SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menejemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan
yang digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga
langkah-langkah dalam menejemen kebidanan merupakan alur piker
bidan

dlam

pemecahan

masalah

atau

pengembalan

keputusan

klinis.Asuhan yang dilakuakn yang dilakukan harus dicatat secara benar,
sederhana,

jelas,

dan

logis

sehingga

perlu

suatu

metode

pendokumentasian.
Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan.Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan
kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk menuntut tanggtmg jawab dan tanggung
gugat dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien
berkaitan dengan pelayanan yang diberikan.
Selain sebagai sistem pencatatan dan pelaporan, dokumentasi
kebidanan juga digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan
pasien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukanoleh
bidan.Di samping itu, dokumentasi berperan sebagai pengumpul,
penyimpan, dan desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah
fakta yang penting secara terus-menerus pada suatu waktu terhadap
sejumlah kejadian (Fischbach, 1991).Dengan kata lain, sebagai suatu
keterangan,

baik

tertulis

maupun

terekam,

mengenai

identitas,

anamnesis, penentuan fisik laboratorium, segala diagnosis pelayanan dan
tindakan medis yang diberikan kepada pasien, serta pengobatan rawat
inap dan rawat jalan maupun pelayanan gawat darurat (Wiyono, 1999).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi ?
2. Jelaskan tujuan dari dokumentasi !
3. Apa fungsi dokumentasi ?
4. Apa saja yang menjadi syarat dan prinsip dokumentasi kebidanan?
5. Jelaskan aspek legal dalam dokumentasi ?
6. Apa manfaat dokumentasi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari dokumentasi
3. Untuk mengetahui fungsi dokumentasi
4. Untuk mengetahui syarat dan prinsip dokumentasi kebidanan
5. Untuk mengetahui aspek legal dalam dokumentasi
6. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dokumentasi

Istilah dokumentasi dari kata document (Belanda) , document (inggris),
documentum (Latin). Sebagai kata kerja document berarti: menyediakan
dokumen,

membuktikan

sebagai kata

dengan

benda berarti:

menunjukkan

wahana

(wahana

adanya
=

dokumen;

kebenaran,

alat

pengangkut, angkutan, alat untuk mencapai tujuan) informasi, data yang
terekam atau dimuat dalam wahana tersebut beserta maknanya yang
digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi, dan sebaginya.
Dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas
resmi (official) dengan tulisan di atasnya.Secara umum dokumen dapat
diartikan sebagai suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau
dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Dokumentasi

adalah

sekumpulan

catatan

otentik

yang

dapat

dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Dokumentasi Kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki
oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk
kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri.
Menurut Frances Fischbbaach (1991) isi dan kegiatan dokumentasi
apabila diterapkan dalam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut :
1. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial
untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk
suatu periode tertentu.
2. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang diperhitungkan
melalui gambaran, catatan/dokumentasi
3
3. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan
kebidanan,

mengidentifikasi

masalah

pasien,

merencanakan,

menyelenggarakan atau evaluasi hasil asuhan kebidanan.
4. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan
perawatan, perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil
asuhan kebidanan.
5. Melaksanakan

kegiatan

perawatan,

misalnya

gradasi

penyakit,

peningkatan kesehatan dan perawatan, mengurangi penderitaan dan
perawatan pada pasien yang hampir meninggal dunia.

2.2 Tujuan Dokumentasi

Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi. Komunikasi terjadi dalam tiga arah :
a. Ke bawah untuk melakukan instruksi.
b. Ke atas untuk memberi laporan.
c. Ke samping (Lateral) untuk memberi saran
Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat
berguna untuk:
a) Membantu koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh tim
kesehatan.
b) Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota
tim kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali
tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan
ketelitian dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien.
c) Membantu tim bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.
2. Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat. Sebagai upaya
untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan
yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam
4
melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat
segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien.
3. Sebagai sarana informasi statistic
Data

statistik

dari

dokumentasi

kebidanan

dapat

membantu

merencanakan kebutuhan di masa mendatang, baik SDM, sarana,
prasarana dan teknis.
4. Sebagai sarana pendidikan
Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan
benar akan membantu para siswa kebidanan maupun siswa
kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan
pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek
lapangan.
5. Sebagai sumber data penelitian
Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai
sumber data penelitian.
6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan
7. Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar,
diharapkan asuhan kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena
jaminan kualitas merupakan bagian dari program pengembangan
pelayanan kesehatan.
8. Sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan berkelanjutan
Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten
mencakup seluruh asuhan kebidanan yang dilakukan.

