsumsi bahan bakar yang hemat.Pada penelitian ini digunakan motor BLDC 350 watt sebagai penggerak utama. Motor akan dikendalikan melalui rangkaian inverter dengan sumber daya baterai berjenis lithium ion dengan kapasitas 48 volt 10 Ampere hour (Ah). Rangkaian inverter berguna untuk mengubah DC menjadi tegangan AC dengan pengaturan sudut penyulutan berupa hall sensor pada motor BLDC. Throttle berupa variabel resistor berbentuk pedal digunakan untuk mengatur kecepatan motor. Instalasi komponen mobil listrik tipe prototipe terdiri dari pemasangan penggerak utama, aksesoris serta sistem keamanan. Pengujian dilakukan dengan mengukur daya yang diserap oleh motor serta kecepatan dan waktu tempuh pada saat mobil listrik prototipe bergerak. Pada penelitian ini diharapkan hasil pengujian dapat dianalisa untuk mendapatkan kinerja mobil listrik dengan efisiensi tinggi yang hemat energi. Pada penelitian ini dihasilkan performa Motor BLDC akan maksimal dengan penggunaan transimi roda yang paling kecil pada saat motor keadaan starting dan keadaan running menggunakan gigi trasmisi paling tinggi. Pola kemudi dengan melepaskan thottel gas dalam keadaan maksimum akan menghasilkan tingkat keiritan daya yang tinggi dengan konsumsi daya paling rendah yaitu 6.64 Wh/Km di gigi transimisi 5. Hasil kecepatan rata-rata motor BLDC 350 W pada prototype mobil listrik yaitu 21 sampai 52 Km/h. Hasil dari penelitian digunakan untuk perbaikan serta meningkatkan performa dalam pembuatan mobil listrik untuk kompetisi maupun komersial. Katakunci—Bldc; Efisiensi; Mobil Listrik I. PENDAHULUAN Berbagai kalangan baik akademisi maupun profesional mulai berusaha memikirkan untuk menghemat bahan bakar minyak bumi serta dampak lingkungan yang di akibatkan oleh kendaraan dengan mesin pembakaran dalam. Mobil listrik menjadi solusi atas permasalahan tersebut karena menggunakan energi ramah lingkungan serta tidak menimbulkan polusi [1].Mobil listrik tipe prototipe merupakan wahana yang di gunakan pada kompetisi mobil hemat energi (KMHE) yang bertujuan membuat kendaraan yang irit bahan bakar[2].Dampak yang timbul dari mobil listrik hemat energi adalah lebih hemat biaya.jarak tempuh semakin jauh dan mengurangi waktu pengisian baterai [3]. A. Motor BLDC (Brushless DC Motor) Motor BLDC (Brushless DC motor) merupakan Motor DC tanpa sikat merupakan motor yang memiliki efisiensi baik, lebih handal, umur lebih panjang dan cukup mahal. Motor ini memiliki bagian rotor berupa magnet permanen dan bagian stator berupa belitan untuk menghasilkan medan magnet. Pengubahan polaritas motor BLDC dilakukan secara elektronik menggunakan sensor hall-effect dan rotary encoder [4]. Sistem motor DC tanpa sikat mengacu pada konsep rangkaian elektromekanik sistem penggerak yang tanggap dan hemat energi.Sistem tersebut dibangun melalui perpaduan elektromekanik, rangkaian elektronika, sistem sensor dan rangkaian logika atau algoritma kendali mikro [5]. B. Sistem pengendali (inverter) Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Tegangan keluaran suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sinewave), gelombang kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified)[6]. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, tenagasurya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangan DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up transformer. Rangkaian inverter pada pengendali motor BLDC berupa mosfet dengan penyulutan secara bergantian dan terstruktur [7].
