SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
KELAYAKAN PAKAI BATERAI
OTO.KR05.001.01
MODUL 2 DARI 3
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Kelayakan Pakai Baterai 7
• Kelayakan Pakai Baterai 7
• Daftar Istilah 18
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 2/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)adalah
pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang
diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 3/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 4/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 5/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 6/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini tanpa bantuan,
peserta harus dapat mengerjakan tindakan-tindakan keselamatan yang berhubungan
dengan perbaikan, pengujian, dan penggantian bateray otomotif. Hal ini meliputi :
• Menentukan pakaian dan alat pelindung yang harus digunakan pada saat
menangani atau memperbaiki bateray otomotif.
• Melaksanakan prosedur pertolongan pertama pada saat kulit atau mata terkena
larutan asam.
• Melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan yang berhubungan dengan
pengujian, perbaikan atau penggantian bateray starter otomotif.
Peserta pelatihan mampu menentukan apakah sebuah bateray otomotif masih dapat
digunakan, hal ini meliputi :
• Menguasai dan patuh terhadap semua tindakan-tindakan keselamatan pada saat
menyimpan, menguji, mengisi dan memasang bateray otomotif
• Menggunakan hydrometer dan voltmeter untuk menentukan status pengisian
bateray.
• Menentukan arus yang sesuai untuk pengujian beban pada sebuah bateray
otomotif
• Menggunakan load tester dan voltmeter untuk menentukan apakah bateray dapat
digunakan.
Pengenalan
Prosedur perbaikan dan pengujian yang benar pada bateray otomotif adalah bagian
yang penting dalam memelihara sistem kelistrikan kendaraan. Buku ini akan
membantu anda dalam mengembangkan kecakapan-kecakapan penting dalam
pengujian dan perbaikan bateray secara aman di tempat kerja sesuai dengan
standart yang telah ditentukan.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul di bawah ini :
• OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• OTO.KR01.017.01 - Workshop Safety, Tools, Equipment and Procedures
• OTO.KR05.001.01 - Konstruksi dan Operasi Baterai
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 7/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
Peserta harus mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja.
Pribadi
Ikuti tindakan-tindakan keselamatan seperti yang tertulis pada OTO.KR01.017.01
Ringkasannya adalah sebagai berikut :
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja Industri Otomotif
• Pencegahan kecelakaan
• Peralatan pemadam kebakaran
• Identifikasi peralatan tangan dan listrik
• Menggunakan dan memelihara peralatan tangan dan listrik
Pakaian dan peralatan pelindung termasuk kaca mata pelindung digunakan pada
saat bekerja diantara bateray dan larutan asam bateray. Fasilitas pencuci dan
pembilas mata harus tersedia.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 8/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Prosedur Kelayakan Pakai Baterai
Kelayakan Pakai Baterai
Gambar 1. Komponen-komponen Elektrik
1. Tindakan-tindakan keselamatan
Bateray digunakan untuk :
• Menyediakan daya listrik untuk menstarter motor
• Menyediakan daya listrik untuk keperluan selanjutnya
• Menyediakan daya listrik untuk komponen-komponen mesin pada saat mesin
tidak menyala.
Batere berbobot berat dan mengandung larutan asam sulfat. Pada saat mengerjakan
batere harus diperhatikan benar-benar tindakan-tindakan keselamatan untuk
mencegah cidera dan kerusakan pada peralatan elektrik.
• Seluruh pakaian atau peralatan pelindung termasuk sepatu dan pelindung mata
harus digunakan pada saat bekerja dengan batere dan larutan asam disekitar
anda.
• Batere harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan perbaikan.
Pertama lepaskan terminal ground terlebih dahulu. Terminal ini biasanya adalah
terminal negatif, tapi pada sejumlah mobil lama memakai sistem terminal ground
positif. Melepas terminal negatif akan mencegah konsleting/hubungan pendek
pada saat menggunakan peralatan bengkel.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 9/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 2. Melepas Baterai
• Perlu diingat bahwa bateray mampu menghantarkan listrik bertegangan tinggi.
Jam tangan metal, perhiasan dan cincin tidak boleh dipakai pada saat seseorang
mengerjakan baterai.
• Selalu tuangkan konsentrasi larutan asam sulfat ke dalam air, jika terbalik larutan
asam dapat terlontar (muncrat) keluar wadah pencampuran.
• Gas yang terbentuk di atas cell-cell bateray selama proses pengisian sangat
mudah meledak. Jangan menyalakan korek api atau rokok dekat pada baterai
yang sedang diisi.
• Sebelum menyambung pengisi baterai, baik terminal positif maupun negatif harus
dilepaskan dahulu dari baterai.
• Pada saat penyambungan pengisi baterai dibutuhkan area yang bersih,
berventilasi baik dan bebas dari kemungkinan percikan api.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 10/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 3. Area kerja anda harus berventilasi baik
• Jika baterai mempunyai saluran pengaman anda tidak perlu melepas tutup-tutup
lobang cell baterai pada saat pengisian baterai. Jika tidak punya, lepaskan tutup-
tutup cell untuk membiarkan gas hidrogen yang terbentuk pada saat pengisian
keluar dari baterai.
• Pada saat menyambung dan melepas pengisi dari baterai, pengisi jangan
dinyalakan. Hal ini dapat mengakibatkan percikan api yang dapat menyulut gas
hidrogen di dalam baterai.
Catatan :
Informasi lebih lanjut tentang pengisian baterai dapat dilihat pada Modul
OTO.KR05.001.03.03
• Jangan meniup baterai sampai kering dengan selang angin. Angin yang
bertekanan dapat mengangkat cover cell dan menyemburkan larutan elektrolit ke
arah anda.
• Perlu sangat diperhatikan, jangan memasang baterai pada kutub yang salah.