2.3 Fungsi Dokumentasi

1. Sebagai tertib administrasi
2. Dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan
atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien.
5
3. Melalui dokumentasi, maka terdapat jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan. Dokumentasi dapat digunakan sebagai bukti dalam
pengadilan. Oleh karena itu dalam pencatatan data, data harus
diidentifikasi secara lengkap, jelas, objektif, dan ditandatangani oleh
bidan.
4. Dapat digunakan sebagai dasar untuk perincian biaya yang harus
dibayar pasien.
5. Dapat digunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan melalui studi dokumentasi.
6. Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pendidikan.
7. Dapat dugunakan sebagai bahan pertanggungjawaban dalam proses
dan laporan pelayanan kesehatan.
8. Dapat membantu bidan untuk mengetahui sejauh mana masalah
pasien telah terselesaikan dan seberapa jauh masalah baru dapat
diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan
membantu untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan.
9. Dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi kebutuhan
tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan.
10. Sebagai media komunikasi antar tenaga kesehatan.

2.4 Syarat Dan Prinsip Dokumentasi Kebidanan

Syarat Dokumentasi Kebidanan:
a. Simplicity (kesederhanaan)
Pendokumentasian menggunakan kata-kata yang sederhana, mudah
dibaca, dimengerti, dan perlu dihindari istilah yang dibuat-buat
sehingga mudah dibaca.
b. Conservatism (akurat)

6
Dokumentasi harus benar-benar akurat yaitu didasari oleh informasi
dari data yang dikumpulkan.Dengan demikian jelas bahwa data
tersebut berasal dari pasien, sehingga dapat dihindari kesimpulan
yang tidak akurat. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama
jelas pemberi asuhan.
c. Kesabaran
Gunakan

kesabaran

dalam

membuat

dokumentasi

dengan

meluangkan waktu untuk memeriksa kebenaran terhadap data pasien
yang telah atau sedang diperiksa.
d. Precision (ketepatan)
Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang sangat
diperlukan.Untuk memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan
mengunakan teknologi yang lebih tinggi seperti menilai gambaran
klinis dari pasien, laboratorium dan pemeriksaan tambahan.
e. Irrefutability (jelas dan obyektif)
Dokumentasi memerlukan kejelasan dan objektivitas dari data-data
yang ada, bukan data samaran yang dapat menimbulkan kerancuan.
f. Confidentiality (rahasia).
Informasi yang didapat dari pasien didokumentasikan dan petugas
wajib menjaga atau melindungi rahasia pasien yang bersangkutan.

Setelah mengetahui persyaratannya,perlu diketahui pula beberapa
prinsip dalam aplikasi dokumentasi kebidanan,diantaranya sebagai
berikut:
a. Dokumentasikan secara lengkap tentang suatu masalah penting yang
bersifat klinis.
b. Lakukan penandatanganan dalam setiap pencatatan data.
c. Tulislah dengan jelas dan rapi,

7
d. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medisyang tepat
secara umum.
e. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk menghindari
terhapusnya catatan.
f. Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian.
g. Gunakan pencatatan dengan grafik untuk mencatat tanda vital
h. Catat nama pasien disetiap halaman
i.

Berhati-hati ketika mencatat status pasien dengan HIV/AIDS.

j.

Hindari menerima instruksi vrbal dari dokter melalui telepon, kecuali
dalam kondisi darurat.

k. Tanyakan apabila ditemukan instruksi yang tidak tepat.’
l.

Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan.

m. catat informasi secara lengkap tentang obat yang diberikan.
n. Catat keadaan alergi obat atau makanan.
o. Catat daerah atau tempat pemberian injeksi.
p. Catat hasil laboratorium yang abnormal.