  • 2. Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak, Analisis Performa dan Konsumsi Daya Motor BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil 15 Gambar 1.Skematik pengedali BLDC. Keluaran inverter berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap, Tegangan output yang biasa dihasilkan adalah 5 volt, 36 volt dan 48 volt sesuai dengan kebutuhan tegangan pada nemplate motor. Pengendali Motor BLDC memiliki fungsi utama sebagai sistem pemutar motor BLDC serta mengatur putarannya.Komponen pokok pada controller adalah bagian microprosesor [8].Pada mikro ini sudah terdapat program bagaimana mengendalikan mosfet sesuai urutannya, memberikan eksekusi PWM sesuai masukan berupa pedal gas (Throttel). Gambar 2.Gelombang keluaran rangkaian pengendali. C. Baterai Baterai adalah komponen utama dalam sepeda listrik yang menjadi penyuplai energi listrik.Bisa dikatakan baterai adalah adalah bahan bakar untuk kendaraan listrik. Mobil dengan baterai Li-ion hanya memiliki tingkat polusi yang rendah[2]. Dampak lingkungan total yang disebabkan oleh baterai (diukur dalam indikator ramah lingkungan sebesar 99 poin) adalah 15%. Dampak yang ditimbulkan dengan ekstraksi Lithium untuk komponen Li-ion baterai kurang dari 2,3% (indikator ramah lingkungan sebesar 9 poin). Kontributor utama beban lingkungan yang disebabkan oleh baterai adalah pasokan tembaga dan aluminium untuk produksi anode dan katode, ditambah kabel atau dibutuhkan sistem manajemen baterai.Keunggulan baterai li –ion yaitu berat yang ringan, pengisian lebih cepat namun harga yang relatif lebih mahal di bandingkan aki. Seperti yang dilakukan oleh tim DEV (Duke Electric Vehicles) yang menggunakan baterai Li-ion dengan alasan efisien, ringan, dan tahan lama dalam usia sehingga mereka meraih gelar juara di Shell Eco Marathon America. Kebutuhan akan baterai disesuaikan dengan voltase pada motor. Kapasitas baterai akan mempengaruhi lama pengisian dan jarak tempuh yang dapat dijangkau oleh mobil listrik. D. Sistem keamanan kelistrikan Sistem pengaman sangat diperlukan untuk menunjang keselamatan pengemudi. fuse atau biasa disebut sekering dalam konteks otomotif digunakan untuk melindungi kabel dan peralatan listrik pada kendaraan. Pada prototipe mobil listrik sistem pengaman menggunakan fuse dan emergency button pada sekering otomotif penggunaannya tergantung pada aplikasi tegangan, spesifik, dan nilai arus sirkuit listrik. Sekering otomotif dapat dipasang diblok sekering.Standar untuk sekering otomotif diterbitkan oleh SAE International (sebelumnya dikenal sebagai Society of Automotive Engineers).Sekering otomotif dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori berbeda, yaitu antara lain Sekering pisau, Tabung gelas atau jenis Bosch, Fuse limiter[8].Sistem pengaman kedua pada prototype mobil listrik berupa emergency button. Emergency Stop fungsinya untuk menghentikan sistem secara cepat saat keadaan darurat. II. METODE Tahap penelitian diawali dengan perancangan kebutuhan hardware berupa baterai, motor, sistem pengendali, aksesoris serta kelistrikan pada mobil listrik. Motor listrik menggunakan tipe BLDC (Brushless DC electric motor ) dengan daya 350 Watt. Baterai menggunakan 48V dengan jenis li-ion dan sistem pengendali berupa inverter. Pada langkah kedua yaitu perakitan sistem pengendali pada prototipe mobil listrik. Perakitan dilakukan dengan menghubungkan motor ke sistem pengendali (controller). Controller BLDC dihubungkan dengan baterai 48V sebagai sumber daya utama. Motor dihubungkan dengan 3 terminal outputsebagai daya utama agar motor dapat bekerja. Pada pengendali BLDC terdapat 3 Sensor Hall Effect untuk mendeteksi sudut penyulutan atau sebagai feedback dan throttel gas untuk mengatur kecepatan motor. Langkah ketiga yaitu pemasangan aksesoris dan sistem pengaman. Aksesoris dibutuhkan mobil listrik sebagai fitur tambahan penunjang agar mobil siap untuk jalan. Pada mobil listrik prototype aksesoris terdiri dari klakson dan lampu rem. Pemasangan Sistem pengaman juga harus dilakukan dengan menggunakan fuse30A dan Emergency Button. Tahap terakhir yaitu instalasi kelistrikan serta pengujian alat untuk mencari seberapa besar konsumsi energi yang diserap oleh motor dengan melakukan instrumentasi mobil listrik itu sendiri. Pengujian dilakukan menggunakan watt meter dan yang di pasang parrarel pada sumber daya baterai ke controller.Untuk pengukuran kecepatan mobil listrik di lakukan dengan menggunakan GPS (Global Position System) model Car.