Kutub yang terbalik akan merusak alternator dan sistem-sistem lain yang berisi
semikonduktor-semikonduktor (sistem-sistem elektronik).
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 11/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
2. Pertolongan pertama
Asam Sulfat, kandungan aktif dalam larutan elektrolit baterai yang mempunyai sifat
sangat korosif. Asam ini dapat merusak hampir semua benda yang terkena olehnya.
Jika terkena kulit dapat menyebabkan kesakitan dan luka bakar serius. Jika terkena
mata dapat menyebabkan kebutaan.
Gambar 4. Mencuci mata yang terkena asam
Jika terkena asam baterai (elektrolit) pada kulit anda :
• Segera bilas kulit yang terkena dengan air
• Bilas lagi paling tidak 5 menit sekali secara kontinyu, ini akan menghilangkan
asam tersebut.
• Jika terkena asam pada mata, basuh mata anda dengan air berulang-ulang kali.
Segera hubungi Dokter, tidak usah menunggu-nunggu.
• Elektrolit juga dapat merusak cat kendaraan. Pada kasus ini, cuci dengan air
yang banyak.
3. Pengujian Baterai
Hal-hal yang perlu diperiksa :
• Retakan-retakan pada kotak baterai
• Terminal-terminal yang rusak, hilang atau kotor
• Permukaan elektrolit yang benar
• Status/kondisi pengisian (apakah baterai terisi atau tidak)
Sebelum dilakukan pengujian, baterai harus distabilkan terlebih dahulu. Artinya
biarkan baterai beberapa jam setelah cell diisi penuh dengan air atau setelah
beberapa baterai dilepas dari pengisi. Hal ini memberikan kesempatan pada elektrolit
kembali ke kondisi normal dan pembacaan pada alat penguji menjadi akurat.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 12/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hydrometer Test
Untuk menguji/mengetahui isi daya dalam sebuah baterai dengan mengukur
kandungan asam dalam elektrolitnya.( Pada kandungan asam yang lebih tinggi maka
baterai terisi daya lebih banyak)
Untuk menguji kandungan asam dalam elektrolit, digunakan sebuah hidrometer
untuk mengukur besarnya specific gravity.
Gambar 5. Hydrometer
Specific Gravity adalah perbandingan antara berat satu satuan volume asam dengan
berat satu satuan volume air. Air dikatakan mempunyai specific gravity sama dengan
1. Jika baterai diisi penuh dengan air (specific gravity = 1) maka dapat kita ketahui
bahwa baterai akan tidak terisi arus. Pada saat kandungan asam dari larutan
elektrolit ditingkatkan maka specific gravitynya meningkat dan baterai lebih banyak
terisi arus.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 13/19
Balon Karet
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Cara Menggunakan Hydrometer
Hydrometer digunakan dengan cara menekan/meremas balon karet kemudian pipa
pengambil dimasukkan kedalam cell baterai. Dengan perlahan-lahan balon karet
dilepaskan sehingga elektrolit masuk tersedot ke dalam tabung kaca. Pada saat itu
pelampung kaca akan terapung pada larutan elektrolit.
Gambar 6. Hydrometer
Untuk membaca hydrometer, mata harus sejajar dengan permukaan larutan /cairan
di dalam tabung kaca. Kaca apung terdapat angka-angka kalibrasi dan anda dapat
membaca secara akurat besarnya spesific gravitty dari elektrolit.
Gambar 7. Pembacaan Hydrometer
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 14/19
Balon Karet
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Setiap cell baterai harus dicek/diperiksa kemudian dibandingkan dengan sel-sel yang
lain. Misalkan 5 dari 6 sel telah terisi, dan sel ke-6 tidak terisi maka menunjukkan
adanya kemungkinan kerusakan pada sel nomor 6 tersebut.
Perbedaan maksimum specific gravity antar sel adalah : 0.020
Larutan elektrolit harus jernih tidak terkotori. Elektrolit yang terkotori/tidak jernih
menunjukkan bahwa materi pelapis plat terlepas/larut dan tercampur dengan
elektrolit. Hal ini akan mengurangi kemampuan baterai dalam menghantakan arus.
Spacific gravity bervariasi tergantung pada suhu elektrolit. Koreksi suhu harus
dilakukan jika elektrolit tidak pada suhu 25 derajat C.
Pembacaan specific gravity 1.265 pada suhu 25 derajat C menunjukkan baterai
100% terisi. Pembacaan lebih lanjut ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :
Specific gravity pada suhu 25 derajat C
1.265 - 100% Terisi
1.225 – 75% Terisi
1.190 – 50% Terisi
1.165 – 25% Terisi
1.120 atau di bawahnya - Tidak terisi (kosong)
Tiap perubahan suhu 5 derajat C, specific gravity berubah sebesar 5 poin. Untuk
membuat koreksi suhu, pada suhu diatas 25 derajat C harus ditambah dengan 5,
dan pada suhu dibawah 25 derajat C harus dikurangi dengan 5.
Sebagai contoh :
Jika pembacaan hydrometer adalah 1.230 pada suhu 20 derajat C, maka
pembacaan harus dikurangi 5. Pembacaan yang dikoreksi menjadi 1.225 yang
menunjukkan baterai terisi 75%.
Pengujian Baterai dengan “No Load” Voltage Test
Untuk mengukur status/keadaan pengisian pada baterai tipe tertutup, hydrometer
tidak dapat digunakan, maka pengukuran menggunakan voltmeter. Metode ini dapat
digunakan untuk baterai jenis apapun.
Gambar 8. Pembacaan Voltase
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 15/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Jika tegangan baterai terbaca 12.5 volt atau lebih kemudian dapat dilakukan starter
load test (pengujian beban starter).