2.5 Aspek Legal Dalam Dokumentasi

Potter dan Perry (1989 cit Muzdlillah, dkk, 2001) memberikan panduan
legal sebagai petunjuk cara mendokumentasikan dengan benar. Panduan
legal menurut Potter dan Perry tersebut, antara lain:
1. Jangan menghapus menggunakan tipe-ex atau mencoret tulisan yang
salah.
2. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga
kesehatan lain.
3. Mengoreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan
menulis dapat diikuti kesalahan tindakan.

8
4. Mencatat data hanya yang berupa fakta, catatan harus akurat dan
dapat dipercaya.
5. Jangan membiarkan bagian kosong pada catatan bidan.
6. Semua catatan harus bisa dibaca dan ditulis dengan tinta.
7. Klarifikasi instruksi yang kurang jelas kemudian catan instruksi yang
benar.
8. Menulis untuk diri bidan sendiri karena bodan bertanggung jawab atas
informasi yang ditulisnya.
9. Menghindari penggunaan tulisan yang bersifat umum seperti “keadaan
tidak berubah”.
10.

Dokumentasi dimulai dengan waktu dan diakhiri dengan tanda

tangan serta titel.
Teknik pencatatan agar sebuah dokumen pelayanan kesehatan
memenuhi aspek hukum, menurut Iyer dan Camp (2005), antara lain:
1. Mendokumentasikan secara detail informasi penting yang bersifat
klinis.
2. Menandatangani setiap kali menuliskan atau memasukkan data.
3. Tulisan harus jelas dan rapi.
4. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medis yang tepat dan
umum.
5. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta.
6. Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian.
7. Gunakan

pencatatan

dengan

grafik

untuk

mencatat

tanda

vital memudahkan pemantauan setiap saat dari perkembangan
kesehatan pasien.
8. Catat nama pasien di setiap halaman bertujuan untuk mencegah
terselipnya halaman yang salah ke dalam catatan pasien.
9. Berhati-hati ketika mencatat status pasien dengan HIV/AIDS.

9
10. Hindari menerima instruksi verbal dari dokter melalui telepon kecuali
dalam kondisi darurat.
11. Tanyakan apabila ditemukan instruksi yang tidak tepat.
12. Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan.
13. Catat informasi secara lengkap tentang obat yang diberikan.
14. Catat keadaan alergi obat atau makanan.
15. Catat daerah atau tempat pemberian injeksi.
16. Catat hasil laboratorium yang abnormal.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar dokumentasi dapat
diterapkan sebagai aspek legal secara hukum, antara lain:
1. Harus legal atau sah dan disahkan secara hokum
2. Kesalahan atau kerugian individu yang dapat diberikan ganti rugi
menurut hukum.
3. Kelalaian atau kegagalan dalam menjalankan perawatan dengan baik
dan wajar yang melampauin batas standar asuhan kebidanan.
4. Malpraktik, kelalaian profesi atau kegagalan mematuhi standar asuhan
kebidanan.
5. Liabilitas keputusan hukum bahwa seseorang bertanggung jawab atau
gugatan pada orang lain dan diwajibkan membayar ganti rugi.

Beberapa situasi yang dapat memberikan kecenderungan pada
tuntutan hukum dalam dokumentasi kebidanan, yaitu:
1. Kesalahan administrasi pengobatan.
2. Kelemahan

dalam

supervisi

diagnosis

secara

adekuat

dan

penggunaan alat.
3. Kelalaian dalam mengangkat atau mengecek benda asing setelah
operasi.
4. Mengakibatkan pasien terluka.
10
5. Penghentian obat oleh bidan.
6. Tidak memperhatikan teknik aseptik.
7. Tidak mengikuti peraturan dan prosedur yang diharuskan.

Empat elemen kecerobohan yang harus dibuktikan penuntut sebelum
tindakan dapat dikenakan sanksi, antara lain:
1. Melalaikan tugas.
2. Tidak memenuhi standar praktik kebidanan.
3. Adanya hubungan sebab akibat yang terjadinya cidera.
4. Kerugian yang aktual.