  • 3. Jurnal Emitor Vol.18 No. 02 p-ISSN 1411-8890 e-ISSN 2541-4518 16 Gambar 3. Alur Penelitian. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian dengan langkah yang ditunjukkan pada Gambar 3, percobaan dilakukan dengan mengemudikan mobil secara continue tanpa melepas throttel dan uji coba ke dua melepas throttel dalam keadaan kecepatan maksimum. Hasil Penelitian berupa data kecepatan, waktu tempuh dan konsumsi daya yang ditunjukkan pada tabel 1. TABEL 1. KONSUMSI DAYA, KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH MOBIL LISTRIK PROTOTIPE Pola kemudi gigi (Km/h) waktu(s) (Wh) (km) Continue 1 21.0 623 20.5 3.6 2 27.0 450 21.2 3.4 3 41.0 260 12.3 3.0 4 43.0 201 24.8 2.4 5 51.0 255 24.0 3.6 melepas throttel kecepatn maksimum 1 29.0 204 21.5 1.6 2 43.0 205 31.2 2.4 3 43.0 200 24.8 2.4 4 45.0 280 36.5 3.5 5 53.0 187 24.0 2.8 Penggunaan gigi transmisi roda lebih kecil akan memakan daya lebih besar serta kecepatan yang rendah. Penggunaan gigi roda transmisi terbesar menghasilkan kecepatan yang tinggi dengan kosumsi energi yang rendah. Percobaan ke dua dengan melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan maksimum menghasilkan kosumsi energi yang lebih irit dari pada percobaan secara continue pada throttel dengan kecepatan maksimum. Untuk mencari konsumsi daya per jarak tempuh dapat rumuskan sebagai berikut: Konsumsi daya per km = ( ) ( ) (1) Gambar 4 dan 5 menunjukkan grafik perbandingan pola kemudi yang menghasilkan nilai kecepatan rata-rata dengan daya yang di konsumsi oleh motor yang di peroleh dari rumus di atas dan hasil kecepatan rata-rata dan konsumsi daya dengan pola pengemudi yang berbeda. Gambar 4. Grafik percobaan pola kemudi secara kontinyu Pada throttel dengan kecepatan maksimum. Gambar 5. Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum. Untuk menganalisis hasil perbandingan konsumsi daya per kilometer pada pola kemudi dengan melepas throttle dalam kecepatan maksimum terhadap pola kemudi secara continue di sajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada Gmabr 6 dan 7. 29 43 43 45 53 13,06 12,74 10,37 10,43 8,725,85 3,94 3,94 3,77 3,20 0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 GIGI Transmisi Roda Uji coba secara kontinyu terhadap throttel dengan kecepatan maksimum Kecepatan rata-rata (Km/h) Konsumsi daya (Wh) Torsi(Nm) 21 27 41 43 51 5,65 6,27 4,15 10,32 6,64 8,08 6,28 4,14 3,94 3,330 20 40 60 1 2 3 4 5 Gigi Transmisi Roda Uji coba dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum kecepatan rata-rata (Km/h) konsumsi daya (Wh) Torsi(Nm)