Starter load test dilakukan dengan menstarter mesin dan memeriksa voltase baterai.
Sebuah baterai dikatakan dalam kondisi yang bagus jika menunjukkan tidak kurang
dari 9.6 volt.
Catatan :
Jangan menstarter mesin lebih lama dari 5 detik untuk sekali waktu, karena
dapat mengakibatkan motor starter mengalami overheat (panas yang
berlebihan).
Terminal menuju sistem penyalaan mesin (Ignition System) harus dilepas
terlebih dahulu agar mesin tidak distarter.
Voltase baterai/sel – sebuah sel baterai yang terisi penuh mempunyai voltase
2.2 volt. Jadi sebuah Baterai 12 v dengan 6 sel @2.2v terisi penuh mempunyai
voltase = 13.2 v.
High rate discharge test
High rate discharge test serupa/mirip dengan starter load test(tes beban starter).
Beban/arus yang besar di sambungkan ke baterai selama 15 detik sambil voltasenya
diperiksa. Besarnya beban yang dipasang pada baterai bervariasi tergantung dari
kapasitas baterai. Pada baterai yang baik voltasenya tidak akan turun sampai di
bawah 9.6 volt.
Gambar 9. Pengujian/pengetesan beban baterai(Load testing batteray)
Untuk menghitung arus (beban) yang sesuai untuk pengetesan, kapasitas baterai
perlu diketahui terlebih dahulu. Besarnya biasanya tertulis pada stiker spesifikasi
baterai.
Jika kapasitas baterai tertulis dalam amp/hours, dengan sederhana kalikan dengan
tiga. Misalnya : 80 A.H 3 = 240 Ampere.
Jika baterai tertulis dalam CCA (cold cranking amps) maka dibagi dengan dua.
Misalnya : 330 CCA dibagi dengan 2 = 180 Ampere.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 16/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Harus diingat :
Pada saat menggunakan High rate discharge test, beban (dalam ampere)
yang akan dipakai harus dihitung terlebih dahulu. Jangan lampaui beban ini.
Test ini tidak boleh dijalankan lebih dari 15 detik karena baterai dapat
meledak.
Pengetesan beban (load test) hanya dapat di terapkan pada baterai yang
sudah terisi, jika baterai belum terisi maka baterai harus diisi/distrom terlebih
dahulu.
4. Perbaikan Baterai
Pada saat memperbaiki baterai, hal-hal yang selalu harus diingat adalah sebagai
berikut :
• Baterai harus dijaga dalam keadaan bersih dan kering.
• Pergunakan lap bersih dan air untuk membersihkan baterai jika dibutuhkan
• Terminal-terminal baterai dan sambungan-sambungannya harus bersih dan rapat
• Pergunakan larutan soda bicarbonat dan air untuk membersihkan korosi pada
terminal-terminal baterai
• Baterai dipenuhi sampai permukaan yang benar (gunakan air suling)
• Yakinkan bahwa baterai pada tempat yang kokoh.; getaran yang berlebihan
dapat memperpendek usia pakai, dengan getaran dapat menghilangkan material
aktif dari pelat-pelatnya
• Periksa kerusakan-kerusakan fisik pada kotak dan terminal-terminal baterai
5. Penyimpanan Baterai
• Jangan biarkan baterai tidak dipergunakan dalam kurun waktu yang lama.
Baterai akan mengalami kehilangan isi/daya secara perlahan-lahan. Besarnya
kehilangan daya ini tergantung pada jenis baterai, suhu dan kelembaban udara
(semakin tinggi suhu dan kelembaban udara, semakin cepat baterai kehilangan
dayanya). Pada jangka waktu 2-3 bulan tidak terpakai, baterai akan mulai
mengalami sulfasi. Sulfasi terjadi jika material aktif yang tidak terisi arus yaitu
sulfat timbal, secara bertahap merubah struktur kristalnya menjadi suatu zat yang
tidak dapat diisi ulang lagi. Kerusakan ini sifatnya tetap/permanen. Untuk
menghindari masalah-masalah di atas, maka penting untuk mengisi ulang baterai
yang tidak terpakai sekitar tiap 4 minggu.
• Baterai harus disimpan pada rak/alas kayu, jangan di atas beton. Baterai yang
dibiarkan di atas beton pada waktu yang lama secara sendiri dapat kehilangan
daya dan mengakibatkan berkurangnya unjuk kerja dan usia pakai
• Dalam penyimpanannya, baterai tidak boleh ditumpuk satu dengan yang lain. Hal
ini penting khususnya pada baterai dengan kotak dari plastik yang dapat berubah
bentuk, menyebabkan konsleting/hubungan pendek internal dan kebocoran
elektrolit.
• Baterai harus diletakkan pada tempat yang tepat : sejuk, tidak lembab, dan
sirkulasi udara yang baik.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 17/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
6. Pembuangan/pemusnahan Baterai
Baterai dibawa ke depot pengolahan limbah metal atau jasa
pembuangan/pemusnahan limbah.
Konfirmasikan ke stasiun pembuangan limbah terdekat atau hubungi pemerintah
daerah anda untuk mengetahui dimana anda dapat membuang baterai atau elektrolit
baterai secara aman dan legal.
Baterai lama hanya boleh dipecah atau dikeluarkan isinya pada fasilitas yang sesuai
dengan pekerjaan ini.
7. Melepas dan Memindah Baterai
Sebelum melepas baterai, hal-hal yang perlu dicatat adalah sebagai berikut :
• Pada beberapa kendaraan modern mempunyai sebuah perangkat memori
elektronik untuk komputer atau radio. Sejumlah Kendaraan mungkin dipasangi
sebuah alarm yang berbunyi jika baterainya tidak disambung/dilepas
sambungannya. Untuk kasus ini, sebuah sumber listrik harus dipasangkan pada
sistem kabelnya.