2.6 Manfaat Dokumentasi

1. Aspek Administrasi
Dokumentasi kebidanan yang berisi tindakan bidan, berdasarkan
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedic
dalam mencapai tujuan pelayanan kebidanan.
2. Aspek Medis
Dokumentasi berisi catatan yang digunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan
kepada pasien.
3. Aspek Hukum
Dokumentasi yang digunakan sebagai tanda bukti dan jaminan
kepastian hukum.
4. Aspek Keuangan
Dokumentasi data atau informasi baik tentang tindakan serta
perawatan pada pasien yang dapat digunakan sebagai perincian biaya
atau keuangan.
5. Aspek Penelitian
11
Dokumentasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan melalui studi dokumentasi.
6. Aspek Pendidikan
Dokumentasi kebidanan berisi data informasi tentang perkembangan
kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada
pasien yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi
pendidikan.
7. Aspek Dokumentasi
Dokumentasi

yang

berisi

sumber

informasi

yang

harus

didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban
dalam proses dan laporan pelayanan kebidanan.
8. Aspek Jaminan Mutu
Dokumentasi yang dilakukan dengan baik, lengkap dan akurat dapat
membantu dalam peningkatan mutu asuhan kebidanan. Selain itu,
dokumentasi yang dilakukan bias berguna untuk mengetahui sejauh
mana masalah pasien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru
dapat diidentifikasikan dan dimonitor melalui catatan yang akurat.
9. Aspek Akreditasi
Dokumentasi dapat digunakan untuk memantau kualitas layanan
kebidanan yang telah diberikan sehingga dapat diambil kesimpulan
tentang tingkat keberhasilan pemberian asuhan kebidanan.
10. Aspek Statistik
Informasi statistik dari dokumentasi dapat membantu suatu institusi
untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga dan menyusun rencana
sesuai dengan kebutuhan.
11. Aspek komunikasi
Komunikasi digunakan sebagai koordinasi asuhan kebidanan yang
diberikan oleh beberapa orang untuk mencegah pemberian informasi
berulang-ulang kepada pasien oleh anggota tim kesehatan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi Kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki
oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk
kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri.
Adapun

tujuan

dokumentasi

kebidanan

adalah

sebagai

berikut:Sebagai sarana komunikasi, sebagai sarana tanggung jawab dan
tanggung gugat, sebagai sarana informasi statistic, sebagai sarana
pendidikan, sebagai sumber data penelitian, sebagai jaminan kualitas
pelayanan kesehatan, melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik
dan benar, sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan
berkelanjutan.

3.2 Saran
Sebagai seorang bidan setelah melakukan asuhan kebidanan dituntut
untuk mendokumentasikan dalam catatan pasien atau rekam medik. Oleh
karena itu kita sebagai bidan harus mengetahui hal-hal tentang
dokumentasi karena dokumentasi ini sebagai pertanggung jawaban dan
pertanggung-gugatan bidan terhadap apa yang telah dilakukan dalam
pelayanan kebidanan.

13

More Related Content

What's hot

Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Nurul Wulandari
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...pjj_kemenkes
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (14)

Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Makalah rawat inap
Makalah rawat inapMakalah rawat inap
Makalah rawat inap
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Konsep Dok Kep
Konsep Dok KepKonsep Dok Kep
Konsep Dok Kep
 
Perkembangan dokumentasi keperawatan
Perkembangan dokumentasi keperawatanPerkembangan dokumentasi keperawatan
Perkembangan dokumentasi keperawatan
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 

Viewers also liked

Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada nyManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada nyOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananNurul Wulandari
 
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu HamilPendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 

Viewers also liked (10)

Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada nyManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
 
Dokumentasi kebidanan 2
Dokumentasi kebidanan 2Dokumentasi kebidanan 2
Dokumentasi kebidanan 2
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Makalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian porMakalah pendokumentasian por
Makalah pendokumentasian por
 
Model pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidananModel pendokumentasian kebidanan
Model pendokumentasian kebidanan
 
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu HamilPendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Dokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidananDokumentasi kebidanan
Dokumentasi kebidanan
 