  • 4. Jatmiko, Abdul Basith, Agus Ulinuha, Muhammad Afan Muhlasin, Ibnu Shokhibul Khak, Analisis Performa dan Konsumsi Daya Motor BLDC 350 W pada Prototipe Mobil Listrik Ababil 17 Gambar 6. Persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi Gambar 7. Grafik percobaan dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum Gambar 8. Persentase perbandingan penghematan pada pola kemudi Untuk menganalisis Hasil perbandingan konsumsi daya per kilometer pada pola kemudi dengan melepas throttle dalam kecepatan maksimum terhadap pola kemudi secara continue di sajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada Gambar 8. IV. KESIMPULAN Untuk mendapatkan performa dari motor BLDC dalam prototipe mobil listrik di simpulkan bahwa penggunaan gigi transmisi roda terkecil efektif pada saat motor dalam keadaan starting untuk menghasilkan torsi yang tinggi namun kecepatan rendah dan gigi transmisi roda terbesar digunakan pada saat motor keadaan running untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Penghematan kosumsi daya motor pada mobil listrik dapat di lakukan dengan mengatur pola kemudi yaitu melepaskan throttle dalam keadaan kecepatan maksimum agar daya tidak dikosumsi oleh motor secara terus menerus. DAFTAR PUSTAKA [1] Beeton, David. Electric Vehicle Business Models Global Perspectives. Switzerland : Springer, 2014. Google Books, 2014. berkas PDF. 27 Juni 2018) 1.1 Motor DC tanpa sikat( BLDC) [2] ristekdikti.2017. Panduan Teknis Kompetisi Mobil Hemat Energi. http://kmhe2017.its.ac.id/.DIKTI. Surabaya [3] William, anton. Keunggunlan Mobil Listrik. https://tekno.tempo.co/read/417918/ini-keunggulan-mobil-listrik. 19 Juli 2012 [4] Azizi, N and Moghaddam, R.K. 2013. Permanent magnet brushless DC motor optimal design and determination of optimum PID controller parameters for the purpose of speed control by using the TLBO optimization algorithm. American Journal of Research Communication, vol. 1, no. 1, pp. 294 -313. [5] Hidayat. 2014. Pengembangan Hybrid PID-ANFIS (Proportional Integral Derivative Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems) sebagai Pengendali Kecepatan Mesin Arus Searah Tanpa Sikat (MASTS). Desertasi: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta [6] Anonim. Inverter. https://id.wikipedia.org/wiki/Power_inverter. 29 juni 2018 [7] Daharmawan, Abe. 2009. Pengendalian Motor Brushless DC dengan Metode PWM Sinusoidal Menggunakan ATMEGA16. Skripsi. Universitas Indonesia. [8] Brilian. Membaca Skema Cara Kerja Kontroller Bldc Motor Listrik.https://www.electricisart-bogipower.com/2014/12/membaca- skema-cara-kerja-kontroller.html. 18 maret 2016 [9] Anonim. Fuse. https://en.wikipedia.org/wiki/Fuse_(electrical). 29 juni 2018 0% 50% 100% 1 2 3 4 5 Gigi transmisi roda Perbandingan Presentase penghematan pada pola kemudi 21 27 41 43 51 5,65 6,27 4,15 10,32 6,64 8,08 6,28 4,14 3,94 3,330 20 40 60 1 2 3 4 5 Gigi Transmisi Roda Uji coba dengan melepas throttel dalam kecepatan maksimum kecepatan rata-rata (Km/h) konsumsi daya (Wh) Torsi(Nm) 0% 50% 100% 1 2 3 4 5 Gigi transmisi roda Perbandingan Presentase penghematan pada pola kemudi