• “Memory Minders” (pengingat memori) harus tidak di pasang pada kendaraan
yang memakai Safety Restraint System (SRS) (Informasi lebih lanjut
tentang pencegahan Kehilangan memori dapat dijumpai pada Learning Outcome
NAE 024-5)
• Pergunakan pakaian pelindung termasuk disini pelindung mata dan lepaskan
terminal ground terlebih dahulu. Biasanya terminal ini adalah terminal negatif,
akan tetapi pada beberapa mobil tua memakai sistim terminal ground positif.
Pelepasan terminal negatif ini mencegah terjadinya konsleting dengan bumi pada
saat menggunakan peralatan bengkel.
• Jika terminal terkunci pada pul baterai, terminal tersebut jangan dipukul atau
diangkat secara paksa untuk melepaskannya. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada pul baterai itu sendiri. Gunakan sebuah obeng untuk melebarkan
terminal secara hati-hati seperti yang ditunjukkan pada gambar 10 atau gunakan
alat pelepas terminal baterai.
Gambar 10. Pelepasan Terminal Baterai
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 18/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
• Baterai mempunyai berat yang cukup besar. Gunakan prosedur pengangkatan
yang benar. Penjepit pemindah baterai akan mempermudah pekerjaan, atau
mintalah bantuan pada
Gambar 11. Penggunaan Pengangkat Baterai
Catatan :
Tali pengangkat baterai terbuat dari material bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus/non konduktif.(contohnya karet)
• Pada saat melepas baterai, yakinkan kedudukan pada alasnya. Batu-batu atau
benda asing pada alas dapat merusak kotak baterai.
• Klem penahan baterai tidak diperbolehkan dipasang terlalu rapat/kuat karena
dapat menyebabkan keretakan pada kotak atau berubah bentuk.
• Periksa kebersihan terminal baterai dan gunakan pencuci anti korosi pada pul
baterai
• Terminal negatif paling akhir disambung
• Jangan memukulkan terminal kabel baterai pada pul baterai
8. Pemasangan Baterai Baru
• Jika sebuah baterai baru dipasang, maka baterai tersebut harus mempunyai
kapasitas sama atau lebih besar dengan baterai aslinya (baterai lama). Besarnya
CCA adalah cara yang paling mudah untuk membandingkan kapasitas baterai.
Mengganti baterai dengan kapasitas yang lebih kecil akan menyebabkan unjuk
kerja/kemampuan baterai yang rendah dan usia pakai yang lebih pendek.
• Baterai baru seharusnya serupa/mirip dalam ukuran fisik dengan baterai lama,
sehingga dapat terpasang pada alas baterai dan klem penahannya. Terminal-
terminal di atas baterai seharusnya mempunyai span bebas paling tidak 19 mm.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 19/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 12. Alas baterai dan Klem Penahan
Daftar Istilah
Asam Baterai (Battery Acid)
Asam yang digunakan pada baterai otomotif adalah asam sulfat. Perlakukan dengan
hati-hati.
Kapasitas Baterai (Battery Capacity)
Kemampuan sebuah baterai yang terisi penuh untuk menghantarkan listrik dengan
kapasitas tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula.
Pengisi Baterai (Battery Charger)
Salah satu peralatan bengkel untuk mengisi ulang baterai dengan melewatkan arus
dengan arah yang berkebalikan.
Soda Bikarbonat (Bicarbonate of Soda)
Bubuk kimia yang dicampur dengan air untuk menetralisir asam baterai
Cold Cranking Current (CCA)
Besarnya arus (dalam ampere) dimana sebuah baterai terisi penuh dapat mensuplai
arus selama 30 detik pada suhu 18 derajat C setara dengan 1.2 volt/call atau lebih.
Komponen (Component)
Bagian dari System. Klakson adalah salah satu komponen dari sistem kelistrikan.
Arus (Current)
Pergerakan dari elektron-elektron biasanya dalam amper. Jika Lampu depan
dinyalakan maka arus akan mengalir di dalam rangkaian kabel lampu depan.
Dioda (Diodes)
Sebuah komponen elektronik yang melewatkan arus dalam satu arah, tidak pada
arah sebaliknya.
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 20/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pengosongan Baterai (Discharge Battery)
Energi listrik yang diambil dari baterai, lawan dari pengisian (charge)
Elektrolit (Electrolyte)
Dalam sebuah baterai otomotif, elektrolit adalah larutan dari asam sulfat,
mengandung sekitar 35% asamsulfat dalam perbandingan berat, sisanya adalh air.
Membilas (Flush)
Membersihkan dengan aliran air.
Hydrometer
Alat yang terapung untuk mengukur besarnya spesifik gravity larutan elektrolit dalam
sebuah baterai. Besarnya specific gravity menentukan besarnya status pengisian
dari sebuah baterai
Pengetes Beban (Load Tester)
Salah satu alat bengkel digunakan untuk mensimulasi operasi otor starter
Terminal negatif (Negative Terminal)
Pul baterai yang diberi tanda “-“. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari yang
positif (jika bentuknya lingkaran)
Oksidasi (Oxidise)
Reaksi kimia dengan oksigen
Kepadatan Relatif (Relative Density)
Perbandingan massa dari suatu zat dengan massa air dalam volume yang sama.
Semikonduktor (Semiconductor)
Sebuah komponen elektronik yang menghantarkan arus pada kondisi tertentu.(lihat
dioda).
Hubungan Pendek (Short Circuit)
Hubungan baik sengaja atau tidak antara dua kutub dalam rangkaian dimana jalur
yang dilalui mempunyai hambatan yang rendah.