Similar to Makalah manajemen kebidanan

Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananWarnet Raha
 
Konsep dasar kebidanan
Konsep dasar  kebidananKonsep dasar  kebidanan
Konsep dasar kebidananNeviDwi
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPModul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPIra Indriani
 
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.pptIsabellaRahmawati1
 
1. Konsep Dokumentasi.ppt
1. Konsep Dokumentasi.ppt1. Konsep Dokumentasi.ppt
1. Konsep Dokumentasi.pptNiningmustika
 
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptxKONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx2023t0988
 
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatan
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatanMakalah aspek legal dokumentasi keperawatan
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatanerulsetyo
 
Komunikasi keperawatan (komkep)
Komunikasi keperawatan (komkep)Komunikasi keperawatan (komkep)
Komunikasi keperawatan (komkep)achmad rifki
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptx
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptxKonsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptx
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptxfonnykurniaputri3
 
sistem dokumentasi askep.pptx
sistem dokumentasi askep.pptxsistem dokumentasi askep.pptx
sistem dokumentasi askep.pptxakperalmaarif1
 
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfKonsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfdianaputri80
 
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptxHikmalFajrin
 
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdf
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdfBahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdf
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdfVevaJuniati
 
Kelompok dokep sonia fitri
Kelompok dokep sonia fitriKelompok dokep sonia fitri
Kelompok dokep sonia fitriAzispcp
 
Manajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptxManajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptxdestriRani
 

Similar to Makalah manajemen kebidanan (20)

Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2
 
Dokumetasi
Dokumetasi Dokumetasi
Dokumetasi
 
Konsep dasar kebidanan
Konsep dasar  kebidananKonsep dasar  kebidanan
Konsep dasar kebidanan
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPModul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
 
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt
1. KONSEP DOKUMENTASI KEBIDANAN.ppt
 
1. Konsep Dokumentasi.ppt
1. Konsep Dokumentasi.ppt1. Konsep Dokumentasi.ppt
1. Konsep Dokumentasi.ppt
 
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptxKONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan  FIX.pptx
KONSEP DOKUMENTASI KEPerawatan FIX.pptx
 
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatan
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatanMakalah aspek legal dokumentasi keperawatan
Makalah aspek legal dokumentasi keperawatan
 
Komunikasi keperawatan (komkep)
Komunikasi keperawatan (komkep)Komunikasi keperawatan (komkep)
Komunikasi keperawatan (komkep)
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptx
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptxKonsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptx
Konsep_Dasar_Dokumentasi___________.pptx
 
sistem dokumentasi askep.pptx
sistem dokumentasi askep.pptxsistem dokumentasi askep.pptx
sistem dokumentasi askep.pptx
 
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdfKonsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
Konsep Dokumentasi Keperawatan SUCI MELIZA 055.pdf
 
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptxASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
ASPEK ETIK LEGAL DOKUMENTASI KEPERAWATAN.pptx
 
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdf
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdfBahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdf
Bahan-Ajar-Dokumentasi-Kebidanann.pdf
 
Kelompok dokep sonia fitri
Kelompok dokep sonia fitriKelompok dokep sonia fitri
Kelompok dokep sonia fitri
 
Manajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptxManajemen RM pertemuan 1.pptx
Manajemen RM pertemuan 1.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah manajemen kebidanan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menejemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam menejemen kebidanan merupakan alur piker bidan dlam pemecahan masalah atau pengembalan keputusan klinis.Asuhan yang dilakuakn yang dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga perlu suatu metode pendokumentasian. Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut tanggtmg jawab dan tanggung gugat dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Selain sebagai sistem pencatatan dan pelaporan, dokumentasi kebidanan juga digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan pasien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukanoleh bidan.Di samping itu, dokumentasi berperan sebagai pengumpul, penyimpan, dan desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang penting secara terus-menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah kejadian (Fischbach, 1991).Dengan kata lain, sebagai suatu keterangan, baik tertulis maupun terekam, mengenai identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, segala diagnosis pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, serta pengobatan rawat inap dan rawat jalan maupun pelayanan gawat darurat (Wiyono, 1999). 1
  • 2. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi ? 2. Jelaskan tujuan dari dokumentasi ! 3. Apa fungsi dokumentasi ? 4. Apa saja yang menjadi syarat dan prinsip dokumentasi kebidanan? 5. Jelaskan aspek legal dalam dokumentasi ? 6. Apa manfaat dokumentasi ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi 2. Untuk mengetahui tujuan dari dokumentasi 3. Untuk mengetahui fungsi dokumentasi 4. Untuk mengetahui syarat dan prinsip dokumentasi kebidanan 5. Untuk mengetahui aspek legal dalam dokumentasi 6. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Dokumentasi Istilah dokumentasi dari kata document (Belanda) , document (inggris), documentum (Latin). Sebagai kata kerja document berarti: menyediakan dokumen, membuktikan sebagai kata dengan benda berarti: menunjukkan wahana (wahana adanya = dokumen; kebenaran, alat pengangkut, angkutan, alat untuk mencapai tujuan) informasi, data yang terekam atau dimuat dalam wahana tersebut beserta maknanya yang digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi, dan sebaginya. Dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi (official) dengan tulisan di atasnya.Secara umum dokumen dapat diartikan sebagai suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi adalah sekumpulan catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi Kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri. Menurut Frances Fischbbaach (1991) isi dan kegiatan dokumentasi apabila diterapkan dalam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut : 1. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu. 2. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang diperhitungkan melalui gambaran, catatan/dokumentasi 3
  • 4. 3. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan kebidanan, mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan, menyelenggarakan atau evaluasi hasil asuhan kebidanan. 4. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan perawatan, perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil asuhan kebidanan. 5. Melaksanakan kegiatan perawatan, misalnya gradasi penyakit, peningkatan kesehatan dan perawatan, mengurangi penderitaan dan perawatan pada pasien yang hampir meninggal dunia. 2.2 Tujuan Dokumentasi Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sarana komunikasi. Komunikasi terjadi dalam tiga arah : a. Ke bawah untuk melakukan instruksi. b. Ke atas untuk memberi laporan. c. Ke samping (Lateral) untuk memberi saran Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna untuk: a) Membantu koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan. b) Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien. c) Membantu tim bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya. 2. Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat. Sebagai upaya untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam 4
  • 5. melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien. 3. Sebagai sarana informasi statistic Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan di masa mendatang, baik SDM, sarana, prasarana dan teknis. 4. Sebagai sarana pendidikan Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan membantu para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun praktek lapangan. 5. Sebagai sumber data penelitian Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. 6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan 7. Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas merupakan bagian dari program pengembangan pelayanan kesehatan. 8. Sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan berkelanjutan Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten mencakup seluruh asuhan kebidanan yang dilakukan. 2.3 Fungsi Dokumentasi 1. Sebagai tertib administrasi 2. Dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien. 5