Spesifik Gravity (Specific Gravity)
Lihat Kepadatan relatif
Asam Sulfat (Sulphuric Acid)
Asam dengan konsentrasi tinggi dan bersifat korosif ( lihat asambaterai, elektrolit)
Voltmeter
Alat elektronik untuk mengukur tegangan listrik (voltase)
Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 21/19

More Related Content

What's hot

50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 

Similar to 05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 

Similar to 05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1) (14)

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL KELAYAKAN PAKAI BATERAI OTO.KR05.001.01 MODUL 2 DARI 3 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Prosedur Kelayakan Pakai Baterai 7 • Kelayakan Pakai Baterai 7 • Daftar Istilah 18 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01 Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 2/19
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 3/19
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 4/19
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 5/19
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 6/19
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini tanpa bantuan, peserta harus dapat mengerjakan tindakan-tindakan keselamatan yang berhubungan dengan perbaikan, pengujian, dan penggantian bateray otomotif. Hal ini meliputi : • Menentukan pakaian dan alat pelindung yang harus digunakan pada saat menangani atau memperbaiki bateray otomotif. • Melaksanakan prosedur pertolongan pertama pada saat kulit atau mata terkena larutan asam. • Melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan yang berhubungan dengan pengujian, perbaikan atau penggantian bateray starter otomotif. Peserta pelatihan mampu menentukan apakah sebuah bateray otomotif masih dapat digunakan, hal ini meliputi : • Menguasai dan patuh terhadap semua tindakan-tindakan keselamatan pada saat menyimpan, menguji, mengisi dan memasang bateray otomotif • Menggunakan hydrometer dan voltmeter untuk menentukan status pengisian bateray. • Menentukan arus yang sesuai untuk pengujian beban pada sebuah bateray otomotif • Menggunakan load tester dan voltmeter untuk menentukan apakah bateray dapat digunakan. Pengenalan Prosedur perbaikan dan pengujian yang benar pada bateray otomotif adalah bagian yang penting dalam memelihara sistem kelistrikan kendaraan. Buku ini akan membantu anda dalam mengembangkan kecakapan-kecakapan penting dalam pengujian dan perbaikan bateray secara aman di tempat kerja sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Prasyarat Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul di bawah ini : • OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja • OTO.KR01.017.01 - Workshop Safety, Tools, Equipment and Procedures • OTO.KR05.001.01 - Konstruksi dan Operasi Baterai Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 7/19
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Keselamatan Kerja Umum Peserta harus mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja. Pribadi Ikuti tindakan-tindakan keselamatan seperti yang tertulis pada OTO.KR01.017.01 Ringkasannya adalah sebagai berikut : • Kesehatan dan Keselamatan Kerja Industri Otomotif • Pencegahan kecelakaan • Peralatan pemadam kebakaran • Identifikasi peralatan tangan dan listrik • Menggunakan dan memelihara peralatan tangan dan listrik Pakaian dan peralatan pelindung termasuk kaca mata pelindung digunakan pada saat bekerja diantara bateray dan larutan asam bateray. Fasilitas pencuci dan pembilas mata harus tersedia. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 8/19
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 2 Prosedur Kelayakan Pakai Baterai Kelayakan Pakai Baterai Gambar 1. Komponen-komponen Elektrik 1. Tindakan-tindakan keselamatan Bateray digunakan untuk : • Menyediakan daya listrik untuk menstarter motor • Menyediakan daya listrik untuk keperluan selanjutnya • Menyediakan daya listrik untuk komponen-komponen mesin pada saat mesin tidak menyala. Batere berbobot berat dan mengandung larutan asam sulfat. Pada saat mengerjakan batere harus diperhatikan benar-benar tindakan-tindakan keselamatan untuk mencegah cidera dan kerusakan pada peralatan elektrik. • Seluruh pakaian atau peralatan pelindung termasuk sepatu dan pelindung mata harus digunakan pada saat bekerja dengan batere dan larutan asam disekitar anda. • Batere harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan perbaikan. Pertama lepaskan terminal ground terlebih dahulu. Terminal ini biasanya adalah terminal negatif, tapi pada sejumlah mobil lama memakai sistem terminal ground positif. Melepas terminal negatif akan mencegah konsleting/hubungan pendek pada saat menggunakan peralatan bengkel. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 9/19
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 2. Melepas Baterai • Perlu diingat bahwa bateray mampu menghantarkan listrik bertegangan tinggi. Jam tangan metal, perhiasan dan cincin tidak boleh dipakai pada saat seseorang mengerjakan baterai. • Selalu tuangkan konsentrasi larutan asam sulfat ke dalam air, jika terbalik larutan asam dapat terlontar (muncrat) keluar wadah pencampuran. • Gas yang terbentuk di atas cell-cell bateray selama proses pengisian sangat mudah meledak. Jangan menyalakan korek api atau rokok dekat pada baterai yang sedang diisi. • Sebelum menyambung pengisi baterai, baik terminal positif maupun negatif harus dilepaskan dahulu dari baterai. • Pada saat penyambungan pengisi baterai dibutuhkan area yang bersih, berventilasi baik dan bebas dari kemungkinan percikan api. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 10/19