  • 6. 3. Melalui dokumentasi, maka terdapat jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan. Dokumentasi dapat digunakan sebagai bukti dalam pengadilan. Oleh karena itu dalam pencatatan data, data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, objektif, dan ditandatangani oleh bidan. 4. Dapat digunakan sebagai dasar untuk perincian biaya yang harus dibayar pasien. 5. Dapat digunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui studi dokumentasi. 6. Dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pendidikan. 7. Dapat dugunakan sebagai bahan pertanggungjawaban dalam proses dan laporan pelayanan kesehatan. 8. Dapat membantu bidan untuk mengetahui sejauh mana masalah pasien telah terselesaikan dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang akurat. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan. 9. Dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan. 10. Sebagai media komunikasi antar tenaga kesehatan. 2.4 Syarat Dan Prinsip Dokumentasi Kebidanan Syarat Dokumentasi Kebidanan: a. Simplicity (kesederhanaan) Pendokumentasian menggunakan kata-kata yang sederhana, mudah dibaca, dimengerti, dan perlu dihindari istilah yang dibuat-buat sehingga mudah dibaca. b. Conservatism (akurat) 6
  • 7. Dokumentasi harus benar-benar akurat yaitu didasari oleh informasi dari data yang dikumpulkan.Dengan demikian jelas bahwa data tersebut berasal dari pasien, sehingga dapat dihindari kesimpulan yang tidak akurat. Sebagai akhir catatan ada tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan. c. Kesabaran Gunakan kesabaran dalam membuat dokumentasi dengan meluangkan waktu untuk memeriksa kebenaran terhadap data pasien yang telah atau sedang diperiksa. d. Precision (ketepatan) Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang sangat diperlukan.Untuk memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan mengunakan teknologi yang lebih tinggi seperti menilai gambaran klinis dari pasien, laboratorium dan pemeriksaan tambahan. e. Irrefutability (jelas dan obyektif) Dokumentasi memerlukan kejelasan dan objektivitas dari data-data yang ada, bukan data samaran yang dapat menimbulkan kerancuan. f. Confidentiality (rahasia). Informasi yang didapat dari pasien didokumentasikan dan petugas wajib menjaga atau melindungi rahasia pasien yang bersangkutan. Setelah mengetahui persyaratannya,perlu diketahui pula beberapa prinsip dalam aplikasi dokumentasi kebidanan,diantaranya sebagai berikut: a. Dokumentasikan secara lengkap tentang suatu masalah penting yang bersifat klinis. b. Lakukan penandatanganan dalam setiap pencatatan data. c. Tulislah dengan jelas dan rapi, 7
  • 8. d. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medisyang tepat secara umum. e. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk menghindari terhapusnya catatan. f. Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian. g. Gunakan pencatatan dengan grafik untuk mencatat tanda vital h. Catat nama pasien disetiap halaman i. Berhati-hati ketika mencatat status pasien dengan HIV/AIDS. j. Hindari menerima instruksi vrbal dari dokter melalui telepon, kecuali dalam kondisi darurat. k. Tanyakan apabila ditemukan instruksi yang tidak tepat.’ l. Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan. m. catat informasi secara lengkap tentang obat yang diberikan. n. Catat keadaan alergi obat atau makanan. o. Catat daerah atau tempat pemberian injeksi. p. Catat hasil laboratorium yang abnormal. 2.5 Aspek Legal Dalam Dokumentasi Potter dan Perry (1989 cit Muzdlillah, dkk, 2001) memberikan panduan legal sebagai petunjuk cara mendokumentasikan dengan benar. Panduan legal menurut Potter dan Perry tersebut, antara lain: 1. Jangan menghapus menggunakan tipe-ex atau mencoret tulisan yang salah. 2. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan lain. 3. Mengoreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis dapat diikuti kesalahan tindakan. 8
  • 9. 4. Mencatat data hanya yang berupa fakta, catatan harus akurat dan dapat dipercaya. 5. Jangan membiarkan bagian kosong pada catatan bidan. 6. Semua catatan harus bisa dibaca dan ditulis dengan tinta. 7. Klarifikasi instruksi yang kurang jelas kemudian catan instruksi yang benar. 8. Menulis untuk diri bidan sendiri karena bodan bertanggung jawab atas informasi yang ditulisnya. 9. Menghindari penggunaan tulisan yang bersifat umum seperti “keadaan tidak berubah”. 10. Dokumentasi dimulai dengan waktu dan diakhiri dengan tanda tangan serta titel. Teknik pencatatan agar sebuah dokumen pelayanan kesehatan memenuhi aspek hukum, menurut Iyer dan Camp (2005), antara lain: 1. Mendokumentasikan secara detail informasi penting yang bersifat klinis. 2. Menandatangani setiap kali menuliskan atau memasukkan data. 3. Tulisan harus jelas dan rapi. 4. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medis yang tepat dan umum. 5. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta. 6. Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian. 7. Gunakan pencatatan dengan grafik untuk mencatat tanda vital memudahkan pemantauan setiap saat dari perkembangan kesehatan pasien. 8. Catat nama pasien di setiap halaman bertujuan untuk mencegah terselipnya halaman yang salah ke dalam catatan pasien. 9. Berhati-hati ketika mencatat status pasien dengan HIV/AIDS. 9