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 3. Area kerja anda harus berventilasi baik • Jika baterai mempunyai saluran pengaman anda tidak perlu melepas tutup-tutup lobang cell baterai pada saat pengisian baterai. Jika tidak punya, lepaskan tutup- tutup cell untuk membiarkan gas hidrogen yang terbentuk pada saat pengisian keluar dari baterai. • Pada saat menyambung dan melepas pengisi dari baterai, pengisi jangan dinyalakan. Hal ini dapat mengakibatkan percikan api yang dapat menyulut gas hidrogen di dalam baterai. Catatan : Informasi lebih lanjut tentang pengisian baterai dapat dilihat pada Modul OTO.KR05.001.03.03 • Jangan meniup baterai sampai kering dengan selang angin. Angin yang bertekanan dapat mengangkat cover cell dan menyemburkan larutan elektrolit ke arah anda. • Perlu sangat diperhatikan, jangan memasang baterai pada kutub yang salah. Kutub yang terbalik akan merusak alternator dan sistem-sistem lain yang berisi semikonduktor-semikonduktor (sistem-sistem elektronik). Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 11/19
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 2. Pertolongan pertama Asam Sulfat, kandungan aktif dalam larutan elektrolit baterai yang mempunyai sifat sangat korosif. Asam ini dapat merusak hampir semua benda yang terkena olehnya. Jika terkena kulit dapat menyebabkan kesakitan dan luka bakar serius. Jika terkena mata dapat menyebabkan kebutaan. Gambar 4. Mencuci mata yang terkena asam Jika terkena asam baterai (elektrolit) pada kulit anda : • Segera bilas kulit yang terkena dengan air • Bilas lagi paling tidak 5 menit sekali secara kontinyu, ini akan menghilangkan asam tersebut. • Jika terkena asam pada mata, basuh mata anda dengan air berulang-ulang kali. Segera hubungi Dokter, tidak usah menunggu-nunggu. • Elektrolit juga dapat merusak cat kendaraan. Pada kasus ini, cuci dengan air yang banyak. 3. Pengujian Baterai Hal-hal yang perlu diperiksa : • Retakan-retakan pada kotak baterai • Terminal-terminal yang rusak, hilang atau kotor • Permukaan elektrolit yang benar • Status/kondisi pengisian (apakah baterai terisi atau tidak) Sebelum dilakukan pengujian, baterai harus distabilkan terlebih dahulu. Artinya biarkan baterai beberapa jam setelah cell diisi penuh dengan air atau setelah beberapa baterai dilepas dari pengisi. Hal ini memberikan kesempatan pada elektrolit kembali ke kondisi normal dan pembacaan pada alat penguji menjadi akurat. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 12/19
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hydrometer Test Untuk menguji/mengetahui isi daya dalam sebuah baterai dengan mengukur kandungan asam dalam elektrolitnya.( Pada kandungan asam yang lebih tinggi maka baterai terisi daya lebih banyak) Untuk menguji kandungan asam dalam elektrolit, digunakan sebuah hidrometer untuk mengukur besarnya specific gravity. Gambar 5. Hydrometer Specific Gravity adalah perbandingan antara berat satu satuan volume asam dengan berat satu satuan volume air. Air dikatakan mempunyai specific gravity sama dengan 1. Jika baterai diisi penuh dengan air (specific gravity = 1) maka dapat kita ketahui bahwa baterai akan tidak terisi arus. Pada saat kandungan asam dari larutan elektrolit ditingkatkan maka specific gravitynya meningkat dan baterai lebih banyak terisi arus. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 13/19 Balon Karet
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Cara Menggunakan Hydrometer Hydrometer digunakan dengan cara menekan/meremas balon karet kemudian pipa pengambil dimasukkan kedalam cell baterai. Dengan perlahan-lahan balon karet dilepaskan sehingga elektrolit masuk tersedot ke dalam tabung kaca. Pada saat itu pelampung kaca akan terapung pada larutan elektrolit. Gambar 6. Hydrometer Untuk membaca hydrometer, mata harus sejajar dengan permukaan larutan /cairan di dalam tabung kaca. Kaca apung terdapat angka-angka kalibrasi dan anda dapat membaca secara akurat besarnya spesific gravitty dari elektrolit. Gambar 7. Pembacaan Hydrometer Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 14/19 Balon Karet
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Setiap cell baterai harus dicek/diperiksa kemudian dibandingkan dengan sel-sel yang lain. Misalkan 5 dari 6 sel telah terisi, dan sel ke-6 tidak terisi maka menunjukkan adanya kemungkinan kerusakan pada sel nomor 6 tersebut. Perbedaan maksimum specific gravity antar sel adalah : 0.020 Larutan elektrolit harus jernih tidak terkotori. Elektrolit yang terkotori/tidak jernih menunjukkan bahwa materi pelapis plat terlepas/larut dan tercampur dengan elektrolit. Hal ini akan mengurangi kemampuan baterai dalam menghantakan arus. Spacific gravity bervariasi tergantung pada suhu elektrolit. Koreksi suhu harus dilakukan jika elektrolit tidak pada suhu 25 derajat C. Pembacaan specific gravity 1.265 pada suhu 25 derajat C menunjukkan baterai 100% terisi. Pembacaan lebih lanjut ditunjukkan pada tabel sebagai berikut : Specific gravity pada suhu 25 derajat C 1.265 - 100% Terisi 1.225 – 75% Terisi 1.190 – 50% Terisi 1.165 – 25% Terisi 1.120 atau di bawahnya - Tidak terisi (kosong) Tiap perubahan suhu 5 derajat C, specific gravity berubah sebesar 5 poin. Untuk membuat koreksi suhu, pada suhu diatas 25 derajat C harus ditambah dengan 5, dan pada suhu dibawah 25 derajat C harus dikurangi dengan 5. Sebagai contoh : Jika pembacaan hydrometer adalah 1.230 pada suhu 20 derajat C, maka pembacaan harus dikurangi 5. Pembacaan yang dikoreksi menjadi 1.225 yang menunjukkan baterai terisi 75%. Pengujian Baterai dengan “No Load” Voltage Test Untuk mengukur status/keadaan pengisian pada baterai tipe tertutup, hydrometer tidak dapat digunakan, maka pengukuran menggunakan voltmeter. Metode ini dapat digunakan untuk baterai jenis apapun. Gambar 8. Pembacaan Voltase Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 15/19
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Jika tegangan baterai terbaca 12.5 volt atau lebih kemudian dapat dilakukan starter load test (pengujian beban starter). Starter load test dilakukan dengan menstarter mesin dan memeriksa voltase baterai. Sebuah baterai dikatakan dalam kondisi yang bagus jika menunjukkan tidak kurang dari 9.6 volt. Catatan : Jangan menstarter mesin lebih lama dari 5 detik untuk sekali waktu, karena dapat mengakibatkan motor starter mengalami overheat (panas yang berlebihan). Terminal menuju sistem penyalaan mesin (Ignition System) harus dilepas terlebih dahulu agar mesin tidak distarter. Voltase baterai/sel – sebuah sel baterai yang terisi penuh mempunyai voltase 2.2 volt. Jadi sebuah Baterai 12 v dengan 6 sel @2.2v terisi penuh mempunyai voltase = 13.2 v. High rate discharge test High rate discharge test serupa/mirip dengan starter load test(tes beban starter). Beban/arus yang besar di sambungkan ke baterai selama 15 detik sambil voltasenya diperiksa. Besarnya beban yang dipasang pada baterai bervariasi tergantung dari kapasitas baterai. Pada baterai yang baik voltasenya tidak akan turun sampai di bawah 9.6 volt. Gambar 9. Pengujian/pengetesan beban baterai(Load testing batteray) Untuk menghitung arus (beban) yang sesuai untuk pengetesan, kapasitas baterai perlu diketahui terlebih dahulu. Besarnya biasanya tertulis pada stiker spesifikasi baterai. Jika kapasitas baterai tertulis dalam amp/hours, dengan sederhana kalikan dengan tiga. Misalnya : 80 A.H 3 = 240 Ampere. Jika baterai tertulis dalam CCA (cold cranking amps) maka dibagi dengan dua. Misalnya : 330 CCA dibagi dengan 2 = 180 Ampere. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 16/19
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Harus diingat : Pada saat menggunakan High rate discharge test, beban (dalam ampere) yang akan dipakai harus dihitung terlebih dahulu. Jangan lampaui beban ini. Test ini tidak boleh dijalankan lebih dari 15 detik karena baterai dapat meledak. Pengetesan beban (load test) hanya dapat di terapkan pada baterai yang sudah terisi, jika baterai belum terisi maka baterai harus diisi/distrom terlebih dahulu. 4. Perbaikan Baterai Pada saat memperbaiki baterai, hal-hal yang selalu harus diingat adalah sebagai berikut : • Baterai harus dijaga dalam keadaan bersih dan kering. • Pergunakan lap bersih dan air untuk membersihkan baterai jika dibutuhkan • Terminal-terminal baterai dan sambungan-sambungannya harus bersih dan rapat • Pergunakan larutan soda bicarbonat dan air untuk membersihkan korosi pada terminal-terminal baterai • Baterai dipenuhi sampai permukaan yang benar (gunakan air suling) • Yakinkan bahwa baterai pada tempat yang kokoh.; getaran yang berlebihan dapat memperpendek usia pakai, dengan getaran dapat menghilangkan material aktif dari pelat-pelatnya • Periksa kerusakan-kerusakan fisik pada kotak dan terminal-terminal baterai 5. Penyimpanan Baterai • Jangan biarkan baterai tidak dipergunakan dalam kurun waktu yang lama. Baterai akan mengalami kehilangan isi/daya secara perlahan-lahan. Besarnya kehilangan daya ini tergantung pada jenis baterai, suhu dan kelembaban udara (semakin tinggi suhu dan kelembaban udara, semakin cepat baterai kehilangan dayanya). Pada jangka waktu 2-3 bulan tidak terpakai, baterai akan mulai mengalami sulfasi. Sulfasi terjadi jika material aktif yang tidak terisi arus yaitu sulfat timbal, secara bertahap merubah struktur kristalnya menjadi suatu zat yang tidak dapat diisi ulang lagi. Kerusakan ini sifatnya tetap/permanen. Untuk menghindari masalah-masalah di atas, maka penting untuk mengisi ulang baterai yang tidak terpakai sekitar tiap 4 minggu. • Baterai harus disimpan pada rak/alas kayu, jangan di atas beton. Baterai yang dibiarkan di atas beton pada waktu yang lama secara sendiri dapat kehilangan daya dan mengakibatkan berkurangnya unjuk kerja dan usia pakai • Dalam penyimpanannya, baterai tidak boleh ditumpuk satu dengan yang lain. Hal ini penting khususnya pada baterai dengan kotak dari plastik yang dapat berubah bentuk, menyebabkan konsleting/hubungan pendek internal dan kebocoran elektrolit. • Baterai harus diletakkan pada tempat yang tepat : sejuk, tidak lembab, dan sirkulasi udara yang baik. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 17/19