  • 10. 10. Hindari menerima instruksi verbal dari dokter melalui telepon kecuali dalam kondisi darurat. 11. Tanyakan apabila ditemukan instruksi yang tidak tepat. 12. Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan. 13. Catat informasi secara lengkap tentang obat yang diberikan. 14. Catat keadaan alergi obat atau makanan. 15. Catat daerah atau tempat pemberian injeksi. 16. Catat hasil laboratorium yang abnormal. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar dokumentasi dapat diterapkan sebagai aspek legal secara hukum, antara lain: 1. Harus legal atau sah dan disahkan secara hokum 2. Kesalahan atau kerugian individu yang dapat diberikan ganti rugi menurut hukum. 3. Kelalaian atau kegagalan dalam menjalankan perawatan dengan baik dan wajar yang melampauin batas standar asuhan kebidanan. 4. Malpraktik, kelalaian profesi atau kegagalan mematuhi standar asuhan kebidanan. 5. Liabilitas keputusan hukum bahwa seseorang bertanggung jawab atau gugatan pada orang lain dan diwajibkan membayar ganti rugi. Beberapa situasi yang dapat memberikan kecenderungan pada tuntutan hukum dalam dokumentasi kebidanan, yaitu: 1. Kesalahan administrasi pengobatan. 2. Kelemahan dalam supervisi diagnosis secara adekuat dan penggunaan alat. 3. Kelalaian dalam mengangkat atau mengecek benda asing setelah operasi. 4. Mengakibatkan pasien terluka. 10
  • 11. 5. Penghentian obat oleh bidan. 6. Tidak memperhatikan teknik aseptik. 7. Tidak mengikuti peraturan dan prosedur yang diharuskan. Empat elemen kecerobohan yang harus dibuktikan penuntut sebelum tindakan dapat dikenakan sanksi, antara lain: 1. Melalaikan tugas. 2. Tidak memenuhi standar praktik kebidanan. 3. Adanya hubungan sebab akibat yang terjadinya cidera. 4. Kerugian yang aktual. 2.6 Manfaat Dokumentasi 1. Aspek Administrasi Dokumentasi kebidanan yang berisi tindakan bidan, berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanan kebidanan. 2. Aspek Medis Dokumentasi berisi catatan yang digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien. 3. Aspek Hukum Dokumentasi yang digunakan sebagai tanda bukti dan jaminan kepastian hukum. 4. Aspek Keuangan Dokumentasi data atau informasi baik tentang tindakan serta perawatan pada pasien yang dapat digunakan sebagai perincian biaya atau keuangan. 5. Aspek Penelitian 11
  • 12. Dokumentasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui studi dokumentasi. 6. Aspek Pendidikan Dokumentasi kebidanan berisi data informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pendidikan. 7. Aspek Dokumentasi Dokumentasi yang berisi sumber informasi yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dalam proses dan laporan pelayanan kebidanan. 8. Aspek Jaminan Mutu Dokumentasi yang dilakukan dengan baik, lengkap dan akurat dapat membantu dalam peningkatan mutu asuhan kebidanan. Selain itu, dokumentasi yang dilakukan bias berguna untuk mengetahui sejauh mana masalah pasien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasikan dan dimonitor melalui catatan yang akurat. 9. Aspek Akreditasi Dokumentasi dapat digunakan untuk memantau kualitas layanan kebidanan yang telah diberikan sehingga dapat diambil kesimpulan tentang tingkat keberhasilan pemberian asuhan kebidanan. 10. Aspek Statistik Informasi statistik dari dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan. 11. Aspek komunikasi Komunikasi digunakan sebagai koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh beberapa orang untuk mencegah pemberian informasi berulang-ulang kepada pasien oleh anggota tim kesehatan. 12
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dokumentasi Kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri. Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut:Sebagai sarana komunikasi, sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat, sebagai sarana informasi statistic, sebagai sarana pendidikan, sebagai sumber data penelitian, sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan, melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan berkelanjutan. 3.2 Saran Sebagai seorang bidan setelah melakukan asuhan kebidanan dituntut untuk mendokumentasikan dalam catatan pasien atau rekam medik. Oleh karena itu kita sebagai bidan harus mengetahui hal-hal tentang dokumentasi karena dokumentasi ini sebagai pertanggung jawaban dan pertanggung-gugatan bidan terhadap apa yang telah dilakukan dalam pelayanan kebidanan. 13