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 6. Pembuangan/pemusnahan Baterai Baterai dibawa ke depot pengolahan limbah metal atau jasa pembuangan/pemusnahan limbah. Konfirmasikan ke stasiun pembuangan limbah terdekat atau hubungi pemerintah daerah anda untuk mengetahui dimana anda dapat membuang baterai atau elektrolit baterai secara aman dan legal. Baterai lama hanya boleh dipecah atau dikeluarkan isinya pada fasilitas yang sesuai dengan pekerjaan ini. 7. Melepas dan Memindah Baterai Sebelum melepas baterai, hal-hal yang perlu dicatat adalah sebagai berikut : • Pada beberapa kendaraan modern mempunyai sebuah perangkat memori elektronik untuk komputer atau radio. Sejumlah Kendaraan mungkin dipasangi sebuah alarm yang berbunyi jika baterainya tidak disambung/dilepas sambungannya. Untuk kasus ini, sebuah sumber listrik harus dipasangkan pada sistem kabelnya. • “Memory Minders” (pengingat memori) harus tidak di pasang pada kendaraan yang memakai Safety Restraint System (SRS) (Informasi lebih lanjut tentang pencegahan Kehilangan memori dapat dijumpai pada Learning Outcome NAE 024-5) • Pergunakan pakaian pelindung termasuk disini pelindung mata dan lepaskan terminal ground terlebih dahulu. Biasanya terminal ini adalah terminal negatif, akan tetapi pada beberapa mobil tua memakai sistim terminal ground positif. Pelepasan terminal negatif ini mencegah terjadinya konsleting dengan bumi pada saat menggunakan peralatan bengkel. • Jika terminal terkunci pada pul baterai, terminal tersebut jangan dipukul atau diangkat secara paksa untuk melepaskannya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pul baterai itu sendiri. Gunakan sebuah obeng untuk melebarkan terminal secara hati-hati seperti yang ditunjukkan pada gambar 10 atau gunakan alat pelepas terminal baterai. Gambar 10. Pelepasan Terminal Baterai Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 18/19
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical • Baterai mempunyai berat yang cukup besar. Gunakan prosedur pengangkatan yang benar. Penjepit pemindah baterai akan mempermudah pekerjaan, atau mintalah bantuan pada Gambar 11. Penggunaan Pengangkat Baterai Catatan : Tali pengangkat baterai terbuat dari material bahan yang tidak dapat menghantarkan arus/non konduktif.(contohnya karet) • Pada saat melepas baterai, yakinkan kedudukan pada alasnya. Batu-batu atau benda asing pada alas dapat merusak kotak baterai. • Klem penahan baterai tidak diperbolehkan dipasang terlalu rapat/kuat karena dapat menyebabkan keretakan pada kotak atau berubah bentuk. • Periksa kebersihan terminal baterai dan gunakan pencuci anti korosi pada pul baterai • Terminal negatif paling akhir disambung • Jangan memukulkan terminal kabel baterai pada pul baterai 8. Pemasangan Baterai Baru • Jika sebuah baterai baru dipasang, maka baterai tersebut harus mempunyai kapasitas sama atau lebih besar dengan baterai aslinya (baterai lama). Besarnya CCA adalah cara yang paling mudah untuk membandingkan kapasitas baterai. Mengganti baterai dengan kapasitas yang lebih kecil akan menyebabkan unjuk kerja/kemampuan baterai yang rendah dan usia pakai yang lebih pendek. • Baterai baru seharusnya serupa/mirip dalam ukuran fisik dengan baterai lama, sehingga dapat terpasang pada alas baterai dan klem penahannya. Terminal- terminal di atas baterai seharusnya mempunyai span bebas paling tidak 19 mm. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 19/19
  • 20. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 12. Alas baterai dan Klem Penahan Daftar Istilah Asam Baterai (Battery Acid) Asam yang digunakan pada baterai otomotif adalah asam sulfat. Perlakukan dengan hati-hati. Kapasitas Baterai (Battery Capacity) Kemampuan sebuah baterai yang terisi penuh untuk menghantarkan listrik dengan kapasitas tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula. Pengisi Baterai (Battery Charger) Salah satu peralatan bengkel untuk mengisi ulang baterai dengan melewatkan arus dengan arah yang berkebalikan. Soda Bikarbonat (Bicarbonate of Soda) Bubuk kimia yang dicampur dengan air untuk menetralisir asam baterai Cold Cranking Current (CCA) Besarnya arus (dalam ampere) dimana sebuah baterai terisi penuh dapat mensuplai arus selama 30 detik pada suhu 18 derajat C setara dengan 1.2 volt/call atau lebih. Komponen (Component) Bagian dari System. Klakson adalah salah satu komponen dari sistem kelistrikan. Arus (Current) Pergerakan dari elektron-elektron biasanya dalam amper. Jika Lampu depan dinyalakan maka arus akan mengalir di dalam rangkaian kabel lampu depan. Dioda (Diodes) Sebuah komponen elektronik yang melewatkan arus dalam satu arah, tidak pada arah sebaliknya. Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 20/19
  • 21. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pengosongan Baterai (Discharge Battery) Energi listrik yang diambil dari baterai, lawan dari pengisian (charge) Elektrolit (Electrolyte) Dalam sebuah baterai otomotif, elektrolit adalah larutan dari asam sulfat, mengandung sekitar 35% asamsulfat dalam perbandingan berat, sisanya adalh air. Membilas (Flush) Membersihkan dengan aliran air. Hydrometer Alat yang terapung untuk mengukur besarnya spesifik gravity larutan elektrolit dalam sebuah baterai. Besarnya specific gravity menentukan besarnya status pengisian dari sebuah baterai Pengetes Beban (Load Tester) Salah satu alat bengkel digunakan untuk mensimulasi operasi otor starter Terminal negatif (Negative Terminal) Pul baterai yang diberi tanda “-“. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari yang positif (jika bentuknya lingkaran) Oksidasi (Oxidise) Reaksi kimia dengan oksigen Kepadatan Relatif (Relative Density) Perbandingan massa dari suatu zat dengan massa air dalam volume yang sama. Semikonduktor (Semiconductor) Sebuah komponen elektronik yang menghantarkan arus pada kondisi tertentu.(lihat dioda). Hubungan Pendek (Short Circuit) Hubungan baik sengaja atau tidak antara dua kutub dalam rangkaian dimana jalur yang dilalui mempunyai hambatan yang rendah. Spesifik Gravity (Specific Gravity) Lihat Kepadatan relatif Asam Sulfat (Sulphuric Acid) Asam dengan konsentrasi tinggi dan bersifat korosif ( lihat asambaterai, elektrolit) Voltmeter Alat elektronik untuk mengukur tegangan listrik (voltase) Kelayakan Pakai Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 21/19